Anda di halaman 1dari 14

PRODUK DAN JASA

NAMA : DHIMAS SETYO WIBOWO


NIM : B1B119246
KELAS :E
MATA KULIAH : MAJEMEN OPERASIONAL

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS HALUOLEO

T.A 2020/2021
1.Tugas: buat 2 contoh dari Input menjadi out put, masing-masing untuk Produk dan Jasa !
Jawaban :
A. Produk

1.1 Alat dan Bahan Baku (Input) PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
1.1.1 Bahan Baku Utama
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan 2 jenis bahan baku dalam pembuatan mie
instan yaitu bahan baku utama dan bahan baku penunjang. Bahan baku yang digunakan
didatangkan dari beberapa perusahaan yang telah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan baku tersebut adalah :

       1.Tepung Terigu


Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam
pembuatan mie instan, antara lain memberi atau membentuk adonan selama proses
pencampuran, menarik atau mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara merata,
mengikat gas selama proses penggorengan, membentuk struktur mie instan, serta sebagai
sumber karbohidrat dan protein.
Divisi Noodle,  PT ISM, Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan
baku utama, yaitu strong flour(tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung
setengah keras cap Segitiga Biru) dan soft flour(tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga
jenis tepung tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai klasifikasi
khusus sehingga akan disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis tepung
tersebut sudah mengandung telur sehingga mempunyai kadar protein tertentu. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam proses pembuatan mie instan.
Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik untuk
pembuatan roti dan mie karena memiliki kandungan protein yang paling tinggi, yaitu sebesar
13 % yang dihasilkan dari 100% hard wheat.
       2. Tepung Tapioka
Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras,
sehingga adonan mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka yang baik
digunakan untuk pembuatan mie instan adalah  memiliki pH 4-8 dan kadar pati 80%. Tepung
tapioka ini diperoleh dari perusahaan Darma Grindo, Lampung. Tepung tapioka ini dikemas
dalam karung dengan berat per karung 50 kg.

1.1.2 Bahan Baku Penunjang 


1. Air
Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol kepadatan
dan suhu adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga bahan-
bahan tersebut dapat tersebar secara merata dalam adonan. Air yang digunakan harus air
bersih, baik secara kimiawi maupun mikro biologis dan berasal dari Perusahaan Air Minum
(PAM).
      2. Alkali
Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur keasaman,
pengental, pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang aman untuk dikonsumsi dan
berfungsi untuk membuat bentuk, warna, rasa dan mutu mie instan lebih baik.
Identifikasi kebutuhan bahan baku adalah penentuan jumlah bahan baku yang diperlukan
untuk produksi mendatang. Identifikasi tersebut dilakukan berdasarkan perkiraan penjualan
produk mie instan yang dihasilkan perusahaan dan pemakaian bahan baku pada periode
sebelumnya.
1.1.3 Alat/Mesin dalam proses produksi :
Dalam menghasilkan produknya PT. Indofood Sukses Makmur Tbk terdapat 12 line
ruangproduksi dan menggunakan mesinmesin sebagai berikut :
1. Screw
Mesin ini berfungsi untuk menuang dan mengayak tepung agar bebas dari cemaran
fisik(kerikil, benang, kutu dll).
2. Mixer
Mesin ini digunakan untuk mengaduk dan mencampur tepung hingga homogen. Prinsip
kerja : mengaduk tepung melalui gerakan rotasi oleh blade yang digerakan dengan sebuah
motor.

3. Dough Feeder
Mesin ini digunakan untuk mengistirahatkan dan menampung adonan. Prinsip kerja:
mensuplai adonan ke DCM dan dilanjutkan ke shapping folding.

4. DS (Dough Sheet)
berfungsi untuk membentuk adonan menjadi lembaran yang terdiri dari dua set roll pres.
Prinsip kerjanya menekan adonan menjadi lembaranlembaran tebal.
5. Laminate Roller
yang berfungsi untuk membentuk lembaran adonan. Prinsip kerjanya tekanan antar roller
pressing.

6. Continous Roller
Mesin ini digunakan untuk membentuk lembaran adonan yan lebih tipis. Prinsip kerjanya
yaitu tekanan antar roll pressing.
7. Slitter
berfungsi untuk membentuk lembaran adonan menjadi untaian mie kemudian menuju ke
waving conveyo. Prinsip kerjanya yaitu Menekan lembaran adonan menjadi untaian mi
dengan ukuran sesuai standar oleh roller.

8. Steamer
Mesin ini digunakan untuk mengukus untaian mi dari waving unit secara continue dengan
uap air panas/steam, selama 7073 detik. Prinsip kerja : steam dari boiler dialirkan ke pipa
steam menuju steamer.

9. Cutter
Mesin ini digunakan untuk memotong untaian mie dengan tekanan, dengan kacepatan 42
potong/menit. Prinsip kerja : untaian mi ditekan dengan kecepatan tinggi.
10. Fryer
Mesin ini digunakan untuk menggoreng mi hingga kadar air mencapai 2,53,5% dengan
medium perantara minyak goreng sehingga diperoleh kematangan mi yang merata (tidak
case hardening) selama 7077 detik.

11. Cooler
Mesin ini digunakan untuk mendinginkan mi setelah keluar dari penggorengan hingga
suhu ruang. Prinsip kerja : Aliran udara dari kipas/fan di dalam colling box.

12. Packer
Mesin ini digunakan untuk mengemas mi menggunakan etiket. Prinsip kerja: Merekatkan
dan melipat bagaian bawah kemasan/panjang dengan long sealer, bagian atas dengan
upper sealer, bagian bawah/lebar dengan end sealer.

13. Etiket Sealing Machine


Mesin ini digunakan untuk membungkus produk, bumbu dan minyak bumbu dan
merekatkan etiket dengan mesin long sealer, end sealer, upper sealer dan lower sealer.
14. Carton Sealing Machine
Mesin ini digunakan untuk merekatkan lakban pada permukaan bagian atas dan bawah
karton.

1.1.4 Peralatan yang digunakan penanganan bahan sebelum proses antara lain:

1. Pallet kayu, yang digunakan seabagi dasar tumpukan dari bahan yang disimpan digudang.

2. Tangki minyak goreng, untuk menampung dan menyimpan minyak goreng.d.Forklif,


untuk mengangkut bahanbahan yang datang dari kendaraan untuk diangkut ketempat
penyimpaan.

3. Kereta dorong, untuk mengangkat bahanbahan baku ke ruang proses.e.Peralatan


pemindahan bahan yang digunakan antara lain sebagai berikut :
a.Conveyor, merupakan peralatan penanganan bahan yang memindahkan bahan baik
dengan arah vertikal maupun horizontal anatara dua titik atau dua tempat yang tetap.
b.Hand pallet, merupakan alat yang berupa landasan segi empat yang digunakan
untukmengangkut muatan atau bahanbahan untuk didorong oleh pekerja, biasanya
denganbantuan pegangan pada salah satu ujungnya.
c.Chain Host (kerekan rantai), merupakan alat pemindah bahan secara vertikal dan
lateraldalam ruangan dengan panjang, lebar dan tinggi yang te

1.2 Proses Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran),
pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and
folder (pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan
packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah:

Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah :


1. Mixing  atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang
terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang
ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik
adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar
32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit
dengan suhu 35 C.
2. Pressing  atau Pengepresan
Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin
pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan
akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll
press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll presssehingga terbentuk lembaran
yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran
yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang
dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.
3. Slitting atau Pembentukan Untaian
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap
dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan
berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang
merata dan terbagi dalam beberapa jalur.
4. Streaming atau Pengukusan
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar
dari slitter  secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki
tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung
selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah
menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses
gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan
memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu
banyak pada proses penggorengan atau frying.
5. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran
tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke
mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.
6. Frying atau Penggorengan
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok
pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini
minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari
proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati
tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang,
kaku dan awet.
7. Cooling atau Pendinginan
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas
untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut.
Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses
penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan
diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk
disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang
kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan
timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.
8. Pengemasan
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak
bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari
kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan
mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan
dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton
akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.

Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 2 Diagram Alur Produksi Mie Instan


Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu
membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi
dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas
pengawas jalannya produksi.
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi
relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil
demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau
menengah.

1.3 Output Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang
dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena
itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan,
khususnya selera konsumen.
Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2
kelompok besar yaitu :
1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus
2. Mie telor, yaitu mie yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan
dikeringkan.

B. JASA
2.1 Input pedagang Cappuccino cincau
2.1.2 Peralatan dan bahan pembuatan Cappucino cincau

1. Set cappuccino bubuk sachet yang instan bisa dapatkan dengan membeli di toko
bahan makanan. (good day, pop ice, dll.)
2. Gula pasir
3. Susu kaleng rasa coklat atau vanilla.
4. Cincau atau bisa menggunakan nutrijelly rasa cincau yang bisa anda dapatkan di toko
bahan makan yang tersedia.
5. Es batu
6. Blender
7. Parutan keju atau pisau.
8. Sendok
9. Cup atau gelas untuk penyajian.
10. Sedotan plastic

