PERBENGKELAN
DI SUSUN OLEH :
NIM : 317120055
FAKULTAS PERTANIAN
2019
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................
1.2 Tujuan ..................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODELOGI
3.1 Waktu dan Tempat .............................................................................
3.2 Alat dan Bahan....................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan .........................................................................................
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui mesin Bor
2. Mahasiswa mampu mengetahui teknik pengeboran
3. Mahasiswa mampu melakukan pentitikan, pengeboran diameter kecil dan diameter
besar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah
pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan
Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan
menggunakan pemotong berputar yang disebut bor dan memiliki fungsi untuk Membuat lubang,
Membuat lobang bertingkat Membesarkan lobang, Chamfer (Damar, 2006).
Dalam melakukan sebuah praktikum tentunya terlebih dahulu dapat mengetahui apa saja
yang di perlukan dalam mesin pengeboran hingga alat dan bahan yang diperlukan.Pertama
adalah Cekam bor digunakan untuk memegang mata bor bertangkai silindris. Biasanya cekam ini
mempunyai 2 atau 3 rahang penjepit. Ukuran cekam borditunjukkan oleh diameter terbesar dari
mata bor yang dapat dijepit.Sarung pengurung, Mata bor yang bertangkai tirus dapat dipegang
oleh sarung pengurung yang berlobang tirus. Oleh karena tangkai dan sarung berbentuk tirus,
maka pada saat mata bor ditekan, ia akan saling mengunci. Lobang dan tangkai tirus dibuat
menurut tirus morse, yaitu ketrirusan menurut standar internasional (Daniel, 2012).
Meja Mesin Penjepitan benda kerja pada meja mesin umumnya dilakukan apabila benda
kerja tidak mungkin di jepit oleh ragum. Teknik penjepitan benda kerja menggunakan baut
pengunci T yang mana baut ini dimasukkan ke dalam alur meja mesin bor.
Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran
mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah
panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu. Setiap jenis logam mempunyai harga
kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan
dengan kecepatan potong logam. Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan
akibatnya mata bor cepat tumpul atau bisa patah. Untuk mendapatkan putara mesin bor per menit
ditentukan berdasarkankeliling mata bor dalam satuan panjang . Kemudian kecepatan potong
dalam meter per menit dirubah menjadi milimeter per menit dengan perkalian 1000. akhirnya
akan diperoleh kecepatan potong pengeboran dalam harga milimeter per menit. Pemakanan
adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lobang/benda kerja dalam satu kali putaran
mata bor. Besarnya pemakanan dalam pengeboran dipilih berdasarkan jarak pergeseran mata bor
dalam satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan. Pemakanan juga tergantung pada bahan yang
akan dibor, kualitas lubang yang dibuat, kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan diameter
mata bor (Daniel, 2012).
BAB III
METODELOGI
4.2 Pembahasan
Setelah dilakukan praktikum dengan judul pengeboran dengan beberapa alat dan mesin
bor, maka akan dibahas beberapa yang penting dalam praktikum tersebut. Dimulai dengan
penitikan menggunakan palu dan paku yang diameter badannya cukup besar berbeda dengan
paku pada dasarnya, paku ini dengan ujungnya berdiameter sekitar 0,5mm. penitikan dilakukan
dengan cara paku ditempatkan didasar besi yang akan diberitanda sebelum dilakukan
pengeboran, lalu dipukul menggunakan palu tersebut kearah paku sampai besi yang sudah
berbentuk balok memiliki tanda. Kira-kira pemukulan dilakukan tiga kali.
Setelah itu dilakukan pengeboran dengan mesih bor tangan berdiameter kecil, balok yang
sudah diberi titik/tanda dibor dengan cara mata mesin bor tangan ditempelkan ke besi. Lalu
mesin bor tangan dinyalakan sehinggan mata bor dapat berputar, sambil ditekan sehinggan mata
bor berputar sampai menembus besi balok.
Selanjutnya didapatkan diameter kecil yang telah dibor dengan mesin bor tangan. Lalu
dilakukan pengeboran dengan mesin bor berdiameter besar,dengan cara ditekan sehinggan mesin
akan berputar membentuk lubang dan menembus besi. Selama dilakukan pengeboran rautan besi
akan keluar karena putaran yang disebabkan mesin bor.
Pada mesin boor press komponennya terdiri dari motor penggerak, poli Litransmisi atau
pengatur gigi kecepatan, ragum atau catok, Power dinamu 2 pk atau hp. Untuk fungsi dari alat
Boor prees ini adalah untuk sebagai alat borpress, untuk membuat spay dan untuk membuat roda
gigi. Dan kecepatan dari boor press tersebut adalah 1800 atau 90 Rpm. Dan harga alat ini adalah
32 juta. Dan tipe alat tersebut adalah A632-1 (MILLING & DRILLING MACHINE.
BAB V
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari prakikum pengeboran ini adalah:
1. Pengeboran berfungsi untuk membuat lubang pada besi.
2. Dalam pengeboran ada 3 tahap yang dilakukan dalam boor prees ini.
3. Hal yang penting diperhatikan dalam boor prees ini adalah keselamatan kerja praktikum.
4. Tahap pertama adalah pentitikan, tahap kedua pengeboran dengan mesin bor tangan, dan tahap
ketiga adalah pengeboran dengan mata bor berdiameter besar.
DAFTAR PUSTAKA