Anda di halaman 1dari 21

Forest Guhareza

13106088
Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung

Pengenalan Lemari Es

Lemari es adalah tempat penyimpanan dingin untuk makanan, di mana makanan


akan bertahan lebih lama dibandingkan ketika disimpan pada suhu kamar karena
temperatur dingin pada lemari es menghambat pertumbuhan bakteri. Temperatur pada
lemari es masih berada di atas temperatur beku air; biasanya lemari es juga dilengkapi
oleh freezer yang memiliki temperatur di bawah temperatur beku air. Lemari es adalah
salah satu penemuan modern dari peralatan dapur. Munculnya lemari es (refrigerator)
telah menggantikan ice box yang telah digunakan selama satu setengah abad. Tetapi
sampai sekarang refrigerator masih disebut ice box.

Unit-unit lemari es yang dikomersilkan telah dipakai lebih kurang 40 tahun ini.
Fakta bahwa lemari es menggunakan sistem beracun dengan pemakaian ammonia telah
membuatnya tidak aman sebagai peralatan rumah tangga. Lemari es untuk rumah tangga
mulai diproduksi tahun 1920-an, penerimaan publik meluas pada tahun 1930-an sejalan
dengan turunnya harganya serta diperkenalkannya refrigerant pada lemari es yang tidak
beracun,dan tidak berpotensi menimbulkan api, seperti freon dan R-12.

Tujuan Refrigeration

Refrigeration adalah proses pemindahan panas/kalor dari tempat tertutup, atau


dari suatu substansi, untuk menurunkan temperaturnya. Sebuah lemari es menggunakan
proses penguapan cairan untuk menyerap panas. Zat cair yang digunakan dalam lemari es
menguap pada suhu yang sangat dingin, menciptakan temperatur yang dapat
membekuakan dalam lemari es.

1
Alasan utama untuk memiliki lemari es adalah
untuk menjaga makanan tetap dingin. Suhu yang
dingin membuat makanan ttetap segar dalam waktu
yang lama. Ide dasar dibalik refrigeration adalah
untuk memperlambat aktivitas bakteri (dimana semua
makanan megandungnya), maka itu akan
memperlambat laju pembusukan makanan oleh
bakteri. Contohnya, bakteri akan mebuat susu basi
dalam dua tiga jam jika susu tersebut diletakkan dalam
temperatur kamar. Bagaimanapun juga, dengan
menurunkan temperatur susu, akan menjaganya tetap segar dalam seminggu atau dua
minggu – temperatur rendah di dalam lemari es memperlambat aktivitas bakteri. Dengan
mendinginkan susu, kita bisa menghambat laju bakteri, dan susu bisa bertahan selam
beberapa bulan (sampai efek seperti freezer burn mulai membuat susu menjadi basi
dengan cara selain prose pembasian yang diulakukan bakteri.

Perkembangan Teknologi Lemari Es

Sebelum sistem mekanis lemari es ditemukan, orang-orang mendinginkan


makanan menggunakan es dan salju yang ditemukan di daerah sekitar ataupun diambil
dari gunung. Lemari es yang pertama berupa lubang yang di gali dalam tanah yang
tersambung dengan kayu atau jerami dan dikemas dengan es dan salju: ini hanya contoh
refrigeration (proses pendingin) dari kebanyakan sejarah.

Sejak zaman prasejarah manusia telah menyadari pentingnya pengawetan


makanan untuk keberlangsungan hidupnya. Salju, es alam, arus sungai, mata air, gua-gua,
dan galian bawah tanah dijadikan media pengawetan. Sekira 1000 tahun sebelum masehi
(SM), masyarakat di Cina telah memanen dan menyimpan es alam sebagai bahan
pengawet.

2
Setengah abad kemudian Bangsa Yahudi, Yunani, dan Romawi membuat tempat
penyimpanan dengan mengisi lubang bawah tanah dengan salju dalam jumlah besar,
kemudian menutupnya dangan kayu dan jerami. Orang-orang Mesir dan India kuno
membuat es dengan cara mengisikan air ke dalam bejana tanah dan menyimpannya pada
udara malam yang dingin.

