Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEREALIA

“MANTOU”

Oleh :
Kelompok 3
NI NYOMAN TRIANA ARDI (1511105032)
IDA AYU GEDE PADMAWATI (1511105035)
JASON JOHAN (1511105041)
WAHIDATUL NUR AZIZAH (1511105044)
ADITHIA VIRYA RAHARJA (1511105050)

PROGAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 2
1.2 Tujuan ....................................................................................................................... 3
BAB II................................................................................................................................. 4
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 4
2.1 Tentang Tepung ........................................................................................................ 5
2.2 Macam-macam Tepung ............................................................................................ 5
2.3 Tentang Mantau ........................................................................................................ 8
BAB III METODELOGI .................................................................................................. 11
A. ALAT DAN BAHAN ........................................................................................... 11
B. CARA KERJA ......................................................................................................... 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 12
4.1 Hasil ........................................................................................................................ 12
Tabel 1. Hasil Pengujian Sensoris Roti Mantau (Hedonik) ...................................... 12
Tabel 2. Hasil Uji Skoring (Tekstur) Roti Mantau ................................................... 12
4.2 Pembahasan............................................................................................................. 13
BAB V Kesimpulan .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan budaya dan
dipenuhi dengan beranekaragam suku dari berbagai jenis etnis. Hal ini
terlihat dari kekayaan budaya orang indonesia yang sangat berlimpah
mulai dari melayu sampai kebudayaan tionghoa.Salah satu bentuk
akulturasi budaya tionghoa yang masuk ke indonesia adalah dari segi
kuliner khas chinese yang sangat berlimpah dan beranekaragam. Salah
satu dari kuliner tionghoa yang cukup terkenal di indonesia adalah
mantou
Popper dan Zhong (2015) mengatakan unfilled steamed bread (roti
kukus yang tidak berisi) lebih dikenal dengan nama “mantou”,
sedangkan roti kukus yang diberi isian seperti sayuran, daging, dan
lain sebagainya disebut dengan “steamed buns” atau “baozi”, yang
lebih sering dikenal masyarakat dengan nama pao. Mantou merupakan
salah satu jenis roti kukus yang hampir mirip seperti pao,
perbedaannya, mantou tidak memiliki isian didalamnya seperti pao.
Mantou memiliki rasa yang manis, padat, dan lembut. Mantou
memiliki bentuk persegi panjang (Setiawan, 2012).
Mantou biasanya dibuat dari tepung terigu, gula, yeast, lemak, dan
air. Pembuatan mantou dimulai dari proses pencampuran 3 bahan
hingga menjadi adonan, fermentasi, pembentukan, proofing, steaming
(Ang et al., 1999). Selain dikonsumsi melalui proses pengukusan,
mantou juga dapat dikonsumsi melalui proses penggorengan dan
dimakan berdampingan dengan susu kental manis.Mantou biasanya
juga dibuat dengan menggunakan tepung tangmien karena tepung ini
sering digunakan untuk kulit aneka hidangan steamed dumplings, dim
sum hakao, dan campuran untuk membuat bapao, karena karakte-
ristiknya yang halus, lembut, membuat warna kulit jadi transparan dan

2
teksturnya lentur sangat cocok untuk sajian berkelas yang
mengutamakan rasa dan penampilan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan mantou
2. Untuk mengetahui karateristik dari mantou

