Anda di halaman 1dari 20

Lisensi Dan Waralaba

(Franchise)
KELOMPOK 4

1. MUVIDAH NUR AINI 200803102007


2. FRADINA FITRIANANDA WIDYA PUTRI 200803102030
3. ELLEN SHELVIA PERMATASARI 200803102040
4. FIRDA DWI AGUSTIN 200803102062
MATERI YANG AKAN DIBAHAS :
1. Pengertian Lisensi 10. Waralaba Sebagai Bentuk
2. Tujuan Lisensi Perjanjian
3. Jenis-jenis Lisensi 11. Jangka Waktu Perjanjian
4. Kelebihan dan Kekurangan Waralaba
Lisensi 12. Karakteristik Waralaba
5. Contoh Lisensi (Franchise)
6. Pengertian Waralaba 13. Para Pihak Dalam Perjanjian
7. Dasar Hukum Waralaba Waralaba
8. Jenis-jenis Waralaba 14. Kelebihan dan Kekurangan
9. Prinsip dan Konsep Produk Bisnis Waralaba
Bisnis Waralaba 15. Contoh Kegiatan Waralaba
Pengertian Lisensi
Lisensi adalah pemberian izin untuk Tujuan Lisensi
memproduksi suatu produk/jasa tertentu, Memberi Kejelasan Batas Wewenang
dimana produk/jasa tersebut sebelumnya sudah
dipatenkan oleh yang menciptakannya pertama Menetapkan Sarana dan Prasarana
kali
Meyakinkan Klien
Jenis-jenis Lisensi
Lisensi HAKI
Hak Atas Kekayaan Intelektual
Lisensi Merk Barang Atau Jasa

Lisensi Hasil Karya Seni dan


Syarat dan Ketentuan Karakter
Wilayah

Lisensi Bidang Pendidikan


Lisensi Massal
Kelebihan Lisensi
Kekurangan Lisensi
Penerima lisensi dapat menggunakan merek
dagang secara legal. Apabila kesepakatan dilanggar oleh penerima
lisensi, bisa menjadi pesaing dan akan mengancam
keabsahan merek dagang pemilik lisensi.
Pemberi lisensi akan mendapatkan royalti yang
jumlahnya sudah ditentukan oleh kedua belah
pihak
Jika lisensi telah diberikan, pemilik lisensi akan
kehilangan kontrol akan produknya.
Pemberi lisensi tidak perlu mengeluarkan biaya
untuk mengkomersilkan produknya.
Kemungkinan butuh waktu untuk menerima
royalti, tergantung kesepakatan.
Penerima lisensi akan mendapatkan kepercayaan
dari konsumen, terutama jika merek yang dipakai
sudah terkenal dan bereputasi baik. Untuk penerima lisensi, memiliki risiko besar
terhadap penjualan produk.
CONTOH LISENSI
FREEWARE Merupakan jenis pemberian lisensi pada pada program
software yang bisa didownload melalui internet dengan
mencantumkan freeware tersebut.

SHAREWARE Sistem dari pemberian Lisensi shareware merupakan jenis


pemberian izin pada seluruh program atau aplikasi yang
bisa didownload di internet, dengan mencantumkan
shareware dengan persetujuan pemasangan atau
penginstallan pada software itu sendiri.
Pengertian Waralaba
Kata Franchise diambil dari Bahasa Perancis kuno yang berarti “bebas”.

Suatu cara melakukan kerjasama di bidang bisnis antara 2 (dua)


Muniry Fuady atau lebih perusahaan, di mana 1 (satu) pihak akan bertindak
sebagai franchisor dan pihak lain sebagai franchisee, dimana di
dalamnya diatur bahwa pihak franchisor sebagai pemilik suatu
merek dari know-how terkenal, memberikan hak kepada
franchisee untuk melakukan kegiatan bisnis dari/atas suatu
produk barang atau jasa berdasar dan sesuai dengan rencana
komersil yang telah dipersiapkan, diuji keberhasilannya dan
diperbaharui dari waktu ke waktu, baik atas dasar hubungan
yang eksklusif ataupun noneksklusif, dan sebaliknya suatu
imbalan tertentu akan dibayarkan kepada franchisor
sehubungan dengan hal tersebut.
Dasar Hukum Waralaba
a. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba

b. Dasar hukum perjanjian khususnya dam kebebasan berkontrak

c. UU tentang paten, merek dan hak cipta (HAKI)

d. Pasal tentang keagenan KUHD


UNSUR-UNSUR WARALABA

Pengelolaan Unit Royalty Fee


Franchisor Franchise Usaha

Pemilik/produsen Pihak yang menrima Adanya pendirian badan Fee ini diberikan
suatu produk hak eksklusif dari usaha tertentu untuk kepada franchisor
menjalankan waralaba
barang atau jasa franchisor oleh franchisee atas
oleh franchisee
tertentu imbal prestasi
UNSUR-UNSUR WARALABA

Standar mutu Pelatihan Kontrak


/Training

Diberikan kepada franchise Diperuntukan bagi SDM unit Adanya suatu


oleh franchisor untuk usaha waralaba dibawah perikatan/perjanjian dalam draft
franchisee dengan difatilisasi kontrak yang mengikat serta
menjaga kualitas yang menjelaskan hak dan kewajiban
sesuai standar franchisor oleh franchisor secara berkala
antara franchisor dan franchisee
Jenis-Jenis Waralaba
Menurut produk yang ditawarkannya, bisnis
waralaba terbagi dalam 3 jenis :
1. Waralaba Produk
2. Waralaba Jasa
3. Waralaba Gabungan

Menurut Brayce Webster mengemukakan ada 3


bentuk dari Waralaba (Franchise), yaitu:
1. Product Franchise
2. Manufacturing Franchise
3. Business Format Franchise
Prinsip & Konsep Produk Bisnis Waralaba

PRINSIP : KONSEP :
Prinsip produk bisnis waralaba baik barang maupun Untuk konsep bisnisnya pada dasarnya
jasa ditekankan kepada yang belum dimiliki oleh mengikuti standar 4P yaitu:
1. Product
orang lain dan belum beredar di pasaran selain yang
2. Place
dimiliki oleh franchisor itu sendiri dan yang lebih 3. Price
penting lagi adalah produk bisnisnya tidak mudah 4. Promotion
ditiru.
Waralaba sebagai Suatu Perjanjian
Dalam franchise, dasar hukum dari penyelenggaraannya adalah
kontrak antara kedua belah pihak. Kontrak franchise biasanya
menyatakan bahwa franchise adalah kontraktor independent dan
bukan agen atau pegawai franchisor. Namun demikian
perusahaan induk dapat membatalkan franchise tersebut, bila
franchisee melanggar persyaratan - persyaratan dalam
persetujuan itu. Sebagaimana halnya lisensi adalah suatu bentuk
perjanjian yang isinya memberikan hak dan kewenangan khusus
kepada pihak penerima waralaba.
Adanya tiga tahap dalam membuat perjanjian,
menurut teori baru yaitu:
1. tahap pracontractual
2. tahap contractual
3. tahap post contractual
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
WARALABA
Menurut ketentuan pasal 7 Peraturan Menteri Perdagang jangka waktu
perjanjian waralaba, yaitu:

1. Jangka waktu Perjanjian Waralaba antara Pemberi Waralaba dengan


Penerima Waralaba Utama berlaku paling sedikit 10 (sepuluh) tahun

2. Jangka waktu Perjanjian Waralaba antara Penerima Waralaba Utama dengan


Penerima Waralaba Lanjutan berlaku paling sedikit 5 (lima) tahun
Karakteristik Waralaba
1. Harus ada suatu perjanjian (kontrak) tertulis, yang mewakili kepentingan yang seimbang antara
franchisor dengan franchisee
2. Franchisor harus memberikan pelatihan dalam segala aspek bisnis yang akan dimasukinya
3. Franchisee diperbolehkan (dalam kendali franchisor) beroperasi dengan menggunakan nama/merek
dagang, format dan atau prosedur, serta segala nama (reputasi) baik yang dimiliki franchisor
4. Franchisee harus mengadakan investasi yang berasal dan sumber dananya sendiri atau dengan dukungan
sumber dana lain (misalnya kredit perbankan)
5. Franchisee berhak secara penuh mengelola bisnisnya sendiri
6. Franchisee membayar fee dan atau royalti kepada franchisor atas hak yang didapatnya dan atas bantuan
yang terus menerus diberikan oleh franchisor
7. Franchisee berhak memperoleh daerah pemasaran tertentu dimana ia adalah satu-satunya pihak yang
berhak memasarkan barang atau jasa yang dihasilkannya
8. Transaksi yang terjadi antara franchisor dengan franchisee bukan merupakan transaksi yang terjadi antara
cabang dari perusahaan induk yang sama, atau antara individu dengan perusahaan yang dikontrolnya
Para Pihak dalam Perjanjian Waralaba
Pihak-pihak dalam perjanjian waralaba adalah mereka yang secara langsung terikat
memenuhi kewajiban dan memperoleh hak dalam perjanjian waralaba yang dalam hal
ini adalah pemberi waralaba (franchisor) dan penerima waralaba (franchisee)

1. Pemberi Waralaba (franchisor) adalah orang/perseorangan atau badan usaha yang


memberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan waralaba yang dimilikinya kepada
penerima waralaba

2. Penerima Waralaba (franchisee) adalah orang/perseorangan atau badan usaha yang


diberikan hak oleh pemberi waralaba (franchisor) untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan
waralaba yang dimiliki pemberi waralaba.. Penerima waralaba (franchisee) berhak untuk
mendapatkan perlengkapan penjualan, satu buah tempat berdagang, dapat menggunakan nama
bisnis waralaba dan menggunakan dan melaksanakan SOP (Standard Operasional Procedure)
sebagai arahan kerja
Kelebihan dan Kelemahan Bisnis
Waralaba
Kelebihan :
1. Merek/brand sudah terkenal
2. Standart mutu kualitas sudah terjaga dengan baik
3. Resep/konsep khusus bisnis yang sudah teruji dengan baik
4. Metode dan SOP yang sudah teersedia
5. Informasi seputar market dan bisnis nyang terkait
6. Pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan
7. Bantuan keuangan dan pemodalan

Kelemahan :
1. Ketergantungan yang sangat tinggi kepada franchisor
2. Franchise fee yang mengikat, meskipun bisnis sedang menurun
3. Sangat sulit menilai franchisor
4. Kontrak yang membatasi ruang gerak franchisee
5. Kebijakan – kebijakan franchisor yang berubah – ubah yang harus dipatuh
6. Reputasi merek, bisnis akan terganggu jika reputasi merek mengalami kesan negative.
CONTOH WARALABA
1. Franchise Indomaret
  2. J.co Donuts
 
3. Franchise Apotek K24

4. Franchise KFC

Anda mungkin juga menyukai