Anda di halaman 1dari 9

http://ciprut86.blogspot.com/2015/10/bab-i-pendahuluan-1.html?

m=1

Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial.
Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat masuknya ide-ide pembaruan yang diadopsi oleh para
anggota sistem sosial yang bersangkutan. Proses perubahan sosial biasa tediri dari tiga tahap:

1. Invensi, yakni proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan

2. Difusi, yakni proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial.

3. Konsekuensi, yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat
pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru
itu mempunyai akibat.

Dalam menghadapi perubahan sosial budaya tentu masalah utama yang perlu diselesaikan ialah
pembatasan pengertian atau definisi perubahan sosial (dan Wilbert E. Maore, Order and Change,
Essay in Comparative Sosiology, New York, John Wiley & Sons, 1967 : 3. perubahan kebudayaan) itu
sendiri. Ahli-ahli sosiologi dan antropologi telah banyak membicarakannya.

Menurut Max Weber dalam Berger(2004), bahwa, tindakan sosial atau aksi sosial (social action) tidak
bisa dipisahkan dari proses berpikir rasional dan tujuan yang akan dicapai oleh pelaku. Tindakan
sosial dapat dipisahkan menjadi empat macam tindakan menurut motifnya: (1) tindakan untuk
mencapai satu tujuan tertentu, (2) tindakan berdasar atas adanya satu nilai tertentu, (3) tindakan
emosional, serta (4) tindakan yang didasarkan pada adat kebiasaan (tradisi).

Kurt Lewin dikenal sebagai bapak manajemen perubahan, karena ia dianggap sebagai orang pertama
dalam ilmu sosial yang secara khusus melakukan studi tentang perubahan secara ilmiah. Konsepnya
dikenal dengan model force-fieldyang diklasifikasi sebagai model power-based karena menekankan
kekuatan-kekuatan penekanan. Menurutnya, perubahan terjadi karena munculnya tekanan-tekanan
terhadap kelompok, individu, atau organisasi. Ia berkesimpulan bahwa kekuatan tekanan (driving
forces) akan berhadapan dengan penolakan (resistences) untuk berubah. Perubahan dapat terjadi
dengan memperkuat driving forces dan melemahkan resistences to change.

Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola perubahan, yaitu: (1)Unfreezing, merupakan
suatu proses penyadaran tentang perlunya, atau adanya kebutuhan untuk berubah, (2) Changing,
merupakan langkah tindakan, baik memperkuat driving forces maupun memperlemah resistences,
dan (3)Refreesing, membawa kembali kelompok kepada keseimbangan yang baru (a new dynamic
equilibrium). Pada dasarnya perilaku manusia lebih banyak dapat dipahami dengan melihat struktur
tempat perilaku tersebut terjadi daripada melihat kepribadian individu yang melakukannya. Sifat
struktural seperti sentralisasi, formalisasi dan stratifikasi jauh lebih erat hubungannya dengan
perubahan dibandingkan kombinasi kepribadian tertentu di dalam organisasi.

https://materiips.com/bentuk-bentuk-perubahan-sosial

Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial

Adanya perubahan sosial pastinya terjadi karena ada sebab yang mempengaruhinya. Berikut ini
penyebab terjadinya perubahan sosial :
1. Akulturasi, terjadinya perubahan sosial disebabkan karena adanya akulturasi yaitu proses
bertemunya antara budaya dengan budaya lainnya dimana budaya lama masih ada
2. Asimilasi, terjadinya perubahan sosial disebabkan juga karena terjadinya asimilasi yaitu proses
bertemunya suatu budaya dengan budaya lainnya yang bercampur dan pada akhirnya
menghasilkan budaya baru. Asimilasi berbeda dengan akulturasi yang dimana pada akulturasi
unsur budaya lama masih ada.
3. Difusi, terjadinya perubahan sosial disebabkan karena adanya proses difusi yaitu proses
penyebara suatu unsur budaya dari orang ke orang atau pada kelompok. Prinsip dari difusi yaitu
unsur budaya itu diambil alih oleh seseorang yang mempunyai hubungan yang dekat, setelah itu
baru kebudayaan dimabil oleh masyarakat lainnya.

