Anda di halaman 1dari 51

PERSETUJUAN MANAJEMEN

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Inovasi dengan judul:

Optimalisasi Pemetaan PJU dengan SIMANTAP


Yang dibuat oleh:

1. AGUS HARYADI NIP. 9210020 C

2. GITA RAHAYU RISTIANI NIP. 9215859 ZY

3. IMELDA CAROLINA NIP. 93161908 ZY

Disetujui untuk mengikuti

Penghargaan Karya Inovasi Tahun 2019 PT PLN (Persero)

Kategori

TEKNIK

Pontianak, 13 Maret 2019

GENERAL MANAGER
UIW KALIMANTAN BARAT

Agung Murdifi

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK i


PERNYATAAN ORIGINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Agus Haryadi Tanda Tangan:


NIP : 9210020 C MATERAI 6000

Jabatan : JO Pengelolaan Rekening


Email : agus.haryadi@pln.co.id
2. Nama : Gita Rahayu Ristiani Tanda Tangan:
NIP : 9215859 ZY
Jabatan : JE Dalsut dan PJU
Email : gita.ristiani@pln.co.id
3. Nama : Imelda Carolina Tanda Tangan:
NIP : 93161908 ZY
Jabatan : JE Dalsut dan PJU
Email : Imelda.pangaribuan@pln.co.id

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Inovasi kami yang berjudul “Optimalisasi Pemetaan
PJU dengan SIMANTAP” merupakan Karya Inovasi baru yang original dan belum pernah
dibuat sebelumnya baik di unit kami maupun di unit PLN dan anak perusahaan PLN.

Apabila dikemudian hari ada tuntutan/klaim mengenai karya inovasi yang dibuat, maka kami
siap mempertanggungjawabkan segala konsekuensinya.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Mengetahui,
Pontianak, 13 Maret 2019

KM UNIT INDUK MANAGER UP3

Iin Indrayani Fitriya Ari Prasetyo Nugroho

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK ii


PERNYATAAN IMPLEMENTASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Agus Haryadi Tanda Tangan:


NIP : 9210020 C
Jabatan : JO Pengelolaan Rekening
Email : agus.haryadi@pln.co.id
2. Nama : Gita Rahayu Ristiani Tanda Tangan:
NIP : 9215859 ZY
Jabatan : JE Dalsut dan PJU
Email : gita.ristiani@pln.co.id
3. Nama : Imelda Carolina Tanda Tangan:
NIP : 93161908 ZY
Jabatan : JE Dalsut dan PJU
Email : Imelda.pangaribuan@pln.co.id
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Inovasi kami yang berjudul “Optimalisasi Pemetaan
PJU dengan SIMANTAP” telah diimplementasikan sejak bulan Januari 2018 di PT. PLN
(Persero) Area Pontianak serta bersedia untuk dilakukan audit lapangan.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Disetujui oleh,
13 Maret 2019

KM UNIT INDUK Tim Pembina Karya Inovasi

Iin Indrayani Fitriya Parulian Noviandri


MANAGER AREA

Ari Prasetyo Nugroho

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK iii


KLAIM INOVASI
(TARGET HANYA 2 HALAMAN)

Membahas mengenai inovasi yang ditemukan oleh inovator, yang baru dan belum
pernah diinovasi oleh inovator sebelumnya. Inovasi yang sama tetapi
implementasinya dibidang yang berbeda, dinyatakan bukan inovasi baru.
Diberikan contoh gambar/diagram bagian yang diinovasi untuk menunjukkan
kebaharuannya.

THE FLESHT (ThrEaded FLExible hoSe High pressure high Temperature) merupakan suatu alat
yang dapat memperbaiki, pengembangan dan menyempurnakan dari kekurangan serta
kelemahan yang dimiliki oleh part komponen eksisting. Berdasarkan pencarian pada situs
AMIO, belum pernah dilakukan karya inovasi yang sejenis. Namun ada karya inovasi yang
tergolong masuk kedalam pipa bahan bakar. Namun action dari Inovator menyediakan minyak
solar bersih ke tangki harian. Berikut terlampir lembar hasil pencarian AMIO dengan kata kunci
Pipa Fleksibel Suplai BBM, Pipa Suplai Bahan Bakar, Pipa Bahan bakar

Item THE FLESHT FLEXIBLE FUSE TUBE Modifikasi pemipaan


Perbedaan (No.Reg: Belum (No.Reg:1512005) bahan bakar mesin
ada ) wartsila 12v46 unit 7
PLTDG Tarahan
(No.Reg:1040010)

Berbentuk
Berbentuk Teflon yang
flexible dan
flexible mempermudah
memiliki proteksi
pekerjaan di kompone
Benda Fisik double wire yang Berbentuk pipa besi
FCO(Bidang
apabila bocor
Transmisi&distribusi)
tidak akan
menyembur

Mengalirkan
bahan bakar dari Memodifikasi jalur

injection pump pipa bahan bakar

ke header bbm Untuk mengatasi dengan


Cara Kerja
dan bersifat gangguan tabung FCO menggabungkan line

flexible serta pipa mesin SWD ke

mampu mesin wartsila

meminimalisir

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK iv


terjadinya
kebakaran

(karena jatah lembaran klaim inovasi hanya dua lembar, maka pada lembar pertama
dimasukkan table perbedaan dan halaman kedua dimasukkan hasil searching AMIO)

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK v


Modifikasi Kompresor Unit
RING API
untuk Meningkatkan
ITEM PERBEDAAN (REDUNDANT-ING AIR
Keandalan Unit Pembangkit
PROCESSING UNIT)
(NO REG: 1020044)

Menghubungan pressure Melakukan pemasangan filter


vessel instrument BOP separator pada saluran pipa dari
Cara Kerja
dan pressure vessel crank case yang akan menuju
Instrument Engine ke silinder head stage 1

Meredundansi kompressor Menghilangkan kandungan air


Fungsi instrument engine dalam udara yang akan masuk
ke silinder dari crank case

Diterapkan pada PLTG PEAKING (KUTAI PLTA CIRATA (JABAR)


pembangkit KARTANEGARA)

TPS (TeleProteksi Solution) merupakan inovasi baru yang belum ada pada katalog inovasi.
Karya inovasi ini telah kami bandingkan dengan pencarian pada katalog dengan beberapa kata
kunci. Terdapat beberapa inovasi yang berhubungan dengan teleproteksi.

UNTUK PERBEDAAN KARYA INOVASI KAMI DENGAN YANG LAINNYA, dapat diperhatikan pada
lembar LAMPIRAN di ………

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK vi


PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK vii
GAMBAR KLAIM INOVASI
Gambar Aplikasi Sistem Informasi Manjemen Data PJU sebagai berikut :

Tampilan Login Aplikasi SIMANTAP

Tampilan Menu Utama

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK viii


PERNYATAAN
PENYERAHAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Inovasi dengan judul: “Optimalisasi Pemetaan PJU
dengan SIMANTAP” yang dibuat oleh:

1. Agus Haryadi NIP. 9210020 C


2. Gita Rahayu Ristiani NIP. 9215859 ZY
3. Imelda Carolina NIP. 93161908 ZY

Diikutkan dalam Penghargaan Seleksi Karya Inovasi Tahun 2019 PT PLN (Persero) Kategori
Transaksi Energi Listrik.

Dengan diikutkannya Karya Inovasi ini sekaligus menyerahkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
sepenuhnya kepada PLN dan menjadi milik PLN, selanjutnya segala hal seperti pengurusan
dan pemeliharaan paten serta hak-hak dan kewajiban lainnya mengikuti aturan di PLN.

Pontianak, 13 Maret 2019

Demikian pernyataan kami,

WAKIL INOVATOR PIHAK PLN

AGUS HARYADI

GENERAL MANAGER

WILAYAH KALIMANTAN BARAT

AGUNG MURDIFI

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK ix


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat
menyelesaikan pembuatan makalah Karya Inovasi yang berjudul “Optimalisasi Pemetaan
PJU dengan SIMANTAP ”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bpk. Agung Murdifi selaku General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah
Kalimantan Barat.
2. Tim Pembina Karya Inovasi 2019 PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan
Barat.
3. Bpk. Ari Prasetyo Nugroho selaku Manager PT PLN (Persero) UP3 Pontianak Unit
Induk Wilayah Kalimantan Barat.
4. Pembina Karya Inovasi 2019 PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat
UP3 Pontianak.
5. Rekan-rekan kerja PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat UP3
Pontianak Transaksi Energi Listrik dan semua Unit Layanan Pelanggan Pontianak.
6. Bang Ivan sang Pembuat Aplikasi.
7. Keluarga yang selalu mendukung langkah kami.
8. Kedua Orang Tua dan saudara-saudara kami atas segala doa dan kasih sayangnya.

