PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu
keahlian dan siap kerja karena lulusan SMK biasanya belum diakui
oleh pihak dunia usaha/industri. Oleh karena itu diadakan suatu
program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan
Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) agar setiap siswa lulusan SMK
mempunyai pengalaamn dalam dunia usaha sebelum memasuki dunia
usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah.
B. Tujuan
Praktek kerja ini dilaksanakan selama kurang lebih 6 bulan di CV Surya
Mandiri. Kegiatan praktek kerja industri ini bertujuan untuk mendidik
siswa-siswi agar mandiri dan mempunyai pengalaman untuk
kedepannya kelak dalam menghadapi segala tantangan yang akan
dihadapi pada Era Globalisasi, maka perlu dipersiapkan Sumber Daya
Manusia ( SDM ) yang handal, profesional dan peka terhadap tuntunan
dunia industri.
Praktek kerja industri ( PRAKERIN ) merupakan salah satu metode
pembelajaran yang diterapkan kurikulum tingkat Sekolah Menengah
Kejuruan ( SMK ) yang bertujuan untuk membangun sumber daya
manusia yang professional, handal dan bersatandar melalui system
kerja sama yang erat dan berwibawa antara dunia pendidikan dan dunia
usaha/ industri akan mendorong peran aktif antara kedua lembaga
dalam upaya mencetak siswa luusan SMK yang siap menerima
tantangan di masa yang akan datang.
Karbohidrat 74,5
Protein 11,80
ALemak 1,20
Abu 0,46
2. Tepung Tapioka
Tepung tapioka memiliki daya serap air besar sehingga
mempermudah proses dehidrasi yaitu granula pati kembali ke
posisi ke posisi semula (Winamo, 1991)
Komposisi Jumlah
Karbohidrat 88,3
Protein 1,1
Lemak 0,5
Air 9,0
84,0
Ca
Phospor 135,0
Vitamin B 0,4
Sumber : soedarno dan soediatmo (1987)
Pada proses pembuatan mie, tepung tapioka berfungsi untuk
meningkatkan kelemtan mie perlu diperhatikan perbandingan
penyampuran antara tepung terigu dan tepung tapioka, semakin banyak
penambahan teoung tapioka maka akan memperoleh kelembutan tekstur
dan keranyahan dari produk mie itu sendiri dimana mie akan semakin
renyah.
Granula-granula tepung tapioka terletak pada sel umbi akar,
mempunyai bentuk sama dengan pati kentang. Granula tepung
tapioka berukuran 3-35 mm dan mempunyai sifat birefringent yang
kuat. Pati tapioka tersusun atas 20% amilosa dan amilopektin
(Winarno, 1991)
Tepung tapioka golongan yang mempunyai amilopektin tinggi,
namun tapioka memiliki sifat-sifat yang mirip amilopektin. Diantar
sifat-sifat amilopektin yang disukai oleh para ahli pengolahan
pangan adalah sangat jernih, tidak menggumpal, mempunyai daya
perekat yang tinggi dan tidak mudah pecah atau rusak serta
bersuhu genetalisasi lebih mudah. Dalam bentuk pasta,
amilopektin menunjukkan kenampakan yang sangat jernih
sehingga sangat disukai karena dapat mempertinggi penampilan
produk akhir. Pemakaian pati dapat di hemat karena dalam
konsentrasi rendah sudah daqpat memberikan efek pemekatan
yang cukup besar. Disamping itu pemakaian energi untuk
gelatinisasi relatif lebih rendah karena suhu gelatinisasi lebih
rendah karena suhu gelatinisasi umbi ketela pohon relatif rendah
(Tjokroadi Koesomo,1986).
3. Air
Air berperan dalam proses pembentukan glutenin dan interaksi
antara gluten dan karbohidrat yng akan melarutkan garam dan
mengembang sehingga didapat sifat kenyal. Penambahan air
harus dalam proporsi yang tepat yaitu 30-35% dari total adonan.
Apabila air yang ditambahkan terlalu banyak maka adonan akan
terlalu lembek sehingga sulit dicetak, apabila air yang ditambahkan
kurang maka mie yang dihasilkan akan mudah patah (Owen, 2001)
4. Air alkali
Menurut sunaryo (1985) air yang digunakan haruslah air lunak
yang bersih artinya air yang memiliki persyaratan mutu air untuk
industri yaitu air yang baik secara kimiawi dan mikrobiologis.fungsi
air alkali sebagai bahan tambahan membuat mie instan adalah
media reaksi antara glutenin dan karbohidrrat,larutan
garam,membentuk sifat kenyal pada glutein.
Natrium karbonat (na2co3),dan kalium karbonat (k2co30) sebagai
tambahan pada mie segar atau mie yang segera dimasak setelah
dipotong.penggunaan senyawa ini mengakibatkan ph lebih tinggi
yaitu ph 7,0-7,5 warna sedikit kuning flavor disukai oleh
konsumen.komponen-komponen tersebut berfungsi untuk
mempercepat pengikat gluten,meningkatkan elastisitas dan
fleksibilitas (garam fosfat) dan meningkatkan sodium tripolifosfat
(na5p3o10) digunakan sebagai bahan pengikat air agar air dalam
adonan tidak menguap sehingga adonan tidak mengalami
pengerasan atau kekeringan dipermukaan sebelum proses
pembentukan lembaran adonan.perbaikan terhadap sifat-sifat
adoanan tidak menunjukan penghambatan terhadap amilase
(trenggono,dkk,1990)
BAB IV
DIAGRAM ALIR PROSES DAN
PERALATAN & SARANA YANG
DIGUNAKAN
BAHAN
(Tepung Terigu &
Tapioka)
PENCAMPURA
N
(Air, Air
Alkali,Garam, Telur)
PENGEPRESAN
(Pressing)
PENGUKUSAN
(Steaming)
PEMOTONGAN
(Cutting)
PENGGORENGAN
(Frying)
PENDINGINAN
(Steaming)
PENYIMPANAN PENGEMASAN
(Packing)
Daftar pustaka
https://lordbroken,wordpress.com/2012/03/19/pembukaan-mie:instant-2/
https://kelompoktikimia2010.wordpress.com/2013/06/29/mie-instant/
https://polisafaris.blogspot.com/2011/02/makalahlaporan-pengolahan:mie-
instant.html
https://www.scribd.com/doc/195765084/makalah-mesin-proses-
pembuatan-mie-instant
Page | 6
Laporan Prakerin CV.Surya Mandiri – SMK SMTI MAKASSAR