Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

SURVEI INDUSTRI PRODUKSI

TAHU TEMPE KM 6 KEFAMENANU

Oleh

1. Yandriyani Asri Bria (41200010)


2. Donna Elisabeth Sanit (41200014)
3. Fitryani Sukardin Putri (41200134)
4. Stefanus Luan (41200027)
5. Maria Ojina Tefa (41200109)
6. Maria Ilona Nana (41200031)
7. Deny Yanto Liu (41200134)

Kelas : Manajemen IV A

Mata Kuliah : Manajemen Operasional

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TIMOR

KEFAMENANU

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan
kasihnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Maksud tujuan
penyusun dalam menyusun laporan ini untuk memenuhi tugas manajemen operasional yang
ditugaskan kepada penyusun. Untuk itu apabila terdapat kesalahan dalam penulisan laporan ini
kami mohon maaf. Kritik saran yang membangun sangat berguna bagi penyusun. Atas
perhatiannya penyusun ucapkan terima kasih.

Kefamenanu, 11 Juni 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................................... i

Kata Pengantar .......................................................................................................................... ii

Daftar Isi ..................................................................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
C. Tujuan .............................................................................................................................. 1

Bab II Pembahasan

A. Pelaksanaan Kegiatan ...................................................................................................... 2


B. Hasil Kegiatan .................................................................................................................. 2
C. Kegiatan Produksi dan Proses Kegiatan .......................................................................... 3

Bab III Penutup

A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................................ 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen Operasional adalah salah satu mata kuliah yang diprogramkan
mahasiswa fakultas ekonomi terkhususnya mahasiswa prodi manajemen untuk
memahami pengembangan usaha bisnis dan menambah wawasan mahasiswa. Maka
mahasiswa perlu terjun langsung kelapangan dan berpikir sistematis untuk mencari
permasalahan teknis yang ada pada industri dan memberikan solusi sistematis yang tepat.
Industri sangat penting, karena industri merupakan sebuah tempat yang dituju
untuk bekerja. Calon pekerja yang akan bekerja tentunya harus mengetahui medan kerja
yang sesungguhnya. Oleh karena itu seseorang harus memahami tentang industri dengan
cara melakukan “Kunjungan/Survei Industri”.
Adapun tujuan kunjungan industri kami adalah Industri Pembuatan Tahu Tempe.
Industri tersebut terletak di Jalan Eltari KM 6 Kefamenanu.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pelaksanaan Kegiatan Industri?
2. Bagaimana Hasil kegiatannya?
3. Bagaimana Kegiatan Produksinya dan proses Kegiatannya?

C. Tujuan
 Untuk mengetahui proses dan semua yang ada dalam industry tahu tempe.
 Sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas
kunjungan industry.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang kami lakukan pada tanggal 3 April dan 11 Juni 2022 selama 2 (dua)
hari di industri tahu tempe bertempat di desa Maubeli Kecamatan Kota Kefamenanu
Kabupaten Timur Tengah Utara mulai pukul 09.00 WITA sampai kira-kira pukul 14.00
WITA, antara lain :
 Persiapan sekaligus meninjau lokasi
 Melakukan wawancara
 Melihat dan membantu Proses Produksi

B. Hasil Kegiatan
Setelah 2 (dua) hari kami mengikuti dan menyelesaikan Kegiatan kunjungan
lapangan di industri tahu tempeini, kami mendapat banyak ilmu baru. Dan setelah itu
kami dapat lebih memahami tentang pembuatan tahu tempe.
Daftar pertanyaan dan jawaban dalam wawancara
 Siapakah nama pemilik industry?
 Bos jawa
 Apa saja yang diproduksi?
 Tahu dan tempe
 Ada yang lain selain tahu tempe dan kenapa lebih memilih industri tahu tempe?
 Tidak. Sementara ini, itu saja. Kalau masalah memilih, tidak memilih
karena pabrik ini sebenarnya didirikan oleh anak saya dan saya sendiri
tinggal meneruskan.
 Berapa banyak karyawan yang dipekerjakan?
 13 orang
 Apakah karyawan diberi fasilitas? Kalau ya berupa apa?
 Kalau fasilitas yang diberikan kepada karyawan berupa tempat istirahat.
 Berapa modal untuk industri tahu tempe ini?
 Untuk modal awal tidak tahu pasti berapa, namun untuk modal perharinya
saat ini kurang lebih 2 juta perhari.
 Modal 2 juta perhari itu digunakan untuk apa saja?
 Untuk pembelian kedelai, kayu, dan juga upah karyawan.
 Bagaimana caranya memperhatikan lingkungan?

