Anda di halaman 1dari 28

MAGANG MBKM

SEMESTER 6 TAHUN AKADEMIK TAHUN 2022/2023


“KEBUN PERCOBAAN WAWOTOBI BPTP SULAWESI TENGGARA”

Diajukan Sebagai Syarat Kelulusan Magang MBKM

Oleh:
REZKI
D1B120092

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2023
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Rezki

NIM : D1B120092

Jurusan : Agroteknologi

Lokasi Magang : Kebun Percobaan Wawotobi

Kendari, 20 Juni 2023


Mahasiswa,

Rezki
NIM. D1B120092

Mengetahui,
Dosen Pendamping Lapangan, Supervisor,

Dr. La Ode Muh. Harjoni KW, S.P., M.Si Yunus, SST.


NIP. 19690601 199903 1 002 NIP. 198105092008121004

Menyetujui,
Ketua Jurusan Agroteknologi

Dr. Nini Mila Rahni, S.P., M.P


NIP. 19761027 200604 2 001

ii
ABSTRAK

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah salah satu


program unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan
untuk mendorong mahasiswa dalam menguasai berbagai keilmuan yang berguna
untuk memasuki dunia kerja. Salah satu bentuk kegiatan pembelajaran yang
ditawarkan adalah magang/praktik. Magang bertujuan untuk memberikan
kesempatan dalam mengaplikasikan teori-teori yang telah dipelajari di
perkuliahan, serta penerapan keterampilan umum dan khusus di dunia kerja.
Kegiatan magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini dilaksanakan
di Kebun Percobaan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Kebun
Percobaan Wawotobi merupakan salah satu instansi pemerintahan pusat yang
bergerak dalam penerapan standar instrunmen pertanian yang memiliki fungsi dan
tugas dalam pengelolaan benih sumber.

Kata Kunci: Magang, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), KP


Wawotobi.

iii
ABSTRACT
The Merdeka Learning Campus Merdeka Program (MBKM) is one of the
flagship programs of the Ministry of Education and Culture, which aims to
encourage students to master various knowledge that is useful for entering the
world of work. One form of learning activities offered is apprenticeship/practice.
Internship aims to provide opportunities to apply theories that have been learned
in lectures, as well as the application of general and specific skills in the world of
work. The Merdeka Learning Kampus Merdeka (MBKM) apprenticeship was held
at the Wawotobi Experimental Garden, Konawe Regency, Southeast Sulawesi. The
Wawotobi Experimental Garden is one of the central government agencies
engaged in the application of agricultural instrument standards that have the
function and duties of managing seed sources.
Keywords: Internship, Independent Learning Independent Campus (MBKM), KP
Wawotobi.

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun laporan
magang ini dengan tujuan untuk dapat melengkapi tugas laporan magang.
Laporan magang ini menjelaskan berbagai macam kegiatan yang saya
lakukan dalam kurung waktu yang ditentukan di Kementerian Pendidikan.
Laporan magang ini membahas mengenai proses Magang kami di KP. Wawotobi.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman serta rekan-rekan yang
berpartisipasi untuk menyelesaikan laporan magang ini.
Penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam laporan ini. Semoga
laporan yang saya buat dapat bermanfaat.

Kendari, 20 Juni 2023

Rezki

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
ABSTRAK..................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Lingkup ............................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................ 1
BAB II PROFIL UMUM MITRA .............................................................. 2
A. Sejarah Singkat.................................................................................... 2
B. Struktur Organisasi.............................................................................. 4
C. Ruang Lingkup Pekerjaan.................................................................... 4
D. Jadwal Kerja ....................................................................................... 6
BAB III PROYEK MAGANG ................................................................... 7
A. Proses Pelaksanaan Magang ............................................................... 7
B. Hasil Magang ...................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 19
A. Kesimpulan ......................................................................................... 19
B. Saran ................................................................................................... 19
REFERENSI................................................................................................. 20
LAMPIRAN..................................................................................................

