Anda di halaman 1dari 48

Oleh

PERI PITRIADI

TEKNIK ALAT BERAT


POLITEKNIK BATULICIN
Sejarah Air conditioner

Pengetahuan tentang fungsi pendinginan udara


sudah berkembang sejak zaman Romawi. Makanan
yang disimpan di tempat dingin akan tahan lebih lama
dibandingkan dengan di tempat panas.
Pada akhir abad ke-18, musim dingin di daerah
utara mengalami kenaikan temperatur. Pada masa-
masa inilah orang mulai mengembangkan mesin
pendingin untuk mencetak es. Kemudian muncullah
alat yang dikenal dengan istilah kotak es. Alat ini
digunakan untuk mengawetkan makanan.
Alat pendingin yang dilengkapi freezer (sekarang
kita menyebutnya kulkas), Baru mulai dibuat orang
pada awal abad ke-19. Sejak itu, sistem pendingin
berkembang dengan pesat. Orang tidak hanya
menggunakan sistem pendingin untuk mengawetkan
makanan, melainkan juga untuk pengondisian udara
(Air Conditioning).
Lonjakan produksi dalam industri refrigerasi dan
air conditioning terjadi mulai tahun 1930-an.
Refrigerasi di USA pada tahun 1940 mengambil bagian
lebih dari 13% (energi) dari total perdagangan
peralatan mesin saat itu. Perdagangan refrigerasi saat
itu setidaknya bisa diklasifikasikan menjadi empat
bagian, yaitu: refrigerasi untuk rumah tangga
menempati urutan pertama, yang diikuti oleh
refrigerasi untuk industri, air conditioning, dan
refrigerasi komersial.
Pengertian Umum

Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisi udara


merupakan modifikasi pengembangan dari teknologi
mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk
memberikan udara yang sejuk.
Secara garis besar beban pendinginan terbagi atas dua
kelompok,yaitu beban pendinginan sensibel dan
beban pendinginan laten.
Beban pendinginan sensibel adalah beban panas yang
dipengaruhi oleh perbedaan suhu, seperti beban
panas yang lewat kontruksi bangunan, peralatan
elektronik, lampu, dll.
Sedangkan beban pendinginan laten adalah beban
yang dipengaruhi oleh adanya perbedaan kelembaban
udara.
b. Sistem Split
Komponen Utama Sitem Pendingin

1) Refrigeran
2) Kompresor
3) Kondensor (pengembun)
4) Evaporator
5) Dryer/receifer
6) Alat Ekspansi
7) Kipas
8) Motor Listrik
9) Thermostat
Refrigeran

Refrigerant atau zat pendingin


mempunyai kemampuan menyerap
panas dalam jumlah yang besar dan
pada proses itu disertai dengan
perubahan wujud yaitu dari cair menjadi
gas.
Untuk terjadinya suatu proses pendinginan diperlukan
suatu bahan yang mudah dirubah bentuknya dari gas
mendadi cair atau sebaliknya (refrigeran) untuk
mengambil panas dari evaporator dan membuangnya
di kondensor. Karakteristik thermodinamika antara lain
meliputi temperatur penguapan, tekanan penguapan,
temperatur pengembunan, dan tekanan pengembunan.
Syarat-syarat refrigeran adalah:

1. Tidak beracun dan tidak berbau


merangsang
2. Tidak dapat terbakar atau meledak bila
bercampur dengan udara, pelumas dan
sebagainya
3. Tidak menyebabkan korosi terhadap
bahan logam yang dipakai pada sistem
pendingin.
4. Bila terjadi kebocoran mudah mencari
gantinya.
5. Mempunyai susunan kimia yang stabil, tidak
terurai setiap kali dimampatkan, diembunkan
dan diuapkan.
6. Perbedaan antara tekanan penguapan dan
takanan pengembunan (kondensasi) harus
sekecil mungkin.
7. Mempunyai panas laten penguapan yang besar,
agar panas yang diserap evaporator sebesar-
besarnya.
8. Tidak merusak tubuh manusia.
9. Konduktivitas thermal tinggi.
10. Konstanta dielektrika dari refrigeran yang
kecil, tahanan listrik yang besar, serta tidak
menyebabkan korosi pada material isolator
listrik.
11. Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.
Contoh refrigeran
Zat pendingin yang sering digunakan
pada sistem AC adalah R12 atau juga
dikenal dengan CFC 12 (fluorinated
hydrocarbon)
Kele bihan zat pendingin R12 ini antara lain :
Refrigerant (Zat Pendingin) lain yang sekarang banyak
dijumpai dan lebih ramah terhadap ozon serta memiliki
efektifitas pendinginan lebih baik adalah HFC 134a.
Refrigerant yang dipakai sebagai alternatif pengganti
lainnya adalah: ternary blend yang merupakan
campuran dari zat pendingin yang berbeda seperti :
HCF22,HFC152a dan HCFC124 dan yang sudah sangat
kita kenal yaitu gas alam cair ( LPG ) meskipun zat ini
sangat mudah terbakar, sehingga pada beberapa negara
tertentu penggunaan LPG ini tidak diijinkan lagi.
Compressor
Compressor
Berfungsi untuk memompakan refrigrant
yang berbentuk gas agar tekanannya
meningkat sehingga juga akan
mengakibatkan temperaturnya
meningkat.
Condenser

Kondensor merupakan alat untuk


melepaskan panas. Panas dari udara kamar
yang diserap refrigerant di evaporator
dilepaskan melalui kondensor. Oleh karena
itu. kondensor biasanya diletakkan di
bagian luar udara yang didinginkan.
Secara singkat cara kerja kondensor adalah uap cairan pendingin
menyerahkan panasnya kepada air pendingin atau udara
pendingin di dalam kondensor sehingga mengembun dan
menjadi cair. jadi karena air pendingin atau udara pendingin
menyerap panas dari cairan pendingin. maka isi akan menjadi
panas pada waktu keluar dari kondensor. Kalor yang dikeluarkan
di dalam kondensor adalah jumlah kalor yang diperoleh dari
udara yang mengalir melalui evaporator dan energi yang
diberikan oleh kompresor kepada fluida kerja. Uap cairan
pendingin menjadi cair sempurna di dalam kondensor, kemudian
dialirkan ke dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi atau
katup pengembang.
Kondensor dibedakan menjadi 3 jenis,
yakni
Air-cooled Condensor,
Water-cooled Condensor
Evaporative-cooled Condensor.
a. Air-cooled Condensor

Dalam Air-cooled condensor, kalor


dipindahkan dari refrigeran ke udara dengan
menggunakan sirkulasi alamiah atau
paksa.Kondensor dibuat dari pipa baja,
tembaga dengan diberi sirip untuk
memperbaiki transfer kalor pada sisi udara.
Refrigeran mengalir didalam pipa dan udara
mengalir diluarnya. Air cooled condensor
hanya digunakan untuk kapasitas kecil seperti
refrigerator dan small water cooler.
b. Water cooled Condensor

Water cooled condensor dibedakan menjadi 3 jenis yakni shell


and tube, shell and coil, double tube.
Shell and Tube
Salah satu jenis alat penukar kalor yang menurut kontruksinya
dicirikan oleh adanya sekumpulan pipa (tabung) yang
dipasangkan didalam shell (pipa galvanis) yang berbentuk
silinder dimana 2 jenis fluida saling bertukar kalor yang mengalir
secara terpisah (air dan freon).
Shell and Coil
Terdiri dari sebuah cangkang yang dilas elektrik dan berisi koil
air, kadang-kadang juga dengan pipa bersirip.
Double Tube
Refrigeran mengembun diluar pipa dan air mengalir dibagian
dalam pipa pada arah yang berlawanan. Double tube digunakan
dalam hubungan dengan cooling tower .
c. Evaporative Condensor

Refrigeran pertama kali melepaskan


kalorya ke air kemudian air melepaskan
kalornya ke udara dalam bentuk uap air.
Udara meninggalkan uap air dengan
kelembaban yang tinggi seperti dalam
cooling tower. Oleh karena itu kondensor
evaporative menggabungkan fungsi dari
sebuah kondensor dan cooling tower.
Evaporative condensor banyak
digunakan dipabrikamoniak.
Condensor
Berfungsi untuk menyerap panas pada
refrigerant yang telah dikompresikan
oleh kompresor dan mengubah
refrigrant yang berbentuk gas menjadi
cair ( dingin ).
c. Dryer/receifer
Dryer/receifer
Berfungsi untuk menampung refrigerant
cair untuk sementara, yang untuk
selanjutnya mengalirkan ke evaporator
melalui expansion valve, sesuai dengan
beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain
itu Dryer/receifer juga berfungsi sebagai
filter untuk menyaring uap air dan kotoran
yang dapat merugikan bagi siklus
refrigerant.
Kipas

Fungsi kipas pada AC digunakan untuk mengalirkan


udara dalam sistem. Kipas yang sering digunakan
dalam sistem AC yaitu kipas sentrifugal (blower) dan
kipas propelar. Kipas sentrifugal atau blower
diletakkan di dalam ruangan. Fungsi blower adalah
meniup udara dingin di dalam ruangan. Sedangkan
kipas propelar diletakkan di luar ruangan tugasnya
membuang udara panas pada sisi belakang atau
aplikasi kondensor.
e. Thermostat

Thermostat adalah sebuah alat untuk


mendeteksi temperatur ruangan operasi
agar tetap pada kondisi temperatur yang
diinginkan. Alat pendeteksi yang
digunakan biasanya berupa bimetal
yang sensitif terhadap perubahan
temperatur ruangan. Dan alat ini tidak
menggunakan arus listrik.
f. Expansion valve
Evaporator

Kondensor bertugas untuk menguapkan


refrigeran dengan jalan melepaskan kalor
uap refrigeran tersebut disekelilingnya.
Kondensor adalah alat untuk membuat
kondensasi bahan pendingin dari
kompresor dengan suhu tinggi dan tekanan
tinggi
Ada beberapa jenis kondensor menurut
sistem pendinginannya:

a) Pendinginan Air
Kondesor type ini terdiri dari suatu ruangan
untuk menampung gas refrigeran dari
kompresor. Di dalamnya terdapat jalu-jalur
pipa untuk pendinginan. Air dilairkan
melewati pipa-pipa ini baik dari aliran air
minum kota (PDAM) atau dari tempat-
tempat lain. Air tidak boleh kotor atau
mengandung larutan-larutan kimia yang
bisa menyumbat dan merusah pipa-pipa
tersebut.
b) Pendinginan Udara
Pendinginan dilakukan oleh udara yang dilakukan
pada susunan pipa-pipa yang mengalirkan uap
refrigeran. Kapasitas dari pendinginan ini sangat
tergantung pada suhu udara luar. Jika udara luarnya
sangat panas, maka efisiensi penfinginannya
berkurang.
c) Penguapan Air
Pendinginan ini dilakukan oleh udara
dan air. Air disemprotkan pada
kondensor. Sedang udara dihembuskan
dari abwah ke atas. Pada kondensor jenis
ini dilengakapi dengan pompa air yang
berfungsi untuk mensirkulasikan air dan
kipas untuk mengalirkan udara.
Evaporator
Merupakan kebalikan dari condenser
Berfungsi untuk menyerap panas dari
udara yang melalui sirip-sirip pendingin
evaporator, sehingga udara tersebut
menjadi dingin
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai