UNIVERSITAS HALUOLEO
T.A 2020/2021
1.Tugas: buat 2 contoh dari Input menjadi out put, masing-masing untuk Produk dan Jasa !
Jawaban :
A. Produk
1.1 Alat dan Bahan Baku (Input) PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
1.1.1 Bahan Baku Utama
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan 2 jenis bahan baku dalam pembuatan mie
instan yaitu bahan baku utama dan bahan baku penunjang. Bahan baku yang digunakan
didatangkan dari beberapa perusahaan yang telah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan baku tersebut adalah :
3. Dough Feeder
Mesin ini digunakan untuk mengistirahatkan dan menampung adonan. Prinsip kerja:
mensuplai adonan ke DCM dan dilanjutkan ke shapping folding.
4. DS (Dough Sheet)
berfungsi untuk membentuk adonan menjadi lembaran yang terdiri dari dua set roll pres.
Prinsip kerjanya menekan adonan menjadi lembaranlembaran tebal.
5. Laminate Roller
yang berfungsi untuk membentuk lembaran adonan. Prinsip kerjanya tekanan antar roller
pressing.
6. Continous Roller
Mesin ini digunakan untuk membentuk lembaran adonan yan lebih tipis. Prinsip kerjanya
yaitu tekanan antar roll pressing.
7. Slitter
berfungsi untuk membentuk lembaran adonan menjadi untaian mie kemudian menuju ke
waving conveyo. Prinsip kerjanya yaitu Menekan lembaran adonan menjadi untaian mi
dengan ukuran sesuai standar oleh roller.
8. Steamer
Mesin ini digunakan untuk mengukus untaian mi dari waving unit secara continue dengan
uap air panas/steam, selama 7073 detik. Prinsip kerja : steam dari boiler dialirkan ke pipa
steam menuju steamer.
9. Cutter
Mesin ini digunakan untuk memotong untaian mie dengan tekanan, dengan kacepatan 42
potong/menit. Prinsip kerja : untaian mi ditekan dengan kecepatan tinggi.
10. Fryer
Mesin ini digunakan untuk menggoreng mi hingga kadar air mencapai 2,53,5% dengan
medium perantara minyak goreng sehingga diperoleh kematangan mi yang merata (tidak
case hardening) selama 7077 detik.
11. Cooler
Mesin ini digunakan untuk mendinginkan mi setelah keluar dari penggorengan hingga
suhu ruang. Prinsip kerja : Aliran udara dari kipas/fan di dalam colling box.
12. Packer
Mesin ini digunakan untuk mengemas mi menggunakan etiket. Prinsip kerja: Merekatkan
dan melipat bagaian bawah kemasan/panjang dengan long sealer, bagian atas dengan
upper sealer, bagian bawah/lebar dengan end sealer.
1.1.4 Peralatan yang digunakan penanganan bahan sebelum proses antara lain:
1. Pallet kayu, yang digunakan seabagi dasar tumpukan dari bahan yang disimpan digudang.
Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran),
pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and
folder (pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan
packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah:
Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.
B. JASA
2.1 Input pedagang Cappuccino cincau
2.1.2 Peralatan dan bahan pembuatan Cappucino cincau
1. Set cappuccino bubuk sachet yang instan bisa dapatkan dengan membeli di toko
bahan makanan. (good day, pop ice, dll.)
2. Gula pasir
3. Susu kaleng rasa coklat atau vanilla.
4. Cincau atau bisa menggunakan nutrijelly rasa cincau yang bisa anda dapatkan di toko
bahan makan yang tersedia.
5. Es batu
6. Blender
7. Parutan keju atau pisau.
8. Sendok
9. Cup atau gelas untuk penyajian.
10. Sedotan plastic
Pengelolaan kualitas
Pengendalian kualitas produk indomie sudah di pantau mulai dari proses pengendalian
standar mutu bahan, standar proses pengolahan, barang setengah jadi, barang jadi, sampai
pengiriman akhir ke konsumen agar sesuai dengan spesifikasi mutu yang direncanakan.
Dalam menjaga kualitas produksi ada bagian dari perusahaan yaitu Departement PDQC
( Process Development and Quality Control ) yang bertugas yang bertugas
mengendalikan mutu ( Incoming Quality Control, Process Quality Control, Out Going
Quality Control ) dan Market Audit dalam BPDQCM dibantu oleh Quality Control
Process Supervisor and Quality Control Raw Material and Finished Goods Supervisor.
Strategi lokasi
Variabel variabel yang dapat dianalisa dalam strategi penempatan lokasi PT. Indofood
adalah:
1. Saluran distribusi
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang
yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para Produsen berhak
menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang
serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Sedangkan untuk tahapan distribusi
Indomie adalah dari Produsen → Wholeseller → Retailer → Konsumen. Karena, produk
mi instan tahan lama dan tidak mudah rusak sehingga produk Indomie tidak masalah jika
mengunakan saluran distribusi yang panjang. Contoh saluran distribusi Wholeseller sudah
hampir menyeluruh ke semua wholeseller-wholeseller besar diseluruh Indonesia seperti
Giant, Hypermart, Carefour dan lain sebagainya, dan juga retailer seperti Indomaret dan
penjual warung-warung kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia.
2. Wilayah penjualan
Akhir tahun 1980 PT. Indofood mulai bergerak di pasar Internasional dengan
mengekspor mi Instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan,
China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika, bahkan
konsumen dari Nigeria merupakan yang terbesar di seluruh dunia. Untuk di Indonesia
sendiri penjualan Indomie sudah menyeluruh dari sabang hingga Merauke, bahkan di
Yogyakarta agen-agen bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung- warung
seperti Burjo ( warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mi instan/mie goreng
sebagai menu utama) yang berjumlah ratusan.
3. Lokasi gerai
Lokasi gerai sudah ada di Indonesia beberapa negara ASEAN dan juga Amerika dan
Eropa. Lokasi pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang,
Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang , Surabaya, Banjarmasin, Makasar,
Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo Bali
dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup untuk didistribusikan
ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh
konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan
tenaga kerja lokal.
Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki oulet retail yang banyak,
termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area
geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
5. Sistem transportasi
Saat ini PT. Indofood sudah memiliki lebih dari 1200 kendaraan operasional yang
kegiatan pemasarannya memegang peranan sangat penting dalam menjual produknya
kepada masyarakat melalui penjualan sendiri yang beroperasi di DKI Jakarta, Jawa, Bali,
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sedangkan untuk wilayah diluar wilayah-wilayah
tersebut maka dilakukan penjualan tidak langsung melalui distributor lalu pengecer dan
grosir baru ke konsumen akhir.
PT. Indofood mempunyai beberapa tipe tata letak. PT. Indofood sangat
memperhatikan posisi kerja para pekerja nya dan tugas – tugas nya sehingga hanya
berfokus pada posisi dan tugas nya saja. Peralatan yang dipakai untuk memproduksi
indomie, lalu penawaran terhadap konsumen, lalu dengan variasi produk yang sangat
banyak. Hasil produksi yang sedemikian bagus tidak terlepas dari mesin dan alat – alat
canggih yang digunakan.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dipimpin oleh General Manager (GM) dengan
tugas pokoknya memimpin dan mengarahkan keseluruhan kegiatan proses untuk
mencapai performance yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi
dengan jaminan mutu yang selalu dijaga dan dilaksanakan secara konsisten. Dalam
tugasnya GM dibantu Secretary to GM dalam bidang administrasi. GM membawahi enam
departemen yang saling terkait satu sama lain. Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM
memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar 70% merupakan pegawai pabrik dan
30% adalah staaf manajemen. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh karyawan bervariasi
mulai dari SD sampai dengan Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap
kepercayaan pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan
inovasi tenaga kerja adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri
dari tiga kategori, yaitu pelatihan dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan
manajerial.
Memilih produk yang diproduksi secara internal membeli produk dari pihak eksternal.
PT. Indofood memilih pemasok bahan baku berasal dari luar perusahaan. Misalnya,
tepung terigu suppliernya yaitu Bogasari Flour Mills, Bumbu suppliernya dari PT. Food
Ingredient Development, dan Minyak goreng suppliernya yaitu Salim ivomas dan bahan
bakunya sudah diperhitungkan dari segi kandungan didalamnya.
Persediaan
Perhitungan jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan
dengan standar yang telah ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka
mempunyai berat 50 kg per zak, dan perusahaan telah memperhitungkan rendemen,
sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk tepung terigu, berat per zaknya 25 kg
dan perusahaan juga telah memperhitungkan rendemennya sehingga berat per zak 24,55-
24,85kg.
Penjadwalan
Pada dasarnya jumlah dan penyediaan bahan baku pada PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk disesuaikan dengan kapasitas mesin dan kapasitas produksi perharinya. Jumlah
persediaan bahan baku pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk tidak pernah mengalami
kekurangan untuk jalannya produksi sebab pada gudang bahan mentah diterapkan sistem
Buffer Stock. Buffer Stock yaitu stok minimal yang harus ada untuk produksi selama
kurun waktu satu minggu. Selain itu jadwal kedatangan bahan mentah dan jadwal
produksi tidak selalu sama beriringan. Untuk jadwal kedatangan bahan mentah relatif
kontinyu, dimana dalam satu minggu ada tiga kali kedatangan. Sedangkan untuk jadwal
produksi masih sangat tergantung dari jumlah dan tingkat pemesanan. Akibatnya, jadwal
produksi dapat berubah sesuai dengan perkembangan permintaan konsumen. Pengiriman
bahanbahan tersebut dari supplier tergantung stock yang ada atau tergantung permintaan
PPIC.
Perawatan