Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Rancang Bangun SI CATRI”MESIN PEMECAH BATOK KEMIRI” Semi


Otomatis Kapasitas 20kg untuk Meningkatkan Produktivitas dan Efektivitas
UKM Bumbu masakan Pasuruan

BIDANG KEGIATAN

PKM PENERAPAN TEKNOLOGI

DIUSULKAN OLEH :

Muhammad Ibrahim 14050524032 2014


Dimas Nugroho 16050423026 2016
Leland Adam Syakuro 16050423030 2016
Erdhie Rambang Pratama 16050423037 2016
Mohammad aris ma’ruf 16050423045 2016

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


SURABAYA
2016

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
RINGKASAN ........................................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
BAB III. METODE PELAKSANAAN ...................................................................6
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .....................................................8
4.1 ANGGARAN BIAYA .................................................................................. 8
4.2 JADWAL KEGIATAN ............................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra
Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan
Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

iii
RINGKASAN

Salah satu pengusaha bumbu yang menjadi mitra PKM – T tim pengusul
adalah bapak Budi yang memiliki home industri bumbu dasar masakan dan
pemecah kemiri di Kecamatan kejapanan,. UKM ini telah bergelut pada produksi
bumbu dasar masakan dan pemecah kemiri selama 15 tahun.Dimana produksi
paliang9 tahun
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh tim
pengusul kegiatan ini dengan UKM mitra diperoleh bahwa permasalahan yang
dihadapi pihak mitra yaitu selama ini pada proses pemecahan kemiri dilakukan
oleh dua orang karyawan secara manual menggunakan sebuah kantong karet
seukuran biji kemiri yang dikaitkan pada sepotong bambu dan di pukul pada
sebuah batu.2 orang yang menyortir buah kemiri yang utuh dan pecah.
Tujuan kegiatan PKM – T ini adalah membantu meningkatkan
produktifitas dan efektivitas proses pemecahan kemiri lebih cepat dari
sebelumnya secara manual yang melelahkan.Luaran yang diharapkan yaitu
terciptanya alat pemecah kemiri dengan kapasitas 20 kg.pemecah kemiri semi
otomatis dilengkapi dengan pemisah kemiri antara utuh dan pecah. Alat pemecah
kemiri terbuat dari triplek,stainless steel dan plat besi. Metode pelaksanaan
kegiatan ini yaitu dengan perumusan masalah, Pembuatan alat, Uji coba dan
perbaikkan alat, pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan mesin serta
pemantauan secara berkala untuk mengetahui perkembangan usaha mitra.Luaran
dari PKM-T ini adalah terciptanya SI CATRI – Mesin Pemecah batok
kemiri,publikasi artikel, Usulan paten HKI

Kata Kunci : alat pemecah kemiri, kemiri, mesin tepat guna

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemiri (Aleurites Moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya
dimanfaatkan sebagi sumber minyak dan rempah-rempah.tumbuhan ini masih
sekerabat dengan singkong dan termasuk dalam suku Euphorbiaceace,tumbuhan
ini menyebar luas melalui India ,China,Asia Tenggara terutama Indonesia.Di
Indonesia kemiri dikenal dengan banyak nama ,diantaranya kembiri,gambiri
hambiri dll( Wikepedia,2016).
Kampung Kejapanan,adalah kampung yang dulunya banyak terdapat
UKM pembuat bumbu masakan,dan sekarang UKM tersebut berkurang berjumlah
5 UKMsaja karena pengolahannya yang mahal,bumbu yang di hasilkan di UKM
yang kami datangi yaitu bumbu dasar,bumbu tersebut adalah berwarna putih dan
orange,kedua warna tersebut terdapat bahan yang digunakan bawang
putih,bawang merah,jahe ,lengkuas,kemiri,lada bubuk,kemiri dan lain – lain.
UKM yang kami datangi adalah milik pak Budi,beliau memproduksi
bumbu dasar dan juga memecah batok kemiri sendiri untuk di ambil daging
kemirinya sebagai bahan bumbu dasar dengan di bantu karyawannya 2 orang
untuk bagian pemecah batok kemiri dan 2 orang bagian pembuatan bumbu dasar
yaitu kalangan ibu-ibu,beliau sudah berkecimpung di usaha tersebut selama 15
tahun,dimana yang paling lama di pemecah batok kemiri selama 9 tahun dan
sampai sekarang,pemecahan tersebut sangat sederhana di mana hanya
menggunakan sebuah kantong karet seukuran biji kemiri yang dikaitkan pada
sepotong bambu dan di pukul pada sebuah batu dan pemilihan buah kemiri terbaik
masih menggunakan tenaga manusia