Akhir kata semoga Karya Inovasi ini bisa bermanfaat bagi peningkatan kinerja PLN. Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan bersama.

Pontianak, 13 Maret 2019

Penulis

Tim Inovator

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK x


DAFTAR ISI
PERSETUJUAN MANAJEMEN..………………………………………………………… i

PERNYATAAN ORIGINALITAS...……………………………………………………… ii

PERNYATAAN IMPLEMENTASI…………………………………………………...….. iii

KLAIM INOVASI …………………………………………………………………………. iv

GAMBAR KLAIM INOVASI..…………………………………………………..……….. v

PENYERAHAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL…………………………………… vi

KATA PENGANTAR..……………………………………………………………...……... vii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. viii

DAFTAR GAMBAR..………………………………………………………………………. x

DAFTAR TABEL .…………………………………………………………………………. xi

ABASTRAK ………………………………………………………………………………… 1

BAB I PENDAHULUAN…………..…………………………….…..…………………… 2

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………....... 2


1.2 Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………………………… 3
1.3 Ruang Lingkup ……………………………………………………….…………………………… 3
1.4 Metodologi ………………………………………………………….………………………………. 3

BAB II Landasan Teori…….……………………………………………………….…. 4

2.1 Pengertian PJU ……………………………..…………………………………………………..…. 4

2.1.1 Jenis PJU ………………………………………..…………………………………………… 4

2.1.2 Kebijakan PJU ……………………………………………………………..………………. 4

2.1.3 Prosedur Meterisasi PJU ………………………………………………………………… 5

2.2. Kewajiban PLN dan PEMDA ……………………………………………………….. 6

BAB III Pembahasan ………………………………………………………..…………. 7

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK xi


3.1. ANALISIS MASALAH …………………………………………………………… 7

3.2. SPESIFIKASI APLIKASI SIMANTAP ………………………………………… 7

3.3. ALUR SIMANTAP ……………………………………………………………… 8

3.4. SOP SIMANTAP ……………………………………………………………….. 9

BAB IV Manfaat Dan Analisa Resiko……………………………………………….. 11

4.1. MANFAAT FINANSIAL …………………………………………………………… 11

4.1.1. Analisis Biaya ……………………………………………………………. 11

4.1.2. Analisis Kerugian PJU Yang Tidak Tertagihkan ………………………. 11

4.2. MANFAAT NON FINANSIAL ………………………………………………………. 12

4.3. MANFAAT TERHADAP KPI ........................................................................... 12

4.4. ANALISA RISIKO ........................................................................................ 12

BAB V Kesimpilan Dan Saran …………………………………………………………. 13

5.1. KESIMPULAN ………………………………………………………………………... 13

5.2. SARAN …………………………………………………………………………………. 13

Daftar Pusaka ……………………………………………………………………………… 14

Lampiran …………………………………………….……………………………………… 15

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK xii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.0. Alur Legalisasi PJU………………………………………………………………….8


Gambar 2.0. Alur Aplikasi SIMANTAP……………………………………………………………8

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK xiii


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perolehan Hasil Survey PJU menggunakan SIMANTAP……………………………. 12

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK xiv


DAFTAR ISI

1. Judul
2. Pernyataan Persetujuan ................................................................ i
3. Pernyataan Originalitas ................................................................. ii
4. Pernyataanlmplementasl ............................................................... iii
5. Klaim lnovasi ................................................................................ iv
6. Pernyataan Penyerahan Hak Kekayaan lntelektual .......................... v
7. Kata Pengantar ............................................................................ vi
8. Daftar lsi ...................................................................................... vii
9. Abstrak ........................................................................................ viii
10. Bab I Pendahuluan ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 2
1.2 Maksud dan Tujuan lnovasi ...................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup,Metodologi ....................................................... 4
11. Bab ll Landasan Teori ................................................................... 5
2.1 Landasan Teori ....................................................................... 6
2.2 RCPS (Root Cause Problem Solving)(Matrix Prioritas) ............ 7
12. Bab lll Pembahasan lnovasi ........................................................... 8
3.1 Manfaat Finansial .................................................................... 9
3.2 Manfaat Non Finansial ............................................................. 10
3.3 Manfaat lnovasi Terhadap Korporasi Dengan Mengacu .............. 11
3.3.1 SecuringBusiness Sustainability ..................................... 12
3.3.2 Optimizing Cost Efficiency ............................................. 13
3.3.3 Leading lndustry Capabilities ......................................... 14
3.3.4 lncreasing Profit Contribution ....................................... 15
3.3.5 Developing New Edge .................................................. 16
13. Bab lV Manfaat lnovasi Dan Analisa Risiko ...................................... 17
4.1 Manfaat Terhadap KPI Korporat dan Besarannya ....................... 18
4.2 Acuan Standar (Untuk lnovasi Teknis)....................................... 19
4.3 Analisa Risiko (Peta Resiko) ..................................................... 20
14. Bab V Kesimpulan Dan Saran ........................................................ 21
15. Daflar Pustaka.............................................................................. 22
16. Lampiran ..................................................................................... 23
A. Lampiran Hasil Searching AMIO ............................................... A
B. Lampiran dokumentasi Uji Keandalan, Uji material/sertifikat tes B
C. Lampiran foto Uji Keandalan, Uji material/sertifikat tes .......... C
D. Lampiran asal usul terwujudnya inovasi (Format Quisioner) ... D
E. Lampiran Surat Implementasi ke unit lain ............................... E
F. Lampiran Pengambilan data, Evaluasi data dan Pengujian data F
G. Lampiran Biaya Riset Pembuatan Inovasi Secara detail ........... G
H. Lampiran Data/SOP/IK sebelum dan sesudah ......................... H
I. Lampiran formula/rumus yang berhubungan dengan inovasi .. I
J. Lampiran RCPS (Bagan Inisiatif Perbaikan dan workplan) ...... J
K. Lampiran Manajemen Resiko (Mitigasi resiko & Risk Register)K
L. Lampiran COP ........................................................................... L

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK xv


M. Lampiran foto yang berhubungan dengan inovasi.................... M
N. Lampiran capture/berita media social yg berhubungan inovasi N
17. Biodata.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem ............................................................ 7


Gambar 3.2 Diagram Alir sistem PePPi ..................................................... 8
Gambar 3.4 Skematik Rangkaian PePPi .................................................... 8
Gambar 3.5 Layout PePPi ........................................................................ 9
Gambar 3.6 Realisasi PePPi ..................................................................... 9
Gambar 3.7 Panel recloser sebelum dan sesudah dipasang PePPi .............. 10

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK xvi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Matriks SkalaPrioritas................................................................... 13

Tabel 3.2 Event Log Pintu Panel .................................................................. 17

Tabel 4.1 Bill Of Quantity ........................................................................... 19

Tabel 4.2 Analisa resiko.............................................................................. 20

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK xvii


DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Matriks SkalaPrioritas .................................................................. 13

Grafik 3.2 Event Log Pintu Panel ................................................................. 17

Grafik 4.1 Bill Of Quantity .......................................................................... 19

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK xviii


ABSTRAK

Sistem penerangan jalan umum adalah pelayanan yang menerangi jalan umum dimana
penerangan lampu ini hanya dinyalakan pada malam hari, penerangan jalan umum
menggunakan lampu merkuri dan memakan daya yang besar dalam menerangi jalanan selama
malam hari hingga waktu menjelang pagi, sehingga tidak efisien dalam penggunaan daya.
Selama ini salah satu penyebab Susut Distribusi UP3 Pontianak pada sisi non-teknis adalah
penggunaan peneraan jalan umum yang tidak terukur. Oleh karena itu, PLN UP3 Pontianak
melakukan pendataan PJU. Namun pada pelaksanaan membutuhkan suatu alat untuk
memudahkan pendataan. Berdasarkan dari fakta tersebut maka dibuatlah Sistem Informasi
Manajemen Data PJU atau yang disingkat SIMANTAP.