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tentang Tepung


Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat
halus tergantung proses penggilingannya. Biasanya digunakan untuk keperluan
penelitian, rumah tangga, dan bahan baku industri. Jenis-jenis tepung antara lain
tepung terigu, tepung maizena, tepung beras, tepung ketan,tepung tapioka, tepung
sagu dan tepung panir. Tepung juga mempunyai sifat gluten, dimana yang
dimaksud dengan gluten yaitu suatu senyawa protein yang terdapat pada tepung
terigu yang bersifat kenyal dan elastis yang di perlukan dalam pembuatan roti agar
dapat mengembang dengan sempurna. Umumnya kandungan gluten menentukan
kadar protein tepung terigu. Semakin tinggi kandungan glutennya, semakin tinggi
kadar protein tepung terigu.gluten juga mempunyai sifat menyerap air,elastis dan
plastis (Yuliyanti. 2012). Gluten ini yang mempengaruhi hasil olahan, karena itu
di perlikan tepung terigu yang sesuai untuk makanan tertentu. Banyak di pakai
untuk jenis makanan yang dalam proses pembuatannya memakai ragi. Adonan
yang di buat akan membentuk kerangka untuk menyimpan gas. Karena daya serap
tinggi terhadap cairan, glutennya akan mengembang dan membentuk adonan yang
elastis. Contohnya roti atau donat. Tepung ini juga di pakai pada pembuatan
mie(basah/kering) juga cocok untuk membuat daging sintesis. Contoh: merek
cakra kembar, kereta kencana, cakra kembar emas(bogasari) dan tali emas.. Makin
tinggi kandungan amilosa, kemampuan pati untuk menyerap air dan mengembang
menjadi lebih besar karena amilosa mempunyai kemampuan ikatan hidrogen yang
lebih besar daripada amilopektin.

2.2 Macam-macam Tepung


1. Tepung Terigu (Wheat Flour)
Tepung terigu terbuat dari biji gandum, berwarna putih kekuningan dan
digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mie, roti. Tepung terigu
mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan dalam menentukan
kekenyalan makanan. Kadungan gluten inilah yang membedakan tepung terigu
dengan tepung lain. Gluten merupakan protein yang tidak larut dalam air, bersifat
kenyal dan elsastis.

4
Dilihat dari kandungan proteinnya tepung terigu dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Soft Wheat (Terigu Protein Rendah).
Tepung ini terbuat dari gandum lunak dengan kandungan protein gluten 8%-9%.
Sifat dari tepung ini adalah memiliki daya serap air yang rendah sehingga akan
menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis, lengket dan daya
pengembangannya rendah. Biasanya dipakai untuk membuat kue kering, biscuit,
pastel dan kue-kue yang tidak memerlukan proses fermentasi. Contoh: Roda Biru,
Kunci Biru.
b. Medium Wheat (Terigu Protein Sedang).
Terigu medium wheat mengandung 10%-11% protein. Biasa disebut all-purpose
flour atau tepung serba guna. Dibuat dari campuran tepung terigu hard wheat dan
soft wheat sehingga memiliki karakteristik diantara kedua jenis tepung tersebut.
Tepung ini cocok untuk membuat adonan fermentasi dengan tingkat
pengembangan sedang, seperti donat, bakpau, bapel, panada atau aneka cake dan
muffin. Contoh: Segitiga Biru, Gunung Bromo.
c. Hard Wheat (Terigu Protein Tinggi).
Tepung ini diperoleh dari gandum keras (hard wheat). Mengandung protein 11-
13%. Karena tingginya nilai protein yang dikandung menjadikannya mudah
dicampur. difermentasikan, daya serap airnya tinggi, elastis, serta mudah digiling.
Tepung jenis ini cocok untuk bahan baku roti, mie, juga pasta karena sifatnya
yang elastis. Contoh: Cakra Kembar.
2. Tepung Maizena (Corn Starch)
Tepung maizena terbuat dari pati jagung. Biasa dipakai untuk pengental pada sup
mopun saus, memberi tekstur halus dan lembut pada sponge cake dan puding,
serta efek renyah pada kue kering.
3. Tepung Tapioka (Tapioca Starch)
Tepung tapioka terbuat dari pati singkong. Tidak cocok untuk gorengan
karena menyerap minyak dan mengeras setelah dingin beberapa lama. Selain
sebagai pengental, juga dipakai untuk pengenyal pada bakso, pengganti sagu pada
pempek , juga sebagai bahan baku kerupuk, cendol.