2.2 Proses pembuatan Cappucino cincau

Cara Membuat Cappucino Cincau


1. Cara membuat cappucino cincau pertama, ambil cappuccino sachet dan masukkan ke
blender, tambahkan dengan es batu sesuai selera anda, gula pasir 2 sendok makan,
masukkan susu coklat atau vanilla sesuai selera anda serta tambahkan air secukupnya
kemudian blender hingga bahan tersebut tercampur secara merata menjadi cream.
2. Selagi menunggu bahan tersebut tercampur anda siapkan cincau atau nutrijelly rasa
cincau dengan cara memotongnya menjadi kotak-kotak mirip dadu menggunakan
pisau.
3. Setelah jadi potongan cincau kemudian masukan ke dalam cup atau gelas dan
tambahkan susu rasa coklat atau vanilla dengan mengoleskan kepinggiran cup atau
gelas.
4. Cara membuat cappucino cincau terakhir, setelah bahan yang di blender tercampur
menjadi cream selanjutnya tuangkan campuran tersebut kedalam cup atau gelas yang
sebelumnya sudah berisi potongan cincau dan sudah siap di nikmati.

2.3 Output Cappucino cincau


Jadilah segalas minuman Cappucino dingin dengan topping cincau yang siap
dinikmati.

2. Mengapa seseorang perlu belajar Manajemen Operasional ?


Jawaban :
Heizer & Render (2005), menjelaskan pentingnya mempelajarimanajemen operasi
karena empat alasan:
1.Manajemen operasi adalah satu dari tiga fungsi utama sebuah organisasi dan secara
utuh berhubungan dengan semua fungsibisnis lainnya. Semua organisasi memasarkan,
membiayai dan memproduksi, maka sangat penting untuk mengetahui bagaimana
aktivitas manajemen operasi berjalan.
2.Mempelajari manajemen operasi karena kita ingin mengetahui bagaimana barang
dan jasa diproduksi. Fungsi produksi adalah bagian dari masyarakat yang
menciptakan produk yang kita gunakan.
3.Mempelajari manajemen operasi untuk memahami apa yang dikerjakan oleh
manajer operasi. Dengan memahami apa saja yang dilakukan oleh manajer ini, kita
dapat membangun keahlian yang dibutuhkan untuk bisa menjadi manajer sepertiitu.
4.Mempelajari manajemen operasi karena bagian ini merupakan bagian yang paling
banyak mengeluarkan biaya dalam sebuah organisasi.

3. Buat 10 keputusan manajemen operasional dari sisi Produk dan Jasa.


Jawaban :
 Perancangan produk dan jasa
Terkait dengan produk atau jasa apa yang harus ditawarkan dan bagaimana cara
merancang produk-produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. PT Indofood
membuat berbagai varian indomie dengan berbagai rasa yang di sesuaiakan dengan lidah
masayarakat Indonesia. Misalnya indomie rasa coto Makassar dan lain – lain.

 Pengelolaan kualitas

Pengendalian kualitas produk indomie sudah di pantau mulai dari proses pengendalian
standar mutu bahan, standar proses pengolahan, barang setengah jadi, barang jadi, sampai
pengiriman akhir ke konsumen agar sesuai dengan spesifikasi mutu yang direncanakan.
Dalam menjaga kualitas produksi ada bagian dari perusahaan yaitu Departement PDQC
( Process Development and Quality Control ) yang bertugas yang bertugas
mengendalikan mutu ( Incoming Quality Control, Process Quality Control, Out Going
Quality Control ) dan Market Audit dalam BPDQCM dibantu oleh Quality Control
Process Supervisor and Quality Control Raw Material and Finished Goods Supervisor.

 Perancangan proses dan kapasitas

Tahapan pembuatan mi terdiri dari tahap pencampuran (mixing), pembentukan


lembaran (roll-sheeting), pembentukan untaian mi (slitting), pemotongan dan pelipatan
(cutting and folding), pengukusan (steaming), penggorengan (frying), pendinginan
(cooling) serta pengemasan (packing). Bahan pembuatan mie sudah terukur kandungan
apa saja yang ada di dalamnya serta bahan dari produk yang berkualitas.

 Strategi lokasi

Variabel variabel yang dapat dianalisa dalam strategi penempatan lokasi PT. Indofood
adalah:
1.      Saluran distribusi
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang
yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para Produsen berhak
menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang
serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Sedangkan untuk tahapan distribusi
Indomie adalah dari Produsen → Wholeseller → Retailer → Konsumen. Karena, produk
mi instan tahan lama dan tidak mudah rusak sehingga produk Indomie tidak masalah jika
mengunakan saluran distribusi yang panjang. Contoh saluran distribusi Wholeseller sudah
hampir menyeluruh ke semua wholeseller-wholeseller besar diseluruh Indonesia seperti
Giant, Hypermart, Carefour dan lain sebagainya, dan juga retailer seperti Indomaret dan
penjual warung-warung kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia.
2. Wilayah penjualan
Akhir tahun 1980 PT. Indofood mulai bergerak di pasar Internasional dengan
mengekspor mi Instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan,
China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika, bahkan
konsumen dari Nigeria merupakan yang terbesar di seluruh dunia. Untuk di Indonesia
sendiri penjualan Indomie sudah menyeluruh dari sabang hingga Merauke, bahkan di
Yogyakarta agen-agen bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung- warung
seperti Burjo ( warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mi instan/mie goreng
sebagai menu utama) yang berjumlah ratusan.

3. Lokasi gerai

Lokasi gerai sudah ada di Indonesia beberapa negara ASEAN dan juga Amerika dan
Eropa. Lokasi pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang,
Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang , Surabaya, Banjarmasin, Makasar,
Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo Bali
dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup untuk didistribusikan
ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh
konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan
tenaga kerja lokal.

4. Tingkat dan lokasi persediaan

Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki oulet retail yang banyak,
termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area
geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.

5. Sistem transportasi
Saat ini PT. Indofood sudah memiliki lebih dari 1200 kendaraan operasional yang
kegiatan pemasarannya memegang peranan sangat penting dalam menjual produknya
kepada masyarakat melalui penjualan sendiri yang beroperasi di DKI Jakarta, Jawa, Bali,
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sedangkan untuk wilayah diluar wilayah-wilayah
tersebut maka dilakukan penjualan tidak langsung melalui distributor lalu pengecer dan
grosir baru ke konsumen akhir.

 Strategi tata letak

PT. Indofood mempunyai beberapa tipe tata letak. PT. Indofood sangat
memperhatikan posisi kerja para pekerja nya dan tugas – tugas nya sehingga hanya
berfokus pada posisi dan tugas nya saja. Peralatan yang dipakai untuk memproduksi
indomie, lalu penawaran terhadap konsumen, lalu dengan variasi produk yang sangat
banyak. Hasil produksi yang sedemikian bagus tidak terlepas dari mesin dan alat – alat
canggih yang digunakan.

 Sumber daya manusia dan perancangan pekerjaan

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dipimpin oleh General Manager (GM) dengan
tugas pokoknya memimpin dan mengarahkan keseluruhan kegiatan proses untuk
mencapai performance yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi
dengan jaminan mutu yang selalu dijaga dan dilaksanakan secara konsisten. Dalam
tugasnya GM dibantu Secretary to GM dalam bidang administrasi. GM membawahi enam
departemen yang saling terkait satu sama lain. Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM
memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar 70% merupakan pegawai pabrik dan
30% adalah staaf manajemen. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh karyawan bervariasi
mulai dari SD sampai dengan Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap
kepercayaan pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan
inovasi tenaga kerja adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri
dari tiga kategori, yaitu pelatihan dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan
manajerial.

 Manajemen rantai pasokan

Memilih produk yang diproduksi secara internal membeli produk dari pihak eksternal.
PT. Indofood memilih pemasok bahan baku berasal dari luar perusahaan. Misalnya,
tepung terigu suppliernya yaitu Bogasari Flour Mills, Bumbu suppliernya dari PT. Food
Ingredient Development, dan Minyak goreng suppliernya yaitu Salim ivomas dan bahan
bakunya sudah diperhitungkan dari segi kandungan didalamnya.

 Persediaan

Perhitungan jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan
dengan standar yang telah ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka
mempunyai berat 50 kg per zak, dan perusahaan telah memperhitungkan rendemen,
sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk tepung terigu, berat per zaknya 25 kg
dan perusahaan juga telah memperhitungkan rendemennya sehingga berat per zak 24,55-
24,85kg.

 Penjadwalan

Pada dasarnya jumlah dan penyediaan bahan baku pada PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk disesuaikan dengan kapasitas mesin dan kapasitas produksi perharinya. Jumlah
persediaan bahan baku pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk tidak pernah mengalami
kekurangan untuk jalannya produksi sebab pada gudang bahan mentah diterapkan sistem
Buffer Stock. Buffer Stock yaitu stok minimal yang harus ada untuk produksi selama
kurun waktu satu minggu. Selain itu jadwal kedatangan bahan mentah dan jadwal
produksi tidak selalu sama beriringan. Untuk jadwal kedatangan bahan mentah relatif
kontinyu, dimana dalam satu minggu ada tiga kali kedatangan. Sedangkan untuk jadwal
produksi masih sangat tergantung dari jumlah dan tingkat pemesanan. Akibatnya, jadwal
produksi dapat berubah sesuai dengan perkembangan permintaan konsumen. Pengiriman
bahanbahan tersebut dari supplier tergantung stock yang ada atau tergantung permintaan
PPIC.
 Perawatan

Pada bagian perwatan PT. Indofood mempunyai departemen manufacturing yang


meliputi bagian technical yang dipimpin oleh Techincal supervisoryangbertugas
merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan di bagian teknik dalam
perawatan maupun perbaikan mesin produksi dan sarana penunjang. Jadi, kinerja dan
hasil kerja mesin selalu terpantau yang menghasilkan produk yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai