Oleh :
Fikram katjo
NPM : 05191711016
Latar Belakang
Proses pembusukan ikan dapat terjadi karena perubahan akibat aktivitas enzim-
enzim tertentu yang terdapat di dalam tubuh, aktivitas bakteri dan mikroorganisme
lain atau karena proses oksidasi lemak oleh udara. Biasanya aktivitas penyebab
pembusukan diatas dapat dikurangi atau dihentikan sama sekali apabila suhu
pembekuan dengan es (icing), yaitu mencampur ikan dan es dengan proporsi 1:2.
Untuk perikanan tangkap, cara itu harus dilakukan sejak ditangkap dan dimasukkan
ke kapal. Artinya, es mutlak harus dibawa saat nelayan berangkat melaut. Kapal besar
dan modern biasanya punya unit pendinginan (bahkan unit pembekuan) sehingga
Agar sistem rantai dingin dapat berjalan dengan baik, sarana untuk
mempertahankan suhu ikan agar tetap di bawah 4ºC mutlak adanya. Sarana itu
meliputi palka berinsulasi, kotak pendingin (cool box), pemecah es, sarana distribusi
berpendingin, sarana pengeceran, dan sebagianya. Kebutuhan itu sulit dihitung secara
Tujuan
pendinginan.
2. Untuk mengetahui proses pendinginan dengan menggunakan es.
kering.
menggunakan es (icing).
BAB 2
PEMBAHASAN
pembekuan. Ikan yang didinginkan atau dibekukan mempunyai daya awet yang
temporer, artinya ikan tersebut akan tetap segar selama disimpan ditempat yang
bersuhu rendah. Oleh karena itu, biasanya selama proses pengangkutan atau sebelum
diolah menjadi produk lain ikan selalu diusahakan berada tetap dalam lingkungan
bersuhu rendah agar kualitasnya tetap baik dan memenuhi syarat sebagai ikan segar.
memiliki prinsip yang sama yaitu mengurangi atau menghentikan sama sekali
aktivitas penyebab pembusukan. Perbedaan kedua proses tersebut terletak pada suhu
khir yang digunakan. Suhu akhir yang digunakan pada proses pendinginan adalah 0 o
panas dari ruang tertutup atau bahan untuk tujuan menurunkan suhu. Sebuah sistem
refrigerasi harus mapu membuat panas dapat berkurang atau hilang sama sekali.
suhu permukaan dingin harus lebih kecil dari bahan pendingin. Sebuah sistem
pendinginan yang dapat menghentikan panas. Setelah panas atau energi termal
melewati permukaan yang dingin, maka tujuan sistem refrigerasi adalah untuk
memindahkan energi ke bagian atau tempat yang lain. Ada berapa hal yang harus
a. Suhu
sistem refrigerasi memiliki tujuan untuk mengurangi suhu pada bahan seperti udara
pada sebuah ruang atau bahanyang disimpan siruangan tersebut. Satuan SI untuk
suhu adalah K (Kelvin), K ini merupakan suhu mutlak karena titik acuan (0 K) adalah
suhu terendah dalam teori yang sudah ada. Ketika membahas system refrigerasi
maka satuan yang sering digunakan adalah derahat celcius (OC). Celcius bukan
satuan mutlak karena suhu terendahnya yaitu 0o C merupakan titik beku dari air.
Satuan SI untuk tenagaa dalah Newton (N; kg m/s2). Tekanan adalah gaya
yang diberikan diatas bahan berdasarkan ukuran bahan tersubut. Pada rerigerasi,
tekanan sebagian besar terkait dengan cairan yang digunakan sebagai pendingin.
Ketika sebuah zat pada cairan atau uap air tersimpan didalam sebuah wadah
tertututup maka uap air akan mengerahkan gaya pada bagian dalam dinding wadah.
Kekuatan uap pada permukaan bagian dalam dibagi dengan daerah yang disebut
tekanan mutlak. Tekanan yang berada di atas tekanan atmosfer juga sering disebut
pembekuan. Metode pendinginan pada ikan adalah suatu proses pengawetan ikan
dengan menggunakan suhu rendah, yaitu -1°C sampai -5°C. istilah pendinginan pada
perikanan disebut chilling dimana tujuan dari chilling adalah menghambat kegiatan
mikroorganisme dan proses-proses lainnya yang terdapat pada ikan sehingga ikan
Menurut Koswara (2009), salah satu cara penanganan ikan mati agar
kesegaran tetap maksimal adalah dengan menurunkan suhu tubuh ikan (pendinginan).
Semangkin besar panas ikan yang di serap maka suhu ikan akan semangkin rendah.
Pada suhu rendah (dingin atau beku), proses-proses biokimia yang berlangsung dalam
tubuh ikan yang mengarah pada kemunduran mutu ikan menjadi lebih lambat. Selain
itu, pada kondisi suhu rendah pertumbuhan bakteri pembusuk dalam tubuh ikan juga
dapat di perlambat. Dengan demikian, kesegaran ikan akan semangkin lama dapat di
pertahankan. Adapun syarat-syarat yang harus terpenuhi dari media pending adalah:
Ekonomis.
3. Pendinginan dengan Es
Es yang digunakan sebagai media pendingin sebaiknya dibuat dari air bersih
sebagai mana persyaratan untuk air minum. Es yang digunakan untuk media
pendingin mempunyai suhu antara -12ºC sampai -18ºC (es “matang”). Es yang
3. Tidak mudah membentuk masa padat seperti es biasa. Bentuk es ada lima
kelompok yaitu:
c. Es keping tebal (plate ice), berupa lempengan besar dan tebal (8-15
e. Es halus (slush ice), berupa butiran yang sangat halus (diameter, mm)
dari penggunaan es sebagai media pendingin dalam penanganan ikan segar, berikut
Jumlah es yang di gunakan harus di sesuaikan dengan jumlah ikan yang akan
di tangani akan di peroleh suhu pendinginan yang optimal. Jika jumlah es terlalu
sedikit dibandingkan jumlah ikannya maka suhu pendinginan yang dihasilkan tidak
cukup dingin untuk mempertahankan kesegaran ikan dalam waktu yang di tentukan.
Sebaiknya, bila jumlah es terlalu banyak dapat menyebabkan ikan kerusakan fisik
karena himpitan atau tekanan dari bongkahan es. Es yang di tambahkan harus dapat
menurunkan suhu ikan sampai 0ºC dan suhu tersebut dapat dipertahankan selama
antara 1:4 sampai 1:1. Perbandingan tersebut tergantung pada waktu penyimpanan
yang diperkirakan, suhu udara diluar kemasan, dan jenis wadah penyimpanan.
ikan. Semangkin tipis lapisan ikan, kecepatan penurunan suhunya semangkin cepat.
Waktu yang diperlukan untuk mencapai 1, 5ºC dari suhu awal tubuh ikan 10ºC dari
berbagai perlakuan.
Jumlah es yang digunakan harus tepat, bila terlalu sedikit proses pendingina
menjadi kurang baik sebab es batu dalam jumlah kecil tidak dapat terlalu lama
panas dari tubuh ikan ke kristal es batu. Ikan dengan suhu tubuh relative lebih
tinggi akan melepaskan sejumlah energi panas yang kemudian diserap oleh
kristal es batu. Dengan demikian kristal es batu akan meleleh karena terjadi
peningkatan suhu dan suhu tubuh ikan akan menurun. Proses perpindahan
panas ini akan berhenti jika suhu tubuh ikan sudah mencapai 0o C yaitu sama
3. Jika es batu yang digunakan masih banyak, maka sisa es batu yang belum
wadah tersebut. Pada lapisan ikan yang paling atas ditutupi dengan hancuran
es setebal 7 cm, lalu wadah ditutup agar tidak terjadi kontak dengan udara
disekitarnya.
lapisan setebal 5 cm. Selanjutnya di atas lapisan es batu tersebut disusun ikan
secara teratur dengan bagian perut menghadap ke bawah agar cairan es batu
yang meleleh tidak tergenang di bagian perut ikan. Pada bagian atas
selanjutnya wadah ditutup agar tidak terjadi kontak dengan udara luar.
Ikan yang telah ditangkap menggunakan jarring dibersihkan dari segala kotoran
dan disortir berdasarkan jenis dan ukuran. Kemudian, dilakukan penyiangan untuk
menghilangkan isi perut dan insang. Namun, untuk ikan-ikan yang kecil seperti
lemuru atau kembung dan ikan-ikan yang dapat segera dijual di pasar, penyiangan
tidak perlu dilakukan. Ikan kemudian dicuci untuk menghilangkan sisa lendir dan
kotoran lain yang melekat pada ikan yang dapat mempercepat proses pembusukan.
3 . Pemindahan ikan dalam palka
Ikan kemudian dipindahkan dalam palka dan ditambahkan es untuk mencegah
kontak langsung dengan sinar matahari.
1. Mempunyai kapasitas pendingin yang besar per satuan berat yaitu 80 kkal per
kg es.
4. Ekonomis
dapat melukai atau menekan permukaan tubuh ikan sehingga ikan menjadi
luka.