Kata kunci: Lampu Penerangan Jalan Umum, Susut, Sistem Informasi

ABSTRAK
Judul: STRAPPING PJU Mobile (Strategi Mapping PJU Mobile)
Bidang: adalah sebuah karya inovasi pada bidang Non Technical Supporting yang berfokus
pada pendataan PJU. Inovasi ini telah diuji dan diimplentasikan sejak Juni 2018.
Black hat/ancaman: Sebelumnya PLN UP3 Pontianak melakukan pendataan PJU secara manual
dimana sangat memakan waktu serta data yang telah didapat tidak dapat dikumpulkan secara
baik.
Metologi & manfaat (70%): Dengan adanya STRAPPING PJU Mobile maka pendataan PJU
dapat dilakukan secara mobile dan online. Dengan aplikasi berbasis mobile maka pendataan
PJU dapat dilakukan secara cepat dan akurat sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan.
Selain itu data yang masuk secara langsung dapat dievaluasi oleh tim terkait untuk
meminimalisir kesalahan pendataan, setelah dilakukan evaluasi data tersebut dituangkan
dalam bentuk laporan. Laporan yang telah dibuat disampaikan ke pihak Pemda untuk
dilakukan rekonsiliasi dan selanjutkan ditindaklanjuti sesuai hasil kesepakatan. Manfaat yang
didapatkan dengan STRAPPING PJU Mobile adalah kecepatan pendataan dan kemudahan
evaluasi data serta keakuratan data sehingga memberi kemudahan pada proses legalisasi ke
pihak Pemda.
KPI: Dengan adanya STRAPPING PJU dapat menurunkan potensi susut distribusi sebesar 1%
serta meningkatkan kwh Jual sebesar 15.448.128 kWH/tahun dan peningkatan Rupiah Jual
sebesar Rp 22.492.474.368/tahun.
Implementasi unit/Pengakuan oleh manajeman: STRAPPING PJU secara internal telah diakui
oleh manajemen (Manajer UP3) dan layak untuk diimplementasikan di unit lain sesuai dengan
Surat No. ………….. tgl …….. dan secara internal telah dipublikasikan ke PLN UIW
Kalimantan Barat sesuai surat nomor……. Tgl……
Uji kehandalan: Uji keamanan aplikasi telah dilakukan dengan menggunakan aplikasi ………..
dimana aplikasi PJU Mobile ………………

Kata kunci : PJU, Susut, Non Teknis, Aplikasi Android, Legalisasi

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 1


SAMPAH TULISAN
APEKARA (Alat PEngendali KAwat RAntas) adalah sebuah inovasi pada bidang Distribusi
yang berfokus pada perbaikan konduktorterurai atau kawat rantas pada JTM (Jaringan
Tegangan Menengah) dalam keadaan bertegangan. Inovasi ini telah diuji dan
diimplentasikan sejak Agustus 2018.
Jika APEKARA tidak diimplemetasikan, maka perbaikan kawat rantas harus dilakukan
dalam keadaan jaringan offline sehingga dibutuhkan padam penyulang.
Alat ini memanfaat sifat dasar dari roll springsebagai peluru, dimana kawat rantas
tersebut akan kembali disatukan oleh roll sping ke inti konduktor. Peluru (roll spring)

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Memuat secara singkat alasan pembuatan karya inovasi. Jelaskan dengan
detil beberapa halsebagai berikut:

Beberapa gangguan yang sering terjadi pada peralatan APU (Air Processing Unit)
pada turbin gas tipe GE Frame 6FA di PLTG Peaking menyebabkan unit tidak
siapstart, gagal start dan bahkan trip saat unit beroperasi. Hal ini menyebabkan
menurunnya KPI, SdOF (Sudden Outage Frequency) dan jumlah gangguan
meningkat. Tentu saja permasalahan ini bertolak belakang dari pihak manajemen
yang terus menggalakkan penjualan tenaga listrik dan meningkatkan citra
perusahaan dengan tidak adanya pemadaman listrik. Hal inilah yang menjadi
alasan dibuatnya karya inovasi ini, yaitu dengan cara mengidentifikasi dan menganalisa
serta mencari solusi terhadap permasalahan yang ada, dilakukan perencanaan dan
implementasi.

(Intinya sebutkan alasan pembuatan inovasi)/merupakan permasalahan sebelum adanya


inovasi.

1.2 Bagaimana cara mendapat inspirasi/ide untuk inovasi tersebut.

Permasalahan tersebut tentunya menjadi perhatian bagi pihak manajemen, team


operasi dan maintenance. Pada tanggal 29 Oktober 2019, bersama dengan
manajemen, team pemeliharaan maupun operasi mengadakan CoP (Community of
Practice) untuk menemukan solusi dari gangguan APU tersebut. Dari hasil COP,
menemukan solusi untuk melakukan penambahan instalasi pipa dari kompressor
instrument BOP ke kompressor APU. Inspirasi atau ide yang muncul dari
penyelesaian permasalahan tersebut, didiskusikan bersama manajemen untuk
kami jadikan sebagai COP yang berbobot yangakan menjadi cikal bakal sebuah
karya inovasi. (Intinya sebutkan inspirasi/ide yang muncul dari permasalahan)/belum ada
judul inovasi.

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 3


1.3 Masalah yang timbul sehingga perlu terobosan. (Kaitkan dengan KPI)

Selanjutnya,setelah kami mendapatkan ide melalui CoP, kami melahirkan sebuah


solusi yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu RING API (Redundant-ing Air
Processing Unit). Kemudian kami segera mencari dan berdiskusi bersama pihak
vendor untuk menentukan spesifikasi yang dibutuhkan untuk segera dieksekusi.
Setelahdiimplementasikan dan diuji selama 6 bulan, RING API dapat mengatasi
gangguan unit pembangkit yang disebabkan oleh APU. RING API adalah terobosan
yang telah diimplentasikan dan diuji untuk meningkatkan kinerja KPI dan menurunkan
jumlah gangguan di PLTG Peaking dari …. Menjadi ……

Namun karena tidak adanya back up, maka jika terjadi permasalahan pada APU
maka keandalan unit pembangkit menjadi terganggu dan menurunnya KPI,
sehingga terjadi trip unit pembangkit sebanyak 2 kali dalam periode enam bulan.
Atas dasar permasalahan tersebut kami berdiskusi, melakukan CoP pada tanggal
29 Oktober 2018 bersama pihak manajemen. (Intinya sebutkan
terobosan/breakthrough yang terwujud dan sebutkan judul inovasinya)

SAMPAH BAB 1

1.1. Latar Belakang

Beberapa gangguan yang sering terjadi pada peralatan APU (Air Processing Unit) pada
turbin gas tipe GE Frame 6FA di UL PLTG Peaking menyebabkan unit tidak siapstart, gagal
start dan bahkan trip saat unit beroperasi. Hal ini menyebabkan menurunnya KPI,SdOF
(Sudden Outage Frequency) dan jumlah gangguan meningkat. Dengan mengidentifikasi dan
menganalisa serta mencari solusi terhadap permasalahan yang ada, dilakukan perencanaan
dan implementasi. RING API (Redundant-ing Air Processing Unit) adalah terobosan yang

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 4


diimplentasikan untuk meningkatkan kinerja KPI dan menurunkan jumlah gangguan UL PLTG
Peaking.

1.1 Maksud dan Tujuan


Secara garis besar menjelaskan maksud dan tujuan sesuai dengan karya inovasi yang
dibuat serta dikaitkan dengan manfaatnya bagi perusahaan. Inovator agar memberikan
pernyataan jelas, fungsi dari karya inovasinya, pejabat struktural yang terbantu (Man
Area?/Asman Jaringan?/Asman APP?). KPI yang mana dari pejabat tersebut yang
terbantu oleh inovasi saudara.

Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan APEKARA, antara lain:
1. Dapat melakukan pemeliharaan kawat rantas dalam kondisi online,
2. Dapat mengatasi kawat rantas atas
3. Dapat mempersingkat waktu pemeliharaan menjadi lebih efisien
4. ........................................
5. ........................................

Maksud penggunaan APEKARA adalah untuk dapat melakukan perbaikan kawat rantas
dalam kondisi online (jaringan bertegangan). Tujuannya tidak lain adalah untuk
mempertahankan penjualan.

Fungsi karya inovasi


1. Untuk melakukan perbaikan kawat rantas
2. ...............................
3. ...............................

Fungsi utama APEKARA ini tetap sama dengan pendahulu sebelumnya, APKOR, yaitu
melakukan perbaikan terhadap kawat rantas dengan metode mengikat kawat yang
terurai kembali trikat ke inti konduktor dengan jepitan peluru (roll spring). Hanya saja
APEKARA ini dapat berfokus pada kawat rantas atas dan rantas bawah.

Pejabat struktural yang terbantu (Man Area?/Asman Jaringan?/Asman


APP?)
Dengan adanya APEKARA ini, secara tidak langsung telah membantu SPV …….., Manager
Bagian…. Manager UP3……..Senior Manager….. Jaringan sebagai penanggungjawab

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 5


lapangan, karena dapat menekan angka SAIDI/SAIFI yang merupakan salah satu point
dalam KPI bagian jaringan.

Target KPI
KPI yang terbantu yaitu penurunan gangguan penyulang per 100 kms dari ……… ke ……….
, SAIDI dari…………ke……… dan SAIFI dari ………. Ke …….., serta meningkatkan kepuasan
pelanggan.

