Oleh
M. SAFARI PURNAMA AJI
NIM. 060 500 073
Oleh
M. SAFARI PURNAMA AJI
NIM. 060 500 073
ABSTRAK
penelitian ini untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk pembuatan pupuk
kompos dari tandan kosong kelapa sawit dan untuk mengetahui nilai C/N pupuk
kompos.
tidak berbau, warna kehitaman, suhu kembali normal, struktur remah (hancur bila
diremas)
yang terkandung dalam kompos hasil penelitian dibandingkan dengan unsur hara
RIWAYAT HIDUP
Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Sawit Prima Nusantara Desa Mata Air
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat sang pencipta, karena atas
berkat, rahmat dan karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di
Laboratorium produksi Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik
Pertanian Negeri Samarinda, pada bulan Mei 2008, sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan tugas akhir di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
Dalam kegiatan penyusunan karya ilmiah ini penulis telah banyak
mendapatkan dukungan dan bantuan baik materil maupun non materil yang secara
langsung maupun tidak langsung sangat membantu penulis dalam menyelesaikan
penyususan karya ilmiah ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa.
2. Ibu F. Silvi Dwi Mentari, S.Hut, MP selaku dosen pembimbing
3. Ibu Rossy Mirasari, SP selaku dosen penguji
4. Bapak dan ibu dosen POLTANESA khususnya dosen Program Studi
Budidaya Tanaman Perkebunan PS BTP.
5. Teman-teman dan semua yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan karya ilmiah ini, namun karya ilmiah ini merupakan karya tulis terbaik
yang dapat penulis sajikan pada kesempatan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa PS BTP.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
A. Hasil .............................................................................................. 15
B. Pembahasan ................................................................................... 16
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 18
A. Kesimpulan ................................................................................... 18
B. Saran .............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 19
LAMPIRAN ............................................................................................ 20
8
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Data Harian Perubahan Warna, Bau, Suhu dan Stuktur kompos ........ 21
I. PENDAHULUAN
adanya secara alami, tanpa harus memutuskan salah satu mata rantai mahluk
didaur ulang) dari mulai penggunaan pupuk kandang sampai dengan penggunaan
ekstrak pestisida orga nik yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan di sekitar kita
(Harjono, 1997).
Limbah bukanlah barang tak berguna, namun bahan baku yang belum
akan menimbulkan masalah baru. Limbah kelapa sawit adalah sisa hasil tanaman
kelapa sawit yang tidak termasuk dalam proses utama atau merupakan hasil ikutan
Salah satu jenis limbah industri kelapa sawit adalah tandan kosong kelapa
membakar TKKS dalam incenerator, meskipun cara ini sudah dilarang oleh
efek gas rumah kaca. Alternatif pengolahan lainnya adalah dengan menimbun
(open dumping), dijadikan mulsa di perkebunan kelapa sawit atau diolah menjadi
yang efisien adalah yang cepat, murah, mutu memadai dan tidak menimbulkan
12
bau tidak sedap. Secara alami limbah organik akan terurai menjadi kompos.
waktu yang cukup lama. Saat ini banyak aktivator yang beredar di pasaran.
Aktivator merupakan bahan yang terdiri dari enzim, asam humat, dan
pengomposan.
Limbah padat dan cair organik tidak saja memerlukan tempat yang luas
untuk pembuangannya, tetapi juga biaya yang tinggi. Penanganan dengan cara
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui waktu yang
diperlukan untuk pembuatan pupuk kompos dari tandan kosong kelapa sawit dan
kompos dari tandan kosong kelapa sawit dan kualitas yang dihasilkan.
13
bahan bakar broiler, bahan campuran materil (eko panel), bahan pembuatan
pupuk organik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dikomposkan dahulu di
Menurut Fauzi dkk (2008) tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat
hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Tandan kosong kelapa sawit mencapai
23% dari jumlah pemanfaatan limbah kelapa sawit tersebut sebagai alternatif
pupuk kompos dan juga memberikan manfaat lain dari sisi ekonomi.
prinsip nya pengo mposan tandan kosong kelapa sawit untuk menurunkan
nisbah C/N yang terkandung dalam tandan agar mendekati nisbah C/N tanah.
Nisbah C/N yang mendekati nisbah C/N tanah akan mudah diserap oleh
tanaman.
14
tanaman.
d. Merupakan pupuk yang tidak mudah tercuci oleh air yang meresap
kedalam tanah.
berguna bagi perbaikan struktur organik pada lapisan tanah, terutama pada
kondisi tanah tropis. Kompos merupakan sumber fosfor (P), kalsium (Ca),
menggunakan cairan asam dan bahan kimia lain sehingga tidak terdapat
limbah.
bahan yang telah dicacah ditumpuk memanjang dengan ukuran lebar 2,5 m
dengan limbah cair yang berasal dari pabrik kelapa sawit. Tumpukan
dibiarkan di atas lantai semen dan dibiarkan di udara terbuka selama enam
15
siap dimanfaatkan. Pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton tandan buah
segar per jam dapat memproduksi 60 ton kompos dari 100 ton tandan kosong
B. Pupuk
bagi tanaman ke dalam tanah. Dalam arti luas pemupukan sebenarnya juga
misalnya pemberian pasir pada tanah liat, pemberian mineral pada tanah
Pupuk organik adalah bahan yang dihasilkan dari pelapukan dari sisa
pelapukan tanaman, hewan dan manusia. Ada beberapa kelebihan dari pupuk
C. Kompos
bakteri pembusuk. Oleh karena itu, salah satu kunci agar mendapat kompos
c. Membuat pupuk organik yang bebas dari penyakit dan benih tanaman liar.
d. Untuk menurunkan nilai C/N, karena bila nilai C/N tinggi pada bahan
menggunakannya.
1. Proses Pengomposan
a. Pengomposan aerob
Dalam sistem ini, kurang lebih ? unsur karbon (C) menguap (menjadi
CO2 ) dan sisanya ? bagian bereaksi dengan nitrogen dalam sel hidup.
b. Pengomposan anaerob
C/N dan nilai pupuk kompos. Hasil akhir kompos harus mengandung
2002).
30.
bahan organik yang diakibatkan oleh berat bahan sehingga suhu menjadi
sangat tinggi timbunan yang memenuhio syarat adalah 1,2-2,0 meter dan
2005).
Bahan organik mempunyai daya serap yang besar terhadap air tanah.
rendah.
20
D. Aktivator Pengomposan
merugikan.
Aktivator merupakan bahan yang terdiri dari enzim, asam humat, dan
protein, asam amino dan urea. Beberapa contoh akivator alami adalah fungsi
beberapa jenis sampah, tanah yang kaya humus. Bahan kimia sintetis seperti
amonium sulfat, sodium nitrat, urea, amoniak dikenal sebagai aktivator buatan.
lignin dan selulosa, kadar karbon akan turun dan kadar nitrogen meningkat
jamur dan bakteri perusak tanaman. Trichoderma sp. secara alami merupakan
parasit yang menyerang banyak jenis jamur perusak tanaman dan merupakan
jamur yang terlibat dalam kompetisi alami sesama jamur. Benang-benang hifa
produk ini dikemas dalam bentuk serbuk. Dalam bentuk ini, produk lebih
stabil dan dapat tahan hingga 12 bulan dalam penyimpanan yang baik tempat
yang kering).
22
Negeri Samarinda. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu bulan
Mei 2008 terhitung sejak persiapan alat dan bahan hingga pengambilan data
terakhir.
1. Parang
7. Kamera
2. Aktivator Tricholant
3. Air
23
C. Prosedur Kerja
1. Persiapan Tempat
2. Persiapan Bahan
3. Pembuatan kompos
sampai merata
e. Setiap hari diamati bentuk, warna dan suhu kompos yang ada.
suhunya sama dengan suhu ruangan yang berarti kompos sudah siap
(warna, bentuk dan suhu) ditabulasikan dan kualitas kompos didapat dari hasil
uji C/N.
25
A. Hasil
dengan tidak berbau, warna kehitaman, suhu kembali normal, struktur remah
Unsur hara yang terkandung dalam kompos hasil penelitian yang diambil di
Kompos
Parameter Satuan SNI 19-7030-2004 *)
Hasil Penelitian
min maks
Kadar air % 26 - 50
pH % 7,15 6,80 7,49
Karbon (C) % 31,9 9,8 32
Nitrogen (N) % 1,8 0,40 -
C/N 18 10 20
Phosfor (P) % 0,21 0,1 -
Kalium (K) % 2,14 0,2 -
Calsium (Ca) % 0,86 - 25,5
Magnesium(Mg) % 0,57 - 0,6
Keterangan : *) Isroi (2008)
26
B. Pembahasan
1. Bau
pengomposan tercium bau tidak sedap. Hal ini diduga terhambatnya aerasi
kompos.
2. Warna
warna dari coklat tua pada awal pengomposan hingga kehitaman pada
(Sutanto, 2002).
3. Suhu
akan tetap tinggi selama waktu tertentu. Menurut Isroi (2008) hal ini
oksigen akan menguraikan bahan organik menjadi CO2 , uap air dan panas.
Setelah sebagian besar bahan telah terurai, maka suhu akan berangsur-
31.5
31
DerajatCelcius
30.5
30
29.5
29
28.5
0 5 10 15 20
Hari
suhu (C)
4. Tekstur
bahan organik dalam waktu yang singkat dan bersifat antagonis terhadap
selulosa, kadar karbon akan turun dan kadar nitrogen meningkat sehingga
A. Kesimpulan
0,86%, Mg 0,57%, nisbah C/N 18, dan kadar air 26% serta pH 7,15 sesuai
B. Saran
bebas dari masalah limbah, bersih, hijau, dan sehat, (2) membantu
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi Y, Yustina EW, Iman S, Rudi H. 2008. Kelapa Sawit: Budi Daya,
Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analisa Usaha dan Pemasaran. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Marsono dan Sigit. P. 2002. Pupuk Akar dan Aplikasi. Songgolangit Persada.
Jakarta.
Musnamar EI. 2005. Pupuk Organik : Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Sofian. 2006. Sukses Membuat Kompos dari Sampah. PT. AgroMedia Pustaka.
Jakarta
LAMPIRAN
31
Lampiran 1. Data Harian Perubahan Warna, Bau, Suhu dan Struktur Kompos
Suhu Suhu
0 0
Hari Warna Bau C C Struktur *)
kompos ruang
1 Coklat tua Bau 31 29 Belum hancur