Tbk
Tujuan audit eksternal dalam buku Fres R. David adalah menjelaskan peluang utama dan
ancaman yang dihadapi oleh organisasi sehingga menejer dapat merumuskan suatu strategi untuk
mengambil keuntungan dari peluang dan mengurangi atau menghindari dampak dari ancaman.
a. Pengaruh Ekonomi
Merebaknya pandemi COVID-19 memberikan pengaruh yang sangat besar bagi seluruh
negara di dunia. Hampir semua aktivitas para pelaku bisnis dari berbagai aspek industri
terkena dampak pandemi ini dan dituntut mampu beradaptasi agar dapat bertahan.
Sebagai BUMN yang bergerak di bidang telekomunikasi, PT Telkom Indonesia (Persero)
Tbk (Telkom) menjadi satu dari sekian banyak pelaku bisnis ICT yang diharuskan untuk
beradaptasi di tengah disrupsi pandemi ini. Setelah mencanangkan diri untuk
bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital (digital telco) sejak tahun
lalu, adanya pandemi COVID-19 memberikan ruang akselerasi digital sehingga
mengharuskan perusahaan untuk mempercepat upaya transformasi tersebut.
Peluang ini tentunya ditangkap Telkom sebagai sebuah momentum, tidak hanya untuk
bertahan memberikan kinerja yang cemerlang tapi juga untuk melahirkan inovasi melalui
produk dan layanan digital untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat yang turut
mengalami pergeseran.
Pandemi secara tidak langsung mengubah gaya hidup dan kebutuhan, hingga
mengakselerasi adopsi digital masyarakat. Di Indonesia sendiri, demi meminimalisasi
penyebaran virus, Pemerintah menerapkan kebijakan PSBB sehingga kegiatan aktivitas
belajar dan bekerja dilakukan dari rumah. Kondisi ini menyebabkan pergeseran
kebutuhan masyarakat, di mana internet menjadi kebutuhan yang sangat penting saat ini.
Telkom melalui infrastruktur, platform, dan layanan digitalnya menangkap peluang ini
dan menjadi enabler untuk setiap aktivitas masyarakat di masa pandemi,
Meningkatnya pesaing adalah ancaman yang senantiasa ada di setiap waktu. Seiring
dengan tingginya penggunaan digitalisasi dalam melakukan berbagai jenis kegiatan,
permintaan akan koneksi internet pun semakin tinggi. Hal ini menyebabkan peluang
bisnis dalam bidang telekomunikasi semakin terbuka lebar, sehingga menyebabkan
munculnya pesaing dengan berbagai inovasi untuk menarik perhatian pelanggan.
Tingginya penggunaan digitalisasi oleh masyarakat disebabkan karena pertumbuhan
ekonomi yang selalu meningkat (sebelum adanya pandemi) yang secara tidak langsung
merubah pola pikir masyarakat untuk menggunakan produk digital dalam mempermudah
berbagai aktivitas
b. Pengaruh Budaya
Lingkungan budaya terdiri dari intuisi dan kelompok lain yang mempengaruhi nilai dasar,
cara pandang, preferensi, dan perilaku masyarakat. Tren-tren sosial dan budaya
membentuk cara orang hidup, bekerja, memproduksi dan mengonsumsi. Tren-tren baru
ini menciptakan jenis konsumen yang berbeda dan konsekuensinya, menciptakan
kebutuhan akan produk, jasa, dan strategi yang berbeda pula. Saat ini tren-tren sosial dan
budaya yang berkembang di masyarakat adalah penggunaan digitalisasi dalam berbagai
aspek kehidupan, penggunaan digitalisasi tersebut akan sangat membantu masyarakat
dalam melakukan berbagai aktivitas. Misalnya masyarakat tidak perlu datang ke
pangkalan ojek untuk naik ojek ketika ingin bepergian, masyarakat hanya perlu memesan
melalui aplikasi dan tukang ojek tersebut pun akan segera datang untuk menjemput.
Contoh lain masyarakat tidak perlu datang ke toko untuk berbelanja, saat ini sudah
banyak platform untuk berbelanja online, masyarakat hanya perlu memesan melalui
aplikasi kemudian pesanan akan sampai dalam beberapa hari. Tren-tren yang
berkembang tersebut merupakan peluang besar bagi Telkom sebagai perusahaan
penyedia layanan telekomunikasi, aktivitas digitalisasi tidak akan bisa berjalan tanpa
adanya koneksi internet berupa paket data atau wifi. Sehingga hal ini menjadi peluang
yang besar bagi Telkom untuk terus berkembang dan menyediakan layanan yang akan
semakin memudahkan masyarakat.
Peluang yang muncul dari fenomena di atas adalah Tren-tren sosial budaya yang
mengarah ke gaya hidup yang serba digital, memberikan peluang bagi Telkom untuk
mendapatkan pangsa pasar yang sangat besar
Sedangkan ancamannya hampir ditemui tidak ada.
c. Pengaruh Demografi
Demografi adalah telaah mengenai populasi manusia dalam arti jumlah, kepadatan,
lokasi, umur, jenis kelamin, ras, jenis pekerjaan, dan angka statistika lainnya. Lingkungan
demografi amat diperhatikan oleh pemasar karena melibatkan manusia, dan manusia lah
yang membentuk pasar. Seiring berkembangnya zaman dimana teknologi telah menjadi
kebutuhan setiap individu, hal tersebut pun telah mempengaruhi industri telekomunikasi
di Indonesia dimana industri tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mendukung prospek pertumbuhan industri
telekomunikasi di Indonesia antara lain yaitu demografi di Indonesia, Indonesia
merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dengan kelas menengah
yang tumbuh pesat, selain itu perekonomian di Indonesia juga menunjukkan
pertumbuhan yang baik dan stabil sehingga diharapkan akan terus mendorong permintaan
akan layanan telekomunikasi berupa data internet.
Peluang yang muncul adalah Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi
dikalangan masyarakat, membuat PT. Telkom berpeluang besar untuk terus
mengembangkan bisnisnya dengan memberikan berbagai pelayanan yang lebih baik
kedepannya, sehingga konsumen akan menjadi pengguna tetap dari berbagai layanan
yang ditawarkan PT. Telkom.
Sedangkan kemungkinan ancamannya adalah Banyaknya persaingan dengan operator lain
yang berani menawarkan paket data dengan harga yang lebih murah, sehingga
dikhawatirkan hal ini dapat membuat pelanggan beralih ke operator lain.
a. Manajemen
Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company, TelkomGroup
mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada
pelanggan (customer-oriented). Transformasi tersebut akan membuat organisasi
TelkomGroup menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan
perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer
experience yang berkualitas.
Telkom mulai saat ini membagi bisnisnya menjadi 3 Digital Business Domain:
b. Pemasaran
Strategi pemasaran PT. Telkom Indonesia. Tbk untuk beberapa produknya lebih
Membidik segmentasi pasar untuk kalangan menengah ke atas dan bawah. Sebagai
exampel, produk indihome yang di bundling triple play ini ditawarkan dengan pake
indihome FTTH dan indihome non FTTH (untuk yang belum terlayani fiber). Harga
yang ditawarkan tergantung dari pilihan kebutuhan pelanggan dengan harga itu
pelanggan akan membayar lebih murah dari apa yang di dapatkan dengan bundled
product terbaru dari Telkom namun pelanggan akan membayar lebih mahal kalau tidak
menggunakan dengan maksimal.
Hal ini dapat dikategorikan baik dalam dalam penilaian bubyektif untuk penyedia jasa
telekomunikasi, hanya saja ketentuan bahwa pelanggan akan membayar lebih mahal
kalau tidak menggunakan dengan maksimal terasa tidak efektif.
c. Keuangan/Akutansi
Berdasarkan analisa yang akurat dan panjang, Laporan Keuangan PT. Telkom Indonesia
Tbk, Rasio Likuiditas PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk melalui indicator
Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio berada pada kategori kinerja “Kurang Baik”
bila dibandingan dengan rata-rata standar industry. Rasio Solvabilitas PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero), Tbk dengan melalui indicator DAR, DER, LTDtER, dan Time
Interest Earned berada pada kategori “Cukup Baik” bila dibandingkan dengan rata-rata
standar industry.) Rasio Aktivitas PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk
Hingga akhir tahun 2017 dan awal 2018 pelanggan setia PT. Telkom Indonesia Tbk terpantau
mengalami banyak pergeseran yang cukup signifikan dan ditengarai oleh banyaknya penyedia
layanan jasa dan komunikasi dengan penawaran yang menarik Dengan banyaknya pesaing baru
dibidang penyedia jasa kirim antar barang dan lainnya, serta adanya tekanan persaingan begitu
ketat, sehingga secara langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi banyak hal dalam
tubuh PT. Telkom Indonesia Tbk.
Salah satu cara pemilihan strategi yakni berdasar kepada analisis SWOT, dengan teknik
pengumpula data berupa wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait, untuk
memperoleh keterangan-keterangan yang berkaitan dengan permasalahan.
Matrik Swit adalah alat pencocokan penting yang membantu manajer mengembangkan empat
tipe strategi SO (strengths-opportunities) WO (Weakness-Opportunities) ST ( strengths- threats)
WT (weaknesses-threatsh).
Analisis SWOT:
1. Strenght (kekuatan): PT. Telkom Indonesia memiliki poduk dan cakupan bergam jenis,
Hal ini menjadi kekuatan serta kelebihan tersendiri bagi PT. Telkom Indonesia
2. Weakness (kelemahan): polling kepuasan pelanggan menunjukan data ketidakpuasan
terhadap kinerja para karyawan.
3. Opportunity (Peluang): PT. Telkom Indonesia sudah dikena sejak tahun 19961 hal
tersebut adalah keuntungan berupa kepercayaan pengguna karena keeksistensiannya sejak
dahulu sampai dengan sekarang.
4. Threats (ancaman): ancaman yang nyata dirasakan oleh PT. Telkom Indonesia adalah
semakin banyaknya muncul saingan dengan daya tarik yang lebih kuat dikarenakan
masih banyaknya mekanisme inetern yang tidak terkomputeralisasi
Pemilihan strategi:
Berdasarkan matrik SWOT di atas, setidaknya pemilihan strategi yang mumpuni diterapkan di
PT. Telkom Indonesia adalah:
Melakukan evaluasi fasilitas dan infrasturuktur PT. Telkom Indonesia untuk mendukung
persaingan pasar dan ikut berkontribusi terhadap perkembangan zaman.
Mengadakan evaluasi kinerja terhadap setiap karyawan yang berurusan langsung (head o head)
dengan para konsumen
Kebijakan dan Program Dalam Implementasi Strategi diatas, Termasuk Bagaimana Cara
Mengatasi Konflik Di Perusahaan.
Kebijakan-kebijakan yang di ambil oleh PT. Telkom Indonesia guna perbaikan internal
perusahaan memunculkan banyak strategi, konflik dan beberapa kejutan keget bagi setiap lapisan
awak perusahaan.
PT. Telkom Indonesia pada kebijakan awalnya adalah menyepakati 2 kebijakan baru untuk
merombak ulang pasarannya, yang dimulai dari dalam internal perusahaan.
1. Memperbaharui banyak fasilitas dan infrastrukur PT. Telkom Indonesia, dalam hasil
audit internal, ditemukan masih banyak sistem operasi manual dan tidak terkomputerisasi
dalam menjalankan tugas-tugasnya.
2. Mengadakan evaluasi kinerja terhadap setiap karyawan yang berurusan langsung (head o
head) dengan para konsumen
Dari dua kebijakan di atas, memunculkan konflik yakni:
1. Kurang siapnya beberapa karyawan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan secara
komputeralisasi
2. Dibutuhkan biaya tambahan untuk evaluasi kinerja terhadap setiap karyawan yang
berurusan langsung (head o head) dengan para konsumen
Untuk ituah dirumuskan beberapa strategi untuk meredam 2 konflik intern di atas:
1. Merekrut tenaga ahli khususnya dibidang yang dibutuhkan untuk mesukseskan wajah
baru telekom, ini adalah pilihan kedua jika para karyawan lama belum juga tanggap
terhadap keputusan PT. Telkom Indonesia
2. Untuk menggalang dana tambahan dalam evaluasi kinerja terhadap setiap karyawan yang
berurusan langsung (head o head) dengan para konsumen, maka PT. Telkom Indonesia
akan dilakukan talangan dana dan suntikan dana, dengan memanfaatkan statusnya
sebagai BUMN.