0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang ujian akhir semester mengenai penanganan hasil perikanan. Terdapat penjelasan mengenai 5 komponen sistem refrigerasi, keuntungan dan faktor peng-es-an ikan, tahapan perkembangan teknologi pendinginan, kelebihan es sebagai media pendingin, jenis-jenis dan bentuk-bentuk es, serta proses pengalengan ikan dan penanganan ikan tuna di kapal.
Dokumen tersebut membahas tentang ujian akhir semester mengenai penanganan hasil perikanan. Terdapat penjelasan mengenai 5 komponen sistem refrigerasi, keuntungan dan faktor peng-es-an ikan, tahapan perkembangan teknologi pendinginan, kelebihan es sebagai media pendingin, jenis-jenis dan bentuk-bentuk es, serta proses pengalengan ikan dan penanganan ikan tuna di kapal.
Dokumen tersebut membahas tentang ujian akhir semester mengenai penanganan hasil perikanan. Terdapat penjelasan mengenai 5 komponen sistem refrigerasi, keuntungan dan faktor peng-es-an ikan, tahapan perkembangan teknologi pendinginan, kelebihan es sebagai media pendingin, jenis-jenis dan bentuk-bentuk es, serta proses pengalengan ikan dan penanganan ikan tuna di kapal.
NIM: 195080100111069 Pertanyaan: 1. Refrigerasi (Pendinginan) adalah suatu sistem yang memungkinkan untuk mengatur suhu sampai mencapai suhu di bawah suhu lingkungan . Penggunaan refrigerasi sangat dikenal pada sistem pendingin udara pada bangunan, transportasi, dan pengawetan suatu bahan makanan dan minuman. Ada 5 komponen dalam refrigerasi yaitu Kompresor, Kondensor, Evaporator, Expansion Valve serta Refrigerant bergerak secara simultan. Bisa menerangkan 5 komponen tersebut. 2. Peng-Es-an adalah salah satu pendinginan yang sering digunakan pada hasil perikanan. Terangkan Keuntungannya apa Faktor yang berpengaruh pada Peng-Es-an apa Ada 4 tahap perkembangan Peng-Es-an Hasil Perikanan Kelebihan Es Jenis-jenis Es Bentuk-bentuk Es 3. Pembekuan (Freezing) adalah salah satu system Refrigerasi yang menggunakan suhu di bawah 0oC. Pembekuan jsering digunakan untuk pengawetan hasil perikanan baik dilaut (di dalam kapal) maupun di darat (di pabrik pembekuan ikan). Coba terangkan Keuntungan dan kelemahan pada sistem pembekuan Apa beda metode Lambat(Slow Freezing) dan Cepat (Quick Freezing) Apa beda Blast freezers, Plate freezing system (contact plate freezer), Immersion freezers dan Cryogenic freezers, silahkan diterangkan 4. Penanganan Hasil Perikanan di darat diantaranya penanganan di Pelabuhan ikan, kemudian ada yang dijual di pasar, ada yang diolah secara tradisional (perlakuan panas) dan ada yang dikaleng. Apa yang anda ketahui tentang pengalengan ikan Tujuan Pengalengan itu apa Tujuan Blanching apa Buatlah skema sederhana Proses Pengalengan. 5. Pasca panen Hasil Perikanan di laut biasanya dilakukan dikapal baik pada ikan maupun Non Ikan. Ikan-2 yang mempunyai nilai jual tinggi seperti ikan Tuna maka penanganan sangat khusus. Coba diterangkan proses penanganan ikan tuna di kapal Jawab: 1. Masing – masing komponen memiliki fungsi : Kompresor berfungsi sebagai pompa yang berguna untuk mensirkulasikan refrigerant (freon) pada sistem. Refrigerant akan dihisap oleh kompresor kemudian refrigerant akan ditekan oleh kompresor untuk bersirkulasi ke seluruh sistem. Refrigerant yang keluar dari kompresor akan memiliki tekanan yang tinggi, berbentuk gas dan bertempretur tinggi. Kondensor berfungsi untuk mendinginkan gas refrigerant atau Freon yang memiliki tekanan tinggi dan temperatur tinggi setelah melewati kompresor. Pada condensor, refrigerant akan mengalami proses kondensasi yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk refrigerant, dari bentuk gas menjadi bentuk cair. Semakin besar panas yang dikeluarkan oleh kondensor maka semakin baik pula efek pendinginan pada evaporator. Evaporator memiliki fungsi kebalikan dari komponen kondensor yaitu untuk menyerap panas, refrigerant yang melewati evaporator ini akan menyerap panas dari udara yang dihembuskan oleh komponen blower. Sehingga udara yang dihembuskan oleh blower setelah melewati evaporator akan bersuhu dingin. Karena refrigerant tadi menyerap panas dari udara maka bentuk refrigerant setelah keluar dari evaporator akan berubah dari yang berbentuk patikel-partikel kecil menjadi gas. Katup expansi atau expansion valve berfungsi untuk mengkabutkan refrigerant. Cairan refrigerant dari receiver dryer akan menuju ke katup ekspansi dan pada katup ekspansi didalamnya terdapat lubang-lubang kecil (lubang orrifice), sehingga ketika refrigerant melewati lubang orrifice ini, refrigerant akan berubah bentuk dari cair menjadi kabut (partikel-partikel kecil). Refrigerant atau freon merupakan zat yang sangat meudah menguap dan fungsi dari refrigerant adalah sebagai penghantar panas di dalam sirkulasi 2. Jawab: Keuntungan Peng-Es-an: Tidak meninggalkan zat racun atau zat berbahaya lainnya. Mempunyai kemampuan untuk menyerap panas dari tubuh ikan. Mudah dan praktis dalam penggunaannya. Ekonomis. Faktor yang mempengaruhi: Suhu Kualitas bahan mentah, Sebaiknya bahan yang akan disimpan mempunyai kualitas yang baik Perlakuan pendahuluan yang tepat, Misalnya pembersihan/ pencucian atau blansing Kelembaban Aliran udara yang optimum, Distribusi udara yang baik menghasilkan suhu yang merata di seluruh tempat pendinginan, sehingga dapat mencegah pengumpulan uap air setempat (lokal). Tahap perkembangan teknologi pendinginan Sejarah teknik pendinginan berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia di wilayah sub-tropik. Secara alamiah, manusia yang tinggal di wilayah sub- tropik menyadari bahwa bahan pangan yang mudah rusak ternyata dapat disimpan lebih lama dan lebih baik pada saat musim dingin dibandingkan dengan pada saat musim panas. Kesadaran inilah yang memandu manusia pada saat itu mulai memanfaatkan “es alam” untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan yang mudah rusak. Penggunaan es alam ini bahkan masih dilakukan hingga abad ke-20, dan bahkan menurut catatan IIR (Intenational Institute of Refrigeration) hingga awal abad ke-20 penggunaan es alam masih lebih banyak dibandingkan “es buatan”. Es alam adalah es yang dihasilkan tanpa peralatan refrigerasi, baik yang diperoleh dari sungai atau danau yang membeku pada musim dingin atau yang sengaja dibekukan secara alamiah akibat radiasi termal dari permukaan air ke langit. Perkembangan teknik pendinginan selanjutnya masih terjadi secara tidak sengaja, yaitu penggunaan larutan air-garam untuk mendapatkan suhu yang lebih rendah. Menurut catatan Ibn Abi Usaibia, seorang penulis Arab, penggunaan larutan air-garam ini sudah dilakukan di India sekitar abad ke-4. Garam yang digunakan pada larutan tersebut adalah potasium nitrat, sebagaimana dicatat oleh seorang dokter Italia bernama Zimara pada tahun 1530 dan dokter Spanyol bernama Blas Villafranca pada tahun 1550. Fenomena pencampuran garam pada salju untuk mendapatkan suhu lebih rendah baru dapat dijelaskan oleh Battista Porta pada tahun 1589 dan Trancredo pada tahun 1607. Pada tahun 1845 di daerah Orleans, Lusiana ditemukanlah mesin pendingin ruangan pertama yang dapat beroperasi dengan waktu yang cukup lama, penemuan tersebut akhirnya diujicobakan pada sebuah kapal pengangkut daging yang akan berangkat dari Australia ke Inggris dan hasil dari ujicoba itu memuaskan. Sejak itu, mulailah bermunculan teknologi pendingin dengan menggunakan tenaga mesin elektrik. Fred Wolf pada tahun 1913 menciptakan sebuah mesin pendingin yang mengadopsi konsep mesin kondensor. Tahun-tahun berikutnya, mesin tersebut terus disempurnakan. Di tahun 1919, dibuatlah mesin pendingin yang menggunakan kendali otomatis. Pada tahun 1928, Thomas Midgely, Jr. ikut menyempurnakan mesin pendingin ini. Ia mengganti gas amonia yang digunakan oleh mesin tersebut dengan gas freon. Gas freon ini dapat membuat mesin pendingin dapat mendinginkan dengan suhu yang lebih rendah dan tekanan yang lebih rendah pula dibandingkan dengan gas amonia. Dan pada tahun 1920 peneliti berhasil menemukan gas yang aman dalam penggunaan proses pendinginan menjadi titik awal terciptanya kulkas modern. Freon digunakan oleh para ilmuwan untuk membuat mesin pendingin moderen. Dengan berkembangnya berbagai aplikasi di bidang pendinginan, kemajuan di bidang ini tak hanya merambat ke dunia penyediaan bahan makanan. Bahkan, hingga sekarang freon tak hanya digunakan untuk kulkas juga untuk penyejuk udara di rumah maupun di alat-alat transportasi. Sebagai media pendingin, es mempunyai beberapa kelebihan: 1. Mempunyai kapasitas pendingin yang besar per satuan berat yaitu 80 kkal per kg es. 2. Tidak membahayakan konsumen. 3. Bersifat thermostatic, yaitu selalu menjaga suhu sekitar 0ºC. 4. Ekonomis 5. Relatife mudah dalam penanganannya. Jenis – jenis es : Es air tawar Es air laut Bentuk es: Es curai merupakan es yang berbentuk butiran-butiran yang sangat halus dengan diameter 2 mm dan tekstur lembek, umumnya sedikit berair. Mesin yang digunakan berukuran kecil dan produksinya sedikit, hanya untuk ikan di sekitar pabrik. Es ini lebih cepat meleleh sehingga proses pendinginan lebih cepat terjadi. Es curai (small ice atau fragmentary ice) adalah istilah yang diberikan pada banyak es yang dibuat dalam bentuk kepingan kecil, yang dalam perdagangan dikenal dengan nama es keeping (flake ice), es potongan atau es lempeng (slice ice), es tabung (tube ice), es kubus (cube ice), es pelat (plate ice), es pita (ribbon ice) dan lain - lain. Es balok merupakan es yang berbentuk balok berukuran 12-60 kg/balok. Sebelum dipakai es balok harus dipecahkan terlebih dahulu untuk memperkecil ukuran. Es balok merupakan jenis es yang paling banyak atau umum untuk digunakan dalam pendinginan ikan karena harganya murah dan mudah dalam pengangkutannya. Es balok lebih mudah dalam pengangkutannya karena lebih sedikit meleleh. Akan tetapi, memerlukan sarana penumbuk es atau penghancur secara mekanis (ice crusher) sehingga es yang keluar dari pabrik sudah siap pakai dengan ukuran 1 cm x 1 cm. Keuntungan lain dari penggunaan es balok ialah es balok lebih lama mencair dan menghemat penggunaan tempat pada palka, es balok ditransportasikan dan disimpan dalam bentuk balok dan dihancurkan bila akan digunakan. 3. Jawab: Keuntungan penyimpanan dingin: • Dapat menahan kecepatan reaksi kimia dan enzimatis, juga pertumbuhan dan metabolisme mikroba yang diinginkan. Misalnya pada pematangan keju. • Mengurangi perubahan flavor jeruk selama proses ekstraksi dan penyaringan • Mempermudah pengupasan dan pembuangan biji buah yang akan dikalengkan. • Mempermudah pemotongan daging dan pengirisan roti • Menaikkan kelarutan CO2 yang digunakan untuk ” soft drink “ Air yang digunakan didinginkan lebih dahulu sebelum dikarbonatasi untuk menaikkan kelarutan CO2. Kerugian penyimpanan dingin: • Terjadinya penurunan kandungan vitamin, antara lain vitamin C • Berkurangnya kerenyahan dan