Sampah tulisan
Maksud dan tujuan APEKARA yaitu :
1. Pemeliharaan kawat rantas dalam keadaan bertegangan
2. Mengurangi ENS karena padam penyulang

1.2 Ruang Lingkup


1.4 Merupakan batasan lingkup Karya Inovasi, wilayah implementasinya
disebutkan dengan jelas (Diluar batasan luar lingkup tidak perlu ditulis)
1.5
1.6 APEKARA ini telah diimplementasikan pada 4 (empat) Unit Layanan Pelanggan di
kepulauan Bintan, yaitu:
- ULP Tanjungpinang Kota
- ULP Bintan Center
- ULP Kijang
- ULP Tanjung Uban

Dan saat APEKARA ini dipresentasikan pada seleksi Unit Induk Wilayah di Pekanbaru, salah
satu perwakilan ULP yaitu ULP Tanjung Balai Karimun tertarik untuk mengaplikasikannya
di lokasi ybs. Dimana potensi titik kawat rantas berkisar sekitar 8 titik.

Sampah tulisan
APEKARA diharapkan dapat dipakai dalam pekerjaan pemeliharaan di unit-unit , khususnya
di UP3 Tanjungpinang.

1.3 Metodelogi
Memuat metodologi pengambilan data, analisa data, pengujian dan
sebagainya.

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 6


Metodelogi yang digunakan dalam karya inovasi ini, antara lain: pengambilan data,
pembuatan alat, pengujian alat, dan perbaikan kawat rantas.

Pembuatan alat dilakukan dengan modifikasi baru atau pengembangan alat terdahulu yang
pernah dicontoh dan dibuat sebelumnya, yaitu APKOR. Modifikasi baru yang dilakukan
yaitu merubah design APKOR yang berbentuk Y ke design baru APEKARA yang berbentuk
C.

Setelah APEKARA selesai dibuat, diuji pada kondisi kawat rantas rendah (kondisi buatan
untuk tinggi JTM sekitar 1 meter, tanpa tegangan). Setelahnya akan diuji pada kondisi
terhubung ke teleschopic hot stick dan ber-peluru, bertegangan di JTM 20 kV dimana
terdapat kawat rantas.

1.7 Pengambilan data (Lampirkan dokumen dan foto dilampiran)


1.8 Bagaimana cara mengambil data

a…..
b…..
c…..
Data yang diambil adalah data kawat rantas dari hasil inspeksi JTM. Pengambilan data ini
memang dikhususkan untuk memetakan potensi kawat rantas di seluruh ULP Pulau Bintan.
1.9
Analisa & Evaluasi data (Lampirkan dokumen dan foto dilampiran)

a…..
b…..
c…..
Menjabarkan nomor tiang dsb nya!!
Ceritakan bagaimana cara menganalisa dan mengevaluasi data

Uji data (Lampirkan dokumen dan foto dilampiran)

a…..

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 7


b…..
c…..
Ceritakan bagaimana menguji data
Termasuk implementasi

Sampah tulisan
Adapun metodologi Karya Inovasi ini adalah :
1. Pengumpulan data hasil inspeksi JTM
2. Analisa data hasil inspeksi JTM
3. Pembuatan alat

1.10 LATAR BELAKANG

PLN UP3 Pontianak sebagai bagian dari Unit Induk Wilayah (UIW) Kalimantan Barat
secara operasional membawahi 7 (tujuh) Unit Layanan Pelanggan (ULP). 7 (tujuh) ULP adalah
ULP Pontianak Kota, Siantan, Sei Jawi, Mempawah, Rasau Jaya, Sei Kakap dan Ngabang. Data
jumlah pelanggan, daya tersambung dan kWh penjualan/bulan setiap ULP dapat dilihat pada
gambar 1.1 di bawah ini.

Jumlah Pelanggan : 66.667 plg


Jumlah Pelanggan : 36.425 plg
Daya tersambung : 65.397 kVA
Daya tersambung : 37.334 kVA
Penjualan/bulan : 9,2 juta kWh/bulan
Penjualan/bulan : 4,08 juta kWh/bulan

Jumlah Pelanggan : 46.285 plg


Mempawah Ngabang
Daya tersambung : 56.527 kVA Jumlah Pelanggan : 121.038 plg
Penjualan/bulan : 8,6 juta kWh/bulan Daya tersambung : 186.425 kVA

Penjualan/bulan : 23,8 juta kWh/bulan


Jumlah Pelanggan : 140.710 plg

Daya tersambung : 358.290 kVA Sei Jawi


Siantan
Penjualan/bulan : 46,8 juta kWh/bulan Kota Jumlah Pelanggan : 44.517 plg

Sei Kakap Daya tersambung : 34.194 kVA


Rasau Jaya
Penjualan/bulan : 5,08 juta kWh/bulan
Jumlah Pelanggan : 23.954 plg

Daya tersambung : 22.893 kVA

Penjualan/bulan : 2,6 juta kWh/bulan

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 8


Gambar. 1.1. Wilayah Kerja UP3 Pontianak

PLN UP3 Pontianak menjadi UP3 yang memiliki kontribusi terbesar terhadap Kinerja
PLN Wilayah Kalimantan Barat. Untuk Kinerja Susut Jaringan, UP3 Pontianak berkontribusi
64% terhadap Kinerja Susut dan 52,7% terhadap Kinerja Penjualan Gabungan UIW
Kalimantan Barat. Kontribusi kWh Susut Jaringan dan Penjualan setiap ULP di UP3 Pontianak
sampai dengan Bulan Juni 2018 dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :

SUSUT SD Kontribusi Susut Kontribusi Jual


No ULP
JUNI 2018 kWh % kWh %
1 Pontianak Kota 10,64% 56.156.342 33,60% 447.528.194 48,09%
2 Siantan 21,16% 56.917.105 34,06% 211.917.876 22,77%
3 Sei jawi 8,67% 7.837.019 4,69% 79.456.289 8,54%
4 Mempawah 19,70% 25.280.786 15,13% 84.895.903 9,12%
5 Rasau 18,25% 9.998.248 5,98% 45.870.822 4,93%
6 Sei Kakap 10,89% 3.784.241 2,26% 23.030.807 2,47%
7 Ngabang 12,48% 7.151.806 4,28% 37.900.849 4,07%
UP3 Pontianak 15,24% 167.125.548 100,00% 930.600.920 100,00%

Tabel 1.1. Kontribusi kWh Susut dan Penjualan s/d Juni 2018

Kinerja Susut Jaringan UP3 Pontianak dibagi menjadi Susut Teknis dan Susut Non
Teknis. Susut Teknis dipengaruhi oleh susut Jaringan Tegangan Menengah, susut Gardu, susut
Jaringan Tegangan Rendah dan susut Sambungan Rumah. Jaringan Tegangan Menengah di
UP3 Pontianak sudah tersambung pada Sistem Khatulistiwa. Jumlah aset kubikel distribusi di
UP3 Pontianak mulai dari Gardu Induk sebanyak 6 buah dan Gardu Hubung sebanyak 5 buah.
Dengan sudah terkoneksinya Jaringan Tegangan Menengah dengan Sistem Khatulistiwa,
sangat penting dalam penurunan Susut Teknis. Pola pengoperasian yang efisien akan
berdampak positif terhadap Kinerja Susut Teknisnya.
Susut Non Teknis UP3 Pontianak dipengaruhi antara lain oleh hasil akurasi pencatatan
meter pelanggan paskabayar, pemakaian listrik ilegal oleh pelanggan/non pelanggan, akurasi
pengukuran APP (Alat Pengukur Pembatas) dan pemakaian Penerangan Jalan Umum secara
ilegal yang dipasang secara swadaya oleh warga. Untuk kegiatan lain, upaya penurunan Susut
Non Teknis Distribusi adalah melakukan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) sudah
dilakukan secara rutin setiap hari dengan pengelolaan TO (Target Operasi), petugas

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 9


pelaksana dan Paska pelaksanaan P2TL baik yang dilakukan secara Mandiri maupun pihak
ketiga.
Upaya yang ditekankan dalam penurunan susut khususnya di UP3 Pontianak yang
belum terpetakan yaitu ada pada sisi pendataan PJU. Pendataan dilakukan karena PLN UP3
Pontianak belum memiliki Peta Pelanggan PJU, baik yang P31 maupun P33, sehingga
menjadi kendala saat negosiasi yang selama ini dilakukan antara PLN dan Pemda/Pemkot
terkait mengenai legalisasi PJU illegal. Perkiraan kerugian PLN dari pemakaian PJU illegal ini
sejumlah 1.287.344 kWh/bulanan dengan kontribusi Susut sejumlah 1% dan UP3 Pontianak
kehilangan pendapatan dari PJU illegal ini sejumlah Rp. 1.888.533.648,- /bulan.
Oleh karena itu, kami sebagai tim inovasi berinisiatif untuk membuat sebuah master
data PJU untuk UP3 Pontianak yang berbasis android dan Web, agar kemudahan dalam
mengakses data menjadi lebih mudah, cepat dan akurat.