Fase selanjutnya dari proses pendinginan makanan adalah dengan pencampuran


bahan kimia. Penambahan sodium atau potasium nitrat ke dalam air akan menyebabkan
penurunan suhu air secara drastis. Metode ini mulai dipakai tahun 1550 untuk proses
pendinginan anggur. Pada abad ke-17, minuman yang dicampur dengan es dan jus dingin
telah populer di Prancis. Pada masa ini mulai dikenal istilah refrigerasi untuk proses
pendinginan dengan bantuan manusia, meskipun masih mengandalkan proses
pendinginan alami.

Gambar: Desain William Cullen

Pada tahun 1748, Dr. William Cullen, seorang Skotlandia mendemonstrasikan


refrigerator buatan yang pertama di Universitas Glasgow. Cullen menggunakan etil eter
sebagai bahan penyerap panas, sehingga menyebabkan udara dingin di sekeliling alatnya.
Namun ia tidak pernah mengembangkan penemuannya untuk kepentingan praktis.

Perkembangan selanjutnya dari teknik refrigerasi adalah penyempurnaan tempat


penyimpanan es. Sebagai bahan pendingin alami, es telah dikomersialkan dalam rentang
waktu antara tahun 1799 - 1800. Pengapalan es yang pertama dilakukan di Canal Street,
New York menuju ke Charleston, Kalifornia Selatan. Sayangnya, karena kualitas tempat

3
penyimpanan yang buruk, tidak banyak lagi es yang tersisa pada saat kapal berlabuh di
Charleston. Penyempurnaan tempat penyimpanan es untuk kapal kargo dilakukan dua
orang asal New England yaitu Frederick Tudor dan Nathanael Wyeth. "Depot es" Tudor
yang kedap udara dapat menurunkan tingkat pencairan dari 66% menjadi kurang dari 8%.
Sedangkan Wyeth merupakan pencetus ide pembuatan es dalam bentuk balok-balok yang
lebih mudah ditangani pada saat pemindahan.

Pada tahun 1805, seorang ilmuwan asal Amerika Serikat, Oliver Evans,
merancang refrigerator pertama dalam bentuk mesin. Evans menggunakan metode
penguapan dalam sistem pendinginnya. Namun seperti halnya William Cullen, Evans
juga tidak pernah mengembangkan penemuannya lebih lanjut. Paten untuk mesin
pendingin pertama baru dicatatkan Jacob Perkins tahun 1834. Perkins merancang
refrigerator yang menggunakan prinsip siklus tekanan uap. Prinsip ini tetap dipakai pada
perancangan refrigerator-refrigerator penerusnya.

Aplikasi sistem refrigerasi untuk bidang lain selain pengawetan makanan


dipelopori seorang ahli Fisika asal Amerika, John Gorrie. Gorrie membuat alat pendingin
ruangan untuk pasien yang menderita penyakit kuning di Rumah Sakit Florida,
berdasarkan rancangan Oliver Evans. Gorrie mendapatkan paten untuk alat tersebut pada
tahun 1851.

Refrigerator hasil rancangan Ferdinand Carre yang merupakan ilmuwan asal


Prancis disebut-sebut sebagai lonjakan besar dalam sejarah penemuan mesin pendingin.
Refrigerator yang ia rancang pada tahun 1859 memiliki sistem pendinginan yang lebih
kompleks. Tidak seperti mesin-mesin lainnya yang menggunakan air, Carre
menggunakan amonia sebagai bahan pendingin (refrigeran). Amonia mencair pada suhu
yang jauh lebih rendah dari air, sehingga dapat menyerap lebih banyak panas.

Prinsip kerja refrigerator Carre --yang masih banyak dipakai industri-industri


besar hingga sekarang-- adalah penekanan dan pendinginan amonia secara berulang yang
menyerap panas lingkungan. Ruang kompresor pada alatnya memberikan tekanan pada
amonia yang masih berbentuk gas hingga memanaskan gas tersebut. Sistem kumparan

4
yang dilalui amonia menyebarkan panasnya dan mengubahnya menjadi cairan dengan
tekanan yang tinggi.

Cairan tersebut kemudian mengalir ke katup penyebaran (berupa sebuah lubang


dengan amonia bertekanan tinggi di satu sisi dan ruang bertekanan rendah di sisi
lainnya). Amonia cair kemudian menguap dengan cepat dengan menyerap panas benda di
sekitarnya. Lantas suhunya turun drastis sampai -27 derajat F dan menyebabkan bagian
dalam refrigerator menjadi dingin. Amonia yang telah dingin kemudian dihisap
kompresor dan siklus kembali diulang.

