Anda di halaman 1dari 34

PROSES PROSES PEMBUATAN BLOCK KAPAL PERANG SSV-292

PHILIPPINE DIVISI NIAGA


DI PT PAL INDONESIA (PERSERO)

Oleh:
M Rizqi Awaludin
12050524009

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari


pulau-pulau yang dipisahkan oleh perairan. Perkembangan teknologi yang
semakin pesat, maka transportasi laut juga dituntut untuk dapat memenuhi
standar dan kualitas yang diinginkan dari segi keselamatan. Pada dasarnya
proses pembuatan kapal terdiri dari dua cara yaitu cara pertama dengan sistem
gading-gading atau sistem kerangka terpisah (Frame Erecting System) dan
yang kedua dengan sistem block (Block Assambly System)Frame Erecting
System. Maka dari itu penulis sebagai mahasiswa melakukan pengamatan dan
mempelajari proses pembuatan blok kapal pada divisi niaga.

Tujuan Praktek Industri


A. Tujuan Umum

Mempelajari tentang teknologi produksi pada PT. PAL


INDONESIA (Persero), baik yang sudah ada maupun
yang sedang dikembangkan.
Mengetahui semua kegiatan produksi kapal baru divisi
niaga
Mendapatkan pengalaman secara langsung terhadap
kondisi nyata di Industri.
Mengetahui tugas dan fungsi setiap departemen di
bawah divisi Kapal Niaga.

B. Tujuan Khusus
Mengetahui proses pembuatan block kapal pada Divisi
Niaga
Mengetahui dan memahami metode proses pembuatan
block kapal di Divisi Niaga
Mengetahui peralatan yang digunakan dalam proses
produksi blok kapal di Divisi Niaga
Mengetahui komponen komponen yang ada dalam blok
kapal

Manfaat Praktek Industri

Bagi Mahasiswa
Dapat menambah wawasan ilmu tentang teknologi
mekanik.
Dapat menambah pengalaman belajar sesuai dengan
situasi dan kondisi di lapangan kerja.
Dapat menambah keterampilan sesuai dengan bidang
keahliannya dan dipraktekan secara langsung.

Bagi Perusahaan
Mampu menciptakan hubungan yang baik dengan pihak
universitas, sebagai mitra.
Mewujudkan interaksi sosial yang baik antara karyawan
dan mahasiswa.

Bagi Jurusan
Ke depan jurusan Teknik Mesin dapat membantu
mahasiswa dalam belajar pada praktek industri.
Dapat menambah mitra kerja antara jurusan dan
industri.

Ruang Lingkup
Bengkel Assembly divisi Niaga PT PAL Indonesia.
Waktu Pelaksanaan
Tgl 5 Oktober sampai 20 November

KAJIAN PUSTAKA
Definisi Manufaktur

ManufacturingatauManufakturberasal
dari
bahasa
Latin,manus( tangan ) danfactus( membuat ) sehingga dapat
diartikan membuat dengan tangan atau manual. Modern
manufaktur dapat di artikan sebagai pengerjaan secara
automatis dan mesinnya di kontrol komputer dengan
pengawasan manual.
Manufakturmerupakan suatu cabang industri yang
mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk
transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual.
Beberapa
industri
sepertisemikonduktordanbajalebih
sering menggunakan istilahfabrikasi dibandingkan manufaktur.
Sektor manufaktur sangat erat terkait denganrekayasaatau
teknik.

Konstruksi Kapal
Konstruksi kapalmerupakan proses pembangunankapal digalangan
kapal yang didahului oleh desain dan dilanjutkan dengan pembangunan
konstruksi kapal yang diawali denganpeletakan lunas, dilanjutkan dengan
konstruksi rangka/gading-gading,geladak,anjungan,kulit kapal. Setelah
kapal selesai dikonstruksi selanjutnya diluncurkan ke laut untuk
selanjutnya dilakukan finishing.
Bagian Bagian Konstruksi Kapal
Lambung kapal :
Bentuk Vatau dikenal sebagaiV shaped hull, merupakan bentuk
lambung untuk kapal-kapal dengankecepatantinggi atau untuk
digunakan melalui laut yang ganas, seperti pada kapal perang.
Bentuk dataratau dikenal sebagaiflat bottom hull, merupakan bentuk
lambung untuk kapal dengan kecepatan rendah dan volume angkut yang
tinggi seperti padakapal tangker

Gading-gadingmerupakanstrukturrangka darikapaldimana kulit


kulit kapaldiletakkan.

Haluanadalah bagian depan dari badankapal. Haluan kapal


dirancang untuk mengurangitahananketika haluan kapal memecah
air dan harus cukup tinggi untuk mencegahairmasuk kedalam kapal
akibatombakatau belahan air saat kapal berlayar.

Buritanadalah bagian belakang darikapal. Di bagian buritan terdapat


instrumen pengendali (rudderdan lain sebagainya). Bagian buritan
darikapal perangdipakai sebagai tempat mendarathelikopter

Kulit kapaladalahplat plat yang disambung menjadi lajur yang


terdapat pada badankapalbiasa disebut dengan kulit kapal atau
disebut jugaship shell.

Ukuran Kapal
Panjang kapal
1. Loa (Length over all) Adalah panjang kapal keseluruhan yang
diukur dari ujung buritan sampai ujung haluan.
2. Lwl : Panjang garis air kapal (Length of water line) Adalah jarak
mendatar antara ujung garis muat ( garis air ), yang diukur dari
titik potong dengan linggi buritan sampai titik potongnya dengan
linggi haluan dan diukur pada bagian luar linggi buritan dan linggi
haluan.
3. LBP (Length between perpendiculars) adalah ukuran kapal,
Panjang antara kedua garis tegak buritan dan garis tegak haluan
yang diukur pada garis air muat.
4. AP : Garis tegak buritan ( After perpendicular ) Letaknya pada
linggi kemudi bagian belakang atau pada sumbu poros kemudi.
5. FP : Garis tegak haluan ( fore perpendicular ) Adalah merupakan
perpotongan antara linggi haluan dengan garis air muat.


Ukuran Lebar Kapal.

B : Breadth ( lebar yang direncanakan ) Adalah jarak mendatar


dari gading tengah yang diukur pada bagian luar gading. ( tidak
termasuk tebal pelat lambung ).
Bwl : Breadth of water line ( lebar pada garis air muat ) Adalah
lebar yang terbesar yang diukur pada garis air muat kapal.
Boa : Breatdh over all ( lebar maksimum ) Adalah lebar terbesar
dari kapal yang diukur dari kulit lambung kapal disamping kiri
sampai kulit lambung kapal samping kanan.
Ukuran Tinggi Geladak Kapal
Depth( tinggi terendah dari geladak ). Adalah jarak tegak dari
garis dasar sampai garis geladak yang terendah, umumnya
diukur di tengah tengah panjang kapal.
Sarat Kapal.
T : Draft ( sarat yang direncanakan ). Adalah jarak tegak dari
garis dasar sampai pada garis air muat.

Metode Proses Pembuatan konstruksi kapal

Pada umumnya metode atau cara dalam proses pembuatan


kapal terdiri dari dua cara yaitu cara pertama berdasarkan
sistem, cara kedua berdasarkan tempat. Proses pembuatan
kapal berdasarkan sistem terbagi menjadi tiga macam:
1. Sistem Seksi
2. Sistem Block Seksi
3. Sistem Block

Sistem seksi adalah sistem pembuatan kapal dimana bagian-bagian


konstruksi dari tubuh kapal dibuat seksi perseksi. (perbagian) contoh:
seksi bulkhead (sekat kedap air)
Sistem block seksi adalah sistem pembuatan kapal dimana bagianbagian
konstruksi dari kapal dalam fabrikasi dibuat gabungan seksiseksi
sehingga membentuk block seksi, contoh bagian dari seksi-seksi geladak,
seksi lambung dan bulkhead dibuat menjadi satu block seksi.
Sistem block adalah sistem pembuatan kapal dimana badan kapal
terbagi beberapa block, dimana tiap-tiap block sudah siap pakai. (lengkap
dengan sistem perpipaannya).