1.11 MAKSUD DAN TUJUAN

1. Menghasilkan sistem monitoring PJU menggunakan Aplikasi SIMANTAP


2. Meningkatkan kecepatan dalam proses survey PJU P31 dan P33 dilapangan
3. Memberikan kemudahan kepada pengelola PJU dalam melakukan monitoring
4. Meningkatkan keakuratan data PJU P31 dan P33

1.12 RUANG LINGKUP

Pada pembahasaan ini terfokus pada :


1. Pendataan ulang titik PJU agar terdatanya PJU swadaya yang dibangun oleh
masyarakat sekitar di lingkungan PLN UP3 Pontianak - Survey lokasi PJU.
2. Melakukan monitoring melalui Aplikasi SIMANTAP.

1.13 METODOLOGI

Untuk pembuatan Aplikasi SIMANTAP ini dilakukan dengan :


1. Observasi lapangan
Pengumpulan data PJU
2. Eksperimen
Melakukan survey lapangan terhadap inisiatif yang timbul untuk mengatasi masalah.
3. Metode Pusaka & Literatur

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 10


Menganalisa hasil observasi dan survey lapangan berdasarkan litelatur dan referensi
yang ada.
4. Metode Aplikasi
Mengaplikasikan hasil inovasi yang telah tersusun ke dalam Aplikasi SIMANTAP.
5. Evaluasi data
Melakukan evaluasi efektifitas dan effisiensi dari inovasi yang diimplementasikan

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 11


BAB II
LANDASAN TEORI
(TARGET HANYA 2 HALAMAN)

2.1 Landasan Teori


Memuat teori yang dipakai sebagai acuan dalam pembuatan karya inovasi bila
perlu dilengkapi dengan rumus-rumus, diagram dan gambar-gambar serta
dicantumkan sumbernya dari searching google / perpustakaan
(Sedangkan untuk formula yang panjang dan pembuktian rumus jangan ditulis
dimakalah tetapi dituang dilampiran I)
a. Konduktor Kawat AAAC
AAAC atau All Alumunium Alloy Conductor merupakan konduktor kawat stranded yang
seluruhnya terbuat dari Stranded Alumunium Alloy dan digunakan untuk transmisi tenaga
saluran udara. Biasanya terdiri dari silicon (0,5%-0,9%), Magnesium(0,6%-0,9%), Fe(Max
0,5%), Tembaga(max 0,1%), Mn(0,03%), Cr(0,03%), Zn(0,1%), B(0,06%). Biasanya
tidak memiliki kecacatan fisik seperti ceceran, retakan dan goresan.
Biasanya AAAC memiliki minyak pelumas di tiap lapisan kawatnya. Suhu titik jenuh dari
minyak pelumasnya tidak kurang dari 120⁰C.
b. Resistivitas.
Bila pada datasheet memiliki resistivitas 0,0325Ω mm2/m dalam suhu 20⁰C maka
resistivitas maksimalnya tidak akan lebih dari 0,0328Ω mm2/m dalam suhu 20⁰C.
c. Kepadatan.
Pada suhu 20⁰C, kepadatan pada AAAC adalah 2700kg/m3.
d. Koefisien Suhu dari Pemuaian Linear.
Koefisien muai linear yang ada pada AAAC adalah 23×10-6/0C.
e. Breaking Load (Beban Putus).
Untuk Konduktor dengan maksimal 37 kawat, kekuatannya sama dengan 97% dari total
kekuatan tiap kawat.
Sedangkan Konduktor dengan lebih dari 37 kawat, kekuatannya sama dengan 90% dari
total kekuatan tiap kawat.
(Sumber: http://blog.unnes.ac.id/crowds/kawat-aaac/)
f. Jaringan Distribusi
Jaringan distribusi adalah sarana dari sistem distribusi tenaga listrik di dalam menyalurkan
energi ke konsumen. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar
dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikkan tegangannya oleh gardu induk dengan
transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian
disalurkan melalui saluran transmisi. Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi
menjadi 20 kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi,
kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh
saluran distribusi primer.

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 12


2.2 Penjelasan Teknis / Non Teknis Karya Inovasi
1. Memuat Penjelasan Teknis / Non Teknis Karya Inovasi
2. Tingkat Kemudahan oranq lain untuk meniru karya inovasi
3. Fungsi dari karya inovasi saudara apakah bisa dilakukan oleh alat lain atau
tidak
4. Uji Keandalan dan Evaluasinya dari karya inovasi

Secara teknis APEKARA ini sangat mudah digunakan karena hanya memasangkan peluru
ke APEKARA, memasangkan APEKARA ke teleschopic stick dan langsung menggunakan ke
perbaikan kawat rantas.

APEKARA ini sangat mudah ditiru dan dikembangkan. Hanya dengan memahami prinsip
kerja alat, APEKARA ini sudah bisa dibuat dalam model atau fungsi yang berbeda.

Juga APEKARA ini sangat mudah untuk dibuat dan diaplikasikan di tempat lain. Berbahan
dasar plat besi dengan tebal 2 mm, lebar 1 inchi, dibentuk dengan mall buatan. Peluru
berbahan dasar baja stainless steel dan dapat diperoleh dari sisa-sisa pekerjaan
terminalting (roll spring). Untuk roll spring yang sering digunakan adalah roll spring untuk
kabel per phasa, bukan yang digunakan untuk armor.

APEKARA dikembangkan dalam beberapa kali tahap penyempurnaan untuk mendapatkan


kehandalan yang tinggi dari segi pengaplikasian saat di lapangan. Adapun skema uji
kehandalan APEKARA ditunjukan oleh flow chart pada gambar 3.3. Flow chart APEKARA
menunjukan proses pembuatan dan penyempurnaan alat sehingga menghasilkan suatu
alat handal dan mudah digunakan. Gambar 3.3 merupakan gambar rancangan akhir
apekara yang paling efektif.

2.2 RCPS (Root Cause Problem Solving)

Karya inovasi APEKARA menggunakan metode RCPS, dimana solusi yang didapat berasal
dari proses pengelompokan penyebab masalah dan identifikasi masalah serta solusi yang
paling mungkin diaplikasikan. Selain itu, RCPS juga menggunakan proses yang
terstruktur,dapat diaplikasikan untuk banyak situasi, dan dapat menjelajahi semua
kemungkinan yang ada.(RCPS untuk karya inovasi ini dapat dilihat pada lampiran A).
Berdasarkan RCPS tersebut maka didapatkan solusi yang dapat menjawab
permasalahanyaitu pembuatan alat yang dapat mengatasi salah satu penyebab gangguan
distribusi

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 13


MENGGANTI FCO YANG
RUSAK

PERALATAN JTM

ISOLATOR SOMPEL MENGGANTI ISOLATOR

INTERNAL

PERBAIKAN KAWAT
KAWAT RANTAS
RANTAS

KOMPONEN JTM

MEMPERBAIKI JUMPER
GANGGUAN DISTRIBUSI JUMPER PUTUS
YANG PUTUS
PENYEBAB PADAM PENYULANG

MEMBERSIH-KAN JALUR
CUACA HUJAN BADAI
ROW

EKSTERNAL
MEMBERSIH-KAN
BINATANG MENGENAI
BINATANG BINATANG DARI
JARINGAN
JARINGAN
FCO RUSAK
MENAMBAH JUMLAH
PELAKSANA
PEMELIHARAAN
PEMELIHARAN DURASI PENGERJAAN
TERENCANA
DISTRIBUSI LAMA
PDKB (PEKERJAAN DALAM
KEADAAN BERTEGANGAN)

Gambar 2.1 Matrik Prioritas

Work Plan
Workplan dibuat sesuai dengan proses pembuatan alat. Berikut work plan APEKARA yang
secara detail dapat diperhatikan pada lampiran J.

Rancangan APEKARA
Inovasi APEKARA merupakan sebuah alat yang dirancang untuk memperbaiki penghantar
konduktor dari kawat rantas. APEKARA dibuat dengan modifikasi telescopic hot stick 20 kV
dan roll spring dari bekas terminating kabel tanah. Prinsip kerja dan rancangan alat ini
cukup mudah. Apabila spring konduktor disentakan pada penghantar yang rantas, maka
plat tersebut akan menggulung dengan sendirinya dan mengamankan kawat rantas
tersebut. Telescopic hot stick 20 kV bertujuan untuk proteksi selama pekerjaan karena
pekerjaan di lakukan dalam keadaan bertegangan. Adapun alat ini dimodifikasi menyerupai
huruf C, sehingga dapat memperbaiki kawat rantas yang mengarah ke bawah, atas,
ataupun samping serta untuk jaringan double feeder. Dengan dirancangnya alat ini,
diharapkan dapar meningkatkan efektifitas pemeliharaan pada kawat rantas dan
dikerjakan dalam keadaan bertegangan. Berikut gambar rancangan APEKARA tipe C
ditunjukan oleh gambar 3.2.

