Kategori
TEKNIK
GENERAL MANAGER
UIW KALIMANTAN BARAT
Agung Murdifi
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Inovasi kami yang berjudul “Optimalisasi Pemetaan
PJU dengan SIMANTAP” merupakan Karya Inovasi baru yang original dan belum pernah
dibuat sebelumnya baik di unit kami maupun di unit PLN dan anak perusahaan PLN.
Apabila dikemudian hari ada tuntutan/klaim mengenai karya inovasi yang dibuat, maka kami
siap mempertanggungjawabkan segala konsekuensinya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Mengetahui,
Pontianak, 13 Maret 2019
Disetujui oleh,
13 Maret 2019
Membahas mengenai inovasi yang ditemukan oleh inovator, yang baru dan belum
pernah diinovasi oleh inovator sebelumnya. Inovasi yang sama tetapi
implementasinya dibidang yang berbeda, dinyatakan bukan inovasi baru.
Diberikan contoh gambar/diagram bagian yang diinovasi untuk menunjukkan
kebaharuannya.
THE FLESHT (ThrEaded FLExible hoSe High pressure high Temperature) merupakan suatu alat
yang dapat memperbaiki, pengembangan dan menyempurnakan dari kekurangan serta
kelemahan yang dimiliki oleh part komponen eksisting. Berdasarkan pencarian pada situs
AMIO, belum pernah dilakukan karya inovasi yang sejenis. Namun ada karya inovasi yang
tergolong masuk kedalam pipa bahan bakar. Namun action dari Inovator menyediakan minyak
solar bersih ke tangki harian. Berikut terlampir lembar hasil pencarian AMIO dengan kata kunci
Pipa Fleksibel Suplai BBM, Pipa Suplai Bahan Bakar, Pipa Bahan bakar
Berbentuk
Berbentuk Teflon yang
flexible dan
flexible mempermudah
memiliki proteksi
pekerjaan di kompone
Benda Fisik double wire yang Berbentuk pipa besi
FCO(Bidang
apabila bocor
Transmisi&distribusi)
tidak akan
menyembur
Mengalirkan
bahan bakar dari Memodifikasi jalur
meminimalisir
(karena jatah lembaran klaim inovasi hanya dua lembar, maka pada lembar pertama
dimasukkan table perbedaan dan halaman kedua dimasukkan hasil searching AMIO)
TPS (TeleProteksi Solution) merupakan inovasi baru yang belum ada pada katalog inovasi.
Karya inovasi ini telah kami bandingkan dengan pencarian pada katalog dengan beberapa kata
kunci. Terdapat beberapa inovasi yang berhubungan dengan teleproteksi.
UNTUK PERBEDAAN KARYA INOVASI KAMI DENGAN YANG LAINNYA, dapat diperhatikan pada
lembar LAMPIRAN di ………
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Inovasi dengan judul: “Optimalisasi Pemetaan PJU
dengan SIMANTAP” yang dibuat oleh:
Diikutkan dalam Penghargaan Seleksi Karya Inovasi Tahun 2019 PT PLN (Persero) Kategori
Transaksi Energi Listrik.
Dengan diikutkannya Karya Inovasi ini sekaligus menyerahkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
sepenuhnya kepada PLN dan menjadi milik PLN, selanjutnya segala hal seperti pengurusan
dan pemeliharaan paten serta hak-hak dan kewajiban lainnya mengikuti aturan di PLN.
AGUS HARYADI
GENERAL MANAGER
AGUNG MURDIFI
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat
menyelesaikan pembuatan makalah Karya Inovasi yang berjudul “Optimalisasi Pemetaan
PJU dengan SIMANTAP ”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bpk. Agung Murdifi selaku General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah
Kalimantan Barat.
2. Tim Pembina Karya Inovasi 2019 PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan
Barat.
3. Bpk. Ari Prasetyo Nugroho selaku Manager PT PLN (Persero) UP3 Pontianak Unit
Induk Wilayah Kalimantan Barat.
4. Pembina Karya Inovasi 2019 PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat
UP3 Pontianak.
5. Rekan-rekan kerja PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat UP3
Pontianak Transaksi Energi Listrik dan semua Unit Layanan Pelanggan Pontianak.
6. Bang Ivan sang Pembuat Aplikasi.
7. Keluarga yang selalu mendukung langkah kami.
8. Kedua Orang Tua dan saudara-saudara kami atas segala doa dan kasih sayangnya.
Akhir kata semoga Karya Inovasi ini bisa bermanfaat bagi peningkatan kinerja PLN. Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan bersama.
Penulis
Tim Inovator
PERNYATAAN ORIGINALITAS...……………………………………………………… ii
DAFTAR GAMBAR..………………………………………………………………………. x
ABASTRAK ………………………………………………………………………………… 1
BAB I PENDAHULUAN…………..…………………………….…..…………………… 2
Lampiran …………………………………………….……………………………………… 15
1. Judul
2. Pernyataan Persetujuan ................................................................ i
3. Pernyataan Originalitas ................................................................. ii
4. Pernyataanlmplementasl ............................................................... iii
5. Klaim lnovasi ................................................................................ iv
6. Pernyataan Penyerahan Hak Kekayaan lntelektual .......................... v
7. Kata Pengantar ............................................................................ vi
8. Daftar lsi ...................................................................................... vii
9. Abstrak ........................................................................................ viii
10. Bab I Pendahuluan ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 2
1.2 Maksud dan Tujuan lnovasi ...................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup,Metodologi ....................................................... 4
11. Bab ll Landasan Teori ................................................................... 5
2.1 Landasan Teori ....................................................................... 6
2.2 RCPS (Root Cause Problem Solving)(Matrix Prioritas) ............ 7
12. Bab lll Pembahasan lnovasi ........................................................... 8
3.1 Manfaat Finansial .................................................................... 9
3.2 Manfaat Non Finansial ............................................................. 10
3.3 Manfaat lnovasi Terhadap Korporasi Dengan Mengacu .............. 11
3.3.1 SecuringBusiness Sustainability ..................................... 12
3.3.2 Optimizing Cost Efficiency ............................................. 13
3.3.3 Leading lndustry Capabilities ......................................... 14
3.3.4 lncreasing Profit Contribution ....................................... 15
3.3.5 Developing New Edge .................................................. 16
13. Bab lV Manfaat lnovasi Dan Analisa Risiko ...................................... 17
4.1 Manfaat Terhadap KPI Korporat dan Besarannya ....................... 18
4.2 Acuan Standar (Untuk lnovasi Teknis)....................................... 19
4.3 Analisa Risiko (Peta Resiko) ..................................................... 20
14. Bab V Kesimpulan Dan Saran ........................................................ 21
15. Daflar Pustaka.............................................................................. 22
16. Lampiran ..................................................................................... 23
A. Lampiran Hasil Searching AMIO ............................................... A
B. Lampiran dokumentasi Uji Keandalan, Uji material/sertifikat tes B
C. Lampiran foto Uji Keandalan, Uji material/sertifikat tes .......... C
D. Lampiran asal usul terwujudnya inovasi (Format Quisioner) ... D
E. Lampiran Surat Implementasi ke unit lain ............................... E
F. Lampiran Pengambilan data, Evaluasi data dan Pengujian data F
G. Lampiran Biaya Riset Pembuatan Inovasi Secara detail ........... G
H. Lampiran Data/SOP/IK sebelum dan sesudah ......................... H
I. Lampiran formula/rumus yang berhubungan dengan inovasi .. I
J. Lampiran RCPS (Bagan Inisiatif Perbaikan dan workplan) ...... J
K. Lampiran Manajemen Resiko (Mitigasi resiko & Risk Register)K
L. Lampiran COP ........................................................................... L
DAFTAR GAMBAR
Sistem penerangan jalan umum adalah pelayanan yang menerangi jalan umum dimana
penerangan lampu ini hanya dinyalakan pada malam hari, penerangan jalan umum
menggunakan lampu merkuri dan memakan daya yang besar dalam menerangi jalanan selama
malam hari hingga waktu menjelang pagi, sehingga tidak efisien dalam penggunaan daya.
Selama ini salah satu penyebab Susut Distribusi UP3 Pontianak pada sisi non-teknis adalah
penggunaan peneraan jalan umum yang tidak terukur. Oleh karena itu, PLN UP3 Pontianak
melakukan pendataan PJU. Namun pada pelaksanaan membutuhkan suatu alat untuk
memudahkan pendataan. Berdasarkan dari fakta tersebut maka dibuatlah Sistem Informasi
Manajemen Data PJU atau yang disingkat SIMANTAP.
ABSTRAK
Judul: STRAPPING PJU Mobile (Strategi Mapping PJU Mobile)
Bidang: adalah sebuah karya inovasi pada bidang Non Technical Supporting yang berfokus
pada pendataan PJU. Inovasi ini telah diuji dan diimplentasikan sejak Juni 2018.
Black hat/ancaman: Sebelumnya PLN UP3 Pontianak melakukan pendataan PJU secara manual
dimana sangat memakan waktu serta data yang telah didapat tidak dapat dikumpulkan secara
baik.
Metologi & manfaat (70%): Dengan adanya STRAPPING PJU Mobile maka pendataan PJU
dapat dilakukan secara mobile dan online. Dengan aplikasi berbasis mobile maka pendataan
PJU dapat dilakukan secara cepat dan akurat sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan.
Selain itu data yang masuk secara langsung dapat dievaluasi oleh tim terkait untuk
meminimalisir kesalahan pendataan, setelah dilakukan evaluasi data tersebut dituangkan
dalam bentuk laporan. Laporan yang telah dibuat disampaikan ke pihak Pemda untuk
dilakukan rekonsiliasi dan selanjutkan ditindaklanjuti sesuai hasil kesepakatan. Manfaat yang
didapatkan dengan STRAPPING PJU Mobile adalah kecepatan pendataan dan kemudahan
evaluasi data serta keakuratan data sehingga memberi kemudahan pada proses legalisasi ke
pihak Pemda.
KPI: Dengan adanya STRAPPING PJU dapat menurunkan potensi susut distribusi sebesar 1%
serta meningkatkan kwh Jual sebesar 15.448.128 kWH/tahun dan peningkatan Rupiah Jual
sebesar Rp 22.492.474.368/tahun.
Implementasi unit/Pengakuan oleh manajeman: STRAPPING PJU secara internal telah diakui
oleh manajemen (Manajer UP3) dan layak untuk diimplementasikan di unit lain sesuai dengan
Surat No. ………….. tgl …….. dan secara internal telah dipublikasikan ke PLN UIW
Kalimantan Barat sesuai surat nomor……. Tgl……
Uji kehandalan: Uji keamanan aplikasi telah dilakukan dengan menggunakan aplikasi ………..
dimana aplikasi PJU Mobile ………………
1.1 Memuat secara singkat alasan pembuatan karya inovasi. Jelaskan dengan
detil beberapa halsebagai berikut:
Beberapa gangguan yang sering terjadi pada peralatan APU (Air Processing Unit)
pada turbin gas tipe GE Frame 6FA di PLTG Peaking menyebabkan unit tidak
siapstart, gagal start dan bahkan trip saat unit beroperasi. Hal ini menyebabkan
menurunnya KPI, SdOF (Sudden Outage Frequency) dan jumlah gangguan
meningkat. Tentu saja permasalahan ini bertolak belakang dari pihak manajemen
yang terus menggalakkan penjualan tenaga listrik dan meningkatkan citra
perusahaan dengan tidak adanya pemadaman listrik. Hal inilah yang menjadi
alasan dibuatnya karya inovasi ini, yaitu dengan cara mengidentifikasi dan menganalisa
serta mencari solusi terhadap permasalahan yang ada, dilakukan perencanaan dan
implementasi.
Namun karena tidak adanya back up, maka jika terjadi permasalahan pada APU
maka keandalan unit pembangkit menjadi terganggu dan menurunnya KPI,
sehingga terjadi trip unit pembangkit sebanyak 2 kali dalam periode enam bulan.
Atas dasar permasalahan tersebut kami berdiskusi, melakukan CoP pada tanggal
29 Oktober 2018 bersama pihak manajemen. (Intinya sebutkan
terobosan/breakthrough yang terwujud dan sebutkan judul inovasinya)
SAMPAH BAB 1
Beberapa gangguan yang sering terjadi pada peralatan APU (Air Processing Unit) pada
turbin gas tipe GE Frame 6FA di UL PLTG Peaking menyebabkan unit tidak siapstart, gagal
start dan bahkan trip saat unit beroperasi. Hal ini menyebabkan menurunnya KPI,SdOF
(Sudden Outage Frequency) dan jumlah gangguan meningkat. Dengan mengidentifikasi dan
menganalisa serta mencari solusi terhadap permasalahan yang ada, dilakukan perencanaan
dan implementasi. RING API (Redundant-ing Air Processing Unit) adalah terobosan yang
Maksud penggunaan APEKARA adalah untuk dapat melakukan perbaikan kawat rantas
dalam kondisi online (jaringan bertegangan). Tujuannya tidak lain adalah untuk
mempertahankan penjualan.
Fungsi utama APEKARA ini tetap sama dengan pendahulu sebelumnya, APKOR, yaitu
melakukan perbaikan terhadap kawat rantas dengan metode mengikat kawat yang
terurai kembali trikat ke inti konduktor dengan jepitan peluru (roll spring). Hanya saja
APEKARA ini dapat berfokus pada kawat rantas atas dan rantas bawah.
Target KPI
KPI yang terbantu yaitu penurunan gangguan penyulang per 100 kms dari ……… ke ……….
, SAIDI dari…………ke……… dan SAIFI dari ………. Ke …….., serta meningkatkan kepuasan
pelanggan.
Sampah tulisan
Maksud dan tujuan APEKARA yaitu :
1. Pemeliharaan kawat rantas dalam keadaan bertegangan
2. Mengurangi ENS karena padam penyulang
Dan saat APEKARA ini dipresentasikan pada seleksi Unit Induk Wilayah di Pekanbaru, salah
satu perwakilan ULP yaitu ULP Tanjung Balai Karimun tertarik untuk mengaplikasikannya
di lokasi ybs. Dimana potensi titik kawat rantas berkisar sekitar 8 titik.
Sampah tulisan
APEKARA diharapkan dapat dipakai dalam pekerjaan pemeliharaan di unit-unit , khususnya
di UP3 Tanjungpinang.
1.3 Metodelogi
Memuat metodologi pengambilan data, analisa data, pengujian dan
sebagainya.
Pembuatan alat dilakukan dengan modifikasi baru atau pengembangan alat terdahulu yang
pernah dicontoh dan dibuat sebelumnya, yaitu APKOR. Modifikasi baru yang dilakukan
yaitu merubah design APKOR yang berbentuk Y ke design baru APEKARA yang berbentuk
C.
Setelah APEKARA selesai dibuat, diuji pada kondisi kawat rantas rendah (kondisi buatan
untuk tinggi JTM sekitar 1 meter, tanpa tegangan). Setelahnya akan diuji pada kondisi
terhubung ke teleschopic hot stick dan ber-peluru, bertegangan di JTM 20 kV dimana
terdapat kawat rantas.
a…..
b…..
c…..
Data yang diambil adalah data kawat rantas dari hasil inspeksi JTM. Pengambilan data ini
memang dikhususkan untuk memetakan potensi kawat rantas di seluruh ULP Pulau Bintan.
1.9
Analisa & Evaluasi data (Lampirkan dokumen dan foto dilampiran)
a…..
b…..
c…..
Menjabarkan nomor tiang dsb nya!!
Ceritakan bagaimana cara menganalisa dan mengevaluasi data
a…..
Sampah tulisan
Adapun metodologi Karya Inovasi ini adalah :
1. Pengumpulan data hasil inspeksi JTM
2. Analisa data hasil inspeksi JTM
3. Pembuatan alat
PLN UP3 Pontianak sebagai bagian dari Unit Induk Wilayah (UIW) Kalimantan Barat
secara operasional membawahi 7 (tujuh) Unit Layanan Pelanggan (ULP). 7 (tujuh) ULP adalah
ULP Pontianak Kota, Siantan, Sei Jawi, Mempawah, Rasau Jaya, Sei Kakap dan Ngabang. Data
jumlah pelanggan, daya tersambung dan kWh penjualan/bulan setiap ULP dapat dilihat pada
gambar 1.1 di bawah ini.
PLN UP3 Pontianak menjadi UP3 yang memiliki kontribusi terbesar terhadap Kinerja
PLN Wilayah Kalimantan Barat. Untuk Kinerja Susut Jaringan, UP3 Pontianak berkontribusi
64% terhadap Kinerja Susut dan 52,7% terhadap Kinerja Penjualan Gabungan UIW
Kalimantan Barat. Kontribusi kWh Susut Jaringan dan Penjualan setiap ULP di UP3 Pontianak
sampai dengan Bulan Juni 2018 dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1. Kontribusi kWh Susut dan Penjualan s/d Juni 2018
Kinerja Susut Jaringan UP3 Pontianak dibagi menjadi Susut Teknis dan Susut Non
Teknis. Susut Teknis dipengaruhi oleh susut Jaringan Tegangan Menengah, susut Gardu, susut
Jaringan Tegangan Rendah dan susut Sambungan Rumah. Jaringan Tegangan Menengah di
UP3 Pontianak sudah tersambung pada Sistem Khatulistiwa. Jumlah aset kubikel distribusi di
UP3 Pontianak mulai dari Gardu Induk sebanyak 6 buah dan Gardu Hubung sebanyak 5 buah.
Dengan sudah terkoneksinya Jaringan Tegangan Menengah dengan Sistem Khatulistiwa,
sangat penting dalam penurunan Susut Teknis. Pola pengoperasian yang efisien akan
berdampak positif terhadap Kinerja Susut Teknisnya.
Susut Non Teknis UP3 Pontianak dipengaruhi antara lain oleh hasil akurasi pencatatan
meter pelanggan paskabayar, pemakaian listrik ilegal oleh pelanggan/non pelanggan, akurasi
pengukuran APP (Alat Pengukur Pembatas) dan pemakaian Penerangan Jalan Umum secara
ilegal yang dipasang secara swadaya oleh warga. Untuk kegiatan lain, upaya penurunan Susut
Non Teknis Distribusi adalah melakukan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) sudah
dilakukan secara rutin setiap hari dengan pengelolaan TO (Target Operasi), petugas
1.13 METODOLOGI
Secara teknis APEKARA ini sangat mudah digunakan karena hanya memasangkan peluru
ke APEKARA, memasangkan APEKARA ke teleschopic stick dan langsung menggunakan ke
perbaikan kawat rantas.
APEKARA ini sangat mudah ditiru dan dikembangkan. Hanya dengan memahami prinsip
kerja alat, APEKARA ini sudah bisa dibuat dalam model atau fungsi yang berbeda.
Juga APEKARA ini sangat mudah untuk dibuat dan diaplikasikan di tempat lain. Berbahan
dasar plat besi dengan tebal 2 mm, lebar 1 inchi, dibentuk dengan mall buatan. Peluru
berbahan dasar baja stainless steel dan dapat diperoleh dari sisa-sisa pekerjaan
terminalting (roll spring). Untuk roll spring yang sering digunakan adalah roll spring untuk
kabel per phasa, bukan yang digunakan untuk armor.
Karya inovasi APEKARA menggunakan metode RCPS, dimana solusi yang didapat berasal
dari proses pengelompokan penyebab masalah dan identifikasi masalah serta solusi yang
paling mungkin diaplikasikan. Selain itu, RCPS juga menggunakan proses yang
terstruktur,dapat diaplikasikan untuk banyak situasi, dan dapat menjelajahi semua
kemungkinan yang ada.(RCPS untuk karya inovasi ini dapat dilihat pada lampiran A).
Berdasarkan RCPS tersebut maka didapatkan solusi yang dapat menjawab
permasalahanyaitu pembuatan alat yang dapat mengatasi salah satu penyebab gangguan
distribusi
PERALATAN JTM
INTERNAL
PERBAIKAN KAWAT
KAWAT RANTAS
RANTAS
KOMPONEN JTM
MEMPERBAIKI JUMPER
GANGGUAN DISTRIBUSI JUMPER PUTUS
YANG PUTUS
PENYEBAB PADAM PENYULANG
MEMBERSIH-KAN JALUR
CUACA HUJAN BADAI
ROW
EKSTERNAL
MEMBERSIH-KAN
BINATANG MENGENAI
BINATANG BINATANG DARI
JARINGAN
JARINGAN
FCO RUSAK
MENAMBAH JUMLAH
PELAKSANA
PEMELIHARAAN
PEMELIHARAN DURASI PENGERJAAN
TERENCANA
DISTRIBUSI LAMA
PDKB (PEKERJAAN DALAM
KEADAAN BERTEGANGAN)
Work Plan
Workplan dibuat sesuai dengan proses pembuatan alat. Berikut work plan APEKARA yang
secara detail dapat diperhatikan pada lampiran J.
Rancangan APEKARA
Inovasi APEKARA merupakan sebuah alat yang dirancang untuk memperbaiki penghantar
konduktor dari kawat rantas. APEKARA dibuat dengan modifikasi telescopic hot stick 20 kV
dan roll spring dari bekas terminating kabel tanah. Prinsip kerja dan rancangan alat ini
cukup mudah. Apabila spring konduktor disentakan pada penghantar yang rantas, maka
plat tersebut akan menggulung dengan sendirinya dan mengamankan kawat rantas
tersebut. Telescopic hot stick 20 kV bertujuan untuk proteksi selama pekerjaan karena
pekerjaan di lakukan dalam keadaan bertegangan. Adapun alat ini dimodifikasi menyerupai
huruf C, sehingga dapat memperbaiki kawat rantas yang mengarah ke bawah, atas,
ataupun samping serta untuk jaringan double feeder. Dengan dirancangnya alat ini,
diharapkan dapar meningkatkan efektifitas pemeliharaan pada kawat rantas dan
dikerjakan dalam keadaan bertegangan. Berikut gambar rancangan APEKARA tipe C
ditunjukan oleh gambar 3.2.
Dibuatkan trend selama setahun berdasarkan data selama setahun ke belakang dengan
menyajikan data secara proporsional. (Nilai manfaat dan perbandingan peningkatan
revenue/pengurangan pengeluaran).
Inovator harus menyajikan biaya riset dan pembuatan yang dihasilkan oleh karya
inovasinya dengan memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Uang yang keluar untuk membuat inovasi (apabila menggunakan barang bekas, tetap
harus dilampirkan kuantisasi nilai apabila membeli komponen barunya).
2. Waktu yang diperlukan hingga karya inovasi bisa diimplementasikan.
3. Tenaga/effort yang dikeluarkan.
Memuat uraian manfaat yang tidak dapat (sulit) dinilai dengan nilai uang (intangible)
misalnya: citra perusahaan, kepuasan pelanggan, keselamatan kerja, kenyamanan kerja,
motivasi kerja pegawai, kecepatan, keandalan, dll.
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc
Manfaat Finansial
Adapun manfaat finansial dari APEKARA adalah Menekan ENS akibat pemeliharaan yang
membutuhkan padam penyulang. Tabel 3.1 menunjukan ENS dalam kWh dan Rupiah ULP
Tanjungpinang kota tahun 2018 yang dapat ditekan apabila menggunakan APEKARA.
Tabel 3.1 Data Kawat Rantas dan Saving
APEKARA merupakan suatu alat dengan biaya produksi yang rendah karena sebagian
material alat menggunakan barang-barang bekas dan sudah tersedia. Berikut rincian biaya
produksi APEKARA yang ditunjukan oleh tabel 3.2. waktu yang dibutuhkan untuk produksi
1 unit APEKARA sehingga siang digunakan untuk hanya sekitar 2 jam.
Berdasarkan data tabel 3.1, dapat terlihat banyaknya estimasi jumlah pelanggan padam
akibat padam per penyulang. Berdasarkan estimasi jumlah pelanggan dan beban lepas
JTM, dapat di cari berapa Rupiah yang tidak terjual dari pihak PLN selama pemadaman.
Adapun cara mencari Rupiah yang tidak didapat akibat pemadaman / saving adalah
sebagai berikut :
APEKARA ini mampu mengamankan bisnis yang berkelanjutan selama pada penyulang
SUTM masih terdapat kawat/konduktor yang rantas.
(Sebutkan secara detail mampu mengamankan bisnis yg berkelanjutan)
APEKARA dapat mengoptimalkan efisiensi biaya karena APEKARA dapat dioperasikan oleh
petugas yang minim, cukup dioperasikan oleh 2 orang.
(Sebutkan secara detail Mengoptimalkan efisiensi biaya)
Pembuatan peralatan ini menjamin PT. PLN Persero tidak tergantung pada produsen IED
dan Multiplekser. Dengan nilai pembuatan yang lebih terjangkau maka akan membuat
efisiensi. Selain itu untuk maintenance tidak mengandalkan dari pihak luar. Hal ini dapat
dilihat dari manfaat financial yang telah di sebutkan di atas.
Sehubungan dengan tidak padamnya penyulang saat melakukan perbaikan kawat rantas,
APEKARA menjadi berkontribusi meningkatkan penjualan dimana secara tidak langsung
APEKARA memiliki potensi mempertahankan penjualan sekitar Rp. 13.262.128,00.
(Sebutkan secara detail Berkontribusi meningkatkan keuangan)
Pengelolaan Penerangan Jalan umum (PJU) merupakan penerangan untuk jalan dan
prasarana umum yang dipasang secara resmi oleh pemda atau badan resmi lainnya dan
mendapat pasokan tenaga listrik dari PLN secara legal. Sehingga PJU merupakan aset
Pemda/Pemkot dan pihak PLN hanya sebagai penyedia pasokan tenaga listrik saja.
Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) adalah pajak yang dibayar oleh semua
pelanggan PLN yang melunasi rekening listrik atau bagi pengguna listrik prabayar pada saat
pembelian TOKEN Listrik, yang dipungut oleh PLN dan selanjutnya disetor ke Kas Pemerintah
Kota. Besarnya Tarif PPJU berdasarkan ketetapan Peraturan Derah (Perda) masing-masing
Daerah. Dasar hukum PPJU adalah Peraturan Pemerintah (PP) No.65 Tahun 2001 Tantang
Pajak Daerah dan kemudian di Implementasikan dengan Perda, Untuk Kabupaten Landak
Perda PJU yang mendasari adalah Perda No.04 tahun 2011 tentang Pajak daerah PPJU
sebesar 10 % dari tagihan listrik . Dalam hal PPJU tugas PLN adalah memungut dan
mengumpulan PPJU yang dibayarkan pelanggan bersamaan dengan pembayaran rekening
listrik, untuk kemudian disetorkan ke kas Pemerintah Daerah (PAD Daerah). Hal ini didasarkan
pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertambangan dan
Energi Nomor: 71.A Tahun 1993 dan Nomor 2862.K/841/M.PE/1993 Tanggal 31-8-1993. Dan
tertuang dalam Kepmendragri No. 10 Tahun 2002, berdasarkan ketentuan pasal (4) 13 PLN
Wajib menyetor hasil penerimaan PPJ ke kas daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh
Kepala Daerah, dimana penyetorannya dilakukan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.
Dan pada pasal(5) menyatakan bahwa penyetoran hasil PPJ kepada Pemda harus disetai
daftar rekapitulasi rekening listrik yang berfungsi sebagai surat pemberitahuan pajak Daerah
(SPPD) dan Pasal (8) menyatakan Bahwa Kepala Daerah wajib melunasi pembayaran
rekening listrik yang menjadi beban Pemerintah Daerah setiap bulan tepat waktunya.
Sedangkan RCPS Susut Non Teknis penyebab Internal dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut
:
Dari hasil Matrik Prioritas di atas dihasilkan beberapa alternatif solusi yang dapat diterapkan
untuk mengatasi Susut Distribusi Non Teknis yang masih tinggi, yaitu :
Berdasarkan hasil Alternatif solusi dari Matriks Prioritas di atas, maka diputuskan
bahwa yang akan diterapkan adalah alternatif solusi berikut :
1. Penyediaan Aplikasi Survey PJU (Penerangan Jalan Umum).
2. Pendataan pelanggan PJU P31 dan P33, yang dilanjutkan dengan melakukan legalisasi jika
hasil pendataan didapatkan PJU liar/illegal.
Diambilnya alternatif solusi tersebut dikarenakan UP3 Pontianak belum melakukan
kegiatan tersebut untuk upaya menurunkan Susut Distribusi Non Teknis. PLN UP3 Pontianak
belum mempunyai peta dan data detail lokasi PJU yang legal dan belum melakukan
pendataan PJU illegal yang dipasang oleh warga secara swadaya ataupun developer
perumahan. Sedangkan alternatif solusi yang lain sudah dilakukan secara rutin dan berkala.
Adapun untuk mengetahui akar masalah dan solusi permasalahan PJU illegal yang masih
tinggi dapat ditunjukkan pada RCPS berikut ini :
Pendataan PJU legal dan ilegal diharapkan selesai pada akhir tahun 2018 dan secara paralel
yang ilegal dapat dinegosiasikan ke pihak Pemda / Pemkot terkait untuk diproses menjadi
pelanggan, sehingga tidak menjadi Susut bagi PLN. Berdasarkan Data Induk Langganan (DIL)
PLN UP3 Pontianak jumlah pelanggan PJU P31 dan PJU P33 setiap UP3 yang menjadi target
pendataan dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2 DIL Pelanggan PJU P31 dan P33
Wilayah kerja PLN Kalimantan Barat khususnya UP3 Pontianak yang sangat luas dan
memiliki asset PJU yang banyak memerlukan suatu terobosan dalam menyeimbangkan
teknologi terhadap pertumbuhan serta perkembangan zaman, terutama pada kondisi
sekarang dimana pembangunan perumahan serta penambahan aset terhadap PJU semakin
meningkat. Oleh karena itu, inovasi ini memiliki fokus terhadap optimalisasi data PJU agar bisa
terukur dan ditagihkan kepada pihak yang bertanggung jawab terhadap rekening PJU. Berikut
analisa terhadap perolehan data PJU yang bisa kita selamatkan dalam memperkecil nilai susut
non teknis, yang menjadi dasar penagihan kepada pihak PEMDA.
Total biaya yang dikeluarkan pada proses pembuatan aplikasi ini sebesar
Rp.15.500.000,- .
Kontribusi PJU terhadap susut non teknis memiliki nilai yang cukup berpengaruh, total
jumlah kerugian akibat PJU yang tidak tertagihkan berkisar 1 % yang setara dengan 1.287.344
kWh. Sedangkan yang sudah dapat ditagihkan yakni sebesar 707.583 kWH/bulan atau sekitar
0.57 %/bulan yang bisa kita selamatkan untuk mendongkrak kWh Jual di PLN UP3 Pontianak.
Selain mendongkrak nilai kWH Jual juga didapat Tagihan Susulan kWH (TS kWH) yang
dikenakan sebagai penggantian kWH yang selama ini tidak tertagihkan yakni sebesar
2.619.027 kWH yang ditagihkan ke PEMDA memiliki pengaruh terhadap nilai Susut PLN UP3
Pontianak.
Sehingga didapat kerugian yang disebabkan karena PJU yang tidak tertagihkan akibat
pendataan yang kurang lengkap adalah Rp. 1.888.893.921,-
Manfaat terhadap KPI yang didapatkan dari implementasi inovasi adalah sebagai berikut:
Dari tabel mitigasi risiko dapat kita petakan berdasarkan tingkat kemungkinan dan tingkat
dampak seperti yang tertuang dalam gambar Pemetaan Tingkat Risiko di bawah ini :
5.1. KESIMPULAN
Inovasi ini, merupakan pengembangan yang bertujuan untuk dapat membantu kinerja
Titik Transaksi Energi di lingkungan ULP PT. PLN (Persero) UP3 Pontianak, yaitu :
1. Mempermudah pekerjaan dalam pendataan PJU baik yang bermeter (P31) atau yang
tidak bermeter (P33)
2. Dapat digunakan oleh semua personel ULP.
3. Data yang diperoleh menjadi acuan kepada pihak PEMDA dalam negosiasi untuk
pembayaran rekening listrik PJU yang menjadi nilai tambah kWh jual UP3 Pontianak.
4. Keselamatan lingkungan, alat dan orang dapat terutamakan.
5.2. SARAN
1. Agar penggunaan SIMANTAP ini dapat di maksimalkan untuk pekerjaan updating PJU
sehingga diharapkan dengan bertambahnya nilai kWH PJU yang terdata seimbang
dengan nilai kWH jual dan mengurangi nilai susut UP3 Pontianak.