a) b) c)
Gambar 1. Proses pemecahan kemiri
b) Batok kemiri
c) 2 karyawan
d) Pemilihan buah kemiri terbaik
Dimana proses pemecahan tersebut diawali dari penjemuran,pedinginan di
luar,pendinginan di dalam frezer,dan pemecahan.Proses pertamayaitu
penjemuran,dimana dari petani di beli oleh pak Budi lalu di jemur selama kurang
lebing 3 hari tergantung oleh cuaca dengan indikator batok kemiri tersebut
2

terdapat gari pecah berwarna putih ,tahap keduasudahdapat di diamkan ke tempat


teduh sampai keadaan batok tersebut dingin,masuk tahap ketiga batok kemiri
dibawah ke freezer untuk di dinginkan agar daging kemiri menciut sehingga
terjadi pelekangan cangkang dan mudah terpecah pada saat pembenturan pada
batu,diamana indikatornya batok kemiri seluruhnya tertutupi salju.Tahap terakhir
pemecahan batok dimana pemecahn dilakukan dengn menggunakan sebuah
sebuah kantong karet seukuran biji kemiri yang dikaitkan pada sepotong bambu
dan di pukul pada sebuah batu sehingga tempurungnya pecah dan daging biji
kemiri mudah diambil.

a) b) c)
Gambar 2. Proses pemecahan kemiri
e) Penjemuran batok kemiri
f) Pendinginan dengan freezer.
g) Pemecahan menggunakan alat sederhana.

Dari rentetan tahap tersebut menurut pak Budi hal yang menjadi kendala
dalam proses pemecah batok kemiri adalah proses pemecahannya dikarenakan
harus memecahkan satu per satu dengan sebuah kantong karet seukuran biji
kemiri dengan palu,sehingga memerlukan waktu yang relatif lama, sehingga
produktivitas yang dihasilkan juga belum maksimal. Serta menimbulkan
kelelahan yang cukup berarti sehingga menghambat proses produksi bumbu
tersebut.
Dengan adanya permasalahan yang telah dikemukakan oleh pak Budi
mengenai kendala proses produksi yaitu proses pemecahan batok kemiri, maka
kami mengangkat Tema SI CATRI “MESIN PEMECAH BATOK KEMIRI”Semi
Otomatis Kapasitas 20 Kg Untuk Meningkatkan Produkstivitas Dan Efektivitas
Ukm Bumbu masakan Pasuruan, sebagai PKM-T yang merancang bangun mesin
pemecah yang mudah pengoperasiannya, mudah dipindahkan dan tidak memakan
tempat. Selain itu, mesin ini mampu meningkatkan efisiensi dalam pekerjaan,
sehingga UKM pak Budi dapat meningkatkan produktivitas daging kemiri dan
efektivitasnya meningkat.
Berdasarkan permasalahan pada mitra dan kajian pustaka yang telah
dilakukan, kami mengangkat tema Rancang Bangun SI CATRI ”MESIN
PEMECAH BATOK KEMIRI” Semi Otomatis Kapasitas 20kg untuk
Meningkatkan Produkstivitas dan Efektivitas UKM Bumbu masakan Pasuruan
3

