Nim : 20201002159
Mata Kuliah : UNV412 Kewirausahaan 3
Bisnis waralaba bisa dikatakan sangat memberikan keuntungan untuk berbisnis di didalam sebuah
perusahaan yang sudah memiliki reputasi yang bagus. Sistem manajemen telah teruji coba sebelum-
nya dan siap untuk di implementasikan pada lokasi yang baru.
Pemasaran bisnis franchise cenderung lebih mudah, karena bisnis sebelumnya lebih terdahulu di
kenal masyarakat. Bisa dibilang, biaya dan tenaga yang kita keluarkan untuk membangun bisnis terse-
but akan lebih sedikit dibandingkan jika kita harus membangun bisnis baru.
Anda sebagai investor cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang telah kokoh
dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Dengan membuka sebuah usaha bisnis franchise, sistem
keuangan manajemen telah di tetapkan oleh franchise pusat, sehingga kita tidak perlu pusing atau
repot lagi dengan urusan manajemen keuangan seperti disaat membangun bisnis baru.
Orang yang membeli franchise bisa mendapatkan keuntungan kerjasama yang telah terbangun
sebelumnya oleh pemilik waralaba. Seperti dapat bekerjasama dengan pemasok bahan baku utama
sebuah bisnis, pihak yang mengurusi bagian periklanan dan juga informasi seputar pemasaran
produk yang baik.
Sebuah perusahaan franchise biasanya akan memberikan sebuah pelatihan kepada calon franchi-
seenya seperti pelatihan memanajemen keuangan yang baik, pemasaran yang tepat sasaran, atau-
pun membuat iklan yang dapat memancing konsumen untuk membeli sebuah produk ataupun jasa.
Pelatihan dasar seperti ini biasanya sudah termasuk dalam paket pembelian sebuah waralaba atau
franchise.
Banyak orang berpikir bahwa keuntungan dari bisnis franchise adalah mendapatkan keuntungan
lebih besar karena produk telah dikenal banyak orang. Tapi pada kenyataannya, hal ini tidak selalu
terjadi. Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli franchise kepada pihak pemilik franchise tentunya dipo-
tong dari keuntungan yang didapat. Pembeli franchise akan mendapatkan banyak kemudahan di
saat-saat awal usaha, tapi untuk jangka panjang, para pemilik franchise kadang menemukan bahwa
memulai bisnis sendiri mungkin akan jauh lebih menguntungkan.
Kerugian Bisnis Franchise
1. Kurang Kendali
Salah satu kekurangan dari bisnis waralaba adalah kurangnya kendali dari pembeli franchise terhadap
bisnisnya sendiri, karena semua sistem telah ditentukan oleh pemilik franchise. Sehingga ruang gerak
pembeli franchise sangat terbatas. Sebuah pemikiran untuk berkreatifitas pun biasanya tidak bisa kita
sembarang aplikasikan, karena adanya sebuah perjanjian-perjanjian khusus didalam kontrak kerjasa-
ma.
Agar mendapatkan untung yang maksimal, tentu saja semua pebisnis menginginkan modal yang
sangat kecil. Salah satu caranya dengan mencari supplier murah. Dengan menggunakan sistem fran-
chise, pihak pemasok barang pun telah ditentukan. Sehingga kita tidak bisa lagi mencari atau bahkan
berganti supplier yang menjual bahan baku yang lebih murah.
Salah satu kekurangan terbesar dari franchise adalah Ketergantungan pada reputasi antar franchisee
terhadap franchisee lainnya. Jika Franchisee (Pembeli Waralaba) yang lain melakukan kesalahan yang
mengakibatkan rusaknya reputasi sebuah franchise, maka hal ini juga akan mempengaruhi franchise
yang anda kelola.
Pihak pemilik franchise akan mengajukan biaya awal untuk membeli perjanjian franchise. Kemudian
biaya lanjutan untuk pelatihan dan dukungan bagi para pembeli franchise yang digunakan untuk
perkembangan dan kelangsungan bisnis.
Sebuah perusahaan franchise biasanya akan memberikan sebuah pelatihan kepada calon franchi-
seenya seperti pelatihan memanajemen keuangan yang baik, pemasaran yang tepat sasaran, atau-
pun membuat iklan yang dapat memancing konsumen untuk membeli sebuah produk ataupun jasa.
Pelatihan dasar seperti ini biasanya sudah termasuk dalam paket pembelian sebuah waralaba atau
franchise.
Pembeli franchise di haruskan untuk membayar royalti dari sejumlah keuntungan yang didapatkan.
Jika disaat kita mendapat keuntungan yang terbilang sedikit, berarti keuntungan kita akan dipotong
untuk membayar sebuah royalti ataupun franchise fee. Tetapi hal ini terbilang tidak masalah. Karena,
selain dari pembelian franchise, franchisor sangat membutuhkan franchise fee ataupun royalty fee
untuk mempertahankan sebuah usahanya.