Anda di halaman 1dari 27

Waralaba

KWU Materi 1
Bondan Alie Raja Basya 195080100111069
Mochamad zaelani akbar 195080101111008
Marchellinno Binsar Silaban 195080100111014
Kharisma Nuria Fitri 195080100111021
Ida Adela Alfonsiana Simarmata 195080100111043
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Definisi
Waralaba
Istilah waralaba berasal dari bahasa asing yaitu Inggris:
Franchising dan Prancis: Franchise, untuk kejujuran atau
kebebasan adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau
jasa maupun layanan.

Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud


dengan Waralaba yaitu suatu sistem pendistribusian barang
atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek
(franchisor) memberikan hak kepada individu atau
perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek,
nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area
tertentu.
Definisi Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

Waralaba
42 Tahun 2007 Tentang Waralaba menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan waralaba adalah hak khusus yang dimiliki
oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem
bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan
barang dan atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat
dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain
berdasarkan perjanjian waralaba.

Secara bebas dan sederhana, waralaba didefinisikan


sebagai hak istimewa (privilege) yang terjalin atau diberikan
oleh pemberi waralaba (franchisor) kepada penerima
waralaba (franchisee) dengan sejumlah kewajiban atau
pembayaran.
Jenis Jenis
Waralaba
1. Waralaba Menurut Kriteria atau Produk yang Ditawarkan

Waralaba produk Waralaba jasa


Dalam jenis usaha ini yang ditawarkan adalah
a Produk yang ditawarkan adalah berupa
barang misalnya makanan. 
b produk yang berwujud layanan jasa, 
misalnya seperti pendidikan, studio photo atau jasa
Contoh McDonald’s, KFC. sewa video, dan jasa agen perjalanan atau travel.
Contoh  bimbingan belajar hafara dan aliago travel

Waralaba Gabungan
c Dalam jenis usaha ini yang ditawarkan adalah
produk yang digabungkan atau dengan kata lain
produk yang ditawarkan adalah barang dan jasa.  
contoh spa keluarga yang juga menjual produk-
produk kesehatan.
2. Waralaba Menurut Asalnya

a. Waralaba berasal dari luar negeri b. Waralaba berasal dari dalam negeri

Waralaba jenis ini termasuk dalam salah satu


Jenis waralaba yang satu ini cenderung lebih pilihan investasi bagi orang-orang yang ingin
banyak disukai karena sebuah sistem dan menjadi pengusaha dengan cepat namun orang
mekanismenya lebih jelas, merek sudah diterima tersebut tidak memiliki pengetahuan cukup
diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi. mengenai awal dan kelanjutan usaha oleh pemilik
Contoh McDonald’s, KFC, Starbucks. waralaba. 
Contoh Primagama, Martha Tilaar, Roti Buana,
Bogasari Baking

Add Text
PowerPoint Presentation
3. Waralaba Menurut IFA

Product Franchise a b Manufacturing Franchise

umumnya produsen memiliki hak dalam mengontrol secara Setiap badan usaha yang memproduksi produk akan diberikan hak,
penuh mengenai detail yang mendistribusikan produknya. Di untuk kemudian menjualnya kepada masyarakat dengan syarat yaitu
dalam perjanjian atau kontrak yang telah disepakatai oleh kedua menggunakan merek dagang dan merek waralaba.
belah pihak, berisi persutujuan bahwa produsen Contoh apabila seseorang ingin membuka sebuah pabrik Coca Cola.
memperbolehkan pemilik toko untuk dapat menggunakan merek Dalam melakukannya adalah hanya perlu mendapatkan hak dari
dan hak ciptanya. perusahaan Coke untuk dapat menggunakan namanya dan hak
Contoh sebuah toko computer dan pemilik toko tersebut menjual ciptanya. Selanjutnya orang tersebut membangun sebuah pabrik Coca
printer merek HP, dari hasil penjualan tersebut biasanya Cola Company yang akan menjual ekstrak coke yang bahan bakunya
produsen juga akan memperoleh keuntungan yang lebih besar tetap dirahasiakan. Selain itu, ia juga memiliki hak untuk mencampur
dibandingkan dengan penjualnya. seluruh bahan yang diberikan dan mengemasnya menjadi produk akhir
untuk kemudian dapat diperjualbelikan.
3. Waralaba Menurut IFA