Material Plat Baja


Plat kapal merupakan plat yang berbeda dengan
plat pada umumnya. Kelebihan plat kapal
tentunya terkandung unsur lain selain baja
sebagai unsur utama.
Unsur campuran pada plat kapal berpengaruh
terhadap laju korosi , Unsur-unsur campuran
tersebut tentunya harus menambah kualitas dari
plat tersebut.
Kandungan dalam tiap lembar plat adalah 92-97
persen merupakan besi. Sisanya terdapat
kandungan karbon, silikon, mangan, belerang,
dan fosfor. Tentunya dalam cetakan plat kotoran
yang terbawa harus di minimalisir untuk menjaga
kualitas dari plat tersebut.

Dalam plat kapal terdapat tahapan proses yang mana


merupakan tahapan untuk mencapai kualitas plat yang baik.
Proses tersebut antara lain
1. Open heart Process.
2. Electric Furnaces yaitu proses.
3. Oxygen Process.
4. Chemical Additional.

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK INDUSTRI


DAN PEMBAHASAN

Pada tahun 1949 setelah penyerahan kedaulatan pada pemerintah RI,


ME dijadikan Penataran Angkatan Laut(PAL) dimana PAL dibawah
pemerintah RI khususnya kementrian perhubungan. Pada tahun 1961,
Presiden RI Ir Sokarno memberikan Surat Keputusan nomor 370
Sejarah Perusahaan
tertanggal 1 Juli 1961 yang selanjutnya Penataran Angkatan Laut
dipergunakan oleh AL RI yang diatur Menteri Pertahanan dan Keamanan
Nasional. Lokasi Perusahaan di Ujung, Surabaya, dengan kegiatan
utama memproduksi kapal perang dan kapal niaga, memberikan jasa
perbaikan dan pemeliharaan kapal, serta rekayasa umum dengan
spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan.Kemampuan rancang bangun
yang menonjol dari PT. PAL INDONESIA (Persero) telah memasuki
pasaran internasional dan kualitasnya telah diakui dunia.Kapal-kapal
produksi PT. PAL INDONESIA (Persero) telah mendunia.

Visi & Misi


PT. PAL Indonesia (Persero) selalu berusaha untuk
menjalankan fungsi organisasi dan bisnis perusahaan untuk
memberikan peran strategis dan fungsi untuk mendukung
kelancaran transportasi laut nasional dan internasional.
VISI
Menjadi Perusahaan Galangan Kapal dan Rekayasa Berkelas
Dunia, Terpercaya, dan Bernilai Tambah Para Pemangku
Kepentingan
MISI
1. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mutu produk berstandar
Internasional dan penyerahan produk tepat waktu, serta
meningkatkan pengelolaan perusahaan yang akuntabel dan
transparan.
2. Meningkatkan peran dalam mendukung program pertahanan dan
keamanan nasional melalui penguasaan teknologi dan rancang
bangun.
3. Memberikan kemampu-labaan dan kesejahteraan secara
berkesinambungan bagi para pemegang saham, karyawan,

Tugas PokokPT. PAL Indonesia(Persero)


>Melaksanakan rancang bangun kapal maupun non kapal.
>Memproduksi kapal-kapal (jenis niaga maupun perang).
>Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan kapal maupun
non kapal.
>Melaksanakan penelitian dan pengembangan produkproduk yang
merupakanpeluang usaha.
Struktur Organisasi PT. PAL Indonesia (Persero)
Struktur Organisasi PT. PAL Indonesia (persero)terdiri dari 5
direktorat dan 14 divisi. Bagan Struktur organisasi yang ad di
PT PAL Indonesia dapat dilihat pada hal 36-46 beserta
penjelasannya.
Kegiatan dan Usaha
PT. PAL INDONESIA memiliki beberapa pelayanan dan usaha
dalam bidang perkapalan, Antara lain :
Bangunan Baru (New Building Ship)
Repair and Maintenance
Offshore Construction

Produk PT PAL INDONESIA (Persero)


1. Produk Kapal Niaga seperti Kapal Bulker, dengan 50.000 DWT, kapal

container sampai dengan 1.600 TEUS, kapal tanker sampai dengan


30,000 DWT
2. Produk Kapal Cepat dan Kapal Khusus seperti , Kapal Patroli Cepat

Lambung Baja klas 57 m.


Kapal Ferry dan Penumpang sampai dengan 500 pax.
3. Produk Jasa Harkan
Rekayasa Umum(General Engineering)
Pada saat ini PT PAL Indonesia (persero) telah menguasai teknologi
produksi komponen pendukung industri pembangkit tenaga listrik seperti
Boiler dan Balance of Point. produk Rekayasa Umum seperti Steam
Turbine Assembly sampai dengan 600 MW, Komponen Balance of Plant
dan Boiler sampai dengan 600 MW, Compressor Module 40 MW,

Alur Proses Pembentukan Blok Kapal


Pemilihan Material dan Indentifikasi
Proses Fabrikasi
Proses Sub Assembly
Proses Assembly
Proses Grand Assembly
Proses Blok Blasting Shop
Proses Erection

Metode Pembuatan Blok Kapal


Proses pembuatan konstruksi kapal di PT. PAL Indonesia (persero)
sudah menerapkan block assembling system. block assembling
system yaitu membangun suatu kapal dengan cara penggabungan
suatu blok-blok yang nantinya akan dilas untuk penggabungannya.
Pada sistem ini konstruksi kapal dibagi ke dalam banyak bagian,
tergantung pada kapasitas kran yang ada di suatu galangan tersebut,
yang mana satu bagian tersebut biasa disebut dengan block, unit,
atau sub-assembly. Dan pada setiap pembangunan masing-masing
blok tersebut tidak saling bergantungan, artinya pembangunan setiap
blok itu dapat dilakukan secara independent atau terpisah.

Tahap ke-1 Pemilihan Material dan Identifikasi


Sebelum memasuki proses fabrikasi hal terpenting yakni
pemilihan material dan identifikasi yang dilakukan oleh pihak
quality control. Proses tersebut bertujuan untuk pengecekan
material sebelum proses menuju fabrikasi apakah sesuai standart
atau belum. Material yang dipesan harus dicocokkan dengan
sertifikatnya mengenai ukurannya ( panjang, lebar, dan tebalnya)
Apabila tidak memenuhi standart atau ada cacat.

Tahap ke-2 Proses Fabrikasi


pada proses fabrikasi merupakan tahapan awal lembaran material
plat dikerjakan. Ada beberapa proses pengerjaan dalam proses
fabrikasi yaitu Straightening, blasting dan coating, marking, cutting,
welding, dan fitting.
Pelurusan ( Straightening )
Dalam proses pengangkutan material terjadi deformasi ataupun
bengkok karena benturan atau yang lainnya, hal ini akan
mempersulit proses marking dan pemotongan yang dapat
menyebabkan
kurangnya
akurasi
dalam
marking
maupun
pemotongan maka dilakukan proses pelurusan (straightening).

Blasting dan primer coating


Blasting merupakan proses pengelupasan permukaan plat yang
terkontaminasi kotoran atau buruk dengan cara menyemprotkan biji
besi pada permukaan plat. Efek dari blasting membuat permukaan
menjadi kasar sehingga cat dapat melekat dengan kuat.

Marking
Marking adalah proses penandaan pada lembaran plat agar
memudahkan proses pengerjaan. Pada saat proses marking terdapat
acuan yang ditentukan dari posisi kapal itu sendiri.

Cutting
Proses cutting itu sendiri dikerjakan secara manual dan otomatis.
Secara manual dikerjakan dengan alat yang disebut brander
potong, sedangkan secara otomatis dikerjakan dengan
menggunakan mesin yang cara kerjanya dengan sistem
koordinat. Ada 2 jenis mesin cutting yaitu NC Plasma dan NC Gas

Tahap Ke-3 Sub Assembly


Sub assembly merupakan proses penggabungan komponen komponen dari bengkel fabrikasi menjadi blok-blok kecil (part
assembly). Di bengkel ini terdapat berbagai kegiatan, antara lain
welding, cutting, dan joining. Sebagai contoh proses pada sub
assembly ini adalah penggabungan antara merakit sekat, merakit
web frame, merakit pelat dengan pelat. proses welding dan cutting
banyak menggunakan secara manual dikarenakan material sudah
berbentuk.

Setelah proses perakitan pada proses sub assembly


selanjutnya akan di periksa oleh QC dan didampingi oleh
owner.

Tahap ke-4 Proses Assembly

Proses assembly adalah proses penggabungan part


assembly yang telah disub assembly menjadi
sebuah blok. Blok yang dibangun diperhitungkan
beratnya sesuai dengan kemampuan crane
sehingga tidak akan terjadi overload. Sebelum
melakukan pengerjaan dilakukan beberapa tahapan
yakni fitting assembly yang bertujuan memeriksa
kelengkapan konstruksi sesuai dengan gambar
kerja, kedua persiapan pengelasan, dan yang
terakhir welding chek.

Tahap ke-5 Proses Grand Assembly

Pada bengkel grand assanbly bagian bagian blok dari


bengkel Assembly sudah proses perakitan menjadi sebuah
blok utuh. Disini juga terjadi masih terjadi kegiatan seperti
welding, cutting, dan joining. Di PT PAL INDONESIA
menggunakan metode FOBS (Full Outfitting Body System),
dimana bagian outfittingblok blok yang memungkinkan
akan di pasang guna memudahkan proses pemasangan
outfitting dan mempercepat pengerjaan sebuah blok
nantinya saat di sambung.

Tahap ke -6 Block Blasting Shop dan Pengecatan


Blok blok yang sudah siap di pasang akan di blasting terlebih
dahulu secara keseluruhan kemudiandi cat namun hanya
permukaan luar saja, untuk menghindari dari terjadinmya
korosi. Proses tersebut memerlukan waktu antara 2 - 3 hari.

Tahap ke-7 Erection

Erection merupakan tingkatan terakhir dari proses assembly.


Proses ini merupakan penggabungan blok-blok dari proses
assembly menjadi sebuah kapal. Proses erection ini dimulai dari
blok dasar ganda (double bottom) yang biasanya bersamaan
dengan proses keel laying kemudian semakin keatas sampai
bagian superstructure.

Pekerjaan yang meliputi proses Erection


Loading
Pekerjaan yang dilakukan yaitu pengangkatan atau
pemindahan seksi blok yang sudah ada di building
berth dengan bantuan crane (gambar

Adjusting
Meletakkan seksi blok pada keel blok dan side blok
yang telah diatur sesuai dengan marking dok serta
mengatur paju pada keel blok dan side blok yang
kurang tepat agar seksi blok tersebut tidak bergerak
dan untuk kelurusan antar seksi blok.

Fitting

Pekerjaan fitting yaitu meletakkan seksi blok sesuai pada


tempatnya, kemudian dilakukan las ikat atau memasang pelat
setrip agar seksi tersebut tidak bergeser sehingga benar-benar
siap untuk dilakukan pengelasan.

Welding
Sebelum dilakukan pengelasan penuh, terlebih dahulu
dilakukan pemeriksaan ketepatan usuran dan bentuk
serta kelurusan dan kedataran seksi blok oleh pihak
Quality Assurance dan class.

Finishing
Pekerjaan finishing yaitu menghilangkan cacat-cacat baik
karena deformasi sebelum maupun akibat pengelasan
pelat pengikat atau pengelasan pelat.

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai