Pembekuan Hasil
Pertanian
Agus Suyanto
Sejarah Pemanfaatan Suhu Rendah
1. Air cooling
Air cooling menggunakan suhu pendingin lebih dari 0°C
dengan debit udara 150m3/jam. Metode pendinginan air
cooling dapat digolongkan menjadi:
a. Room cooling
Room cooling biasanya menggunakan ruang dengan insulasi
yang dilengkapi dengan alat pendingin. Umumnya
digunakan untuk berbagai macam produk segar tapi kurang
efektif untuk segera memindahkan field heat produk
Penerapan metode pendinginan room cooling adalah untuk
proses pendinginan produk pada skala kecil maupun besar
b. Air forced cooling
Pada pendinginan air forced cooling, udara pendingin
didorong dengan kipas. Udara bersirkulasi dengan kecepatan
tinggi 75-90% lebih cepat dibanding room cooling. Penggunaan
air forced cooling harus dengan pengontrolan RH yang
berkisar antara 90-98%. Metode pendinginan ini efektif untuk
produk yang dikemas
2. Hydrocooling
Pada pendinginan hydrocooling, panas produk dipindahkan
melalui media air. Metode ini banyak digunakan untuk sayuran
untuk mempertahankan tekstur dan kesegaran daun dan
dapat digunakan sekaligus untuk membersihkan produk
dimana dapat dicampur dengan klorin sebagai disinfectant.
Kelemahannya adalah sering terjadi mechanical injury dan
hanya bisa digunakan untuk komoditi yang tidak sensitif
terhadap air. Hydrocooling untuk sayur biasanya dilakukan
setelah dikemas.
3. Vacuum Cooling