TNJAUAN PUSTAKA
2.1 Pati
Pati adalah karbohidrat yang terdiri atas amilosa dan amilopektin. Amilosa
merupakan bagian polimer linier dengan ikatan α-(1−> 4) unit glukosa. Derajat
polimerisasi amilosa berkisar antara 500−6.000 unit glukosa, bergantung pada
sumbernya. Amilopektin merupakan polimer α-(1−> 4) unit glukosa dengan rantai
samping α -(1−> 6) unit glukosa. Dalam suatu molekul pati, ikatan α -(1−> 6) unit
glukosa ini jumlahnya sangat sedikit, berkisar antara 4−5%. Namun, jumlah
molekul dengan rantai yang bercabang, yaitu amilopektin, sangat banyak dengan
derajat polimerisasi 105−3x106 unit glukosa (Jacobs dan Delcour 1998).
Amilosa merupakan bagian dari rantai lurus yang dapat memutar dan
membentuk daerah sulur ganda. Pada permukaan luar amilosa yang bersulur
tunggal terdapat hidrogen yang berikatan dengan atom O2 dan O-6. Rantai lurus
amilosa yang membentuk sulur ganda kristal tersebut tahan terhadap amilase.
Ikatan hidrogen inter- dan intra-sulur mengakibatkan terbentuknya struktur
hidrofobik dengan kelarutan yang rendah. Oleh karena itu, sulur tunggal amilosa
mirip dengan siklodekstrin yang bersifat hidrofobik pada permukaan dalamnya
(Chaplin 2002).
Pada struktur granula pati, amilosa dan amilopektin tersusun dalam suatu
cincin. Jumlah cincin dalam suatu granula pati kurang lebih 16 buah, yang terdiri
atas cincin lapisan amorf dan cincin lapisan semikristal (Hustiany 2006). Amilosa
merupakan fraksi gerak, yang artinya dalam granula pati letaknya tidak pada satu
tempat, tetapi bergantung pada jenis pati. Umumnya amilosa terletak di antara
molekul-molekul amilopektin dan secara acak berada selang-seling di antara
daerah amorf dan kristal (Oates, 1997).
2.2 Terigu
Terigu adalah tepung hasil dari bulir gandum yang telah melalui proses
penggilingan. Sejalan dengan pertumbuhan & penyebaran populasi manusia,
demikian juga gandum sebagai makanan pokok juga ikut menyebar ke seluruh
penjuru dunia. Hal itulah yang kemudian memunculkan beragam varietas dan
jenis gandum yang ada saat ini. Selain mengandung banyak karbohidrat, terigu
juga mengandung protein dalam bentuk gluten. Kandungan gluten ini yang
membedakan antara terigu dengan tepung lainnya. Gluten adalah suatu senyawa
pada terigu yang bersifat kenyal dan elastis, yang berperan dalam menentukan
kualitas suatu makanan yang dihasilkannya. Semakin tinggi kadar gluten, semakin
tinggi kadar protein dalam terigu tersebut. Kadar gluten dalam terigu, sangat
tergantung dari jenis gandumnya.
Tepung tang mien atau tang flour, atau wheat starch adalah tepung yang
terbuat dari pati gandum, dengan warna yang lebih putih dan tekstur yang lebih
halus dari tepung terigu. Tang mien ini berbeda dengan pati yang umumnya kita
kenal dan banyak dijual dipasar seperti pati yang berasal dari singkong yang lebih
dikenal sebagai tapioka atau cassava starch.
Sedangkan tang mien adalah pati yang berasal dari gandum. Gandum
selain dibuat untuk tepung terigu, karbohidrat dari gandum ini dijadikan starch
yang kemudian dikenal dengan nama tang mien/wheat starch. Pengertian
starch/pati, sering rancu dengan tepung/flour, karena dari semua bahan-bahan di
atas, selain dibuat pati bisa juga dijadikan tepung. Walaupun keduanya memang
dalam bentuk serbuk.
Perbedaan starch dan flour, adalah starch lebih kepada unsur
karbohidratnya saja, sedangkan flour secara keseluruhan, protein dan karbohidrat.
Tepung ini sering digunakan untuk kulit aneka hidangan steamed dumplings, dim
sum hakao, dan campuran untuk membuat bapao, karena karakte-ristiknya yang
halus, lembut, membuat warna kulit jadi transparan dan teksturnya lentur sangat
cocok untuk sajian berkelas yang mengutamakan rasa dan penampilan. Pada
pembuatan pao, tepung tang mien berfungsi untuk membantu warna crumb pao
agar lebih putih. (Bogasari, 2015).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat
Waskom
Beaker Glass
Timbangan
Oven
Blender
3.2 Bahan
Hustiany, R. 2006. Modifikasi Asilasi dan Suksinilasi Pati Tapioka sebagai Bahan
46(8): 2895−2905.