1.2 Tujuan
Tujuan dalam kegiatan PKMT ini yaitu untuk meningkatkan produktivitas
UKM mitra dengan indikator sebagai berikut.
1. Proses pemecahan konstan,karena menggunakan mesin.
2. Lebih efektif karena tidak menggunakan tenaga manual lagi melainkan
mesin.
3. Lebih praktis pengoperasiaanya karena alat bekerja secara otomatis
sehingga aman dan kualitas kemiri yang di hasilkan bagus
4. Produk lebih higienis, karena sebelumnya dikerjakan secara manual
dengan tangan yang rawan bakteri diganti menggunakan mesin tenologi tepat
guna
1.3 Manfaat
a. Bagi Anggota Kelompok PKM
Program ini merupakan media pembelajaran bagi mahasiswa dalam
melatih dan mengembangkan kemampuan bekerjasama dalam tim serta
melatih mahasiswa mempersiapkan diri dalam jaman globalisasi terutama
dalam bidang teknolgi.
b. Bagi Mitra/ Masyarakat
 Meningkatkan produktivitas Dengan adanya Si Catri, mitra dapat
meningkatkan penghasilan hingga 4 kali. Produksi semula 15kg (sehari
bekerja) dapat meningkat menjadi 50 kg perharinya.
 Kesehatan
“Si Catri” akan mengurangi kelelahan yang diakibatkan pengerjaan
pemecahan kemiri yang dilakukan dengan cara manual.
 Transfer IPTEKS ke masyarakat
Menginformasikan teknologi “Si Catri” kepada masyarakat melalui
seminar.
1.4 Luaran yng Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu:
a. terwujudnya alat rancang bangun “Si Catri” hemat energi sehingga tidak
kerepotan memecah secara manual yang menggunakan tangan manusia
dan membutuhkan waktu yang lama.dan hasilnya pun kurang bagus
b. Menggunakan crusher untuk pemecahan batok kemiri
c. Publikasi artikel
d. Usulan Hak paten
4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mayoritas penduduk di daerah kampung ,kejapanan,kabupaten Pasuruan


sebagai pembuat bumbu dasar masakan,sekarang terdapat 5 UKM sebagai
pembuat bumbu tersebut.Di UKM yang kita datangi ialah milik pak Budi dimana
pak Budi membuat bumbu dasar masakan dan memecah batok kemiri yang
diambil dagingnya sebagai bahan bumbu dasar.Tim kami melihat sebuah kegiatan
mulai dari pemanasan,pendinginan dan pemecahan,di mana pemecahan itu sendiri
dilakukan oleh orang,kata pak Budi terdapat suatu kendala yang di hadapi beliau
di pemecahan batok kemiri,proses pemecahannya dilakukan satu persatu sehingga
memerlukan waktu yang relatif lama,sehingga produktivitas yang dihasilkan juga
belum maksimal.Serta menimbulkan kelelahan yang cukup berarti sehingga
menghambat proses produksi kemiri tersebut.Oleh karena itu, kami mengangkat
ide dari pemecah batok kemiri tersebut.
Dengan proses pemecahan manualtersebut Per harinya pak Budi hanya
bisa menghasilkan 11 kg daging biji bulat/utuh dari 50 kg kemiri utuh dan 4 kg
daging biji pecah.Dimana harga kemiri utuh sendiri berkisar Rp.5.000/kg dan
harga daging biji utuh seharga Rp.25.000/kg sedangkan harga daging biji pecah
seharga Rp.16.000/kg.Dalam sehari UKM ini rata-rata mendapatkan penghasilan
kotor kurang lebih sebesar Rp. 339.000,-. Keuntungan kotor yang didapat berkisar
26,5% dari penghasilan kotor perharinya, sehingga rata-rata kurang lebih Rp.
339.000 x 26,5% =89.835,-/ hari atau Rp.2.695.000,- / bulan.