vi
DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman


2.1. Rencana Pelaksanaan Magang MBKM...................................................5
3.1. Proses Pelaksanaan Magang...................................................................7
3.2. Produksi Benih Sumber Padi...................................................................11
3.3. Budidaya Tanaman Hortikultura.............................................................16

vii
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman


2.1. Struktur Organisasi..................................................................................4
2.2. Kebun Percobaan Wawotobi (BPTP Sultra)............................................4

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Lokasi................................................................................... 20


Lampiran 2. Log book....................................................................................... 21
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan................................................................. 60
Lampiran 4. Bahan Persentasi Seminar Hasil................................................... 63

ix
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Magang atau Praktik Kerja adalah aktivitas pembelajaran yang


memberikan wawasan dan pengalaman praktis kepada mahasiswa Kependidikan
dan Non-Kependidikan mengenai kegiatan riil di lembaga pendidikan dan industri
sehingga mahasiswa memiliki kompetensi yang memadai dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan bidang keahliannya. Praktik kerja bagi mahasiswa
kependidikan diarahkan agar mahasiswa memiliki nilai dan wawasan keilmuan
pendidikan dan pembelajaran secara teoritik dan aplikatif dalam bingkai budaya
Indonesia, dalam perannya sebagai pendidik yang kritis, inovatif, adaptif, dan
komunikatif sesuai dengan karakter dan budaya peserta didik di era global.
Program magang tersebut dilaksanakan di Kebun Percobaan Wawotobi
yang merupakan salah satu milik dari Balai Standar Instrumen Pertanian (BPSIP
SULTRA). Kebun Percobaan Wawotobi digunakan untuk pengadaan benih
sumber atau Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) padi sawah. Kebun Percobaan
Wawotobi telah menjadi tempat studi banding dan praktek kerja lapangan
berbagai instansi dan kelompok tani yang ada di daerah Sultra antara lain.
B. Lingkup

Kebun Percobaan Wawotobi merupakan Unit Pengelola Benih Sumber


(UPBS), salah satu kelembagaan internal di BPTP yang dibentuk dalam rangka
mengakomodasikan perubahan lingkungan strategis perbenihan dan
mengantisipasi kebutuhan benih sumber dari varietas unggul baru (VUB)
komoditas strategis hasil penelitian Badan Litbang Pertanian.

C. Tujuan

Tujuan Program Magang MBKM yaitu memberikan suatu pengalaman


kepada mahasiswa berupa pembelajaran yang secara langsung pada tempat kerja
dalam upaya mendapatkan kemampuan hard skills yang meliputi keterampilan
dan kemampuan soft skill yang meliputi etika profesi kerja sama komunikasi dan
lain sebagaianya. Serta melatih kemandirian mahasiswa melalui upaya dalam
berpartisipasi dan peran yang aktif dalam pembangunan kesejahteraan untuk
masyarakat.
II. PROFIL UMUM MITRA

A. Sejarah Singkat

Kebun Percobaan merupakan sarana dan prasarana Kebun Percobaan


(lahan, bangunan, peralatan) digunakan untuk mendukung fungsi penelitian dan
pengkajian teknologi, koleksi plasma nutfah, pengadaan benih sumber, kebun
produksi serta agrowisata. Kebun Percobaan milik BPSIP SULTRA ada 2 yaitu
KP Wawotobi dan KP Onembute. KP Wawotobi salah satu milik Balai Standar
Instrumen Pertanian (BPSIP SULTRA) yang beralamat di Kelurahan Lalosabila,
Kecamatan wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. KP
Wawotobi memiliki luas lahan 15,3 Ha dengan karakteristik agroekosistem Lahan
Sawah Irigasi.
Kebun Percobaan Wawotobi berjarak ±50 km dari ibu kota Provinsi Sultra.
Dengan ketinggian tempat 50 m dpl, dan berada pada posisi 3˚52’15” ,3 LS dan
122˚05’21,5” BT. KP Wawotobi juga memiliki gedung atau kantor dan
penggunaan gedung tersebut diresmikan pada tanggal 20 Maret 1987 oleh Menteri
Pertanian RI yaitu Bapak Ir. Achmad Affandi. Kebun Percobaan Wawotobi
digunakan untuk pengadan benih sumber atau Unit Pengelola Benih Sumber
(UPBS) padi sawah. Kebun Percobaan Wawotobi telah menjadi tempat studi
banding dan praktek kerja lapangan berbagai instansi dan kelompok tani yang ada
di daerah Sultra antara lain; PPL PNS dan THL-TBPP, Penangkar dan kelompok
tani, Universitas Lakidende dan SMK Pertanian.
B. Struktur Organisasi