Bentuk-bentuk Perubahan Sosial

Perubahan sosial dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk. Perubahan sosial dapat dibedakan
berdasarkan waktu, besar kecil pengaruhnya, susut perencanaannya. Berikut ini penjelasan lengkap
mengenai bentuk-bentuk perubahan sosial.

1. Perubahan Lambat

Perubahan lambat dibedakan berdasarkan waktu. Perubahan lambat biasa juga disebut dengan
evolusi. Pada proses evolusi, perubahan terjadi secara alami tidak terencana. Perubahan lambat ini
terjadi karena adanya suatu usaha pada masyarakat yang ingin menyesuaikan diri untuk keperluan,
kondisi, dan juga keaadan yang tumbuh pada kehidupan masyarakat. Contoh dari perubahan lambat
yaitu adanya proses modernisasi, contoh proses modernisasi yaitu adanya sistem perbankan, sistem
transportasi, dan adanya spesialisasi suatu pekerjaan.

2. Perubahan Cepat

Bentuk-bentuk perubahan sosial yang dibedakan berdasarkan waktu yaitu perbedaan lambat dan
cepat. Perubahan cepat yang terjadi pada kehidupan masyarakat biasa disebut dengan revolusi.
Berbeda halnya dengan perubahan lambat, perubahan cepat terjadi karena adanya suatu
perencanaan. Kecepatan suatu revolusi itu tidak bisa diukur, karena revolusi itu bisa terjadi dengan
memakan waktu yang cukup lama. Salah satu perubahan sosial cepat yang terjadi di dunia yaitu
adanya revolusi industri yang terjadi di Inggris. Perubahan yang terjadi dari adanya revolusi industri
yaitu penggunaan mesin pada suatu industri yang tadinya belum menggunakan mesin menjadi
menggunakan mesin. Terjadinya suatu revolusi harus memenuhi syarat-syarat dibawah ini:

 Adanya keinginan yang besar dari masyarakat untuk melakukan suatu perubahan. Ketika
masyarakat merasakan hal yang tidak puas akan suatu keadaan, maka disitulah akan muncul
keinginan besar untu memenuhi rasa tidak puas tersebut sehingga mempunyai keinginan untuk
melakukan perubahan.
 Melakukan gerakan perubahan tentunya membutuhkan seorang pemimpin, oleh karena itu
dibutuhkan pemimpin yang dapat memimpin masyarakat untuk bergerak dalam perubahan.
 Adanya seorang pemimpin harus bisa menampung aspirasi dari masyarakat yang menyampaikan
keinginan dari masyarakat tersebut, kemudian dirumuskan menjadi suatu program kerja.
 Pemimpin yang memimpin gerakan perubahan tersebut tentunya harus memiliki tujuan yang
konkret, agar tau ke arah mana mereka melakukan perubahan. Harus ada sebuat momentum.

3. Perubahan Kecil

Perubahan kecil merupakan suatu perubahan yang terjadi pada suatu unsur struktur sosial dan tidak
memberikan pengaruh langsung. Contoh dari perubahan kecil yaitu adanya perubahan mode
pakaian, mainan, bentuk rumah yang tidak memberikan pengaruh bagi setiap masyarakat.
Perubahan kecil tidak akan memberikan pengaruh pada suatu lembaga masyarakat.

4. Perubahan Besar

Perubahan besar yaitu perubahan yang memberikan pengaruh yang besar terhadap masyarakat dan
juga lembaga kemasyarakatan. Perubahan dikatakan memberikan pengaruh besar apabila dapat
menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada struktur kemasyarakatan, pada mata pencaharian,
dan juga stratifikasi masyarakat. Contoh dari perubahan besar yaitu adanya perubahan masyarakat
agraris menjadi masyarakat industrialisasi yang disebabkan karena adanya industri di daerah
pertanian karena hal itu akan berpengaruh terhadap sistem kerja, sistem kepemilikan tanah,
hubungan kekeluargaan, dan juga sistem pelapisan masyarakat. Selain itu menyebabkan jumlah
kepadatan penduduk pada suatu wilayah industri.

5. Perubahan direncanakan

Perubahan yang direncanakan yaitu perubahan yang dari awal telah direncanakan oleh suatu pihak
masyarakat. Adanya istilah agen of change atau agen perubahan, pada perubahan direncanakan
agent of change memiliki peran yang sangat penting. Agent of change yaitu istilah untu seseorang
ataupun banyak orang yang mendapat kepercayaan untuk membawa sebuah perubahan pada suatu
lembaga masyarakat.