kekerasan pada buah-buahan dan sayur-sayuran • Perubahan warna merah daging • Oksidasi lemak • Pelunakan jaringan ikan • Hilangnya flavor Berdasarkan kecepatan pendinginan, pembekuan dibagi menjadi: 1) Pembekuan lambat (slow freezing) Yaitu pembekuan dengan kecepatan pendinginan 10-100 derajat celcius/ menit. Kristal es tumbuh besar di lingkungan sel yang menyebabkan perbedaam tekanan osmosis antara sel dan lingkungan sel yang bermigrasi ke lingkungan dan terjadi plasmolisis pada sel sehingga menyebabkan kematian sel. 2) Pembekuan cepat (rapid freezing) Pembekuan dengan kecepatan pendinginan > 100 derajat celcius/ menit. Terjadi plasmolisis pada sel tetapi plasmolisis yang terjadi lebih rendah dari pembekuan lambat. Selain itu juga terbentuk beberapa kristal es yang baru dan di dalam sel juga terbentuk kristal es, sehingga sel mulai rusak karena tumbuh kristal di dalam sel. Jenis - jenis Pembeku Cryogenic freezers, Karakteristik freezer jenis ini adalah perubahan fasa dari refrigerant (cryogen) nya karena panas yang dipindahkan dari makanan. Panas yang dipindahkan dari makanan digunakan sebagai panas laten penguapan cryogen. Cryogen berkontak langsung dengan makanan sehingga dapat menyerap panas dari permukaan bahan secara cepat dan memerlukan waktu yang singkat untuk membekukan bahan makanan. Dua jenis cryogen yang umum digunakan adalah nitrogen cair dan karbon dioksida padat atau cair. Selain itu, sering juga digunakan Freon 12 sebagai cryogen untuk bahan makanan yang strukturnya menggumpal, namun karena dampaknya yang buruk bagi ozon, Freon 12 tidak lagi digunakan. Plate Freezing, Plate freezing terdiri dari beberapa plat berlubang dengan orientasi vertical atau horosontal. Lewat lubang-lubang ini refrigerant dengan temperature -400C dipompakan. Operasinya bisa secara partaian, semi kontinu, dan kontinu. Makanan yang akan dibekukan umumnya makanan yang tipis atau berbentuk lembaran. Makanan ini ditempatkan diantara plat dan disusun sebagai lapisan tunggal. Lalu plat ini digerakan secara bersamaan sehingga dihasilkan sedikit tekanan untuk meningkatkan kontak antara permukaan makanan dan plat sehingga meningkatkan laju perpindahan panas. Keuntungan dari pembeku jenis ini adalah nilai ekonomi yang baik dan efisiensi tempat, biaya operasi yang rendah, dehidrasi rendah, defrosting terjadi pada tingkat yang minimal, dan perpindahan panas yang tinggi. Kekurangan dari metode ini adalah investasi yang tinggi dan bentuk makanan yang dibekukan harus tipis dan berbentuk lembaran. Immersion Freezer, Dalam immersion freezer, makanan yang dikemas dilewatkan ke propilen glikol, air asin, gliserol, atau kalsium klorida yang direfrigersi menggunakan conveyor yang dilewatkan pada lubang sehingga bahan makanan tersebut ‘terendam’ dalam refrigerant. Perbedaan dengan cryogenic freezing, cairan tidak mengalami perubahan fasa. Metode ini memiliki laju perpindahan panas yang besar dan investasi yang kecil. Metode ini digunakan untuk jus jeruk pekat dan untuk pembekuan tahap satu pada unggas yang dibungkus sebelum mengalami blast freezing. Blast Freezer, Refrigerant yang digunakan pada blast freezer adalah udara. Udara yang digunakan disirkulasikan pada makanan pada temperature -300C sampai 400C dengan kecepatan 1,5 sampei 6 m/s. Udara yang mengalir dengan cepat inni menipiskan lapisan film dan meningkatkan koefisien perpindahan panas permukaan. Operasi pembekuan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu partaian dan kontinu. Pada metode partaian, makanan disimpan pada rak di dalam ruang pendingin. Pada metode kontinu, makanan bergerak pada conveyor belt