Oleh :
Laporan ini disusun berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang (PKL) yang
telah dilaksanakan selama 2 bulan terhitung sejak tanggal 03 Maret 2014 sampai
dengan 25 April 2014 di KBM Industri Kayu Cepu Unit I Jawa Timur yang bergerak
Mengetahui,
Menyetujui / mengesahkan,
Ketua Program Studi Teknologi Hasil Hutan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Ir. Syafi’i, MP
NIP. 196806101995121001
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
dilaksanakan di KBM Industri Kayu Cepu Unit I Jawa Timur sebagai salah satu
Samarinda.
membantu dalam menyelesaikan laporan Prakek Kerja Lapang (PKL) ini dan
2. Ibu Erina Hertianti, S.Hut, MP dan Bapak Ir. Syafi’i, MP selaku dosen penguji
Hasil Hutan.
Hasil Hutan.
5. Bapak Dr. Ir. F. Joko Priyono, MP selaku Dosen pengantar Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
6. Para staf pengajar, administrasi dan teknisi di Program Studi Teknologi Hasil
Hutan.
ii
7. Bapak Hengki Herwanto selaku sebagai salah satu Manager produksi cepu
9. Teman-teman, karyawan yang ada di KBM Industri Kayu Cepu Unit I Jawa
angkatan 2011 serta teman-teman setim satu tempat PKL dan semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga amal dan kebaikan yang
Penulis menyadari dalam pembuatan laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini
berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca yang
memerlukanya nanti.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. i
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
B. Manajemen Perusahaan.................................................................... 8
B. Penggergajian ................................................................................... 15
D. Moulding ............................................................................................ 27
iv
H. Pengemasan dan penggudangan ...................................................... 53
A. Kesimpulan........................................................................................ 58
B. Saran................................................................................................. 59
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
22. Persiapan perebusan .............................................................................. 34
vii
LAMPIRAN
44. Struktur organisasi divisi industri kayu cepu unit I jawa timur ................. 61
50. Prosedur kerja dipabrik FJL (finger join lami lating) ................................. 67
viii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berbagai sebuah sumber daya alam yang melimpah. Salah satu sumber
daya alam yang termasuk terbesar yaitu sumber daya hutan, karena hutan
di negara kita termasuk yang terbesar di dunia. Berbagai hasil yang dapat
diperoleh dari hutan, misalnya rotan dan terutama kayu. Seiring dengan
jati seperti flooring, decking, pintu, kusen, jendela, vinir, FJL (finger join
lami lating).
peranan yang sangat penting, dimana hal ini dikarenakan peralatan yang
Praktek Kerja Lapang (PKL) selama kurang lebih dua bulan untuk
Tujuan dari PKL ini secara umum adalah meluaskan wawasan dan
dunia kerja.
kerja yang tepat serta efisien dalam proses pengolahan kayu jati.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini
adalah :
pengetahuan.
praktek.
hektar.
sektor industri.
(PGM).
VISI :
MISI :
permintaan pasar dalam hal design, konstruksi, mutu kayu dan harga.
2. Ketenagakerjaan
karyawan memiliki tanggung jawab pada tiap satu unit bagian dan
industri itu sendiri. Dalam hal ini manajemen KBM Industri Kayu Cepu
SD 18 - 77 - 95 -
SMP 47 3 41 - 88 3
Diploma 4 - - 1 4 1
S1 Non
5 - - - 5 -
Kehutanan
S1 Kehutanan 1 - - - 1 -
S2 3 - - - 3 -
3. Struktur Organisasi
B. Manajemen Perusahaan
1. Bahan Baku
bawah.
305 cm.
cm - Up.
b. Kusen.
c. Jendela.
3. Pemasaran
namun tidak bisa langsung diekspor dari industri sendiri harus melalui
lewat lelang.
mobil melalui jalan darat memakan waktu ± 6 jam atau ± 148 KM.
2. Waktu
Cepu Unit I Jawa Timur ini dilaksanakan pada tanggal 03 Maret 2014
sampai dengan tanggal 25 April 2014 dengan waktu kerja mulai pukul
07.00 WIB sampai jam 13.30 WIB dengan jumlah hari kerja 6 hari
dalam 1 minggu.
12
datangkan dari unit – unit Tepat Penumpukan Kayu (TPK) yang ada di
1. Tujuan
sudah tersedia.
2. Dasar Teori
bulat. Isi FAK-B antara lain : Identitas pengiriman, identitas alat angkut,
a. Log.
b. Truk.
c. Seleng.
d. Fork Lift.
e. Alat tulis.
f. Meteran.
4. Prosedur Kerja
Kayu jati yang dipasok dari daerah Jawa timur sendiri diangkut
log itu sendiri, dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas penerima untuk
c. Setelah selesai truk akan maju, dan log yang ada di dalam bak
d. Log / kayu yang sudah keluar dari bak truk akan dilakukan
Hasil yang dicapai dari persiapan bahan baku ini adalah dapat
6 Pembahasan
produksi selanjutnya.
B. Penggergajian
1. Tujuan
2. Dasar Teori
LBS (log band saw) dan mesin DRS (double reguller saw). sedangkan
yang memiliki tingkat kepadatan operasi yang relatif lebih tinggi pada
bengkel produksi dan serta dapat menentukan proses lebih lanju pada
merupakan kayu jati yang sudah dipilih oleh petugas dari penggergajian
itu sendiri, petugas dari penggergajian akan memilih langsung log yang
ada di TPK input. Panjang log yang akan digergaji adalah 1 - 3 meter.
mata gergaji yang dipakai di Perum Perhutani cepu adalah 3 mili beda
a. Log.
b. Fork lift.
17
c. Mesin catroll.
d. Mesin LBS.
e. Mesin DRS.
h. Alat tulis.
4. Prosedur Kerja
mesin, Jenis produk yang akan dikerjakan dan jumlah order pesanan.
produksi.
18
penggergajian (PGM).
log carriage.
saw).
selanjutnya.
decking.
berupa :
a. Maxi listoni.
b. Decking.
c. Flooring.
d. Lam parquet.
e. Parquet block.
f. Parquet stock.
g. Reng.
h. List.
6. Pembahasan
RST (re sawn timber), yaitu berupa Maxi listoni, Decking, Flooring,
Lam parket, Parket block, Parket stock, Reng, dan List. Sisa
sebisa mungkin agar tak banyak membuang limbah kayu. Padahal jika
pemakaian kayu.
2. Dasar Teori
yang terdapat didalam kayu untuk menambah daya kuat kayu dan
c. Fork lift.
d. Sortimen.
e. Moisture meter.
f. Alat tuis.
4. Prosedur Kerja
dengan cara disusun searah atau memanjang dan diberi batasan atau
25
bantalan kayu kecil pada setiap baris sortimen agar memiliki ruang
udara dan selama pengeringannya rata pada setiap sortimen dan tinggi
sama.
saat pengeringan kadar air menurun dan mencapai standar yang sudah
6. Pembahasan
selalu dicek kadar airnya, Setelah waktu yang ditentukan bila kadar air
Meter maka produk siap dikeluarkan dari ruang oven untuk dipindahkan
ke gudang penyimpanan.
D. Moulding
1. Tujuan
decking dan flooring untuk menjadi E2E, E4E dan S4 yang biasa
2. Dasar Teori
lanjutan dari BBI (bahan baku industri) dan RST (re sawn timber) untuk
mutu suatu produk, dan dikapling berbeda menurut jenis, ukuran dan
a. Dongkrak dorong.
c. Band saw.
f. Alat tulis.
29
4. Prosedur Kerja
moulding.
pengeringan.
FMS I.
penyimpana (werehouse).
32
6. Pembahasan
peminat lebih banyak untuk penjualan ekspor karena hasil di pabrik ini
dengan kualitas mutu yang sangat diperhatikan. Oleh sebab itu untuk
ini.
E. Pembuatan Vinir
1. Tujuan
pesanan dari pembeli karena dalam Industri Kayu Cepu vinir bukan
2. Dasar Teori
Vinir jati adalah lembaran tipis kayu jati yang diperoleh dengan
cara mengupas atau menyayat kayu bundar jati atau kayu persegian
jati lainnya. Vinir adalah lembaran – lembaran kayu yang tipis yang
a. Vistock (Balok/Belambangan).
b. Fork lift.
c. Bak Perebusan.
d. Mesin Slice.
e. Alat tulis.
f. Mesin catroll.
g. Gerobak dorong.
4. Prosedur Kerja
Persiapan Slicesing :
8) Mengasah pisau.
f. Proses perebusan
h. Dryer veneer
i. Mesin Slice
2) Menghidupkan mesin.
j. Quality control
meliputi :
1) Warna :
a) Terang.
b) Semi gelap.
c) Gelap.
2) Alur :
a) Lurus.
b) Semi lurus.
c) Mahkota.
k. Pengepakan (Packing)
l. Penyerahan vinir
m. Administrasi
n. Penanganan ketidaksesuaian
Manager.
6. Pembahasan
dahulu blambangan yang akan disayat direbus agar menjadi lunak dan
tidak mudah pecah saat disayat. Dalam sistem ini rendemen yang
komponen rumah seperti kusen, pintu, jendela, dan lain-lain. Jenis dan
2. Dasar Teori
proses lanjutan / hasil olahan dari BBI (bahan baku industri) untuk
S Planer, Mesin T Planer, Mesin Cross Cut, mesin FSM, Press hidrolik,
ada permintaan khusus dari pembeli seperti ukuran dan motif yang
harus di setting agar serasi menurut motif kayu, serat kayu, dan warna
39
kayu agar serasi. Komponen yang sudah di setting harus di beri tanda
a. Alat tulis.
c. Mesin S Planer.
d. Mesin T Planer.
e. Cross Cut.
f. Mesin FSM.
g. Press Hidrolik.
h. Sanding / pengamplasan.
4. Prosedur Kerja
cocokkan dengan kitir penyerahan agar BBI (bahan baku industri) yang
sesuai dengan SPK (surat printah kerja) yang telah dibuat. Sebelumnya
motif, serat, dan warna agar produk yang dihasilkan sesuai dengan
pecah.
permukaan kayu.
planer.
42
menit.
43
serasi dari segi motif kayu, serat kayu, warna kayu, harus
serasi.
yang dibuat.
werehouse.
a. Kusen.
b. Pintu.
6. Pembahasan
kusen ini memiliki tingkat kesulitan yang sangat sulit karena semakin
kayunya harus serasi agar produk nantinya memiliki nilai lebih dari hasil
sambungan agar memperoleh hasil yang presisi dan agar ukuran tepat
proses ini bahan baku industri menggunakan sortimen dari reng - reng
untuk dibuat menjadi papan yang panjang yang dapat digunakan untuk
2. Dasar Teori
a. Alat tulis.
b. Perekat / lem.
e. Mesin Sharper.
i. Mesin Planer.
j. Finishing produk.
4. Prosedur Kerja
3) Hasil jointed harus halus dan presisi dan harus tepat rapat
bila disambung.
ujungnya.
sticker.
49
dan rapat.
pembangunan rumah.
6. Pembahasan
baku yang digunakan dalam pembuatan FJL adalah bahan baku yang
tidak dapat digunakan lagi yaitu berupa reng atau potongan - potongan
a. 25 cm x 50 cm x 400 cm.
b. 22 cm x 50 cm x 400 cm.
c. 20 cm x 50 cm x 400 cm.
d. 18 cm x 50 cm x 400 cm.
e. 15 cm x 50 cm x 400 cm.
f. 13 cm x 50 cm x 400 cm.
Untuk pengujian FJL hanya ada dua kelas mutu yaitu mutu B
cenderung gelap masuk mutu B dan jika cenderung cerah atau ada
1000 Gr/(85) % dan hardener 47= 150 Gr/(15) % dan jumlah tekanan
2. Dasar Teori
penyimpanan.
a. Alat tulis.
b. Vinir.
e. Pintu.
f. Kusen.
g. Jendela.
h. Gerobak dorong.
i. Fork lift.
j. Kardus.
k. Tali rapia.
l. Kater.
4. Prosedur Kerja
Volume.
kedalam countainer.
status.
6. Pembahasan
produk yang siap untuk dikirim kepada pelanggan dalam bentuk yang
pengangkutan.
A. Kesimpulan
Industri Kayu Cepu Perum Perhutani Unit I jawa timur maka penulis dapat
Kebonharjo, Purwodadi.
B. Saran
Industri Kayu Cepu Perum Perhutani Unit I jawa timur ini ada beberapa
PENGENDALI KINERJA
SRI PURWATI *)
ASMAN PPIC ASMAN PGM CEPU ASMAN PGM RDB ASMAN MOULDING ASMAN GF I PENGUJI TK I ASMEN INTAKE BBI
SUYOKO *) MARGONO SUJADI PARDI S SUHERMANTO GUNAWAN SUGENG UTOMO
KAUR REN PROD KAUR PROD CEPU KAUR PROD RDB KAUR GF I/MOULDING KAUR GF II PENGUJI TK II KAUR INTAKE BBI
CEPU
SUBIJANTO RUSDIONO *) LEGIONO SUNOTO YUWONO SAGITO JOKO WALUYO
SUKAR
TEGUH IMAM N
KAUR SIM KAUR KAUR TEKNIK KAUR VINEER KAUR GF III
PENGERINGAN SUYONO KAUR INTAKE BBI
SUHARYANTO *) SUPARTO ZAINAL ARIFIN NGUDI WALUYO
ABDUL ROHIM RDB
JUMARI
KAUR R DAN D KAUR FJL SUKARTIKO DS MARKUM
SUWONO PRIYONO
SUYANTO RANU *)
(Penggergajian Mesin)
TPK INPUT
Tempat
Permintaan BBI (Bahan Baku Industri)
penumpukan
di LOT I dan
LOT II
Quality
Pencatat
control TPK Out Put
Produksi
PGM
(penggergajian mesin)
penyusunan
Chamber/Oven
Quality
Control
Gudang Penumpukan
Pengeringan kayu
(Kiln dryer)
Band Saw
FMS I
FMS II
Round Tenon
Quality Control
Pengemasan
(Sliceing)
1)
PGM Surat Perintah Kerja (SPK) Rencana Kerja
Quality
Control
Packing
Penyerahan
Ware House
Pemasaran
Pengeringan
kayu / Kiln dryer Penerimaan SPK (surat perintah kerja)
Gambar 50. Prosedur kerja di pabrik FJL (finger join lami lating)
Penggudangan / Warehouse