Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM MANUFAKTUR

PT ARNOTT’S INDONESIA

KELAS : XII Ak 3

KELOMPOK 2 : Makanan

ANGGOTA KELOMPOK : Riyanti Teresa

Athena Imanuella

Adela Dwiyanti Laksana

Nathasha Talita

Lieputra Yulis Setiawan


BAB 1

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan atau badan usaha yang melakukan aktivitas mengolah
bahan mentah ataupun bahan setengah jadi. Bahan tersebut dilakukan proses tertentu sehingga menjadi
brang setengah jadi yang memiliki nilai jual lebih.

Karakteristik perusahaan manufaktur :

1. Proses pengolahan produk


Kegiatan ini dilakukan dengan pengolahan bahan mentah menjadi suatu barang jadi dimana
prosesnya membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar. Barang siap jadi tersebut kemudian
dijual kepada para konsumen dengan proses pemasaran.
2. Mesin berskala besar
Kegiatan produksi pada manufacturing company menggunakan mesin-mesin dan peralatan
dengan skala besar agar dapat menghasilkan suatu produk dalam jumlah tertentu dan kualitas
tertentu. Namun, kegiatan produksi masih tetap membutuhkan tenaga manusia yang profesional
untuk mengendalikan mesin-mesin dan peralatan tersebut.
3. Biaya Produksi
Agar dapat menghasilkan produk jadi berkualitas dengan jumlah besar maka dibutuhkan biaya
yang besar pula untuk mendukung kegiatan produksi. Biaya tersebut adalah untuk pengadaan
bahan baku, biaya tenaga kerja, perawatan mesin, dan lain-lain. Meskipun biaya produksi dalam
industri ini sangat besar, namun potensi keuntungan yang dapat dihasilkan pun jumlahnya sangat
besar.
4. Proses Produksi
Kegiatan produksi pada perusahaan manufaktur pada umumnya sangat kompleks sehingga
membutuhkan pembagian tugas dan koordinasi yang baik antar divisi. Misalnya, tenaga operator
mesin bekerja memastikan mesin bekerja sesuai fungsinya, sedangkan bagian quality control
bekerja memastikan produk yang dihasilkan sesuai standar dan layak dijual ke pasar.
5. Pemasaran dan Penjualan
Kegiatan produksi akan sangat berkaitan dengan proses pemasaran dan penjualan produk. Tanpa
adanya pemasaran dan penjualan yang baik maka proses produksi akan mengalami masalah.
Perusahaan manufaktur umumnya melakukan berbagai upaya pemasaran semaksimal mungkin
agar penjualan produknya meningkat. Bahkan, seringkali perusahaan mengeluarkan biaya yang
besar untuk melakukan kegiatan promosi agar produknya lebih dikenal masyarakat dan menarik
minat konsumen untuk membeli.

Fungsi perusahaan manufaktur :

1. Fungsi Produksi

Fungsi ini adalah kegiatan utama dari manufacturing company, yaitu mengolah bahan mentah
menjadi suatu barang jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen. Kegiatan ini membutuhkan
biaya, misalnya biaya bahan baku, gaji pekerja produksi, biaya perawatan mesin, dan lainnya.

2. Fungsi Pemasaran

Fungsi ini bertujuan untuk mencapai tujuan dari kegiatan perusahaan, yaitu memperoleh
keuntungan dengan menjual produk yang dihasilkan. Kegiatan ini mengeluarkan biaya, misalnya
biaya promosi, biaya distribusi, biaya sewa gedung, dan biaya gaji karyawan pemasaran.

3. Fungsi Administrasi dan Umum

Ini merupakan fungsi kegiatan manufaktur yang berkaitan dengan kebijakan, pengarahan, dan
pengawasan, sehingga kegiatan perusahaan berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan ini juga
membutuhkan biaya, misalnya biaya personalia, biaya akuntansi, dan lainnya.

4. Fungsi Keuangan

Ini adalah fungsi penyediaan berbagai kebutuhan dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk
berbagai kegiatannya, baik itu kegiatan produksi maupun upaya pengembangan perusahaan.

Contoh perusahaan manufaktur :

1. Industri Tekstil dan Garmen


Argo Pantes Tbk, Asia Pasific Fibers Tbk, Eratex Djaya Tbk, Centex Tbk, Apac Citra Centertex Tbk
2. Industri Otomotif, Astra Otopart Tbk, Astra International Tbk, Gajah Tunggal Tbk, Indo Kordsa Tbk,
Goodyear Indonesia Tbk
3. Industri Elektronik
Sat Nusa Persada Tbk
4. Industri Makanan dan Minuman
Akasha Wira Internasional Tbk, Cahaya Kalbar Tbk, Davomas Abadi Tbk, Indofood CBP Sukses
Makmur Tb
BAB 2
SEJARAH
1. Sejarah PT ARROTT’S INDONESIA

Dimulai dengan berdirinya perusahaan yang bergerak dibidang makanan kering dengan nama PT
Tatas Mulya pada tahun 1997. Sejalan dengan perkembangan pasar yang kurang menyukai produk
ini, maka perusahaan mulai membuat makanan kecil dalam bentuk chips.