Keterangan gbr kiri/ kanan dengan panah

Telescopic hot stick 20 kV bertujuan untuk


proteksi selama pekerjaan karena pekerjaan di
lakukan dalam keadaan bertegangan. Adapun
alat ini dimodifikasi menyerupai huruf C,
sehingga dapat memperbaiki kawat rantas yang
mengarah ke bawah, atas, ataupun samping
serta untuk jaringan double feeder. Dengan
dirancangnya alat ini, diharapkan dapar
14 pemeliharaan pada
meningkatkan efektifitas
PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK
kawat rantas dan dikerjakan dalam keadaan
bertegangan. Berikut gambar rancangan
APEKARA tipe C ditunjukan oleh gambar 3.2.
BAB III
PEMBAHASAN INOVASI
3.1 Manfaat Finansial
Menghitung manfaat finansial secara setara dan wajar dengan berbagai kriteria misalnya
dengan perhitungan penghematan secara sederhana, Opportunity lost yang bisa
dihindarkan oleh karya inovasi, termasuk manfaat efisiensi yang dilakukan sebelum
menggunakan dan setelah menggunakan inovasi.

Dibuatkan trend selama setahun berdasarkan data selama setahun ke belakang dengan
menyajikan data secara proporsional. (Nilai manfaat dan perbandingan peningkatan
revenue/pengurangan pengeluaran).

Inovator harus menyajikan biaya riset dan pembuatan yang dihasilkan oleh karya
inovasinya dengan memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Uang yang keluar untuk membuat inovasi (apabila menggunakan barang bekas, tetap
harus dilampirkan kuantisasi nilai apabila membeli komponen barunya).
2. Waktu yang diperlukan hingga karya inovasi bisa diimplementasikan.
3. Tenaga/effort yang dikeluarkan.

Memuat uraian manfaat yang tidak dapat (sulit) dinilai dengan nilai uang (intangible)
misalnya: citra perusahaan, kepuasan pelanggan, keselamatan kerja, kenyamanan kerja,
motivasi kerja pegawai, kecepatan, keandalan, dll.

Dibuatkan trend selama setahun

DiDibuat contoh grafik Diberi penjelasan :

(grafik garis, batang, pie chart) a. …………………….


b. …………………….
c. …………………….

Biaya riset Pembuatan inovasi

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
Ccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccccc

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 15


Jadi total biaya riset adalah sebesar…… (detail rinciannya di lampiran F)

Manfaat Finansial
Adapun manfaat finansial dari APEKARA adalah Menekan ENS akibat pemeliharaan yang
membutuhkan padam penyulang. Tabel 3.1 menunjukan ENS dalam kWh dan Rupiah ULP
Tanjungpinang kota tahun 2018 yang dapat ditekan apabila menggunakan APEKARA.
Tabel 3.1 Data Kawat Rantas dan Saving

APEKARA merupakan suatu alat dengan biaya produksi yang rendah karena sebagian
material alat menggunakan barang-barang bekas dan sudah tersedia. Berikut rincian biaya
produksi APEKARA yang ditunjukan oleh tabel 3.2. waktu yang dibutuhkan untuk produksi
1 unit APEKARA sehingga siang digunakan untuk hanya sekitar 2 jam.

Berdasarkan data tabel 3.1, dapat terlihat banyaknya estimasi jumlah pelanggan padam
akibat padam per penyulang. Berdasarkan estimasi jumlah pelanggan dan beban lepas
JTM, dapat di cari berapa Rupiah yang tidak terjual dari pihak PLN selama pemadaman.
Adapun cara mencari Rupiah yang tidak didapat akibat pemadaman / saving adalah
sebagai berikut :

NO MATERIAL BIAYA (Rp) KET


1 Telescopic hot stick 0 Sudah tersedia di ULP
2 Roll Spring 0 Sisa terminating kabel tanah
3 Plat
4 Baut 10.000
5 Jasa Pembuatan 300.000
Total 310.000

3.2 Manfaat Non Finansial


Adapun manfaat non finansial adalah :
 Pemeliharaan kawat rantas dapat dilakukan dalam keadaan bertegangan
 Meningkatkan pelayanan pelanggan

3.3 Manfaat Terhadap KPI dan Besarannya

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 16


Menunjukkan bahwa karya inovasi dapat memperbaiki atau meningkatkan KPI Korporasi
dengan mengacu pada SOLID. Akan lebih baik apabila sudah dapat memperlihatkan
besaran nilainya.
SOLID:
 Securing Business Sustainability
Mampu mengamankan bisnis yg berkelanjutan
RING API mampu mengamankan bisnis yang berkelanjutan dengan cara mencegah trip unit
pembangkit supaya tidak terjadi pemadaman listrik, dan menjaga selalu ready to start.
Karena Peaking merupakan pembangkit listrik dengan jenis gas turbin yang start up time
nya lebih cepat daripada pembangkit thermal lainnya, maka dari itu diandalkan oleh UP3B
untuk menjadi black start dalam sistem sehingga bencana blackout dapat cepat dipulihkan.

APEKARA ini mampu mengamankan bisnis yang berkelanjutan selama pada penyulang
SUTM masih terdapat kawat/konduktor yang rantas.
(Sebutkan secara detail mampu mengamankan bisnis yg berkelanjutan)

 Optimizing Cost Efficiency


Mengoptimalkan efisiensi biaya
RING API dapat meningkatkan efisiensi karena dapat menghemat maintenance cost
dibandingkan dengan pengadaan unit APU baru. Selain menghemat maintenance cost,
RING API juga dapat menghemat maintenance effort, sehingga pemeliharaan dapat
dialihkan untuk alat bantu lainnya yang membutuhkan.

APEKARA dapat mengoptimalkan efisiensi biaya karena APEKARA dapat dioperasikan oleh
petugas yang minim, cukup dioperasikan oleh 2 orang.
(Sebutkan secara detail Mengoptimalkan efisiensi biaya)

Pembuatan peralatan ini menjamin PT. PLN Persero tidak tergantung pada produsen IED
dan Multiplekser. Dengan nilai pembuatan yang lebih terjangkau maka akan membuat
efisiensi. Selain itu untuk maintenance tidak mengandalkan dari pihak luar. Hal ini dapat
dilihat dari manfaat financial yang telah di sebutkan di atas.

 Leading Industry Capabilities


Kemampuan bersaing dengan industry terkemuka
RING API tidak membutuhkan material yang harus dipesan secara khusus dan berharga
mahal, maka dari itu inovasi ini dapat bersaing dengan industry lainnya, karena sistem
kerja alat ini sederhana, dapat memanfaatkan materialyang sudah ada dan efek dari RING
API telah terbukti dapat diandalkan.

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 17


APEKARA mampu bersaing dengan industry lainnya karena penggunaan alat ini yang
sangat mudah, sederhana, dan memanfaatkan material bekas.
(Sebutkan secara detail Kemampuan bersaing dengan industry terkemuka)

 Increasing Profit Contribution


Berkontribusi meningkatkan keuangan
Sejak diimplementasikannya RING API, maka tidak adanya trip unit pembangkit yang
disebabkan oleh APU, dan tidak ada loss energy pada sistem. RING API mampu
mempertahankan energy loss sebesar Rp5.707.200.000dalam satu bulan dan yang
paling penting tingkat kepuasan masyarakat meningkat, karena tidak adanya pemadaman
listrikyang disebabkan oleh trip unit pembangkit.

Sehubungan dengan tidak padamnya penyulang saat melakukan perbaikan kawat rantas,
APEKARA menjadi berkontribusi meningkatkan penjualan dimana secara tidak langsung
APEKARA memiliki potensi mempertahankan penjualan sekitar Rp. 13.262.128,00.
(Sebutkan secara detail Berkontribusi meningkatkan keuangan)

 Developing New Edge


Pengembangan gagasan baru
Inovasi RING API adalah betul-betul merupakan inovasi dengan pengembangan gagasan
baru, karena hasil dari 5 kata kunci pada searching amio tidak terdapat karya inovasi yang
prinsip kerjanya mirip dansama. Selain itu RING API merupakan sebuah sistem instalasi
perpipaan, kemungkinan kedepannya sangat terbuka apabila perlu dikembangkan lebih
lanjut dengan kebutuhan auxiliary unit pembangkit yang membutuhkan supply udara
instrument.

