Anda di halaman 1dari 7

Dwi Febri Handayani

Bercerita dan membagikan apa saja yang saya suka


Thursday, August 21, 2014

NUTRITION CARE PROCESS -


GASTRITIS/MAAG
Matakuliah yang wajib ada di Gizi itu Dietetika, dietetika mempelajari berbagai macam diet yang
akan diberikan pada pasien di Rumah Sakit, untuk memberikan diet kepada pasien kita musti
belajar Nutrition Care Process/Asuhan Gizi/ADIME. Dengan belajar ituuuu kita bisa
mengintervensi diet yang tepat kepada pasien berdasarkan penyakit dan kebutuhan energi dan zat
gizinya...

Berikut ini NCP/Asuhan Gizi/ADIME untuk penyakit Gastritis/Lambung

Nama : Dwi Febri Handayani


NPM : P2.31.31.0.11.009
Kelas : D3 Gizi 2A
Mata Kuliah : Dietetika Dasar

Kasus 3 : GASTRITIS AKUT


Ny. M, ibu rumah tangga, umur 34 tahun, memiliki BB 55 kg, TB 167 cm. mempunyai suami
seorang pegawai negeri. Dua hari SMRS demam dengan suhu 370C, lemas, mual, nyeri sendi,
pusing. Memiliki kebiasaan tidak makan malam, sering telat makan. Os menyukai goreng-
gorengan, makanan pedas. Os suka mengkonsumsi rujak.
Hasil pemeriksaan : tekanan darah 120/90 mmHg, Hb 11,9 g/dl, Ht 37%, trombosit 211 ribu/ml,
ureum 37 mg/dl, kreatinin 1,1 mg/dl, asam urat 5,8 mg/dl
Didiagnosis dokter gastritis akut.
Kebiasaan makan :
Pagi : bubur ayam 1 mangkok, sate ati ayam 2 tusuk, kerupuk banyak.
Snack : rujak, susu kental manis pakai es.
Siang : Nasi 2 sdm, tempe goreng 1 potong, tahu goreng 1 potong, sayur sop ½ mangkok, sambal
terasi.
Sore : tahu goreng 3 potong dengan sambal kecap pedas
Malam : sama dengan siang
Obat yang diberikan : panadol, vometa FT, Ciproxin

NUTRITION CARE PROCESS ( NCP )

1. Assesment Gizi
a. Antropometri :
TB = 167 cm
BB = 55 kg
• BBI = (TB-100)-10%
= (167-100)-10%
= 60,3 kg.
• IMT = 55/(1,67)2 = 19,72 kg/m2
Kajian : Berdasarkan perhitungan IMT Ny. M diperoleh hasil IMT 19,72 kg/m2 , angka ini
menunjukan bahwa status gizi Ny. M yaitu Normal. Karena status gizi normal berdasarkan IMT
yaitu 18-25,5 kg/m2 .

b. Data Biokimia :

Kadar
Kadar Keterangan
Hasil  Lab Pasien Normal
Pasien

Hb 11,9 g/dl 12 - 15 gr/dl Rendah

Ht Ht 37% 36 - 47% Normal

150 - 400
Trombosit 211 ribu/ml Normal
ribu/ml

Ureum 37 mg/dl 20 - 40 mg/dl Normal

0,5 - 1,5
Kreatinin 1,1 mg/dl Normal
mg/dl

2,6 - 6,0
Asam urat 5,8 mg/dl Normal
mg/dl

Kajian : Hb rendah kemungkinan Klien mengalami gangguan fungsi gastrointestinal dan


didiagnosis Gastritis Akut.

c. Data Clinis/fisik :
1. Tekanan darah Ny. M 120/90 mmHg
Kajian : Tekanan darah Ny. M termasuk kategori normal (nilai normal tekanan darah 120/80
mmHg).
2. Suhu tubuh Ny. M 370C
Kajian : suhu tubuh Ny. M normal ( suhu normal tubuh yaitu 36-37,20C)
3. 2 hari SMRS ada keluhan demam, mual, pusing, nyeri sendi dan lemas.
Kajian : memberikan makanan yang tidak merangsang mual dan muntah.

d. Dietary History :
1. KUALITATIF
a. Klien sering mengkonsumsi makanan dengan teknik pengolahan digoreng (terutama lauk
nabati)
b. Klien sering mengkonsumsi makanan pedas seperti sambal dan rujak.
c. Klien menkonsumsi protein nabati berlebihan.
d. Jenis makanan yang dimakan kurang bervariasi
e. Klien kurang mengkonsumsi sayur dan buah.

2. KUANTITATIF
Bahan Makanan P ENERGI PROT (gr) LEMAK KH (gr) Kajian :
(kal) (gr) Hb rendah

KH 1. 262.5 6 0 60
5

PROTEIN 2 150 14 10 0
HEWANI

PROTEIN 7 525 35 21 47
NABATI

SAYUR ½ 12.5 0.5 0 2.5

BUAH 1 50 0 0 12

SUSU 1 125 7 6 10

GULA 1 125 7 6 10

MINYAK 9 450 0 45 45

Jumlah   1700 99.5 88 186.5


kemungkinan Klien mengalami gangguan fungsi gastrointestinal dan didiagnosis Gastritis Akut.

c. Data Clinis/fisik :
1. Tekanan darah Ny. M 120/90 mmHg
Kajian : Tekanan darah Ny. M termasuk kategori normal (nilai normal tekanan darah 120/80
mmHg).
2. Suhu tubuh Ny. M 370C
Kajian : suhu tubuh Ny. M normal ( suhu normal tubuh yaitu 36-37,20C)
3. 2 hari SMRS ada keluhan demam, mual, pusing, nyeri sendi dan lemas.
Kajian : memberikan makanan yang tidak merangsang mual dan muntah.

d. Dietary History :
1. KUALITATIF
a. Klien sering mengkonsumsi makanan dengan teknik pengolahan digoreng (terutama lauk
nabati)
b. Klien sering mengkonsumsi makanan pedas seperti sambal dan rujak.
c. Klien menkonsumsi protein nabati berlebihan.
d. Jenis makanan yang dimakan kurang bervariasi
e. Klien kurang mengkonsumsi sayur dan buah.

2. KUANTITATIF

Bahan Makanan P ENERGI PROT (gr) LEMAK KH (gr)


(kal) (gr) Kajian
Kuantitatif
:
KH 1. 262.5 6 0 60 BB Ideal =
5 (TB –
100) –
10% (TB
PROTEIN 2 150 14 10 0 – 100)
HEWANI
= (167 –
100) –
10% (167
PROTEIN 7 525 35 21 47
– 100)
NABATI
= 67 –
0,67
= 60,3 kg
SAYUR ½ 12.5 0.5 0 2.5
Kebutuhan
Energi
dalam
BUAH 1 50 0 0 12
keadaan
sehat :
BMR =
SUSU 1 125 7 6 10 60,3 kg x
24 jam x 1
kkal =
GULA 1 125 7 6 10 1447,2
kkal
Koreksi
MINYAK 9 450 0 45 45 tidur = 8
jam x 10
% x 60,3
Jumlah   1700 99.5 88 186.5 kg = 48,2
kkal
Aktivitas sedang = 50 % x 1399 kkal = 699,5 kkal
SDA/TEE = 10 % x 2098,5 kkal = 209,8 kkal

Maka kebutuhan kalori = BMR – Koreksi Tidur + Aktivitas + SDA/TEE = 2308,3 kkal

Kebutuhan Protein dalam keadaan sehat :


= 12-15% dari total energi
= (12 % x 2308,3 kkal)/(4 kkal/gr) = 69,25 gr
Kebutuhan Lemak dalam keadaan sehat (20-25 %) :
= 20-30 % kkal
= (30 % x 2308,3 kkal)/(9 kkal/gr) = 76,94 gr
Kebutuhan KH dalam keadaan sehat
= 55 – 70 % dari total energi
= 100 % - (% protein - % lemak)
= (55% x 2308,3 kkal)/(4 kkal/g) = 317,39 gr

Kesimpulan:
Pencapaian kebutuhan energy
1700/2308,3 x 100%=73,64 %  kekurangan 26,36 % dari total kebutuhan energi
Pencapai kebutuhan protein
99,5/69,25 x 100%= 143,68 %  kelebihan 43,68 % dari total kebutuhan energi
Pencapai kebutuhan lemak
88/76,94 x 100%= 114,37 %  kelebihan 14,37 % dari total kebutuhan energi
Pencapai kebutuhan karbohidrat
186,5/317,5 x 100%= 58,74 %  kekurangan 41,26% dari total kebutuhan energi

Riwayat Personal :
Klien mempunyai keadaan social-ekonomi menengah keatas
Riwayat penyakit dahulu tidak ada.
Riwayat penyakit sekarang yaitu Gastritis akut.
Klien telah mendapatkan obat panadol, vometa FT dan Ciproxin.

Diagnosis Gizi
Domain asupan
NI.1.4 Asupan Energy Tidak Adekuat (P) berkaitan dengan rendahnya energy (E) ditandai
dengan asupan total energy yaitu 1700 kkal (S).

NI.5.8.1 Asupan KH tidak adekuat (P) berkaitan dengan Asupan makanan yang mengandung
karbohidrat kurang (E) ditandai dengan Asupan KH 58,74% (S).

NI.5.7.2 Kelebihan asupan protein (P) berkaitan dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan
asupan makanan yang mengandung protein berlebihan (E) ditandai dengan asupan protein
143,68%

NI.5.6.2 Kelebihan asupan lemak (P) berkaitan dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang
digoreng (E) ditandai dengan asupan lemak sebesar 114,37%.