Contoh dari agent of change yaitu tokoh masyarakat, mahasiswa, ataupun orang-orang yang
bergerak membawa perubahan. Contoh perubahan yang direncanakan yaitu perubahan yang diatur
oleh pemerintah melalui Undang-Undang. Cara yang bisa digunakan untuk mempengaruhi
masyarakat agar ikut menjadi agent of change yaitu dengan rekayasa sosial atau social planning,
contohnya yaitu pembangunan suatu sarana maupun prasarana.

6. Perubahan Tidak direncanakan

Perubahan yang tidak direncanakan yaitu perubahan yang dilakukan tanpa suatu pengawas
masyarakat. Perubahan yang tidak direncanakan dapat mengakibatkan munculnya akibat yang tidak
diharapkan oleh masyarakat. Perubahan yang tidak direncanakan terkadang tidak dapat ditebak
kapan akan terjadi, karena perubahan tidak direncanakan diluar kehendak masyarakat. Contoh dari
perubahan tidak direncanakan misalkan terjadinya banjir di Garut, terjadinya bencana alam di garut
dikarenakan bendungan sungai roboh sehingga menyebabkan banyak pemukiman terendam air dan
banyak rumah-rumah roboh serta menyebabkan banak korban jiwa. Dengan terjadinya bencana alam
tersebut menyebabkan mau tidak mau warga harus mengungsi ataupun mencari pemukiman baru.

7. Perubahan Struktural

Perubahan strukturan merupakan perubahan yang mendasar, perubahan ini memberikan akibat
terjadinya reorganisasi dalam lingkup masyarakat. Contoh dari perubahan strktural yaitu perubahan
kedudukan pemimpin agama seperti imam, pendeta, kyai. Zaman dahulu para pemimpin agama
mempunyai kedudukan yang tinggi pada masyarakat, tidak ada seorangpun meragukan para
pemimpin agama.

Hampir semua masyarakat yang menganut agama tersebut mempercayai dan menghargai para
pemimpin agamanya. Namun zaman sekarang, sudah mulai berbeda, masyarakt lebih bersifat
demokrasi dan juga sekularisasi sehingga mereka beranggapan bahwa para pemimpin agama hanya
manusia biasa yang memiliki kemampuan khusus pada bidang tersebut. Sehingga dapat menurunkan
minat para remaja untuk menjadi seorang pemimpin agama.

8. Perubahan Proses

Perubahan proses merupakan suatu perubahan yang tidak mendasar, perubahan ini berbanding
terbalik dengan perubahan struktural. Perubahan ini hanya mengubah yang telah ada agar menjadi
lebih sempurna. Contoh dari perubahan proses yaitu adanya perubahan dalam suatu kurikulum
pendidikan, seperti kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013.

Contoh lainnya perubahan amandemen UUD 1945, ada beberapa pasal yang dihapus dan juga ada
pasal yang baru ditambhkan hal ini bertujur agam UUD 1945 lebih sempurna, menyesuaikan dengan
perkembangan masyarakat Indonesia.

9. Perubahan Kualitas Masyarakat


Selain perubahan yang terjadi secara umum. Ada juga bentuk bentuk perubahan yang terjadi pada
lingkungan sekitar salah satunya perubahan kualitas penduduk. Perubahan kualitas penduduk disini
maksudnya yaitu ketika zaman dahulu tidak banyak masyarakat yang menempuh pendidikan hingga
perguruan tinggi, banyak masyarakat yang menempuh pendidikan hanya samai sekolah menengah
saja bahkan banyak pula yang hanya menempuh pendidikan hingga sekolah dasar. Pada saat ini
sudah banyak masyarakat baik dari kota maupun pedesaan yang menempuh pendidikan hingga
perguruan tinggi, sehingga berakibat positif akan adanya perubahan. Dengan bertambahnya
pengetahuan yang dimiliki maka akan menambah kualitas pendidikan pada masyarakat tersebut.

10. Perubahan Gaya Hidup

Dengan berkembangnya zaman maka perubahan terjadi pula pada gaya hidup. Adanya teknologi
yang semakin berkembang membuat gaya hidup masyarakat saat ini cenderung lebih konsumtif.
Melihat berbagai pakaian ataupun barang lainnya yang selalu diiklankan melalui berbagai sosial
media membuat masyarakat selalu ingin memilikinya, dan membuat masyarakat menjadi konsumtif.
Selain itu adanya brand luar negeri yang dianggap lebih bagus dan lebih modis membuat masyarakat
lebih memilih berbelanja produk luar negeri meskipun harga cenderung lebih mahal dari produk
dalam negeri.

11. Perubahan Budaya

Selain itu adanya perubahan sosial juga berpengaruh terjadinya pengaruh budaya, perubahan
budaya tersebut dapat terlihat dari adanya perubahan tingkah laku generasi muda saat ini. Adanya
pengaruh asing yang masuk ke Indonesia membuat banyak anak muda sekarang mengikuti gaya
hidup budaya barat misalkan dari cara berpakaian. Tentunya budaya barat lebih bebas dalam
berpakaian, berbeda dengan Indonesia.

Contohnya dalam acara pernikahan sudah banyak orang yang tidak mau menggunakan pakaian
tradisional saat melakukan pernikahan, banyak orang yang lebih tertarik dengan busana
internasional. Selain itu kebudayaan pun mulai tidak diminati misalkan tarian tradisional, alat musik
tradisional.

12. Perubahan Adanya Teknologi

Selain itu adanya perubahan sosial terjadi karena pengaruh adanya perkembangan teknologi. Dahulu
banyak sekali pekerjaan yang dilakukan dengan manual dengan adanya perubahan teknologi maka
semua pekerjaan mulai menggunakan mesin. Selain itu dengan adanya teknologi membuat
berkomunikasi lebih mudah, yang tadinya berkomunikasi hanya melalui surat pada saat ini sudah
dengan mudah berkomunikasi walaupun dengan jarak jauh hanya melalui telpon seluler dapat
dengan mudah berkomunikasi.

Perubahan sosial memiliki ciri-ciri, diantaranya sebagai berikut.

1. Setiap perkembangan pada masyarakat tidak akan pernah berhenti karena pada kehidupan
masyarakat akan selalu terjadi perubahan baik secara cepat ataupun lambat. Contoh perubahan
secara lambat seperti perkembangan manusia prasejarah hingga menjadi manusia seperti saat ini
(proses evolusi) . Sedangkan perubahan secara cepat yitu revolusi industri.
2. Perubahan tidak hanya dibatasi bidang kebedaan ataupun bidang spiritual, karena dua hal berikut
saling berhubungan. Contohnya cara pandang terhadap banyak anak banyak rezeki antara
masyarakat desa akan berbeda dengan pandangan masyarakat yang tinggal di perkotaan.
3. Perubahan yang terjadi secara cepat dapat mengakibatkan kekacauan sementara. Oleh karena itu
setiap orang harus bisa menyesuaikan diri terhadap adanya suatu perubahan.
4. Terjadinya suatu perubahan pada suatu lembaga kemasyarakataan maka akan mempengaruhi
lembaga yang lainnya untuk ikut berubah. Contohnya yaitu pada zaman penjajahan saat muncul
birokrasi kolonial, maka muncul golongan priyayi pada suatu masyarakat.
https://salamadian.com/perubahan-sosial-pengertian-teori-ciri-bentuk-bentuk-contoh-perubahan-sosial/

Pengertian Perubahan Sosial adalah proses perubahan tatanan atau struktur dalam
masyarakat. Struktur yang dimaksud mencakup pola pikir menjadi lebih inovatif, sikap, dan juga
kehidupan sosial sehingga memperoleh penghidupan yang lebih baik dan bermartabat.

Sebenarnya perubahan menjadi satu hal pasti yang bakal terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Dimana perubahan-perubahan dalam masyarakat bisa dikenali dengan melakukan perbandingan
dan menelaah kondisi masyarakat di suatu waktu dengan waktu lainnya.

Adapun setiap perubahan yang terjadi di masyarakat sebenarnya suatu proses yang
berkesinambungan. Maksudnya perubahan terjadi terus-menerus. Sehingga sudah pasti
masyarakat akan mengalami perubahan.

