Anda di halaman 1dari 55

RANGKUMAN RPS MANAJEMEN KEUANGAN

NAMA : DHIMAS SETYO WIBOWO

NIM : B1B119246

KELAS :E

MATA KULIAH : MANAJEMEN KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS HALUOLEO

T.A 2020/2021
BAB I

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN

1.1. Definisi Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,


pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi
atau perusahaan. 

1.2. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Pengaturan dan pengelolaan keuangan sebuah perusahaan melingkupi beberapa hal, di


antaranya:
 Keputusan investasi, yaitu kebijakan manajamen dalam menggunakan aset perusahaan.
 Keputusan keuangan, yaitu keputusan yang berhubungan dengan peningkatan keuangan
dari berbagai sumber daya yang akan bergantung pada keputusan mengenai jenis sumber,
periode pembiayaan, biaya pembiayaan, dan pengembaliannya.
 Keputusan dividen, yaitu keputusan manajer keuangan mengenai proporsi laba yang akan
diperoleh oleh para pemegang saham perusahaan dan proporsi dana yang akan disimpan
untuk ekspansi dan diversifikasi perusahaan.
1.3. Fungsi manajemen keuangan

Sementara itu, manajemen keuangan dalam suatu bisnis maupun individu memiliki fungsi
sebagai berikut:

a) Perencanaan Keuangan

Seorang manajer keuangan memiliki peran untuk merencanakan dan memperkirakan


anggaran yang dibutuhkan perusahaan di masa mendatang.

b) Penentuan Komposisi Modal

Komposisi modal adalah campuran utang dan ekuitas yang digunakan untuk investasi yang
berpeluang menguntungkan perusahaan di masa depan.

c) Kontrol Keuangan

Manajemen keuangan ini juga berfungsi untuk menganalisis hasil aktual perusahaan.
d) Pengelolaan Surplus

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh manajer keuangan untuk meningkatkan
profabilitas perusahaan, di antaranya menjual surplus aset dan berinvestasi dengan produktif.

e) Investasi Dana

Manajer keuangan memastikan apakah dana yang tersedia untuk bisnis digunakan secara
memadai untuk mengembangkan bisnis. Kemudian, perbandingan antara biaya untuk
memperoleh data dengan nilai pengembalian harus selalu seimbang.

1.4. Tujuan Manajemen Keuangan

Beberapa tujuan manajemen keuangan adalah sebagai berikut.


o Memaksimalkan keuntungan

Sebagaimana telah disebutkan pada bagian pengertian bahwa manajemen ini dilakukan
sebagai upaya untuk mencapai tujuan dengan efisien, yang berarti untuk memaksimalkan
keuntungan. Namun, perlu dicatat bahwa fokus utamanya adalah untuk mencapai tujuan bersama
perusahaan, misalnya menghasilkan laba yang cukup.

o Menjaga kelangsungan hidup

Supaya suatu kegiatan perusahaan bisa terus berlangsung, dibutuhkan pengaturan keuangan
yang baik. Keputusan dari manajer keuangan dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan.

o Menurunkan biaya modal

Untuk memaksimalkan keuntungan, salah satu cara yang bisa dilakukan sebuah perusahaan
adalah dengan menurunkan biaya modal. Manajemen keuangan yang baik akan menentukan
biaya modal seminimal mungkin, tetapi masih cukup untuk keberlangsungan hidup perusahaan.
1.5. Peluang karir di bidang keuangan

Berikut ini adalah beberapa peluang karir di bidang keuangan yang bisa Anda jadikan
referensi.

1.Konsultan keuangan

Pada dasarnya tugas seorang konsultan keuangan adalah memberikan masukan pada klien
terkait dengan perencanaan atau pengelolaan keuangan, kebutuhan keuangan, manajemen pajak
dan lainnya. Konsultan keuangan hendaknya dapat membantu kliennya dalam merencanakan
anggaran keuangan masa depan, baik dalam bentuk tabungan, investasi, polis asuransi, atau dana
pensiun. Para konsultan keuangan ini dituntut untuk bisa memberikan saran terbaiknya bagi
klien. Dengan kemajuan teknologi saat ini, pekerjaan sebagai konsultan keuangan dapat
dilakukan secara online sehingga memudahkan klien berkonsultasi dengan konsultannya.
Berkarier sebagai konsultan jasa keuangan dapat dilakukan dengan bergabung di sebuah
perusahaan jasa konsultan atau menjalankannya sendiri.

Agar menjadi seorang konsultan yang handal, Anda harus membekali diri dengan
ketrampilan dan keahlian yang memadai. Semakin handal Anda dalam memberikan masukan
atau memecahkan masalah klien, maka tingkat kepercayaan klien kepada Anda akan semakin
tinggi. Untuk itu gelar sarjana di bidang keuangan atau administrasi mutlak dimiliki. Jika Anda
memiliki sertifikasi pelatihan dan jam terbang yang tinggi maka bisa jadi added value Anda
mengingat pekerjaan ini membutuhkan keahlian yang spesifik dalam perencanaan keuangan.

2.Staf Pembukuan dan audit

Seseorang staf pembukuan bertugas untuk memeriksa transaksi keuangan, mencatat


transaksi dengan akurat, dan membuat laporan keuangannya. Profesi sebagai staf pembukuan
memiliki cakupan yang lebih luas seperti menangani rekening perusahaan, menyelesaikan
laporan keuangan dan laporan manajemen secara akurat.

Untuk audit lingkup pekerjaannya adalah memastikan penggunaan kode yang sesuai
dalam laporan keuangan.
3. Akuntan

Seorang akuntan merupakan orang yang memiliki keahlian di bidang akuntansi yang
bekerja di sebuah perusahaan, baik industri, keuangan, atau akuntan pemerintahan. Adapun tugas
seorang akuntan publik adalah melakukan audit, akuntansi, konsultan manajemen atau pajak.

Profesi sebagai akuntan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian:

a.  Akuntan  publik


Umumnya dikenal sebagai akuntan eksternal dimana mereka tidak terikat perusahaan
tertentu dan memberikan jasanya dengan pembayaran tertentu. Lingkup kerja akuntan publik
meliputi pemeriksaan terhadap jasa keuangan, penyusunan sistem manajeman atau konsultasi
manajemen. Akuntan publik ini biasanya mendirikan kantor akuntan secara pribadi setelah
terlebih dahulu mendapatkan izin dari Kantor Departemen Keuangan.

b.  Akuntan  intern


Adalah akuntan yang bekerja pada perusahaan secara dependen yang juga disebut dengan
akuntan manajemen atau perusahaan. Tugas yang dilakukan oleh akuntan intern mencakup
sistem akuntansi, membuat laporan keuangan untuk pimpinan perusahaan, menyusun anggaran
keuangan dan menangani permasalahan pajak.

c. Akuntan pemerintah
Akuntan pemerintah adalah orang yang bekerja di dalam lembaga pemerintahan.
Biasanya mereka bekerja di kantor Badan Pengawas Keuangan (BPK), atau lembaga keuangan
lainnya.

d.  Akuntan  pendidik


Tugas sebagai akuntan pendidik adalah bertanggung jawab pada pendidikan akuntansi,
penelitian dan pengembangan akuntansi, dimana mereka biasanya juga berprofesi sebagai dosen
atau pengajar di sekolah menengah atau perguruan tinggi.

Untuk menjadi seorang akuntan, maka Anda harus terlebih dahulu menyelesaikan
pendidikan di perguruan tinggi dengan mengambil jurusan Akuntansi. Mengikuti sertifikasi
untuk mendapatkan pengalaman kerja akan menjadi nilai tambah bagi Anda yang ingin berkarier
di bidang keuangan.

1.6. Keuanga Perusahaan Dan Keuangan Negara


A. Definisi dan Tujuan Manajemen Keuangan Perusahaan

Manajemen keuangan perusahaan merupakan salah satu kunci kesuksesan sebuah


perusahaan. Keuangan adalah dasar operasional perusahaan yang harus dikelola dengan baik.
Pengelolaan keuangan yang buruk tentu dapat mengakibatkan kerugian dan pada tahap ekstrem
dapat menghentikan jalannya sebuah perusahaan. 

Manajemen keuangan meliputi aktivitas perencanaan keuangan, pengambilan keputusan


dalam menggunakan uang perusahaan hingga pengawasan jalannya arus keuangan.

Apa saja tujuan dalam pengelolaan keuangan sebuah perusahaan?

1. Memaksimalkan Keuntungan Perusahaan 

Dalam manajemen keuangan, kegiatan yang dilakukan tidak hanya sekedar mengawasi
jalannya arus keuangan, tetapi juga melihat aktivitas anggaran dana yang tidak menguntungkan
bagi perusahaan. Sebagai profesional yang bekerja di bidang keuangan, Anda perlu
memperhatikan kegiatan-kegiatan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan dan
menggantinya dengan aktivitas lain yang dapat membawa keuntungan jangka pendek maupun
keuntungan jangka panjang.

2. Menjaga Arus Kas

Keluar masuknya uang kas harus dipantau agar tidak terjadi pengeluaran yang
membengkak. Pengeluaran membengkak tentu saja dapat menyebabkan kerugian perusahaan. 

3. Meningkatkan Efisiensi 

Dengan mengatur keuangan secara tepat pada semua aspek, efisiensi dana perusahaan
perusahaan akan meningkat. 
4. Mengurangi Risiko Operasional

Pengambilan keputusan yang matang dalam pengaturan keuangan perusahaan akan


mengurangi risiko operasional yang dapat terjadi setiap waktu akibat manajemen keuangan yang
tidak baik. 

5. Memproyeksikan Jangka Waktu Operasi Sebuah Perusahaan 

Pengaturan dan perencanaan keuangan yang baik membuat perusahaan dapat bertahan
dalam persaingan bisnis yang ketat. Pemetaan keuangan juga dapat memproyeksikan berapa
lama perusahaan dapat berdiri. 

3 Hal Penting Manajemen Keuangan Perusahaan

1. Transparansi 

Perusahaan harus memiliki prinsip keterbukaan terhadap aktivitas keuangan perusahaan.


Profesional di bagian keuangan sebuah perusahaan wajib menyediakan informasi tentang
aktivitas keuangan bagi orang yang berkepentingan, sehingga setiap departemen di perusahaan
mendapat gambaran mengenai hal apa yang harus dilakukan untuk menjaga stabilitas keuangan
perusahaan. 

2. Akuntabilitas 

Akuntabilitas dalam manajemen keuangan merupakan kewajiban hukum dalam sebuah


perusahaan. Dalam hal ini, dapat diketahui darimana dana diperoleh, untuk apa saja dana
digunakan serta bagaimana cara perusahaan memakai dana tersebut. Pihak-pihak di level
manajerial perusahaan harus tahu bagaimana akuntabilitas keuangan dalam perusahaan.