2
 Kami mimikirkan, bagaimana seandainya saya memiliki tetangga yang
memiliki pabrik tahu dan tetangga itu tidak memperhatikan dan
membuang limbahnya sembarangan, pasti saya akan sangat marah. Jadi,
kami berusaha dan memikirkan bagaimana supaya limbah dari pabrik
kami itu tidak menganggu lingkungan sekitar. Dan cara kami antara lain,
dengan menggunakan ampas sebagai pakan ternak.
 Kenapa kira-kira memilih lokasi/ tempat ini sebagai tempat usahanya?
 Kalau masalah itu mungkin karena berada di tempat strategis, tepat di
pinggir jalan raya.
 Siapa memberikan pengawasan saat proses produksi?
 Saya sendiri dan dibantu oleh istri saya.
 Bagaimana cara anda memasarkan produk?
 Kami memasarkan produk dengan cara mengirim produk ke pasar-pasar
atau kalau pedagang langganan minta dikirim ke rumahnya kami bersedia
mengirim. Dan kami juga melayani apabila ada konsumen yang langsung
membeli kesini.
 Bagaimana cara menentukan produk dan harga?
 Industri pembuatan tahu tempe ini menemui halangan bila sewaktu waktu
terjadi kenaikan harga kedelai, namun kami selalu mengatasinya dengan
mengurangi sedikit ukurannya tanpa menaikkan harga, kemudian akan
langsung kembali seperti semula apabila harga telah kembali normal.
Meski zaman telah maju namun industri tahu tempe ini masih
menggunakan teknologi seperti saat pertama kali didirikan, sehingga
mutunya pun lebih baik apalagi dengan bahan dan alat-alat yang
semuanya masih alami dan tentu proses produksi tidak membutuhkan
biaya yang tinggi.

C. Kegiatan Produksi dan Proses Kegiatan

Kegiatan Produksi
 Alat dan bahan yang diperlukan untuk proses produksi tahu tempe :

 Kedelai
 Ragi tempe
 Air
 Cuka
 ember
 Mesin Penggiling tahu
 Tungku
 Kayu

3
 Alat Pencetak tahu
 Baskom
 Plastik pembungkus tempe
 Pisau
 Kain penyaring
 Kipas angina
 Cara memproduksi tempe :
Kedelai dipilih dan dicuci - Kedelai direbus dan digiling - Lalu kedelai dicuci lagi
dan dibuang ampasnya - Direndam selama 12 jam - Dikukus 2 menit lalu ditiris -
Didinginkan sekitar 1 jam dan di campur ragi (aduk rata) - Dibungkus , disusun di
rak tunggu hingga 1-3 hari - Kemudian tempe siap dipasarkan.
 Produksi tahu terdiri dari beberapa kegiatan antara lain :
Kedelai ditampi untuk dipilih biji yang besar kemudian dicuci - Proses
perendaman kedelai selama enam jam - Kedelai dicuci lagi selama setengah jam -
Proses penggilingan tahu - Proses perebusan sampai mendidih lalu disaring dan
dibilas sampai 3X dengan menggunakan larutan asam cuka - Air asam dipisahkan
dari gumpalan atau jonjot putih dan disimpan, sebab masih dapat digunakan lagi.
Gumpalan atau jonjot tahu yang mulai mengendap dituangkan dalam cetakan tahu
dari kayu dan dialasi kain belacu. Adonan tahu kotak dikempa selama satu menit,
sehingga air yang masih tercampur dalam adonan tahu itu terperas habis. Adonan
tahu berbentuk kotak yang sudah padat dipotong. Tahu pun siap dijual.

Proses Kegiatan
1) Produk yang dihasilkan Industri
Industri yang kami kunjungi sebernanya termasuk ke dalam industri kecil karena
jumlah karyawannya hanya berjumlah 13 orang. Produk yang dihasilkan berupa tahu dan
tempe.

2) Bisnis dan Lingkungan


Industri tahu tempe ini termasuk dalam industri kecil dan tentu saja bermotif untuk
mencari keuntungan. Pemilik berusaha untuk melayani konsumen secara baik sehingga
konsumen puas dan senang. Bentuk industri ini apabila dilihat dari macam kegunaannya
termasuk bisnis berdasarkan kegunaan bentuk, karena industri ini merubah bentuk yang
semula kedelai menjadi tempe atau tahu. Pengaruh lingkungan bisa berupa hal negatif
atau kelemahan maupun hal positif atau kelebihan, dan berikut pengaruhnya terhadap
lingkungan.

Kelebihan :
 Kebutuhan protein nabati terpenuhi.

