MAS’UD
Waralaba atau franchise menurut Asosiasi Franchise Internasional adalah hubungan
antara dua pihak dimana pengetahuan, citra, keberhasilan, manufaktur dan teknik pemasaran
pihak franchisee diperoleh dari pihak franchisor. Perusahaan yang menyediakan produk berupa
jasa dan/atau barang disebut franchisor, dan pihak yang menjual produk di wilayah tertentu
diesbut franchisee. Pihak kedua ini membayar kontrak franchise.
Perjanjian franchise adalah kontrak perizinan pemakaian nama, merek dagang, dan logo
perusahaan franchisor yang didalamnya dicantumkan ikhtisar peraturan pengoperasian franchise,
jasa yang disediakan oleh franchisor, dan persyaratan keuangan. Di samping itu, franchisee
menyetujui untuk membeli perlengkapan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh franchisor,
mengikuti sistem penjualan dan pelayanan dan peraturan pengoperasian perusahaan, melibatkan
diri dalam promosi bersama, dan senantiasa menjaga hubungan dengan franchisor. Sebagai
imbalan, franchisor memberikan bantuan berupa petunjuk dan pelatihan, bantuan manajemen,
prosedur akuntansi dan manajemen, pelatihan karyawan, bantuan keuangan, dan rencana
bangunan serta pemilihan tempat usaha.
Jenis Waralaba
1. Sistem Waralaba Pabrik-Pengecer
Pabrik memberi izin usaha kepada semua toko pengecer untuk menyimpan sediaan dan
memasarkan jajaran produknya.
2. Sistem Waralaba Pabrik-Grosir
Dalam sistem ini franchisee melakukan aktivitas produksi dan mendistribusikan
produknya ke tingkat pengecer.
3. Sistem Waralaba Grosir-Pengecer
Dalam sistem ini grosir mensponsori waralaba eceran; franchisor mencari pengecer
independen untuk menjadi franchisee dengan cara kontrak.
4. Sistem Waralaba Nama Perusahaan
Dalam tatanan ini franchisor memiliki nama perusahaan yang telah dikenal dan metode
untuk pengoperasian toko pengecer yang terbukti menguntungkan.
LEONARDUS BAB 9
Beberapa Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Membeli Usaha Sistem Waralaba
1. Berapa lama usaha waralaba tersebut telah berjalan dan berapa lama usaha tersebut telah
diwaralabakan.
2. Kesehatan keuangan dan rekam jejak yang baik.
3. Berapa banyak jumlah terwaralaba yang telah berjalan atau juga berapa banyak jumlah
gerai yang telah beroperasi dan berjalan sehat.
4. Nilai atas produk dan atau jasa dalam hubungannya dengan kemampuan bertahan atas
produk/jasa dalam jangka panjang, apakah akan terpengaruh oleh teknologi, atau
seberapa banyak pesaing yang ingin memasuki pasar yang sama, dan sebagainya.
5. Keharusan untuk membeli bahan baku dari pewaralaba.
6. Jenis promosi yang dilakukan oleh pihak pewaralaba, apakah memadai dan apakah
metode komunikasinya dirasakan telah sesuai dengan target pasar.
7. Ada baiknya bila calon terwaralaba dapat melihat lebih dahulu contoh isi kontrak yang
akan disetujui.
8. Estimasi keuntungan dan bahkan estimasi kerugian yang diproyeksikan dengan realistis.
9. Batasan-batasan yang diberlakukan oleh pewaralaba untuk kegiatan operasi dan
keuangan perusahaan.
10. Adanya target penjualan maupun omzet yang diterapkan pada terwaralaba.
Kiat Memilih Pewaralaba
1. Jangan mudah percaya dengan brosur, lebih-lebih kepada calo usaha waralaba.
2. Jangan berharap ingin cepat kaya yang berlebihan.
3. Jangan memilih waralaba hanya karena harganya yang murah.
4. Tentukan tujuan anda memasuki bisnis waralaba.
5. Perhatikan tingkat risiko usaha waralaba yang anda pilih.
6. Hati-hati dengan faktor subjektivitas atau emosional.
7. Hindari pewaralaba yang hanya memiliki satu jenis produk.
8. Hindari pewaralaba yang membutuhkan banyak karyawan.
9. Hindari pewaralaba yang terjerat masalah hukum.
10. Selidiki seberapa banyak terwaralaba yang gagal.
11. Pelajari dukungan promosi pewaralaba selama ini.
12. Kunjungi beberapa pewaralaba sebagai perbandingan.
13. Pelajari dokumen dan informasi yang sudah diperoleh.
14. Mengunjungi atau bertukar pikiran dengan terwaralaba lain yang sudah membelinya lebih
dahulu.
15. Pelajari laporan keuangan pewaralaba.
16. Bandingkan tingkat penghasilan usaha waralaba yang akan anda beli dengan penghasilan
deposito atas rencana investasi anda.
17. Pertimbangkan besarnya franchise fee, royalti, atau fee lainnya.