melalui ruang yang diinsulasi. Hembusan udara dapat parallel atau tegak lurus dengan bahan makanan dan diatur agar melewati setiap bagian dari makanan. Blast freezer relative cukup ekonomis dan fleksibel. Makanan dalam berbagai bentuk dan ukuran dapat dibekukan. Unit operasinya memiliki nilai investasi yang kecil namun tinggi kapasitasnya. Pada unit operasi ini juga dapat terjadi Pembentukan es di kumparannya karena kelembaban yang dibawa oleh udara pendingin sehingga dibutuhkan defrosting untuk menghilangkan es tersebut. Udara yang direcycle, bila volume nya besar, dapat mengakibatkan dehidrasi sampai 5 %, kebakaran freezer, dan perubahan oksidatif pada makanan yang tidak dikemas atau individually quick frozen food, IQF. Makanan IQF membeku lebih cepat, memungkinkan makanan yang telah dikemas untuk digunakan sebagian lalu dibekukan kembali. Makanan yang memiliki berat jenis rendah dan ruang kosong yang banyak, memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami dehidrasi dan mengakibatkan kebakaran freezer. 4. Jawab: Pengalengan adalah suatu cara pengawetan bahan pangan yang dikemas secara hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba dan benda asing lainnya) dalam suatu wadah yang kemudian disterilkan secara komersial untuk membunuh semua mikroba patogen (penyebab penyakit pada manusia khususnya) dan mikroba pembusuk (penyebab kebusukan atau kerusakan bahan pangan). Tujuan dari pengalenagan adalah memungkinkan hasil perikanan terhindar dari kebusukan atau kerusakan, perubahan kadar air, kerusakan akibat oksidasi atau ada perubahan citarasa dalam jangka pendek(memperpanjang umur suatu produk perikanan). Blanching diartikan sebagai pemasukan hasil tangkapan ke dalam air mendidih atau mengukus dalam air mendidih yang berlebih selama periode waktu tertentu diikuti dengan mecelupkannya dalam air dingin untuk menghentikan pemasakan.Tujuan Blanching adalah untuk merusak enzim yang mengakibatkan perubahan warna, flavor dan tekstur. Blanching menghilangkan udara dari makanan sehingga membuatnya lunak dan lebih mudah ditangani. Skema singkat pengalengan: Persiapan wadah Penyiapan bahan mentah Pengisian (filling) Penghampaan udara (Exhausting) penutupan wadah Sterilisasi Pendinginan (cooling) Pemberian label dan penyimpanan 5. Penanganan Ikan di atas kapal: Cara penangkapan merupakan salah satu faktor yang menentukan mutu ikan tuna. Agar diperoleh ikan dengan mutu terbaik, usahakan ikan tetap dalam keadaan hidup dan tidak terlalu banyak berontak ketika ditarik ke arah kapal maupun diangkat ke atas kapal. Bila hal ini dapat dilaksanakan, maka ikan tidak terlalu banyak mengalami stress, tidak mengeluarkan banyak energi, dan tidak segera mengalami rigor mortis. Sesudah ikan berada di sisi kapal, siapkan papan peluncur yang licin untuk sarana mengangkat ikan dari air. Ganco ikan di belakang insang (bila sisi perut ikan menghadap ke sisi perahu) atau di bagian bawah insang luar bila sisi punggung ikan menghadap sisi perahu. Cara yang terbaik ini lebih dianjurkan, karena umumnya sisi punggung ikan mempunyai kulit yang lebih tebal dan kuat sehingga lebih tahan gesekan bila ikan diangkat ke atas kapal melalui papan peluncur. Sesampai di atas kapal, bila ikan tetap berontak maka ikan harus ditenangkan dengan menutup/menekan mata dengan telapak tangan dan selimuti ikan dengan karung (goni) basah. Selanjutnya ikan dapat dipingsankan dengan memukul kepalanya menggunakan palu berkepala karet. Ikan tuna dibunuh dengan menusuk pusat syaraf (otak) dari belakang mata menggunakan paku pembunuh (killing spike) sedalam 5 – 10 cm kemudian paku diputar-putar