Oleh:
Nama
NRP
Kelompok
No. Meja
Tanggal Percobaan
Asisten
: Yeppi Kamil M.
: 133020269
:J
: 2 (Dua)
: 19 April 2016
: Yuni Qurrota Ayun
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Tujuan Percobaan dan (2)
Prinsip Percobaan
1.1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan pembuatan pempek adalah untuk mengawetkan dan
diversifikasi daging, menambah nilai ekonomis dari produk dan untuk mengetahui
proses pembuatan pempek.
1.2. Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan pembuatan pempek adalah berdasarkan pemisahan
daging ikan dari kulit dan lemak yang dibersihkan dengan bersih, serta
berdasarkan proses pengikatan bahan oleh tapioka sehingga terjadi gelatinisasi
dan menyebabkan produk kenyal.
Pencampuran
bahan-bahan
Pengkalisan
adonan
Perebusan
Pencetakan
Pempek
Penimbangan
Penirisan
Ikan tenggiri
Pempek
Dressing
Air bersih
Pencucian
Penghancuran
Tapioka, air, garam, gula, bawang putih
Pengkalisan adonan
Air kotor
Pencetakan
Perebusan
T = 100C, t = 15 20
Uap air
Analisa
Hasil Pengamatan
1.
2.
3.
Nama Produk
Basis
Bahan Utama :
4.
Bahan Tambahan :
5.
Berat Produk
6.
% Produk
131,8 %
7.
Organoleptik :
Warna
Rasa
Aroma
Tekstur
Kenampakan
Gambar Produk
Coklat Keemasan
Khas pempek
Khas pempek
Kenyal
Menarik
8.
Pempek
200 gram
3.2 Pembahasan
Berdasarkan proses pengolahan pempek dengan basis 200 gram didapatkan
berat produk sebesar 197,7 gram dan dengan % produk sebesar 131,8 % memiliki
warna coklat keemasan, aroma khas pempek, rasa khas pempek, kenampakan
menarik, dan tekstur kenyal.
Pada proses pembuatan pempek pertama-tama dilakukan penimbangan
bahan-bahan sesuai dengan basis yang disediakan. Selanjutnya dilakukan
penggilingan dan dilakukan pencampuran dengan bumbu-bumbu kemudian
dilakukan pengkalisan dengan menggunakan tepung tapioka dan air. Selanjutnya
dilakukan pembentukan yang bertujuan untuk memantapkan campuran dan
membentuknya sehingga diperoleh adonan yang dapat menyatu sampai kalis dan
dapat dibentuk sesuai keinginan. Cara pembentukan pempek sangat beragam,
tergantung dari jenis empek-empek yang akan dibuat. Selanjutnya pempek
tersebut direbus dengan menggunakan air yang ditambahkan satu sendok minyak
kedalamnya. Apabila pempek telah mengapung dipermukaan maka pempek
tersebut telah matang. Setelah matang, pempek diangkat, ditiriskan dan
didinginkan sesaat baru kemudian dilakukan penggorengan dan siap untuk
dikonsumsi.
Pada proses perebusan bertujuan agar pati mengalami proses gelatinisasi
sehingga granula pati mengembang dan protein terdenaturasi. Pengembangan
granula pati ini disebabkan molekul-molekul air melakukan penetrasi ke dalam
granula dan terperangkap dalan susunan molekul-molekul amilosa dan
amilopekstin (Margono, 2009).
dengan
pembentukan
bertujuan
untuk
memantapkan
campuran
dan
membentuknya sehingga diperoleh adonan yang dapat menyatu sampai kalis dan
ini sebagai daya ikat yang tinggi agar mengurangi penyusutan saat pengolahan,
membentuk struktur yang kuat. Selain itu tapioka juga membentuk tekstur yang
baik, meningkatkan volume, membentuk daya emulsi protein ikan.
Jika dibandingkan dengan SNI dapat dikatakan bahwa produk pempek yang
dibuat memenuhi standar mutu yang ditentukan karena berdasarkan bau, rasa, dan
penampakannya normal sehingga produk layak (bisa) untuk dikonsumsi.
CCP pada pembuatan pempek ketika proses pencampuran dan perebusan,
karena apabila proses pencampuran tidak merata maka akan berpengaruh kepada
tekstur produk yang dihasilkan dan ketika proses pembentukan akan
menyebabkan produk susah untuk dibentuk. Pada proses perebusan apabila terlalu
lama dapat menyebabkan prosuk menjadi lembek, sedangakan apabila terlalu
cepat menyebabkan produk menjadi keras.
DAFTAR PUSTAKA
Anggi. (2008). Pembentukan Pempek http://ilmupangan. Blogspot .com/2009/05
/pembentukan pempek.html. Diakses : 27 April 2016.
Anonim. (2009). Pempek http://id.wikipedia.org/wiki/pempek Diakses : 27 April
2016.
Dosen, Team. (2016). Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan.
Bandung : Universitas Pasundan.
Fajri, M.Y. (1997). Kajian Mutu Empek-empek Palembang dari Ikan Belida
(Notopterus chitala). Bogor: Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor.
Komariah, S. (1995). Telaah Teknologi Proses dan Pemasaran pada Industri
Kecil Empek-empek dan Kerupuk Kempelang Palembang. Bogor:
Laporan Praktek Lapang. Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Made,
Astawan.
(2013).
http://web.ipb.ac.id/~tpg/de/pubde_tknprcss_pempek.php
Pempek
:
Institut
LAMPIRAN KUIS
% produk
w setelah
100
w basis+w breading
234
200+ 54
=92, 13%
x 100%