Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengadaan Barang/Jasa juga memiliki pengaruh dalam penyediaan infrastruktur

ketenagalistrikan yang dilakukan oleh PLN, Pengadaan Barang/Jasa menjadi posisi yang

sangat penting dalam suatu organisasi, karena merupakan sarana pengguna anggaran dalam

jumlah tertentu untuk mendapatkan barang, jasa dan pekerjaan yang dibutuhkan bagi

pelaksanaan visi dan misis organisasi.

Peroses Pengadaan Barang/Jasa merupakan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa yang

mencakup sejak tahap proses perencanaan sampai dengan tahap penyelesaian pelaksanaan

pekerjaan yang diatur sesuai dengan juknis pada Pedoman Pengadaan Barang/Jasa,

Pengadaan Barang/Jasa menurut Surat Edaran Direksi PT PLN (Persero) Nomor

0010.E/DIR/2016 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/Jasa PT PLN (Persero)

sebagai tindak lanjut Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0620.E/DIR/2013

tanggal 3 Oktober 2013 tentang Pedoman Umum Pengadaan Barang/Jasa PT PLN

(Persero) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor

0527.K/DIR/2014 tanggal 31 Oktober 2014, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

dalam Pengadaan Barang/Jasa maka perlu dilakukan penyempurnaan atas ketentuan

Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/Jasa PT PLN (Persero) yang ditetapkan dalam Edaran

Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0003.E/DIR/2014 sebagaimana telah diubah dengan

Edaran Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0014.E/DIR/2014. PLN dengan Pedoman Umum

Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa BUMN dan International Good Procurenment

Practices, sehingga PLN sebagai badan usaha dapat melakukan pengadaan barang dan jasa

secara cepat, fleksibel , efisien dan efektif agar tidak kehilangan momentum bisnis yang

1
dapat menimbulkan kerugian, dan dapat memenuhi kebutuhan bisnis dengan tetap

memperhatikan Prinsip-prinsip Dasar Pengadaan Barang/Jasa.

1.2. Permasalahan

Jaminan Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan ketentuan

mengakibatkan proses pengadaan dan pelaksanaan kontrak tidak terlindungi sepenuhnya

oleh Jaminan, maka dibuatkan diagram Rout Couse Problem Solving (RCPS) sesuai

gambar dibawah ini:

Gambar : 1.2.1. Root Cause Problem Solving (RCPS)

2
Dari diagram Root Cause Problem Solving (RCPS) diatas perlu untuk buatkan Idea
Generation seperti table dibawah ini :

Tabel 1.2.1. Idea Generation

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Lemahnya Pelaksanaan Kontrol Jamian Pengadaan

Peran pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

serta perannya sebagai pelaksana dalam Pengadaan Barang/Jasa, sesuai dengan Proses

Pengadaan Barang/Jasa yaitu mulai dari proses perencanaan pengadaan sampai dengan

tahap penyelessaian pelaksanaan pekerjaan.

Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dapat dilaksanakan melalui beberapa metode

pengadaan sesuai dengan Pedoman Pengadaan Barang Jasa yaitu Pelelangan Terbatas,

Pelelangan Terbuka, Pengecualian dari Kompetisi, proses pengadaan barang jasa sesuai

dengan tahapan yaitu : Undang/Pengumuman, Pengambilan Dokumen Pelelnagan/RKS,

Pemberian Penjelasan, Pemasukan Dokumen Penawaran, Pembukaan Penawaran, Evaluasi

Dokumen Penawaran, Klarifikasi dan Negosiasi, Usulan Penetapan Pemenang, Penetapan

Pemenang, Pengumuman Pemenang, Sanggah, Jawaban Sanggah (apabila ada), Sanggah

Banding (apabila ada), Jawaban Sanggah Banding (apabila ada) Penunjukan Pemenang,

Contract Discusseed Agreement (CDA) bila diperlukan, Penyerahan Jamianan

Pelaksanaan (apabila ada) dan Perjanjian/Kontrak dari peroses tersebut Jaminan

Pelaksanaan dan Jaminan Penawaran merupakan syarat proses Pengadaan Barang/Jasa dan

sayarat pelaksana pekerjaan pada Pengadaan Barang/Jasa, Analyst Pengadaan dan Pejabat

Pelaksana Pengadaan melakukan evaluasi terhadap Jaminan Penawaran dan Jaminan

Pelaksanaan untuk proses Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan ketentuan..

Pengguna Barang/Jasa mempunyai kewajiban memastikan semua laporan baik dalam

haed coppy dan/atau soft coppy sesuai dengan ketentuan sehingga dapat menjadi informasi

4
yang benar yang bias untuk digunakan oleh pihak yang memerlukan dan juga dapat

disampaikan kepada Satuan Pengawasan Internal (SPI)

Pengguna Barang/Jasa adalah Direksi atau Pejabat struktural satu tingkat di bawah

Direksi, atau Pejabat struktural dibawah GM yang diberi kuasa atau diberi pelimpahan

wewenang berdasarkan peraturan yang berlaku, yang menggunakan dan/atau menerima

manfaat baik langsung maupun tidak langsung dari barang/jasa yang dihasilkan dari proses

pengadaan barang/jasa.

Pejabat Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa adalah pejabat struktural yang bertugas

dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa atau pejabat struktural

lainnya yang ditunjuk untuk melakukan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT),

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau badan hokum public lainnya. Badan Usaha

Milik Daerah (BUMD), lembaga, konsorsium, Join Operation, Koperasi, Firma,

Commanditaire Vennotschap (CV), persekutuan perdata (Maatschap), badan usaha luar

negeri dan/atau perorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang/jasa.

2.2. Bagan Inisiatif Perbaikan

Langkah-langkah perbaikan sesuai dengan latar belakang yaitu memastikan Jaminan

Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan sesuai dengan ketentuan agar dapat melindungi

proses Pengadaan Barang/Jasa serta pelaksanaan kontrak melalui monitoring Jaminan

Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan, melakukan konfirmasai kepada Bank penerbit,

melakukan koordinasi denganpihak Bank penerbit, dan berkoordinasi dengan pihak

Penyedia Barang/Jasa selanjutnya dituangkan dalam Bagan Inisiatif Perubahan (BIP)

untuk mempermudah penyusunan rencana kerja dan evaluasi :

5
Tabel : 2.2.1. Bagan Inisiatif Perubahan

2.3. Rencana Kerja

Penyusunan rencana kerja (workplan) yang berfungsi sebagai jadwal dalam

monitoring Jaminan Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan, konfirmasi keabsahan dan

kesesuaian ketentuan untuk Jaminan Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan ke Bank

penerbit sesuai dengan table dibawah ini :

6
Tabel : 2.3.1. Rencana Kerja (Workplan)

2.4. Matrik Prioritas

Bagan Inisiatif Perubahan yang dilatar belakangi oleh rekomendasi SPI untuk

memastikan pasal-pasal Surat Perjanjian telah melindungi kepentingan Para Pihak dan

Jaminan Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan sudah sesuai dengan ketentuan agar dapat

melindungi proses Pengadaan Barang/Jasa serta pelaksanaan Kontrak, sesuai rekomendasi

tersebut maka perlu tindak lanjut sesuai dengan tingkat kemudahan pelaksanaan yang

dilakukan dan akan berdampak pada hasilnya untuk itu perlu dibuat Matrik Prioritas

dibawah ini :

Gambar : 2.3.1. Matrik Prioritas

7
2.5. Tracking Progres

Sesuai dengan Badan Inisiatif Perubahan (BIP) yang telah dituangkan dalam bentuk

rencana kerja maka upaya perbaikan yang ditekankan untuk dilakukan sebagai berikut :

Tabel : 2.5.1. Tracking Progres

2.6. Langkah-langkah Tindak Lanjut

Melakukan evaluasi terhadap Jaminan Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan,

membuat suarat konfirmasai ke Bank penerbit, koordinasi dengan Bank terkait, koordinasi

dengan Penyedia Barang/Jasa, melakukan monitoring berkelanjuatan terhadap Jaminan

Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan dan melakukan monitoring berlapis.

2.7. Hasil Tindak Lanjut

Analyst Pengadaan dan Pejabat Pelaksana Pengadaan telah melakukan evaluasi

terhadap jaminan penawaran dan jaminan sesuai lampiran dibawah ini :

8
Lampiran : 2.7.1. Hasil Tindak Lanjut

9
Lampiran : 2.7.2. Hasil Tindak Lanjut

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Dalam pembuatan Project Assignment (PA) sesuai dengan judul “Optimalisasi

Monitoring Jaminan Pengadaan Barang/Jasa Pada PT PLN (Persero) UP3

Purwokerto”, penulis menyimpulkan bahwa masih lemahnya pelaksanaan

monitoring Jaminan Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan.

2. Akibat lemahnya kontrol pada Jaminan Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan

mengakibatkan Jaminan tidak dapat melindungi proses Pengadaan Barang/Jasa dan

Pelaksanaan Kontrak.

3.2. Saran Tindak Lanjut

1. Melakukan monitoring berkelanjutan pada Jaminan Penawaran dan Jaminan

Pelaksanaan.

2. Melakukan koordinasi dengan bidang terkait lainnya yang berhubungan dengan

Proses Pengadaan Barang/Jasa.

3. Melakukan konfirmasi ke Bank Penerbit Jaminan

11

Anda mungkin juga menyukai