untuk merusak otak. Selanjutnya ikan didarahi dengan menusukkan pisau tepat di belakang sirip dada (pectoral fin) dengan kemiringan ± 45 oC sedalam 5 – 10 cm, disusul pemotongan urat nadi di tulang belakang bagian ekor. Pemotongan urat nadi tersebut dilakukan dengan menyisipkan pisau ke daging antara sirip kecil ekor (finlet) nomor dua dan tiga sampai mengenai tulang belakang (masuk di ruasnya) kemudian pisau ditarik sambil terus menekan sampai urat nadi terputus. Selanjutnya sisipkan pisau di belakang penutup insang kedua dan dorong ke arah depan sepanjang ± 5 cm sampai di penutup insang yang pertama (preoperculum). Kerjakan hal yang sama pada sisi yang lain. Untuk memotong sirip perut, tidurkan ikan pada punggungnya dan potong sirip perut sedekat mungkin ke daging (jangan sampai kena dagingnya). Demikian juga halnya dengan sisi yang lain. Perut kemudian dibelah menggunakan pisau, tarik dari daerah di antara bekas sirip perut ke arah dubur. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar isi perut tidak tersayat. Selanjutnya keluarkan isi perut, potong ujung usus pada dubur, dan ikan di balik dengan posisi perut di bawah agar sisa-sisa darah dari rongga perut keluar. Bila pekerjaan ini sudah selesai, sirip dubur, sirip punggung pertama dan kedua dapat dipotong (sedekat mungkin dengan daging). Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati dan rapi, jangan sampai ada sisa sirip (during/tulang sirip), karena hal ini dapat melukai ikan yang lain. Bukalah penutup insang dan putuskan isthmus joint (sambungan antara dua insang dan badan yang terletak di bagian bawah ikan). Lakukan tahap ini dengan sempurna sehingga sambungan tersebut benar-benar terpotong dengan sempurna (bukalah kedua insang lebar-lebar untuk meyakinkan hal ini). Selaput insang bagian bawah (ke arah perut) kemudian dapat dipotong. Pemotongan ini juga harus dikerjakan dengan hati-hati jangan sampai ada daging yang ikut tersayat. Sirip dada selanjutnya dipotong dengan hati-hati sedekat mungkin dengan daging. Penarikan sirip pada waktu dipotong tidak boleh terlalu kuat karena ini dapat meninggalkan lubang pada daging. Tahap selanjutnya adalah memotong penutup insang dengan cara menyayat dari arah bawah (perut) menggunakan pisau gergaji, diikuti dengan pemotongan insang bagian depan sehingga insang segera dapat dikeluarkan. Ikan kemudian dicuci kembali. Gunakan sikat halus dan air dingin untuk membersihkan rongga perut maupun rongga insang atau sikat plastik/ijuk untuk membersihkan permukaan badan ikan. Sesuai dengan permintaan negara pengimpor atau untuk ikan berukuran besar (di atas 90 kg), kepala dan ekor dapat dipotong. Pemotongan kepala menggunakan kampak khusus, sedangkan pemotongan ekor dapat menggunakan pisau gergaji. Setelah bersih, ikan segera dibawa ke ruang pendingin (0 Celcius selama ± 3 jam) untuk selanjutnya dibekukan bila kapal dilengkapi dengan sarana pembekuan. Bila pembekuan akan dilakukan di darat, maka ikan harus tetap disimpan dalam ruangan pendingin atau palka pendingin. Penyusunan ikan dalam palka pendingin diatur sedemikian rupa sehingga ikan selalu tidak bersentuhan dengan dinding palka sekat, selalu tertutup es curai, dan ekor ikan selalu mengarah ke lubang palka. Hal ini akan memudahkan saat pembongkaran nantinya. Ikan di dalam palka dikelompokkan menurut mutu dan atau saat tangkapan. Isi perut, insang maupun sirip harus segera disingkirkan dari tempat penyiangan dan dikumpulkan di tempat tersendiri, tidak boleh dibuang ke laut karena dapat mengundang ikan buas seperti hiu yang dapat memangsa hasil tangkapan jika belum diangkat dari air.