Refrigerator Carre berkembang dan banyak dipakai industri-industri minuman


dan pengemasan daging. Ukurannya yang besar dan harganya yang sangat mahal
ditambah dengan sifat amonia yang beracun (toksik) membuat mesin ini tidak dapat
digunakan untuk kepentingan rumah tangga. Pada masa itu, untuk memenuhi
kebutuhannya rumah-rumah menggunakan kotak penyimpanan atau depot es yang
disuplai secara rutin dari instalasi mesin pendingin lokal.

Para ahli kemudian berusaha merancang refrigerator yang lebih praktis. Pada
tahun 1873, Carl von Linde dari Jerman merancang refrigerator kompresor portabel yang
bentuknya jauh lebih kecil. Pada awalnya, Carl von Linde menggunakan metil eter
sebagai refrigeran. Namun karena sifatnya yang sangat eksplosif, Carl kemudian beralih
ke amonia. Meskipun mesin rancangannya cukup mudah untuk diangkut dan
didistribusikan ke industri-industri yang memiliki instalasi mesin pendingin, namun
ukurannya masih terlalu besar untuk digunakan di rumah-rumah.

Perkembangan dunia refrigerasi kemudian mengarah pada produksi es alam, yang


ditandai dengan lahirnya industri pemasok es. Apabila pada tahun 1879 baru berdiri 35
instalasi penghasil es alam, maka 10 tahun berikutnya berkembang menjadi 200 instalasi.
Puncaknya terjadi pada tahun 1909, di mana jumlah instalasi menembus angka 2.000
unit.

Gambar: Desain Thomas Elkins

5
Lemari es yang telah dikembangkan dipatenkan oleh penemu Afrika Amerika,
Thomas Elkins dan John Standart.

Pada saat itu hampir tidak ada kolam dan perairan lain yang luput dari eksploitasi
industri es. Produksi es alam kemudian mengalami masalah besar dengan banyaknya
polusi dan pembuangan limbah. Sumber penghasil es yang memenuhi syarat menjadi
sangat sulit didapat. Para ahli kemudian kembali berkonsentrasi pada teknik refrigerasi.
Tidak lama kemudian mereka berhasil memberikan solusi untuk masalah tersebut dengan
cara memproduksi es buatan, yang melahirkan penemuan refrigerator mekanik.

Manfaat refrigerator yang semakin bisa dirasakan berbagai lapisan masyarakat


membuat industri, yang semula memasok dan membuat tempat penyimpanan es,
berlomba-lomba untuk menghasilkan refrigerator mutakhir. Mereka berupaya membuat
refrigerator yang semakin diadaptasikan untuk kepentingan rumah tangga.

Terlepas dari besarnya manfaat dari perkembangan mesin pendingin ini.


Refrigerator masih menyisakan masalah serius. Refrigeran yang digunakan seperti
amonia dan metil klorida dapat menyebabkan kematian pada manusia. Para ahli
refrigerasi baru menemukan penggantinya pada tahun 1920, ditandai dengan penggunaan

6
refrigeran sintesis halokarbon atau clorofluorocarbon (CFC) dari perusahaan Frigidaire.
Bahan ini kemudian dipatenkan dengan nama dagang Freon

Konsep Kerja

Ide dasar lemari es sebenarnya sangat sederhana yaitu dengan memanfaatkan


proses penguapan pada zat cair untuk menyerap panas. Sebagai contoh sederhana apabila
air dibasuhkan ke permukaan kulit maka bagian yang terkena air akan terasa dingin. Saat
air menguap, air akan menyerap panas karena itu sensasi dingin itu muncul. Alkohol
bahkan terasa lebih dingin karena menguap pada temperatur yang rendah. Zat cair yang
digunakan di dalam lemari es atau disebut juga refrigerant bahkan menguap pada
temperatur yang jauh lebih rendah, karena itu dapat menciptakan temperatur beku di
dalam lemari es. Jika refrigerant diusapkan ke permukaan kulit, maka kulit akan
membeku bersamaan dengan menguapnya refrigerant.

Itu semua didasarkan pada proses fisika:


o Zat cair akan terus menguap (melalui kompresi).
o Penguapan yang berlangsung cepat membutuhkan energi kinetik dan energi yang
dibutuhkan diambil dari area sekitar zat cair.
o Area sekitar zat akan kehilangan energi dan menjadi dingin.

Proses pendinginan yang tercipta dari proses ekspansi gas yang berkelanjuatan adalah
proses dari refrigeration saat ini.

Mekanisme

Mekanisme dasar lemari es bekerja seperti ini:


Setelah menyerap panas dari makanan, refrigerant berpindah dari tempat
penyimpanan makanan, dan kompresor menekan gas refrigerant, yang menyebabkan
temperaturnya meningkat (pipa orange). Ingat bahwa pipa penukar panas ada di luar

7
lemari es dan refrigerant di dalamnya ditiup oleh kipas. Ini menyebabkan panas yang
telah diambil refrigerant dari makanan dan dari hasil kompresi dapat dibuang ke udara di
luar.
Bersamaan didinginkannya refrigerant diakibatkan
hembusan kipas sepanjang pipa penukar panas, refrigerant
mengalami kondensasi menjadi zat cair (ungu) dan mengalir
melalui expansion valve.

Ketika zat tersebut mengalir melalui expansion valve,


refrigerant cair dapat berpindah dari zona bertekanan tinggi ke
zona bertekanan rendah. Jadi zat itu mengalami ekspansi dan
menguap (biru muda). Saat proses evaporasi, zat menyerap panas
dan membuat ruang dalam lemari es dingin.

Coils dalam refrigerator menyebabkannya dapat


menyerap panas, membuat ruang dalam lemari es dingin,
kemudian siklus kerja lemari es berulang kembali.

Prinsip Kerja Lemari Es Dalam Konteks Fisika

Prinsip kerja lemari es merupakan kebalikan dari mesin kalor. Lemari es


beroperasi mengeluarkan panas dari lingkungan yang seejuk ke lingkungan yang hangat.
Seperti diperlihatkan dalam gambar, dengan melakukan kerja W, kalor diambil dari
daerah temperatur rendah, TL (di dalam lemari es), dan kalor yang jumlahnya lebih besar
dikeluarkan pada temperatur tinggi, TH (ruangan), Kalor yang keluar dapat dirasakan
bertiup di bawah lemari es. Kerja W dilakukan oleh motor kompresor yang menekan
fluida, sebagai mana diilustrasikan pada gambar.

8
Lemari es yang sempurna-yang tidak membutuhakan kerja untuk mengambil
kalor dari daerah temperatur rendah ke temperatur tinggi-tidak mungkin ada. Ini
merupakan pernyataan Clasius mengenai hukum termodinamika kedua. Kalor tidak
mengalir secara spontan dari benda yang dingin ke benda yang panas. Untuk melakukan
hal seperti itu, harus dilakukan kerja. Dengan demikian tidak aknan ada lemari es yang
sempurna.

Hukum termodinamika kedua yang dinyatakan R.J.E. Clasusius (1822-1888),


adalah:

Kalor mengalir secara alami dari benda panas ke benda yang dingin;
kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda
panas.

Koefisien kinerja (KK) lemari es didefinisikan sebagai kalor QL yang diambil


dari area dengan temperatur rendah (di dalam lemari es) dibagi dengan kerja W yang
dilakukan untuk mengeluarkan kalor.

9
Hal ini masuk akal karena makin banyak kalor, QL, yang dapat dikeluarkan dari
dalam lemari es untuk sejumlah kerja tertentu, makin baik (makin efisien) lemari es
tersebut. Energi adalah kekal, sehingga dari hukum termodinamikapertama kita dapat
menuliskan QL + W = QW atau W = QH – QL. Koefisien kinerja menjadi

Untuk lemari es yang ideal (bukan yang sempurna, yang tidak mungkin), yang
terbaik yang bisa didapat adalah

Seperti untuk mesin ideal (Qarnot).

Komponen Dasar Lemari Es

Ada lima bagian dasar dari lemari es:


 Kompresor.
 Heat exchanging pipes dalam lemari es.
 Heat exchanging pipes di luar lemari es.

10
 Expansion valve.
 Refrigerant.

Komponen-Komponen Lemari Es

Defrost Timer

Timer ini berbentuk seperti jam, terus beroperasi selama 24 jam sehari. Setiap 6 hingga 8
jam, timer tersebut mematikan sistem pendingin lemari es dan menghidupkan defrost
heater.

Defrost Heater

Defrost Heater sama dengan pembakar kompor listrik. Terletak antara cooling coils,
yang tersembunyi di belakang sebuah panel dalam ruang pembekuan. Karena terletak
dekat dengan cooling coils banyak es yang terbentuk mencair.

Defrost Thermostat

Prosesnya berakhir di saat thermostat setelah mendeteksi temperatur pada cooling coils
mencapai temperatur tertentu.

Kompresor

Kompresor adalah alat mekanik yang memompakan fluida ke dalam wadah tertentu
sehingga menghasilkan tekanan. Fluida yang dimaksud hanya fluida yang termampatkan
yaitu udara.

Motor sistem pendingin, biasanya terletak di bagian belakang bawah lemari es. Biasanya
selalu berwarna hitam dan seukuran bola sepak. Kompresor bekerja ketika thermostat
mendeteksi perlu dilakukan pendinginan. Alasan Bagian Belakang Lemari Es berwarna

11
Hitam, alasan sederhana karena lebih murah apabila berwarna hitam. Tapi sebenarnya
external coil pada lemari es berwarna hitam karena mempunyai beberapa alasan. Ada
sebuah teori yang menyebutkan bahwa warna yang paling baik dalam menyerap panas
dan juga memancarkan radiasi panas adalah hitam. Sebagaimana yang pernah disebutkan
dalam Ensyclopedia Britannica :

...Jumlah radiasi termal yang dipancarkan atau yang diserap


tergantung pada permukaannya. Objek yang baik dalam
memancarkan radiasi juga baik dalam penyerapan (Hukum
Radiasi Kirchoff). Permukaan hitam adalah pemancar dan
penyerap radiasi panas yang paling baik. Jika pada permukaan
yang sama berwarna perak, maka kemampuan meradiasi dan
menyerap panas akan berkurang.

Jika warna hitam baik dalam menyerap panas, hitam juga baik dalam meradiasi panas.
Salah satu fungsi dari external coil adalah sebagai peradiasi panas, oleh karena itu
external coil berwarna hitam.

Kondenser

Kondenser adalah sekumpulan tabung yang dipasangi sirip, sama seperti radiator. Selalu
berada di luar lemari es. Berada di belakang lemari es dekat dengan kompresor.

Evaporator

Evaporator berada di dalam lemari es, biasanya berada dalam ruang pembekuan.
Evaporator bekerja menyerap panas.

Kipas Kondenser

12
Jika kondenser terletak di bawah refrigerator, unit tersebut mempunyai kipas kondensor
yang membuang panas dari kondensor ke kompresor. Fungsi kipas di dalam lemari es,
beberapa lemari es tua dan kebanyakan lemari es berukuran kecil tidak mempunyai kipas
di dalamnya, tetapi kebanyakan lemari es yang mempunyai temperatur di atas temperatur
beku air (frost-free refrigerator) mempunyai dua kipas. Satu di bawah lemari es untuk
mendinginkan kompresor dan mengalirkan udar di sepanjang exterior coils. Yang kedua
untuk mengalirkan udara di sepanjang coil dalam lemari es. Kipas kedua ini membantu
menghasilkan temperatur yang lebih dingin, dan juga dalam proses pembekuan.

Expansion Valve

Katup ekspansi adalah alat ekspansi


thermostatis yang digunakan untuk mengalirkan
refrigerant. Katup ekspansi menentukan jumlah
refrigerant yang masuk ke evaporator, dan
menurunkan tekanan pada refrigerant. Ketika
kompresor mulai bekerja, katup terbuka dan
cairan refrigerant mengalir melalui saringan
dengan tekanan tinggi.

13
Alat lain yang berfungsi sama di dalam sistem lemari es sebagai pengontrol aliran
refrigerant selain expansion valve:

 Piston
Peralatan hanya terdiri dari lubang dan piston terapung. Expansion valve masih
lebih baik daripada piston dari segi pengontrolan aliran refrigerant dalam lemari
es.

 Tabung-tabung Kapiler
Tabung-tabung ini berukuran kecil dengan tinggi tertentu untuk mengontrol aliran
refrigerant. Tabung-tabung beroperasi sebagai pembatas aliran refrigerant yang
terkontrol oleh tekanan dalam refrigerant dari kondensor coil. Aliran dalam
tabung kapiler akan sedikit apabila dia lebih panjang sedangkan lebih banyak
apabila tabung lebih pendek. Ketika bagian dalam kapiler telah tertutup karet atau
karbon yang membuat pembatasan terlalu banyak. Memotong bagian dari tabung
bisa memecahkan masalah.

Katup terdiri dari 3 gaya yang masing-masing bekerja agar operasi pada katup ekspansi
dapat dijalankan. Gaya-gaya tersebut yaitu:

 Tekanan Gas P1
 Tekanan Evaporator P2
 Tekanan Pegas P3

14
Dapat dilihat pada gambar di atas ada 2 gaya tertutup, yaitu P2 dan P3 dan 1 gaya luar
P1. Katup di dalam gambar berada dalam keadaan setimbang, P1 = P2 + P3. Jika tekanan
evaporator naik ketika tekanan gas tetap katup akan tertutup. P2 + P3 akan lebih besar
dari P1. ketika tekanan gas bertambah menjadi lebih besar, katup akan terbuka. P1 lebih
besar dari P2 + P3.

Dalam contoh kerja katup ekspansi yang dibahas adalah single outlet. Diasumsikan
bahwa tidak ada tekanan dalam evaporator.

Ketika jumlah masukan ke evaporator


bertambah maka refrigerant yang ada akan
mengalami evaporasi lebih cepat, Jika
semua refrigerant menguap terlebih
dahulu sebelum keluar dari evaporator,
maka uap itu sendiri akan terus menyerap
panas. Panas yang dimaksud adalah super
heat, yang dimaksud super heat adalah
panas yang ditambahkan ke substansi di
atas temperatur jenuh. Gas akan

15
mendeteksi naiknya suhu ini pada pengeluaran temperatur dan menaikkan tekanan pada
P1. P1 sekarang jadi lebih besar daripada P2 + P3 akan menyebabkan katub terbuka,
menyebabkan lebih banyak refrigerant akan masuk ke evaporator. Sekarang dengan
makin banyaknya refrigerant yang masuk ke evaporator maka makin banyak panas yang
diserap. Jika panas yang tidak tidak mencukupi untuk memanaskan semua refrigerant
sebelum keluar ke evaporator, temperatur pada gas akan berkurang mengurangi tekanan
pada P1 dan menyebabkan katyb tertutup. P1 lebih kecil daripada P2 + p3.

Refrigerant

Refrigerant adalah campuran yang digunakan dalam siklus thermo (siklus transfer
panas) melalui perubahan fasa dari gas ke cair dan sebaliknya. Penggunaan utama
refrigerant yaitu pada lemari es dan air conditioner.

Lemari es pada tahun 1800 hingga 1929 menggunakan gas ammonia yang
beracun (NH3), metil klorida (CHCl3), dan sulfur dioksida (SO2) sebagai refrigerant.
Beberapa kecelakaan fatal terjadi pada tahun 1920 ketika metil klorida bocor dari lemari
es. Tiga perusahaan Amerika melakukan serentetan penelitian untuk mengembangkan
metode refrigeration yang tidak berbahaya. Hasilnya adalah penemuan Freon.Dalam
hanya beberapa tahun, kompresor lemari es yang menggunakan freon menjadi standar
hampir semua dapur rumah tangga. Hanya satu dekade ke depan orang-orang menyadari
bahwa chlorofluorocarbons membahayakan lapisan ozon yang melindungi Bumi.

Kerusakan Ozon merupakan masalah yang ditimbulkan penggunaan refrigerant


CFC, karena itu pencarian refrigerant yang ramah lingkungan masih harus dilanjutkan.
Hasil pencarian tersebut salah satunya ditemukannya HFC yang tidak merusak Ozon.
Gambar: Perusakan Ozon diakibatkan refrigerant CFC.

16
Gambar: Kerusakan lapisan Ozon akibat penggunaan CFC mengakibatkan terlalu
banyak radiasi ultraviolet yang masuk ke bumi.

17
Hingga munculnya masalah rusaknya lapisan ozon, refrigerant yang digunakan
adalah halometana R-12 dan R-22. R-12 biasanya digunakan untuk AC otomatis dan
lemari es yang kecil. Sedangkan R-22 digunakan untuk AC komersil, lemari es, serta
freezer (mesin pendingin). Sistem-sistem awal biasanya menggunakan R-12 dikarenakan
titik didihnya yang rendah membuat sistem dalam tekanan rendah dapat tercipta,
mengurangi kekuatan mekanik yang bekerja yang dibutuhkan komponen. R-12 mulai
diproduksi di Amerika Serikat pada tahun 1995, sedangkan R-22 akan diproduksi pada
tahun 2010. R-134a dan yang lainnya sekarang mulai menggantikan campuran clorin.
Salah satu campuran yang populer dengan komposisi 50/50 R-32 dan R125 sekarang
mulai banyak diganti dengan R-22 yang diproduksi atas nama Puron®. Di saat R-12, R-
22, dan refrigerant yang tidak merusak ozon dalam tahap pengembangan, mereka masih
berharga dan dapat dengan mudah dijual. Refrigerant Suply Inc. Membeli refrigerant ini
dan mendistribusikannya tanpa memungut biaya.

Refrigerant ideal mempunyai bahan termodinamik yang baik, non-korosif dan


aman. Refrigerant yang diinginkan adalah yang mempunyai titik didih di bawah target
yang ingin dicapai, panas yang besar pada proses penguapan, rapat jenis yang moderate
dalam wujud cair, dan rapat jenis yang relatif tinggi dalam wujud gas. Dikarenakan rapat
jenis dalam wujud cair dan gas dipengaruhi tekanan, maka penggunaan refrigerant lebih
cocok dalam sistem yang beroperasi dengan tekanan yang telah ditentukan.

Tabel: Macam refrigerant yang biasa digunakan.

18
Bahan korosi adalah bahan yang kompetibel dengan komponen yang digunakan
kompresor, pipa, kondensor, dan evaporator. Pertimbangan keamanan didasarkan pada
tingkat zat yang merugikan dan kemampuan menimbulakan nyala api.

Lemari es pada awal mulanya menggunakan gas sulfur dioksida atau ammonia
cair. Karena sulfur dioksida beracun maka lambat laun mulai digantikan setelah
munculnya freon. Sedangkan ammonia masih digunakan untuk penggunaan skala besar
oleh industri dan berlokasi jauh dari pemukiman penduduk, jadi kebokoran kecil tidak
akan menyebabkan dampak yang menyebar.

19
Menggunakan luquified propane gas murni sebagai refrigerant merupakan salah
satu pilihan terbaik khususnya untuk sistem yang didesain untuk R-12, R-22, atau R-
134a. Salah satunya didesain menjadi R-290 yang dipasarkan atas nama Duracool®.
Sekalipun propana bisa menimbulkan api, tetapi dalam penggunaanya pada peralatan-
peralatan rumah tangga jumlahnya yang sedikit memungkinkan tidak akan terjadi
kebakaran jika sistem mengalami kebocoran. Lagi pula propana tidak beracun. Zat
beraroma, seperti methyl mercaptan bisa ditambahkan untuk memberitahukan pengguna
bila terjadi kebocoran.

Kenapa begitu sulit untuk mencari refrigerant yang benar-benar ideal?


Refrigerant yang tidak beracun, tidak menimbulkan api, ramah lingkungan, tidak
merusak Ozon, serta tidak reaktif (karena refrigerant gigunakan dalam siklus yang
berulang terus hingga masa hidup lemari es), dan memiliki titik didih yang rendah. Lalu
kenapa kita tidak menggunakan Nitrogen (N2) saja? Nitrogen tidak beracun (kita
menghirupnya setiap hari), Nitrogen tidak merusak Ozon (gas dengan jumlah terbanyak
di bumi), dan juga Nitrogen memiliki titik didih yang rendah (196ºC).

Alasan mengapa selama ini Nitrogen tidak digunakan, padahal Nitrogen memiliki
semua syarat refrigerant, yaitu dikarenakan titik didihnya yang terlalu rendah. Titik didih
yang diharapkan pada refrigerant yang digunakan untuk lemari es sekitar -30ºC. Dapat
dilihat banyaknya kriteria yang harus dipenuhi refrigerant ideal.

20
21

Anda mungkin juga menyukai