3. Pengelolaan 

 Pengelolaan Keuangan 

Kunci dalam manajemen keuangan perusahaan adalah pengelolaan kas perusahaan


dengan tepat. Perusahaan harus dapat menjamin bahwa dana kas yang dianggarkan dapat
digunakan sesuai dengan tujuan dan rencana keuangan yang telah dirancangkan sebelumnya.
 Pengelolaan Pajak 

Selain mengelola arus kas keuangan, penting juga untuk mengelola pajak perusahaan. Karena
pengelolaan pajak merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap wajib pajak badan.
Pengelolaan pajak dapat didefinisikan sebagai upaya menyeluruh yang dilakukan oleh wajib
pajak agar setiap hal yang berkaitan dengan perpajakan dapat dikelola dengan efektif, efisien,
dan ekonomis. 
Pengelolaan pajak berfungsi untuk mengoptimalkan beban pajak perusahaan, artinya
mengatur sehingga pajak yang dibayarkan tidak lebih dari jumlah yang seharusnya. 
 Pengertian Keuangan Negara

Keuangan negara merupakan suatu hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang dan
segala yang dalam bentuk uang ataupun barang dapat dijadikan hak miliki negara. Pengertian
keuangan negara menurut Pasal 1 UU No. 17 Tahun 2003 mengenai Keuangan Negara adalah
keuangan negara bisa dimaknai sebagai suatu kekayaan pemerintah yang didapat dari
penerimaan, hutang, pinjaman pemerintah atau dapat pula dari pengeluaran pemerintah,
kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

 Tujuan Pengelolaan Keuangan Negara


a. Terdapat tujuan dalam pengelolaan keuangan negara antara lain sebagai berikut:
b. Berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
c. Menjaga kestabilan ekonomi
d. Merelokasi sumber-sumber ekonomi
e. Mendorong retribusi pendapatan

1.7. Keputusan dalam manajemen keuangan

Seorang Manajer Keuangan memiliki tanggungjawab dalam mengambil keputusan yg


berkaitan dengan keuangan, Dan dibagi menjadi 3 :

1) Keputusan Investasi
Keputusan yang diambil oleh manajer keuangan dalam mengalokasikan dana ke dalam
bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang.
Keputusan investasi ini akan tergambar dari aktiva perusahaan, dan mempengaruhi
struktur kekayaan yaitu perbandingan antara current assets dengan fixed assets.
2) Keputusan Pendanaan
Keputusan Pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada
keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi
dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-
kebutuhan investasi serta kebutuhan usahanya.

3) Keputusan Deviden

Deviden merupakan bagian dari keuntungan suatu perusahaan yang dibayarkan kepada para
pemegang saham.  Keputusan deviden adalah keputusan manajemen keuangan dalam
menentukan besarnya proporsi dana yang akan disimpan di perusahaan sebagai laba ditahan
untuk pertumbuhan perusahaan. Seperti keputusan pendanaan, keputusan deviden ini akan
mempengaruhi struktur modal maupun struktur finansial.

BAB II
LINGKUNGAN BISNIS, PAJAK DAN FINANSIAL

Jenis perusahaan dan hubungannya dengan fungsi MK:


 Bentuk perusahaan

 perusahaan perseorangan : sederhana, mudah dibentuk dan dana relatif


kecil

 partnership : general partnership dan limited partnership contoh (Kantor


Akuntan Publik dan Kantor Pengacara)

 perseroan terbatas (PT):

 PT adalah suatu badan hukum terpisah dari para pemiliknya.


Karakteristik umum adalah : modal pemilik diujudkan dalam bentuk saham.

 Bentuk PT ; PT Terbuka (tbk) dan Tertutup (berkaitan dengan


kepemilikan saham.

 Kelebihan/keuntungan perush PT :

o kewajiban sebesar investasi,

o pemilik lebih mudah ditransfer melalui penjualan dan


pembelian saham,

o umur PT tidak dibatasi oleh pemilik

o kemampuan menambah modal lebih tinggi dibandingkan


bentuk usaha yang lain.

 Kelemahan perush PT :
o Laba perusahaan dapat dikenakan pajak berganda (pajak
penghasilan terhadap laba dan pajak penghasilan terhadap dividen (sbg
pajak perseorangan)
o Pembentukan PT membutuhkan dana yang besar
o Bentuk PT komplek sehingga pengelolaannya lebih rumit
dan kompleks

 Lingkungan Pajak

Hukum perpajakan berkaitan erat dengan pengambilan keputusan dlm MK.

 Pajak Penghasilan.
Pajak di penghasilan badan usaha di Indonesia didasarkan pada struktur
bertingkat.
1. Penghasilan Kena Pajak (PKP) suatu badan adalah pendapatan dikurangi
semua biaya.

2. Tingkat pajak adalah sebesar persentase tertentu dari PKP yang harus dibayar
dalam bentuk pajak
3. Tingkat pajak marginal adalah tingkat pajak yang dikenakan terhadap tingkat
penghasilan pajak tertentu, misalnya tambahan penghasilan di atas jumlah
tertentu.
4. Tarif umum pajak orang pribadi dan badan dalam negri

Tarif Pajak Penghasilan

Besarnya Penghasilan Tarif


> Rp 50.000.000 5%
> Rp 50.000.000 - 250.000.000 15%
> Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 25%
> Rp 500.000.000 30%

Contoh :

Tn. A, mempunyai penghasilan Bruto Tahun 2014 sebesar Rp 300.000.000,-.


Tn A, adalah Wajib Pajak yang belum menikah. Biaya Jabatan yang
diperkenankan adalah 5 % dari Gaji Bruto dan Maksimal Rp 6.000.000,-
setahun. Penghasilan Tidak Kena Pajak Rp. 36.000.000,- setahun. Berapakah
Pajak yang harus dibayar Tn. A untuk Tahun Pajak 2014. ?
Depresiasi, Amortisasi dan Deplesi

 Alokasi kos (aktiva tetap berujud, tdk


berujud dan sumber alam) sebagai biaya dalam periode yang menerima
manfaatnya secara rasional dan sistematis.
 Depresiasi, amortisasi dan Deplesi bersifat
mengurangi penghasilan kena pajak (PKP).
 Contoh metode depresiasi, dan amortisasi
yang digunakan di UU Perpajakan di Indonesia: garis lurus, saldo menurun
(double declining balance)
 Pengelompokan harta, metode dan tarif
penyusutan

Kelompok Harta Masa Tarif penyusutan dan


Manfaat amortisasi berdasarkan
metode
Garis lurus Saldo
menurun
I Bukan bangunan atau harta tak berujud
Kelompok I 4 tahun 25% 50%
Kelompok I 8 tahun 12.5% 25%
Kelompok I 16 tahun 6.25% 12.5%
Kelompok I 20 tahun 5% 10%

II Bangunan
Permanen 20 tahun 5% -
Tidak Permanen 10 tahun 10% -

 Untuk deplesi : pengeluaran untuk


memperoleh hak penambangan (kecuali hak penambangan minyak dan gas
bumi ) dan hak pengusahaan hutan dideplesi dengan menggunakan metode
satuan produksi dengan tarif maksimum 20%
 Pengeluaran untuk memperoleh hak
penambangan minyak dan gas bumi dideplesi dengan menggunakan metode
satuan produksi dan tanpa tarif batasan.

 Pembiayaan dengan utang dan penghasilan


deviden

 Selain ekuitas pembiayaan perusahaan dapat dibelanjai dengan utang.


Pembelanjaan dengan hutang dapat mengurangi PKP (penghematan pajak),
sedangkan pembiayaan yang dibelanjai dengan saham baik s. biasa maupun s.
preferen tidak mengurangi PKP. Hal ini dikarenakan bahwa biaya bunga
yang dikeluarkan akan mengurangi PKP sedangkan pembayaran dividen
berasal dari laba setelah pajak (terlihat dalam laporan laba rugi)

 Lingkungan keuangan

 Lingkungan keuangan terdiri dari sejumlah lembaga keuangan dan pasar


yang melayani perusahaan bisnis, individu dan pemerintah.
 Lembaga keuangan: bank komersial, Lembaga tabungan, perusahaan
asuransi dll.
 Secara skematis Aliran dana dan mekanisme pasar Keuangan

Sektor investasi

Bisnis, Pemerintah,
Rumah tangga

Broker keuangan
Perantara keuangan
Invesment Banker

Pasar Sekunder Bank Komersial

Pertukaran sekuritas Lembaga Tabungan


Beberapa hal yang perlu diketahui oleh Manajer keuangan dalam lingkungan keuangan

1. Pasar uang dan pasar modal


 Pasar uang berhubungan dengan pembelian dan penjualan surat obligasi
perusahaan swasta dan surat berharga yang dikeluarkan pemerintah berjangka
pendek. Contoh surat berharga berjangka pendek: commercial paper, bankers
acceptance dan line of credit.
 Pasar modal berhubungan pembe;ian dan penjualan surat ekuitas dan utang jangka
panjang.(saham, obligasi).
 Pasar uang da pasar modal : Pasar primer dan pasar sekunder

2. Return dan Risiko pada pasar Keuangan

 Pasar keuangan mengalokasikan dana berdasarkan harga (yang diekspresikan


dengan return yang diharapkan dan risiko).
 Perbedaan dalam risiko kegagalan, marketibility, maturity dan taxibility
mempengaruhi return yang diharapkan.

3. Inflasi

 Kenaikan harga secara menyeluruh. Semakin tinggi inflasi semakin tinggi ilai
nominal suatu surat berharga.

BAB III

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

3.1 Definisi Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan adalah berkas yang berisi pencatatan uang.Maksudnya
adalah laporan yang berisi segala macam transaksi yang melibatkan uang, baik transaksi
pembelian maupun penjualan dan kredit.Biasanya laporan ini dibuat dalam periode tertentu.

3.2 Pengaruh Laporan Keuangan bagi perusahaan


A. Memberikan informasi jelas tentang kondisi keuangan perusahaan,

B. Dari sudut pandang pelanggan,

C. Bagi karyawan perusahaan,


D. Untuk pemegang saham,

E. Bagi perusahaan itu sendiri,

3.3 Kegunaan Laporan

Kegunaan dari laporan keuangan adalah agar Anda dapat mengetahui dengan pasti kondisi
keuangan perusahaan atau bisnis Anda. ... Laporan ini merupakan laporan yang menunjukkan
arus kas atau cash flow yang didapat atau dikeluarkan oleh perusahaan Anda dalam periode
tertentu.

3.4 Tujuan Laporan Keuangan

tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan.

3.5 Keterbatasan Laporan keuangan

1.Bersifat historis

2.Bersifat umum,

3.Tidak luput dari penggunaan berbagai timbangan dan taksiran,

4.Hanya melaporkan informasi bersifat material,

5.Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian

6.Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan substansi dan
realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya (formalitas),
7.Adanya berbagai alternative metode akuntansi yang dapat digunakan sehingga
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis dan tingkat kesuksesan
antar bank.

3.6 Teknik Analisis Kritis Laporan Keuanga

Hasil analisis laporan keuangan dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan bagi
perusahaan untuk menentukan langkah-langka yang akan dilakukan selanjutnya. Untuk
menganalisis laporan keuangan maka di perlukan penguasaan terhadap:

1. Cara menyususn laporan keuangan itu(proses akuntasi)


2. Konsep,sifat ,karakteristik laporan keuangan atau akuntasi itu
3. Taknik analisisnya
4. Segmen, dan sifat bisnis itu sendiri, serta situasi lingkungan ekonomi baik internasional
maupun nasional

3.7 Langkah-langkah analisis Laporan Keuangan

1. Identifikasi Karakteristik Ekonomi Industri.


2. Identifikasi Strategi Perusahaan.
3. Menilai Kualitas Laporan Keuangan Perusahaan.
4. Analisis Profitabilitas dan Resiko Saat Ini.
5. Menyiapkan Perkiraan Laporan Keuangan.
6. Nilai Perusahaan.

3.8 Pihak Berkepentingan pada Laporan Keuangan


para pemilik perusahaan, manager perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers,
para investor dan pemerintah di mana perusahaan tersebut berdomisili, buruh serta pihak-pihak
lainnya lagi.

3.9 Pengaruh Informasi Laporan keuangan bagi investor

Keberadaan informasi laporan keuangan yang memadai, berarti akan terdapat


kecenderungan terjadinya perubahan harga saham yang semakin meningkat di masa yang akan
datang.Oleh karena itu, investor umumnya akan membeli saham-saham dari perusahaan yang
memiliki kinerja yang baik.

3.10 Laporan Tahunan

Laporan tahunan atau annual report merupakan laporan perkembangan dan pencapaian yang
berhasil diraih organisasi dalam setahun.

3.11 Laporan keuangan

Laporan Keuangan adalah informasi yang menyajikan laporan posisi keuangan, laba rugi,
perubahan ekuitas, dan cash flow perusahaan pada waktu tertentu.

3.12 Teknik perbandingan

Analisis perbandingan adalah teknik analisis laporan kuangan yang dilakukan dengan cara
menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan membandingkan antara satu dengan yang
lain, dengan menunjukkan informasi keuangan atau data lain baik dalam rupiah atau dalam unit.
3.13 Break Even Point
BEP atau Break Even Point adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal yang
dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan.

3.14 Sumber dan Penggunaan dana

Analisa Sumber dan Penggunaan Dana sering juga disebut dengan Analisa Aliran Dana.Hal
ini merupakan alat analisa finansiil yang sangat penting bagi manajer keuangan. Analisa Aliran
Dana tersebut akan dapat diketahui dari mana datangnya dana dan untuk apa dana tersebut
digunakan.
BAB IV

ANALISISKEUANGAN RASIO KEUANGAN DAN PERHITUNGAN RASIO


KEUANGAN

4.1 Definisi Rasio dan Rasio Keuangan


Rasio adalah angka yang menunjukkan hubungan secara matematis antara suatu jumlah dan
jumlah yang lain. Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai
kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos
laporan keuangan.
4.2 Hubungan Rasio Keuangan dan Kinerja Keuangan
Rasio menggambarkan suatu hubungan matematis antara satu jumlah dengan jumlah yang
lain, penggunaan alat analisis berupa rasio dapat menjelaskan baik atau buruk kinerja keuangan
perusahaan terutama bila angka rasio ini dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang
digunakan sebagai standar. Dan kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang
dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba.

4.3 Manfaat dan Penggunaan laporan Keuangan

Kegunaan dari laporan keuangan adalah agar Anda dapat mengetahui dengan pasti kondisi
keuangan perusahaan atau bisnis Anda. Manfaat laporan keuangan: 1. Sebagai bahan evaluasi
bisnis, 2. Sebagai bahan untuk berinovasi.

4.4 Keunggulan dan Kelemahan analisis Laporan Keuangan

Keunggulan “Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan oleh karenanya
kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari analisis tidak salah."Kele
mahan "Hasil analisis laporan keuangan dapat membuka tabir kesalahan proses akuntansi seperti
kesalahan pencatatan, kesalahan pembukuan, kesalahan jumlah, kesalahan perkiraan, kesalahan
posting, kesalahan jurnal."

4.5 Solusi mengatasi kelemahan laporan keuangan


1. Mempersiapkan neraca
2. Mempersiapkan laporan laba rugi

4.6 Cara Menganalisis Rasio Keuangan

Metode Analisis Horizontal & Vertikal, Metode Common Size, Metode Komparatif,
Metode Index Time Series.

4.7 Rasio Keuangan Perspektif Akademisis dan Investor

Kalangan akademisi adalah mereka yang mempergunakan rasio keuangan sebagai salah satu
alat dalam penelitian sehingga sudah menjadi kebiasaan para peneliti untuk melakukan penelitian
secara dalam dan komprehensif.

Para investor adalah mereka yang menerapkan konsep “think fast and decision fast” atau
berpikir cepat dan mengambil keputusan secara cepat. Karena faktor itu maka investor
menginginkan penggunaan rasio keuangan yang dianggap lebih fleksibel dan sederhana namun
mampu memberi jawaban yang mereka inginkan.

4.8 Teknik perbandingan

Analisis perbandingan adalah teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara
menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan membandingkan antara satu dengan yang
lain, dengan menunjukkan informasi keuangan atau data lain baik dalam rupiah atau dalam unit.

4.9 Analisis, Rumus dan perhitungan Rasio likuiditas

analisis terhadap rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi


kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rumus Rasio Likuiditas jenis lancar
dihitung dengan membagi total aset lancar dengan total kewajiban lancar. Perhitungan rasio
likuiditas pada perusahaan, setiap perusahaan harus memahami rasio likuiditas yang terdiri dari
beberapa jenis yaitu rasio lancar atau current ratio, rasio cepat atau quick ratio, dan rasio kas atau
cash ratio.

4.10 Analisis, Rumus dan perhitungan Rasio leverage


Rasio Leverage atau Rasio Solvabilitas atau Rasio Utang adalah rasio/perbandingan yang
digunakan untuk mengukur seberapa besar pinjaman utang perusahaan yang dibiayai oleh assets
(aktiva) dan equity (modal) yang dimiliki perusahaan tersebut.

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu: Total Debt to equity Ratio = Total
Utang/Ekuitas Pemegang Saham. Untuk menghitung rasio ini, total kewajiban utang dibagi
dengan total ekuitas.Adapun formula dari rasio ini sebagai berikut.Rasio utang terhadap modal
merupakan salah satu rasio utang yang berfokus pada kewajiban utang sebagai komponen basis
total modal perusahaan.

4.11 Analisis, Rumus dan perhitungan Rasio aktivitas:

Analisis rasio aktivitas dibuat untuk mengetahui waktu yang diperlukan suatu perusahaan
dalam satu periode akuntansi. Inventori turnover ratio = cost of goods sold/inventories.
Perhitungan rasio aktivitas untuk mengukur seberapa cepat bisnis dapat mengubah asetnya
menjadi uang tunai atau penjualan dan merupakan indikator yang baik tentang seberapa baik
bisnis tersebut dijalankan.

BAB V

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN JANGKA PENDEK DAN


PANJANG

5.1 Pengertian Perencanaan Keuangan

Perencana keuangan atau perencana keuangan perseorangan, adalah profesi yang membantu
suatu perusahaan atau individu dalam merencanakan keuangannya untuk memenuhi tujuan
keuangan jangka panjangnya.
5.2 Penggunaan Rasio Keuangan Untuk perencanaan

Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan sehingga membantu membuat keputusan


investasi.

5.3 Analisis Perencanaan Laba

Analisis break event point sebagai alat perencanaan laba.

5.4 Kegagalan perencanaan perusahaan

Penyebab Kegagalan Suatu Perencanaan data dan informasi yang digunakan dalam
menyusun rencana tidak akurat dan tidak lengkap, adanya gangguan dari beberapa faktor yang
tidak dapat diperkirakan sebelumnya, adanya kelemahan-kelemahan instutisional dari aparat
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

5.5 Model Perencanaan keuangan

Salah satu model yang sering digunakan adalah model PERSENTASE PENJUALAN.

5.6 Hal-hal Yang Harus diwaspadai Perencana

Business Plan Tidak Ditulis, Kurangnya Riset Pasar, Segmentasi Target Asal-asalan, Ide
Boleh Kreatif tapi juga Harus Realistis, Rendahnya Analisis Persaingan, Terlalu Optimis, Tidak
Membuat Business Model Canvas, Mengabaikan Branding, Tidak Melampirkan Dokumen
Pendukung, Perencanaan Keuangan yang Tidak Realistis.

5.7 Pertumbuhan dan Pendanaan Eksternal

Merupakan tingkat pertumbuhan dimana perusahaan dapat membiayai kenaikan asetnya


dengan menggunakan laba ditahan sebagai satu-satunya sumber dana alias perusahaan sama
sekali tidak menggunakan dana dari luar.

5.8 Hubungan antara Pendanaan Jangka Pendek dan Panjang

Produk pendanaan jangka pendek memiliki periode lebih singkat, sebab tenor pinjaman ini
berkisar 1 hingga 3 bulan.Sedangkan pendanaan jangka panjang memiliki tenor yang lebih lama
dan biasanya lebih menguntungkan.Hal tersebut terjadi karena pendanaan jangka panjang
memiliki efek bunga bergulung.

5.9 Perubahan Kas dan Modal Kerja

Peristiwa yang menyebabkan perubahan kas selama periode waktu tertentu dalam laporan
arus kas. Dimana aktiva atau harta lancar tersebut merupakan modal kerja kotor, definisi ini
sifatnya kuantitatif karena total dana digunakan dalam tujuan operasi jangka pendek. Kas,
sekuritas, persediaan dan piutang sangat berperan penting terhadap ketersediaan modal
perusahaan.

5.10 Pengganggaran Kas

Anggaran kas dapat diartikan sebagai sebuah alat yang digunakan oleh perusahaan untuk
perkiraan arus kas. Di mana besaran arus kas yang diperkirakan tersebut akan terjadi pada waktu
atau periode tertentu.

BAB VI

RISIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN

6.1 Definisi Risiko, dan Return

Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan
institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J. Shook, return merupakan
laba investasi, baik melalui bunga atau deviden.
Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran.lebih
luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau
berlawanan dari yang diinginkan.

6.2 Hubungan Risk and Return

Hubungan Risk dan Return. Secara teknis, semakin tinggi expected return, maka risk yang
dihadapi investor juga semakin tinggi dan berlaku sebaliknya. Hubungan risk and return adalah
linier dan searah.