5
4. Tepung Sagu (Sago Flour)
Tepung sagu terbuat dari sari pati batang pohon sagu (sejenis palm). Mirip
tepung aci tapi lebih kering. Selain dipakai sebagai pengental (karena juga bersifat
agak lengket), juga sering dipakai sebagai bahan baku cookies atau penganan lain
seperti makanan khas penduduk Indonesia Timur (Bagea dan bubur sagu.)
Kualitas sagu yang terbaik dapat dijumpai dengan nama Sagu Tani. Teksturnya
halus berwarna putih dan dijual di pasar swalayan dalam kemasan kotak kertas.
5. Tepung Tangmien (Tang Flour, Wheat Starch)
Tepung tang mien terbuat dari pati gandum, dengan warna yang lebih putih
dan tekstur yang lebih halus dari tepung terigu. Tepung ini kerap digunakan untuk
membuat kulit hakau (dim sum udang). Tepung ini membuat warna kulit hakau
jadi transparan dan teksturnya lentur. Makanan yang diolah dengan tepung ini
sebaiknya selalu berada di dalam alat pemanas sebelum disajikan. Jika terlalu
lama berada di suhu ruang, akan membuat makanan tersebut menjadi kering.
6. Polenta atau Corn Meal
Biasanya disebut juga dengan nama tepung jagung, karena terbuat dari biji-
biji jagung yang dihaluskan, berwarna kuning terang dan teksturnya kasar.
Biasanya tepung ini digunakan sebagai bahan baku untuk membuat Tortilla (roti
khas Meksiko).
7. Tepung Ketan (Glutinous Flour)
Tepung ketan terbuat dari beras ketan hitam atau putih, dengan cara
digiling/ditumbuk/dihaluskan. Tepung ketan putih teksturnya mirip tepung beras,
tetapi bila diraba tepung ketan akan terasa lebih berat melekat. Untuk
membedakan dengan tepung beras, larutkan dengan sedikit air. Larutan tepung
beras akan lebih encer sedangkan larutan tepung ketan akan lebih kental. Hal ini
disebabkan tepung ketan lebih banyak mengandung pati yang berperekat.
8. Tepung Semolima (Semolina Flour)
Tepung ini dibuat khusus dari kulit bulir gandum yang keras, warnanya
kuning muda dan berbutir-butir. Kadar proteinnya paling tinggi diantara jenis
tepung. Biasanya digunakan dalam pembuatan makaroni, spaghetti (aneka pasta),
juga pudding, cake & soup. Tepung ini merupakan hasil sampingan pada

6
pembuatan tepung terigu di pabrik. Dijual dalam kemasan plastik di pasar
swalayan.
9. Tepung Hunkwe/Tepung Kacang Hijau (Mung Bean Flour)
Tepung hunkwe warnanya putih, dibuat dari sari pati kacang hijau. Biasanya
dipakai untuk membuat kue nagasari, cente manis atau cendol. Dijual dalam
kemasan kertas berbentuk silinder. Contoh: Cap Bunga (kemasan kertas putih)
kualitasnya paling bagus.
10. Tepung Beras (Rice Flour)
Tepung beras terbuat dari beras yang digiling/dihaluskan, warnanya putih,
bila diraba dengan jari, tepung beras akan terasa lebih lembut dan halus
dibandingkan dengan tepung ketan. Biasa digunakan untuk penganan tradisional.
11. Tepung Kentang (Potato Flour)
Tepung kentang warnanya putih, terbuat dari kentang yang dimatangkan
lalu dikeringkan dan dibuat tepung. Biasanya dipakai untuk pengental saus, cake,
cookies, schotel, dll. Tepung kentang masih belum lazim dipergunakan sehingga
agak sulit didapat.
12. Tepung Custard (Custard Powder)
Tepung custard terbuat dari campuran tepung kentang (atau maizena),
gula, susu dan kuning telur dan bahan pengental lainnya. Berbentuk bubuk halus
berwarna kekuningan. Dijual dalam kemasan box atau kaleng. Biasanya
digunakan untuk membuat vla.
13. Tepung Roti atau Tepung Panir (Bread Crumb)
Tepung roti/panir ada beberapa jenis yg berbeda tekstur dan warnanya
sehingga beda pula kegunaanya. Tepung roti banyak dijual dipasaran, tetapi
membuat sendiri juga cukup mudah karena umumnya terbuat dari roti tawar yang
dikeringkan.
14. Tepung Garut (Arrowroot Flour).
Kadang disebut juga dengan Tepung Larut atau Ararut.
Terbuat dari umbi garut, tekstur dan warnanya seperti
tepung sagu. Banyak digunakan untuk membuat kue kering. Tepung ini lebih
mudah dijumpai di daerah – daerah, seperti pasar Gede-Solo.

7
15. Tepung Sukun
Tepung sukun dihasilkan dari daging buah sukun yang dikeringkan dan
digiling halus. Digunakan untuk membuat kue kering, kue basah, brownies, dan
jajanan pasar. Karakteristik kue kering yang dihasilkan umumnya lebih ‘berat’
dengan serat serta aroma khas sukun yang sering kali masih terdeteksi samar-
samar.
16. Dilihat dari Campurannya, yaitu:
a. Self Raising Flour
Jenis tepung terigu yang sudah ditambahkan bahan pengembang dan garam.
Penambahan ini menjadikan sifat tepung lebih stabil dan tidak perlu
menambahkan pengembang lagi ke dalam adonan. Jika sukar didapat, tambahkan
satu sendok teh baking powder ke dalam sekilo tepung sebagai gantinya. Self
raising flour sangat cocok untuk membuat cake, muffin, dan kue kering.
b. Enriched Flour
Adalah tepung terigu yang disubstitusi dengan beragam vitamin atau mineral
dengan tujuan memperbaiki nilai gizi terkandung. Biasanya harganya relatif lebih
mahal. Cocok untuk kue kering dan bolu.
c. Whole Meal Flour
Tepung ini biasanya dibuat dari biji gandum utuh termasuk dedak dan
lembaganya sehingga warna tepung lebih gelap/cream. Terigu whole meal sangat
cocok untuk makanan kesehatan dan menu diet karena kandungan serat(fiber) dan
proteinya sangat tinggi.

2.3 Tentang Mantau


Di Negara Cina, negara dengan berbagai macam tradisi dan budaya ini tak
ada habisnya apabila di bahas terus menerus, terutama tentang kulinernya, resep
makanan yang turun temurun diwariskan dari jaman dahulu sampai sekarang tetap
dipertahankan. Salah satunya adalah roti mantau/mantou, mantau merupakan
makanan pokok di daerah Cina bagian utara. Makanan ini juga dapat ditemui di
kawasan kuliner di Beijing seperti Wangfujing, Jiumen Street yang merupakan
tempat menjual jajanan pasar di Beijing. Mantau yang sekilas anda lihat seperti
bakpao, tapi kenyataan nya berbeda dengan bakpao. Mantau merupakan sejenis

8
roti yang dikukus, mirip Bakpao, yang berbahan dasar tepung terigu dan ragi.
Perbedaannya mantu tidak memiliki isi di dalamnya, dan tekstur mantau lebih
padat dari bakpao. ini merupakan makanan yang mahal, karena bahan-bahan yang
digunakan merupakan bahanbahan pilihan dan berkualitas tinggi. Mantau
memiliki rasa manis, dan padat, namun ketika dikunyah sangat lembut. bentuk
mantau pada umumnya berbentuk persegi panjang yang menggelembung, dengan
bagian samping lebih menggelembung dari bagian atasnya. hingga kini, mantu
tetap mempertahankan cita rasanya yang manis dan lembut. Terdapat cara
menyantap mantau yang berbeda di dalam tradisi masyarakat Cina, yaitu ada yang
digoreng dan ada pula yang dikukus. Biasanya mantu goreng dimakan dengan
susu kental manis, sedangkan mantau yang dikukus dimakan tanpa tambahan
apapun. Dalam tahap pembuatan mantau untuk membuat produk mantau ada tiga
faktor yang penting dalam menentukan kulaitas produk yang dihasilkan. Ketiga
faktor tersebut adalah kecocokan bahan yang akan digunakan, kesimbangan bahan
dalam penggunaan resep, dan tahap produksi

9
BAB III
METODELOGI

A. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dna bahan yang digunakan dalam pembuatan mantao yakni :

1. Waskom
2. Penggulung adonan
3. Panci
4. Tepung terigu (cakra kembar, segitiga biru, lencana merah)
5. Maizena
6. Ragi 5 g
7. Gula 55 g
8. Air 170 ml
9. Minyak 10 ml
10. Garam 2 g
11. Cokelat bubuk 8 g

B. CARA KERJA
Adapun cara kerja dalam pembuatan mantao yakni sebagai berikut :

1. Bahan-bahan kering berupa tepung, maizena, garam, ragi dan gula


dicampur hingga homogen.
2. Ditambahkan air ke dalam adonan.
3. Adonan diuleni hingga kalis.
4. Ditambahkan minyak ke dalam adonan dan diuleni kembali hingga kalis.
5. Dilakukan pembagian adonan menjadi dua, setengah adonan ditambahkan
bubuk coklat.
6. Adonan didiamkan selama 10-15 menit.
7. Adonan yang telah dibagi menjadi dua kemudian dipipihkan menggunakan
penggulung adonan dan ditumpuk menjadi satu.
8. Adonan yang telah ditumpuk digulung dan dipotong-potong.
9. Diamkan adonan selama 10 menit kemdian dikukus hingga matang.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil
pengujian sensoris Roti Mantau yang dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Hasil Pengujian Sensoris Roti Mantau (Hedonik)


P.
Warna Aroma Tekstur Rasa
Keseluruhan
Panelis

P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3
2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4
3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3
4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3
5 2 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
6 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3
7 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4
8 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3
Rata 2, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 2, 3, 2, 3, 3, 3, 3, 3,
3 3 3 3
-rata 8 1 5 6 3 1 3 1 7 1 7 3 1 1 2 1

Keterangan:
P1 = 235g TP. Tinggi + 15g maizena 1 = Sangat Tidak Suka
P2 = 117,5g TP. Tinggi + 117,5 TP. Sedang + 15 g maizena 2 = Tidak Suka
P3 = 235 g TP. Sedang + 15 g maizena 3 = Biasa
P4 = 250 g TP. Sedang 4 = Suka
5 = Sangat Suka

Tabel 2. Hasil Uji Skoring (Tekstur) Roti Mantau


Tekstur
Panelis
P1 P2 P3 P4
1 2 3 4 2
2 3 3 4 2
3 3 4 4 4
4 3 4 3 2
5 2 4 3 4
6 2 4 3 4
7 3 4 4 3
8 4 4 4 4
Rata-rata 2,7 3,7 3,6 3,1

10
Keterangan:
1 = Sangat Keras
2 = Sedikit Keras
3 = Biasa
4 = Sedikit Lembut
5 = Sangat Lembut

4.2 Pembahasan
Roti Mantau/mantou merupakan makanan pokok di daerah Cina bagian
utara. Makanan ini juga dapat ditemui di kawasan kuliner Beijing. Roti mantau
sekilas terlihat seperti bakpao, tapi nyatanya berbeda dengan bakpao. Mantau
merupakan sejenis roti yang dikukus, mirip bakpao, yang berbahan dasar tepung
terigu dan ragi. Perbedaanya mantau tidak memiliki isi di dalamnya dan tekstur
mantau lebih padat dari bakpao. Mantau memiliki rasa manis dan padat, namun
ketika dikunyah sangat lembut (Ramadhani, 2017)
Menurut Ramadhani (2017), pada proses pembuatan mantau, ada 3 faktor
penting untuk menentukan kualitas produk mantau yang dihasilkan yaitu
kecocokan bahan yang akan digunakan, keseimbangan bahan dalam penggunaan
resep, dan tahap produksi. Dalam pembuatan mantau ini dibutuhkan bahan utama
dan bahan pelengkap seperti: terigu, gula, minyak, ragi, garam, dan air.
Berdasarkan pengujian hedonik yang telah dilakukan terhadap roti mantau
yang dihasilkan, dari segi warna roti mantau panelis memberikan nilai dari 2,8 –
3,6 atau dari biasa hingga suka. Secara keseluruhan panelis menyukai warna
seluruh roti mantau yang diberi 4 perlakuan dan panelis paling menyukai roti
mantau dengan perlakuan P4.
Aroma roti mantau yang dihasilkan diberikan nilai oleh panelis dari 3 –
3,3 atau biasa hingga cenderung suka. Aroma roti mantau yang paling disukai
panelis adalah mantau dengan perlakuan P1 dan P4.
Tekstur yang dihasilkan roti mantau memperoleh nilai dari 2,7 – 3,1 atau
biasa dari segi uji hedonik dan berdasarkan uji skoring yang dilakukan, panelis
memberikan nilai dari 2,7 – 3,6 atau biasa hingga sedikit lembut. Tekstur mantau
dipengaruhi oleh perbedaan komposisi tepung yang digunakan sehingga

11
mempengaruhi daya kembang dai roti mantau. Tekstur yang paling disukai oleh
panelis adalah mantau dengan perlakuan P3.
Rasa roti mantau yang dihasilkan dinilai oleh panelis dari 2,7 – 3,3 atau
dari biasa hingga cenderung suka. Rasa mantau yang paling disukai oleh panelis
adalah mantau dengan perlakuan P4. Secara keseluruhan, roti mantau yang
dihasilkan dari 4 perlakuan yang berbeda memperoleh nilai biasa hingga
cenderung suka oleh panelis.

12
BAB V
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan mantau ini adalah :

1. Mantau merupakan sejenis roti yang dikukus, mirip bakpao, yang


berbahan dasar tepung terigu dan ragi.
2. Aroma roti mantau yang dihasilkan diberikan nilai oleh panelis dari 3 –
3,3 atau biasa hingga cenderung suka.
3. Tekstur mantau dipengaruhi oleh perbedaan komposisi tepung yang
digunakan sehingga mempengaruhi daya kembang dai roti mantau.
4. Rasa mantau yang paling disukai oleh panelis adalah mantau dengan
perlakuan P4.
5. Secara keseluruhan, roti mantau yang dihasilkan dari 4 perlakuan yang
berbeda memperoleh nilai biasa hingga cenderung suka oleh panelis.

13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Bikin Bakpao Tidak Perlu Tepung Tang Mien. Tersedia dalam:
www.bogasari.com/en/business-inspiration/bikin-bapao-tidak-perlu-tepung-
tang-mien. Diakses Tanggal: 10 November 2018 Pukul 20:16.
Anonim.2014. Jenis-Jenis Tepung dan Kegunaannya. dalam :
http://bahankuesda.blogspot.com yang diakses tanggal 10 Oktober 2018.
Anonim.2013.http://www.scribd.com/doc/52938649/11/Ciri-Ciri-Tepung yang
diakses tanggal 10 Oktober 2018.
Anonim.2011. Mantau. Dalam : https://id.wikipedia.org/wiki/mantau yang diakses
tanggal 10 Oktober 2018.
Astawan, Made. 2009. Panduan Karbohidrat Terlengkap. Jakarta:
Bogasari.2015.Bikin Bakpao Tidak Perlu Tangmien.
http://www.bogasari.com/en/business-inspiration/bikin-bapao-tidak-perlu-
tepung-tang-mien . Yang diakses tanggal 11 Oktober 2018

Damiri, J. 2005. Manajemen Pembelian, Penerimaan, dan Penyimpanan.


Jakarta:Graha Ilmu
Desrosier, Norman W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Jakarta: Universitas
Indonesia (UI-Press).
Ramadhani, Suciyana. 2017. Daya Terima Konsumen terhadap Mantau dengan
Penambahan Beet Root (Beta vulgaris.L.) Sebaga Pewarna Alami. Tugas
Akhir. Politeknik Negeri Balikpapan.
Syarief, Rizal. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Jakarta: Arcan
Yuliyanti. 2012. Studi Persiapan Tepung Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench)
dan Aplikasinya pada pembuatan Beras Analaog. Jurnal Teknologi
Pertanian Vol. 12 No. 3 (Desember 2012): 177-186. Diakses tanggal 9
Oktober 2018.

14

Anda mungkin juga menyukai