Pada tahun 1982 secara resmi dibaut akte pendirian perusahaan yang menjadi cikal bakal PT Arnott’s
Indonesia.

Pada tahun 1984 perusahaan ini berkembang menjadi 2 yaitu PT Tatas Mulya yang berlokasi di Pulo
Mas dan PT Cipta Rasa Primatama yang pindah ke Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Pada Januari 1985, PT Tatas Mulya berganti nama menjadi PT BMS, selanjutnya pada tahun 1986, PT
BMS bkerja sama dengan Arnott’s Biscuits Limited Australia yang merupakan perusahaan biscuit
terbesar di Australia.

Sejalan dengan perkembangan industri, pada bula Desember 1988, PT Helies Arnott’s Indonesia
berganti nama menjadi PT Arnott’s Indonesia dan berafilasi langsung ke Campbell soup company yang
merupakan salah satu perusahaan Amerika berskala dunia yang memproduksi makanan dan dikelola
dengan baik.

Dengan berjalannya waktu, beberapa prosuk andalan PT Arnott’s Indonesia yang ada dipasaran saat
ini adalah : milk plus, goodtime teddy and goodtime esmiley, nyam nyam, tri and two, tim tam dsb.
BAB 3

PROSES PEMBUATAN TIM TAM

1. Membuat adonan bahan bahan biscuit


a. Margarin, gula, pengembang, perasa coklat, coklat pasta
b.Campur dan aduk selama 10 menit (menggunakan mesin pengaduk)
c. Pastikan semua adonan tercampur rata agar mudah dicampur dengan bahan bahan padat
seperti tepung dan coklat bubuk
d.Alasan lainnya adalah agar hasil biscuit tidak pecah dan memberikan kualitas baik.
2. Memotong dan menipiskan adonan yang sudah jadi
Penpisan dilakukan dengan menekan adonan secara bertahap :
a. Buat adonan dengan ketebalan 3cm
b. Buat adonan dengan ketebalah 1 ½ cm
c. Lakukan secara bertahap sampai ketebalan mencapai 5 mm
3. Pencetakan adonan ( dengan menggunakan mesin cetak)
a. Pencetakan dilakukan secara otomatis dengan menggunakan mesin pencetak
b. Adonan sisa percetakan akan terkumpul secara otomatis untuk diolah kembali
4. Proses pemanggangan biskuit
a. Pemanggangan dilakukan diatas api langsung dengan suhu 290 derajat celcius
b. Proses pembuatan biskuit dari adonan sampai pemanggangan hanya berlangsung selama 5
menit
5. Membuat adonan krim
a. Margarin, gula, pengembang, coklat psta, dan coklat bubuk
b. Campr dan aduk selama 15 menit (menggunakan mesin pengaduk)
6. Menambahkan atau memasukkan krim ke biskuit
a. Proses ini dilakukan secara otomatis menggunakan mesin
7. Melumurkan coklat ke biskuit
a. Coklat ini dilumurkan langsung ke seluruh permukaan biskuit
8. Penyemprotan lumuran coklat
a. Proses ini dilakukan agar lumuran coklat tersebut melapisi biskuit secara sempurna dan juga
membentuk gelombang alami pada permukaan biskuit
9. Proses pendinginan
a. Pendinginan dilakukan di suhu 5 – 8 derajat celcius
10. Proses pengecekan biskuit
a. Proses ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada metal atau besi yang terkandung didalam
biskuit
11. Proses pengemasan
a. Proses pengemasan ini dilakukan dengan sensor yang dapat merapihkan atau meluruskan
biskuit. Sensor ini yang mengatur laju ban berjalan
NOTE: SUHU MELELEH -+35 derajat celcius

Bahan-bahan:
 Margarin
 Gula
 Pengembang
 Perasa
 Coklat pasta
 Coklat bubuk
 tepung
 Dsb

Peralatan yang dibutuhkan:


 Mesing pengaduk
 Mesin pemotong adonan
 Mesin penekan (penipis) adonan
 Mesin pencetak adonan
 Mesin pemanggang
 Mesin pelumur coklat
 Mesin penyemprot
 Mesin pendingin
 Dsb

Anda mungkin juga menyukai