6.3 Emas dan Risk and Return

Emas telah terbukti sebagai sarana penyimpanan kekayaan yang tahan baik terhadap inflasi
maupun deflasi. Emas memiliki supply yang terbatas dan tidak mudah didapat, sementara
permintaan terhadap emas tidak pernah berkurang, akibatnya harga emas cenderung mengalami
kenaikan dari tahun ke tahun.

6.4 Risiko Investasi

Risiko investasi adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil
investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan.

6.5 Investasi dan return yang berbeda

Pada dasarnya tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return. Return
dapat berupa return realisasi ataupun return ekspektasi.

6.6 Expected Return

Pengembalian yang diharapkan adalah laba atau rugi yang diantisipasi investor atas
investasi yang telah diketahui tingkat pengembalian historis (RoR).Ini dihitung dengan
mengalikan hasil potensial dengan kemungkinannya terjadi dan kemudian menjumlahkan hasil
ini.

6.7 Sumber-sumber risiko terhadap risiko investasi


Risiko Suku Bunga. Risiko suku bunga adalah risiko yang timbul karena nilai relatif aktiva
berbunga, seperti pinjaman atau obligasi, akan memburuk karena peningkatan suku bunga,
Risiko Pasar, Risiko Inflasi, Risiko Likuiditas, Risiko Valas atau Nilai Tukar Mata Uang, Risiko
Reinvestment.

6.8 Systematic risk, Unsystematic risk and Total Risk

Risiko sistematis adalah kemungkinan kerugian yang terkait dengan seluruh pasar atau
segmen.Padahal, risiko tidak sistematis dikaitkan dengan industri, segmen, atau keamanan
tertentu. Sebaliknya, risiko tidak sistematis dapat dihilangkan melalui diversifikasi
portofolio.Risiko total adalah penilaian yang mengidentifikasi semua faktor risiko yang terkait
dengan mengejar tindakan tertentu.

6.9 Alternatif menghindari risiko

Upaya menghindari risiko investasi tidaklah sama dengan tidak berinvestasi sama sekali.
Investor hanya akan menghindari efek yang mengandung ketidakpastian dan risiko tinggi,
sehingga ia bakal memilih efek yang mengandung tingkat risiko sekadar yang sanggup
diterimanya saja.

6.10 Mengelola risk

Setidaknya, ada empat pilihan strategi pengelolaan risiko yang bisa dilakukan, yakni :
dikontrol, ditransfer ke pihak lain, dibiayai sendiri, dan dihindari.

BAB VII

NILAI WAKTU TERHADAP UANG

7.1 Pengertian Nilai Waktu Terhadap Uang


Pengertian dari nilai uang terhadap waktu adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa
nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu
konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.

7.2 Mengapa Tarif Bunga Eksis

Pada analisis pembuktian paritas suku bunga di Indonesia, semua data variabel yang
digunakan tidak lolos uji akar-akar unit. Disisi lain melalui uji derajat integrasi, semua data
variabel mempunyai derajat integrasi satu [1(1)] yang berarti data variabel stasioner pada derajat
pertama.

7.3 Nilai Manfaat Uang

Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai
penyimpan nilai.

7.5 Menghitung Simple Future Value (Nilai Uang masa mendatang konsep bunga biasa)

Ada dua macam suku bunga yang dapat Anda gunakan untuk menghitung future value,
yaitu simple interest dan compound interest.Simple interest adalah bunga yang Anda dapatkan
dari nilai investasi Anda saat ini.Sedangkan compound interest (bunga berbunga, bunga
majemuk) adalah bunga yang Anda dapatkan dari investasi Anda saat ini dan dari akumulasi
investasi tersebut.

7.6 Menghitung Compounding Future Value (Nilai Uang masa mendatang konsep bunga
majemuk):

Mari gunakan contoh tabungan yang sama, yaitu Rp1.000.000,00. Berapa uang yang akan
Anda dapatkan dengan menginvestasikannya selama dua tahun dengan suku bunga 5 persen per
tahun dan compound interest tahunan?

Present value di sini merupakan uang pokok Anda, yaitu satu juta. Dengan i sebesar 5%
atau 0,005 dan n 2 (tahun). Bila dimasukkan dalam rumus di atas akan menjadi:

Future value = 1000000 x (1+0,005)2

Sehingga future value uang Anda dalam waktu dua tahun adalah Rp1.102.500,00.
Dengan rincian setahun mendatang, Anda akan mendapatkan bunga sebesar Rp50.000,00
dan total uang Anda akan menjadi Rp1.050.000,00. Setahun setelahnya Anda akan mendapatkan
compound interest sebesar Rp52.500,00 (5 persen dari Rp1.050.000,00) dan total uang Anda
adalah Rp1.102.500,00 dalam waktu dua tahun.

Agar tidak salah dalam menggunakan rumus ini, Anda harus memerhatikan suku bunga per
periode dan periode investasi. Periode investasi juga harus sesuai dengan kapan investasi
berbunga majemuk (compounded). Dalam contoh di atas, bunga yang diperoleh dalam waktu
tahun dan berbunga majemuk dalam waktu tahunan pula.

7.7 Nilai Compounding dari Annuity

Suatu “annuity” adalah deretan (series) pembayaran dengan jumlah uang yang tetap selama
sejumlah tahun tertentu. Misal kita menabung setiap tahun sebesar Rp1.000,00 selama 4 tahun
dengan suku bunga majemuk 6% per tahunnya. Pembayaran pertama dilakukan pada akhir tahun
pertama, yang kedua pada akhir tahun kedua, dan seterusnya.Berapa jumlah majemuk
(compound sum) dari tabungan tersebut selama 4 tahun?

Apabila nilai majemuk dari masing – masing pembayaran di jumlahkan, totalnya adalah
jumlah dari “annuity”.

Secara aljabar dapat dituliskan rumusnya, dimana “Sn” adalah jumlah majemuk (compound
sum), “R” sebagai penerimaan secara periodik, dan “n” adalah panjangnya “annuity”:

Sn = R1 (1+i)n-1 + R2 (1+i)n-2 + ……… + R (1+i)1 + R (1+i)0

= R [(1+i)n-1 + (1+i)n-2 + ……… + (1+i)1 + (1+i)0]

Apabila contoh tersebut diterapkan pada rumus tersebut maka hasilnya adalah

Sn = 1000[(1,06)4-1 + (1,06)4-2 + (1,06)1 + 1]

= 1000[(1,06)3 + (1,06)2 + (1,06)1 + 1]

= 1000[(1,191) + (1,124) + (1,06)1 + 1]

= 1000 (4,375)
= Rp4.375,00

7.8 Konsep Present Value

konsep yang menerangkan bahwa uang saat ini bernilai lebih dari jumlah uang yang sama di
masa depan. Penilaian tersebut dihitung menggunakan tingkat pengembalian yang telah
ditentukan sebelumnya atau disebut dengan tingkat diskonto.

7.9 Menghitung Simple Present Value (Nilai Uang Sekarang konsep bunga biasa)

Misalnya saja jika kalian ingin mendapatkan nilai investasi sejumlah 20 juta rupiah dalam
10 tahun ke depan. Di. mana investasi tersebut memiliki tingkat pengembalian tahunan sebesar
5%. Berapa banyak uang yang diperlukan untuk mencapai nilai 20 juta rupiah?

Penghitungannya adalah: PV= 20 juta rupiah/ (1 + 5%) atau 10 Hasilnya adalah 13,3 juta
rupiah.

7.10 Menghitung Compounding Present Value (Nilai Uang sekarang konsep bunga
majemuk)

PV = FV/(1+r)n

PV = nilai uang hari ini

FV = nilai proyeksi uang masa depan

r = tingkat pengembalian yang diharapkan, tingkat bunga, atau tingkat inflasi. Atau dikenal
dengan tingkat diskonto juga.

n = jumlah periode.

BAB VIII

PENGANGGARAN MODAL BERBASIS BALANCE SCORECARD

8.1Pengertian Penggangaran Modal

penganggaran modal adalah sebuah proses untuk menentukan profitabilitas investasi modal.
8.2 Konsep Dasar Penggangaran Modal dan Arus kas

Proses penganggaran modal memiliki prosedur yang sama seperti proses menilai sekuritas
(misalnya saham atau obligasi. penggajian harus dibayarkan setiap dua minggu dan utilitas harus
dibayar setiap bulan. Anggaran kas memungkinkan manajemen untuk memprediksi penurunan
pendek dalam saldo kas perusahaan dan memperbaiki masalah sebelum pembayaran jatuh tempo.

8.3 Jenis-jenis pengganggaran modal

 Penambahan dan perluasan fasilitas


 Produk baru
 Inovasi dan perluasan produk
 Penggantian (replacements) (a) penggantian pabrik a1/11/2005tau peralatan usang (b)
penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik atau peralatan yang lebih
 Menyewa/membuat atau membeli
 Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah, lingkungan, dan
keamanan.
 Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan proyek-proyek yang
memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk.

8.4 Pengganggaran Modal Yang Mencermati Lingkungan Perusahaan (berbasis


Balance score Card):

Penganggaran Modal ( Capital Budgeting )Istilah penganggaran modal digunakan untuk


melukiskan tindakan perencanaan danpembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk pembelian
equipmen baru untukmemperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik.

8.5 Tujuan Pengganggaran modal dalam prespektif keuangan

tujuan untuk membuat keputusan tentang investasi jangka panjang modal perusahaan ke
dalam operasi. Anggaran modal juga merencanakan pengembalian akhirnya atas investasi dalam
permesinan, real estat dan teknologi baru adalah semua contoh penganggaran modal.
8.6 Perspektif langganan dan Bisnis Internal

perspektif pelanggan berkaitan erat dengan cara perusahaan melayani pelanggan. Dalam hal
ini, setiap pelanggan harus diperlakukan secara layak.Dengan begitu, mereka merasa puas atas
pelayanan yang diberikan.

Bisnis internal adalah Segala sesuatu di dalam orgnisasi/perusahaan yang akan


mempengaruhi organisasi/perusahaan tersebut.

8.7 Learning dan Growth perspektif

(LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE )

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan melihat 3 faktor utama, yaitu Orang,
Sistem, dan Prosedur organisasi yang berperan dalam pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

8.8 Aliran Kas dan Pola Aliran Cash

Aliran kas (cash flow) merupakan aliran pemasukan dan pengeluaran kas yang mengubah
kondisi kas proyek atau perusahaan setiap periode pembukuan (bulan, triwulan,semester,atau
tahun). Menghitung Kenaikan atau Penurunan Kas, Menghitung & Melaporkan Kas Bersih yang
Digunakan pada Aktivitas Operasional, Menghitung & Melaporkan Kas Bersih yang Digunakan
pada Aktivitas Investasi, Menghitung & Melaporkan Kas Bersih yang Digunakan pada Aktivitas
Pendanaan, Hitung & Jumlahkan Kas Bersih dari Ketiga Aktivitas.

8.9 Penyusutan/Depresias

adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur
manfaatnya.. Penerapan depresiasi akan memengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan
kena pajak suatu perusahaan. ... Sebagai contoh aset tetap berupa properti, pabrik, dan peralatan.

8.10 Payback Period

Jangka waktu pengembalian mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
memulihkan biaya investasi.Sederhananya, payback period adalah lamanya waktu investasi
mencapai titik impas.
Keinginan investasi terkait langsung dengan periode pengembalian modal.Pengembalian
lebih pendek berarti investasi yang lebih menarik.

BAB IX

KEBIJAKAN MODAL DAN MANAJEMEN MODAL KERJA

1. Pengertian Modal Kerja


 Di dlm perushaan, selain Aktiva Tetap, Modal Kerja merupakan salah satu unsur yg
sangat penting dlm menggerakkan perusahaan tsb.
 Modal Kerja berfungsi sbg kekuatan perusahaan utk membelanjai kegiatan operasi
sehari-hari, disamping menjamin kebutuhan jangka pendek lain seperti pembayaran
hutang jangka pendek.
 Oleh karena itu Modal Kerja harus dikelola secara efektif dan efisien.
 Modal Kerja “ Jumlah keseluruhan dana yg tertanam dalam Aktiva Lancar (AL) yg
terdiri dari; Kas, Bank, Sekuritas, Piutang dan Persediaan
 Gross Working Capital.
 Ke 5 unsur AL tsb dimaksudkan sbg aktiva yg secara normal dpt berubah menjadi Kas
dlm jangka waktu relatif pendek (< 1 th)
 Net Working Capital : Kelebihan Aktiva Lancar atas Hutang Lancar (HL), atau sering
ditulis sebagai (AL – HL)

2. Konsep Modal Kerja

Ada 3 golongan :

1. Konsep Kuantitatif

2. Konsep Kualitatif

3. Konsep Fungsional

3. Konsep Kuantitatif

Menilai Modal Kerja berdsrkan jumlah dana yg tertanam dlm unsur-unsur AL (Kas, Bank,
Sekuritas, Piutang dan Persediaan), yg dpt kembali selama satu perputaran proses produksi
(Gross Working Capital)
4. Konsep Kualitatif
 Modal Kerja sebagian nilai AL disiapkan utk memenuhi kewajiban finansial yg segera
hrs dibayarkan utk menjaga tingkat Likuiditas perusahaan
 Aktiva Lancar – Hutang Lancar (AL – HL)
 Net Working Capital

5. Konsep Fungsional

Modal Kerja adalah setiap dana yg digunakan dlm perusahaan yg dimaksudkan utk
menghasilkan pendapatan.

Pada Konsep Fungsional Modal Kerja dibagi 2:

1. Modal Kerja (MK) (Working Capital)

2. Modal Kerja Potensial (MKP) (Potential Working  Capital)

– Kas + Persed à MK
– Piutang à MK à yg menghasilkan Penjualan
– Sekuritas à MKP à yg menghasilkan keuntungan (Beli
shm)

6. Ciri Khas Modal Kerja


1. Jumlahnya Fleksibel (Mudah diperbesar, atau diperkecil)
Jika Perek baik à Vol demand Brg naik à Modal kerja diperbesar.
Jika Perek resesi à Vol demand Brg turun à Modal kerja diperkecil
2. Susunannya relatif variabel, unsur-unsur dlm Modal Kerja (Kas, Bank, Sekuritas, Piutang
dan Persediaan) dpt dirubah sesuai kebutuhan
3. Proses perputaran Modal Kerja (periode terikatnya dana) dlm jangka waktu relatif singkat
(< 1 thn).

3.4. Perputaran Modal Kerja

 Modal Kerja dlm perusahaan secra kontinue beroperasi sepanjang waktu (setiap hari),
akan menjalani perputaran (Working Capital Turnover).
 Periode perputaran Modal Kerja dimulai sejak dana (Kas) yg diinvestasikan dlm unsur-
unsur Modal Kerja sampai kembali menjadi Kas (1 periode perputaran)
 Tingkat perputaran Modal Kerja tergantung pd Jangka waktu (lamanya) periode
perputaran masing-masing unsur Modal Kerja.

3.5. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja

Besar nya Modal Kerja perusahaan ditentukan oleh:

a. Periode perputaran Modal Kerja


b. Jumlah pengeluaran kas rata-rata perhari.

Periode perputaran Modal Kerja: keseluruhan jangka waktu pemberian kredit, lamanya
penyimpanan bahan baku, lamanya proses produksi, lamanya produk jadi disimpan dan lamanya
periode penagihan piutang.

Pengeluaran kas rata-rata perhari : jumlah pengeluaran utk; pembelian bhn baku, bhn
pembantu, upah tenaga kerja dan biaya lainnya.

BAB X

MANAJEMEN KAS DAN SEKURITAS JANGKA PENDEK

Manajemen kas adalah sistem pengelolaan kas perusahaan agar tersedia kas yang
memadai, tidak terlalu banyak (agar keuntungan tidak berkurang terlalu besar) tetapi tidak terlalu
sedikit yang bisa mengganggu likuiditas perusahaan.

Kas adalah bentuk aktiva yang paling likuid yang bisa digunakan segera untuk memenuhi
kewajiban finansial perusahaan. Karena sifat likuid-nya tersebut, kas memberikan keuntungan
yang lebih rendah. Bila perusahaan menyimpan kas di bank dalam bentuk rekening giro, maka
jasa giro yang diterima oleh perusahaan persentasenya akan lebih rendah bila disimpan dalam
bentuk deposito berjangka.

A. Motif Memiliki Kas

Sebenar apa motif perusahaan memiliki kas? John Maynard Keynes menyatakan bahwa ada 3
motif untuk memiliki kas, yaitu:

#1: Motif transaksi


Motif transaksi adalah motif perusahaan menyediakan kas untuk membayar berbagai
transaksi bisnisnya. Baik transaksi yang reguler maupun yang tidak reguler.

#2: Motif berjaga-jaga

Motif berjaga-jaga adalah motif untuk mempertahankan saldo kas guna guna memenuhi
permintaan kas yang sifatnya tidak terduga. Seandainya semua pengeluaran dan pemasukan kas
bisa diprediksi dengan sangat akurat, maka saldo kas untuk maksud berjaga-jaga akan sangat
rendah. Selain akurasi prediksi kas, bila perusahaan mempunyai akses kuat sumber dana
eksternal, saldo kas ini juga akan rendah.
Motif berjaga-jaga ini nampak dalam kebijakan penentuan saldo kas minimal dalam salah
satu aktivitas manajemen anggaran kas, yaitu saat penyusunan anggaran kas.

#3: Motif spekulasi

Motif spekulasi dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau


menginvestasikan kas dalam bentuk investasi yang sangat likuid. Biasanya jenis investasi yang
dipilih adalah investasi pada sekuritas.

B. Model Manajemen Kas

A. Model Persediaan (Manajemen Kas Model Baumol)

Model manajemen persediaan kas berawal dari seorang ahli, yaitu Baumol sehingga
dikenal sebagai manajemen kas Baumol. Baumol mengidentifikasi bahwa kebutuhan akan kas
dalam suatu perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan.

Bila perusahaan memilki saldo kas dalam suatu perusahaan memiliki saldo kas tinggi,
perusahaan akan mengalami kerugian dalam bentuk kehilangan kesempatan untuk
menginvestasikan dana tersebut pada kesempatan investasi lain yang lebih menguntungkan.

Sebaliknya bila saldo kas terlalu rendah, kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan
likuiditas akan makin besar. Karena seharusnya ada penyeimbangan. Inilah perlunya memahami
manajemen kas dan likuiditas.

B. Manajemen Kas Model Miller Orr

Pembahasan model manajemen kas dan persediaan beserta contohnya di atas berasumsi
bahwa penggunaan kas yang konstan, lalu bagaimana bila penggunaan kas per harinya tidak
konstan? Dua orang ahli manajemen keuangan Miller dan Orr merumuskan manajemen kas
model Miller dan Orr sebagai berikut:

Dalam keadaan penggunaan dan pemasukan kas bersifat acak, perusahaan perlu
menetapkan BATAS ATAS dan batas bawah saldo kas. Bila saldo kas mencapai batas atas,
perusahaan perlu merubah sejumlah tertentu kas, agar saldo kas kembali ke jumlah yang
diinginkan. Sebaliknya, bila saldo kas menurun dan mencapai batas bawah, perusahaan perlu
menjual sekuritas agar saldo kas naik kembali ke jumlah yang diinginkan.

C. Sistem Pengumpulan dan Pembayaran Kas

A. Sistem Pembayaran Kas

Dalam perekonomian yang pembayaran transaksinya dilakukan tidak lagi dengan uang
tunai tetapi dengan cheque, akan timbul situasi di mana pembayaran yang dilakukan oleh
perusahaan tidak segera mengurangi saldo kas.Dan penerimaan cheque tidak segera diikuti
dengan penambahan kas.

B. Sistem Pengumpulan Kas


Sistem pengumpulan kas mempunyai tujuan untuk mempercepat pemanfaatan kas. Salah
satu caranya adalah dengan menggunakan concentration banking.Dengan cara ini perusahaan
menerapkan berbagai pusat pengumpulan pada berbagai wilayah sesuai dengan penyebaran
penjualannya, dan tidak hanya satu pusat pengumpulan di kantor pusat.
Dengan demikian pembeli di wialayah A diminta membayar dengan menyerahkan
chegue ke suatu bank yang telah dipilih oleh perusahaan di daerah A.Tidak perlu mengirimkan
chegue langsung ke kantor pusat perusahaan. Hal ini disebabkan karena pembeli mungkin
menulis chegue atas bank tertentu di wilayah A. Yang jika chegue tersebut kemudian dikirim ke
kantor pusat perusahaan yang berlokasi sangat jauh dari wilayah A, akan memerlukan waktu
yang lebih lama untuk dikliring dan mungkin juga memakan biaya yang lebih besar

BAB XI
MANAJEMEN PIUTANG
A. Pengertian Piutang
Banyak pendapat tentang difinisi piutang, menurut Brigham dan Houston (2011:281), piutang
usaha (account receivable) adalah saldo yang diterima dari pelanggan. Menurut Hermawan
(2013:29), piutang adalah hak menengih pemberi uang, jasa atau dana kepada penerima barang,
jasa atau dana yang membentuk hubungan dimana pihak yang membentuk hubungan dimana
pihak yang satu berutang dengan pihak yang lain. Jenis Piutang Piutang dapat terjadi dalam
usaha dengan berbagai cara. Sehingga piutang dapat digolongkan dalam beberapa jenis piutang.

jenis piutang terdiri dari 3 (tiga) jenis, antara lain:

 Piutang dagang adalah piutang yang terjadi karena transaksi penjualan barang atau jasa
secara kredit. Batas waktu pembayaran kredit disesuaikan dengan jangka waktu
pelunasan sebagaimana tercantum dalam syarat (termin) penjualan.

 Piutang wesel atau wesel tagih merupakan pernyataan secara tertulis pihak yang
behutang (debitur) kepada pihak yang memberikan hutang (kreditur) untuk melunasi
sejumlah dana pada waktu tertentu di masa yang akan datang.

 Piutang lainnya meliputi piutang yang bukan berasal dari penjualan barang dagangan.
Misalnya piutang karyawan, piutang bunga, piutang deviden, piutang pemegang
saham.Piutang lain-lain jangka waktunya tidak ditentukan, tetapi biasanya jangka
panjang.

Analisis Kredit

Piutang sama dengan pemberian kredit secara tidak langsung memiliki suatu tingkat risiko
(degree of risk) tertentu. Risiko tersebut dapat diminimalisir atau diperkecil dengan memberi
syarat-syarat khusus sering dikenal dengan sebutan 5C. Menurut Jumingan (2011:223) 5C
tersebut yaitu, sebagai berikut:

 Character, Manajemen piutang perusahaan mencari tentang sifat-sifat pribadi, watak dan
kejujuran dari pimpinan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya.

 Capacity, Dalam hal ini menyangkut kemampuan pimpinan perusahaan beserta stafnya
baik kemampuan dalam manajemen maupun keahlian dalam bidang usahanya.
 Capital, Hal ini menunjukkan posisi finansial perusahaan secara keseluruhan yang
ditunjukkan oleh rasio finansialnya dan penekanan pada komposisi tangible networth-
nya. Manajemen piutang peusahaan harus mengetahui bagaimana perimbangan antara
jumlah utang dan jumlah modal sendiri. Jurnal Administrasi Bisnis

 Collateral, Jaminan atau collateral ini menunjukkan besarnya aktiva yang akan diikatkan
sebagai jaminan atas kredit yang telah diberikan.

 Conditions, Manajemen piutang perusahaan harus melihat kondisi ekonomi secara umum
serta kondisi pada sektor usaha kreditur.

BAB XII

MANAJEMEN PERSEDIAAN
A. Pengertian Manajemen Persediaan

Manajemen persediaan merupakan salah satu bagian dari perusahaan.Bagian tersebut


berfungsi untuk menjaga dan mengatur persediaan yang dimiliki perusahaan. Beberapa aktivitas
yang dilakukan dalam manajemen persediaan adalah mulai dari cara memperoleh persediaan,
menyimpan, hingga persediaan tersebut dimanfaatkan.
Persediaan di sini memuat arti beragam. Bisa berupa bahan baku, bahan pembantu, barang
dalam proses, barang jadi, bahkan suku cadang. Mengatur jumlah persediaan tidak semudah
yang diperkirakan. Jika persediaan terlalu banyak, maka akan makin tinggi biaya untuk
penyimpanan. Sebaliknya jika kurang malah bisa menghambat proses produksi.
Belum lagi perusahaan harus menghadapi beragam ketidakpastian.Mulai dari ketidakpastian
permintaan, waktu pemesanan, hingga pasokan dari supplier.Inilah yang membuat inventory
management sangat penting dilakukan.

B. Fungsi

Manajemen persediaan sangat penting bagi perusahaan.Hal ini karena fungsi dari aktivitas
tersebut cukup beragam. Berikut apa saja fungsi dari manajemen persediaan.

1. Mengantisipasi Kekurangan Persediaan


Hal ini harus diperhatikan terutama bagi perusahaan yang berfokus dalam memproduksi
barang. Meskipun pada umumnya supply bahan memang sudah pasti datang sesuai jadwal,
langkah antisipasi tetap penting untuk dilakukan. Untuk berjaga-jaga jika seumpama persediaan
datang terlambat dan akan berpotensi mengganggu proses produksi.
2. Mengantisipasi Pesanan Persediaan Ternyata Tidak Sesuai Dengan Kebutuhan
Kondisi seperti pesanan yang tidak sesuai mungkin jarang terjadi.Namun bukan tidak
mungkin bisa terjadi. Perusahaan selalu harus memastikan pesanan persediaan yang diterima
apakah sudah sesuai yang dibutuhkan untuk proses produksi.

3. Berjaga-jaga Jika Persediaan Yang Dibutuhkan Ternyata Tidak Ada Di Pasaran

Fungsi utama dilakukan manajemen persediaan adalah untuk memastikan persediaan


bahan selalu tersedia.Langkah ini untuk mengantisipasi jikalau bahan yang biasa digunakan tidak
ditemukan di pasaran. Bisa karena stok habis, atau hal lain
4. Menjamin Lancarnya Proses Produksi

Terutama bagi perusahaan yang berfokus dalam memproduksi barang, proses produksi harus
dipastikan tetap berjalan.Hal ini dilakukan supaya tetap bisa meraih keuntungan dan
menyediakan kebutuhan bagi konsumen.Oleh karena itu inventory management ini sangat
penting demi menjaga ketersediaan persediaan supaya tetap bisa produksi.

C. Pendekatan Metode Manajemen Persediaan

Dalam hal pengelolaan persediaan, umumnya perusahaan menggunakan beberapa


metode.Setidaknya ada 5 metode inventory manajemen yang biasa dipergunakan oleh
perusahaan untuk mengelola persediaan. Berikut penjelasan masing-masing metode

1. Metode EOQ (Economic Order Quantity)

Biasa disebut dengan metode kuantitas pesanan ekonomi. Merupakan salah satu metode
pengelolaan persediaan dengan cara membeli persediaan sesuai dengan pesanan yang diterima.
Misalnya perusahaan mendapatkan pesanan. Sudah ditentukan oleh pemesan berapa jumlah
pesanan, spesifikasi, serta waktu kapan harus selesai. Dengan begitu perusahaan akan
memperhitungkan berbagai hal.

Termasuk tentang berapa kebutuhan bahan, spesifikasi, serta berapa harga bahan baku
untuk memenuhi pesanan tersebut. Jadi nanti sudah jelas berapa kebutuhan dan nominalnya.
Tidak akan sampai terjadi bahan sisa alias pas. Cara ini banyak membawa manfaat.Mulai dari
tidak ada biaya pemeliharaan, serta biaya gudang untuk menyimpan sisa bahan.

2. Metode MRP (Material Requirement Planning)

Lebih dikenal dengan metode perencanaan kebutuhan material, merupakan metode


pengendalian serta perencanaan persediaan untuk menjamin bahan baku selalu tersedia. Selain
untuk menjaga supaya bahan baku tetap ada untuk digunakan, metode ini pun berguna untuk
memastikan persediaan berjumlah sedikit. Hal itu karena semakin sedikit jumlah persediaan
otomatis biaya untuk menjaga persediaan tersebut juga makin sedikit. Dalam metode ini akan
dilakukan beberapa perencanaan. Mulai dari penjadwalan pembelian, jadwal produksi, hingga
waktu pengiriman persediaan bahan baku.
3. Metode JIT (Just In Time)

Metode ini punya istilah lain yaitu metode tepat waktu. Memungkinkan perusahaan
sebisa mungkin dibuat tidak menyetok atau memiliki persediaan. Sehingga perusahaan
diusahakan memiliki persediaan 0 atau mendekati nol. Hal ini karena jika posisi perusahaan
seperti itu biaya persediaan juga tidak akan dikeluarkan.

Tapi jika tidak punya persediaan bagaimana bisa melakukan produksi?Inilah keuntungan
metode ini. Perusahaan akan mengusahakan untuk membeli persediaan hanya saat sedang
dibutuhkan saja. Sehingga jumlahnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan, dan tidak akan ada
sisa.

4. Metode Analisa ABC

Dalam metode ini dilakukan penggolongan persediaan di mana dasar penggolongan


tersebut adalah nilai serta persediaan. Yang dimaksud nilai di sini adalah nilai total dari
persediaan, bukan harga persediaan per unit. Setiap item persediaan akan diberikan label sesuai
kelasnya masing-masing. Ini dilakukan karena setiap item persediaan diperlakukan berbeda.

Misalnya ada persediaan kayu, paku, dan cat. Kayu bisa dilabeli dengan grade A, karena
paku perlu perlakuan khusus untuk penyimpanan dalam gudang supaya tidak rusak. Lalu cat bisa
dikategorikan golongan B, karena penyimpanannya mungkin lebih mudah dibanding kayu.

Untuk paku bisa diberi kode C karena meskipun jumlahnya banyak, namun penyimpannya jauh
lebih mudah dibanding 2 persediaan sebelumnya.

5. Metode Periodic Review

Dalam metode ini memungkinkan dilakukan pemesanan persediaan bahan dalam jarak
waktu yang sama. Jadwal pesan barang sudah terjadwal secara rutin, jadi manajer keuangan
dapat memperkirakan berapa pengeluaran untuk pembelian bahan baku tersebut. Metode ini
punya keunggulan tersendiri.
Salah satunya mampu meredam fluktuasi permintaan kebutuhan bahan baku. Metode ini
juga sangat mudah dilakukan karena tidak perlu melewati proses administrasi yang panjang. Hal
tersebut karena proses pembelian persediaan sudah terjadwal rutin.

BAB XIII

SEMBER DANA JANGKA PENDEK

A. Pengertian sumber dana jangka pendek

Pendanaan Jangka Pendek merupakan salah satu langkah yang banyak dilakukan oleh
berbagai perusahaan untuk memperoleh modal.
Jenis pendanaan jangka pendek dikategorikan dalam dua jenis, yaitu pendanaan spontan
dan tidak spontan.
 pendanaan spontan
Pendanaan spontan merupakan jenis pendanaan yang dapat menyesuaikan sendiri secara
spontan pada perubahan yang terjadi di perusahaan. Misalnya, ada pendanaan yang berasal dari
utang akibat kegiatan atau transaksi yang dilakukan perusahaan. Jika tidak ada kegiatan
transaksi, maka pendanaan spontan tidak muncul. Contohnya adalah utang pajak.
 Pendanaan tidak spontan 
Pendanaan tidak spontan merupakan jenis pendanaan yang tidak terpengaruh oleh aktivitas
perusahaan.
Contoh dari pendanaan tidak spontan adalah:
– Leasing
– Kredit Tanpa Agunan (KTA)
– Pinjaman dari kredit

Contoh Pendanaan Jangka Pendek

1. Utang Dagang

Utang dagang muncul karena adanya perusahaan yang membeli stok bahan baku atau
barang kepada supplier dengan sistem kredit.
Jika tidak membeli secara kredit, maka sejak tanggal tersebut perusahaan bakal berutang
kepada supplier. Biasanya, utang dagang harus dilunasi tidak melebihi waktu satu tahun. Selain
itu, utang dagang juga memiliki biaya tersendiri. Perusahaan yang membeli barang secara kredit
akan mendapatkan harga yang lebih tinggi dari pasaran, tidak memperoleh diskon, dan
dikenakan bunga jika pembayaran telat.

2. Utang Pajak

Utang pajak muncul karena adanya aktivitas atau kegiatan perusahaan yang memperoleh
laba/pendapatan, kemudian harus dibayar pada periode tertentu.Secara otomatis, utang pajak
bakal muncul saat perusahaan telah berhasil menjual dan memperoleh laba. Besar atau kecilnya
nominal tersebut, tergantung dari seberapa besar penjualan yang dilakukan.

3. Leasing

Leasing merupakan solusi pendanaan dengan tenggat waktu pendek yang dapat


dimanfaatkan oleh perusahaan jika ingin memiliki aset, seperti kendaraan dan perlengkapan.
dengan tenggat waktu Nantinya, perusahaan bakal memperoleh aset dan bukan uang tunai.

4. Kredit Tanpa Agunan (KTA)

Biasanya, KTA diberikan oleh lembaga keuangan non-bank yang tidak mewajibkan
adanya jaminan dari kredit. Kredit jenis tersebut memiliki batas maksimal yang tidak terlalu
tinggi tetapi tingkat bunganya agak besar.

5. Pinjaman dari Kredit

Pinjaman kredit merupakan pinjaman utang dari bank atau lembaga keuangan non-bank.
Umumnya, terdapat dua jenis pinjaman kredit, yaitu kredit lini dan kredit transaksi.

 Kelebihan dan Kekurangan Pendanaan Jangka Pendek

Pendanaan jangka pendek juga memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut ini adalah
penjelasannya:

Pendanaan Jangka Pendek merupakan salah satu langkah yang banyak


dilakukan oleh berbagai perusahaan untuk memperoleh modal.
1. Kelebihan Pendanaan Jangka Pendek

a. Bunga yang Rendah

Meski tenor atau masa pinjamannya singkat, namun bunga pinjamannya juga rendah. Hal
tersebut tentunya sangat menguntungkan kamu saat menghitung jumlah cicilannya.

b. Pencairan Dana Cepat


Pendanaan dengan tenggat waktu pendek biasanya lebih cepat dalam proses pencairan dana.
Hal itu dikarenakan prosesnya yang mudah. Sebab, kamu tidak perlu melewati proses yang ribet
seperti pinjaman lainnya yang ada.

c. Persyaratan Dokumen yang Mudah

Biasanya, pendanaan dengan tenggat waktu pendek tidak memerlukan persyaratan dokumen
yang sulit. Sebab, risikonya sangat rendah.
 Kekurangan Pendanaan Jangka Pendek
Selain kelebihan, pendanaan jangka pendek juga memiliki kekurangan. Berikut ini adalah
uraiannya:
a. Jumlah Pinjaman yang Terbatas

Pendanaan dengan tenggat waktu pendek memiliki jumlah pinjaman yang sangat terbatas.
Sebab, hal itu bergantung pada kebijakan dari lembaga penyedia pinjaman dan keputusan
bersama.

b. Jumlah Cicilannya Tinggi


Jika menggunakan pendanaan dengan tenggat waktu pendek, maka kamu harus melunasi
pinjamannya. Dampaknya, cicilan per bulannya cukup tinggi.
c. Tidak Cocok untuk Modal Usaha

Jika kamu membutuhkan modal besar secara cepat untuk mengembangkan bisnis, maka
jangan mengambil jenis pinjaman yang satu ini. Hal itu dikarenakan kamu bisa merasa terbebani
dengan cicilan yang besar, kemudian tidak sebanding dengan jumlah keuntungan di awal bisnis.

d. Biaya Administrasi yang Tinggi


Saat awal pengajuan, debitur juga harus membayar biaya provisi dan lainnya yang bisa
menghabiskan sekitar 3 hingga 7 persen dari jumlah pinjamannya. Sedangkan untuk pinjaman
bersifat fintech, maka akan lebih besar lagi karena beberapa perusahaan menyertakan biaya
administrasi secara harian, bulanan, dan tahunan.

e. Biaya Denda Keterlambatan yang Besar

Pendanaan jangka pendek tanpa jaminan pun sangat mempengaruhi biaya denda
keterlambatan. Misalnya, lembaga pinjaman non-bank memberikan bunga keterlambatan
maksimal Rp150.000 per bulannya. Hal itu tentunya sangat merugikan kamu, karena jumlah
pinjamannya rendah. Sedangkan untuk lembaga keuangan bank, telah memberlakukan biaya
percepatan pelunasan yang cukup tinggi.

Contohnya, Bank Mandiri yang memberlakukan biaya percepatan pelunasan sebesar 5 persen
dari sisa pokok pinjamannya.

BAB XIV

SUMBER DANA JANGKA MENENGAH

Pengertian sumber dana jangka menengah adalah sumber pendanaan perusahaan yang
pengembaliannya berjangka waktu maksimal 5 tahun dan lebih dari satu tahun. Sumber dana
jangka menengah diambil oleh manajemen keuangan perusahaan karena adanya kebutuhan yang
tidak bisa dipenuhi jika menggunakan instrumen sumber pendanaan jangka pendek, tetapi juga
berlebihan jika menggunakan pendanaan jangka panjang.

Adapun jenis sumber dana jangka menengah terdiri dari term loan,equipment
loan,leasing,modal ventura,dan lain-lain

1. term loan merupakan salah satu jenis pembiayaan jangka menengah.term loan biasanya
disediakan oleh bank komersial,perusahaan asuransi,dana pension,lembaga pembiyaan
pemerintah dan supplier perlengkapan.Dipandang dari biayaa modalnya,term loan
memiliki biaya yang lebih rendah dari pada modal saham dan obligasi.
2. equipment loan adalah pembiayaan yang dipergunakan untuk pengadaan perlengkapan
baru.
3. leasing adalah suatu kontrak antara pemilik aktiva yang disebut dengan lessor dan pihak
lain yang memanfaatkan aktiva tersebut yang disebut lessee dapat memanfaatkan aktiva
tersebut tanpa harus memiliki aktiva tersebut.
4. ventura adalah bentuk pembiyaan penyertaan modal yang bersifat sementara kedalam
perusahaan pasangan usaha(PPU).

 Pinjamanan jangka menengah

Surat utang jangka menengah atau lebih dikenal dengan istilah Medium Term Note (MTN)
adalah surat utang yang memiliki jangka waktu antara 5 hingga 10 tahun, tetapi masanya bisa
saja hanya 1 tahun.

 Pinjanaman dari lembaga asuransi

Asuransi kredit adalah proteksi yang diberikan oleh Asuransi kepada BankUmum/Lembaga


Pembiayaan Keuangan atas risiko kegagalan Debitur di dalam melunasi fasilitas kredit atau
pinjaman tunai (cash loan) seperti kredit modal kerja, kredit perdagangan dan lain-lain yang
diberikan oleh BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan.

 Pembiayaan equipment

Equipment loan adalah salah satu pendanaan jangka menengah yang bertujuan untuk
mengadakan peralatan bagi perusahaan. Peminjam akan menanggung harga yang lebih tinggi
dari harga pasar perlengkapan yang diinginkan tersebut. Equipment load bisa difasilitasi oleh
lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan bukan bank.

 Pembiayaan dari leasing

Secara bahasa leasing berasal dari kata bahasa Inggris Lease yang artinya


menyewakan. ... Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan oleh bank atau lembaga dan
perusahaan dengan bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu
perusahaan atau perorangan untuk jangka waktu tertentu.

 jenis-jenis leasing

a. Capital Lease

Capital lease atau pembiayaan modal adalah jenis leasing yang biasanya perusahaannya


berasal dari lembaga keuangan. 

b. Operating Lease
Operatinglease atau leasing operasional adalah jenis leasing dimana
pihak lessor melakukan membelikan nasabah barang. 
c. Sales Type Lease

Sales Type Lease atau leasing penjualan adalah jenis leasing yang umumnya dilakukan


oleh perusahaan industri yang menghasilkan produk untuk dijual kemudian menjual lease barang
dari hasil produksinya. 

d. Leverage Lease

Leverage lease atau leasing dengan perantara adalah jenis leasing yang melibatkan pihak


ketiga.

e. Cross Border Lease

Cross Border Lease atau leasing lewat batas negara adalah jenis leasing yang dilakukan
antar negara.

 perusahaan bergerak dibidang leasing


Perusahaan Leasing Di Indonesia:

1. PT. Federal International Finance (FIF) ...


2. PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. ...
3. PT. Summit Oto Finance. ...
4. PT. Wahana Ottomitra Multiartha (WOM) ...
5. PT. Bussan Auti Finance (BAF) ...
6. PT. Oto Multi Artha.

 pihak-pihak yang terlibat dalam sewa guna usaha

Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Leasing :

Dalam transaksi leasing sekurang-kurangnya melibatkan 4 pihak yang berkepentingan,


antara lain:

1. Lessor

Yaitu perusahaan leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiyaan kepada pihak
lesse dalam bentuk barang modal. 

2. Lesse 

Yaitu perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiyaan dalam bentuk barang modal
dari lessor. 

3. Pemasok

Yaitu perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk dijual
kepada lesse dengan pembayaran secara tunai oleh lessor.

4. Bank atau Kreditor

Dalam suatu perjanjian kontrak leasing, pihak bank atau kreditor tidak terlibat secara
langsung dalam kontrak tersebut tetapi bank memegang peranan dalam hal penyediaan dana
kepada lessor. 
 jenis-jenis transaksi sewa guna usaha

a. Finance Lease (sewa guna usaha pembiayaan) 

Perusahaan sewa guna usaha (Lessor) adalah pihak yang membiayai penyediaan barang
modal.

 kelebihan leasing
– Pembiayaan Penuh

Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka dan pembiayaannya dapat
diberikan sampai dengan 100% (full pay out), hal ini akan membantu cash flow terutama bagi
perusahaan (lessee) yang baru berdiri atau beroperasi dan perusahaan yang sedang berkembang.

– Lebih Fleksibel

Dipandang dari segi perjanjiannya, leasing lebih luwes karena leasing lebih mudah
menyesuaikan keadaan keuangan lessee dibandingkan dengan perbankan. Pembayaran sewa
guna usaha (payment lease) secara berkala akan ditetapkan berdasarkan pendapatan yang
dihasilkan lessee sehingga pengaturan pembayaran sewa guna usaha secara berkala dapat
disesuaikan dengan pendapatan yang dihasilkan aktiva yang akan dilease.

– Sumber Pembiayaan Alternatif

Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi perusahaan tanpa menggangu jalur
kredit yang telah dimiliki. Dari segi jaminan leasing tidak terlalu menuntut adanya jaminan
tambahan yang lebih banyak dibandingkan apabila lessee memperoleh pinjaman dari pihak
lainnya.

– Off balance sheet

Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi leasing dalam neraca memberi
daya tarik tersendiri kepada lessee karena tanpa mencantumkan sebagai aktiva berarti prosedur
pembelian aktiva tidak perlu dipenuhi secara terperinci.
– Arus dana

Pesyaratan pembayaran dimuka yang relatif lebih kecil akan sangat berpengaruh pada arus dana.

– Proteksi inflasi

Leasing merupakan pelindung terhadap inflasi meskipun dalam beberapa keadaan sering
dikatakan kurang relevan.

– Perlindungan akibat kemajuan teknologi

Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar dari kerugian akibat barang yang
disewa tersebut mengalami ketinggalan model atau sistem disebabkan oleh pesatnya
perkembangan teknologi.

– Sumber pelunasan kewajiban

Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredit dapat diatasi melalui leasing karena pada
umumnya pelunasan atau pembayaran sewa hampir selalu diperkirakan berasal dari modal kerja
yang dihasilkan oleh adanya aktiva yang di leasekan.

– Kapitalisasi biaya

Adanya biaya tambahan selain harga perolehan seperti biaya penyerahan, instalasi,
pemeriksaan dan lain sebagainya dapat dipertimbangkan sebagai biaya modal yang dapat
dibiayai dalam leasing dan dapat disusutkan berdasarkan lamanya masa leasing.

– Resiko keusangan

Dalam keadaan yang serba tidak menentu, leasing yang berjangka waktu relatif singkat dapat
mengatasi kekhawatiran lessee terhadap resiko keusangan sehingga lessee tidak perlu
mempertimbangkan resiko pada tahap dini yang mungkin terjadi.

– Kemudahan penyusutan anggaran

Adanya pembayaran sewa guna usaha secara berkala yang jumlahnya relatif tetap akan
merupakan kemudahan dalam penyusunan anggaran tahunan lessee.
 kekurangan leasing
o Hak kepemilikan barang hanya akan berpindah apabila kewajiba lease telah diselesaikan
dan hak opsi digunakan.
o Seandainya terjadi pembatalan suatu perjanjian sewa guna usaha, maka
kemungkinan biaya yang ditimbulkan cukup besar.
o Barang modal yang diperoleh oleh lease tidak dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh
kredit.
o Resiko yang melekat pada peralatan atau barang modal itu sendiri. Kemungkinan adanya
kenakalan penyewa guna usaha untuk melakukan jual atau sewa kepada pihak sewa guna
usaha yang lain.
o Fluktuasi bunga. Adanya fluktuasi bunga menimbulkan resiko bunga bagi perusahaan
sewa guna usaha, karena antara investasi dalam barang yang disewa guna usaha dengan
sumber dana pembelanjaan tidak sesuai.

BAB XV

SUMBER DANA JANGKA PENDEK


Sumber dana jangka panjang adalah pendanaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang
pengembaliannya dalam jangka waktu yang lama dan manfaat yang akan dirasakan dalam waktu
yang lamajuga.

Umumnya sekitar 5 hingga 10 tahun periode. Alasan manajemen keuangan perusahaan


memerlukan pendanaan jangka panjang adalah:

1. Kebutuhan dana dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk investasi perusahaan
2. Laba ditahan peruahaan tidak mencukupi atau tidak ada untuk memenuhi kebutuhan
pendanaan perusahaan.

Misalnya sebuah perusahaan yang ingin melakukan pengembangan usaha seperti ingin
membeli aset tetap berupa tanah, mesin atau pembangunan pabrik baru akan memerlukan
tambahan dana segar dalam jumlah yang besar.
Pendanaan jangka pendek tentu tidak akan sanggup mengatasinya karena jumlahnya yang
relatif kecil. Maka dibutuhkan sumber dana jangka panjang untuk memenuhinya.

Jenis Pendanaan Jangka Panjang


Sumber dana jangka panjang bisa dikelompokkan menjadi dua jenis. Pertama, pendanaan
jangka panjang yang diperoleh dari UTANG.dan yang kedua pendanaan diperoleh dari MODAL.
1. Sumber Dana dari Utang

Utang disini adalah utang jangka panjang (loan), perusahaan meminjam dana kepada
pihak lain (kreditur) dan melunasi kembali pinjaman pokok beserta biayanya (bunga) dalam
tempo waktu yang lama.
Pendanaan jangka panjang dari utang contohnya:
 Kredit Investasi
Kredit investasi merupakan salah satu alternatif sumber dana jangka panjang yang difasilitasi
oleh lembaga perbankan.
Ada beberapa hal yang akan diperhatikan oleh perbankan sebagai kreditur dalam
memutuskan pengajuan kredit investasi diterima atau tidak.

a. Kelayakan investasi yang akan dijalankan


b. Arus kas investasi yang akan dijalankan
c. Jangka waktu peminjaman
d. Nominal pembayaran pinjaman disetiap periode
e. Tingkat bunga

 Biaya tambahan atau denda jika telat bayar atau bayar lebih awal
1) Hipotik

Hipotik adalah salah satu jenis pendanaan jangka panjang berbentuk utang yang mewajibkan
adanya jaminan atau agunan berupa aktiva tetap perusahaan.Aktiva tetap yang dijaminkan
contohnya tanah, gedung, pabrik bahkan kapal. Dana yang dipinjam dalam jumlah yang besar,
umumnya senilai 70 hingga 90 % dari nilai pasar aktiva tetap yang dijaminkan perusahaan.

Ada beberapa hal menarik yang membuat perusahaan memilih opsi pendanaan jangka panjang
dari hipotik:
– Perusahaan masih bisa menggunakan aktiva tetap yang dijaminkan. Tapi tidak boleh
mengubah dan menjualnya.
– Umumnya bunga hipotik lebih rendah dari instrumen pendanaan jangka panjang yang
lain (karena ada jaminan)
– Perusahaan bisa memilih skema suku bunga hipotik. Bunga tetap atau bunga
mengambang. Masing masing memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.
– Tempo pembayaran yang relatif lama. Dan bisa mengajukan perpanjangan waktu
pembayaran.

ada beberapa hal yang dipertimbangkan yang menjadi kelemahan dari hipotik seperti:

– Adanya biaya yang cukup besar dalam perjanjian utang hipotik. Selain biaya bunga
hipotik, ada lagi biaya yang harus ditanggung seperti biaya asuransi aktiva tetap yang
dijaminkan, biaya appraisal untuk menilai aktiva tetap yang dijaminkan, biaya
administrasi, dan biaya notaris yang jika digabungkan akan menjadi nominal yang
bahkan lebih besar dari aktiva yang dijaminkan.
– Aktiva yang dijaminkan memang bisa digunakan, tapi ada batasan batasan seperti tidak
boleh mengubah, menyewakan dan menjual aktiva tetap.
 Obligasi

Obligasi (bond) adalah alternatif pendanaan jangka panjang berupa sertifikat surat berharga
yang berisikan kontrak pengakuan utang oleh penerbit obligasi kepada kreditur (pemberi
pinjaman) Perusahaan bisa memilih obligasi sebagai sumber dana jangka panjang dan
berkewajiban untuk membayar pokok pinjaman saat jatuh tempo dan membayar bunganya secara
berkala pada tanggal yang telah ditetapkan.

Obligasi bukan produk perbankan, melainkan produk pasar modal yang berbentuk sekuritas,
jadi kreditur selaku pemegang obligasi bisa menjual obligasinya kepada pihak lain dipasar
sekunder.

o Dalam sertifikat obligasi tertulis hal hal mengenai:


o Jumlah nominal obligasi
o Tingkat suku bunga (kupon)
o Tanggal jatuh tempo
o Tanggal pembayaran bunga

 Harga penebusan (bila penerbit obligasi ingin membeli kembali)


Pada umumnya utang obligasi tidak disertai jaminan.Walaupun ada yang obligasi yang
menyertai jaminan (Obligasi hipotik) tetapi jarang ada.
Jatuh tempo obligasi yang lama bisa 10 hingga 30 tahun dan pembayaran bunga biasanya
2 kali dalam satu tahun. Kupon atau bunga obligasi ada berbagai macam, ada bunga
mengambang, bunga tetap, dan bahkan obligas tanpa bunga (zero coupon bond).

3. Sumber Dana dari Modal


Pendanaan jangka panjang dari modal adalah alternatif selain pendanaan yang dibiayai
dari utang. Jadi tidak akan ada bunga dalam skema pendanaan ini. Sumber dana dari modal bisa
berpengaruh pada strutur modal perusahaan.Contoh sumber dana dari modal adalah penerbitan
saham.
Penerbitan Saham 
Saham adalah surat berharga atau sekuritas yang merupakan penyertaan modal pada
sebuah perusahaan. Perusahaan bisa menerbitkan saham, kemudian saham tersebut dibeli oleh
investor, pembeli tersebut otomatis akan menjadi bagian dari pemilik perusahaan.
Dana hasil penjualan saham itulah yang nanti akan menjadi sumber keuangan perusahaan.

Bertambahnya pemilik perusahaan berarti struktur modal perusahaan juga akan berubah.
Struktur modal perusahaan akan berubah sesuai dengan persentase kepemilikan saham baik
pemilik baru atau pemilik lama. Penerbitan saham berarti mengajak orang lain "join" berbisnis
dengan perusahaan. Tidak utang.Jadi tidak ada kewajiban perusahaan untuk melunasi dan
membayar bunga seperti pendanaan dari utang.

Laba Ditahan

 Laba ditahan bisa menjadi opsi alternatif dalam mendapatkan sumber dana jangka
panjang perusahaan. Laba ditahan merupakan sumber dana jangka panjang yang berasal
dari internal perusahaan.  Laba ditahan adalah bagian atau seluruh laba yang dihasilkan
perusahaan diperiode sebelumnya yang digunakan kembali untuk membiayai kebutuhan
perusahaan.
 Laba ditahan bisa dipilih apabila manajemen dan pemegang saham tidak menginginkan
perusahaan tersebut mengadakan utang ataupun menambah saham baru.
 Laba ditahan dalam jumlah yang besar bisa digunakan untuk aktivitas investasi
perusahaan dalam jangka panjang. Atau paling tidak laba ditahan bisa mengurangi dana
yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan jangka panjang perusahaan. Sehingga
kebutuhan dana dari sumber pendanaan yang lain tidak terlalu besar.

BAB XVI

FOKUS MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen keuangan adalah suatu bagian dari manajemen yang fokusnya adalah
pengelolaan dana perusahaan yang efektif dan efesien guna mencapat tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan.
Manajemen keuangan mempunyai tugas antara lain :

1. Memanfaatkan peluang dalam memperoleh dana intern maupun ekstern
2. Pengalokasian dana untuk menunjang kegiatan perusahaan.
3. Penggunaan dana yang dilakukan secara efisien dan efektif.

Manajemen keuangan memfokuskan perhatian pada proses  pengambilan keputusan

A. pengambilan keputusan

B. pemilihan produk

C. pencatatan transaksi

D. keuangan perusahaan

E. pencarian modal

Anda mungkin juga menyukai