KEGIATAN MAGANG
Oleh:
Laporan ini telah di setujui dan disahkan oleh guru pembimbing pada tanggal 18
Maret 2021.
Disetujui
() ()
NIP. NIP.
Mengetahui :
Kepala Sekolah,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
limpahan rahmat-Nya Pelaksanaan kegiatan magang ini dapat tersusun dalam
bentuk laporan.
kami harap praktek magang ini akan memberikan banyak manfaat bagi kami para
siswa maupun pembacanya.
Dikesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait
magang. Yang telah memberi dukungan moral dan juga bimbingannya pada kami.
Ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Sugiarta, S,Pi.M.Pd.M.Si selaku kepala sekolah SMKPP NEGERI
MATARAM
2. Bapak I Nyoman Ciptayasa, SP selaku ketua pelaksana (MAGANG)
3. Ibu Ir. Ari tentrem handayani, M.Pd. selaku ketua program study
4. Bapak selaku pembimbing penyusun laporan
5. Bapak Lalu sufyan Ashari s. sp, selaku ketua
6. Bapak selaku pembimbing kegiatan selama proses magang
7. Orang tua dan Teman-teman yang ikut mendukung proses magang sampai
selesai
Demikian yang dapat saya haturkan ,kami berharap supaya laporan yang telah saya
buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya, Aamiin……..
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER/HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................ix
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan Magang........................................................................................................1
C. Manfaat Magang......................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3
KEADAAN UMUM INDUSTI DUNIA KERJA................................................................3
A. Identitas Industi Dunia Kerja...................................................................................3
B. Keadaan Umum Industri Dunia Kerja.....................................................................4
C. Fasilitas Industri Dunia Kerja..................................................................................4
D. Setruktur Organisasi................................................................................................6
BAB III...............................................................................................................................7
PELAKSANAAN MAGANG.............................................................................................7
A. Waktu dan tempat....................................................................................................7
B. Kegiatan Pokok.......................................................................................................7
BAB VI.............................................................................................................................17
MASALAH DAN PEMECAHANNYA............................................................................17
A. Masalah.................................................................................................................17
B. Pemecahan.............................................................................................................17
BAB VII............................................................................................................................18
RENCANA TINDAK LANJUT........................................................................................18
iv
BAB VIII...........................................................................................................................19
KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................................19
A. KESIMPULAN.....................................................................................................19
B. SARAN.................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................20
LAMPIRAN......................................................................................................................21
v
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengeringan.......................................................................................................8
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Magang
1. Untuk mengamati proses kerja dan mengetahui dunia kerja bidang
produksi benih padi inbrida secara langsung di PT Pertani (Persero)
CABANG NTB
1
2. Menambah pengalaman dan pengetahuan di
bidang produksi benih padi inbrida
3. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku SMK
dan menerapknnya dalam dunia kerja
C. Manfaat Magang
2
BAB II
KEADAAN UMUM INDUSTI DUNIA KERJA
D. Setruktur Organisasi
3
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG
Desa :Narmada
Kecamatan :
Provinsi : NUSA TENGGARA BARAT
Telpon :
B. Kegiatan Pokok
Produksi Benih Padi Inbrida
4
Proses Produksi Meliputi :
1. Pengeringan
Gambar 1. Pengeringan
Pengeringan calon benih harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
5
Bila pengeringan menggunakan drayer,suhu pengeringan harus
diatur sesuai dengan kadar air calon benih. Untuk pegeringan calon
benih hingga kadar air 18%, suhu pengeringan 35-36 C, dan untuk
pengeringan selanjutnya, suhu pengeringan 38-40 C sampai
mencapai kadar air 13%.
Calon Benih Kering Kotor (CBKK) dikemas dalam karung
polyprophylene dengan berat yang standar.
CBKK diklasifikasikan berdasarkan varian kualitas CBKSnya.
CBKK distapel rapi dalaam gudang diatas alas (flonders) untuk
menghindari kontak langsung dengaan lantai dan mudah dihitung
serta diberi identitas berupa steeling yang berisikan minimal nama
varietas, nomer induk lapangan, tanggal panen, kuantum dan jumlah
karung.
Hasil pengeringan (CBKK) dilaporkan kepada BM (branch
manager) untuk dibukukan dalam proses produksi dan menjadi
persediaan CBKK.
2. Pembersihan Tahap 1
CBKK dibersihkan setelah satu hari atau lebih dari selesainya
proses pengeringan.
Calon benih dibersihkan dengan mesin prossesing (tipe dan jenis
sesuai dengan sarana yang dimiliki UPB) untuk menghilangkan
kotoran dan gabah hampa.
Setiap pergantian varietas, alat atu mesin proses di bersihkan
terlebih dahuludari varietas sebelumnya.
Pembersihan tahap I, di lakukan sampai butir apung 75 butir/50
gram sesuai dengan standar mutu varian benih unggul.
Pembersihan tahap I, proses melalui mesin pree cleaner-air screen
cleaner
Pengambilan sampel CBKB pada proses pembersihan calon
benihuntuk pengujian butir apung di lakukan minimal awal,
6
pertengahan dan akhir prosesing per lot per hari. Tata cara uji butir
apung dalam lampiran 8
Caon benih kering bersih(CBKB) dikemas dalam polyprophylene
dengan berat standar.
Calon bwnih kering bersih (CBKB) di klasifikasikan berdasarkan
varian kualitas cbkknya.
Hasil permbersihan CBKB di Laporkan kepada BM untuk di
bukukan dalam peruses produksi dan menjadi persediaan CBKB.
3. Penyimpanan Dan Pengujian
Gudang harus bersih, kering dan cukup ventilasi, serta bebas dari
hama dan penyakit.
CBKB distapel diatas alas (flonders) untuk menghindari kontak
langsung dengan lantai agar mudah dihitung serta diambil contoh
untuk pengujian.
Lot/Stapel calon benih tersebut merupakan lot calon benih dan di
beri identitas berupa kartu stelling yang berisikan minimal nama
varietas, nomor kelompok calon benih, tanggal panen, kuantum dan
jumlah karung.
Letak CBKB diatur sedemikian rupa, sehingga tidak menempel
pada dinding dan ada jarak dengan lot lainnya. Jarak dengan
dinding dan antara lot minimal 80 cm.
Pengujian calon benih menjadi benih dilakukan paling cepat setelah
calon benih patah dormansi atau minimal 30 hari setelah panen.
Pengujian calon benih dilakukan oleh kepala UPB kepada BPSB.
Pengujian dilakukan oleh BPSB sesuai ketentuan yang berlaku.
Hasil pengujian atas CBKB varian kualitas benih unggul hannya
akan menjadi BLU varian kualitas benih unggul dengan daya
tumbuh ≥80%.
Hasil pengujian atas CBKB varian kualitas benih super dan prima
akan menjadi
BLU varian kualitas unggul jika daya tumbuh 80% s.d 89%.
7
BLU varian kualitas super jika daya tumbuh antara 90% s.d
93%.
BLU varian kualitas prima jika daya tumbuh ≥94%.
Setelah benih dinyatakan lulus uji, maka BM membuku proses
produksi dan menjadi persediaan benih lulus uji (BLU), sesuai
dengan varian kualitasnya.
4. Pembersihan Tahap II
Pembersihan tahap II dilakukan terhadap BLU varian kualitas benih
super dengan gravity separator untuk mendapatkan butir apung
maksimal 50 butir apung/ 50 gram
Pembersihan tahap II dilakukan terhadap BLU varian kualitas benih
prima, dengan gravity separator untuk mendapatkan butir apung
maksimal 20 butir apung/50 gram.
Tata Cara Uji Butir Apung :
1) Alat-alat yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Stick tryer
b. Neraca timbangan analitik ketelitian 0,1 gram
c. Nampan
d. Spatula/sendok kecil
e. Pinset
f. Ember berisi air
g. Saringan the
2) Metode pengambilan sampel
Langkah-langkah pengambilan sampel kerja untuk uji :
a. CBKB curah dalam proses pembersihan
Sampel diambil secara acak ketika CBKB keluar dari mesin
prosesing/blower dan ditampung dalam nampan.
b. CBKB Dalam Staple Lot
- Karung berisi CBKB yang digunakan sebagai sampel
diambil secara acak.
8
- Jumlah karung yang ditusuk adalah 30% dari jumlah
karung yang akan diukur.
- Sampel CBKS diambil dengan cara ditusuk
menggunakan stick tryer dengan berat maksimal 500
gram dan hasilnya ditampung dalam nampan.
3) Cara Pengujian
a. Sampel yang telah diambil dan ditimbang seberat 50 gram
b. Dimasukan ke dalam ember yang berisi air
c. Diaduk dengan menggunakan sendok pengaduk secara
merata dan dibiarkan untuk beberapa saat sampai benar-
benar gabah terpisahkan antara yang terendam dan
mengapung.
d. Gabah yang mengapung diambil menggunakan saringan teh
dan ditampung dalam nampan dan dihitung serta dicatat.
e. Lakukan untuk tiga kali ulangan.
5. Pengepakan atau pengemasan
Pengepakan dilakukan setelah benih dinyatakan lulus uji
laboraturium oleh BPSB.
Pengepakan dilakukan dengan pertimbangan kebutuhan pasar benih
atau permitaan khusus pemasar.
Tata cara pengepakan disesuaikan dengan sarana yang dimiliki oleh
UPB dengan prinsip :
a. Sarana yang akan digunakan harus bersih dari kotoran dan sisa
varietas lain.
b. BLU diblower terlebih dahulu sebelum dikemas.
c. Kantong benih yang digunakan sesuai dengan varian kualitas
benih dan data hasil uji laboratorium.
d. Kemasan benih yang digunakan 5 kg dan 10 kg.
e. Kantong plastic dilaminating/sealing.
9
f. Benih dalam kantong dimasukan dalam karung polyprophylene
dengan berat standar 50 kg sampai dengan 70 kg dan distapel
rapi.
Pengepakan oleh BM dimasukan dalam proses produksi dan
menjadi persediaan Benih Bersih Dalam Kantong (BBKD)
Spesifikasi kemasan kantong plastic adalah :
a. Kemasan @ 5kg
- Bahan plasti : LLDPE
- Printing : Digital
- Desain : Terlampir
- Ukuran : 330 mm × 515 mm (Silde Sealing)
- Ketebalan : 100-104 milimikron
b. Kemasan @ 10 kg
- Bahan plastik : LLDPE
- Printing : Digital
- Logo : Terlampir
- Ukuran : 430 mm × 610 mm (Slide Sealing)
- Ketebalan : 135-140 milimikron
Desain kemasan
Desain kemasan untuk benih unggul, benih super dan benih prima
sesuai dengan kemasan yang telah di tetapkan oleh direksi.
6. Pengecekan Kondisi Benih Dan Pemeliharaan
Untuk menjaga kualitas benih/calon benih, agar dilakukan uji mutu
secara berkala minimal 30 hari sekali meliputi uji daya tumbuh
(setelah dormansi), uji kadar air, uji butir apung dan pengamatan
hama. Uji mutu ini dilakukan oleh petugas /QC yang ditunjukan
oleh kepala UPB.
Tata Cara Pengujian Daya Tumbuh :
1. Alat-alat yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Stick tryer
b. Nampan
10
c. Pinset
d. Kertas merang ukuran A4
e. Plastik transparan ukuran A4
f. Karet
g. Germinator/tempat penyimpanan bahan uji daya tumbuh
2. Pengambilan sampel
a. Karung berisi CBKB yang digunakan sebagai sampel
secara acak
b. Jumlah karung yang ditusuk adalah 30% dari jumlah
karung yang akan diukur.
c. Sampel CBKS diambil dengan cara ditusuk menggunakan
stick tryer dengan berat maksimal 500 gram dan hasilnya
ditampung dalam nampan.
3. Cara pengujian
a. Kertas merang sebanyak lima lembar direndam dalam air
dan ditiriskan
b. Siapkan plastik transparan sebagai alas dasar
c. Tiga lembar kertas merang dihamparkan di atas plastic
d. Letakan gabah sebanyak 100 biji diatur sejajar dan rapi di
atas kertas merang
e. Tutup dengan dua lembar kertas merang
f. Plastic dan kertas merang dilipat menjadi 2 dan digulung
g. Gulungan tersebut diikat dan disimpan dalam germinator
dengan posisi berdiri.
h. Lakukan tiga kali ulangan
4. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dua kali yaitu 5 hari dan 7 hari, dihitung
yang tumbuh.
11
Jika terjadi penuruna kualitas (daya tumbuh dan butir apung),
maka varian kualitas benih akan disesuaikan, dengan hasil
pengecekan
Terhadap hal tersebut, maka kepala cabang/kepala wilayah dapat
mengambil kebijakan lain yang diperlukan atas penurunan
kualitas benih tersebut misalkan melakukan pembersihan ulang,
repacking dll yang menyangkut kualitas benih.
Fumigasi dilakukan minimal 2 (dua) bulan sekali untuk
mengendalikan adanya hama gudang.
12
Metode pemasaran yang diterapkan di PT PERTANI (PERSERO)
dalam memasarkan beras/benih padi adalah dengan sistem eceran
dan borongan. Dengan sistem eceran pemasarannya dilakukan
setiap saat kerja.
13
BAB VI
MASALAH DAN PEMECAHANNYA
A. Masalah
Adapun masalah yang sering terjadi selama proses magang di pt
pertani adalah :
Masih rendahnya ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam
perbanyakan benih bersertifikat.
Banyaknya pesaing di dunia industri
B. Pemecahan
Kami akan belajar dengan sungguh sungguh untuk meningkatkan
pengetahuan kami tentang prouksi benih dan pelajaran lainnya untuk
menambah wawasan dan keterampilan kami dalam dunia industry.
Dengan cara menyusun strategi pemasaran yang baik, dengan cara
melakukan promosi,mengubah etika kerja yang tidak baik menjadi etika
kerja yang baik, yang paling penting kenali terlebih dahulu pesaingmu
di dunia kerja.
14
BAB VII
RENCANA TINDAK LANJUT
15
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Kami dapat memperoleh banyak ilmu tenteng produksi benih padi baik
secara teori maupun praktik.
2. Dengan melakukan kegiatan magang kami telah mendapatkan pengalaman
dan keterampilan kerja yang nantinya akan menjadi bekal di dunia kerja
yang sesunguhnya.
3. Kami mendapat wawasan dan keterampilan tentang strategi pemasaran.
B. SARAN
16
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
21
Lampiran 1 Nama-Nama Jenis Padi
1. Ciherang
2.
Inpari 32
3. IR 66
4. Situbagendit
22
Lampiran 2 Tahapan Produksi
1. Kegiatan roaging
2. Pengambilan CBKS
3. Proses pengeringan
23
Lampiran 3 Internal Quality Control
1. Pengambilan CBKB
24
5. Proses memasukkan ke dalam germinator
25
Lampiran 4 Proses Pengemasan
26