SI CATRI “Mesin Pemecah Batok Kemiri”semi otomatis kapasitas 20 kg


untuk meningkatkan produkstivitas dan efektivitas ukm bumbu Sidoarjo,
merupakan gagasan yang dapat menjawab permasalahan di atas. Alat ini
mempunyai beberapa keunggulan diantaranya:
1. Menggunakan crusher untuk pemecahan batok kemiri
2. Dimensi minimalis sehingga tidak memakan tempat serta mudah
dipindahkan ke tempat yang kita inginkan.
3. Merupakan alat yang sederhana, sehingga mudah dalam
perbaikan,perbaikan, mudah dalam penggantian dan mendapatkan spare
part.
Dari keunggulan-keunggulan alat yang tersebut diatas, alat ini akan
memberi manfaat pada mitra ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya:
1. Segi ekonomi
Peningkatan produktivitas yang dihasilkan akan meningkatkan
pendapatan pihak Mitra. Dari yang semula 15 kg perhari menjadi 50kg
perhari.Batok kemiri dapat diolah sebagai bahan bakar pembakaran di
sebuah pabrik sehingga dapat menjadi tambahan profit pihak UKM.
5

2. Segi kesehatan

Dengan penggunaan “SI CATRI”, pengerjaan dilakukan dengan alat


sehingga mengurangi kelelahan akibat proses pemecahan yang manual
dengan menggunakan sebuah sebuah kantong karet seukuran biji
kemiri yang dikaitkan pada sepotong bambu dan di pukul pada sebuah
batu.
3. Segi produksi
Proses produksi tentunya dapat dilakukan dengan cepat dan ringan
karena pengerjaannya tidak dilakukan dengan manual.
Oleh karena itu, kami mengangkatnya sebagai tema dalam PKM-T dengan
harapan inovasi baru yang diterapkan memiliki potensi HKI yang baik. Kegiatan
yang dilakukan dengan mitra berupa kegiatan survey kondisi mitra, menemukan
solusi dan pembuatan alat. Selanjutnya dilakukan evaluasi dan pengembangan
terhadap alat yang telah dihasilkan, dan pada akhir kegiatan kerjasama kami
bermaksud menyumbangkan produk yang dihasilkan kepada mitra (UKM bapak
Budi).
6

BAB III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Persiapan Kegiatan


Persiapan kegiatan yang dilakukan meliputi:
a) Bermusyawarah dengan mitra.
b) Survei harga peralatan penunjang dan bahan habis pakai.
c) Survei lokasi mitra bekerja.
3.2 Pengadaan alat dan perlengkapan kebutuhan
Tahap ini merupakan tahap lanjutan setelah tahap persiapan kegiatan
terlaksana, yaitu berupa alat serta perlengkapan kebutuhan untuk menunjang
kesiapan proses pembuatan.
3.3 Persiapan produksi
a) Mempersiapkan tempat dan fasilitas penunjang di tempat produksi
b) Pemasangan alat dan kelengkapan penunjang proses produksi
3.4 Proses produksi
Tahapan yang harus dilakukan dalam tahap ini adalah :
a) Perancangan alat
Proses perancangan alat ini memerlukan beberapa tahapan yaitu :
- Pembuatan Desain alat, menggunakan software Autodesk Inventor
2015 student version,
- Pemilihan bahan sesuai kebutuhan
- Merancang system control
- Simulasi Desain alat berbasis software Autodesk Inventor 2015
- Perhitungan konsumsi daya yang digunakan
b) Pembuatan alat
Pembuatan alat melalui beberapa proses pengerjaan diantaranya :
- Pembuatan rangka
- Pembuatan system control
- Perakitan alat
- Penyempurnaan
3.5 Uji Coba dan Penelitian
Setelah produk / alat berhasil dibuat, tahapan berikutnya adalah uji coba dan
penelitian.
3.6 Evaluasi hasil produk
Untuk meningkatkan kualitas terhadap alat yang dihasilkan harus dilakukan
beberapa evaluasi yaitu:
1.1 Kekuatan kostruksi
Melakukan uji coba terhadap alat agar dapat mengevaluasi kekuatan
konstruksi dari alat yang akan diterapkan
1.2 Model dan bentuk
7

Evaluasi model dan bentuk dilakukan untuk mendapatkan detail bentuk


dan ukuran yang sesuai dengan kondisi lapangan kerja.
1.3 Produktivitas alat
Evaluasi terhadap seberapa banyak pecahan daging kemiri yang dihasilkan
tiap jam dan harinya untuk mendapatkan target yang diinginkan.

Diagram Alir Metode Pelaksanaan

a)
Mulai Persiapan Kegiatan
b)

Pengadaan Alat
dan Perlengkapan

Persiapan Produksi

Proses Produksi

Perbaikan Hasil NO
Evaluasi Hasil Produk
Produk
OK

Penyusunan Selesai
Laporan
8

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


1.1 Anggaran Biaya
Adapun anggaran biaya dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. RingkasanAnggaran Biaya PKM-T

Biaya
No. Jenis Pengeluaran
(Rp.)
Bahan Habis Pakai (Motor listrik, mata Rp 5.000.000
1 gerinda, elektroda las, gas assetiline, gas
oksigen, mur dan baut, cat, gear, besi, plat besi)
Peralatan Penunjang PKM (Sewa peralatan di Rp 3.125.000
2
Lab. Manufaktur)
Perjalanan (Pengambilan data, uji coba, Rp 3.500.000
3 transpot pengambilan data Trasport belanja,
Penyerahan alat, dll)
Lain-lain (Dokumentasi, Administrasi, Rp 1.875.000
4
Pembuatan laporan, Alat tulis kantor, dll)
Jumlah Rp 12.500.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Program PKM-T ini rencananya akan dilaksanaka nselama 5 bulan dengan
rincian sepert itampak padaTabel2 dibawah ini:

Tabel 2. Jadwal Kegiatan


No Bulan ke-
KEGIATAN
. 1 2 3 4 5
1 Koordinasi antar anggota pelaksana dengan
pihak UKM
2 Perencanaan teknis dan persiapan pengadaan
alat dan bahan
3 Pelaksanaan pembuatan mesin pemecah kemiri
4 Uji coba penggunaan mesin pemecah kemiri
5 Pelatihan penggunaan dan perawatan mesin
pemecah kemiri
6 Pemantauan di lapangan
7 Penyusunan laporan
9

DAFTAR PUSTAKA

Google. 2015. Kemiri. Dikutip pada tanggal 12 Oktober 2016 dari


:https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiri
Fuad, Ahmadi. 2001. Karakteristik Teknologi Tepat Guna balam Industri Skala
Usaha Kecil dan Menengah di Jawa Timur. Makalah yang disampaikan dalam
rangka pelatihan produktivitas usaha kecil di Unesa.Tanggal 26 Juli
tahun 2001.
Sutantra, I Nyoman.2001. Produktivitas Sistem Produksi dan Teknloogi.Makalah
yang disampaikan dalam rangka pelatihan produktivitas usaha kecil di
Unesa. Tanggal 26 Juni tahun 2001.
Sutiono. 2002. Produktivitas UKM di Jawa Timur. Makalah yang disampaikan
dalam rangka pelatihan produktivitas usaha kecil di Unesa, Tanggal 26 Juni tahun
2002
Haryono dkk. .1999. Buku Panduan Materi KuIiah Kewirausahaan. Unipres
UNESA Surabaya
Biegel.J.E. 1998. Pengendalian Produksi, Suatu Pendekatan Kuantitatif.
Terjemahan. Tarsito Bandung.
Collins, J.A. 1993. ,Mechanical Design Of Machine Elements And Machines:
analysis ,prediction ,prevention, 2nd ed., wiley , new York.
Erdman, J.W. and Erdman, E.A. (1982). Effect of home preparation practices of
nutritive value of foods in handbook of nutritive value of foods.
Miloslaw Recheign, Florida 1: 237 -263.diakses 3 Oktober 2015.
Fuad, Ahmadi. 2001. Karakteristik Teknologi Tepat Guna balam Industri Skala
Usaha Kecil dan Menengah di Jawa Timur. Makalah yang
disampaikan dalam rangka pelatihan produktivitas usaha kecil di
Unesa.Tanggal 26 Juli tahun 2001.
Wikipedia. 2016. Kemiro. Dikutip pada tanggal 8 Oktober 2016 dari :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiri.
10
11
12
13
14
15