4
 Sisa ampas tahu dapat dimanfaatkan untuk pakan
ternak(sapi,kambing,kelinci,dll).
 Membuka/memberi lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
 Masyarakat yang dekat dan tahu adanya pabrik tersebut bisa langsung
membeli di pabrik sehingga mendapat harga lebih murah.

Kelemahan :
 Apabila kedelai langka/mahal dan pemilik industri tidak pandai-pandai
berstrategi maka akan mengalami kerugian.
 Masyarakat di dekat pabrik akan mencium bau limbah yang tidak enak dan
menyengat.
 Akan mencemari air sehingga air menjadi keruh apabila limbah dibuang
sembarangan.

3) Etika Bisnis
Pemilik bisnis sangat memperhatikan mengenai etika atau tanggung jawab dalam
bisnis. Industry ini memperhatikan kepentingan umum, ini bias dilihat karena sampai
sekarang belum pernah ada keluhan dari masyarakat sekitar mengenai bau limbah.
Limbah yang berupa ampas, digunakan untuk makan ternak yakni sapi, kambing dan juga
bebek.
Pemilik selalu terbuka terhadap karyawan dan juga konsumen, karyawan atau
konsumen yang akan mengkritik atau memberi saran selalu diberi kesempatan dan
didengarkan. Meskipun industry ini kecil namun industry ini tetap memperhatikan etika
serta tanggung jawab bisnis. Bahkan karyawan yang tempat tinggalnya jauh diberi
fasilitas untuk istirahat. Karyawan diberi gaji yang sesuai sehingga karyawan tidak bosan
dan kabur ketempat lain.

4) Pemilihan Letak Usaha


Letak pendirian usaha ini cukup strategis karena berada di pinggir jalan, sehingga
memudahkan pedagang pasar yang akan membeli dan juga memudahkan konsumen
untuk mencari letak pabrik. Apabila melihat kedekatan lokasi pabrik tahu tempe ini
dengan pabrik tahu tempe lainnya cukup jauh dan beda arah, jadi ini menjadi satu
keuntungan sendiri karena konsumen tentu akan memilih mana yang letaknya lebih dekat
atau mungkin terlewati ketika dari bepergian. Keadaan di dalam pabrik juga sudah
lumayan bersih dan hasil produksi tertata rapi.
Entah sebelumnya telah dipertimbangkan atau tidak, namun untuk hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam menentukan tempat/lokasi usaha yang menguntungkan
perusahaan beberapa telah sesuai atau memenuhi syarat seperti mudah untuk
mendapatkan tenaga kerja, mudah dalam hal fasilitas transportasi, mudah memperoleh
air, dan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.

5
5) Bentuk Badan Usaha
Bentuk badan usaha dari industri ini termasuk Perseorangan (Sole Proprietorship).
Karena semua barang atau kekayaan pribadi sama sekali tidak dipisahkan dengan milik
perusahaan, dan apabila perusahaan memiliki utang maka utang itu juga merupakan utang
pemilik. Tapi apabila mendapat keuntungan yang banyak, keuntungan itu tidak perlu
dibagi dengan orang lain dan menjadi hak pemilik sendiri dan akan sangat memotivasi
untuk selalu meningkatkan kualitas dan produksinya.

6) Sasaran pasar dan Kewirausahaan


Sasaran pasar dari industri ini meliputi pasar-pasar tradisional dan juga konsumen
yang membutuhkan tahu tempe sebagai makanan sehari-hari mereka atau konsumen yang
mengolah tahu tempe itu menjadi makanan yang siap konsumsi dan kemudian
menjualnya seperti gorengan atau keripik tempe, dan lain sebagainya. Ciri wirausaha
yang telah dimiliki pemilik menurut pengamatan kami, antara lain berambisi tinggi,
percaya diri, kreatif dan juga inovatif, pandai bergaul, berani menghadapi resiko, dan
berorientasi laba.

7) Manajemen
Manajemen dalam perusahaan/pabrik ini masih sangat sederhana dan
dikendalikan langsung oleh pemilik, mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan. Pemilik menetapkan rencananya kemudian mengatakan
kepada karyawannya apa rencananya dan bersama-sama mengatur dan menjalankan.
Disamping itu pemilik juga memberikan arahan yang berguna bagi karyawannya,
melakukan pengawasan dan memberi tahu apabila ada yang melakukan kesalahan.

