PT DUA KELINCI
Disusun :
Mega Trecylis O. Hukom - 2165050006
Zefanya Nanda Filemon - 2165050008
Timothy Verellino Patrick Reba - 2165050010
Johannes Rafael Oloan - 2165050054
Gracia Jacqueline R. Tuamelly - 2165050101
Maria Theresia Moi Say - 22650500
Pembimbing :
dr. Ance Andriani, MS, SpGK, SpOK
Produk: Koroku/Koro/Kacang-kacangan
Sejarah Pabrik
Awal mulanya PT Dua Kelinci yang berdiri pada tahun 1972 di Surabaya hanyalah sebuah home industry hanya
memproduksi kacang garing dengan merek Sari Gurih berlogo "Dua Kelinci".
Dikarenakan konsumen lebih suka menyebut Dengan "Dua Kelinci", maka pada tahun 1982 perusahaan mengganti
mereknya yaitu “Dua Kelinci”.
Agar lebih menjamin kualitas dan dapat memenuhi permintan pasar. Pada tanggal 1985 perusahaan mendirikan PT
Dua Kelinci di Pati.
Di tahun 2000, PT Dua Kelinci telah meluncurkan produk-produk baru seperti Sanghai DK,Hot Nut, Garlic Nut, HA
Lofet, KOROKU dan lain-lain.
Gambar Pabrik
Gambar Produk
Alur PRODUKSI
Penggorengan
Penirisan (Spinning)
Penambahan
Coating adonan dan tepung
kanji
Pengovenan
Penambahan
Seasoning Bumbu Cair dan
Bumbu Serbukl
Packing
Ketersediaan Fasilitas dan
Pekerja
Fasilitas Pabrik
Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan.
Tenaga kerja di PT Dua Kelinci berjumlah 6526 orang.
Sanitasi merupakan persyaratan mutlak bagi industri pangan sebab sanitasi berpengaruh langsung
dan tidak langsung terhadap mutu pangan dan daya awet produk serta juga menjadi salah salah
satu tolok ukur teratas dalam menilai keberhasilan perusahaan yang menangani produk pangan.
1. Sanitasi Bangunan
Ruang di PT Dua Kelinci cukup baik namun perlu adanya penyempurnan terhadap konstruksi yang ideal untuk
pintu ganda agar ruangan tidak berkontak langsung dengan lingkuangan luar sehingga dapat meminimalisasi
terjadinya kontaminasi terhadap produk.
Bangunan unit di PT Dua Kelinci terdiri dari ruang pokok dan ruang kantor.
Di PT Dua Kelinci juga dilengkapi dengan ventilasi yang cukup baik yaitu lubang angin di bagian atas bangunan
pada ruang bagian produksi sudah terdapat ventilasi dengan penutup kasa.
Atap ruang produksi KOROKU terbuat dari galvanis yang bergelombang dan telah memenuhi syarat ruang produksi
yang ideal yaitu karena bahan tidak banyak menyerap panas.
2. Sanitasi Mesin dan Peralatan Produksi
Pada PT Dua Kelinci alat pengolahan dan wadah pangan perlu selalu dijaga kebersihannya karena jika tidak hal itu
juga bisa menjadi sumber pencemaran.
Peralatan untuk makanan memenuhi persyaratan sanitasi (baik disiram maupun bahan kontruksinya) yaitu mudah
dibongkar pasang dan mudah dicuci.
3. Sanitasi Tenaga Kerja
Kebersihan dan higienitas industri makanan sangat penting dimana salah satunya faktornya adalah Tenaga Kerja.
Tenaga Kerja juga merupakan sumber pencemaran, sehingga kebersihan Tenaga Kerja dapat mempengaruhi kualitas
produk yang dihasilkan.
Tenaga Kerja disuatu pabrik pengolahan makanan yang terlibat langsung dalam proses pengolahan merupakan
sumber kontaminasi bagi produk pangan.
4. Sanitasi Penanganan Limbah
Tiap-tiap industri pangan akan menghadapi masalah pembuangan cairan limbah, sampah dan masalah polusi. Sampah
industri pangan terdiri dari sampah padat yang bersal dari sisa-sisa bahan dan sampah cair yang berasal dari
pencucian dan penyentoran.
Peralatan, mesin, sarana, dan fasilitas yang digunakan untuk penanganan limbah di PT. Dua Kelinci antara lain:
pompa blower, turbo jet, aerator, TPS, IPAL, Reservoir, tangki/bak sedimentasi, mobil tangki, fasilitas air, dan listrik.
Pengolahan limbah cair
Pengolahan limbah padat
Limbah cair dari proses produksi ditangani
Limbah padat yang dikelola meliputi tanah
dan diolah dengan cara
dari kacang, abu batubara, sisa-sisa tepung, dan
aerobik di IPAL yang berasal berasal dari
sampah produksi.
bermacam-macam
proses.
• Limbah tanah dari kacang tanah
dimanfaatkan untuk landfill.
• Limbah cair dari sumber cerobong
batubara diolah dengan system netralisasi,
• Limbah abu batubara dimanfaatkan untuk
Koagulasi, dan sedimentasi di tangki atau
pemadatan jalan, bangunan sipil, konstruksi
bak sedimen.
sipil serta unit pembuatan batako.
• Limbah dari mesin goreng / bletong
• Limbah sampah produksi ditampung di TPS
ditangani dengan pengendapan, penirisan,
untuk selanjutnya dibuang ke TPA, namun
dan spinning (sentrifugal).
sampah plastik dipisahkan
• Limbah rebusan asin (kacang garing)
• Limbah sisa-sisa produksi seperti tepung
didaur ulang dan dimanfaatkan untuk
digunakan sebagai pakan ternak.
tambak asin
Skema Pengolahan limbah gas cerobong
Pengolahan limbah gas cerobong
wet scruber.
Status Pekerja
Identitas
● Jenis Pekerjaan : Buruh pabrik bagian produksi unit packing (quality control)
● Tunjangan : Rp 800.000,-
● Jarak rumah-kantor : 2 km
Status Kesehatan
● Gigi-geligi : Normal
● Gusi : Normal
● Leher : KGB tidak teraba membesar
● Dada : Normal
● Paru-paru : Normal
● Perut : Normal
● Ekstremitas : Normal
● Kulit : Normal
● Kuku : Normal
Pemeriksaan Antopometri
Berat badan : 59 kg
Tinggi badan : 158 cm
IMT : 20.02 (Normal)
• Menghitung IMT:
= 20,02
• BERAT BADAN IDEAL (BBI)
BBI = 90% x (TB – 100) x 1 Kg
= 90% x (158 – 100) x 1 Kg
= 90% x 58
= 52,2 kg
= 25 kkal x 52,2 kg
= 1.350 kkal
Kebutuhan Kalori Harian
Kebutuhan Kalori Total untuk perempuan
•BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x Usia)
: 655 + (9,6 x 59) + (1,8 x 158) – (4,7 x 24)
: 655 + 566,4 + 284,4 – 112,8
: 1393 x 1,70
: 2168,1kkal
Komposisi Makanan
•Karbohidrat 60 sampai 75 % dari total energi
: (60 % x 2168 kkal) sampai (75 % x 2168 kkal)
: 1300,8 sampai 1626 kkal
: 325,2 sampai 406,5 gram
Hari 2
Makan Pagi URT Karbo (g) Protein (g) Lemak (g)
-Air Putih -1 gelas -0 g -0 g -0 g
-Sandwich sapi -1 porsi -26,08 g -15,88g -4,9
-Telur mata sapi -1 butir -0,88 g -13,63 g -15,31 g