Karena APEKARA merupakan pengembangan dari APKOR, tidak tertutup kemungkinan


bahwa APEKARA ini juga bisa dikembangkan ke gagasan gagasan baru yang lebih efisien.
(Sebutkan secara detail Pengembangan gagasan baru)

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 18


BAB II
PEMBAHASAN INOVASI

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengetian PJU


Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan penerangan untuk jalan dan prasarana
umum yang dipasang secara resmi oleh pemda atau badan resmi lainnya dan mendapat
pasokan tenaga listrik dari PLN secara legal. Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) Pajak
yang dibayar oleh semua pelanggan PLN, dipungut oleh PLN dan selanjutnya disetor ke kas
Pemerintah Daerah. Adapun fungsi penerangan jalan antara lain sebagai berikut :
1 Menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan.
2 Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan.
3 Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari.
4 Mendukung keamanan lingkungan.
5 Memberikan keindahan lingkungan jalan.

2.1.2. Jenis PJU


PJU prinsipnya terdiri dari dua jenis yaitu :
1. PJU Meterisasi (P31)
PJU yang sudah menggunakan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) sebagai alat
transaksi energi.
2. PJU Non Meterisasi (P33)

PJU yang perhitungan energinya berdasarkan abonemen, yaitu pemakain energi


selama 1 bulan dihitung dengan cara mengalikan daya PJU dengan jam nyala setiap
bulan.Dalam hal ini PJU dianggap menyala 375 jam per bulan atau 12 jam perhari (Asumsi
PJU menyala pukul 18:00 s.d 06:00).

2.1.3 Pengelolaan PJU

Pengelolaan Penerangan Jalan umum (PJU) merupakan penerangan untuk jalan dan
prasarana umum yang dipasang secara resmi oleh pemda atau badan resmi lainnya dan
mendapat pasokan tenaga listrik dari PLN secara legal. Sehingga PJU merupakan aset
Pemda/Pemkot dan pihak PLN hanya sebagai penyedia pasokan tenaga listrik saja.

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 19


Pengelolaan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten dapat dilakukan berdasarkan kebijakan dan
ketetapan peraturan Pemerintah daerah setempat dengan menunjuk Dinas terkait seperti
Dinas ESDM atau Dinas PU, atau Dinas Kebersihan, Taman dan Tata Kota atau Dinas
Perhubungan. Pengelolaan PJU sepenuhnya wewenang dan tanggung jawab Pemerintah
Daerah (Pemda setempat/Pemerintah Kota) melalui Dinas yang ditunjuk untuk mengelola PJU
di masing-masing daerah. Instansi tersebut mengelola PJU dari mulai perencanaan,
penambahan, perluasan, pemasangan jaringan, pemeliharaan, perbaikan, dan
pengawasannya. Singkat kata instansi Pemda/Pemkot tersebut berwenang dan bertanggung
jawab penuh atas PJU.

2.1.3. Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU)

Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) adalah pajak yang dibayar oleh semua
pelanggan PLN yang melunasi rekening listrik atau bagi pengguna listrik prabayar pada saat
pembelian TOKEN Listrik, yang dipungut oleh PLN dan selanjutnya disetor ke Kas Pemerintah
Kota. Besarnya Tarif PPJU berdasarkan ketetapan Peraturan Derah (Perda) masing-masing
Daerah. Dasar hukum PPJU adalah Peraturan Pemerintah (PP) No.65 Tahun 2001 Tantang
Pajak Daerah dan kemudian di Implementasikan dengan Perda, Untuk Kabupaten Landak
Perda PJU yang mendasari adalah Perda No.04 tahun 2011 tentang Pajak daerah PPJU
sebesar 10 % dari tagihan listrik . Dalam hal PPJU tugas PLN adalah memungut dan
mengumpulan PPJU yang dibayarkan pelanggan bersamaan dengan pembayaran rekening
listrik, untuk kemudian disetorkan ke kas Pemerintah Daerah (PAD Daerah). Hal ini didasarkan
pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertambangan dan
Energi Nomor: 71.A Tahun 1993 dan Nomor 2862.K/841/M.PE/1993 Tanggal 31-8-1993. Dan
tertuang dalam Kepmendragri No. 10 Tahun 2002, berdasarkan ketentuan pasal (4) 13 PLN
Wajib menyetor hasil penerimaan PPJ ke kas daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh
Kepala Daerah, dimana penyetorannya dilakukan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.
Dan pada pasal(5) menyatakan bahwa penyetoran hasil PPJ kepada Pemda harus disetai
daftar rekapitulasi rekening listrik yang berfungsi sebagai surat pemberitahuan pajak Daerah
(SPPD) dan Pasal (8) menyatakan Bahwa Kepala Daerah wajib melunasi pembayaran
rekening listrik yang menjadi beban Pemerintah Daerah setiap bulan tepat waktunya.

2.2. Penjelasan Teknis / Non Teknis Karya Inovasi

2.2.1. Pemilihan Metode

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 20


Dalam analisa masalah, pemilihan metode yang digunakan untuk menelusuri akar
permasalahan yang menyebabkan Susut Non Teknis PLN UP3 Pontianak masih tinggi yaitu
dengan 2 metode, diantaranya :
1 Diagram Root Cause Problem Solving (RCPS)
Diagram Root Cause Problem Solving digunakan untuk mencari akar permasalahan secara
mendalam. Sebuah permasalahan digali berbagai penyebab permasalahannya sehingga kita
dapat memahami permasalahan yang sebenarnya secara lebih mendalam. Proses analisa
dengan diagram pohon akan membantu kita untuk lebih fokus menyelesaikan sebuah
permasalahan dan membantu anggota tim untuk menjalankan tindakan berdasarkan prioritas
permasalahan.
2 Matriks Prioritas
Matriks prioritas merupakan teknik pengambilan keputusan berdasarkan dari 2 kategori
pengambilan keputusan yaitu dampak dan waktu/usaha. Analisa dilakukan dengan mencari
alternatif terbaik berdasarkan dari dampak terbesar dan waktu terpendek/usaha termudah
sebagai prioritas utama.
Dalam analisa untuk mendalami penyebab Susut Distribusi dari faktor Non Teknis di PLN UP3
Pontianak yang masih tinggi adalah salah satunya dengan menggunakan metode analisa Root
Cause Problem Solving (RCPS). Tahapan analisa dilakukan dengan identifikasi faktor-faktor
penyebabnya untuk mendapatkan akar permasalahan dan berbagai alternative solusi sebagai
bakal alternative program unggulan. Faktor penyebab dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu,
penyebab eksternal dan penyebab internal. Analisa (RCPS) Susut Non Teknis penyebab
Eksternal dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut :
Gambar 3.1 Analisa RCPS Susut Non Teknis penyebab Eksternal

Sedangkan RCPS Susut Non Teknis penyebab Internal dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut
:

Gambar 3.2 Analisa RCPS Susut Non Teknis penyebab Internal


Berdasarkan RCPS, pemilihan alternatif solusi dan ide-ide perbaikan dari
permasalahan dengan menghasilkan matriks Impact (dampak) dibandingkan dengan
kemudahan pelaksanaan yang bisa direalisasikan secara mudah implementasinya dan
memiliki dampak yang cukup tinggi. Alternatif solusi yang menjadi prioritas adalah yang
cenderung mudah dalam implementasi dan memberikan dampak besar dan dapat

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 21


dilaksanakan dalam kurun waktu yang singkat. Matrik prioritas untuk menyelesaikan masalah
dari akar masalah Susut Distribusi Non Teknis dapat ditunjukkan pada gambar 3.3 berikut :
Gambar 3.3 Matriks Prioritas

Dari hasil Matrik Prioritas di atas dihasilkan beberapa alternatif solusi yang dapat diterapkan
untuk mengatasi Susut Distribusi Non Teknis yang masih tinggi, yaitu :

Tabel 3.1 Alternatif Solusi

Berdasarkan hasil Alternatif solusi dari Matriks Prioritas di atas, maka diputuskan
bahwa yang akan diterapkan adalah alternatif solusi berikut :
1. Penyediaan Aplikasi Survey PJU (Penerangan Jalan Umum).
2. Pendataan pelanggan PJU P31 dan P33, yang dilanjutkan dengan melakukan legalisasi jika
hasil pendataan didapatkan PJU liar/illegal.
Diambilnya alternatif solusi tersebut dikarenakan UP3 Pontianak belum melakukan
kegiatan tersebut untuk upaya menurunkan Susut Distribusi Non Teknis. PLN UP3 Pontianak
belum mempunyai peta dan data detail lokasi PJU yang legal dan belum melakukan
pendataan PJU illegal yang dipasang oleh warga secara swadaya ataupun developer
perumahan. Sedangkan alternatif solusi yang lain sudah dilakukan secara rutin dan berkala.
Adapun untuk mengetahui akar masalah dan solusi permasalahan PJU illegal yang masih
tinggi dapat ditunjukkan pada RCPS berikut ini :