BIODATA DOSEN PEMBIMBING


16
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Material Kuan Harga Satuan
Justifukasi Pemakaian Satuan Jumlah (Rp)
titas (Rp)
Pemebelian
Keperluan paperwork 1 unit Rp400,000 Rp400,000
printer
Sewa
Fasilitas manuaktur alat 3 bulan Rp750,000 Rp2,250,000
Laboratorium
Sewa alat Sewa Mesin las aluminium 1 bulan Rp475,000 Rp475,000
Sub Total Rp3.125.000

2. Bahan Habis Pakai


Harga
Material Kuan
Justifukasi Pemakaian Satuan Satuan Jumlah (Rp)
titas
(Rp)
bahan dasar
Poros 1 lonjor
pembuatan alat 200,000 200,000
bahan dasar
1
Roller pembuatan alat paket 150,000 150,000
bahan dasar
1
Motor 3/4 PK pembuatan alat unit 800,000 800,000
ECU (Electronic bahan dasar
1
Control Unit pembuatan alat unit 700,000 700,000
Besi siku 6cm x bahan dasar
2
6cm pembuatan alat lonjor 100,000 200,000
bahan dasar
1
Digital Counter pembuatan alat unit 400,000 400,000
keperluan proses
1
Mata bor 10 mm manufaktur buah 35,000 35,000
bahan dasar
1
Kertas amplas pembuatan alat lembar 25,000 25,000
bahan dasar
1
Elektroda 2.6 pembuatan alat box 125,000 125,000
keperluan proses
1
Cat meni besi manufaktur kg 65,000 65,000
bahan dasar
1
Thinner cat besi pembuatan alat kg 30,000 30,000
bahan dasar
1
Cat besi pembuatan alat kg 60,000 60,000
bahan dasar
2
Plat Stainlesteell pembuatan alat lembar 450,000 900,000
keperluan proses
2
Mata bor 2 mm manufaktur buah 15,000 30,000
Mata gerinda keperluan proses 1 buah
19

manufaktur 25,000 25,000


bahan dasar
2
Plat Besi 4 mm pembuatan alat lembar 250,000 500,000
Mur dan baut 25 bahan dasar
1
mm pembuatan alat paket 90,000 90,000
bahan dasar
1
Gear transmitor pembuatan alat paket 250,000 250,000
keperluan proses
1
Kertas amplas manufaktur paket 30,000 30,000
bahan dasar
1
Panci Teflon pembuatan alat buah 100000 100,000
keperluan proses
1
Mata gerinda manufaktur buah 25000 25,000
Plat siku 4 x 4 bahan dasar
2
cm pembuatan alat lonjor 80,000 160,000
Keperluan trial Eksotis 1
Bahan Trial paket 100,000 100,000
Sub Total Rp5,000,000

3. Perjalanan

Kuan Harga Satuan


Material Justifukasi Perjalanan Satuan Jumlah (Rp)
titas (Rp)
Perjalanan
Mencari kesediaan dan
pembelian
membeli alat dan bahan 1 paket Rp600,000 Rp600,000
alat dan
Surabaya dan Sidoarjo
bahan

Perjalanan
Mencari keberadaan UKM
ke UKM
dan survei keadaan UKM 1 paket Rp350,000 Rp350,000
yang
bakso di Surabaya
pertama

Pejalanan Perjalanan untuk keperluan


ke UKM sosialaisasi penggunaan alat 1 paket Rp350,000 Rp350,000
yang kedua kepada pihak UKM

Estimasi administrasi
Pengiriman
pengiriman mesin kepada 1 paket Rp500,000 Rp500,000
Mesin
pihak UKM

Perjalanan Perjalanan untuk keperluan


ke UKM pemantauan UKM setelah 1 paket Rp350,000 Rp350,000
yang sosialisasi
20

ketiga

Pengiriman Estimasi administrasi


alat dan pengiriman alat dan bahan 1 paket Rp350,000 Rp350,000
bahan secara online

Sub Total Rp2,500,000.00

4. Lain-lain
Material Kuan Harga
Justifukasi Pemakaian Satuan Jumlah (Rp)
titas Satuan (Rp)
Kegiatan sosialisasi alat
kepada UKM, pembuatan
Publikasi dan pencetakan pamflet, 1 paket Rp350,000 Rp350,000
poster, dan banner untuk
UKM.
Kegiatan mengikuti
seminar PKM dan
Seminar 1 paket Rp350,000 Rp350,000
Sosialisai penggunaan alat
kepada mitra
Konsumsi Konsumsi operasional 1 paket Rp350,000 Rp350,000
Penyusunan
Kebutuhan paperwork 1 paket Rp250,000 Rp250,000
Laporan
Pembayaran Jasa
Pembayaran
Manufaktur Alat dan 1 paket Rp250,000 Rp250,000
Jasa
Pembuatan desain mesin
ATK Kegiatan Operasional 1 paket Rp325,000 Rp325,000
Sub Total Rp1,875,000.00
Total Keseluruhan Rp12,500,000.00
21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No. Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Mi
nggu)

Ketua
pelakasanakegiatan,
mencarimitra UKM,
Muhammad S1 Pend.
pencetus ide,
1 Ibrahim/14050 Teknik Teknik 35
membuatlaporan,
524032 Mesin
membantu
prosespengerjaanpembu
atanalat.

Mencari lokasi
UKM,merancang alat
Dimas S1 Pend. yang
2 Nugroho/1605 Teknik Teknik 35 akanditerapkembangka
0423026 Mesin n,penangung
jawabproses
pengerjaanalat.

Mengurusadministrasid
Erdhie
an keuangan, membantu
Rambang D3 Teknik
3 Teknik 35 tugasketua pelaksana,
Pratama/16050 Mesin
mencari data tentang
423037
UKM yang dituju.

Mencari lokasi
UKM,merancang alat
Leland Adam yang
D3 Teknik
4 Syakuro/160504 Teknik 35 akanditerapkembangka
Mesin
23030 n,penangung
jawabproses
pengerjaanalat

Mengurusadministrasid
Mohammad aris an keuangan, membantu
D3 Teknik
5 ma’ruf/1605042 Teknik 35 tugasketua pelaksana,
Mesin
3045 mencari data tentang
UKM yang dituju.
22

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan


23

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra


24

Lampiran 6. Gambaran Teknologi akan Diterapkan

Tampak Depan Tampak Samping

Gambar 6. SI CATRI “ Mesin Pemecah Batok Kemiri”


25

Gambar 6.1 Dimensi SI CATRI “ Mesin Pemecah Batok Kemiri”


26

Lampiran 7.Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Rute LOKASI UKM MITRABapak Budi,


Kampung Kejapanan Pasuruan dari UNESA

LOKASI UKM MITRABapak Budi, Kampung


Kejapanan Pasuruan

Gambar 7. Denah Lokasi Mitra Via Google Maps

Anda mungkin juga menyukai