O 3
1. SEPTA YOSUA 1. RISNAWATI
2. SYARINA 2. RAHMANIAR
3. RINDIANI 3. NURLINDA
4. YULINA 4. STEFEN P. MALOLO
5. NURFADHILAH 5. NURHASIAH
SAAD 6. NIRWANA
6. WIDYA FEBRIYANTI
Bahan 3 •
Gula merah
ALAT PEMBUATAN JENANG
DODOL
kemudian ditambahkan air, dan diperas dalam air mendidih, setelah itu gula
untuk menghasilkan santan. Santan disaring untuk menghilangkan kotoran
dibagi menjadi 2, untuk melarutkan gula atau endapan yang ada pada gula.
dan mencampur tepung ketan.
4. Pemasakan dan Pengadukan
• Proses pemasakan dilakukan hingga
3. Pencampuran tepung ketan dan Santan
memperoleh adonan yang pekat, tidak
• Tepung ketan yang akan digunakan dicampur lengket dan kalis. Pada proses
dengan santan, hingga tepung menjadi adonan pemasakan dilakukan pengadukan
5. Pendinginan
• Proses pendinginan ditempatkan pada loyang-
loyang, agar jenang cepat dingin, setelah
dingin, dodol dapat dipotong-potong.
PEMBAHAS
AN
Jenang dodol merupakan
salah satu makanan
tradisional yang termasuk
dalam makanan semi
basah yang mempunyai
sifat padat dan elastis.
Jenang dodol sebagai
makanan semi basah
memiliki kandungan air
sebesar 15% - 50% dan
memiliki aktivitas air
sebesar 0,7 – 0,8 dimana
berdasarkan peta Labuza
jenang dodol berada pada
Kurva Isoterm Sorpsi
Lembab tipe I yaitu untuk
bahan yang hanya sedikit
menyerap air sampai aw-
nya mencapai sekitar 0,7 –
0,8 seperi yang terlihat
pada gambar Peta Labuza.
Lanjutan...
Karakteristik jenang dodol yaitu rentan terhadap kerusakan yang membuat umur
simpannya pendek dimana kerusakan yang terjadi pada jenang dodol yaitu adanya
kapang akan optimal jika aw dalam bahan pangan sesuai dengan karakteristik
dodol adalah terjadinya ketengikan. Dimana Dodol mengandung lemak yang berasal
dari santan kelapa yang dapat mengalami kerusakan selama penyimpanan. Kerusakan
lemak yang terjadi dapat berupa bau atau aroma yang tidak dikehendaki dan ketengikan.
Ketengikan pada dodol disebabkan adanya oksidasi lemak yang menghasilkan senyawa
aldehid dan peroksida. Keberadaan air pada bahan pangan berlemak akan menyebabkan