Domain Klinis
NC.1.4 Perubahan fungsi gastrointestinal(P) berkaitan dengan diagnosa penyakit gastritis akut
sehingga terjadi penurunan/kelemahan kerja/fungsi lambung(E) ditandai dengan mual, pusing,
nyeri sendi dan lemas.(S)

Domain perilaku – lingkungan


NB.1.7 Pemilihan makan yang salah (P) berkaitan dengan pola makan yang tidak seimbang (E)
ditandai dengan kurangnya variasi makanan (S)

Intervensi Gizi
Tujuan Intervensi :
Meningkatkan asupan energi.
Mempertahankan berat badan ideal dan status gizi normal.
Meningkatkan asupan karbohidrat
Menurunkan asupan protein
Menurunkan asupan lemak yang menyebabkan sekresi asam lambung yang berlebihan.
Meningkatkan pengetahuan dan memotivasi klien untuk menjalankan pola makan dengan asupan
gizi seimbang dan makanan yang lebih bervariasi.

Perhitungan Kebutuhan Energi Dan Zat Gizi :


Perhitungan Kebutuhan Energi.
BBI = (TB - 100) - 10%
BBI = (167 - 100) – 10%
BBI = 60,3 kg

BEE = 655,1 + (9,56 x BBI) + (1,85 x TB) – (4,68 x usia)


BEE = 655,1 + (9,56 x 60,3) + (1,85 x 167 ) – (4,68 x 34)
BEE = 1381,4 kkal

TEE = BEE x AF x SF
= 1381,4 x 1,2 x 1,4
= 2.320,752 kkal

Perhitungan Zat Gizi Makro


Lemak sedang 20-25%, yang digunakan yaitu 20% dari total energy
= 20% x 2.320,752 = 51,57 gr
9
Protein yang digunakan yaitu 12% dari total energi
= 12% x 2.320,752 = 69,62 gr
4
Karbohidrat yang digunakan yaitu 68% dari total energi.
= 68% x 2.320,752 = 394,52 gr
4

Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi Mikro.


Perhitungan zat gizi mikro didasarkan pada AKG yang dianjurkan.

Preskripsi Diet :
Diet Lambung . Energi 2.320,752 kkal, 69,62 gr protein, 36,3 gr lemak, 394,52 gr karbohidrat.
Makanan Lunak

Syarat Diet :
Energi sesuai kebutuhan dan kemampuan klien untuk menerimanya.
Karbohidrat dan protein diberikan cukup yaitu KH 394,52 kkal dan protein 69,62 gr .
Lemak sedang yaitu 20-25% dari total kebutuhan energy yang ditingkatkan secara bertahap
hingga memenuhi kebutuhan dan mengutamakan lemak tidak jenuh.
Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap karena dapat
memperberat kerja lambung.
Porsi kecil dengan frekuensi sering, mudah cerna, pemberian secara perlahan dilingkungan
tenang.
Cairan cukup.
Hindari makanan berlemak tinggi, terlalu manis, makanan terlalu pedas, terlalu asam,
mengandung gas, terlalu panas/dingin, berbumbu tajam dan sayuran mentah.
Bentuk makanan saring
Hindari teknik memasak dengan cara digoreng, sebaiknya direbus, dikukus, ditim, atau
dipanggang/bakar.
Hindari pemberian obat/suplemen yang bersifat asam dan merangsang keluarnya asam lam bung :
vitamin C, Zat besi, asam salisilat, acetosal, kortikosteroid dan obat-obat anti rematik.

Menu (Implementasi Gizi)


Susunan menu sehari (terlampir)

Rencana Konseling :
Menjelaskan pengertian Gastritis akut dan faktor risiko Gastritis akut.
Menjelaskan teknik memasak yang baik yang tidak memperberat kerja lambung pada saat
gastritis akut.
Menjelaskan porsi makan yang sesuai dengan PUGS
Menjelaskan jadwal makan klien
Memotivasi klien untuk mengkonsumsi makanan yang bervariasi, porsi yang tepat dan tidak
mengkonsumsi makanan yang terlalu merangsang.

Monitoring Gizi :
Asupan energy
Berat Badan
Asupan karbohidrat
Asupan protein
Asupan lemak
Peningkatan pemahaman tentang pola makan gizi seimbang.

Evaluasi Gizi :
Asupan energi meningkat mendekati normal.
Berat badan mendekati berat badan ideal.
Asupan karbohidrat secara bertahap meningkat
Asupan protein secara bertahap berkurang mendekati kebutuhan yang dianjurkan.
Asupan lemak berkurang dilihat dari perubahan teknik memasak dari yang digoreng sekarang
dikukus dan direbus dan tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas.
Perubahan pola makan menjadi pola makan gizi seimbang.

Posted by Dwi Febri Handayani at 8:04 PM 


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

No comments:
Post a Comment
Newer PostOlder PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Blog Archive

 Blog Archive Aug 03 (3) Aug 12 (3) Aug 20 (1) Aug 21 (1) Aug 31 (1) Sep 10 (2) Nov 10


(1) Nov 12 (3) Jan 23 (3) Feb 07 (2) Mar 18 (1) May 13 (1) May 14 (1) Jul 21 (1) Jun 28
(1) Aug 06 (1) Jan 21 (1) Jan 31 (1) Feb 19 (1) 
Simple theme. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai