MIE KERING
(Triticum sp.)
Oleh
Nama
NRP
No. Meja
Kelompok
Tanggal Praktikum
Asisten
: Yeppi Kamil M.
: 133020269
: 2 (Dua)
:J
: 11 Maret 2016
: Yuni Qurrota Ayun
I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Tujuan Percobaan, dan (2) Prinsip
Percobaan.
1.1.
Tujuan Percobaan
Prinsip Percobaan
Terigu
Tepung tapioka
Tepung tapioka
Pembuatan untaian
Penggantungan
Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Mie Kering
Penimbangan
Mie Kering
7.
8.
Analisa
Nama Produk
Basis
Bahan Utama
Bahan Tambahan
Berat Produk
% Product
Organoleptik
a. Warna
b. Rasa
c. Aroma
d. Kenampakan
e. Tekstur
Gambar Produk
Hasil Pengamatan
Mie Kering
200 gram
Tepung Cakra
Garam, telur, air, soda kue dan sayuran
130 gram
65 %
Hijau
Hambar
Agak Bau Amis
Menarik
Kering
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan mie kering, didapatkan hasil yaitu
berat produk mie kering sebesar 130 gram dengan basis 200 gram dan
organoleptik warna hijau, rasa hambar, aroma bau amis, tekstur kering (sedikit
kasar) dan kenampakan menarik.
Tepung terigu dibuat dari biji gandum-wheat yang dikupas dan dihaluskan.
Dibedakan atas kandungan protein (gluten)nya. Gluten ini mempengaruhi hasil
olahan, karena itu diperlukan jenis tepung terigu yang sesuai untuk makanan
tertentu. Di lihat dari kandungan proteinnya tepung terigu dibagi menjadi 3, yaitu:
a.
8%-9%. Sifat dari tepung ini adalah memiliki daya serap air yang rendah sehingga
akan menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis, lengket dan daya
pengembangannya rendah. Biasanya dipakai untuk membuat kue kering, biscuit,
pastel dan kue-kue yang tidak memerlukan proses fermentasi. Contoh: Roda Biru,
Kunci Biru.
b.
purpose flour atau tepung serba guna. Dibuat dari campuran tepung terigu hard
wheat dan soft wheat sehingga memiliki karakteristik diantara kedua jenis tepung
tersebut. Tepung ini cocok untuk membuat adonan fermentasi dengan tingkat
pengembangan sedang, seperti donat, bakpau, bapel, panada atau aneka cake dan
muffin. Contohnya: Segitiga Biru, Gunung Bromo
c.
Mie banyak dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia baik dari
kalangan anak- anak hingga orang tua. Hal ini dikarenakan mie mudah didapatkan
dan mudah dalam penyajiannya, sebagai contoh mie instant yaitu cukup dengan
dimasak atau diseduh dengan air mendidih selama 3- 4 menit. Dan hal ini juga
didukung oleh berbagai keunggulan yang dimiliki mie terutama dalam hal rasa,
yang memiliki berbagai macam pilihan, tekstur dan kenampakan yang menarik,
harga terjangkau, praktis dalam pengolahannya, serta memiliki kandungan gizi
yang cukup baik.
Salah satu produk industri hasil pertanian adalah mie. Mie merupakan salah
satu produk olahan yang terbuat dari bahan dasar gandum (tepung terigu) dengan
atau tanpa penambahan bahan pangan lainnya yang diizinkan. Dalam ilmu
pangan, mie dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu mie segar atau mie
mentah, mie basah, mie kering dan mie instant. Mie segar atau mie mentah adalah
mie yang tidak mengalami proses tambahan setelah pemotongan dan mengandung
kadar air sekitar 35 %, umumnya digunakan untuk bahan baku mie ayam. Mie
basah adalah jenis mie yang mengalami proses perebusan setelah tahap
pemotongan dan mengandung kadar air 52%. Mie kering adalah mie segar yang
telah dikeringkan hingga kadar airnya mencapai 8-10%. Sedangkan mie instant
adalah mie yang dihasilkan dari proses penggorengan setelah diperoleh mie segar.
Kadar air mie instant umumnya 5- 8%, sehingga memiliki daya simpan yang
lama.