8) Pemasaran Produk
Pabrik tahu tempe ini telah memiliki konsumen tetap di pasar melalui cara promosi,
pemasaran dan pendistribusiannya yang tepat. Pabrik ini memiliki stretegi sendiri untuk
mendistribusikan produknya, yaitu dengan menyetorkan produknya ke pedagang-
pedagang di pasar. Namun ada juga pedagang pasar yang langsung mengambil tahu
dipabriknya. Selain pedagang, para konsumen atau pembeli kecil yang sudah tahu letak
pabrik pun biasanya lebih memilih untuk langsung datang atau membeli ke pabrik agar
mendapat lebih banyak atau lebih murah dibanding bila membeli di pasar. Pembeli pun
dapat langsung masuk dan memilih tahu/tempe yang diinginkan, kemudian para
karyawan akan melayani. Karena banyaknya pengusaha tahu tempe, pemilik juga harus
memiliki kiat agar produknya tetap menjadi pilihan dengan terus mempertahan mutu dan
kualitas produk. Selain kualitas harga juga dipertimbangkan, karena konsumen akan
selalu memilih produk yang murah namun berkualitas baik.

6
Cara promosi industri ini sudah tidak terlalu sulit tentunya, karena usianya tentu saja
sudah banyak orang yang mengetahui. Jadi proses promosi pun dapat dilakukan dari
mulut kemulut, misalnya ada konsumen yang puas telah membeli tahu tempe disana
maka akan memberi tahu tetangganya, dan tetangganya juga puas maka akan memberi
tahu temannya, begitu dan seterusnya.

9) Manajemen Sumber Daya Manusia


Pemilik pabrik tidak melakukan seleksi dan hanya membuka pendaftaran dalam
mencari pegawai baru dan pemilik pabrik hanya mempekerjakan tetangga sekitar pabrik
dan sekitar rumahnya untuk membantu dalam proses produksi. Jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan juga tidak terlalu banyak, yaitu sekitar 13 karyawan.

10) Motivasi Kerja dan Hubungan Industrial


Pemilik pabrik memberikan motivasi positif terhadap karyawan dengan memberi
tingkat kepuasan. Motivasi yang diberikan melalui komunikasi yang efektif, pengusaha
memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengatakan masalahnya, mengatakan
apapun keluhan dan menyatakan pendapatnya. Selain itu karyawan juga diberikan
kepercayaan seutuhnya. Pemilik pabrik selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan
karyawan, karena pemilik pabrik kadang juga menghadapi masalah usahanya yang harus
melibatkan karyawan untuk menyelesaikannya. Contohnya, apabila produksi tempenya
menghasilkan tempe yang asem atau tidak jadi. Hal ini membutuhkan kerjasama
antarkaryawan dan pemilik untuk menyelesaikan masalah ini.

11) Produk dan Harga


Bentuk fisik yang dihasilkan oleh usaha ini adalah tahu dan tempe. Tempe
dibungkus dengan menggunakan plastik. Pemilik usaha selalu berusaha mempertahankan
kualitas produknya untuk mempertahankan konsumen dan merebut pangsa pasar. Pemilik
pabrik selalu berhati-hati dalam menentukan harga dan hal ini harus menyesuaikan
dengan produsen tempe yang lainnya agar bisa bersaing di pasaran.

12) Distribusi dan Promosi


Pendistribusian hasil produksi tahu dan tempe dilakukan oleh pedagang yang ada
di pasar- pasar. Tetapi pemilik pabrik dalam melakukan promosi hanya dilakukan dengan
cara dari mulut ke mulut. Promosi secara tidak langsung banyak dibantu oleh tetangga
mereka yang telah merasakan produknya dan mengatakan kepada konsumen yang
lainnya.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya pengalaman kami selama mengikuti kegiatan kunjungan lapangan di
Industri Tahu Tempe dapat di ambil beberapa kesimpulan, antaranya :
 Bila seseorang mau berusaha, mau gagal, dan mau mencoba hal yang baru pasti
akan selalu ada jalan.
 Industri tahu tempe merupakan industri yang mempunyai peluang bisnis yang
cukup besar sehingga mampu menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
 Dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain.
 Menjaga mutu tetap yang terbaik membuat industri tahu tempe ini tetap diminati
konsumen.

B. Saran
Sebaiknya pemilik terus konsisten menjaga mutu dan kualitas produknya atau
bahkan meningkatkan. Perluasan pasar juga sebaiknya dilakukan tidak terbatas, namun
akan lebih baik juga apabila industri mampu mengubah limbah cair sisa pembuatan tahu
tempe menjadi biogas, entah untuk pabrik sendiri maupun disalurkan kepada masyarakat.
kebersihan dan kerapian tempat pengolahan juga harus ditingkatkan agar kehigienisan
tetap terjaga, karena itu sangat penting untuk tetap menjaga kepercayaan konsumen. Dan
yang terakhir, jangan terlalu galak kepada karyawan.

Anda mungkin juga menyukai