Hanya saja perubahan yang terjadi di satu masyarakat tidak akan sama dengan perubahan di
masyarakat yang lain. Ada perubahan yang berlangsung cepat dan ada pula yang berlangsung
lambat. Dalam hal ini ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan itu sendiri,
seperti prinsip yang dianut dalam masyarakat itu sendiri.

Daftar Isi Artikel [buka]

Teori Perubahan Sosial


Perubahan sosial akan berlangsung terus selama adanya interaksi dalam masyarakat. Dimana
perubahan terjadi lantaran ada perubahan di dalam unsur-unsur yang mempengaruhi
keseimbangan masyarakat.

Diantaranya ada unsur ekonomi, kebudayaan, geografis, dan juga biologis. Perubahan
diperlukan agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang semakin dinamis.
Dalam hal ini diketahui ada beberapa teori mengenai perubahan sosial, sebagai berikut:

1. Teori Evolusi
Teori evolusi berpijak pada perubahan yang membutuhkan proses panjang. Beberapa tahapan
mesti dilalui sampai tiba di titik perubahan yang diharapkan. Teori evolusi ini dikelompokkan
menjadi beberapa kategori seperti unilinear theories of evolution, universal theories of evolution,
dan multilined theories of evolution.

2. Teori Konflik
Menurut teori konflik, pertentangan dalam masyarakat diawali dari adanya perselisihan kelas
antara kelompok yang berkuasa atau pemerintah dengan kelompok yang tertindas. Dengan
demikian menyebabkan adanya perubahan.

Teori ini menyatakan bahwa dalam perubahan dan konflik sosial selalu melekat di tatanan
masyarakat. Bahkan suatu hal yang bersifat tetap atau konstan juga termasuk konflik sosial.

Adapun lebih lanjutnya teori konflik memiliki beberapa poin pokok yang menjadi titik berat,
diantaranya:

 Tiap masyarakat terus berubah.

 Tiap komponen masyarakat umumnya menunjang terjadinya perubahan.


 Tiap masyarakat umumnya berada di dalam konflik dan ketegangan.

 Tekanan yang diberikan oleh suatu golongan kepada golongan lain mempengaruhi
kestabilan sosial.

3. Teori Fungsionalis
Menurut teori fungsionalis sejumlah unsur kebudayaan dapat berubah secara cepat. Sedangkan
unsur yang lain tidak mampu mengikuti kecepatan perubahan yang terjadi. Alhasil terjadi suatu
ketertinggalan yang menyebabkan cultural lag atau kesenjangan sosial di masyarakat.

Dilihat dari teori ini, perubahan dianggap sebagai hal yang dapat mengacaukan keseimbangan
masyarakat. Dimana proses pengacauan dapat berhenti setelah terdapat integrasi dalam
budaya. Jika perubahan bermanfaat, maka perubahan tersebut dikatakan fungsional dan
pastinya bisa diterima masyarakat.

Sebaliknya, saat suatu perubahan ternyata tidak bermanfaat atau disfungsional sekiranya akan
ada penolakan. Secara singkat pandangan teori fungsionalis bisa dituliskan dalam beberapa
poin berikut:

 Tiap masyarakat relatif stabil.

 Tiap komponen masyarakat umumnya menunjang kestabilan dalam masyarakat.

 Tiap masyarakat umumnya relatif terintegrasi.

 Kesepakatan bersama dalam anggota masyarakat mempengaruhi kestabilan sosial.

4. Teori Siklis
Teori siklis mencoba menegaskan bahwa perubahan di masyarakat tidak bisa dikendalikan
secara penuh oleh siapa pun. Bahkan oleh seseorang yang berkuasa sekalipun. Pasalnya dalam
masyarakat akan terjadi perputaran ataupun siklus yang mesti diikuti.

Singkatnya teori ini menjelaskan kemajuan atau kemunduran kehidupan sosial termasuk hal
wajar yang tidak bisa dihindari oleh semua orang.

Ciri-Ciri Perubahan Sosial

Perubahan sosial terjadi di setiap bentuk masyarakat. Baik di dalam masyarakat tradisional
ataupun modern. Dari sekian banyak perubahan yang terjadi tidak semua bisa dikategorikan
menjadi perubahan sosial. Adapun suatu perubahan bisa dikategorikan sebagai perubahan
sosial berdasar ciri-ciri berikut ini:

1. Terjadi Dimana-mana
Perubahan sosial biasa terjadi dimana saja mulai dari masyarakat desa hingga kota, meski
dengan tingkat perubahan yang bisa jadi berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain.
Dalam hal ini masyarakat tradisional biasanya akan mengalami pola perubahan yang
berlangsung lambat. Sedangkan masyarakat modern cenderung lebih cepat.
2. Dilakukan Secara Sengaja
Ciri berikutnya perubahan sosial dilakukan secara sengaja, meski terkadang perubahan
berlangsung sedemikian rupa tidak sengaja. Sebagai contoh produsen kendaraan bermotor
mengembangkan inovasi kendaraan agar bisa digunakan untuk transportasi yang lebih baik dan
lebih cepat.

Akan tetapi, masyarakat tidak bisa membayangkan jika hasil perubahan tersebut memiliki
dampak bagi unsur lain.

3. Berkelanjutan
Suatu perubahan sosial berlangsung secara berkelanjutan. Hal ini menjelaskan masyarakat akan
selalu berubah, baik cepat atau lambat. Dimana perubahan terjadi sebagai konsekuensi dasar
karena sifat manusia yang terlahir sebagai makhluk sosial.

4. Imitatif
Ciri lainnya adalah imitatif atau perubahan dalam masyarakat berlangsung dengan mengikuti
masyarakat yang lain. Hal ini lantaran setiap kelompok dalam masyarakat saling memiliki
pengaruh. Antara kelompok masyarakat pun tidak bisa memisahkan atau mengisolir diri.
Misalnya saja perubahan dalam gaya berbusana, potongan rambut, desain rumah, dan lainnya.

5. Hubungan Kausalitas
Perubahan sosial bisa terjadi karena aspek material atau immaterial dengan hubungan timbal
balik.

a. Disorganisasi Sementara
Perubahan yang berlangsung cepat akan menyebabkan disorganisasi atau kekacauan
sementara.

b. Menimbulkan Kontroversi
Perubahan di masyarakat kerap memicu kontroversi.

c. Penggolongan Watak
Dilihat dari golongan watak manusia, perubahan bisa dibedakan menjadi proses sosial,
segmentasi, perubahan struktur, dan kelompok.

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial


Ada beragam bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Berikut diberikan beberapa
diantaranya, yaitu:

a. Perubahan Kecil
Bentuk perubahan ini terjadi dalam unsur struktur sosial yang tidak memberi pengaruh langsung.
Seperti gaya rambut, gaya pakaian, bentuk rumah, atau lainnya. Sehingga pengaruhnya sering
dianggap tidak begitu berarti.

b. Perubahan Besar
Bentuk perubahan ini bisa memberi pengaruh secara langsung dalam struktur masyarakat.
Misalnya perubahan masyarakat yang semula agraris menjadi industrialisasi. Perubahan bisa
memberi dampak besar dalam mata pencarian dan kepadatan penduduk.
c. Perubahan Struktural
Bentuk perubahan struktural terjadi secara mendasar dengan akibat adanya reorganisasi
tatanan masyarakat. Seperti perubahan sistem pemerintah yang semula berbentuk kerajaan
menjadi republik.

Contoh Perubahan Sosial

puxabay.com
Banyak perubahan terjadi di masyarakat. Adapun satu contoh nyatanya bisa diamati dari cara
berkomunikasi. Semula masyarakat belum mengenal apa itu internet. Akan tetapi, kini internet
sudah mengubah cara berkomunikasi setiap orang.

Malah dewasa ini masyarakat dibuat tergantung untuk menggunakan internet. Seperti saat
berkomunikasi tertulis melalui aplikasi chatting. Meski diakui perubahan teknologi ini memberi
kemudahan, dimana komunikasi semakin mudah, praktis, cepat, dan hemat.

Selain itu, tentu masih banyak contoh-contoh perubahan yang lain. Sebut saja seperti akulturasi,
perkembangan zaman, revolusi industri, dan masih banyak lagi.

Perubahan memang bisa terjadi dalam banyak bentuk seperti nilai, sikap sosial, norma, sistem
sosial, dan lainnya. Sekian semoga memberi ulasan mengenai pengertian dan penjabaran
tentang perubahan sosial yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai