Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ILMU LINGKUNGAN

“Kedudukan dan Peran Manusia Dalam Lingkungan Berdasarkan Pendekatan


Altruistik dan Antroposentrik”

DISUSUN OLEH:

Bondan Alie Raja Basya (195080100111069)

MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2020

Makalah Fisiologi Hewan Air 1


Daftar Isi
Cover......................................................................................................................................1
Kata Pengantar.....................................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................................3
Bab 1......................................................................................................................................4
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab 2......................................................................................................................................5
Isi
Pengaruh Lingkungan terhadap manusia........................................................................5
Pendekatan Altruistik dan Antroposentrik......................................................................6
Bab 3......................................................................................................................................7
Penutup
Kesimpulan

Daftar Pustaka......................................................................................................................8

Makalah Fisiologi Hewan Air 2


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi saya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
saya tidak dapat untuk menyelesaikan tugas makalah ilmu lingkungan ini dengan baik.
Shalawat serta Salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah ilmu lingkungan yang
berjudul “Kedudukan dan Peran Manusia Dalam Lingkungan Berdasarkan Pendekatan
Altruistik dan Antroposentrik”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak khususnya
kepada dosen mata kuliah Ilmu Lingkungan Saya yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Malang, 27 September 2020

Penulis

Makalah Fisiologi Hewan Air 3


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dan lingkungan hidupnya adalah dua hal yang saling bergantung satu
sama lain. Ada kaitan erat di antara kedua sistem ini. Manusia adalah suatu sistem
kompleks dari makhluk hidup yang terdiri dari sel-sel di dalam tubuhnya. Untuk bertahan
hidup (survival), manusia berinteraksi dengan lingkungan dengan tujuan untuk pemenuhan
kebutuhannya. Sedangkan lingkungan hidup merupakan suatu sistem raksasa dari
kehidupan makhluk hidup dan di dalamnya termasuk manusia itu sendiri. Dengan singkat
dikatakan bahwa manusia termasuk dalam sistem lingkungan hidup itu sendiri.
Menurut Sutoyo (2013), sedemikian pentingnya peran dan fungsi lingkungan hidup
bagi kehidupan manusia dan seluruh makluk di bumi, maka upaya perlindungan
lingkungan hidup merupakan prioritas yang harus dilakukan oleh seluruh umat manusia,
agar kelangsungan sistem kehidupan tetap terjaga. Upaya perlindungan lingkungan
seharusnya dapat diimplementasikan dalam setiap kegiatan secara berkelanjutan.
Secara umum diketahui bahwa akibat kegiatan manusia dalam pemenuhan
kebutuhan hidupnya sering terjadi degradasi lingkungan. Degradasi lingkungan adalah
menurunnya peruntukan lahan akibat kegiatan manusia di dalamnya. Contoh yang paling
sering kita temui mengenai degradasi lingkungan adalah longsor akibat penebangan pohon
di daerah yang memiliki kemiringan cukup besar dan juga banjir yang sering melanda
karena kurangnya daerah resapan air, yang merupakan akibat dari berkurangnya
pepohonan sebagai komponen utama peresap air. Hal-hal seperti itu sangat jelas
merupakan dampak negatif dari tindakan manusia dalam mempengaruhi lingkungannya
yang nantinya juga akan berdampak negatif terhadap manusia itu sendiri. Akibat dampak-
dampak negatif yang timbul itu, maka perhatian terhadap keadaan lingkungan hidup mulai
bermunculan satu per satu dari tiap kalangan, yang pada intinya mereka menuntut adanya
perlakuan khusus terhadap lingkungan hidup agar kelestariannya tetap terjaga.
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap individu?
2) Apa yang dimaksud dengan pendekatan Altruistik dan Antroposentrik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh lingkungan terhadap individu.
2. Dapat menjelaskan tentang pendekatan Altruistik dan Antroposentrik.

Makalah Fisiologi Hewan Air 4


BAB II
ISI
2.1 Pengaruh Lingkungan Terhadap Manusia
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan
dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio
psikologis, termasuk didalamnya adalah belajar. Terhadap faktor lingkungan ini ada pula
yang menyebutnya sebagai empirik yang berarti pengalaman, karena dengan lingkungan
itu individu mulai mengalami dan mengecap alam sekitarnya. Manusia tidak bisa
melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh lingkungan itu, karena lingkungan itu
senantiasa tersedia di sekitarnya. Manusia memiliki peranan penting terhadap setiap
komponen lingkungan lainnya, sebagai satu kesatuan utuh untuk terciptanya kehidupan
yang selaras, serasi, dan seimbang antara kehidupan manusia dengan lingkungannya.
Peranan manusia secara ekologi memberikan peranan fungsional bahwa dalam
menjalankan hak dan kewajiban manusia dituntut agar memikirkan dan melakukan
pengelolaan dan pelestarian lingkungannya.
Lingkungan dengan aneka ragam kekayaannya merupakan sumber inspirasi dan
daya cipta untuk diolah menjadi kekayaan budaya bagi dirinya. Lingkungan dapat
membentuk seseorang, karena manusia hidup dengan berfikir dan serba ingin tahu serta
mencoba-coba terhadap segala apa yang tersedia di alam sekitarnya. Lingkungan memiliki
peranan bagi individu, sebagai:
1. Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi alat
pergaulan sosial individu.
2. Tantangan bagi individu dan individu berusaha untuk dapat menundukkannya.
3. Sesuatu yang diikuti individu. Lingkungan yang beraneka ragam senantiasa
memberikan rangsangan kepada individu untuk berpartisipasi dan mengikutinya
serta berupaya untuk meniru dan mengidentifikasinya, apabila dianggap sesuai
dengan dirinya.
4. Obyek penyesuaian diri bagi individu, baik secara alloplastis maupun autoplastis.
Penyesuaian diri alloplastis artinya individu itu berusaha untuk merubah
lingkungannya. Dalam hal ini, individu melakukan manipulation yaitu mengadakan
usaha untuk memalsukan lingkungan panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan

Makalah Fisiologi Hewan Air 5


dirinya. Sedangkan penyesuaian diri autoplastis, penyesusian diri yang dilakukan
individu agar dirinya sesuai dengan lingkungannya.
Menurut Ramdani (2015), manusia memiliki peranan penting terhadap setiap
komponen lingkungan lainnya, sebagai satu kesatuan utuh untuk terciptanya kehidupan
yang selaras, serasi, dan seimbang antara kehidupan manusia dengan lingkungannya.
Peranan manusia secara ekologi memberikan peranan fungsional bahwa dalam
menjalankan hak dan kewajiban manusia dituntut agar memikirkan dan melakukan
pengelolaan dan pelestarian lingkungannya.

2.2 Pendekatan Altruistik dan Antroposentrik


Terdapat 2 metode pendekatan manusia ke lingkugan yaitu Altruistik dan
Antroposentrik. Altruistik adalah orientasi manusia terhadap persoalan lingkungan
didasarkan pada kepentingan manusia juga, namun secara tidak langsung. Lingkungan
memang untuk mendukung kepentingan hidup manusia, tetapi dukungan itu hanya dapat
diberikan oleh lingkungan bila lingkungan tetap dapat menjalankan prosesnya sebagai
suatu sistem alam. Manusia tidak hanya memanfaatkan lingkungan untuk kepentingan
hidupnya, tetapi manusia harus mengelola lingkungan agar mekanisme alam tetap dapat
terjadi dalam lingkungan. Sehingga lingkungan dapat tetap mendukung kebutuhan hidup
manusia secara berkelanjutan. Sedangkan, Antroposentrik merupakan orientasi manusia
terhadap persoalan lingkungan didasarkan pada kepentingan manusia itu sendiri secara
langsung.
Aluistrik sendiri menekankan segi estetika dari alam dan etika yang mengutamakan
kepentingan generasi penerus. Etika lingkungan harus dicari pada aneka kepentingan
manusia, secara khusus kepentingan estetika. Sedangkan etika aluistrik yang
mementingkan kesejahteraan generasi penerus mendasarkan pada perlindungan atau
konservasi alam yang ditujukan untuk generasi penerus manusia. Etika yang aluistrik ini
memahami bahwa alam merupakan sumber hidup manusia.
Antroposentrik lebih memacu etika lingkungan yang memandang manusia sebagai
pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling
menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan
dengan alam, baik secara langsung atau tidak langung. Nilai tertinggi adalah manusia dan
kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian. Segala
sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh
menunjang dan demi kepentingan manusia. Oleh karenanya alam pun hanya dilihat sebagai

Makalah Fisiologi Hewan Air 6


obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya
alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif
ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari
perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi
kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan
berfikir dan penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial
dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam
lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang
bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung
atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat
menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung
lingkungan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat
manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang
hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana
hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri
yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan. Manusia
memiliki tugas untuk menjaga lingkungan demi menjaga kelansungan hidup manusia itu
sendiri dimasa akan datang.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana
hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri
yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.

Makalah Fisiologi Hewan Air 7


DAFTAR PUSTAKA

https://dinlh.slemankab.go.id/teori-teori-lingkungan-hidup . Diakses 17 oktober 2020


https://ganieindraviantoro.wordpress.com/tag/pendekatan-lingkungan . Diakses 18 oktober
2020
https://www.martinsuryajaya.com/post/antroposentrisme-dan-krisis-lingkungan-hidup.
Diakses 18 oktober 2020
Sutoyo. 2013. Paradigma Perlindungan Lingkungan Hidup. ADIL: Jurnal Hukum. 4(1):
192 - 206
Ramdani, A. M. 2015. NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DAERAH
ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG BAGIAN HULU DALAM USAHA
PELESTARIAN SUMBER DAYA AIR. Universitas Pendidikan Indonesia
.repository.upi.edu. perpustakaan.upi.edu

Makalah Fisiologi Hewan Air 8

Anda mungkin juga menyukai