Gambar 3.4 RCPS Pemakaian PJU Illegal Tinggi

Pendataan PJU legal dan ilegal diharapkan selesai pada akhir tahun 2018 dan secara paralel
yang ilegal dapat dinegosiasikan ke pihak Pemda / Pemkot terkait untuk diproses menjadi
pelanggan, sehingga tidak menjadi Susut bagi PLN. Berdasarkan Data Induk Langganan (DIL)
PLN UP3 Pontianak jumlah pelanggan PJU P31 dan PJU P33 setiap UP3 yang menjadi target
pendataan dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2 DIL Pelanggan PJU P31 dan P33

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 22


Pelanggan PJU P31 dan P33 pada tabel di atas, sd bulan Juni 2018 belum dilakukan
pendataan, belum ada peta lokasi dan verifikasi dayanya.
Pendataan PJU dilakukan melalui Aplikasi PJU dengan menggunakan handphone. Hasil
pendataan berupa input jumlah titik lampu, daya lampu pada setiap titik lampu dan jenis lampu
yang digunakan. Untuk hasil pendataan PJU P31 yang menggunakan kWh meter disesuaikan
daya kontrak dengan PLN, sedangkan hasil pendataan PJU P33 tanpa kWh meter
diperhitungkan juga selisihnya dengan daya kontrak PLN. Jika hasil pendataan PJU P33 lebih
besar dari daya kontrak PLN, maka selisihnya tadi adalah PJU ilegal atau sebaliknya.

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 23


BAB III
MANFAAT KARYA INOVASI

3.1. MANFAAT FINANSIAL

Wilayah kerja PLN Kalimantan Barat khususnya UP3 Pontianak yang sangat luas dan
memiliki asset PJU yang banyak memerlukan suatu terobosan dalam menyeimbangkan
teknologi terhadap pertumbuhan serta perkembangan zaman, terutama pada kondisi
sekarang dimana pembangunan perumahan serta penambahan aset terhadap PJU semakin
meningkat. Oleh karena itu, inovasi ini memiliki fokus terhadap optimalisasi data PJU agar bisa
terukur dan ditagihkan kepada pihak yang bertanggung jawab terhadap rekening PJU. Berikut
analisa terhadap perolehan data PJU yang bisa kita selamatkan dalam memperkecil nilai susut
non teknis, yang menjadi dasar penagihan kepada pihak PEMDA.

3.1.1. Analisis Biaya

Total biaya yang dikeluarkan pada proses pembuatan aplikasi ini sebesar
Rp.15.500.000,- .

3.1.2. Analisis Kerugian PJU Yang Tidak Tertagihkan

Kontribusi PJU terhadap susut non teknis memiliki nilai yang cukup berpengaruh, total
jumlah kerugian akibat PJU yang tidak tertagihkan berkisar 1 % yang setara dengan 1.287.344
kWh. Sedangkan yang sudah dapat ditagihkan yakni sebesar 707.583 kWH/bulan atau sekitar
0.57 %/bulan yang bisa kita selamatkan untuk mendongkrak kWh Jual di PLN UP3 Pontianak.
Selain mendongkrak nilai kWH Jual juga didapat Tagihan Susulan kWH (TS kWH) yang
dikenakan sebagai penggantian kWH yang selama ini tidak tertagihkan yakni sebesar
2.619.027 kWH yang ditagihkan ke PEMDA memiliki pengaruh terhadap nilai Susut PLN UP3
Pontianak.

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 24


HASIL SURVEY SUDAH LEGALISASI BELUM LEGALISASI kWH POTENSI
ULP PEMDA REKENING kWH TS KWH
TITIK VA TITIK VA TITIK VA BULANAN BULANAN
PONTIANAK - - - - - - - - -
ULP KOTA
KUBU RAYA 4,554 349,316 - - 4,554 349,316 - 130,994 -
PONTIANAK 6,376 843,056 3,288 421,528 3,088 421,528 158,073 158,073 948,438
ULP SIANTAN
KUBU RAYA 4,473 920,830 4,473 920,830 - - 345,311 - 345,311
PONTIANAK - - - - - - - - -
ULP JAWI
KUBU RAYA 955 231,650 - - 955 231,650 - 86,869 -
ULP MEMPAWAH MEMPAWAH 1,470 131,880 1,470 131,880 - - 49,455 - 296,730
ULP RASAU KUBU RAYA 1,742 279,200 1,742 279,200 - - 104,700 - 628,200
ULP KAKAP KUBU RAYA 3,598 543,535 - - 3,598 543,535 - 203,826 -
ULP NGABANG LANDAK 553 133,450 553 133,450 - - 50,044 - 400,348
TOTAL UP3 PONTIANAK 23,721 3,432,917 11,526 1,886,888 12,195 1,546,029 707,583 579,761 2,619,027

Tabel 1. Perolehan Hasil Survey PJU menggunakan SIMANTAP

Sehingga didapat kerugian yang disebabkan karena PJU yang tidak tertagihkan akibat
pendataan yang kurang lengkap adalah Rp. 1.888.893.921,-

3.2. MANFAAT NON FINANSIAL

Inovasi SIMANTAP punya manfaat non financial sebagai berikut:


1. Resiko double data dapat dihindari
2. Menurunkan nilai susut (non teknis).
3. Dapat memetakan langsung titik PJU yang telah di survey.
4. Mempersingkat waktu pendataan PJU dilapangan.

3.3. MANFAAT TERHADAP KPI

Manfaat terhadap KPI yang didapatkan dari implementasi inovasi adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kinerja UP3 Pontianak terkait Susut (Non Teknis)


2. Menambah nilai kWh Jual UP3 Pontianak

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 25


BAB IV
ACUAN STANDARISASI DAN ANALISA RESIKO

4.1. Acuan Standarisasi

4.2. Analisis Risiko

Pelaksanaan kegiatan Pendataan PJU dan Proses Legalisasi PJU yang


menjadi alternative solusi untuk menurunkan Susut Distribusi Non Teknis,
memungkinkan terjadinya resiko-resiko yang akan dihadapi. Untuk meminimalkan
resiko yang muncul, dilakukan analisa dan mitigasi resiko sebagai berikut :

Tabel 3.3 Mitigasi Resiko

Dari tabel mitigasi risiko dapat kita petakan berdasarkan tingkat kemungkinan dan tingkat
dampak seperti yang tertuang dalam gambar Pemetaan Tingkat Risiko di bawah ini :

Tabel 3.4 Peta Resiko

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 26


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Inovasi ini, merupakan pengembangan yang bertujuan untuk dapat membantu kinerja
Titik Transaksi Energi di lingkungan ULP PT. PLN (Persero) UP3 Pontianak, yaitu :

1. Mempermudah pekerjaan dalam pendataan PJU baik yang bermeter (P31) atau yang
tidak bermeter (P33)
2. Dapat digunakan oleh semua personel ULP.
3. Data yang diperoleh menjadi acuan kepada pihak PEMDA dalam negosiasi untuk
pembayaran rekening listrik PJU yang menjadi nilai tambah kWh jual UP3 Pontianak.
4. Keselamatan lingkungan, alat dan orang dapat terutamakan.

5.2. SARAN

1. Agar penggunaan SIMANTAP ini dapat di maksimalkan untuk pekerjaan updating PJU
sehingga diharapkan dengan bertambahnya nilai kWH PJU yang terdata seimbang
dengan nilai kWH jual dan mengurangi nilai susut UP3 Pontianak.

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 27


DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1999, Tentang Perlindungan Kosumen.


2. Edaran Direksi PT PLN (Persero) Nomor 017.E/012/DIR/2002 Tanggal 31 Desember
2002, Tentang Batasan Umum Tarif Tenaga Listrik.
3. Edaran Direksi PT PLN (Persero) Nomor 025.E/012/DIR/2002Tanggal 31 Desember 2013,
Tentang Penggunaan tarif P3.
4. Peraturan Menteri ESDM No. 9 Tahun 2011, Tentang Ketentuan Tarif Tenaga Listrik Yang
Disediakan oleh Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Perusahaan Listrik Negara.

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 28


LAMPIRAN

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 29


Lampiran 1. Screnshoot Aplikasi Android

Tampilan Login Aplikasi SIMANTAP

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 30


Tampilan Menu Utama

Tampilan Menu Survey PJU Meter

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 31


Tampilan Menu Survey PJU Non Meter

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 32


Tampilan Menu Survey Reklame

PT PLN (PERSERO) UP3 PONTIANAK 33

Anda mungkin juga menyukai