Business Opportunity Ventures c d Business Format Franchising

Waralaba jenis ini mewajibkan kepada pemilik bisnis agar Waralaba jenis ini merupakan pemberian sebuah lisensi oleh
membeli dan mendistribusikan produk-produk dari suatu seseorang kepada pihak lain, lisensi tersebut memberikan hak
perusahaan tertentu. Selain itu perusahaan tersebut harus kepada penerima waralaba untuk berusaha dengan menggunakan
menyediakan pelanggan dan rekening bagi pemilik bisnis. merek dagang atau nama dagang pemberi waralaba dan untuk
Pada praktiknya, pemilik bisnis diharuskan membayar biaya menggunakan keseluruhan paket, yang terdiri dari seluruh elemen
atau prestasi sebagai kompensasinya sebagai bukti timbal yang diperlukan untuk membuat seseorang yang sebelumnya
balik.  belum terlatih menjadi terampil dalam bisnis dan untuk
Contoh pengusaha mesin-mesin penjualan otomatis atau menjalankannya dengan bantuan yang terus-menerus atas dasar-
distributorship. dasar yang telah ditentukan sebelumnya.
Contoh  perusahaan yang menggunakan waralaba jenis ini
yaitu MC Donald’s, Starbucks, Dunkin’ Donuts, dan KFC.
Terminologi Waralaba

Menurut Hudiarini et al. (2018) Franchising


adalah suatu metode perluasan pemasaran
dan bisnis. Perluasan pasar, distribusi produk
serta pelayanan dibagi bersama sesuai
standar pemasaran dan operasional.
Franchise Franchise contract Franchisee Franchisor

Franchise adalah Franchise contract Franchisee Franchisor


pemberian hak adalah sebuah (terwaralaba) adalah (pewaralaba) adalah
oleh frsnchisor perjanjian yang badan usaha atau badan usaha atau
perorangan yang perorangan yang
kepada franchisee dibuat dan
diberikan hak untuk memberikan hak
untuk disepakati oleh memanfaatkan atau kepada pihak lain
menggunakan franchisor dan menggunakan untuk memanfaatkan
kekhasan usaha franchisee. kekayaan intelektual atau menggunakan
atau ciri pengenal atau ciri khas yang hak atas kekayaan
bisnis yang telah dimiliki oleh intelektual atau ciri
diatur dalam franchisor. khas usaha yang
franchise contract. dimilikinya
Prinsip Usaha Waralaba

Franchisor harus hidup dari royalty yang dibayarkan


oleh franchisee
Franchisor harus bersedia memberikan informasi
berkaitan dengan produk atau jasa dengan jujur, benar,
lengkap, dan transparan.

Jaringan waralaba harus besar

Seluruh distribusi bahan baku sebaiknya dijaga oleh


franchisor

Franchisee mendapatkan harga beli yang lebih


murah dari harga jual franchisor kepada pelanggan
Prinsip Usaha Waralaba

Franchisee menyukai bisnis, berkomitmen, dan


percaya diri

Franchisee bekerja keras dan memiliki sikap


mengabdi

Franchisee memiliki tipe sikap owner-operator

Franchisee memahami tujuan bergabung dengan


sistem waralaba bukan untuk mencari kambing hitam

Franchisee memahami keunggulan dan kekurangan


usaha waralaba
Prinsip Usaha Waralaba

Franchisee memahami tentang resiko kegagalan


dalam usaha

Franchisee memiliki kemampuan manajemen yang


memadai
Pro dan Kontra Waralaba

Membuka peluang besar bagi Membantu mengembangkan


pengusaha pemula untuk usaha kecil dan menengah

S STRENGTHS
memulai karir dengan modal
dan pengalaman yang terbatas.
dengan sistem kemitraan, dalam
hal ini, membantu pasokan
bahan dan pemasaran produk
WEAKNESS yang siap pakai.

PRO T
W THREATS

Simbiosis mutualisme, selain Pengembangan sumber daya

O
OPPORTUNITIES
penerima lisensi yang mendapat manusia dan penerapan
keuntungan, pemilik franchise teknologi; penerima franchise
juga memperoleh untung dari akan dilatih untuk bekerja secara
royaliti. profesional dan disiplin kerja
agar mendukung usaha melalui
pelayanan yang baik
Pro dan Kontra Waralaba

Menghambat terciptanya Dapat menghambat


penemuan sistem bisnis yang perkembangan teknologi secara

S STRENGTHS
baru karena bertumpu
pada bisnis waralaba yang siap
pakai, sehingga terasa
tidak langsung karena
bergantung terhadap paket
teknologi yang tersedia.
WEAKNESS dimanjakan oleh lisensi
franchise.

KONTRA T
W THREATS

Tidak terjadi kreativitas atau Franchisor melakukan

O
OPPORTUNITIES
upaya modifikasi bisnis karena pengawasan secara intensif
terikat oleh lisensi franchise yang terhadap pelaksanaan bisnis,
harus dipatuhi. sehingga memungkinkan
timbulnya masalah hukum.
Sisi Positif Waralaba
• Membuka peluang besar bagi pengusaha pemula untuk memulai karir dengan modal dan
pengalaman yang terbatas. Tersedianya sistem bisnis yang siap pakai dan teknik pemasaran
yang lebih mudah, persediaan bahan yang terjamin, dan merk dagang yang dikenal luas
akan memudahkan anda dalam menjalankan bisnis, karena tatanannya sudah ada.
• Simbiosis mutualisme, selain penerima lisensi yang mendapat keuntungan, pemilik franchise
juga memperoleh untung dari royaliti.
• Membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah dengan sistem kemitraan, dalam hal
ini, membantu pasokan bahan dan pemasaran produk yang siap pakai.
• Pengembangan sumber daya manusia dan penerapan teknologi; penerima franchise akan
dilatih untuk bekerja secara profesional dan disiplin kerja agar mendukung usaha melalui
pelayanan yang baik.
• Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang
memiliki skill dan gelar yang rendah, sehingga mengurangi tingkat pengangguran di
Indonesia
Sisi Negatif Waralaba
• Menghambat terciptanya penemuan sistem bisnis yang baru karena bertumpu
pada bisnis waralaba yang siap pakai, sehingga terasa dimanjakan oleh
lisensi franchise.
• Tidak terjadi kreativitas atau upaya modifikasi bisnis karena terikat oleh lisensi
franchise yang harus dipatuhi.
• Dapat menghambat perkembangan teknologi secara tidak langsung karena
bergantung terhadap paket teknologi yang tersedia.
• Franchisor melakukan pengawasan secara intensif terhadap pelaksanaan
bisnis, sehingga memungkinkan timbulnya masalah hukum.
Sisi Positif Waralaba
Menurut Kusno (2008)

• Produk yang ditawarkan bervariasi dan lengkap mulai dari kebutuhan pokok
seperti sembako sampai pada kebutuhan tambahan seperti makanan ringan.
Bahkan dibeberapa minimarket juga menyediakan pengisian pulsa dan
penjualan produk lainnya.
• Pelayanan yang ramah, pramuniaga bersikap sopan dan penuh perhatian.
Pramuniaga selalu siaga ketika pembeli membutuhkan bantuan apapun.
• Pembeli dibebaskan memilih dan mengambil barang yang akan dibeli sesuai
kebutuhannya dan kemudian baru membayar kepada kasir.
• Selalu memberikan harga promo disetiap periode.
• Letak minimarket dekat dengan pemukiman sehingga warga sekitar lebih
mudah berbelanja karena berdekatan dengan rumah, sealin itu pembeli dapat
lebih berhemat karena tidak perlu ongkos menuju tempat belanja.
Sisi Positif Waralaba
• Daftar harga yang menjadi unggulan (biasanya harga termurah) dipampang di
depan toko sehingga pembeli merasa tertarik meskipun bisa jadi sebelumnya
tidak ingin membeli. Selain itu juga promosi juga dilakukan melalui
penyebaran brosur yang berisi daftar produk dan harga yang memudahkan
pembeli untuk merencanakan pembelian dirumah serta mengetahui berapa
biaya yang dibutuhkan dalam berbelanja.
• Penataan barang yang rapi dan dibedakan perproduk sehingga memudahkan
pembeli dalam berbelanja.
• Situasi toko yang dilengkapi AC serta ruangan yang luas menyebabkan
pembeli merasa nyaman dalam berbelanja.
• Kasir lebih dari satu, dengan adanya kasir lebih dari satu pembeli tidak perlu
lama mengantri ketika akan melakukan pembayaran.
Sisi Negatif Waralaba
Menurut Kusno (2008)

Dalam minimarket dengan system waralaba tidak


disediakan fasilitas pembelian secara kredit.

Minimarket waralaba tidak dapat menyediakan barang-barang secara tertentu


sebelum ada ijin dari franchisor. Sehingga pembeli tidak dapat memesan atau
membeli barang tertentu seperti elpiji dan minyak tanah yang juga merupakan
kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Kiat Memilih Waralaba

Menurut Ataqia. 2016 Lanjutan


sebuah bisnis yang mempunyai sistem waralaba
yang sudah teruji, tangguh dan tingkat Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang
keberhasilannya tinggi. Jika sistem waralabanya dalam pengambilan keputusan pembelian sebuah
sudah dianggap teruji, masyarakat akan kenal waralaba dilihat dari rantai bisnisnya itu sendiri
dengan pendiri atau pemiliknya, dan kenal akan yaitu produk, sistem waralaba, dan biaya fee,
produknya. Dan jika produk tersebut sudah dikenal pelayanan yang ditawarkan, merek dari frinchise
oleh masyarakat maka pihak pewaralaba tersebut, potensi keuntungan yang didapatkan dan
memasang harga yang relatif tinggi untuk menjual modal yang miliki.
bisnis tersebut.

Add Text
PowerPoint Presentation
Kiat Memilih Waralaba

• Pastikan bahwa izin dari bisnis franchise yang Anda ikuti legal.
• Pilih franchise sesuai dengan modal yang dimiliki.
• Pilih franchise yang teruji kredibilitasnya. Pilihlah lokasi yang
strategis untuk bisnis franchise Anda.
• Perhatikan segmen pasar bagi produk franchise tersebut.
• Selalu persiapkan diri untuk menghadapi risiko.
• Cari informasi selengkap mungkin tentang franchise yang diminati
dan franchisor-nya.

22
Model Analisis Usaha Waralaba

Membuka Kumpulkan Membuat


bisnis laba & sarana
membuka waralaba
cabang ( franchise )

Penawaran Kontrak Oprasional


seleksi dan waralaba dan
survey ( franchise ) supporting
Hal yang perlu diperhatikan ketika membuat usaha waralaba

Karena waralaba konvensional


fokus pada produk dan layanan
yang tidak biasa, pelatihan dan
Kunci waralaba yang sukses dukungan sangatlah penting.
04 03
adalah memahami pasar dan Waralaba biasanya dibeli oleh
memiliki ketajaman bisnis yang orang dengan beragam latar
baik. Kita tidak perlu menjadi belakang seperti akuntan,
seorang ahli untuk bisa terlibat pengacara, profesional TI dan
dalam bisnis franchise. masih banyak lagi. Dengan
demikian pelatihan sangatlah
dibutuhkan.

Peluang waralaba sering muncul Sebelum memilih waralaba,


02 01
sebagai akibat dari perubahan penting untuk
selera konsumen. Karena mempertimbangkan apakah
waralaba memiliki departemen bisnis bisa dari berbagai masalah
pemasaran dan perencanaan ekonomi.
profesional, perusahaan seperti
ini dapat bereaksi dengan cepat
dan efektif untuk mengubah tren
konsumen.
Kunci Sukses dalam Bisnis Industri
Franchise
Menurut Ir. H. Muharam,BH, SM Franchise.com, Januari 2003, ada 17 kunci sukses bagi usaha
waralaba, 8 di antaranya yaitu:
1) Usaha yang dijalankan merupakan suatu prototipe usaha (atau rangkaian toko) yang terbukti
sukses.
2) Memiliki tim manajemen yang memadai.
3) Memiliki modal yang memadai untuk memulai dan mengembangkan suatu program waralaba
4) Memiliki identitas dagang yang khas, berbeda dan dilindungi oleh hukum.
5) Memiliki metode operasi dan manajemen
6) Memiliki program pelatihan yang sistematis dan aplikatif bagi franchisee.
7) Memilki staff pendukung lapangan yang terlatih dan profesional.
8) Memiliki dokumen sah yang komprehensif yang mencerminkan strategi bisnis perusahaan dan
kebijakan operasinya
9) Dll.
Referensi
Firdawaty, L. 2011. Perjanjian Waralaba Menurut Hukum Islam. ASAS. 3(1): 40-49.
Suryawarman, A. N. K., dan N. L. S. Widhiyani. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi Pada Restoran Waralaba Asing Di Kota Denpasar. E-Jurnal
Akuntansi. 2(1):1-23.
Widodo, S. 2017. Karakteristik Yuridis Perjanjian Waralaba. Kosmik Hukum. 16(1): 64-73.
https://www.akuntansilengkap.com/bisnis/lengkap-jenis-dan-contoh-usaha-waralaba/
Attaqia, N. (2016). Pengaruh Produk Dan Sistem Bisnis Terhadap Keputusan Pembelian USAha
Waralaba Es Teh Poci Di Kota Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 5(3), 17-27.
Rusno, R. (2008). Dampak Pesatnya Mini Market Waralaba Terhadap USAha Kecil (Jenis
Ritel). Jurnal Ekonomi Modernisasi, 4(3), 194-207.
Referensi
Hudiarini, S., G. Kartika, H. Mundzir. 2018. Waralaba model bisnis baru yang berkelanjutan ditinjau ari
aspek hukum. Jurnal Panorama Hukum, 3(1), 59-73.
Maryono, M. C. S. M. & I. W. N. Purwanto. 2020. Akibat hukum wanprestasi yang dilakukan oleh
penerima warlabab es teh poci di Denpasar. Jurnal Kertha Semaya, 8(11), 1680-1687.
Primasanti, Y. & I. J. Widodo. 2017. Pengaruh kemampuan manajemen , motivasi franchise, brand
image dan promotion strategy terhadap keberhasilan usaha franchise (studi kasus: Primagama
Indonesia Timur). Jurnal Teknoin, 23(2), 171-182.
Saiman, Leonardus. 2014. Kewirausahaan Teori, Praktik dan Kasus-kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Sofyan, A., M. Iqbal & I. Awanda. 2018. Sistem informasi pelayanan dan controlling franchise berbasis
web rumah makan Raja-Raja. Jurnal Sisfotek Global, 8(2), 1-7.
Supardiono, D. 2019. Pengaruh relasi franchise terhadap peningkatan performa franchisee (Studi pada
franchisee ayam bakar Mas Mono, pecel lele Lela dan es teller 77 di wilayah Jabodetabek). Jurnal
Pemasaran Kompetitif, 2(2), 63-76.

Anda mungkin juga menyukai