Kualitas mie yang dihasilkan banyak dipengaruhi oleh berbagai hal, salah
satunya adalah quality control atau pengendalian mutu mie. Dimana diketahui
pada kuning telur merupakan pengemulsi yang baik, dapat mempercepat hidrasi
air pada terigu, dan bersifat mengembangkan adonan. Pada proses pencetakan
mengapa harus memakai minyak goreng karena tujuannya agar adonan tersebut
mudah untuk digiling dengan menggunakan alat pencetak serta tidak lengket dan
menempel adonan tersebut pada alat pencetak (Anonim, 2013).
Soda Kue atau baking soda merupakan komponen baking powder,
kandungannya adalah sodium bicarbonat. Sifat bahan ini mengeluarkan gas (CO2)
sehingga kue atau akan mengembang. Untuk kue kering atau mie kering, soda kue
memberikan efek tekstur kering, garing, dan renyah (Astawan, 2006)
Setelah adonan kalis maka dilakukan penipisan dan pembaluran. Penipisan
dilakukan dengan sebuah alat bernama Roll Press. Roll Press terdiri dari dua roll.
Roller pertama berfungsi untuk menipiskan mie dan roller kedua berfungsi
sebagai pembentuk untaian. Adonan pertama-tama ditipiskan dengan ukuran roller
satu. Setelah lembaran adonan rapi bentuknya maka dilakukan penipisan dengan
ukuran bukaan rol antara 5 7 (Astawan, 2006). Pembaluran dilakukan sebelum
untaian dibentuk. Tujuan pembaluran dengan tapioca ini adalah untuk
memudahkan pencetakan agar adonan tidak menempel di alat dan agar adonan
tidak menempel satu sama lain. Pembentukan untaian bertujuan untuk
mendapatkan bentuk mie yang sesuai dengan standard yaitu berbentuk lembaranlembaran tipis yang panjang.
Perbedaan mie kering, mie basah dan mie instan terletak pada prosedur
pengolahannya. Pada pembuatan mie kering, mie mentah yang didapatkan
dikeringkan hingga kadar air 8 10%. Mie basah adalah mie yang setelah
pemotongan dilakukan perebusan dan glazing. Mie basah memiliki kadar air 52%.
Mie instan adalah mie yang dikukus lalu digoreng setelah pembentukan untaian.
Pada mie instan biasanya ditambahkan beberapa aditif seperti STPP untuk
meningkatkan tekstur dari mie tersebut.
Proses pembuatan mie instan melalui beberapa tahap, yaitu dimulai dengan
pencampuran bahan ke hopper, selanjutnya dilakukan pengadukan (mixing),
pembentukan adonan menjadi lembaran (roll-sheeting), pembelahan lembaran
menjadi untaian mie (slitting), pengukusan (steaming), pemotongan dan pelipatan
(cutting and folding), penggorengan (frying), pendinginan (cooling), dan
pengemasan (packing). Dalam proses pengadukan (mixing) semua bahan
dihancurkan menjadi satu sampai terbentuk adonan. Tujuan proses ini adalah
mendapatkan adonan yang cukup kadar airnya untuk membentuk struktur gluten
sehingga diperoleh adonan yang homogen dan memudahkan dalam proses
pembentukan lembaran. Pembentukan lembaran (roll-sheeting) bertujuan untuk
membentuk struktur gluten dengan arah yang sama secara merata dan lembaran
adonan menjadi lembut serta elastis (Anonim, 2013)
Proses ini merupakan proses pembentukan adonan menjadi lembaran yang
menentukan tekstur mie yang dihasilkan karena pada proses inilah terjadi
pembentukan struktur gluten. Setelah adonan diuleni akan terbentuk adonan yang
kalis, licin dan transparan dan adonan berbentuk lembaran, selanjutnya lembaran
adonan tersebut dibelah sehingga berbentuk gelombang. Mie yang berwujud
untaian bergelombang selanjutnya dibawa oleh steam box conveyor ke dalam
steam box untuk proses pengukusan atau steaming. Pengukusan atau steaming
dimaksudkan untuk memasak mie menjadi mie masak dengan sifat fisik yang
solid. Sehingga akan diperoleh tekstur mie yang baik yakni lembut, lunak dan
elastis. Kemudian setelah mie keluar dari steam box, selanjutnya dilakukan
pemotongan dan pelipatan (cutting and folding). Pemotongan adalah proses
memotong lajur mie pada ukuran tertentu, dan melipat menjadi dua bagian yang
sama panjang. Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan bentuk ukuran
mie yang sesuai standar dan kondisi kemasan. Selanjutnya setelah proses
pemotongan dan pelipatan kemudian dilakukan proses penggorengan (Anonim,
2013)
Penggorengan merupakan pemberian sejumlah panas kepada suatu bahan
dengan media minyak atau lemak agar bahan tersebut menjadi matang atau
setengah matang saja. Tujuan proses ini adalah untuk megurangi kadar air didalam
mie dan pemantapan pati tergelatin. Kadar air setelah penggorengan adalah 3 %
sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet. Berikutnya setelah penggorengan
dilakukan pendinginan. Pendinginan (cooling) adalah proses pengangkutan mie
panas setelah penggorengan ke dalam ruang pendingin mie dengan blower. Tujuan
dari proses pendinginan mie ini adalah untuk mendinginkan mie panas yang
keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu mendekati suhu kamar
sebelum dikemas dengan etiket (Anonim, 2013)
Yang terakhir dilakukan pengemasan (packaging), ini dalah proses
pembungkusan mie, saos dan minyak saos dengan menggunakan etiket sesuai
standar yang ditetapkan. Tujuan pengemasan mie adalah untuk melindungi mie
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2013). Macam-Macam Tepung. http://bahankuesda.blogspot.com
Diakses 17 Maret 2016.