Gambar 2.1. Struktur Organisasi

C. Ruang Lingkup Pekerjaan

Kegiatan Magang dilakasanakan di Kebun Percobaan Wawotobi, naungan


dari kantor Balai Standar Instrumen Pertanian (BPSIP SULTRA) yang beralamat
di Kelurahan Lalosabila, Kecamatan wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi
Sulawesi Tenggara.

Gambar 2.2. Kebun Percobaan Wawotobi (BPTP Sultra)


Tabel 2.1. Rencana Pelaksanaan Magang MBKM

4
Judul Kegiatan : Magang MBKM

Lama Kegiatan : 4 Bulan, 16 Minggu

Total Jam Kegiatan : 640 Jam

Jumlah Konversi SKS : 22 SKS

Dosen Pendamping 1. Dr. La Ode Muh. Harjoni KW, S.P., M.Si.


:
Lapangan (DPL) 2. Prof. Dr. Ir. Gusti Ayu Kade Sutariati, M.Si.

Tempat Magang : Kebun Percobaan Wawotobi

Persiapan Lahan

Penyemaian Benih

Penanaman

Pemeliharaan Tanaman

Roguing/Seleksi

Panen

Perontokan

Pengeringan

Pembersihan Benih

Pengemasan

Penyimpanan Benih
D. Jadwal Kerja
Sertifikasi

Distribusi
5
Jadwal dan waktu kerja magang dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
ditentukan yang dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2023 sampai dengan 23 Juni
2023 dengan waktu kerja pada pukul 07:30 WITA s.d. 16:00 WITA pada hari
senin sampai dengan kamis dan pukul 7:30 WITA s.d. 16:30 WITA pada hari
jumat. Mahasiswa magang diarahkan untuk mengisi presensi pada lembaran absen
yang disediakan oleh instansi setiap hari senin - jumat serta membuat laporan
mingguan disetiap hari jumat sebagai laporan kegiatan yang dilakukan selama 5
hari kerja.

6
III. PROYEK MAGANG

A. Proses Pelaksanaan Magang

Pelaksanaan magang dilakukan berdasarkan program kerja yang telah


dibuat oleh mahasiswa magang MBKM sesuai dengan mata kuliah yang akan
dikonversi dan alur produksi benih sumber padi.
3.1. Proses Pelaksanaan Magang
Minggu Ke Kegiatan Belajar Capaian Pembelajaran

Mahasiswa MBKM dapat


mengetahui beberapa bagian ruangan
kerja yang ada di dalam kantor dan
berbagai jenis tanaman yang
Observasi lokasi magang di
dibudidayakan di lahan BPSIP.
1 BPSIP dan penyusunan
Dalam penyusunan program kerja,
program kerja
mahasiswa mengetahui rencana
kegiatan yang akan dilakukan selama
magang dan kegiatan yang dilakukan
lebih terarah.

Pengenalan lingkungan di Mahasiswa MBKM dapat


KP Wawotobi dan mengetahui cara persemaian yang
melakukan diskusi benar dengan pemberian perlakuan
mengenai cara penyemaian insektisida agar terhindar dari
tanaman padi serangan hama pada bibit.

2 Mahasiswa dapat mengetahui cara


pengolahan lahan yang
Pengolahan lahan dan
menggunakan beberapa tahap
penanaman bibit tanaman
pembajakan dan mengetahui teknik
padi
penanaman menggunakan jajar
legowo 2:1 dan 6:1

3 Pengolahan lahan untuk Mahasiswa dapat mengetahui apa


tanaman hortikultura yang akan dilakukan sebelum
penanaman, seperti pengolahan lahan
mulai dari pembersihan lahan,
pembuatan bedengan, dan
pemupukan.

Mahasiswa dapat mengetahui cara


Sortasi benih padi
menggunakan mesin seed cleaner
menggunakan mesin seed
dan tujuan dilakukannya sortasi
cleaner
benih.

Mahasiswa dapat mengetahui


Mendiskusikan pengamatan
langkah-langkah yang akan
agronomis dan OPT pada
dilakukan dalam mengamati tanaman
tanaman padi
padi.

Mahasiswa dapat mengetahui cara


4
Pemupukan tanaman padi pemupukan dan dosis yang tepat
untuk tanaman.

Mahasiswa mampu mengelola


Pemanfaatan limbah
limbah pertanian menjadi pupuk
pertanian
organik (biochar).

Mahasiswa dapat mengetahui apa itu


penyulaman dan mampu
mempraktikkannya. Selain itu juga,
Penyulaman dan penyiangan
5 mahasiswa dapat melakukan
gulma pada tanaman padi
penyiangan gulma dan
mengidentifikasi gulma yang
terdapat pada tanaman padi sawah.

6 Pengamatan agronomi, Mahasiswa dapat mengetahui


hama dan penyakit serta pertumbuhan tanaman padi setiap
musuh alami tanaman padi minggunya dan mengetahui
parameter pengamatan yang
dilakukan pada tanaman padi serta
dapat membedakan antara hama dan

8
musuh alami pada tanaman padi.

Mahasiswa dapat mengetahui dan


Pengamatan hama dan
7 membedakan hama dan penyakit
penyakit tanaman
pada tanaman padi.

Mahasiswa MBKM dapat


Pemupukan tanaman mengetahui dosis pupuk yang tepat
8
hortikultura untuk tanaman hortikultura
khususnya tanaman bayam.

Mahasiswa mampu mengidentifikasi


jenis gulma dan mampu memelihara
Pengendalian gulma dan
9 tanaman dengan baik yaitu dengan
pemeliharaan tanaman
memberikan nutrisi yang cukup pada
tanaman.

10 Mahasiswa dapat mengetahui cara


mempertahankan kemurnian dan
Roguing fase vegetatif pada mutu genetik suatu varietas.
tanaman padi sawah Karakteristik varietas dapat
digunakan untuk mengenali dan
mengidentifikasi tipe simpang.

Mahasiswa dapat mengetahui cara


menyemai tanaman dan
menghasilkan pertumbuhan yang
Penyemaian benih tanaman optimal, dengan unsur hara yang
hortikultura lengkap dalam media yang diberikan
dan penyiraman yang baik
menjadikan bayi tanaman sangat
terdukung oleh persemaian.

Pengendalian hama dan Mahasiswa mengetahui cara


penyakit tanaman pengendalian hama dan penyakit

9
tanaman.

Mahasiswa melakukan perawatan


Pemeliharaan tanaman tanaman dengan menyiram tanaman
11
hotikultura dan melakukan pengendalian gulma
pada tanaman.

Roguing fase generatif Mahasiswa mampu mengidentifikasi


12 stadia berbunga pada dan menghilangkan tanaman yang
tanaman padi sawah menyimpang.

Mahasiswa MBKM melakukan


kegiatan kewirausahaan berupa
Panen dan kegiatan
13 penjualan hasil panen dari tanaman
wirausaha
yang dibudidayakan (tanaman bayam
dan kacang panjang).

Mahasiswa mampu mempelajari


salah satu cara mempertahankan
Roguing fase generatif kemurnian dan mutu genetik suatu
14 stadia masak pada tanaman varietas serta dapat membedakan
padi sawah antara gabah padi varietas yang
dibudidayakan dengan tanaman
campuran lainnya.

Mahasiswa dapat mengetahui cara


pemanenan dan perontokan bulir-
Panen dan perontokan
15 bulir gabah dari malainya
tanaman padi
menggunakan mesin Combine
harvester.

16 Mahasiswa dapat mempraktikkan


Pengeringan gabah
cara mengeringkan gabah.

Seminar Mahasiswa MBKM


mempresentasikan hasil kegiatan

10
magang yang kemudian diberi
penilaian oleh dosen pembimbing
sebagai bahan penilaian untuk
mengkonversi nilai mata kuliah.

B. Hasil Magang

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama magang di kebun percobaan


wawotobi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2. Produksi Benih Sumber Padi
No Jenis
Dokumentasi Tujuan
. Kegiatan

Untuk menyediakan media


pertumbuhan yang baik bagi
tanaman padi dan menciptakan
Persiapan keadaan tanah olah yang siap
1.
Lahan tanam baik secara fisik, kimia,
maupun biologis sehingga
tanaman yang dibudidayakan
akan tumbuh dengan baik.

Untuk menghasilkan
pertumbuhan yang optimal dan
Persemaian menghindari faktor faktor luar
2.
Benih yang dapat menghambat proses
pertumbuhan benih menjadi bibit
tanaman.

11
Memindahkan tanaman dari
persemaian agar tanaman berjarak
sehingga memudahkan dalam
proses pertumbuhan vegetatif dan
3. Penanaman tidak terjadi persaingan serta
membantu penyerapaan unsur
hara lebih efektif.

Pemupukan dilakukan untuk


memperbaiki kondisi tanah,
kesuburan tanah, memberikan
nutrisi untuk tanaman dan
memperbaiki kualitas serta
kuantitas tanaman. Pupuk yang
digunakan berupa NPK dan urea

Pemeliharaan Pemupukan dengan dosis 300kg/ha 4:1.


4.
Tanaman Penyiangan dilakukan secara
intensif agar tanaman tidak
terganggu oleh gulma.
Penyiangan dilakukan paling
Penyiangan dan
Penyulaman sedikit 2 kali. Selanjutnya
penyulaman dilakukan apabila
ada tanaman yang tidak tumbuh
atau rusak akibat hama keong.

5. Rouging/ Fase vegetatif dilakukan untuk


Seleksi membuang tanaman yang tumbuh
di luar jalur, tanaman yang
kedudukan, bentuk, dan ukuran

Fase vegetatif daunnya berbeda, tanaman yang


warna kakinya berbeda dan

12
tanaman yang tingginya berbeda
dari rumpun-rumpun yang
lainnya.

Fase generatif stadia berbunga


dilakukan untuk membuang
Fase generatif stadia tanaman yang terlalu cepat atau
berbunga lambat berbunga dan tanaman
yang bentuk gabahnya berbeda
dari rumpun-rumpun yang
dibudidayakan.

Fase generatif stadia masak


dilakukan untuk membuang
tanaman-tanaman off-type
Fase generatif stadia sebelum dipanen.
masak

Untuk memanen padi dan


Panen dan
6. memisahkan biji padi dari tangkai
perontokan
malainya.

Untuk menurunkan kadar air


gabah sehingga dapat dijadikan
benih. Dengan kadar air 13-14%
7. Pengeringan benih dapat disimpan lama, daya
berkecambah dapat dipertahankan
dan mutu benih dapat dijaga agar
tetap baik.

13
Untuk memisahkan benih dari
Pembersihan kotoran (tanah, jerami, maupun
8.
Benih daun padi yang terikut) juga
untuk membuang gabah hampa.

Untuk mempermudahkan di
dalam penyaluran/transportasi
benih, juga untuk melindungi
9. Pengemasan benih selama penyimpanan
terutama dalam mempertahankan
mutu benih dan menghindari
serangan insek.

Untuk memperlambat laju


deteriorasi benih, namun
10. Penyimpanan
penyimpanan tidak dapat
meningkatkan mutu benih.

Untuk memberikan jaminan


kualitas mutu benih yang unggul
dan melindungi konsumen atau
Sertifikasi pengguna benih dari peredaran
11.
Benih benih palsu dan benih yang
mutunya tidak baik serta untuk
memelihara kemurnian mutu
benih unggul.

Untuk menyalurkan benih yang


sudah disertifikasi dari produsen
Distribusi
12. ke konsumen sehingga benih
Benih
tetap aman sampai ke tangan
konsumen.

14
Tanaman padi (Oriza sativa L.) merupakan tanaman budidaya yang sangat
penting bagi umat manusia karena lebih dari setengah penduduk dunia tergantung
pada tanaman ini sebagai sumber bahan pangan. Padi merupakan kebutuhan
primer bagi masyarakat Indonesia, karena sebagai sumber energi dan karbohidrat
bagi mereka. Selain itu, padi juga merupakan tanaman yang paling penting bagi
jutaan petani kecil yang ada di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu varietas
padi yang diluncurkan Badan Litbang Kementerian Pertanian adalah varietas padi
Inpari 30 dan 33. Badan Litbang Pertanian telah menghasilkan beberapa VUB,
dimana Sebagian besar VUB yang dihasilkan melalui penelitian
sudah dikembangkan oleh petani. Salah satu VUB yang telah dikeluarkan
oleh Badan Litbang Pertanian yaitu Inpari 33.
Alur Produksi Benih Sumber Padi Sawah memiliki beberapa tahapan yaitu
persiapan lahan Pengolahan tanah dilakukan dengan traktor, menggunakan bajak
singkal hingga, setelah pembajakan pertama, sawah digenangi 7 hari kemudian
dilakukan pembajakan kedua diikuti dengan penggaruan/penglembekan untuk
pelumpuran dan perataan. Pelumpuran dan perataan dimaksudkan untuk
penyediaan media pertumbuhan yang baik bagi tanaman padi dan untuk
mematikan gulma. Persiapan dan persemaian benih : jumlah benih yang
dibutuhkan yaitu 25 kg/ha dengan luas lahan persemaian 4 are. Benih padi yang
digunakan adalah benih varietas Inpari 30 dan Inpari 33 masing-masing sebanyak
25 kg dengan luas lahan persemaian 4 are. Sebelum benih padi ditabur terlebih
dulu dilakukan perendaman selama 48 jam, kemudian ditiriskan dan diperam
selama 48 jam agar mendapatkan pertumbuhan bibit yang seragam. Benih di sebar
merata dengan kerapatan 50 g/m2 atau setara dengan 25 kg/4 are. Penanaman
dilakukan pada saat bibit telah berumur 21 HSS, dengan cara tanam pindah
dengan sistem tanam jajar legowo 2 : 1, dengan jarak tanam 20 cm x 10 cm x 40
cm dan sistem jajar legowo 6:1. Pemupukan menggunakan pupuk NPK dan Urea
dengan dosis 300 kg/ha. Waktu pemberian : Pemupukan I (14 HST ) : Seluruh
dosis pupuk NPK Phonska, Pemupukan II (30 HST) : Urea (berdasarkan BWD).
Penyiangan dilakukan dua sampai tiga kali, tergantung keadaan gulma
menggunakan landak atau gasrok. Penyiangan dilakukan sebelum pemupukan
susulan pertama atau kedua agar pupuk terserap tanaman padi. Pengendalian hama

15
dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit sangat penting artinya dalam
penerapan dan keberhasilan pengendalin hama terpadu (PHT). Pengendalian
dilakukan berdasarkan tingkat dan jenis serangan hama dan penyakit baik secara
biologis maupun kimiawi. Panen, dilakukan saat tanaman telah masak fisiologis
yang ditandai oleh 90% malai tanaman telah menguning.

Tabel 3.3. Budidaya Tanaman Hortikultura


No Kegiatan Dokumentasi Tujuan
.

Untuk mempersiapkan lahan bagi


Pengolahan tanaman dengan cara
1.
lahan menciptakan kondisi tanah yang
siap tanam.

Untuk mendapatkan bibit yang


berkualitas, dengan unsur hara
Pembuatan media yang lengkap dalam media yang
semai diberikan dan penyiraman yang
2. Penyemaian
baik menjadikan bayi tanaman
sangat terdukung oleh
persemaian.

Perawatan tanaman
yang disemai

3. Pemupukan Pupuk merupakan sumber zat


hara untuk mencukupi
kebutuuhan nutrisi tanaman dan
memperbaiki kondisi tanah
berupa sifat fisik, kimia dan
biologi tanah. Tanah yang yang

16
subur dapat memperbaiki kualitas
serta kuantitas tanaman.

Penanaman merupakan budidaya


tanaman yang dilakukan untuk
4. Penanaman menghasilkan suatu produk
dalam upaya peningkatan
ketahanan pangan.

Pemeliharaan dilakukan agar


tanaman dapat tumbuh sehat dan
5. Pemeliharaan normal. Pemeliharaan ini dimulai
dari pengolahan tanah sampai
tanaman panen.

Pemanenan merupakan suatu


rangkaian proses mengumpulkan
hasil budidaya pada tingkat
kematangan sebagai akhir dari
6. Panen
siklus budidaya, kemudian akan
dialokasikan baik langsung
kepada distributor maupun
konsumen langsung.

Pascapanen merupakan tahap


penanganan hasil tanaman
pertanian setelah pemanenan,
7. Pascapanen
tahapan tersebut dimulai dari
pembersihan, penyortiran,
penyimpanan dan pengemasan.

17
Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk
dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika
tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai
sayuran sumber zat besi yang penting bagi kesehatan. Bayam relatif tahan
terhadap pencahayaan langsung karena merupakan tumbuhan C4. Batang berair
dan kurang berkayu. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, berwarna
hijau, merah, atau hijau keputihan. Bunga tersusun majemuk tipe tukal yang rapat,
bagian bawah duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di
ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bijinya berwarna hitam, kecil dan keras.

18
IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan program magang, maka penulis dapat


menyimpulkan bahwa dengan melakukan program magang dapat menambah ilmu
pengetahuan mahasiswa, dan dapat menerapkan apa yang mahasiswa dapatkan
terutama dalam proses Produksi Benih Sumber Padi Sawah Di Kebun Percobaan
Wawotobi, mulai dari persiapan lahan, persemaian benih, penanaman,
pemeliharaan tanaman, rouging/seleksi, panen, pengeringan, pembersihan benih,
pengemasan, penyimpanan, sertifikasi dan distribusi/penyaluran ke masyarakat.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman perolehan kegiatan magang yang dilakukan di


IP2TP Wawotobi terdapat beberapa saran dan masukan, diantaranya adalah:
1. Sebaiknya IP2TP Wawotobi tetap menjaga dan meningkatkan kualitas
sertifikasi agar tetap terjaga kualitas benih yang akan disalurkan.
2. Sebaiknya IP2TP Wawotobi meningkatkan pengawasan saat sudah mulai
masuk pertanaman, pemeriksaan tanaman mulai dari fase vegetatif, fase
generatif stadia berbunga¸ fase generatif stadia masak hingga pemanenan
bahkan termasuk alat-alat yang digunakan pada saat pemanenan dan
pembersihan benih.
REFERENSI

Afrizon, A., Marbun, D. S., Putra, W. E., Yahumri, Y., Gaffar, A., Fauzi, E., &
Ishak, A. 2022. Respons Petani terhadap Dosis Pemupukan Spesifik
Lokasi Padi Sawah Tadah Hujan (Kasus di Desa Ulak Lebar, Kecamatan
Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah). Jurnal Inovasi
Penelitian, 3(1), 4245-4248.

17

Anda mungkin juga menyukai