1. Assesment Gizi
a. Antropometri :
TB = 167 cm
BB = 55 kg
• BBI = (TB-100)-10%
= (167-100)-10%
= 60,3 kg.
• IMT = 55/(1,67)2 = 19,72 kg/m2
Kajian : Berdasarkan perhitungan IMT Ny. M diperoleh hasil IMT 19,72 kg/m2 , angka ini
menunjukan bahwa status gizi Ny. M yaitu Normal. Karena status gizi normal berdasarkan IMT
yaitu 18-25,5 kg/m2 .
b. Data Biokimia :
Kadar
Kadar Keterangan
Hasil Lab Pasien Normal
Pasien
150 - 400
Trombosit 211 ribu/ml Normal
ribu/ml
0,5 - 1,5
Kreatinin 1,1 mg/dl Normal
mg/dl
2,6 - 6,0
Asam urat 5,8 mg/dl Normal
mg/dl
c. Data Clinis/fisik :
1. Tekanan darah Ny. M 120/90 mmHg
Kajian : Tekanan darah Ny. M termasuk kategori normal (nilai normal tekanan darah 120/80
mmHg).
2. Suhu tubuh Ny. M 370C
Kajian : suhu tubuh Ny. M normal ( suhu normal tubuh yaitu 36-37,20C)
3. 2 hari SMRS ada keluhan demam, mual, pusing, nyeri sendi dan lemas.
Kajian : memberikan makanan yang tidak merangsang mual dan muntah.
d. Dietary History :
1. KUALITATIF
a. Klien sering mengkonsumsi makanan dengan teknik pengolahan digoreng (terutama lauk
nabati)
b. Klien sering mengkonsumsi makanan pedas seperti sambal dan rujak.
c. Klien menkonsumsi protein nabati berlebihan.
d. Jenis makanan yang dimakan kurang bervariasi
e. Klien kurang mengkonsumsi sayur dan buah.
2. KUANTITATIF
Bahan Makanan P ENERGI PROT (gr) LEMAK KH (gr) Kajian :
(kal) (gr) Hb rendah
KH 1. 262.5 6 0 60
5
PROTEIN 2 150 14 10 0
HEWANI
PROTEIN 7 525 35 21 47
NABATI
BUAH 1 50 0 0 12
SUSU 1 125 7 6 10
GULA 1 125 7 6 10
MINYAK 9 450 0 45 45
c. Data Clinis/fisik :
1. Tekanan darah Ny. M 120/90 mmHg
Kajian : Tekanan darah Ny. M termasuk kategori normal (nilai normal tekanan darah 120/80
mmHg).
2. Suhu tubuh Ny. M 370C
Kajian : suhu tubuh Ny. M normal ( suhu normal tubuh yaitu 36-37,20C)
3. 2 hari SMRS ada keluhan demam, mual, pusing, nyeri sendi dan lemas.
Kajian : memberikan makanan yang tidak merangsang mual dan muntah.
d. Dietary History :
1. KUALITATIF
a. Klien sering mengkonsumsi makanan dengan teknik pengolahan digoreng (terutama lauk
nabati)
b. Klien sering mengkonsumsi makanan pedas seperti sambal dan rujak.
c. Klien menkonsumsi protein nabati berlebihan.
d. Jenis makanan yang dimakan kurang bervariasi
e. Klien kurang mengkonsumsi sayur dan buah.
2. KUANTITATIF
Maka kebutuhan kalori = BMR – Koreksi Tidur + Aktivitas + SDA/TEE = 2308,3 kkal
Kesimpulan:
Pencapaian kebutuhan energy
1700/2308,3 x 100%=73,64 % kekurangan 26,36 % dari total kebutuhan energi
Pencapai kebutuhan protein
99,5/69,25 x 100%= 143,68 % kelebihan 43,68 % dari total kebutuhan energi
Pencapai kebutuhan lemak
88/76,94 x 100%= 114,37 % kelebihan 14,37 % dari total kebutuhan energi
Pencapai kebutuhan karbohidrat
186,5/317,5 x 100%= 58,74 % kekurangan 41,26% dari total kebutuhan energi
Riwayat Personal :
Klien mempunyai keadaan social-ekonomi menengah keatas
Riwayat penyakit dahulu tidak ada.
Riwayat penyakit sekarang yaitu Gastritis akut.
Klien telah mendapatkan obat panadol, vometa FT dan Ciproxin.
Diagnosis Gizi
Domain asupan
NI.1.4 Asupan Energy Tidak Adekuat (P) berkaitan dengan rendahnya energy (E) ditandai
dengan asupan total energy yaitu 1700 kkal (S).
NI.5.8.1 Asupan KH tidak adekuat (P) berkaitan dengan Asupan makanan yang mengandung
karbohidrat kurang (E) ditandai dengan Asupan KH 58,74% (S).
NI.5.7.2 Kelebihan asupan protein (P) berkaitan dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan
asupan makanan yang mengandung protein berlebihan (E) ditandai dengan asupan protein
143,68%
NI.5.6.2 Kelebihan asupan lemak (P) berkaitan dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang
digoreng (E) ditandai dengan asupan lemak sebesar 114,37%.
Domain Klinis
NC.1.4 Perubahan fungsi gastrointestinal(P) berkaitan dengan diagnosa penyakit gastritis akut
sehingga terjadi penurunan/kelemahan kerja/fungsi lambung(E) ditandai dengan mual, pusing,
nyeri sendi dan lemas.(S)
Intervensi Gizi
Tujuan Intervensi :
Meningkatkan asupan energi.
Mempertahankan berat badan ideal dan status gizi normal.
Meningkatkan asupan karbohidrat
Menurunkan asupan protein
Menurunkan asupan lemak yang menyebabkan sekresi asam lambung yang berlebihan.
Meningkatkan pengetahuan dan memotivasi klien untuk menjalankan pola makan dengan asupan
gizi seimbang dan makanan yang lebih bervariasi.
TEE = BEE x AF x SF
= 1381,4 x 1,2 x 1,4
= 2.320,752 kkal
Preskripsi Diet :
Diet Lambung . Energi 2.320,752 kkal, 69,62 gr protein, 36,3 gr lemak, 394,52 gr karbohidrat.
Makanan Lunak
Syarat Diet :
Energi sesuai kebutuhan dan kemampuan klien untuk menerimanya.
Karbohidrat dan protein diberikan cukup yaitu KH 394,52 kkal dan protein 69,62 gr .
Lemak sedang yaitu 20-25% dari total kebutuhan energy yang ditingkatkan secara bertahap
hingga memenuhi kebutuhan dan mengutamakan lemak tidak jenuh.
Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap karena dapat
memperberat kerja lambung.
Porsi kecil dengan frekuensi sering, mudah cerna, pemberian secara perlahan dilingkungan
tenang.
Cairan cukup.
Hindari makanan berlemak tinggi, terlalu manis, makanan terlalu pedas, terlalu asam,
mengandung gas, terlalu panas/dingin, berbumbu tajam dan sayuran mentah.
Bentuk makanan saring
Hindari teknik memasak dengan cara digoreng, sebaiknya direbus, dikukus, ditim, atau
dipanggang/bakar.
Hindari pemberian obat/suplemen yang bersifat asam dan merangsang keluarnya asam lam bung :
vitamin C, Zat besi, asam salisilat, acetosal, kortikosteroid dan obat-obat anti rematik.
Rencana Konseling :
Menjelaskan pengertian Gastritis akut dan faktor risiko Gastritis akut.
Menjelaskan teknik memasak yang baik yang tidak memperberat kerja lambung pada saat
gastritis akut.
Menjelaskan porsi makan yang sesuai dengan PUGS
Menjelaskan jadwal makan klien
Memotivasi klien untuk mengkonsumsi makanan yang bervariasi, porsi yang tepat dan tidak
mengkonsumsi makanan yang terlalu merangsang.
Monitoring Gizi :
Asupan energy
Berat Badan
Asupan karbohidrat
Asupan protein
Asupan lemak
Peningkatan pemahaman tentang pola makan gizi seimbang.
Evaluasi Gizi :
Asupan energi meningkat mendekati normal.
Berat badan mendekati berat badan ideal.
Asupan karbohidrat secara bertahap meningkat
Asupan protein secara bertahap berkurang mendekati kebutuhan yang dianjurkan.
Asupan lemak berkurang dilihat dari perubahan teknik memasak dari yang digoreng sekarang
dikukus dan direbus dan tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas.
Perubahan pola makan menjadi pola makan gizi seimbang.
No comments:
Post a Comment
Newer PostOlder PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Blog Archive