Anonim.
(2013).
Mie
Instan.
www.kelompoktikimia2010.wordpress.com.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Perhitungan Fomulasi Mie Kering
W Produk
x100%
W Bahan
130
x100% 65%
200
LAMPIRAN KUIS
1. Sebutkan fungsi cooling shock pada pembuatan mie basah!
Cooling shock adalah proses pendinginan yang tujuannya untuk
menghentikan proses pemasakan pada mie basah.
2. Sebutkan macam-macam tahu!
- tahu putih
- tahu kuning
- tahu kulit
- tahu pong
- tahu sutera (Tofu)
- tahu air
3. Diketahui:
Basis = 350 g
Kelapa: Air = 3 : 5 = 40 %
Sukrosa = 60 %
Ditanyakan:
W?
-
W Kelapa =
3
8
W Air =
5
8
40
100
W Sukrosa =
60
100
40
100
x 350 = 52,5 g
x 350 = 87,5 g
x 350 = 210 g
4. Diketahui:
kacang tanah = 750 g
gula = 25 g
minyak = 15 g
Ditanyakan:
% bahan?
- berat keseluruhan = 750 + 25 + 15 = 790 g
% Kacang Tanah =
% Minyak =
% Gula =
15
790
25
790
750
790
x 100 = 94,94 %
x 100 = 1,9 %
x 100 = 3,16 %
Air : Kedelai = 2 : 6
Ditanyakan:
W masing-masing bahan?
-
2
8
x 550 g = 137,5 g
6
8
x 550 g = 412,5
1. Jelaskan Perbedaan mengenai mie basah, mie kering dan mie instant?
Jawab:
Perbedaan antara mie instant, mie kering dan mie basah adalah proses
pengolahan. Mie Instan adalah mie yang telah mengalami proses gelatinisasi,
sehingga untuk menghidangkannya cukup dengan di rebus dengan air mendidih,
Mie instan biasanya mengacu pada produk-produk yang dikukus dan digoreng
dalam minyak (stemed & deep fried). Mie instan juga dikenal dengan nama
ramen. Mie ini dibuat dengan penambahan beberapa proses setelah menjadi mie
segar. Tahap-tahap tersebut yaitu pengukusan, pembentukan dan pengeringan.
Kadar air mie instan umunya mencapai 5-8% sehingga memiliki daya simpan
yang relatif lama.
2. Jelaskan fungsi dari bahan-bahan berikut ini, dalam pembuatan mie?
Jawab:
a. Terigu: Tepung terigu sebagai bahan utama dalam pembuatan mie, bisa
membuat mie kenyal tanpa obat, syaratnya tepung terigu yang kita pakai
memiliki protein atau gluten yang tinggi dan ditambahkan telur untuk
meningkatkan kadar protein pada mie sehingga tanpa obatpun mie telur bisa
kenyal. Hal ini dikarenakan putih telur yang menyebabkan kenyal dan kuning
telur bisa memberi warna pada mie juga membuat mie berasa lebih gurih
b. Telur: Secara umum penambahan telur dimaksudkan untuk meningkatkan
kaitan mutu protein mie dan menciptakan adonan yang lebih liat sehingga
mudah terputus-putus. Putih telur berfungsi untuk mencegah kekeruhan mie