Anda di halaman 1dari 142

Nomor : S-491/MBU/09/2023 Jakarta, 29 September 2023

Sifat : Biasa
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Hal : Aspirasi Pemegang Saham untuk Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2024

Yth.
Direksi dan Dewan Komisaris/Pengawas BUMN
Di Tempat

Sehubungan dengan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)


Tahun 2024 dan memperhatikan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-2/MBU/03/2023
tanggal 3 Maret 2023 Paragraf 4 Pasal 97, terlampir kami sampaikan Aspirasi Pemegang
Saham (APS) sebagai pedoman penyusunan RKAP Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Tahun 2024 dengan pokok-pokok sebagai berikut:
1. APS untuk RKAP Tahun 2024 ini mencakup:
a. Arahan Umum;
b. Peta Jalan BUMN 2020-2024;
c. Kebijakan Strategi Risiko Kementerian BUMN;
d. Penetapan Aspek Environmental, Social and Governance dalam Kontrak
Manajemen;
e. Asumsi Ekonomi Makro;
f. Visi dan Misi Klaster Masterplan 2020-2024 dan Arahan Taktis RKAP Tahun 2024;
g. Aspirasi Pemegang Saham Fungsi Keuangan;
h. Aspirasi Pemegang Saham Fungsi Manajemen Risiko;
i. Aspirasi Pemegang Saham Fungsi TJSL;
j. Aspirasi Pemegang Saham Fungsi Sumber Daya Manusia;
k. Aspirasi Pemegang Saham Fungsi TI;
l. Aspirasi Pemegang Saham Fungsi Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan;
m. Pengelolaan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK);
n. Arahan Penggunaan Produk Dalam Negeri;
o. Inisiatif Strategis dan Key Performance Indicators (KPI) Klaster/ Sub Klaster,
sebagaimana terlampir.
2. Dalam menyusun RKAP Tahun 2024, Direksi diminta untuk:
a. Menggunakan RJPP 2020-2024 sebagai dasar dan rujukan;
b. Menyusun rencana kerja secara lengkap dan komprehensif;
c. Menggunakan rencana kegiatan sebagai dasar dalam menyusun rencana anggaran.
3. BUMN diwajibkan menyampaikan rancangan RKAP Tahun 2024 yang telah disusun
berdasarkan APS dan telah ditandatangani Direksi dan Dewan Komisaris/Pengawas
selambat-lambatnya pada tanggal 31 Oktober 2023.

4. Untuk…/2
-2-

4. Untuk BUMN Terbuka, Dewan Komisaris diminta untuk memastikan penyusunan RKAP
Tahun 2024 yang akan disahkan telah mengacu pada APS ini dengan tetap
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal.

Demikian surat ini kami sampaikan. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima
kasih.

MENTERI
BADAN USAHA MILIK NEGARA,

ERICK THOHIR

Tembusan Yth.:
1. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo;
2. Wakil Menteri BUMN, Rosan Perkasa Roeslani;
3. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian BUMN;
4. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian BUMN.
Lampiran I
Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor : S-491/MBU/09/2023
Tanggal: 29 September 2023

ASPIRASI PEMEGANG SAHAM


UNTUK PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN
BADAN USAHA MILIK NEGARA TAHUN 2024

A. Arahan Umum
Aspirasi Pemegang Saham (APS) adalah pedoman penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2024.
Berdasarkan amanat Pasal 22 Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang dan Pasal 63
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja
menjadi Undang-Undang serta memperhatikan Peraturan Menteri BUMN No.
2/MBU/03/2023, RKAP Tahun 2024 BUMN berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, Peta Jalan
BUMN tahun 2020-2024, Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) masing-
masing BUMN tahun 2020-2024 dan kebijakan taktis lintas klaster sebagaimana
dijelaskan lebih lanjut dalam APS ini.
APS merupakan langkah pertama proses perencanaan tahunan dalam rangka
penyusunan RKAP tahunan. APS disusun dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Peta Jalan BUMN beserta formulasi 5 prioritas BUMN 2020-2024 yang
dicanangkan oleh Menteri BUMN;
b. Prognosa realisasi kinerja tahun 2023;
c. Proyeksi faktor-faktor ekonomi makro baik lokal maupun global yang akan
berpengaruh pada kinerja 2024 dan arahan-arahan taktis untuk ekspektasi
perkembangan tahun 2024;
d. Kebijakan Strategi Risiko Kementerian BUMN;
e. Faktor-faktor Environmental, Social, and Governance; dan
f. Kebijakan Penggunaan Produk Dalam Negeri.
-2-

Proses Perencanaan K-BUMN dan Landasan Penyusunan APS

B. Peta Jalan BUMN 2020-2024


Peta Jalan BUMN 2020-2024 disusun untuk merealisasikan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 terkait sasaran
pembangunan jangka menengah 2020-2024 Indonesia, yaitu untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan
pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur
perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah
yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Hal
itu tergambarkan melalui 7 (tujuh) agenda utama RPJMN Tahun 2020-2024 sebagai
berikut:
a. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan
Berkeadilan
b. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan & Menjamin
Pemerataan
c. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing
d. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
e. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi &
Pelayanan Dasar
f. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan
Perubahan Iklim
g. Memperkuat Stabilitas Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
(Polkumhankam) serta Transformasi Pelayanan Publik
-3-

Dalam Peta Jalan BUMN 2020-2024, tertuang 5 (lima) formulasi prioritas Kementerian
BUMN yang menjadi landasan arah kebijakan selanjutnya sebagai berikut:
a. Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia
b. Inovasi Model Bisnis
c. Kepemimpinan Teknologi
d. Peningkatan Investasi
e. Pengembangan Talenta
Formulasi Prioritas Kementerian BUMN – 2020 – 2024
2 3
Restrukturisasi model bisnis
melalui pembangunan Inovasi Kepemimpinan
ekosistem, kerjasama, Model Bisnis Teknologi
Memimpin secara global
pertimbangan kebutuhan
dalam teknologi strategis dan
stakeholders, dan fokus pada melembagakan kapabilitas
core business digital

1
Meningkatkan nilai Nilai Ekonomi
ekonomi (economic value dan Sosial
add) dan dampak sosial 5 untuk Indonesia 4
Pengembangan Peningkatan
Talenta Investasi

Mengoptimalkan nilai aset


Mengedukasi dan melatih dan menciptakan ekosistem
tenaga kerja, investasi yang sehat
mengembangkan SDM
berkualitas untuk
Indonesia, profesionalisasi
tata kelola dan sistem
seleksi SDM

Implementasi Peta Jalan BUMN 2020-2024 kemudian dijabarkan dalam tiga tahapan
utama sebagai berikut:
a. Tahap I – Survival & Mempertahankan Kelangsungan Hidup: Pandemi Covid-
19 memiliki dampak yang signifikan pada kinerja BUMN di tahun 2020 dan
diperkirakan hal ini akan berlangsung sampai dengan kuartal 2 tahun 2022.
Sektor-sektor transportasi, minyak dan gas, dan pariwisata merupakan tiga sektor
yang paling terdampak Covid-19. Dalam kondisi makro demikian, tiga inisiatif
utama pada tahapan ini adalah:
• Inisiatif A1: Melindungi BUMN strategis dan BUMN yang terdampak Covid-
19 dari dampak pelemahan arus kas akibat penurunan penjualan. Dalam
kaitan ini, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dirancang untuk
memperkuat struktur permodalan BUMN dan/atau memberikan bantuan
pinjaman untuk mengatasi masa pemulihan Covid-19.
-4-

• Inisiatif A2: Pembentukan klasterisasi berdasarkan keterkaitan supply-chain


dan kesamaan industri untuk meningkatkan sinergi. Berdasarkan keterkaitan
operasi, Klaster BUMN sesuai Instruksi Menteri BUMN Nomor INS-
1/MBU/08/2022, Surat Kuasa Khusus nomor SKK-32/MBU/09/2020 s.d.
SKK-54/MBU/09/2020, SKK-25/MBU/05/2021 s.d. SKK-51/MBU/05/2021,
SKK-113/MBU/12/2021, SKK-117/MBU/12/2021 dan SKK-
118/MBU/12/2021 dengan rincian klaster sebagai berikut:
a. Klaster Jasa Keuangan
b. Klaster Industri Energi, Minyak dan Gas
c. Klaster Jasa Infrastruktur
d. Klaster Jasa Asuransi dan Dana Pensiun
e. Klaster Jasa Pariwisata dan Pendukung
f. Klaster Jasa Telekomunikasi dan Media
g. Klaster Jasa Logistik
h. Klaster Industri Mineral dan Batubara
i. Klaster Industri Pangan dan Pupuk
j. Klaster Industri Perkebunan dan Kehutanan
k. Klaster Industri Manufaktur
l. Klaster Industri Kesehatan
Selain itu terdapat BUMN non klaster yang dikelola oleh PT Danareksa
(Persero).
• Inisiatif A3: Memperbaiki landasan tata kelola BUMN dengan melakukan
diagnosis gap analysis dan menerbitkan rangkaian Peraturan Menteri untuk
memperbaiki tata kelola untuk mendukung lima pilar tata kelola yang meliputi
transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan keadilan.
-5-

b. Tahap II – Restrukturisasi dan Penyelarasan (Realignment): yang terdiri dari


dua inisiatif utama sebagai berikut:
• Inisiatif B1: Memperbaiki portofolio dengan restrukturisasi korporasi yang
bertujuan untuk melakukan konsolidasi dan simplifikasi. Inisiatif ini
merupakan kelanjutan daripada inisiatif klasterisasi pada tahap I Inisiatif A2,
dimana langkah klasterisasi ditindaklanjuti dengan simplifikasi struktur
korporasi pada masing-masing BUMN yang bertujuan untuk re-fokus pada
bisnis utama dan penyederhanaan struktur korporasi.
• Inisiatif B2: Mempersiapkan landasan untuk inovasi model bisnis baru,
dalam hal ini termasuk beberapa inisiatif yang diformulasikan oleh masing-
masing klaster (contoh model bisnis Electric Vehicle battery di klaster
Energi, pengembangan teknologi blockchain di klaster Keuangan dan
Perbankan).
c. Tahap III – Inovasi dan Transformasi: adalah tahap ekspansi dimana BUMN
diharapkan dapat menciptakan kesempatan partisipasi sektor swasta dan
melakukan spesialisasi keahlian pada masing-masing BUMN, baik BUMN dengan
tujuan sosial maupun komersial.

Garis Besar Pentahapan Peta Jalan BUMN 2020 – 2024

Dalam menyusun RKAP Tahun 2024, BUMN diminta mempertimbangkan program


prioritas Menteri BUMN yang tertuang dalam 88 Program Strategis BUMN. Sesuai SK
Nomor SK-234/MBU/08/2023 tentang Tim Strategic Delivery Unit Kementerian Badan
Usaha Milik Negara tanggal 10 Agustus 2023, terdapat 30 program strategis yang
masih dalam proses penyelesaian.
BUMN diminta memasukkan program strategis yang belum selesai sampai dengan
akhir tahun 2023 ke dalam RKAP dan Kontrak Manajemen tahun 2024.
-6-

C. Kebijakan Strategi Risiko Kementerian BUMN


1. Dalam rangka menciptakan dan melindungi nilai BUMN serta mendukung
pertumbuhan bisnis BUMN yang berkelanjutan sesuai dengan implementasi Peta
Jalan BUMN 2020-2024, Kementerian BUMN memiliki strategi risiko yang
dituangkan dalam asersi selera risiko atau Risk Appetite Statement/”RAS”
sebagaimana tercantum di bawah ini. Selera risiko Kementerian BUMN ini agar
menjadi panduan artikulasi selera risiko masing-masing BUMN.
Sikap Terhadap Pernyataan Selera Risiko (Risk Appetite Statement/”RAS”)
Risiko*) Kementerian BUMN
Tidak Toleran 1. Kementerian BUMN tidak memberikan ruang bagi BUMN
melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-
undangan, termasuk perusakan terhadap lingkungan dan
kelalaian terhadap keamanan siber dan perlindungan data
pribadi.
2. Kementerian BUMN mewajibkan BUMN untuk menjalankan
bisnis dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik
dan manajemen risiko yang terintegrasi, melengkapi dan
menjalankan organ pengelola risiko secara aktif dan prudent
serta menjunjung tinggi core value AKHLAK.
3. Kementerian BUMN berkomitmen memenuhi target
pembayaran dividen BUMN kepada negara sesuai dengan
target yang ditetapkan dalam UU APBN.
Konservatif 4. Kementerian BUMN mendukung BUMN untuk mengerjakan
penugasan pemerintah dalam bentuk proyek strategis nasional
atau untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum
dengan ketentuan secara finansial fisibel atau apabila tidak
fisibel secara finansial diberikan kompensasi/subsidi atau
pembiayaan dari PMN untuk memperoleh margin yang wajar.
5. Kementerian BUMN mewajibkan BUMN memenuhi kewajiban
keuangan dan mempertahankan struktur keuangan yang sehat
dan menjaga keberlangsungan usaha secara
berkesinambungan.
6. Kementerian BUMN memandatkan BUMN berfokus
menjalankan kegiatan bisnis utamanya secara tepat waktu,
tepat sasaran dan menjalankan dengan itikad baik.
Moderat 7. Kementerian BUMN mewajibkan BUMN melakukan optimalisasi
pengelolaan volatilitas pasar dan makroekonomi dengan
menerima konsekuensi beban secara terukur.
Strategis 8. Kementerian BUMN mendorong BUMN secara aktif dan dengan
mempertimbangkan kalkulasi risiko yang matang untuk
menciptakan nilai melalui inovasi model bisnis, eksplorasi dan
pengembangan, optimalisasi penataan portofolio, dan
pertumbuhan anorganik yang mempertimbangkan aspek
environmental, social dan governance (ESG) dengan menerima
konsekuensi peningkatan penambahan biaya modal (CAPEX)
-7-

Sikap Terhadap Pernyataan Selera Risiko (Risk Appetite Statement/”RAS”)


Risiko*) Kementerian BUMN
dengan risiko yang wajar dan terukur serta sepadan dengan
kemalian investasi.
9. Kementerian BUMN mendorong BUMN mengoptimalkan
sumber daya idle atau yang belum memenuhi kapasitas usaha
melalui berbagai upaya organik dan anorganik dengan
menerima risiko bisnis yang wajar dan terukur.

*) Keterangan:
a. Tidak Toleran:
1) Sangat berhati-hati dalam mengambil risiko dan lebih memilih menjaga
stabilitas dan konsistensi dalam operasi bisnis.
2) Keputusan bisnis didasarkan pada pemeliharaan modal.
b. Konservatif:
1) Berhati-hati dalam mengambil risiko, dengan memilih beberapa risiko yang
terkendali tetapi tetap memprioritaskan kestabilan usaha.
2) Keputusan bisnis didasarkan pada upaya untuk melindungi nilai dari risiko
besar yang tidak terduga termasuk didalamnya menghindari paparan
terhadap fluktuasi pasar yang signifikan serta dapat menanggung beban
yang kecil.
c. Moderat:
1) Bersedia mengambil risiko dalam batas tertentu untuk mencapai
pertumbuhan dan keuntungan, tetapi tetap memperhatikan perlindungan
terhadap kerugian besar.
2) Keputusan bisnis mempertimbangkan peluang pertumbuhan dan dampak
risiko secara bersamaan dan dapat menanggung beban yang sedang.
d. Strategis:
1) Secara aktif menerapkan strategi yang melibatkan pengelolaan risiko
sebagai bagian integral dari rencana bisnis, mengambil risiko lebih tinggi
dalam rangka mencapai pertumbuhan dan inovasi yang lebih besar.
2) Keputusan bisnis didasarkan pada analisis risiko dan potensi pengembalian
investasi jangka panjang serta dapat menanggung beban yang besar.
2. BUMN dan Anak Perusahaan BUMN wajib menerapkan manajemen risiko secara
efektif dengan melengkapi pemenuhan organ pengelola risiko sesuai dengan
kategori dan klasifikasi risiko BUMN dan Anak Perusahaan BUMN sebagaimana
ketentuan pada Pasal 49 sampai dengan Pasal 53 dalam PER-2/MBU/03/2023.
3. Kelengkapan organ pengelola risiko BUMN dan Anak Perusahaan BUMN wajib
dipenuhi paling lambat tanggal 24 Maret 2024. Status pemenuhan organ
pengelola risiko BUMN saat ini dapat dilihat pada lampiran II.
-8-

4. Pemetaan kategori dan klasifikasi risiko BUMN adalah sebagai berikut:

5. Mandatory organ pengelola risiko sesuai dengan pemetaan kategori dan


klasifikasi risiko BUMN dan Anak Perusahaan mengikuti ketentuan pada Pasal 56
dalam PER-2/MBU/03/2023 sebagai berikut:

6. Bagi BUMN Sistemik A di luar dari BUMN HIMBARA, wajib menyusun rencana
darurat (contingency plan) yang merupakan dokumen terpisah dari RKAP dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Direktur Yang Membidangi Pengelolaan Risiko wajib menyusun rencana
darurat (contingency plan) secara realistis dan komprehensif paling sedikit
memuat:
-9-

i. Ringkasan eksekutif;
ii. Gambaran umum perusahaan paling sedikit meliputi:
(a) Kondisi dan profil perusahaan paling sedikit mengenai: [i] profil legalitas
perusahaan, [ii] visi misi, [iii] kepemilikan, [iv] struktur kepengurusan dan
organisasi, [v] aktivitas bisnis utama dan penunjang serta jaringan
kantor baik dalam dan luar negeri, [vi] rencana bisnis, [vii] strategi
pengelolaan risiko, [viii] anak perusahaan;
(b) Jaringan kantor dan anak perusahaan yang dicantumkan adalah yang
memiliki salah satu kriteria: [i] berkontribusi dalam aktivitas pencapaian
laba, [ii] menanggung risiko besar dalam skenario terburuk yang dapat
membahayakan kelangsungan usaha perusahaan secara konsolidasi,
[iii] tidak dapat dibubarkan atau ditutup tanpa memicu risiko yang besar
terhadap perusahan, [iv] berperan penting bagi stabilitas sektor industri
BUMN berada, [v] melakukan aktivitas operasional dan aktivitas
pengelolaan risiko yang mendukung langsung pelaksanaan fungsi
bisnis perusahaan;
(c) Struktur korporasi anak perusahaan menguraikan struktur usaha
termasuk kepemilikan sampai dengan ultimate shareholders dan
perusahaan terelasi (sister company);
(d) Keterkaitan usaha di dalam perusahaan baik secara intra-group (yang
menguraikan hubungan keuangan, penyertaan modal dan kesepakatan
dukungan keuangan intra-group) maupun secara eksternal (yang
menguraikan eksposur, kewajiban produk dan/atau jasa, yang signifikan
kepada mitra bisnis utama);
(e) Analisis skenario dampak kondisi stress yang terjadi baik secara
individu (idiosyncratic) dan secara eksternal yang bersifat domestik
maupun internasional (market-wide shock) terhadap kondisi bisnis dan
kualitas aset perusahaan;
iii. Strategi rencana aksi (recovery plan) dan opsi pemulihan (recovery options)
serta opsi resolusi (resolution plan) terhadap kedaruratan (contingency)
yang meliputi:
(a) Penyusunan indikator yang digunakan dalam rencana aksi (recovery
plan) meliputi permodalan, likuiditas, rentabilitas dan kualitas aset serta
indikator lain yang bersifat kuantitatif atau kualitatif yang dapat
menimbulkan permasalahan terhadap kondisi keuangan perusahaan
secara signifikan;
(b) Pemicu terjadinya tingkat kedaruratan (trigger level) dari setiap indikator
yang digunakan dalam rencana aksi (recovery plan) untuk tujuan: [i]
pencegahan sehingga perusahaan tetap dapat menjaga ukuran atau
rasio yang sama atau lebih baik, [ii] pemulihan sehingga perusahaan
tidak lagi melanggar ukuran atau rasio dari indikator sesuai dengan
-10-

ketentuan atau ketetapan, [iii] perbaikan dari konsisi yang


membahayakan kelangsungan usaha;
(c) Kajian opsi pemulihan (recovery options) dilakukan berdasarkan: [i]
urutan pilihan, [ii] penilaian kelayakan dari setiap opsi pemulihan, [iii]
penilaian terhadap dampak dari setiap opsi pemulihan, dan [iv] penilaian
terhadap jangka waktu yang diharapkan untuk pelaksanaan opsi
pemuliah, serta [v] efektivitas dari setiap opsi pemulihan;
(d) Penilaian kelayakan dari setiap opsi pemulihan meliputi: [i] penilaian
risiko yang didasarkan atas pengalaman atau ukuran lain yang relevan,
[ii] analisis mengenai hambatan dalam penerapan opsi pemulihan
secara tepat waktu dan cara mengatasi hambatan, [iii] penilaian
kecukupan dukungan operasional pada setiap opsi pemulihan;
(e) Penetapan opsi pemulihan untuk permasalahan permodalan wajib
menetapkan berupa antara lain: [i] penambahan modal (seperti setoran
modal, menunda pembagian dividen, pembagian dividen saham) atau
mengubah jenis utang atau investasi tertentu menjadi modal (seperti
konversi instrumen utang atau investasi tertentu, write-down bagi
instrumen utang atau investasi tertentu) yang menjadi kewajiban
pemegang saham pengendali dan/atau ultimate shareholders, [ii]
penambahan modal (seperti penerbitan saham melalui right issue atau
private placement) atau mengubah jenis utang atau investasi tertentu
menjadi modal yang mengikutsertakan pihak lain;
(f) Penetapan opsi pemulihan untuk permasalahan likuiditas wajib
menetapkan berupa antara lain: [i] pengajuan pinjaman likuiditas jangka
pendek atau pembiayaan jangka pendek, [ii] opsi lainnya;
(g) Penetapan opsi pemulihan untuk permasalahan rentabilitas wajib
menetapkan berupa antara lain: [i] peningkatan aktivitas penagihan
piutang, [ii] program efisiensi biaya, [iii] penjualan aset tetap, [iv] opsi
lainnya;
(h) Penetapan opsi pemulihan untuk permasalahan kualitas aset wajib
menetapkan berupa antara lain: [i] restrukturisasi kredit, [ii] opsi lainnya.
(i) Penetapan opsi pemulihan untuk permasalahan sesuai dengan
indikator lain wajib menetapkan opsi sesuai dengan tujuan pemulihan
atas setiap trigger level yang terjadi.
(j) Penetapan opsi resolusi untuk penanganan atau penyelesaian
perusahaan yang ditetapkan sebagai perusahaan gagal (default) atau
pailit, wajib menetapkan berupa antara lain: [i] trigger level terjadinya
resolusi, [ii] opsi resolusi dengan cara mengalihkan sebagian atau
seluruh aset dan/atau kewajiban perusahaan kepada BUMN lain atau
anak perusahaan BUMN lain, [ii] opsi resolusi lain untuk menjaga
keberlangsungan usaha yang memuat identifikasi atas aspek
operasional dan akses terhadap infrastruktur dasar yang kritikal dalam
menjalankan operasionalnya.
-11-

(k) Setiap opsi pemulihan dan opsi resolusi dilengkapi dengan potensi
hambatan pelaksanaan opsi yang memuat paling sedikit: [i] analisis
mengenai potensi hambatan, [ii] penjelasan rencana untuk mengatasi
potensi hambatan pelaksanaan opsi pemulihan dan opsi resolusi.
iv. Strategi pengungkapan rencana aksi (recovery plan) terhadap kedaruratan
(contingency) kepada pihak internal dan pihak eksternal dengan
menetapkan tata kelola fungsi penyediaan informasi, sistem informasi
manajemen, dan kerangka komunikasi.
b. Rencana darurat (contingency plan) tersebut wajib mendapatkan persetujuan
dari Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan memperoleh pengesahan dari
pemegang saham pengendali.
c. Rencana darurat (contingency plan) wajib dievaluasi dan dilakukan pengujian
(stress testing) secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun atau
sewaktu-waktu berdasarkan kondisi tertentu yang berpengaruh signifikan
kepada perusahaan. Hasil evaluasi dan pengujian tersebut dilaporkan oleh
Direksi kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan pemegang saham
pengendali.
d. Pengkinian atau updating atas rencana darurat (contingency plan) dilakukan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun dan wajib memperoleh persetujuan
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas serta pengesahan dari pemegang saham
pengendali.
e. Rencana darurat (contingency plan) disampaikan kepada Kementerian BUMN
setiap tahun paling lambat setiap akhir bulan Juni.
7. BUMN non Sistemik A, tidak diwajibkan namun dianjurkan menyusun rencana
darurat (contingency plan) dengan ketentuan yang sama sebagaimana pada butir
6 di atas.
8. Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko dapat menerbitkan Petunjuk
Teknis mengenai penyusunan rencana darurat (contigency plan) dan ketentuan
turunannya apabila diperlukan.
9. Direksi BUMN wajib menyusun strategi risiko yang terdiri dari: (i) pernyataan
selera risiko (risk appetite statement) BUMN dengan memperhatikan selera risiko
Kementerian BUMN, (ii) nilai ambang risiko di level enterprise/korporat yang
memuat risk capacity, risk appetite, risk tolerance, dan risk limit, serta (iii) metrik
strategi risiko.
10. Penyusunan metrik strategi risiko memuat paling sedikit: (i) kategori Risiko, (ii)
sikap terhadap risiko, (iii) parameter dan satuan ukur, (iv) nilai batasan/limit.
11. Metrik strategi risiko wajib digunakan sebagai dasar dalam menetapkan berbagai
pilihan sasaran dan strategi yang akan menjadi usulan dalam rancangan RKAP
dengan pilihan: (i)accept/terima, apabila imbal hasil (return) yang akan diperoleh
sebanding dengan risiko (risk) yang dapat diterima oleh perusahaan, dan (ii)
avoid/hindari, apabila risiko (risk) di luar ambang yang dapat diterima oleh
perusahaan walaupun imbal hasil (return) tinggi.
-12-

12. Strategi risiko sebagaimana butir 9 di atas wajib memperoleh persetujuan Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas dan dimasukkan dalam rancangan RKAP.
13. BUMN yang masuk dalam klasifikasi risiko sistemik A dan sistemik B
menganggarkan secara memadai dalam RKAP 2024 kegiatan reviu atas
pelaksanaan Internal Control Over Financial Reporting (ICOFR) dengan
ketentuan:
a. Pelaksanaan reviu ICOFR dilakukan bersama dengan konsultan independen.
b. Laporan hasil reviu ICOFR memuat paling sedikit: (i) laporan analisa
kesenjangan, termasuk rekomendasi perbaikan atas proses bisnis dan
pengendalian internal terkait pengendalian umum IT dan pengendalian aplikasi
IT, (ii) identifikasi kelemahan pengendalian internal (internal control) atas
proses pelaporan keuangan yang dapat menyebabkan ketidakakuratan
material dalam pencatatan aset, utang, pendapatan dan biaya, (iii) usulan
perbaikan kebijakan akuntansi berkelanjutan, (iv) analisa kuantitatif dan
kualitatif potensi koreksi akuntasi atas rekomendasi perbaikan kebijakan
berdasarkan temuan hasil reviu ICOFR ini.
c. Laporan hasil reviu ICOFR disampaikan kepada Kementerian BUMN paling
lambat akhir semester I tahun 2024.
d. Dalam pelaksanaan reviu ICOFR, BUMN berkoordinasi dengan Deputi Bidang
Keuangan dan Manajemen Risiko.
e. Kegiatan reviu ICOFR tidak perlu dilakukan bagi BUMN yang sudah melakukan
tahun 2023.

D. Penetapan Aspek Environmental, Social dan Governance dalam APS


Pada tahun 2024, pelabelan aspek ESG dinilai masih relevan sebagai upaya
mendorong BUMN membangun praktik bisnis dan tata kelola yang berkesinambungan
sehingga memberikan dampak positif bagi ekonomi, lingkungan, dan sosial. Pada
akhirnya, penerapan ESG menjadi faktor penentu tercapainya nilai jangka panjang
perusahaan. Masing-masing aspek ESG dijabarkan sebagai berikut:
a. Environmental (E)
Aspek Lingkungan (Enviromental) merupakan aspek yang menilai kegiatan
sebuah perusahaan maupun supplier/partner yang berdampak pada lingkungan
secara fisik. Isu lingkungan dapat berupa: 1) perubahan iklim; 2) polusi udara; 3)
air; 4) limbah; dan 5) keanekaragaman hayati.
b. Social (S)
Aspek Sosial (Social) merupakan aspek yang menilai kegiatan sebuah perusahaan
yang berdampak pada aksi sosial, termasuk kepada pegawai baik langsung
maupun tidak langsung, pelanggan, dan masyarakat sekitar. Isu dalam aspek
sosial dapat berupa 1) regulasi kepegawaian; 2) investasi pada tenaga kerja; 3)
produk dan jasa yang disediakan; 4) dampak kepada masyarakat sekitar; dan 5)
budaya organisasi dan inklusi keragaman.
-13-

c. Governance (G)
Aspek Tata Kelola (Governance) merupakan aspek yang menilai kualitas dan
ketepatan waktu pengambilan keputusan, struktur tata kelola, dan distribusi
tanggung jawab kepada berbagai stakeholder. Isu dalam aspek governance dapat
berupa: 1) etika bisnis; 2) alokasi sumber daya; 3) struktur dan keterlibatan dalam
tata kelola; dan 4) advokasi dan posisi eksternal.
-14-

E. Asumsi Ekonomi Makro


Penyusunan RKAP Tahun 2024 agar mengikuti asumsi ekonomi makro yang
digunakan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
2024, sebagai berikut:

Indikator Outlook 2023 RAPBN 2024

Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,1 5,2

Inflasi, (%, yoy) 3,1 2,8

Nilai Tukar Rupiah (Rp/USD) 15.100 15.000

Suku Bunga (%) 6,8 6,7

Harga Minyak Mentah Indonesia (USD/barel) 78 80

Lifting Minyak (ribu barel per hari) 614 625

Lifting Gas (ribu barel setara minyak per hari) 985 1.033
Catatan:
a. Dalam penetapan RKAP Tahun 2024 maka asumsi makro ekonomi tersebut dapat
disesuaikan sesuai dengan Undang-Undang APBN Tahun 2024 yang disahkan
oleh Pemerintah.
b. Perusahaan dapat menggunakan asumsi dari referensi lain yang dapat
dipertanggungjawabkan.

F. Visi dan Misi Klaster Masterplan 2020-2024 dan Arahan Taktis RKAP 2024
Peta Jalan BUMN 2020 – 2024 menjadi landasan untuk pembentukan klaster/sub-
klaster. Dari masing-masing klaster dan sub klaster disusun masterplan yang berisi
visi-misi dan inisiatif strategis yang akan dilakukan dalam lingkup masing-masing
klaster/sub klaster. Sebagai ringkasan, visi dalam Peta Jalan per masing-masing sub-
klaster dan arahan taktis RKAP 2024 adalah sebagai berikut:
-15-

Klaster Jasa Keuangan

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Menciptakan Perusahaan Perbankan Menciptakan pertumbuhan yang sehat


yang lebih kuat, tangguh, dan efisien di sektor perbankan, dengan selektif
dengan menumbuhkan kapitalisasi dalam fokus pertumbuhan segmen
pasar setiap Bank Himbara secara bisnis serta mengutamakan kehati-
berkelanjutan, membangun strategi hatian dengan mitigasi yang kuat
bisnis utama dengan kompetensi yang terhadap fase pemulihan ekonomi
terdefinisi dengan jelas guna mendukung nasional di tengah pengaruh geopolitik
pertumbuhan kinerja (high valuation), global. Pendalaman implementasi
mengidentifikasi kesempatan taktikal strategi masing-masing Bank Himbara,
untuk berkolaborasi, meningkatkan dimana:
efisiensi biaya dan masuk ke area baru 1. BRI agar berfokus pada pelayanan
di luar traditional banking. mikro dan ultra mikro paska
pembentukan Holding dengan
meningkatkan efisiensi dan
efektifitas proses bisnis melalui
digitalisasi.
2. Bank Mandiri agar berfokus pada
peningkatan jasa digitalisasi dan
peningkatan kontribusi anak
perusahaan seperti penguatan
perbankan syariah .
3. BNI agar berfokus pada upaya
strategis dalam meningkatkan
transaksi melalui digitalisasi dan
mewujudkan BNI Go Global.
4. BTN agar berfokus pada pelayanan
kredit perumahan subsidi dan non
subsidi serta penguatan branding
digital.
5. Mendukung terciptanya green
economy melalui penerapan green
financing dalam rangka penyaluran
kredit dan pendanaan.
-16-

Klaster Industri Energi, Minyak dan Gas

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Sub Klaster Energi

Menjadi Perusahaan Energi Electricity Menjadikan PLN sebagai Electricity


Champion di Asia Tenggara dan menjadi Champion yang mengedepankan
pilihan utama pelanggan dengan: peningkatan bauran energi baru
terbarukan, dengan memperhatikan:
1. Menekan biaya listrik yang
disediakan untuk perumahan, bisnis, 1. Perencanaan proses transisi energi
dan industri, termasuk di dalamnya Roadmap
program dekarbonisasi dan Net Zero
2. Memimpin transisi energi di
Emission, dengan tetap menjaga
Indonesia melalui peningkatan
keandalan sistem ketenagalistrikan,
efisiensi renewable energi,
dan kondisi kesehatan keuangan
3. Menstimulasi pertumbuhan melalui Perusahaan;
inovasi bisnis model dan pelayanan,
2. Perencanaan pengembangan
serta
pembangkit energi baru terbarukan
4. Fokus pelayanan kepada pelanggan sejalan dengan pemenuhan target
dengan kualitas kelas dunia. bauran energi yang tercantum dalam
Rencana Usaha Penyediaan
Tenaga Listrik serta prioritas
pembangunan infrastruktur
ketenagalistrikan;
3. Pembangunan green enabling super
grid dan smart grid sesuai dengan
rencana pengembangan
pembangkit EBT;
4. Akselerasi pengembangan
downstream dan infrastruktur
electric vehicle (EV) Ecosystem;
5. Peningkatan economic value added
yang berkelanjutan melalui:
a. Optimasi penjualan tenaga listrik
kepada pelanggan dengan
kebijakan dan strategi penjualan
yang lebih inovatif,
mengembangkan ekosistem
kendaraan listrik;
b. Optimalisasi investasi yang
berkelanjutan dalam rangka
pemenuhan demand yang terus
-17-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

tumbuh dan pemerataan


Pembangunan (misalkan Program
Listrik Desa);
c. Mengoptimalkan pendapatan
beyond kWh;
d. Meningkatkan efisiensi
operasional; serta
e. Meningkatkan kapabilitas
digitalisasi.
Sub Klaster Minyak dan Gas

Menjadi Perusahaan Minyak dan Gas Menjadikan Pertamina sebagai value


Global Energy Champion dengan creator dan juga berperan sebagai agent
Enterprise Market Value sebesar of development, dengan fokus utama
USD100 Miliar dalam peranannya untuk sebagai berikut:
menjamin ketersediaan energi dan 1. Memastikan pasokan energi Migas
memimpin transisi energi di Indonesia sesuai dengan peningkatan
melalui 8 fokus, yakni: kebutuhan energi, melalui
peningkatan produksi dan
1. Industri Hulu;
penambahan reserve hulu;
2. Bisnis Gas; 2. Peningkatan efektivitas produksi
3. Kilang & Petrokimia; dan mendukung ketercapaian Net
Zero Emission (NZE) melalui
4. Logistik dan Rantai Pasok; technology leadership (studi
5. Pemasaran; CCS/CCUS);
3. Akselerasi penyelesaian Proyek
6. Energi Baru dan Terbarukan;
Strategis Nasional (PSN) Grass
7. Digital; Root Refinery (GRR), Refinery
8. Manajemen Organisasi dan Development Master Plan (RDMP)
Portofolio. dan Olefin PT Trans-Pacific
Petrochemical Indotama (PT TPPI);
4. Akselerasi Jaringan Gas (Jargas)
untuk sektor rumah tangga;
5. Mengoptimalkan sumber daya dalam
negeri untuk penghematan deficit
Neraca Perdagangan Migas melalui
pengembangan biofuel;
6. Implementasi subsidi
langsung/tepat sasaran.
-18-

Klaster Jasa Infrastruktur

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Sub Klaster Jasa Konstruksi

Menjadi Perusahaan konstruksi kelas Menciptakan industri jasa konstruksi


dunia, diwujudkan dengan 1) yang berkesinambungan dengan
meningkatkan skala, spesialisasi dan persaingan pasar yang sehat. Dalam
diversifikasi, 2) membangun kompetensi rangka mewujudkan kesinambungan
melalui teknologi dan value chain, 3) usaha, maka BUMN Sub Klaster Jasa
memulai berkompetisi dalam proyek Konstruksi perlu melakukan:
internasional dan 4) memiliki keunggulan
1. Melaksanakan program
dalam operasional, keuangan dan risiko.
restrukturisasi yang menyeluruh
untuk Waskita Karya dan Wijaya
Karya.
2. Melaksanakan Penyehatan dan
integrasi BUMN Karya.
3. Menerapkan fokus bisnis sesuai
spesialisasi kompetensi bisnis
masing-masing BUMN Karya.
4. Mendorong dan berkontribusi aktif
pada pembangunan proyek-proyek
strategis nasional yang memiliki
profil kelayakan yang baik kecuali
dalam rangka penugasan.
5. Menerapkan Building Information
Modeling dalam proses design dan
pelaksanaan konstruksi.
6. Bekerjasama dengan mitra dan
partner potensial yang memiliki
sumber daya baik itu Teknologi
Provider, SDM atau Finansial dalam
mengerjakan proyek-proyek baik di
dalam maupun di luar negeri dengan
tetap memperhatikan risiko-risiko
yang ada.
7. Melanjutkan penerapan Teknologi
Informasi terintegrasi dan monitoring
(ERP) untuk proses evaluasi dan
-19-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

monitoring dengan menerapkan


Dashboard Business Intelligence
untuk proses produksi, pengadaan,
keuangan.
8. Peningkatan penerapan manajemen
risiko khususnya dalam perolehan
proyek – proyek Investasi, proyek
strategis atau proyek skema CPF di
lingkungan Group BUMN Karya dan
Entitas Anak BUMN Karya.
9. Peningkatan core competence SDM
melalui pelatihan bersertifikasi baik
berstandar nasional maupun
internasional meliputi project
management, talent and knowledge
management, claim and change,
procurement and SCM, serta
commercial management.
Sub Klaster Jalan Tol

Menjadi perusahaan jalan tol nasional Menyeimbangkan pertumbuhan dan


terbesar, terpercaya, dan kesinambungan keuangan untuk
berkesinambungan melalui perbaikan membangun ketahanan JSMR melalui 6
aspek fundamental dan optimisasi bisnis (enam) kerangka arahan strategis:
saat ini, memaksimalkan perolehan dan
1. Perbaikan Fundamental
investasi jalan tol dengan berbagai
skema bisnis, memaksimalkan potensi a. Memaksimalkan penggunaan data
bisnis jasa operasi, pemeliharaan, terintegrasi untuk meningkatkan
konstruksi tol, dan teknologi tol untuk pengembangan model rekayasa
pasar internal dan eksternal, lalu lintas dan memastikan
memaksimalkan potensi bisnis di kenaikan tarif.
sepanjang aset jalan tol. b. Mengoptimalkan biaya pokok
pendapatan, biaya umum dan
administrasi (BUA), dan
meningkatkan kontrol finansial
dalam lini bisnis konsesi jalan tol.
2. Pengembangan Bisnis Utama
-20-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

a. Menginstitusikan pemilihan dan


perencanaan proyek koneksi jalan
tol dan portofolio bisnis lainnya
secara terintegrasi.
b. Meningkatkan kualitas dan
keunggulan bersaing JMTO dan
JMTM melalui penerapan
teknologi.
3. Pengembangan Bisnis Terkait
Menentukan fokus bisnis dan model
bisnis JMRB secara jelas melalui
optimalisasi aset di sepanjang jalan
koridor tol sehingga dapat
memberikan nilai tambah terhadap
grup usaha Jasamarga.
4. Pembiayaan dan Penataan
Portofolio
Meningkatkan kesinambungan
keuangan dengan menentukan ulang
prioritas proyek, penataan portofolio
(asset recycle) dan pencairan
sumber pendanaan ekuitas alternatif.
5. Organisasi, SDM, dan Kapabilitas
Mendorong program internalisasi
budaya perusahaan dan
memperbarui struktur organisasi
serta membangun kemampuan
analisis data.
6. Teknologi
a. Mengembangkan Roadmap
teknologi terintegrasi untuk
mengoptimalkan proses bisnis dan
meningkatkan keunggulan
bersaing JSMR.
-21-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

b. Percepatan adopsi teknologi


pengoperasian dan pemeliharaan
Jalan Tol – melalui pengembangan
Intelligent Transport System dan
Intelligent Maintenance System.
Sub Klaster Perumahan

Menjadi Perusahaan pengembang Mendorong terciptanya Ekosistem


permukiman dan perumahan rakyat Perumahan Nasional yang berperan
terpercaya di Indonesia melalui aktif dalam pemenuhan kebutuhan
peningkatan kapabilitas perusahaan, perumahan bagi Masyarakat
memastikan perusahaan beroperasi Berpenghasilan Rendah (MBR),
secara efisien, peningkatan performa diantaranya melalui:
perusahaan, peningkatan
a. Melaksanakan program
pengembangan pasar, diversifikasi
restrukturisasi yang menyeluruh.
perusahaan, dan akselerasi
b. Penerapan digitalisasi dalam
pertumbuhan perusahaan.
proses bisnis (Digitalisasi
Manajemen Risiko dan Dashboard
Manajemen Risiko, Digitalisasi
transaksi-platform penjualan
rumah, payment gateway,
Customer Relation Management).
c. Percepatan
penyelesaian/penjualan atas
persediaan eksisting.
Sub Klaster Semen

Menjadi Perusahaan Semen penyedia Meningkatkan pertumbuhan nilai


bahan bangunan kelas dunia dengan kepada para pemegang saham melalui
memberikan dampak ekonomi dan sosial peningkatan pencapaian kinerja
yang diwujudkan dengan 1) secara aktif keuangan yang didukung pencapaian
membentuk industri bahan bangunan operational excellence dengan tetap
Indonesia dan kebijakan pendukungnya, memperhatikan kondisi pasar dan
2) peningkatan operasi berkelanjutan, 3) kontribusi segmen semen, serta
optimalisasi end to end supply chain, 4) menjaga pencapaian value creation dari
inovasi retail dan model bisnis distribusi Integrasi BUMN Semen untuk dapat
serta 5) penguasaan pasar dan industri meningkatkan profitabilitas melalui
yang ramah lingkungan. beberapa aspek utama yaitu marketing
& penjualan, supply chain management
-22-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

(SCM), produksi, pengadaan, dan fungsi


kunci lainnya.
Pendalaman implementasi strategi Sub
Klaster Semen, yaitu:
a. Mengoptimalisasi utilisasi pabrik
untuk mendukung penguatan
strategi pemasaran.
b. Akselerasi peningkatan kontribusi
bisnis non-semen melalui
pengembangan produk serta
diversifikasi bisnis.
c. Inisiatif kepemimpinan biaya
melalui praktik terbaik di bidang
produksi, implementasi teknologi
industri 4.0, mengoptimalkan
jaringan dan rantai pasok secara
menyeluruh, memaksimalkan
fasilitas distribusi, dan
implementasi sustainability
program serta ekonomi sirkuler.
d. Meningkatkan porsi TKDN dalam
proses pengadaan group untuk
meningkatkan pemberdayaan
UMKM.
e. Penggunaan bahan bakar dan
bahan baku alternatif dalam
produk semen.
f. Optimalisasi aset non produktif
untuk memberikan nilai tambah
bagi Perusahaan.

Klaster Jasa Asuransi dan Dana Pensiun

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Sub Klaster Holding Asuransi

Menjadikan Holding BUMN asuransi dan Mengembangkan Holding Asuransi dan


penjaminan sebagai: Penjaminan yang terintegrasi, sehat,
-23-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

1. Benteng industri asuransi Indonesia dan berkelanjutan melalui peningkatan


melalui: kontribusi kinerja dan profitabilitas dari
a. Membangun “Merek Holding masing-masing anak Perusahaan yang
yang melekat di masyarakat" dan didukung dengan:
menginspirasi kepercayaan 1. Pertumbuhan kinerja bisnis dan
nasional; marketshare seluruh anak
b. Memimpin pasar asuransi umum perusahaan asuransi dan
Indonesia dengan memperkuat penjaminan didukung dengan
profitabilitas dan pertumbuhan penerapan prudent underwriting,
pendapatan anorganik; cadangan yang cukup, manajemen
c. Menjadi juara asuransi jiwa klaim yang optimal, reasuransi yang
domestik; tepat, pencatatan dan pelaporan
d. Menyusun praktik terbaik industri sesuai dengan prinsip dan standar
melalui pemilihan konsolidasi di akuntansi, manajemen risiko yang
pasar non-captive yang memadai, serta tata kelola
terfragmentasi; perusahaan yang baik.
2. Pusat kekuatan investasi institusional 2. Pengelolaan kontrak asuransi
domestik melalui: dan/atau reasuransi secara sehat,
a. Menggabungkan arus kas berkontribusi pada perbaikan dan
terprediksi dari asuransi dengan peningkatan kinerja underwriting,
kapabilitas berinvestasi yang tak peningkatan kesehatan dan
tertandingi dan untuk kapasitas keuangan Perusahaan.
meningkatkan valuasi; 3. Perbaikan pengelolaan kinerja
b. Menjadi investor institusional cashflow Perusahaan, percepatan
terkemuka untuk Indonesia penyelesaian penagihan piutang,
didukung oleh neraca dan untuk mendukung peningkatan
peringkat kredit yang kuat; kesehatan keuangan dan kinerja
3. Pelindung bisnis dan rakyat Perusahaan.
Indonesia melalui strategi: 4. Pengelolaan aset investasi
a. Terdepan dalam proteksi bagi termasuk yang bersumber dari
individu dan korporasi, Penyertaan Modal Negara dilakukan
dimudahkan oleh keunggulan secara hati-hati, mengoptimalkan
teknologi dan kapabilitas digital; pengelolaan Asset Liability
b. Membuat program sosial untuk Management (ALM) yang baik,
Indonesia secara profesional memberikan imbal hasil investasi
demi mencapai keseimbangan dan likuiditas yang optimal untuk
ekonomi keberlanjutan dan mendukung peningkatan kinerja dan
kesehatan keuangan Perusahaan.
-24-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

layanan yang berfokus pada nilai 5. Menyelesaikan secara tuntas dan


sosial. tepat waktu mandat/penugasan
yang diberikan oleh Pemerintah,
program penyelamatan pemegang
polis Jiwasraya yang telah
direstrukturisasi dan/atau dialihkan
ke PT Asuransi Jiwa IFG dan diikuti
dengan pengalihan aset serta
pengembangan bisnis yang sehat
sesuai Kajian PMN, dan mitigasi
risiko yang memadai termasuk
antisipasi terhadap kondisi-kondisi
unforeseen, dengan tetap
memperhatikan penerapan prinsip
tata kelola perusahaan yang baik.
6. Mengoptimalkan peran dan fungsi
teknologi informasi yang terintegrasi
untuk perbaikan proses bisnis,
peningkatan kinerja bisnis, menjaga
kehandalan dan tingkat keamanan
terhadap data, network, sistem dan
teknologi informasi yang digunakan
sehingga terbebas dari risiko
peretasan dan penggunaan data
oleh pihak-pihak yang tidak
berkepentingan.
Sub Klaster Asuransi Sosial

1. Menjadi Perusahaan Asuransi 1. Melakukan upaya yang optimal,


Sosial dan Dana Pensiun serta termasuk berkoordinasi dengan
Induk Kelompok Usaha yang Kementerian/Lembaga yang terkait
Unggul, Terpercaya dan untuk memperbaiki kinerja claim/loss
Berkelanjutan demi mewujudkan ratio dan mempertahankan
kesejahteraan peserta untuk sustainability Program THT, JKK,
meningkatkan nilai ekonomi dan dan JKm yang dikelola oleh PT
sosial Indonesia melalui: Taspen (Persero) dan PT ASABRI
a. Optimasi penyediaan manfaat (Persero), serta jika diperlukan
wajib dan tambahan bagi peserta; adanya perubahan peraturan untuk
-25-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

b. Inovasi pelayanan berbasis digital mendukung sustainability Program


dan pengembangan risk aware tersebut.
business process serta budaya 2. Pengelolaan iuran Program THT,
sadar risiko; Program JKK, Program JKm dan
c. Menciptakan partnership di bidang Akumulasi Iuran Pensiun dilakukan
pelayanan; secara hati-hati, sejalan dengan
d. Penguatan layanan berbasis penerapan asset liability
digital pada kapasitas dan management yang baik dan efektif
kapabilitas teknologi; untuk meminimalisir risiko timbulnya
e. Penciptaan value dari big data; duration gap, ditempatkan pada
f. Penguataan tata kelola investasi instrumen investasi yang sehat
serta penguatan manajemen dengan imbal hasil yang optimal agar
risiko; mampu berkontribusi pada
g. Optimalisasi kinerja anak terjaganya tingkat solvabilitas dan
perusahaan; kinerja keuangan PT Taspen
h. Pengembangan leader accelerator (Persero) dan PT ASABRI (Persero).
program dan pengembangan 3. Konsisten melakukan perbaikan dan
knowledge platform yang didukung optimalisasi Management
oleh cultural transformation; dan Information System (MIS) yang
i. Integrated training dan pertukaran terintegrasi antara lain data
karyawan serta membentuk joint kepesertaan yang akurat, layanan,
talent pool; pembayaran manfaat & klaim, tata
2. Menjadi social value generator yang kelola investasi, manajemen risiko
khusus melayani segmen TNI dan dan lainnya guna mendukung
POLRI melalui peningkatan manfaat perbaikan proses bisnis internal,
bagi peserta melalui Penyesuaian memperkuat digitalisasi dan kualitas
Bunga Aktuaria, Penerimaan layanan kepada peserta serta
Unfunded Past Service Liabilities mendukung peningkatan kinerja
(UPSL), Sinergi Kluster Asuransi Perusahaan.
Sosial & Dana Pensiun, dan 4. PT ASABRI (Persero) juga secara
Pemulihan Aset Non-Produktif & konsisten menjalankan strategi
Rebalancing Portofolio. pemulihan dan penyehatan
3. Menjadi Perusahaan Asuransi keuangan PT ASABRI (Persero).
Sosial yang melaksanakan dan 5. PT ASABRI (Persero) dan PT
menunjang kebijakan program Taspen (Persero) agar
Pemerintah di bidang ekonomi, mengupayakan perolehan
jaminan sosial dan pembangunan pembayaran Unfunded Past Service
nasional pada umumnya, Liability (UPSL) dari
-26-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

khususnya di bidang asuransi Kementerian/Lembaga terkait sesuai


kerugian dengan target yang direncanakan.
menyelenggarakan program
asuransi sosial, dan optimalisasi
pemanfaatan sumber daya
Perusahaan untuk menghasilkan
jasa yang bermutu tinggi dan
berdaya saing kuat guna
meningkatkan nilai Perusahaan.
Sub Klaster Asuransi Jiwa

Menjadi perusahaan asuransi jiwa yang 1. Menyelesaikan pelaksanaan


mampu menjalankan program Program Penyelamatan Pemegang
penyehatan sesuai dengan Buku Polis yang dilakukan melalui
Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) pengalihan polis yang diikuti dengan
yang telah mendapatkan persetujuan pengalihan aset dan liabilitas
RUPS, dengan hati-hati (prudent) dan kepada PT Asuransi Jiwa IFG
memperhatikan prinsip-prinsip good secara tuntas dan menjaga
corporate governance serta sesuai ketepatan waktu penyelesaian yang
dengan ketentuan dan peraturan telah dibuat, dilakukan secara hati-
perundang-undangan yang berlaku. hati, didukung dengan mitigasi risiko
yang memadai, memperhatikan
penerapan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik.
2. Secara konsisten terus
berkoordinasi dengan PT Bahana
Pembinaan Usaha Indonesia
(Persero), PT Asuransi Jiwa IFG,
dan Kementerian/Lembaga/Institusi
yang terkait dalam rangka
penyelesaian secara tuntas hal-hal
yang berkaitan dengan pengalihan
polis yang diikuti dengan pengalihan
aset dan liabilitas.
3. Melakukan penanganan secara baik
atas seluruh gugatan hukum yang
sedang dihadapi oleh PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) dan
-27-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

mengupayakan mitigasi risiko yang


optimal atas gugatan-gugatan
hukum yang berpotensi timbul.
4. Melakukan langkah-langkah mitigasi
yang diperlukan dalam rangka
penyelesaian pemegang Polis yang
menolak restrukturisasi.
5. Menerapkan dengan optimal prinsip-
prinsip efisiensi yang lebih ketat
untuk menjaga kondisi keuangan PT
Asuransi Jiwasraya (Persero),
khususnya cashflow perusahaan
sampai dengan pasca pengalihan
portofolio.
6. Menjalankan program kerja yang
akan disusun dalam Rencana
Tindak sesuai dengan ketentuan
dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Sub Klaster Reasuransi

Menjadi partner yang kredibel dalam 1. Perbaikan dan peningkatan


penyediaan solusi reasuransi dengan pengelolaan kinerja bisnis dan
kapabilitas inovasi tingkat dunia melalui: keuangan harus senantiasa lebih
1. Peningkatan pengetahuan, baik dari tahun sebelumnya dengan
kapabilitas dan penerapan inovasi tetap menerapkan prudent
dalam asuransi/reasuransi; underwriting, pembentukan
2. Pemberian solusi reasuransi cadangan yang cukup, pengelolaan
berstandar internasional kepada manajemen klaim yang optimal,
Nasabah; retrosesi yang tepat, pencatatan dan
pelaporan sesuai dengan prinsip
3. Meningkatkan pasokan dan retensi
dan standar akuntansi, manajemen
reasuransi Indonesia.
risiko yang memadai, serta tata
kelola perusahaan yang baik.

2. Pengelolaan kontrak reasuransi


dan/atau retrosesi secara sehat,
berkontribusi pada perbaikan dan
peningkatan kinerja underwriting,
-28-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

peningkatan kesehatan dan


kapasitas keuangan Perusahaan.
3. Perbaikan pengelolaan kinerja
cashflow Perusahaan, percepatan
penyelesaian penagihan piutang,
untuk mendukung peningkatan
kesehatan keuangan dan kinerja
Perusahaan.
4. Pengelolaan aset investasi
dilakukan secara hati-hati,
mengoptimalkan pengelolaan Asset
Liability Management (ALM) yang
baik, memberikan imbal hasil
investasi dan likuiditas yang optimal
untuk mendukung peningkatan
kinerja dan kesehatan keuangan
Perusahaan.
5. Penyelesaian OWK agar
mengedepankan prinsip kehati-
hatian, tata kelola perusahaan yang
baik, memperhatikan ketentuan dan
peraturan yang berlaku, serta sesuai
dengan rencana Perusahaan.
6. Mengoptimalkan peran dan fungsi
teknologi informasi yang terintegrasi
untuk perbaikan proses bisnis,
peningkatan kinerja bisnis, menjaga
kehandalan dan tingkat keamanan
terhadap data, network, sistem dan
teknologi informasi yang digunakan
sehingga terbebas dari risiko
peretasan dan penggunaan data
oleh pihak-pihak yang tidak
berkepentingan.
-29-

Klaster Jasa Pariwisata dan Pendukung

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Sub Klaster Pariwisata

Menjadi pemimpin ekosistem pariwisata Mendorong peningkatan skala dan


regional melalui keramahtamahan percepatan perbaikan kinerja usaha,
Indonesia, dalam rangka percepatan melalui berbagai peranan strategis
pemulihan dan pengembangan masing-masing Anggota Holding,
pariwisata Indonesia yang berbasis dengan cara:
ekosistem dengan pendekatan holistik, 1. Memperkuat peran dan fungsi
inklusif dan kolaboratif yang mampu Holding sebagai penentu strategis
memberikan value added dan kebijakan bisnis para anggota
berkontribusi positif pada perekonomian holding;
nasional. 2. Mendorong percepatan
penyelesaian Proyek Strategis
Nasional;
3. Peningkatan standar kualitas
operasional dan pelayanan
penerbangan dan kepariwisataan.
4. Ekspansi bisnis dan pasar
kepariwisataan, antara lain melalui
sinergi dan kerjasama.
5. Memperkuat bisnis dan finansial
anggota holding agar dapat menjadi
lokomotif pertumbuhan industri
pariwisata.
Sub Klaster Navigasi Udara

Menjadi yang terdepan dalam Mendorong penyediaan pelayanan


penyediaan pelayanan navigasi bertaraf navigasi bertaraf internasional sesuai
internasional, baik sebagai operator dengan kebutuhan para pengguna jasa
bandara kelas dunia, penguasaan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
teknologi pendukung terdepan, dengan
mengutamakan keselamatan, memiliki
profitabilitas yang tinggi dan didukung
talenta terbaik.
-30-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

1. Mengoptimalkan peralatan navigasi


dengan penggunaan teknologi
pendukung terdepan, dalam rangka
pelayanan yang setara (seamless)
sehingga dapat meningkatkan
kualitas layanan dan standar
keamanan/keselamatan serta
kapasitas ruang udara.
2. Memperkuat kesehatan finansial
perusahaan melalui perbaikan
proses bisnis dan struktur biaya
dengan tetap mengutamakan
keselamatan penerbangan.
Sub Klaster Transportasi Udara

Menjadi maskapai kebanggaan nasional Mendorong percepatan penyehatan PT


yang menghubungkan wilayah Indonesia Garuda Indonesia (Persero) Tbk beserta
dan sekitarnya sekaligus memberikan entitas anak pendukung industri
keramahtamahan Indonesia dengan penerbangan berdasarkan Business
menerapkan high standard of safety Plan 2022-2031 melalui perbaikan pada
sebagai prioritas utama, memberikan beberapa lini antara lain:
layanan yang berorientasi pada 1. Optimalisasi perbaikan ekuitas
pelanggan dan menjadi perusahaan 2. Optimalisasi jumlah dan tipe
yang sehat secara finansial. pesawat
3. Optimalisasi route network
4. Optimalisasi armada
5. Optimalisasi pendapatan kargo dan
ancillary
6. Optimalisasi integrasi maskapai
BUMN
7. Restrukturisasi anak usaha
Perusahaan harus mampu menangkap
setiap peluang seiring pertumbuhan
penumpang dan pemulihan traffic
dengan tetap menjalankan skema cost
leadership dan menjaga kondisi
likuiditas Perusahaan dan diharapkan
-31-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

dapat segera memperbaiki ekuitas


Garuda Indonesia.

Klaster Jasa Telekomunikasi dan Teknologi

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Sub Klaster Telekomunikasi

Menjadi Perusahaan telekomunikasi Meningkatkan penciptaan nilai yang


digital kelas dunia yang memberdayakan berkelanjutan dalam pengembangan
perusahaan publik/ swasta dan ekosistem digital serta melanjutkan
masyarakat untuk menciptakan nilai transformasi perusahaan yang berbasis
ekonomi dan sosial bangsa secara “digital-ready organization”.
berkelanjutan dengan: 1. Memastikan kesuksesan B2C
1. Mempertahankan kepemimpinan business melalui realisasi sinergi
teknologi dalam konektivitas, FMC, serta value creation pasca
2. Menjadi pendukung inovasi digital transaksi FMC baik dari aspek
indonesia, serta operasional maupun finansial.
3. Memberikan solusi digital dan 2. Memaksimalkan value creation atas
layanan peningkatan digital portofolio bisnis, termasuk namun
ekosistem kepada masyarakat. tidak terbatas pada bisnis tower,
data center dalam rangka
penguatan organisasi dan
kapabilitas layanan.
3. Mempersiapkan unlock value dan
memastikan optimalisasi aset
infrastruktur.
Sub Klaster Teknologi

Menjadi Perusahaan security printing Meningkatkan pendapatan security


dan digital security yang terintegrasi dan printing dan digital security dengan
berkelas dunia melalui percepatan melakukan transformasi model bisnis,
transformasi untuk meningkatkan kinerja corporate culture dan memperkuat
dan profitable growth, memperkuat kompetensi organisasi melalui
bisnis utama dan operasional unggulan keunggulan proses bisnis terintegrasi
untuk meningkatkan kinerja substansial induk dan anak perusahaan yang
serta mendukung digital transformation berkelanjutan dan peningkatan
-32-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
dan pengembangan bisnis baru untuk manajemen kinerja untuk mendukung
memaksimalkan nilai pemegang saham. pengembangan pasar bisnis digital
security dan bisnis baru lainnya.
Melaksanakan Penugasan Perum Peruri
sebagai Penyelenggara Aplikasi SPBE
sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.

Klaster Danareksa

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis untuk RKAP 2024

Sub Klaster Danareksa


Menjadi perusahaan spesialis
1. Meningkatkan kapasitas dan
transformasi yang berstandar dan
kapabilitas PT Danareksa (Persero)
berskala Internasional yang memberikan
sebagai induk Holding melalui
manfaat kepada Negara, masyarakat,
peningkatan kapasitas Sumber
dan pemangku kepentingan lainnya
Daya Manusia, penguatan struktur
melalui:
Organisasi dan model bisnis yang
1. Transformasi keberlanjutan dan
tepat, serta tata kelola yang
akselerasi peningkatan skala entitas
terintegrasi sehingga mampu
yang dikelola;
memberikan arah kebijakan yang
2. Penciptaan nilai melalui fokus pada
implementatif bagi pengembangan
sinergi, operational excellence, dan
dan pertumbuhan anak perusahaan.
cost leadership di dalam ekosistem
2. Meningkatkan skala bisnis (scale-
BUMN;
up) dari seluruh Anggota Holding
3. Memperkuat kapabilitas dan Danareksa, baik melalui sinergi
kapasitas sumber daya manusia yang dibentuk maupun transformasi
dan teknologi untuk bersaing pada bisnis sehingga dapat meningkatkan
skala global. daya saing dan memperkuat nilai
sosial dan ekonomi yang dapat
dikontribusikan oleh BUMN/Badan
Usaha.
3. Melaksanakan tahapan Synergy
Optimization dan Scale-up melalui:
-33-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis untuk RKAP 2024

a. Optimalisasi dan ekspansi sinergi


bisnis di berbagai sektor dalam
ekosistem Holding Danareksa;
b. Capital management strategy:
penguatan permodalan di level
grup;
c. Streamline key process dan
penyelarasan operating model;
d. Transformasi Integration
Management Office secara
menyeluruh ke dalam fungsi
direktorat;
e. Akselerasi implementasi Shared
Service Center dan penguatan key
capabilities.
4. Menciptakan sinergi antara
Danareksa dan PPA untuk
menciptakan BUMN-BUMN
signifikan melalui restrukturisasi
(oleh PPA) dan scale-up (oleh
Danareksa) melalui mekanisme
estafet-handling (troubled – scale up
– significant). Penanganan BUMN
Titip Kelola melalui skema
restrukturisasi, divestasi dan
likuidasi.
Sub Klaster Media

Menjadi Perusahaan kantor berita Antara menjadi kantor berita yang


berkelas dunia melalui penyediaan mampu menciptakan iklim demokrasi
layanan & produk multimedia melalui: negara Indonesia yang sehat melalui
1. Penguatan posisi sebagai kantor pembuatan berita yang obyektif dan
berita dan perusahaan multimedia imparsial, serta memantapkan langkah
yang modern; dan sebagai perusahaan yang sehat,
2. Penyediaan informasi dan bertumbuh, dan mengembangkan
komunikasi yang akurat dan talenta unggul berbasis digital.
terpercaya.
-34-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis untuk RKAP 2024

Sub Klaster Pengelola Air

Menjadi Perusahaan Pengelola Sumber 1. Memastikan penugasan pemerintah


Daya Air berstandar Internasional yang dalam pengelolaan Sumber Daya
memberikan manfaat kepada Negara, Air berjalan dengan baik sesuai
masyarakat, dan pemangku kepentingan target yang telah ditetapkan oleh
lainnya melalui: Kementerian Teknis;
1. Pengelolaan Sumber Daya Air
2. Memberikan dukungan dalam
sesuai Penugasan Pemerintah;
percepatan pemerataan layanan air
2. Meningkatkan nilai tambah sumber
bersih ke masyarakat melalui
daya air dan sumber daya lainnya;
optimalisasi Sistem Penyediaan Air
3. Penerapan teknologi tepat guna dan
Minum (SPAM) yang dimiliki atau
ramah lingkungan terutama dalam
membangun SPAM baru;
pengembangan Energi Baru
Terbarukan (EBT). 3. Optimalisasi bisnis Non-SDA
sehingga mampu mendukung
kinerja pengelolaan SDA secara
umum;

4. Menyusun roadmap pengembangan


Energi Baru Terbarukan (EBT),
khususnya melalui optimalisasi aset
di Wilayah Kerja Perum Jasa Tirta I
dan Perum Jasa Tirta II.

Klaster Jasa Logistik

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Sub Klaster Transportasi Darat

Menjadi Perusahaan transportasi dan Penajaman strategi pemulihan pasca


logistik terkemuka di Indonesia yang pandemi melalui peningkatan kualitas
menyediakan layanan yang handal dan layanan dan pengembangan infrastruktur
kompetitif melalui integrasi antar moda & jaringan logistik barang. Pendalaman
transportasi yang efisien, pemanfaatan implementasi strategi melalui:
infrastruktur dan sinergi antar BUMN.
-35-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

1. Penyusunan strategi restrukturisasi


keuangan maupun operasional serta
efisiensi biaya dan investasi yang
selektif untuk menjaga keuangan
agar tetap survive;
2. Peningkatan utilisasi public transport,
ketepatan waktu dan kualitas layanan
angkutan;
• Peningkatan kualitas produksi dan
delivery time (PT INKA)
3. Peningkatan kerja sama dengan
pelaku industri logistik guna
memperkuat ekosistem logistik
secara end to end;
4. Pelaksanaan penugasan Pemerintah
dengan tetap menjaga
kesinambungan bisnis dan komersial;
dan
5. Peningkatan sinergi dan integrasi
antar moda transportasi darat;
Pemanfaatan sistem e-ticketing dan
pengembangan platform digital.
6. Berkomitmen dalam meningkatkan
Tingkat Kandungan Dalam Negeri
(TKDN) dan program Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri
(P3DN).

Sub Klaster Transportasi Laut

Menjadi Perusahaan Pelayaran & Penajaman strategi pemulihan pasca


Logistik Maritim Terkemuka di Asia pandemi melalui peningkatan kualitas
Tenggara melalui pengelolaan dan layanan dan pengembangan jaringan
pengembangan usaha logistik maritim di logistik nasional serta komersialisasi
Indonesia dan Asia Tenggara. usaha.
Pendalaman implementasi strategi
melalui:
-36-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

1. Peningkatan operational excellence


berbasis teknologi dengan biaya yang
efisien;
2. Pengembangan portofolio bisnis
utama perusahaan yang fokus pada
bisnis pelayaran penumpang,
pelayaran barang, logistik, dan
perdagangan;
3. Peningkatan kerja sama dengan
pelaku industri logistik guna
memperkuat ekosistem logistik
secara end to end;
4. Pelaksanaan penugasan Pemerintah
dengan tetap menjaga
kesinambungan bisnis dan komersial;
5. Peningkatan kualitas layanan
ticketing system;
6. Peningkatan kemampuan dalam
peremajaan dan pemeliharaan untuk
menjaga kehandalan armada;
7. Berkomitmen dalam meningkatkan
Tingkat Kandungan Dalam Negeri
(TKDN) dan program Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri
(P3DN).

Sub Klaster Pelabuhan

Menjadi pemimpin ekosistem maritim Implementasi bussiness expansion dan


terintegrasi dan berkelas dunia dengan menjalin kerja sama bisnis pasca
mewujudkan jaringan ekosistem maritim penyelarasan dan integrasi.
nasional melalui peningkatan
Pendalaman implementasi strategi
konektivitas jaringan dan integrasi
melalui:
pelayanan guna mendukung
1. Peningkatan standar kualitas
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
operasional pelabuhan dengan
memanfaatkan teknologi digital;
-37-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

2. Penguatan struktur keuangan,


investasi terintegrasi, dan
pengelolaan aset secara optimal;
3. Konsolidasi dan penguatan bisnis
anak perusahaan (pemurnian bisnis)
serta pengembangan bisnis melalui
strategic partnership;
4. Kolaborasi dengan pelayaran
domestik & global untuk peningkatan
konektivitas laut;
5. Peningkatan kerja sama dengan
pelaku industri logistik guna
memperkuat ekosistem logistik
secara end to end;
6. Berkomitmen dalam meningkatkan
Tingkat Kandungan Dalam Negeri
(TKDN) dan program Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri
(P3DN).

Klaster Industri Mineral dan Batubara

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Sub Klaster Mineral dan Batubara


Menjadi Perusahaan Mineral dan Meningkatkan pertumbuhan bisnis dan
Batubara yang tumbuh dan berkembang skala usaha Group Holding PT Mineral
secara cepat menuju “tier 1” yakni Industri Indonesia (Persero) melalui:
memiliki reserves and production yang 1. Peningkatan kapasitas usaha
dikombinasikan dengan keunggulan eksisting melalui:
kompetitif aset-aset industri hilir a. Eksplorasi yang agresif baik pada
berkelas dunia melalui: Wilayah IUP eksisting dan akuisisi
1. Peningkatan pertumbuhan secara anorganik untuk wilayah
eksplorasi dan produksi secara IUP baru pada anggota Group
agresif; MIND ID; dan
2. Perbaikan cost competitiveness
dengan pemanfaatan digital;
-38-

3. Membangun aset-aset industri hilir b. Penyelesaian proyek ekspansi


yang berkelas dunia untuk alumina- kapasitas eksisting pada Anggota
aluminium, coal to power, nickel Group MIND ID.
class 2; dan 2. Pelaksanaan diversifikasi portofolio
4. Membuat aliansi strategis untuk komoditas dalam rangka
ekspansi industri hulu. pengembangan usaha baik secara
vertikal maupun horizontal.
3. Memperkuat core competence
setiap anggota holding di industri
pertambangan, serta menjaga
operation excellence dan financial
improvement secara seimbang.
4. Akselerasi pelaksanaan dan
penyelesaian proyek hilirisasi
terutama Proyek Strategis Nasional
(PSN) sesuai dengan target
milestone yang telah direncanakan.
5. Penerapan aktivitas bisnis dan
operasional yang berorientasi pada
konsep Environment, Sustainability,
and Governance dalam rangka
mendukung program dekarbonisasi
untuk mewujudkan program net zero
emission tahun 2060.
6. Perluasan penerapan digitalisasi
pada seluruh rantai business
process di Group Holding MIND ID.
7. Peningkatan kualitas SDM melalui
pengembangan talenta secara
berkelanjutan.
8. Penerapan manajemen risiko secara
terintegrasi dan komprehensif pada
seluruh unit bisnis Group Holding
MIND ID.
9. Pengamanan wilayah kerja tambang
Group MIND ID secara terkoordinasi.
10. Pelaksanaan akuisisi saham PT Vale
Indonesia Tbk, dimana MIND ID
menjadi pemegang saham
mayoritas.
-39-

11. Percepatan konsolidasi keuangan


PT Freeport Indonesia.

PT Indonesia Asahan Aluminium


1. Percepatan penyelesaian proyek
strategis dalam rangka integrasi value
chain bisnis aluminium dan
peningkatan kapasitas produksi
dengan tetap memperhatikan kondisi
keuangan perusahaan.
2. Finalisasi rencana IPO untuk
peningkatan kapasitas bisnis.
3. Efisiensi pengadaan bahan baku
melalui pencarian alternatif sourcing
untuk efisiensi cash cost.
4. Mendorong hilirisasi utamanya dalam
pembuatan smelter dengan tetap
memperhatikan kebutuhan energi dan
aspek operasional.

PT Aneka Tambang Tbk


1. Peningkatan cadangan emas baik
melalui eksplorasi secara agresif pada
WIUP eksisting dan akuisisi
anogranik.
2. Akselerasi pelaksanaan proyek
hilirisasi nikel terutama Proyek
Strategis Nasional dan electrical
vehicle (EV) ecosystem .
3. Penyelesaian realisasi penggunaan
tambahan dana PMN sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Fokus pada penyelesaian ongoing
kasus hukum yang penting dan
material.

PT Bukit Asam Tbk


1. Percepatan monetisasi batubara baik
melalui diversifikasi usaha dan
peningkatan kapasitas angkutan.
-40-

2. Pengembangan hilirisasi batubara


termasuk namun tidak terbatas pada
pencarian mitra strategis dan inisiatif
terkait lainnya.

PT Timah Tbk
1. Eksplorasi komoditas timah secara
agresif baik di WIUP eksiting maupun
akuisisi wilayah baru dalam rangka
meningkatkan life of mine.
2. Peningkatan usaha pengamanan
cadangan di areah WIUP PT Timah
Tbk.
3. Memperbaiki dan merubah skema
model bisnis sehingga dapat
meningkatkan profitabilitas
perusahaan dan pengamanan wilayah
kerja yang lebih optimal.
4. Perlu dilakukan inisiatif penyehatan
keuangan perusahaan.

PT Freeport Indonesia
Inisiatif hilirisasi dengan penyelesaian
dan dimulainya operasional Proyek
Strategis Nasional berupa Smelter
pengolahan dan pemurnian komoditas
tembaga di Gresik.
Sub Klaster Industri Baja

Menjadi Perusahaan Pangilinan baja Melanjutkan proses restrukturisasi


yang berkelas dunia melalui perusahaan, memprioritaskan pemulihan
peningkatan pertumbuhan industri baja, kondisi operasional perusahaan, dan
transformasi digital untuk menurunkan memperkuat partnership dan kemitraan
cash cost, ekspansi hilirisasi yang untuk meningkatkan value perusahaan
selektif, Kemitraan dan aliansi strategis dengan berfokus pada:
untuk teknologi dan pabrik bisnis 1. Kondisi global supply & demand,
hilirisasi utama, serta pengembangan trend pasar ke depan dalam rencana
model keberlanjutan lingkungan. pengembangan, eksplorasi, dan
eksploitasi setiap produk, serta
pengembangan produk untuk
-41-

menjaga competitive advantage


perusahaan.
2. Menyelesaikan recovery Pabrik Hot
Strip Mill #1 yang merupakan pabrik
utama Perusahaan.
3. Melakukan penyesuaian pada jadwal
penyelesaian dan restrukturisasi
hutang (revisi/addendum MRA)
dengan tetap memperhatikan
likuiditas perusahaan dalam
memenuhi biaya operasional.
4. Mereaktifasi pabrik-pabrik yang
sudah tidak beroperasi (Aset Non
Produktif) dengan melakukan kerja
sama dengan mitra strategi untuk
mendukung peningkatan EBITDA,
sehingga dapat mendukung
kebutuhan cash flow.
5. Meningkatkan kontribusi subholding
melalui peningkatan penjualan dan
pelaksanaan investasi dan aksi
korporasi strategis yang menunjang
untuk keberlangsungan bisnis
jangka panjang.
6. Melanjutkan penataan portofolio
anak cucu Perusahaan.
7. Menerapkan aktivitas bisnis dan
operasional yang berorientasi pada
konsep Environment, Sustainability,
and Governance (ESG) dalam
rangka mendukung program
dekarbonisasi untuk mewujudkan
program net zero emission tahun
2060.
8. Perluasan penerapan digitalisasi
pada seluruh rantai business
process di Perusahaan.

Klaster Industri Pangan dan Pupuk


-42-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Sub Klaster Pupuk

Menjadi partner terpercaya dalam Meningkatkan pertumbuhan bisnis dan


Agrisolusi, Dekarbonisasi, dan Solusi skala usaha perusahaan, melalui:
Industrial bagi Indonesia dan Dunia 1. Penataan/streamlining lini bisnis
melalui production excellence & product maupun struktur organisasi melalui
leadership, supply chain excellence & model holding dan subholding,
customer centricity, product divestasi/merger/akuisisi sehingga
diversification & circular economy, menjadi leader dalam ekosistem
reliability, efficiency & optimization industri pupuk, kimia dan petrokimia.
industrial support, dan new business 2. Memastikan kesinambungan
model incubation dengan partnership.* pasokan gas dan raw material
sehingga menghasilkan produk
*)Disesuaikan dengan Draft RJPP 2024-
yang efisien dan kompetitif.
2028
3. Optimalisasi kapasitas pabrik dan
penguatan circular economy melalui
pengembangan adjacent chemical.
4. Penguatan implementasi Health
Safety Security and Environment
(HSSE) excellence.
5. Penguatan dalam pelaksanaan
penugasan subsidi pupuk meliputi
kepastian dukungan dari
kementerian/lembaga terkait,
dukungan penyediaan dana,
perencanaan pengadaan dan
penyaluran.
6. Melakukan pengembangan produk baru
untuk perluasan market dalam rangka
menjaga sustainabillity perusahaan
serta menjadi chemical and
petrochemical industry leader.
7. Mendukung pencapaian target net
zero emission melalui partnership
dengan mitra strategis global.
8. Penguatan transformasi digital dan
inovasi untuk bisnis, operasi dan
back-office.
-43-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Sub Klaster Holding Pangan

Menjadi perusahaan produsen dan A. Penguatan fundamental perusahaan


distribusi pangan nasional yang unggul yang tertuang dalam Rencana
untuk mendukung kedaulatan dan Penyehatan Perusahaan (RPP)
ketahanan pangan nasional dan meliputi:
memperkuat kemampuan menghasilkan 1. Restrukturisasi keuangan guna
produk yang berkualitas dalam skala menciptakan ketahanan likuiditas
besar untuk pasar domestik dan global.* dan struktur permodalan yang
kuat.
*) Disesuaikan dengan Draft RJPP 2023-
2. Reorientasi bisnis dan organisasi
2027
dalam rangka menyelaraskan
fungsi dan tugas Holding BUMN
Pangan, sehingga dapat
menciptakan Holding BUMN
Pangan yang tumbuh
berkesinambungan dan kompetitif.
3. Investasi yang selektif
berdasarkan skala prioritas dalam
rangka penguatan infrastruktur
pendukung operasional
perusahaan, serta pelaksanaan
penugasan penyelenggaraan
Cadangan Pangan Pemerintah.
4. Implementasi rekayasa ulang
business model, melalui :
a. Streamlining model lini bisnis.
b. Akselerasi integrasi supply
chain.
5. Integrasi sistem ERP di semua
fungsi dalam rangka penguatan
kapabilitas data analytics dan
supply chain control.
6. Optimalisasi aset untuk
mendukung upaya
restrukturisasi/penyelamatan
perusahaan.
-44-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

B. Memastikan penyelesaian realisasi


penggunaan tambahan dana PMN
secara tuntas dan tepat waktu
sesuai ketentuan yang berlaku.
C. Mengimplementasikan program
roadmap penyehatan dana pensiun
pemberi kerja (DPPK) RNI maupun
Pertani, dengan tetap menerapkan
tata kelola yang baik, manajemen
risiko yang efektif serta ketentuan
dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
D. Penataan aset termasuk melalui
akselerasi penyelesaian status
legalitas (clean and clear) dan
pengamanan aset
Sub Klaster Bulog
1. Transformasi dan integrasi bisnis
Menjadi perusahaan pangan unggul dan
dari hulu ke hilir meliputi:
terpercaya dalam mendukung
a. integrasi dan konektivitas
terwujudnya kedaulatan pangan dengan
ekosistem supply dan value chain
1) menjalankan usaha logistik pangan
pangan.
pokok dengan mengutamakan layanan
b. Penguatan infrastruktur dan
kepada masyarakat; 2) melaksanakan
optimalisasi aset perusahaan
praktik manajemen unggul dengan
untuk menjaga keberlanjutan dan
dukungan sumber daya, manusia yang
kompetitif bisnis.
profesional, teknologi terdepan dan
c. Penguatan SDM dan struktur
sistem yang terintegrasi; 3) menerapkan
organisasi untuk menciptakan
prinsip tata kelola perusahaan yang baik
organisasi yang lean dan agile.
serta senantiasa melakukan perbaikan
Serta mendukung sustainabilitas
yang berkelanjutan); dan 4) menjamin
perusahaan dalam mendukung
ketersediaan, keterjangkauan, dan
inisiatif ketahanan pangan.
stabilitas komoditas pangan pokok.
2. Optimalisasi dan utilisasi
infrastruktur produksi,
pendistribusian, pergudangan, dan
pasca panen agar dapat dapat
meningkatkan keuntungan.
-45-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

3. Restrukturisasi penyehatan PT
Gendis Multi Manis (PT GMM) agar
segera diselesaikan, guna
mendukung pelaksanaan divestasi
saham Perum BULOG pada PT
GMM.
4. Penyelesaian penggunaan dana
tambahan PMN TA 2016 secara
tuntas dan tepat waktu sesuai
ketentuan yang berlaku.
5. Integrasi sistem ERP di semua
fungsi dalam rangka penguatan
kapabilitas data analytics dan supply
chain control.

Klaster Industri Perkebunan dan Kehutanan

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Sub Klaster Perkebunan

Menjadi perusahaan agribisnis nasional 1. Memastikan roadmap gula dan


yang unggul dan berdaya saing kelas bioetanol yang telah disusun agar
dunia serta berkontribusi secara dapat dilaksanakan dengan
berkesinambungan bagi kemajuan maksimal melalui implementasi
bangsa dengan melakukan rasionalisasi strategi intensifikasi dan
komoditas, optimalisasi portofolio bisnis, ekstensifikasi sehingga program
restrukturisasi anak perusahaan, Percepatan Swasembada Gula
optimalisasi aset, peningkatan nilai Nasional dan Penyediaan
hilirisasi, pengembangan bisnis baru, Bioethanol sebagai Bahan Bakar
perbaikan struktur modal dan Nabati (biofuel) dapat tercapai
pendanaan, peningkatan operational sesuai target yang telah ditetapkan.
excellence, branding and commercial 2. Mendorong peningkatan skala
excellence, peningkatan kapasitas usaha dan perbaikan kinerja
sumber daya manusia dan teknologi. komoditas kelapa sawit antara lain
melalui strategic
partnership/investor
-46-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

3. Mendorong kegiatan investasi yang


feasible dan penciptaan nilai (value
creation) bagi perusahaan seperti
program hilirisasi, digitalisasi,
dekarbonisasi, dan program lainnya
di bidang Perkebunan.
4. Meningkatkan kinerja operasional
terutama atas indikator produksi,
produktivitas (on-farm), dan
rendemen (off-farm) termasuk
melalui program integrasi industri
PTPN Grup agar sesuai best
practice industri dan memberikan
kontribusi nilai tambah bagi
perusahaan.
5. Melakukan transformasi teknologi
industri untuk mencapai operational
dan commercial excellence.
6. Melakukan upaya pengamanan dan
optimalisasi aset terutama asset
non-produktif serta pengurusan
legalitas atas seluruh lahan yang
dimiliki Perusahaan serta
melakukan mitigasi risiko yang
berkaitan dengan potensi
pengurangan lahan perkebunan
akibat okupasi, kebijakan Reforma
Agraria, perubahan rencana tata
ruang, dan lain sebagainya.
7. Menyiapkan mitigasi terhadap
faktor-faktor eksternal seperti naik
turunnya harga komoditas, faktor
iklim dan cuaca, kenaikan harga
pupuk, perubahan kebijakan dan
regulasi pemerintah, serta faktor-
faktor lain yang dapat
mempengaruhi kinerja Perusahaan
-47-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

8. Berkomitmen dalam meningkatkan


Tingkat Kandungan Dalam Negeri
(TKDN) dan program Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri
(P3DN) di industri Perkebunan dari
hulu ke hilir..
Sub Klaster Kehutanan

Menjadi Perusahaan pengelola hutan 1. Melakukan kolaborasi/sinergi


berkelanjutan dan bermanfaat bagi dengan BUMN lain untuk program
masyarakat yang mengelola sumber Nature Based Solution (NBS) dan
daya hutan secara lestari, peduli kepada program agroforestry dalam rangka
kepentingan masyarakat dan Percepatan Swasembada Gula
lingkungan, serta mengoptimalkan bisnis Nasional
kehutanan dengan prinsip Good
2. Melakukan akselerasi penjualan
Corporate Governance melalui:
komoditas industri kayu dan non-
1. Redesain Sumber Daya Hutan yang
kayu, serta menyusun strategi untuk
optimal;
dapat meningkatkan hilirisasi produk
2. Implementasi Kemitraan Sosial
termasuk kegiatan agroforestry dan
yang kolaboratif;
pengembangan jenis tanaman
3. Strengthen dan synergize portofolio
sesuai outlook market.
bisnis.
3. Mendorong pelaksanaan investasi
secara prudent sesuai target dan
ketentuan seperti program hilirisasi,
digitalisasi, dekarbonisasi, dan
program lainnya di bidang
kehutanan salah satunya melalui
kerjasama investasi di induk
maupun anak perusahaan.

4. Menyusun kajian untuk perluasan


lahan antara lain untuk mendukung
bisnis utama Perusahaan,
mendukung ketahanan pangan
nasional dan program Nature Based
Solution serta menyusun kajian
-48-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

bersama dengan
kementerian/Lembaga lain

5. Secara konsisten meningkatkan


Tingkat Kandungan Dalam Negeri
(TKDN) dan program Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri
(P3DN) kehutanan dari hulu ke hilir.

Klaster Industri Manufaktur

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Sub Klaster Industri Pertahanan

Menjadi Perusahaan industri pertahanan Mendorong inovasi untuk


maju, kuat, mandiri dan berdaya saing mempertahankan pertumbuhan kinerja
global dengan: yang berkelanjutan dengan:
1. Mengharmonisasikan komitmen 1. Terus berinovasi untuk mendukung
dengan pengguna dan Pemerintah; keberlangsungan bisnis melalui
2. Mengintegrasikan rantai pasok penguatan kolaborasi antar
dalam ekosistem industri pemangku kepentingan dan
pertahanan; pengembangan ekosistem industri,
3. Mengangkat keunggulan komersial sehingga dapat diperoleh kontrak
dan sinergi dalam BUMN industri dengan skema dan termin
pertahanan; serta pembayaran yang lebih
4. Menjamin keunggulan produk menguntungkan.
Alpalhankam. 2. Menjaga pertumbuhan kinerja yang
sehat dengan terus melanjutkan
program transformasi keuangan
melalui restrukturisasi utang,
peningkatan EBITDA margin,
optimalisasi pengelolaan modal
kerja dan menjaga arus kas operasi
(CFO) yang positif.
3. Meningkatkan penerapan tata kelola
holding yang terintegrasi, termasuk
implementasi bid management dan
-49-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

penguatan legal drafting contract,


optimalisasi shared service holding,
streamlining, anak-cucu usaha dan
portfolio bisnis, serta penyelesaian
program transisi menuju strategic
holding.
4. Modernisasi fasilitas produksi dan
implementasi smart factory,
digitalisasi proses bisnis, serta
integrasi ERP dalam rangka
mewujudkan operational excellence.
5. Mendorong peningkatan Human
Capital Excellence melalui program
Diklat dan Sertifikasi bersama,
standarisasi kompetensi dan job
grading, serta talent mobility di
lingkup holding.
6. Meningkatkan kualitas layanan
kepada customer & user melalui
peningkatan on-time delivery dan
penurunan claim warranty.

7. Melakukan refocusing segmentasi


usaha sesuai dengan spesialisasi
dan core business, terutama untuk
PT Pindad dalam rangka
meningkatkan nilai tambah dan
daya saing.
Sub Klaster Jasa Survei
Menjadi perusahaan world class Melakukan penguatan bisnis melalui
integrated assurance group yang transformasi dan inovasi termasuk
memberdayakan bangsa dengan upaya memasuki pasar global dengan
membangun kepercayaan melalui strategi sebagai berikut:
pendalaman dan perluasan penawaran
1. Diversifikasi bisnis eksisting, inovasi
portofolio, peningkatan commercial and
bisnis baru melalui digitalisasi, dan
operation excellence, inovasi teknologi
peningkatan upaya pertumbuhan
dan digitalisasi produk/layanan,
pengelolaan kapabilitas sumber daya
-50-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

manusia kelas dunia, serta pemanfaatan bisnis secara organik dan anorganik
nilai tambah holding. termasuk green economy.
2. Peningkatan layanan bisnis dengan
operational excellence melalui key
account management, konsolidasi
laboratorium/cabang, shared
service, serta perencanaan dan
pengadaan barang dan jasa secara
bersama.
3. Melakukan peningkatan layanan
sertifikasi sehingga dapat
menjangkau pasar global.
4. Peningkatan fungsi holding
IDSurvey:
a. Penguatan tata kelola hubungan
induk dan anak perusahaan.
b. Mempertahankan keunggulan
kompetitif jangka panjang melalui
penguatan brand image,
peningkatan kapasitas dan
kapabilitas laboratorium, dan
kolaborasi anggota holding, serta
kolaborasi dengan BUMN.
c. Penguatan aspek human capital
melalui transformasi human capital
BUMN secara berkelanjutan.

Klaster Industri Kesehatan

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Sub Klaster Farmasi


-51-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Menjadi Perusahaan layanan kesehatan Menciptakan optimalisasi manufaktur


berdaya saing global yang berkelanjutan farmasi, alat kesehatan dan layanan
untuk meningkatkan kualitas hidup kesehatan melalui penguatan
melalui peningkatan dominasi produk fundamental perusahaan yang meliputi:
dalam area fokus, maksimalisasi
1. Percepatan penyehatan keuangan
efisiensi dan produktivitas, penguatan
Holding BUMN Farmasi guna
rantai nilai secara keseluruhan,
menciptakan keberlanjutan bisnis
mengurangi impor dan meningkatkan
dengan ketahanan likuiditas,
ekspor, memajukan inovasi dan sains
peningkatan daya saing dan
melalui litbang, sinergi dengan
permodalan yang kuat;
ekosistem sektor kesehatan nasional,
2. Reorientasi bisnis dan organisasi
dan diversifikasi bisnis ke segmen
dalam rangka menyelaraskan fungsi
lifestyle.
dan tugas sesuai segmentasi
kegiatan Holding BUMN Farmasi
sebagai penguatan ketahanan
kesehatan Nasional sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam pengelolaan
entitas bisnis;
3. Penguatan manajemen risiko dalam
pelaksanaan penugasan meliputi
kelengkapan tata kelola penugasan
dari kementerian/lembaga terkait;
antara lain berupa dukungan
penyediaan dana, perencanaan
pengadaan dan penyaluran;
4. Penataan dan penentuan portofolio
produk serta segmentasi bisnis dari
setiap entitas dan mendorong
komposisi sektor komersial yang
lebih dominan;
5. Peningkatan kapabilitas dan
produktivitas tenaga kerja, sehingga
dapat menghasilkan talenta yang
unggul dan mampu bersaing dalam
industri sektor kesehatan;
-52-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

6. Memperkuat Research &


Development agar menghasilkan
produk sesuai dengan permintaan
pasar dan memiliki daya saing yang
didukung dengan penguatan dan
optimalisasi infrastruktur
operasional;
7. Optimalisasi Tingkat Kandungan
Dalam Negeri (TKDN) dan program
Peningkatan Penggunaan Produk
Dalam Negeri (P3DN) di Holding
BUMN Farmasi;
8. Pengembangan industri Holding
BUMN Farmasi dalam mewujudkan
kemandirian dalam negeri melalui
percepatan pembangunan produk
vaksin, bioteknologi, bahan baku
obat, natural extract (herbal) dan
alat kesehatan termasuk cyclotron;
9. Percepatan penyelesaian sistem
informasi keuangan dan operasional
Holding BUMN Farmasi yang
terintegrasi agar mampu
menyediakan data yang handal
(tepat waktu, tepat guna, dan
akurat);
10. Peningkatan kolaborasi dan
integrasi untuk produk dan layanan
ekosistem kesehatan antara Holding
BUMN Farmasi dengan Holding RS
BUMN;
11. Peningkatan efisiensi dan efektivitas
dalam pengelolaan entitas bisnis
dengan meningkatkan perencanaan
terintegrasi untuk pengendalian
biaya administrasi & umum serta
persediaan agar keuntungan
meningkat.
-53-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

Sub Klaster Rumah Sakit

Menjadikan BUMN penopang ketahanan 1. Meningkatkan kapasitas dan


kesehatan nasional melalui skala, world- kualitas layanan kesehatan melalui
class service, dan operational excellence peningkatan kompetensi SDM,
dengan elemen: jaminan akses standar customer experience,
pelayanan kesehatan, kedaulatan supply implementasi clinical excellence,
chain, penguasaan pasar, dan standarisasi rumah sakit dan
kedaulatan data medis melalui perluasan layanan digital.
penyediaan layanan kesehatan 2. Meningkatkan efisiensi dan aktivitas
berkualitas, peningkatan jaringan dan dalam pengelolaan entitas bisnis
skala, pengembangan kapabilitas dan dengan memperkuat fungsi holding
inovasi, dan integrasi dan sinergi antara lain melalui sentralisasi
ekosistem sektor kesehatan nasional. procurement dan standarisasi
operasional.
3. Melakukan manajemen aset
strategis Holding RS BUMN melalui
penyempurnaan legalitas dan
optimalisasi pemanfaatannya.
4. Melakukan sinergi antara industri
layanan kesehatan (Rumah Sakit
BUMN) dan industri farmasi BUMN
(Holding BUMN Farmasi) melalui
penggunaan sediaan farmasi,
barang medis habis pakai (BMHP)
dan alat kesehatan.
5. Meningkatkan integrasi dan
konsolidasi Rumah Sakit BUMN
untuk memperluas jaringan serta
meningkatkan sistem dan standar
layanan, termasuk membangun
kerja sama dengan pemain global
sektor kesehatan dalam rangka
pengembangan bisnis baik organik
maupun anorganik.
6. Mengevaluasi kebijakan SDM
termasuk tenaga kesehatan di
semua Rumah Sakit sehingga dapat
-54-

Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024

meningkatkan produktivitas dan


kepastian layanan rumah sakit.
7. Meningkatkan investasi pada riset
dan inovasi untuk mengembangkan
penggunaan teknologi terbaik di
kelasnya.
8. Memastikan operational excellence
melalui pembentukan Project
Management Office (PMO) di
seluruh rumah sakit.
9. Memastikan pembangunan Bali
International Hospital (BIH) dan
operasional BIH sesuai taraf
internasional, sehingga sejalan
dengan visi Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Kesehatan Sanur.
10. Menjalankan rencana strategis
pencarian strategic partner, dalam
rangka value creation menuju
rencana Initial Public Offering (IPO)
pada tahun 2028.

G. Aspirasi Pemegang Saham Fungsi Keuangan


1. BUMN diharapkan dapat menyelesaikan audit laporan keuangan tahun 2023 dan
mengunggah melalui Sistem Informasi Manajemen KBUMN selambat-lambatnya
tanggal 15 April 2024 dan melakukan Audit Upon Procedure (AUP) atas paket
informasi laporan audit dan mengunggah laporan AUP melalui Sistem Informasi
Manajemen KBUMN paling lambat tanggal 30 April 2024;
2. BUMN diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan dengan
opini auditor terhadap laporan keuangan audited BUMN Wajar Tanpa
Pengecualian atau Wajar Dalam Semua Hal yang Material;
3. BUMN diminta mengungkapkan besaran biaya jasa audit dan jasa non audit yang
dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik yang sama di dalam laporan tahunan
dengan format sebagai berikut:

Nama KAP :
Jaringan Asosiasi :
-55-

Nama AP :
Periode Penugasan :
Ruang Lingkup Audit :
Fee Audit :
Ruang Lingkup Non Audit :
Fee Non Audit :
4. BUMN tertutup diharapkan mengadopsi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) Nomor 9 Tahun 2023 untuk poin-poin yang relevan yaitu tentang peran
komite audit, pembatasan penggunaan jasa audit, ruang lingkup audit, dan
independensi AP dan KAP terhadap Pihak;
5. BUMN diharapkan dapat merealisasikan target-target keuangan sebagai berikut:
a. Ekspansi yang Berkesinambungan yang diukur dari parameter:
1) Ekspansi EBITDA dan CFO (Cash Flow from Operation): merupakan
indikasi pertumbuhan skala bisnis (penjualan/ top-line) yang berimbang
dengan pengendalian biaya, dan pengelolaan modal kerja dari kegiatan
utama BUMN yang dibuktikan dengan arus kas positif dari kegiatan
utama usaha BUMN yang bersangkutan, dan
2) Net Profit dan Dividend: menunjukkan kapasitas pembayaran dividen
kepada pemegang saham (tidak termasuk pendapatan dan biaya non
usaha).
b. Penciptaan Nilai Ekonomis (Economic Value Creation) yang diukur
dengan parameter tingkat kembalian investasi (Return on Invested Capital
atau ROIC) di atas biaya modal tertimbang (Weigthed Average Cost of Capital
atau WACC) atas modal (atau Invested Capital) yang digunakan untuk
menciptakan kembalian investasi. Formula penghitungan ROIC dan WACC
adalah sebagai berikut:
Matriks Penghitungan Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Creation)

c. Mempertahankan Posisi Keuangan yang Berkesinambungan


(Sustainable Financial Position) dimana masing-masing BUMN diharapkan
secara bertahap dan dalam jangka panjang dapat mempertahankan rasio-
-56-

rasio hutang pendanaan pada level rasio yang dimiliki oleh perusahaan
dengan peringkat investment grade sebagai berikut:
1) Financing debt to Invested Capital maksimal 45%, dan
2) Financing debt to EBITDA maksimal 2,3 kali.
Untuk BUMN pada klaster Jasa Keuangan dan klaster Jasa Asuransi dan Dana
Pensiun dapat menggunakan KPI Keuangan lain yang relevan/sepadan.
6. Sesuai Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-1/MBU/03/2023 tentang
Penugasan Khusus dan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan
Usaha Milik Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005, BUMN
yang mendapatkan Penugasan Khusus, dalam Perencanaannya harus dikaji dan
disepakati bersama oleh BUMN penerima tugas, Menteri, Menteri Keuangan, dan
Menteri Teknis atau pemberi Penugasan Khusus dan dalam Pelaksanaannya
dilaporkan oleh BUMN Penerima Penugasan kepada Menteri Keuangan, Menteri
Teknis, Menteri BUMN dan pemberi Penugasan Khusus.
7. BUMN yang mendapat tambahan PMN diminta melakukan upaya-upaya untuk
mendorong realisasi penyerapan PMN sesuai kajian dan menyampaikan laporan
capaian Key Performance Indicators/Kontrak Manajemen serta realisasi
penggunaan dana PMN secara berkala dalam Laporan Triwulanan dan/atau
Laporan tahunan dengan format sesuai Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-
2/MBU/03/2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan
Badan Usaha Milik Negara.
8. BUMN yang sedang menjalankan penugasan Proyek Strategis Nasional diminta
melakukan upaya-upaya untuk memastikan proyek dapat diselesaikan secara
tepat waktu dan menyampaikan laporan progress penyelesaian PSN dalam
laporan triwulanan dan Laporan Tahunan.
9. Untuk BUMN terbuka, Dewan Komisaris agar menyampaikan RKAP kepada
pemegang saham Seri A Dwiwarna selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
disetujui/disahkan.
10. BUMN yang masih memiliki Rekening Dana Investasi (RDI), Sub-Loan Agreement
(SLA), Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS), dan
Dana PMN yang belum dimanfaatkan, dalam RKAP harus menuangkan
posisi/nilai, skema rencana penyelesaian, serta informasi yang relevan lainnya.
11. BUMN yang memiliki BMN dari Kementerian terkait yang berpotensi dikonversi
menjadi PMPP agar melaporkan dalam RKAP data yang meliputi: jenis barang,
Kementerian terkait, nilai, status produktif / tidak, rencana perkiraan waktu proses
PMPP.
12. BUMN diminta untuk mencantumkan daftar Aksi Korporasi yang membutuhkan
persetujuan RUPS/Menteri dan Belanja Modal (CAPEX) dalam lampiran Kontrak
Manajemen Tahunan.
-57-

13. Sesuai dengan PER-2/MBU/03/2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan
Korporasi Signifikan Badan Usaha Milik Negara, untuk penilaian Tingkat
Kesehatan BUMN, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas berdasarkan evaluasi
Komite Audit menunjuk Perusahaan Pemeringkat untuk melakukan
pemeringkatan (corporate rating) dalam rangka penilaian Tingkat Kesehatan
BUMN. BUMN diharapkan memperoleh tingkat Kesehatan minimal BBB (Sehat)
dan menyampaikan hasil pemeringkatan kepada Kementerian BUMN selambat-
lambatnya Mei 2024.
H. Aspirasi Pemegang Saham Fungsi Manajemen Risiko
1. Strategi Risiko dan Perencanaan Risiko Dalam Penyusunan RKAP 2024
a. BUMN wajib menyusun RKAP 2024 berbasis manajemen risiko sesuai dengan
strategi risiko yang disusun sebagaimana ketentuan pada bagian
“C. Kebijakan Strategi Risiko Kementerian BUMN”.
b. Keputusan dalam menetapkan pilihan sasaran dan strategi yang diusulkan
dalam rancangan RKAP dilengkapi dengan pertimbangan berdasarkan hasil
perhitungan antara risiko yang dapat diterima dengan hasil yang ditargetkan
dapat diperoleh oleh perusahaan sebagaimana kebijakan strategi risiko BUMN.
c. Target yang diusulkan dalam rancangan RKAP wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1) Target disusun dengan nilai yang paling optimal sesuai dengan
penerimaan risiko dalam strategi Risiko.
2) Target yang diusulkan harus memberikan perlindungan dan penciptaan
nilai bagi BUMN serta harus direalisasikan dengan melindungi dari risiko
yang tidak dapat diterima oleh perusahaan.
3) Target harus telah memperhitungkan risiko (risk adjusted target).
Ketidaktercapaian target pada akhir tahun 2024 sepenuhnya merupakan
tanggung jawab Direksi dalam melakukan pengurusan perusahaan dan
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dalam melakukan pengawasan,
kecuali yang disebabkan oleh suatu risiko yang semua perusahaan dalam
industri tersebut terdampak.
4) Perlakuan dan pengendalian risiko yang akan dilaksanakan untuk
menurunkan risiko yang dapat diterima telah dimasukkan sebagai program
kegiatan dan anggaran dalam RKAP.
d. Berdasarkan sasaran, strategi dan target yang diusulkan dalam RKAP, BUMN
wajib menyusun profil risiko, perhitungan risiko, rencana perlakuan risiko dan
peta risiko dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Profil risiko memuat informasi paling sedikit: (i) sasaran, (ii) strategi, (iii)
taksonomi risiko, (iv) peristiwa risiko, (v) penyebab risiko, (vi) Key Risk
Indicator (KRI), dan (vii) threshold KRI dalam 3 (tiga) kategori yaitu batas
-58-

bahaya, batas hati-hati, dan batas aman sebagai early warning signal, (viii)
kontrol saat ini (existing control) dan penilaian efektivitas kontrol, (ix)
dampak risiko, dan (x) perkiraan waktu terjadinya eksposur risiko.
2) Perhitungan risiko terdiri dari risiko inheren dan risiko residual, memuat
informasi paling sedikit: (i) peristiwa risiko, (ii) kuantifikasi risiko inheren,
dan (iii) kuantifikasi risiko residual.
a) Nilai risiko inheren dan risiko residual terdiri dari: (i) eksposur risiko,
(ii) skala risiko, dan (iii) level risiko.
b) Perhitungan eksposur risiko terdiri dari:
i. Eksposur risiko kuantitatif dihasilkan dari perkalian nilai dampak
kuantitatif berupa nilai rupiah atau mata uang fungsional
pembukuan atas Dampak langsung dan/atau tidak langsung
secara finansial terhadap pencapaian target keuangan, dikali
dengan nilai Probabilitas (%).
ii. Eksposur risiko kualitatif dihasilkan dari perkalian skor Risiko
(berupa penilaian skala dampak dikali dengan 1% dari batasan
risiko/risk limit level enterprise/korporat yang ditetapkan dalam
strategi Risiko), dikali dengan nilai Probabilitas (%).
c) Perhitungan skala risiko menggunakan kriteria skala dampak dan
skala probabilitas sebagaimana ketentuan dalam Petunjuk Teknis
mengenai Proses Manajemen Risiko dan Agregasi pada Taksonomi
Risiko Portofolio BUMN. Untuk kepentingan internal perusahaan
dalam rangka pemantauan dan evaluasi risiko yang lebih mendalam,
BUMN dapat menetapkan kriteria Skala Dampak dan Skala
Probabilitas yang berbeda dengan acuan pada Petunjuk Teknis
tersebut.
d) Perhitungan level risiko menggunakan hasil pemetaan dengan skala
risiko sebagai berikut:
Skala Risiko Level Risiko
1-5 Low
6 - 11 Low to Moderate
12 - 15 Moderate
16 - 19 Moderate to High
20 - 25 High
e) Hasil kuantifikasi risiko inheren disajikan paling sedikit memuat: (i)
asumsi perhitungan dampak, (ii) nilai dampak rupiah atau mata uang
fungsional pembukuan untuk risiko kuantitatif atau nilai skor risiko
-59-

untuk risiko kualitatif, (iii) skala dampak, (iv) skala probabilitas, (v)
eksposur risiko, (vi) skala risiko, dan (vii) level risiko.
f) Hasil kuantifikasi risiko residual disajikan dalam target triwulan paling
sedikit memuat: (i) target nilai dampak tiap triwulan, (ii) target skala
dampak tiap triwulan, (iii) target nilai probabilitas tiap triwulan, (iv)
target skala probabilitas tiap triwulan, (v) target eksposur risiko tiap
triwulan, (vi) target skala risiko tiap triwulan, dan (vii) target level risiko
tiap triwulan.
g) Penjabaran target risiko residual triwulan disesuaikan berdasarkan
sifat dan karakter setiap risiko seperti ditinjau dari estimasi waktu
terjadinya (one shot atau continuous)
3) Rencana perlakuan risiko disusun untuk menurunkan tingkat risiko sesuai
dengan target risiko residual, yang memuat informasi paling sedikit: (i) opsi
perlakuan risiko dengan pilihan accept/monitor, reduce/mitigate,
transfer/sharing, (ii) kegiatan rencana perlakuan risiko, (iii) jenis program
kegiatan di dalam RKAP, (iv) output kegiatan perlakuan risiko, (v)
anggaran biaya perlakuan risiko, (vi) pejabat yang bertanggung jawab, (vii)
timeline pelaksanaan kegiatan perlakuan risiko.
4) Peta risiko memuat informasi posisi risiko inheren dan posisi risiko residual
dalam pemetaan warna skala hasil kalibrasi antara skala probabilitas
dengan skala dampak yang mengacu pada heatmap sebagai berikut:.

e. BUMN wajib menyusun perencanaan audit intern paling kurang memenuhi


ketentuan sebagai berikut:
-60-

1) Perencanaan audit disusun berdasarkan risiko (risk based audit) yang


dilakukan secara terintegrasi dalam tata kelola tiga lini (three lines model)
dan telah melalui pengumpulan serta analisis input yang berasal dari: (i)
Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, (ii) sasaran dan strategi
dalam rancangan RKAP, (iii) regulasi dan ketentuan sektoral, (iv) temuan
audit tahun sebelumnya, (v) profil risiko BUMN dan anak perusahaan, (vi)
catatan kejadian kerugian (loss event database), (vii) data lain yang
relevan.
2) Perencanaan audit memuat informasi paling sedikit: (i) jenis penugasan
(audit, umum, audit tematik, audit mandatory oleh regulator, audit anak
perusahaan, consulting, atau jenis audit lainnya), (ii) subjek audit, (iii) objek
audit, (iv) ruang lingkup audit, (v) strategi audit, (vi) sumber daya yang
digunakan, (vii) jadwal audit.
3) Perencanaan audit BUMN mencakup penyelarasan dengan perencanaan
audit anak perusahaan secara terintegrasi yang tidak terbatas pada
penentuan strategi pelaksanaan audit dan perumusan prinsip audit serta
metodologi langkah pelaksanaan pengendalian mutu audit.
4) Laporan audit intern disampaikan kepada Kementerian BUMN dengan
ketentuan sebagai berikut:
a) Laporan audit intern yang menjadi bagian dari laporan manajemen
hanya memuat ringkasan informasi berupa statistik temuan, tindak
lanjut, dan status penyelesaiannya.
b) Laporan Audit Intern yang disampaikan secara tersendiri atau
terpisah dari laporan manajemen memuat seluruh informasi yang
telah ditetapkan dalam Petunjuk Teknis mengenai Pelaporan
Manajemen Risiko dan ditandatangani oleh Direktur Utama dan
Komisaris Utama. Hal ini dimaksudkan agar informasi yang bersifat
rahasia atau informasi yang hanya diperuntukkan untuk pengambilan
keputusan oleh pihak-pihak tertentu tidak disalahgunakan oleh
pembaca laporan manajemen.
f. BUMN wajib menindaklanjuti Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK, BPKP
dan KAP serta melaporkan perkembangan tindak lanjut rekomendasi kepada
Kementerian BUMN c.q. Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko yang
merupakan bagian dari Laporan Audit Intern.
g. BUMN Konglomerasi wajib menyusun perencanaan tata kelola terintegrasi
paling kurang memenuhi ketentuan:
-61-

1) Perencanaan penyusunan struktur tata kelola terintegrasi yang akan


dijalankan oleh Direksi BUMN Induk, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
BUMN Induk (termasuk Komite Tata Kelola Terintegrasi sebagai organ
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas), Unit Kerja Manajemen Risiko, dan
SPI.
2) Perencanaan pelaksanaan proses tata kelola terintegrasi yang meliputi: (i)
penyusunan kebijakan harmonisasi BUMN Induk dengan anak
perusahaan, dan (ii) pelaksanaan proses tata kelola terintegrasi oleh
Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas (termasuk Komite Tata
Kelola Terintegrasi sebagai organ Dewan Komisaris/Dewan Pengawas),
Unit Kerja Manajemen Risiko, dan SPI.
3) Perencanaan atas hasil tata kelola terintegrasi yang terdiri dari: (i) hasil
pelaksanaan tata kelola terintegrasi pada tahun sebelumnya, (ii) rencana
peningkatan hasil pelaksanaan tata kelola terintegrasi pada tahun RKAP
dengan mencantumkan sejumlah perbaikan yang akan dilakukan, meliputi:
(a) aspek penyempurnaan kebijakan tata kelola terintegrasi, (b) rencana
tindak lanjut atas daftar temuan manajemen risiko terintegrasi, audit intern
terintegrasi, dan kepatuhan terintegrasi, (c) rencana penataan portofolio
dan perbaikan kinerja anak perusahaan, (d) rencana penguatan unit kerja
manajemen risiko terintegrasi dan SPI terintegrasi, dan (e) area fokus
rencana kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Ilustrasi Alur Proses Penetapan RKAP Berbasis Risiko

Penilaian Risiko ILUSTRASI


Penetapan
Penetapan Strategi Risiko
Sasaran Rencana
Identifikasi Kuantifikasi Prioritisasi
Perlakuan Target RKAP 2024

Tidak Sasaran NET PROFIT AWAL FINAL


Konservatif Bisnis
Toleran

Moderat Strategis Agregasi


150 Miliar 130 Miliar
Strategi
Bisnis Risiko Risiko
Risk Capacity Inheren Residual Integrasi
50 Miliar 20 Miliar
Risk Appetite

Risk Tolerance
q Accept/Monitor 50 Miliar 20 Miliar = 130 Miliar
Risk Limit q Reduce/Mitigate
q Transfer/Sharing RKAP
Risiko Risiko
Berbasis
Inheren Residual
Risiko

Gambar Alur Proses Penetapan RKAP Berbasis Risiko

2. KPI Fungsi Manajemen Risiko Dalam RKAP 2024


a. BUMN wajib memasukkan dalam KPI Direksi kolegial indikator penguatan
penerapan manajemen risiko.
-62-

b. Indikator KPI tersebut sebagai berikut:


No Indikator Formula *) Target
1. Rasio Jumlah personil organ i. Minimal 90%.
Pemenuhan pengelola risiko yang ii. Bagi BUMN yang telah
Kualifikasi memenuhi kualifikasi 𝑋 100% mencapai rasio 90%
Organ Total jumlah personil pada tahun 2023,
Pengelola organ pengelola risiko maka target 2024 lebih
Risiko baik dari tahun lalu.
2. Implementasi Jumlah program yang
Roadmap dilaksanakan tahun 2024 𝑋 100% Target 100%
Perbaikan Total program 𝑟𝑜𝑎𝑑𝑚𝑎𝑝
Penerapan perbaikan penerapan
Manajemen manajemen risiko
Risiko

*) Glossary:
1). Personil organ pengelola risiko meliputi:
a. Seluruh anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
b. Seluruh Direksi termasuk didalamnya Direktur yang membidangi
pengelolaan keuangan dan Direktur yang membidangi pengelolaan risiko.
c. Seluruh anggota Komite Audit.
d. Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko.
e. Seluruh anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi.
f. Kepala dan seluruh anggota Unit Kerja Manajemen Risiko.
g. Kepala dan seluruh anggota SPI.
2). Pemenuhan kualifikasi organ pengelola risiko merujuk pada Keputusan Deputi
Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Nomor SK-3/DKU.MBU/05/2023
tentang Petunjuk Teknis Komposisi dan Kualifikasi Organ Pengelola Risiko di
Lingkungan BUMN.
3). Program Roadmap perbaikan penerapan manajemen risiko mengacu pada
rekomendasi yang diperoleh dari hasil penilaian indeks kematangan risiko (risk
maturity index) yang dilaksanakan tahun 2023.
3. Penilaian Indeks Kematangan Risiko (Risk Maturity Index) dan Pelaporan
a. Penilaian indeks kematangan risiko (risk maturity index/”RMI”) tahun 2024 atas
tahun buku 2023 dilakukan setelah angka audit tahun buku 2023 diterbitkan
oleh KAP. Hasil penilaian RMI disampaikan kepada Kementerian BUMN paling
lambat pada triwulan III tahun 2024 dan pelaksanaan rekomendasi hasil
penilaian RMI tahun 2024 tersebut dijadikan sebagai bagian dari roadmap
perbaikan penerapan manajemen risiko yang dijalankan pada RKAP tahun
berikutnya.
-63-

b. Pelaporan manajemen risiko, audit intern dan tata kelola terintegrasi


disampaikan kepada Kementerian BUMN secara berkala mengikuti ketentuan
dalam Petunjuk Teknis mengenai Pelaporan Manajemen Risiko.
4. Pemenuhan Kelengkapan Data Manajemen Risiko Dalam Pengesahan RKAP
2024
a. Seluruh informasi pada bagian “C. Kebijakan Strategi Risiko Kementerian
BUMN” dan bagian “H. Aspirasi Pemegang Saham Fungsi Manajemen
Risiko” di atas dimuat di dalam Bab Manajemen Risiko pada dokumen RKAP.
b. Data softfile (dalam format Excel) atas metrik strategi risiko, pilihan sasaran
dan strategi, profil risiko, perhitungan risiko, rencana perlakuan risiko, dan peta
risiko disampaikan kepada Kementerian BUMN dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Data softfile tersebut disampaikan bersamaan dengan penyampaian
rancangan RKAP dengan format penamaan file:
namaBUMN_risiko2024_rancanganRKAP.
2) Setelah dilakukan pembahasan dengan Kementerian BUMN atas
rancangan RKAP tersebut, data softfile yang telah diperbaharui
berdasarkan hasil pembahasan dikirimkan kepada Kementerian BUMN
paling lambat satu minggu sebelum proses administrasi pengesahan
RKAP. Format penamaan file: namaBUMN_risiko2024_RKAPfinal.
3) Bagi BUMN Terbuka, data softfile tersebut disampaikan kepada
Kementerian BUMN bersamaan dengan penyerahan rancangan RKAP
kepada Dewan Komisaris, dengan format penamaan file yang sama
dengan butir a di atas.
4) Setelah dilakukan pembahasan dengan Dewan Komisaris, data softfile
yang telah diperbaharui berdasarkan hasil pembahasan dikirimkan kepada
Kementerian BUMN paling lambat satu minggu sebelum Dewan Komisaris
mengesahkan RKAP. Format penamaan file sama dengan butir b di atas
5) Data softfile mengikuti format sebagaimana template dalam file yang dapat
diakses melalui link berikut: https://tinyurl.com/risiko2024.
6) Penyampaian data softfile kepada Kementerian BUMN dikirimkan melalui
email asdep.mrk@bumn.go.id.

I. Aspirasi Pemegang Saham Fungsi TJSL


1. Program TJSL BUMN harus sejalan dengan fiduciary duty Direksi dalam memenuhi
harapan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu
dalam perencanaan program TJSL BUMN agar:
a. memperhatikan identifikasi risiko perusahaan dan mengakomodir risiko yang
dapat diatasi dengan strategi TJSL;
-64-

b. mencakup ruang lingkup Program TJSL yang terdiri dari 7 (tujuh) Subjek Inti
(ref: SNI ISO 26000:2010) yaitu Tata Kelola Organisasi, Hak Asasi Manusia,
Praktik Perburuhan, Lingkungan, Praktik Operasi Yang Adil, Isu Konsumen,
Pelibatan dan Pengembangan Komunitas;
c. secara konsisten melaksanakan transformasi TJSL meliputi fokus pada
dampak, peningkatan tata kelola, pemanfaatan teknologi informasi,
peningkatan kolaborasi dan engagement karyawan;
d. mengoptimalkan penyaluran dana Program Pendanaan Usaha Mikro dan
Usaha Kecil (UMK) melalui BUMN yang telah ditunjuk serta memberikan
pembinaan terhadap UMK. Disamping itu, BUMN tetap mengupayakan
pelaksanaan penagihan dan penyelesaian Piutang Bermasalah Pendanaan
UMK.
2. Direksi diminta memasukan pelaksanaan Program TJSL sebagai KPI Direksi
individual sesuai kebutuhan/kondisi masing – masing klaster BUMN mengacu pada
7 (tujuh) Subjek Inti. Uraian atas KPI Pelaksanaan Program TJSL adalah sebagai
berikut:
No Indikator Target Bobot
1 Melakukan pengukuran dampak Minimal 3 (tiga) program yang di ukur 20%
terhadap program TJSL dengan dampaknya dengan metode SROI
menggunaan metode Social Return dimana salah satu dari program yang
On Investment (SROI). diukur adalah Program Creating Shared
Value (CSV).
2 Kebijakan levelling fungsi yang Adanya Fungsi Sustainability/ESG pada 20%
membidangi Sustainability/ESG pejabat setingkat BOD-1
setingkat BOD-1.
3 Pemenuhan pengisian data dalam Terpenuhinya data pelaporan program 20%
sistem informasi TJSL Kementerian TJSL yang valid, lengkap dan tepat
BUMN. waktu.
4 Meningkatkan kolaborasi antar Masing-masing minimal 1 (satu) 20%
BUMN maupun dengan pihak lain program kolaborasi pada setiap bidang
yang sesuai kompetensinya dalam prioritas (Pendidikan, Lingkungan, dan
pelaksanaan program TJSL, dengan Pengembangan UMK).
tujuan untuk meningkatkan dampak
positif program.
5 Melibatkan peran serta karyawan Setiap karyawan terlibat dalam minimal 20%
secara aktif dalam program TJSL. 1 kegiatan sosial kemasyarakatan baik
yang berasal dari BUMN maupun dari
luar BUMN.

PER-01/MBU/03/2023 menyatakan bahwa Program TJSL BUMN adalah kegiatan


yang merupakan komitmen dan bakti BUMN terhadap pembangunan yang
berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan serta
hukum dan tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur
dampaknya serta dapat dipertanggungjawabkan dan merupakan bagian dari
pendekatan bisnis perusahaan.
-65-

J. Aspirasi Pemegang Saham Fungsi Sumber Daya Manusia


1. BUMN diminta untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja secara
berkelanjutan, dengan target minimal lebih tinggi dibandingkan realisasi
produktivitas tenaga kerja tahun sebelumnya.
2. BUMN diminta untuk mengimplementasikan program Talent Management di Induk
dan Anak-Anak Perusahaan (holding dan subholding), antara lain menyangkut hal
sebagai berikut:
a. Talent Development;
b. Career Path;
c. Job Grading;
d. Performance Management.
3. BUMN diminta untuk mengimplementasikan program Perputaran Talenta (Talent
Mobility) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik di lingkungan internal BUMN
Grup atau lintas BUMN/Klaster.
4. BUMN diminta untuk mengimplementasikan Blueprint Pemenuhan Amanat
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas sesuai
rencana aksi periode tahun 2024, terutama menyangkut 5 (lima) aspek sebagai
berikut:
a. Penempatan tenaga kerja;
b. Pengembangan karir;
c. Kesejahteraan;
d. Aksesibilitas;
e. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
5. BUMN diminta untuk memastikan pemenuhan kuantitas dan kualitas data:
a. Dalam Portal HC Kementerian BUMN, berupa:
1) Pengurus BUMN;
2) Pengurus Anak Perusahaan BUMN;
3) Pengurus Perusahaan Afiliasi Terkonsolidasi BUMN;
4) Talenta (Direksi/BoD dan BoD-1) dalam Talent Pool Kementerian BUMN;
b. Dalam Dashboard HCIS FHCI, berupa:
1) Data pegawai BUMN;
2) Data pegawai Anak Perusahaan BUMN;
3) Data pegawai Perusahaan Afiliasi Terkonsolidasi BUMN.
serta menjadikan pemenuhan kuantitas dan kualitas data dimaksud sebagai salah
satu Key Performance Indicator bagi Direktur yang Membidangi Human
Capital/Sumber Daya Manusia dalam RKAP Tahun 2024.

6. Indikator Pengembangan Talenta dalam KPI Direksi Kolegial:

No Indikator Formula Target


1 Rasio talenta
perempuan* dalam
-66-

Nominated Talent Target yang ditetapkan untuk


BUMN. masing-masing rasio di atas
minimal lebih tinggi dari
2 Rasio talenta muda**
dalam Nominated realisasi tahun sebelumnya
Talent BUMN dengan tetap memperhatikan
karakteristik klaster.
*Talenta perempuan yang dimaksud adalah BOD-1 perempuan dalam Nominated Talent BUMN yang diusulkan
oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN kepada Cluster Talent Commitee
** Talenta muda yang dimaksud adalah BOD-1 usia ≤ 42 tahun dalam Nominated Talent BUMN yang diusulkan
oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN kepada Cluster Talent Commitee

7. Usulan Penghasilan/Remunerasi Tahun 2024 bagi Direksi dan Dewan


Komisaris/Dewan Pengawas Tahun 2024 harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Disampaikan oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas kepada Menteri BUMN
selambat-lambatnya sebelum RUPS pengesahan Laporan Tahunan 2023,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Diutamakan menggunakan hasil kajian internal Perusahaan, atau kolaborasi
antar BUMN/klaster.
c. Prinsip Penganggaran Tantiem/Inisiatif Kinerja dalam RKAP Tahun 2024:
1) dapat dilakukan jika BUMN tersebut menargetkan eligible atau memenuhi
persyaratan untuk mendapatkan tantiem/insentif kinerja sebagaimana
ketentuan Pasal 102 angka (1) Peraturan Menteri BUMN Nomor
PER-3/MBU/03/2023;
2) harus dilakukan secara wajar yaitu selaras dengan financial direction
(kenaikan/penurunannya terhadap actual/prognosa tantiem tahun berjalan
maksimal sebesar kenaikan/penurunan target net income (untuk BUMN
financial services) atau kenaikan/penurunan target EBITDA (untuk BUMN
non financial services);
3) harus tercantum secara eksplisit di dalam RKAP BUMN dan tidak
tergabung/blended ke dalam mata anggaran yang lain.
8. BUMN diminta untuk mengimplementasikan Respectful Workplace Policy (RWP)
secara konsisten dan konsekuen sesuai ketentuan yang berlaku.
9. BUMN diminta untuk menindaklanjuti rekomendasi / mengimplementasikan Human
Capital Maturity Assessment.
10. BUMN diminta untuk melakukan pengelolaan praktik bisnis yang berkelanjutan,
menyeimbangkan antara kepentingan perusahaan dengan kesejahteraan
karyawan, serta membangun hubungan industrial yang harmonis, termasuk di
antaranya penyelarasan Perjanjian Kerja Bersama antar Anak Perusahaan.
11. BUMN diminta untuk mengimplementasikan AKHLAK Culture Journey
sebagaimana Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/05/2022
tentang Pedoman Implementasi Nilai-Nilai Utama Sumber Daya Manusia BUMN
-67-

(AKHLAK Culture Journey) sesuai dengan tahapan yang telah dicapai oleh masing-
masing BUMN.

K. Aspirasi Pemegang Saham Fungsi TI


1. BUMN agar menetapkan Rencana Strategis Teknologi Informasi (RSTI) yang
selaras dengan kebutuhan bisnis BUMN dengan memperhatikan ketentuan
Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-02/MBU/03/2023 tentang Pedoman Tata
Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan Badan Usaha Milik Negara dan
peraturan lain yang berlaku serta menyampaikan progres pelaksanaan program
dalam Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan.
2. BUMN wajib menyampaikan evaluasi atas efektivitas penyelenggaraan Teknologi
Informasi (TI) pada Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan, termasuk
progres tindak lanjut (rekomendasi/area of improvement) atas penilaian maturitas
TI (IT Maturity Level) dan/atau hasil audit atas penyelenggaraan TI.
3. BUMN wajib mengikuti Program Digital Talent BUMN dengan target peserta
minimal sebesar 20% pada tahun 2024 yang merupakan akumulasi target dari
tahun 2022-2024 dari jumlah keseluruhan SDM perusahaan (organik dan non
organik) termasuk anak dan cucu perusahaan. Selanjutnya, BUMN agar
menyusun rencana implementasi digital talent berdasarkan kebutuhan
pengembangan kompetensi digital SDM yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
4. BUMN agar mengembangkan budaya inovasi dan mendorong kolaborasi riset dan
inovasi dengan Perguruan Tinggi dengan memperhatikan aspek kemanfaatan
terhadap dukungan atas core business perusahaan.
5. BUMN agar melaksanakan profiling keamanan siber dan memastikan kesiapan
SDM, proses, dan infrastruktur teknologi pendukung keamanan siber. Dalam
penyelenggaraan teknologi informasi dan pemrosesan informasi, BUMN wajib
memperhatikan keamanan siber sesuai dengan prinsip utama keamanan
informasi, meliputi kerahasiaan (confidentiality), keutuhan (integrity), dan
ketersediaan (availability) serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai keamanan siber.
6. BUMN agar menindaklanjuti hasil asesmen INDI 4.0, dengan ketentuan bagi
BUMN yang telah menerapkan transformasi digital/industry 4.0 agar melaporkan
hasil implementasinya, sedangkan BUMN yang belum menerapkan transformasi
digital/industry 4.0 agar menyusun rencana dan pemenuhan gap sesuai
rekomendasi/area of improvement dengan memperhatikan tren industri global
yang relevan. Laporan hasil implementasi atau rencana dan pemenuhan gap
sebagaimana dimaksud agar disampaikan melalui Laporan Manajemen
Triwulanan dan Tahunan.
-68-

L. Aspirasi Pemegang Saham Fungsi Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan


1. BUMN wajib memuat rencana upaya tindak lanjut atas rekomendasi audit
kepatuhan yang masih merupakan temuan berulang maupun temuan baru yang
memerlukan langkah-langkah penyelesaian;
2. BUMN wajib melakukan upaya penanganan permasalahan hukum antar/terkait
BUMN/anak perusahaan BUMN/perusahaan yang terafiliasi dengan
mengedepankan proses mediasi sesuai dengan mekanisme yang telah diatur
dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-2/03/MBU/2023 tentang Pedoman
Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan Badan Usaha Milik Negara;
3. BUMN dapat menentukan sendiri parameter pencapaian atas penyelesaian
permasalahan hukum antar/terkait BUMN/anak perusahaan BUMN/perusahaan
yang terafiliasi baik yang masih berproses di tahun berjalan maupun yang
ditargetkan penyelesaiannya di tahun berikutnya. Dalam hal penyelesaiannya
tidak sesuai dengan target yang ditetapkan, BUMN dapat melaporkan
perkembangannya kepada pemegang saham beserta target baru penyelesaian
permasalahan tersebut;
4. BUMN/anak perusahaan BUMN/perusahaan yang terafiliasi diwajibkan untuk
berpartisipasi dan mendukung proses pengembangan Portal Aset BUMN yang
sedang dikembangkan oleh Kementerian BUMN baik melalui penginputan
maupun updating data sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang
ditetapkan dan sesuai dengan keadaan di lapangan, serta memberikan dukungan
lain yang diperlukan dalam pengembangan Portal Aset BUMN;
5. BUMN agar melakukan percepatan program sertifikasi hak atas tanah dan
bangunan yang belum bersertifikat serta melakukan pengamanan aset milik
BUMN dan dalam pelaksanaannya agar berkoordinasi dengan instansi terkait
yang memiliki kewenangan terhadap aset milik BUMN;
6. BUMN agar segera menyelesaikan penyusunan/penyempurnaan Standard
Operating Procedure (SOP) yang diwajibkan oleh Peraturan Menteri BUMN
Nomor PER-1/MBU/03/2023 dan PER-2/MBU/03/2023.
M. Pengelolaan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
Dalam rangka penerapan tata kelola yang baik, penerapan manajemen risiko yang
efektif, upaya perbaikan dan optimalisasi pengelolaan Dana Pensiun Pemberi Kerja
(DPPK) dengan program manfaat pasti di lingkungan BUMN, serta menjaga tingkat
kesehatan, BUMN agar mengimplementasikan Roadmap/rencana inisiatif
perbaikan/penyelesaian yang telah disusun sesuai dengan ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

N. Arahan Penggunaan Produk Dalam Negeri


BUMN wajib memaksimalkan Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Proses
Pengadaan Barang/Jasa pada proses bisnis perusahaan sesuai dengan Instruksi
Presiden (INPRES) Nomor 2 Tahun 2022 perihal Percepatan Peningkatan
-69-

Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan
Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

O. Inisiatif Strategis dan Key Performance Indicators (KPI) Klaster/ Sub Klaster
1. Inisiatif strategis dan KPI BUMN Tahun 2024 harus sejalan dengan inisiatif
strategis yang ada dalam Peta Jalan klaster dan RJPP masing-masing BUMN;
2. Inisiatif strategis dan KPI BUMN Tahun 2024 harus dijabarkan ke dalam lima
program prioritas sebagaimana dijelaskan dalam Renstra Kementerian BUMN;
3. Inisiatif strategis dan KPI BUMN Tahun 2024 untuk masing-masing klaster dan
sub-klaster adalah sebagaimana dijabarkan pada halaman berikut. Masing –
masing inisiatif strategis harus dijabarkan dalam rencana program kerja akan
dilaksanakan pada tahun 2024 disertai dengan besaran anggaran dibutuhkan
dalam pelaksanaan program kerja tersebut.
4. Untuk penentuan detail KPI untuk masing-masing BUMN mengacu pada
ketentuan yang ada dan/atau sesuai kebijakan yang dikoordinasikan oleh Wakil
Menteri BUMN yang membidangi BUMN yang bersangkutan.
5. Besaran target KPI Keuangan diharapkan lebih baik dari tahun sebelumnya.
Target KPI Keuangan ditetapkan dengan mempertimbangkan capaian KPI
periode sebelumnya. Capaian KPI Keuangan sampai dengan semester I Tahun
2023 adalah sebagaimana Lampiran III.
6. Bagi BUMN yang program restrukturisasinya telah ditetapkan sebelum
penyusunan RKAP 2024, diminta menyusun RKAP dengan merujuk kepada
program – program restrukturisasi tersebut dan melaporkan realisasinya dalam
laporan Triwulanan dan laporan Tahunan.
7. Bagi BUMN yang sedang menjalankan program restrukturisasi dan berencana
mengajukan perubahan program restrukturisasi, diminta menyampaikan usulan
perubahan program restrukturisasi tersebut kepada Kementerian BUMN untuk
mendapatkan persetujuan. Selanjutnya, jika perubahan program ditetapkan
setelah pengesahan RKAP 2024, maka agar dilakukan penyesuaian atas RKAP
yang telah disusun sesuai dengan revisi program restrukturisasi yang telah
ditetapkan.
8. Bagi BUMN yang menghadapi permasalahan keuangan struktural diminta
mengajukan usulan restrukturisasi yang dilengkapi dengan kajian sebagaimana
diatur dalam PER-2/MBU/03/2023 kepada Menteri/RUPS untuk mendapatkan
persetujuan dan selanjutnya melakukan penyesuaian atas RKAP yang telah
disusun sesuai dengan program restrukturisasi yang telah ditetapkan.
9. BUMN yang tidak dapat memenuhi perhitungan target aspirasi fungsi keuangan
sebagaimana poin G butir c di atas karena sedang dalam proses restrukturisasi
atau BUMN yang tingkat kesehatannya tergolong “Tidak Sehat” atau “Sangat
Tidak Sehat”, target/sasaran kinerja BUMN dapat dikecualikan tergantung
-70-

persetujuan dari Wakil Menteri BUMN yang menangani atau BUMN penerima
Kuasa Khusus Menteri BUMN.
10. BUMN – BUMN berikut diminta untuk menambahkan KPI PMN dalam Kontrak
Manajemen pada perspektif ‘Peningkatan Investasi’ dan mendetailkan
komponennya pada kamus KPI:
a. BUMN yang mendapatkan tambahan PMN mulai tahun 2021 dan belum
dinyatakan selesai oleh DJKN;
b. BUMN yang mendapatkan tambahan PMN sebelum tahun 2021 yang
progress fisik dan realisasi penyerapan dananya belum selesai.
Daftar BUMN sebagaimana poin (b.) adalah sebagaimana Lampiran IV.
11. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Kereta Api
Indonesia (Persero), PT PELNI (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT
Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT
Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dan PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk agar memasukkan penyelesaian audit Tahun Buku 2023 sebagai
KPI dalam Kontrak Manajemen Tahun 2024. Sedangkan untuk PT Danareksa
(Persero) termasuk BUMN Titip Kelola ke PT Danareksa (Persero) dan PT
Perusahaan Pengelola Aset untuk Tahun Buku 2020 – 2023.
12. BUMN sebagai pendiri DPPK yang telah melakukan due diligence dengan kondisi
kekurangan kekayaan untuk pendanaan dari nilai kini aktuarial dan hasil rasio
pendanaan/kualitas pendanaan di bawah ketentuan (Rasio Kecukupan
Dana<100%) agar mengimplementasikan Roadmap/rencana inisiatif
perbaikan/penyelesaian serta dituangkan dalam bagian KPI perspektif
pengembangan talenta.
-71-

INISIATIF STRATEGIS DAN KPI UNTUK MASING-MASING KLASTER/SUB KLASTER


1. Klaster Jasa Keuangan

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C PPOP
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan a. Total Shareholder Return Lebih baik dari tahun
2 C
realisasi ROE sama b. ROE Tier 1 sebelumnya
dengan atau di atas COE
Nilai Ekonomi
Menjaga kondisi keuangan
Sosial -
BUMN dengan
Finansial
mempertahankan rasio-
rasio gearing dan debt Lebih baik dari tahun
3 G CAR
service setara dengan sebelumnya
rasio-rasio yang ada pada
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Nilai Ekonomi a. Loan at Risk (LaR)
Pertumbuhan kredit yang Lebih baik dari tahun
Sosial - 4 G b. Cost of Credit (CoC)
berkualitas sebelumnya
Operasional c. BOPO

a. Realisasi Penyaluran
KUR (BRI, BNI,
Penguatan Kapasitas Mandiri)
Nilai Ekonomi Finansial/ Keuangan b. Recovery Rate Lebih baik dari tahun
5 S
Sosial - Sosial kepada masyarakat Subrogation (BRI, BNI, sebelumnya
Indonesia Mandiri, BTN)
c. Realisasi Penyaluran
KPR Subsidi (BTN)
Peningkatan Daya Saing a. Average Balance Dana
6 dalam Hal Perolehan Dana C Lebih baik dari tahun
Murah
Murah sebelumnya
b. CASA Ratio

- Realisasi KPI Ultra


Mikro (BRI)
- Active User Livin dan
Kopra (Mandiri)
Pemimpin industri - Pertumbuhan volume
Inovasi Model pembiayaan yang inovatif transaksi layanan digital
7 C Lebih baik dari tahun
Bisnis dan berorientasi pada untuk nasabah
sebelumnya
inklusi keuangan wholesale dan retail
(BNI)
- Jumlah unit rumah yang
didanai melalui KPR
Program Rumah
Millenial (BTN)
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
8 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Implementasi integrasi ATM
Pemimpin di bidang IT
9 C (Project Jalin) dan EDC Sesuai milestone
Kepemimpinan Banking
Payment.
Teknologi
Pemimpin di bidang IT Jumlah transaksi layanan Lebih baik dari tahun
10 G
Banking Digital Channel (BTN) sebelumnya
-72-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Pemimpin di bidang IT Cyber Security Breach


11 G Sesuai Ketentuan
Banking (Zero incident)
Peningkatan tata kelola Rating Environment, Social, Lebih baik dari tahun
12 G
perusahaan Government (ESG) sebelumnya
- Peningkatan kontribusi
laba dan fee income dari
perusahaan anak (BRI)
- Kontribusi Laba
Perusahaan Anak
(Mandiri) - Sesuai milestone (BNI)
- Penguatan Jaringan dan - Lebih baik dari tahun
Peningkatan Perluasan pasar dan C Kapabilitas Internasional sebelumnya (BRI,
13
Investasi peningkatan investasi (BNI Go Global) (BNI) Mandiri, BTN)
- Pertumbuhan jumlah - Lebih baik dari tahun
nasabah retail yang sebelumnya
menggunakan fasilitas
BTN Properti dan Smart
Residence (BTN)
- Peningkatan green
financing
Penyelesaian investasi S
14 - Realisasi PMN (BTN) - Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
15 S
unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
16 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
Pengembangan nominated talent
Talenta Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
17 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
18 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-73-

2. Klaster Industri Energi, Minyak dan Gas


a) Sub Klaster Energi

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
WACC
Menjaga kondisi keuangan
Nilai Ekonomi
BUMN dengan
Sosial - a. Interest Bearing Debt
mempertahankan rasio-
Finansial to EBITDA
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
3 b. Interest Bearing Debt
service setara dengan sebelumnya
to Invested Capital
rasio-rasio yang ada pada
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Penyelesaian laporan Penyelesaian dan
4 keuangan audit Tahun G penyampaian laporan Sesuai ketentuan
Buku 2023 keuangan audit tahun 2023
Nilai Ekonomi
Peningkatan efisiensi Lebih baik dari tahun
Sosial - 5 C Distribution Efficiency Rate
operasional perusahaan sebelumnya
Operasional
Peningkatan elektrifikasi Lebih baik dari tahun
6 S Rasio Elektrifikasi Nasional
diluar Jawa Bali sebelumnya
Nilai Ekonomi Implementasi ESG, a. Penyelesaian Roadmap
Sosial - Sosial pengembangan dan Energy Transition
E a. Sesuai milestone
7 b. Penyelesaian program
implementasi Peta Jalan b. Sesuai milestone
dedieselisasi dan
inisiatif dekarbonisasi gasifikasi
a. Optimasi Holding
Optimasi Holding Subholding dengan a. Sesuai milestone
G
8 penyelesaian End State b. Lebih baik dari tahun
Subholding
b. Peningkatan pendapatan sebelumnya
beyond KWh
a. Dukungan infrastruktur
Inovasi Model kendaraan listrik melalui
Bisnis Infrastruktur kendaraan E peningkatan jumlah Lebih baik dari tahun
9
listrik (EV) SPKLU sebelumnya
b. Jumlah transaksi melalui
PLN Mobile
Perbaikan Penerapan Implementasi Roadmap
10 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Melaksanakan grid
reinforcement dan Keandalan sistem Lebih baik dari tahun
11 C
Distribusi ekselen berbasis kelistrikan sebelumnya
digital
Kepemimpinan
Pembangunan green
Teknologi
enabling super grid dan Pencapaian program green
12 smart grid sesuai dengan C enabling super grid dan Sesuai milestone
rencana pengembangan smart grid
pembangkit EBT
Peningkatan Penyelesaian investasi
13 S Realisasi PMN Sesuai milestone
Investasi yang didanai dari PMN
-74-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Peningkatan Kapasitas Jumlah tambahan kapasitas Lebih baik dari tahun


14 E
Pembangkit EBT pembangkit EBT sebelumnya
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
15 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
16 S
Pengembangan unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Talenta Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
17 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
18 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

b) Sub Klaster Minyak dan Gas

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
WACC
Menjaga kondisi keuangan
Nilai Ekonomi
BUMN dengan
Sosial - a. Interest Bearing Debt
mempertahankan rasio-
Finansial to EBITDA
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
3 b. Interest Bearing Debt
service setara dengan sebelumnya
to Invested Capital
rasio-rasio yang ada pada
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Penyelesaian laporan Penyelesaian dan
4 keuangan audit Tahun G penyampaian laporan Sesuai ketentuan
Buku 2023 keuangan audit tahun 2023
Nilai Ekonomi Pembangunan infrastruktur Akselerasi pembangunan
Sosial - 5 jaringan gas untuk sektor C,S infrastruktur jaringan gas Sesuai milestone
Operasional rumah tangga untuk sektor rumah tangga
Peningkatan efektivitas
Akselerasi implementasi
produksi dan mendukung
technology leadership (studi
ketercapaian Net Zero
6 E,S,G CCS/CCUS) untuk Sesuai milestone
Emission (NZE) melalui
mendukung ketercapaian
technology leadership
Net Zero Emission (NZE)
Nilai Ekonomi (studi CCS/CCUS)
Sosial - Sosial Mengoptimalkan sumber
daya dalam negeri untuk
penghematan deficit Akselerasi implementasi
7 E,S,G Sesuai milestone
Neraca Perdagangan pengembangan biofuel
Migas melalui
pengembangan biofuel
Akselerasi atas
Inovasi Model Implementasi subsidi
8 C,S implementasi subsidi Sesuai milestone
Bisnis langsung/tepat sasaran
langsung/tepat sasaran
-75-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Peningkatan Produksi
Kepemimpinan Peningkatan Produksi dan Migas dan Tambahan Lebih baik dari tahun
10 C
Teknologi reserves Minyak dan Gas cadangan terbukti (proven sebelumnya
reserve P1)
Percepatan pencapaian Kemajuan pencapaian
Peningkatan
11 proyek-proyek di bisnis C proyek-proyek di bisnis Sesuai milestone
Investasi
pengolahan dan petrokimia pengolahan dan petrokimia
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
12 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
13 S
unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Kepemimpinan dan
perubahan budaya -
(30,300,3000:
Mengembangkan 30
Pengembangan Successor List Readines & Lebih baik dari tahun
14 pemimpin senior, S
Talenta SLA for Delta Position sebelumnya
akselerasi 300 rising-stars,
meneruskan perubahan
melalui 3000 agen
perubahan)
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
15 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
16 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-76-

3. Klaster Jasa Infrastruktur


a) Sub Klaster Jasa Konstruksi

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
WACC
Menjaga kondisi keuangan
BUMN dengan
a. Interest Bearing Debt
mempertahankan rasio-
to EBITDA
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
Nilai Ekonomi 3 b. Interest Bearing Debt
service setara dengan sebelumnya
Sosial - to Invested Capital
rasio-rasio yang ada pada
Finansial
perusahaan dengan rating
Invesment Grade
Mendapatkan pola
pendanaan dengan
memperhatikan prinsip
kehati-hatian dan tepat
Cash Conversion Cycle Lebih baik dari tahun
4 guna serta menerapkan C
(CCC) sebelumnya
asset liability management
dengan meningkatkan
kualitas collection period
dan inventory turnover
Membentuk BUMN Karya
juara di sektor-sektor kunci a. On time on budget Lebih baik dari tahun
C
5 b. Order book burn rate
untuk mendukung sebelumnya
Nilai Ekonomi c. Zero fatality accident
perkembangan ekonomi
Sosial -
Menjadi market leader dan
Operasional
mengembangkan Revenue from focus & Lebih baik dari tahun
6 C
kapabilitas di segmen champion segment sebelumnya
focus dan segmen juara
Percepatan Penyelesaian Pencapaian Penyelesaian Lebih baik dari tahun
7 C
PSN/Penugasan PSN/Penugasan sebelumnya
Nilai Ekonomi
Peningkatan Penggunaan Peningkatan TKDN
Sosial - Sosial Lebih baik dari tahun
8 Produk Dalam Negeri S dibandingkan tahun
sebelumnya
(P3DN) sebelumnya
Menjadi market leader dan
mengembangkan % Penyelesaian konsolidasi
9 C Sesuai milestone
kapabilitas di segmen BUMN Karya pada 2024
focus dan segmen juara
Mengkaji kebutuhan
Inovasi Model Memastikan kesehatan
restrukturisasi dan/atau
Bisnis 10 kinerja dan keberlanjutan C Sesuai milestone
melaksanakan program
usaha Perusahaan
restrukturisasi Perusahaan
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
11 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Mengadopsi advanced
Kepemimpinan Implementasi ERP dan
12 technology untuk daya C Sesuai milestone
Teknologi BIM/VDC
saing yang baik
-77-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Implementasi IT Minimal INDI 4.0 level


Governance dan Kesiapan maturity harus lebih baik Lebih baik dari tahun
13 C
menghadapi Revolusi dibandingkan tahun sebelumnya
Industri 4.0 sebelumnya
Melaksanakan divestasi
Peningkatan 14 C Asset Recycling Sesuai milestone
portofolio
Investasi
Penyelesaian investasi
15 S Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
16 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan professional sebelumnya
nominated talent
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
17 S
unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Pengembangan
Rasio Pemenuhan
Talenta Menciptakan SDM yang
18 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
HK, Brantas, Wika, PP :
19 Penyehatan Dana Pensiun G Implementasi Roadmap Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

b) Sub Klaster Jalan Tol

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
Nilai Ekonomi WACC
Sosial - Menjaga kondisi keuangan
Finansial BUMN dengan
a. Interest Bearing Debt
mempertahankan rasio-
to EBITDA
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
3 b. Interest Bearing Debt
service setara dengan sebelumnya
to Invested Capital
rasio-rasio yang ada pada
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Melakukan optimalisasi Lebih baik dari tahun
4 C Cost/km operated
pengelolaan jalan tol sebelumnya
Nilai Ekonomi Melakukan sinergi dengan Lebih baik dari tahun
5 C Km operated
Sosial - BUMN konstruksi sebelumnya
Operasional Persentase jumlah ruas tol
Penyesuaian tarif jalan tol Lebih baik dari tahun
6 S yang disesuaikan tarif
sesuai dengan rencana sebelumnya
tolnya
Peningkatan Penggunaan Peningkatan TKDN
Nilai Ekonomi Lebih baik dari tahun
7 Produk Dalam Negeri S dibandingkan tahun
Sosial - Sosial sebelumnya
(P3DN) sebelumnya
Pengembangan lini bisnis Pertumbuhan Pendapatan
Inovasi Model konsesi jalan tol: proyek Usaha dari Lini Bisnis Lebih baik dari tahun
8 C
Bisnis konstruksi tol, Pengoperasian Jalan Tol sebelumnya
penambahan ruas, dan Prospektif
-78-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

penyesuaian tarif &


standar pelayanan
minimal;
Pengembangan lini bisnis
Pembangunan Rest Area
pengoperasian &
C TIP Pengembangan Taman Sesuai milestone
pemeliharaan jalan tol;
Mini Tahap II
Pengembangan lini bisnis
prospektif, e.g., kontrak
utilitas dan iklan, wilayah
terintegrasi
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Melanjutkan program
pengembangan Intelligent
Pengembangan ITS level 4
transport system -- ITS
10 C & Pengembangan Sesuai milestone
(Intellegent transport
Datawarehouse Operasi
System dan Electronic Toll
Kepemimpinan
Collection)
Teknologi
Enhancement JIMMS
Melanjutkan
(modul jembatan,
pengembangan Intelligent
11 C perkerasan, lingkungan) & Sesuai milestone
Tollroad Maintenance
Integrasi perlengkapan
System -- ITMS
Early warning system
Pembangunan proyek
Lebih baik dari tahun
12 jalan tol baik PSN maupun C Progres Konstruksi jalan tol
sebelumnya
non PSN
Melakukan alternative &
creative financing dan/atau
Peningkatan creative financing dalam
Aksi Korporasi: asset
Investasi bentuk instrumen equity
recycling dan pengeluaran Lebih baik dari tahun
13 dan hutang melalui aksi- C
instrumen hutang atau sebelumnya
aksi korporasi di antaranya
bentuk lainnya
asset recycling dan
pengeluaran instrumen
hutang atau bentuk lainnya
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
14 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
15 S
Pengembangan unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Talenta Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
16 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
17 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun

*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial


-79-

c) Sub Klaster Perumahan

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Melalukan Ekspansi yang EBITDA dan Cash from Lebih baik dari tahun
1 C
profitable operation sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
Nilai Ekonomi WACC
Sosial - Menjaga kondisi keuangan
Finansial BUMN dengan
a. Interest Bearing Debt
mempertahankan rasio-
to EBITDA
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
3 b. Interest Bearing Debt
service setara dengan sebelumnya
to Invested Capital
rasio-rasio yang ada pada
perusahaan dengan rating
Invesment Grade
Melakukan pemasaran
produk secara retail, kerja Jumlah produk yang BAST
Lebih baik dari tahun
Nilai Ekonomi 4 sama penjualan/marketing S ditambah Jumlah produk
sebelumnya
Sosial - agent, bulksales, dan/atau yang belum BAST
Operasional digital marketing
Luasan lahan yang Lebih baik dari tahun
5 Peningkatan Legalitas S
tersertifikasi HPL/HGB sebelumnya
Kontribusi Perumnas
Nilai Ekonomi dalam mendukung RPJMN Jumlah rumah MBR yang Lebih baik dari tahun
6 G
Sosial - Sosial 2020-2024 yang terjual sebelumnya
ditetapkan Pemerintah
Melanjutkan inovasi bidang
pemasaran melalui Persentase jumlah
Lebih baik dari tahun
7 Digitalisasi/Aplikasi C pemasaran melalui channel
sebelumnya
Pemasaran berbasis digital
Customer
Melanjutkan Implementasi
8 S Sertifikasi Green Housing Sesuai milestone
program Green Housing
Inovasi Model Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
Bisnis 9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Penerapan alternatif bisnis
Menjalin kerja sama dengan
10 model untuk C Sesuai milestone
strategic partner
pengembangan proyek
Melakukan restrukturisasi
Melaksanakan roadmap
11 dalam rangka penyehatan C Sesuai milestone
restrukturisasi Perusahaan
kinerja perusahaan
Peningkatan Keamanan
Lisensi BSSN untuk
12 Data dan Informasi C Sesuai milestone
Kepemimpinan Computer Security Incident
Customer
Teknologi
Implementasi IT IT Governance Maturity
13 C Sesuai milestone
Governance Level
Penyelesaian investasi
14 S Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
Peningkatan
Melakukan pembulatan
Investasi Luas lahan kantong yang Lebih baik dari tahun
15 tanah kantong pada C
dibebaskan sebelumnya
proyek existing
-80-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Rasio Top Talent Muda


Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
16 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Pengembangan Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
17 S
Talenta unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
18 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

d) Sub Klaster Semen

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
Nilai Ekonomi WACC
Sosial - Menjaga kondisi keuangan
Finansial BUMN dengan
a. Interest Bearing Debt
mempertahankan rasio-
to EBITDA
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
3 b. Interest Bearing Debt
service setara dengan sebelumnya
to Invested Capital
rasio-rasio yang ada pada
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Mengoptimalkan
Nilai Ekonomi penciptaan nilai klister Lebih baik dari tahun
4 C Kiln Utilization rate
Sosial perasional melalui optimasi jaringan & sebelumnya
end-to-end supply chain
Implementasi ESG,
pengembangan dan
Pengurangan Emisi Carbon Lebih baik dari tahun
5 implementasi Peta Jalan E
(CO2) sebelumnya
Nilai Ekonomi inisiatif dekarbonisasi dan
Sosial - Sosial penurunan emisi
Peningkatan Penggunaan Peningkatan TKDN
Lebih baik dari tahun
6 Produk Dalam Negeri S dibandingkan tahun
sebelumnya
(P3DN) sebelumnya
Meningkatkan Inovasi
pemasaran, memperluas
Non Cement Contribution to Lebih baik dari tahun
7 bisnis, dan mendorong C
total Revenue sebelumnya
modernisasi ritel untuk
Inovasi Model
produk Non-Cement
Bisnis
Penciptaan nilai dari Penciptaan nilai dari
8 C Sesuai milestone
Integrasi BUMN Semen Integrasi BUMN Semen
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Melanjutkan Plant Automation Proses
Kepemimpinan
10 implementasi next wave G Produksi Berbasis Industri Sesuai milestone
Teknologi
improvement melalui 4.0
-81-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Industri 4.0 & analitik


dalam operasi
Melanjutkan implementasi Project milestone
11 analitik canggih dan digital G completion for planned tech Sesuai milestone
yang inovatif dan terpusat initiative
Melanjutkan implementasi
penyelasaran portofolio Project milestone
12 anak perusahaan sesuai G completion for corporate Sesuai milestone
Peningkatan dengan arahan strategis action, incl. Capex planned
Investasi klaster semen
Ekstrak nilai dari aset Project milestone
13 berwujud tetap non- C completion for optimalism Sesuai milestone
produktif Asset Non Core
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
14 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
15 S
Pengembangan unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Talenta Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
16 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
17 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun

*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial


-82-

4. Klaster Jasa Asuransi dan Dana Pensiun


a) Sub Klaster Holding Asuransi

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Fokus pada bisnis yang


sehat dengan tingkat
Lebih baik dari tahun
1 pengembalian/return G EBITDA (konsolidasi)
sebelumnya.
terhadap Pemegang
Saham yang optimal
Fokus pada bisnis yang
sehat dengan tingkat
Lebih baik dari tahun
2 pengembalian/return C ROE (Konsolidasi)
sebelumnya.
terhadap Pemegang
Saham yang optimal
Fokus pada bisnis yang
sehat dengan tingkat
Hasil Underwriting Lebih baik dari tahun
3 pengembalian/return C
(Konsolidasi) sebelumnya
terhadap Pemegang
Nilai Ekonomi
Saham yang optimal
Sosial -
Fokus pada bisnis yang
Finansial
sehat dengan tingkat
Lebih baik dari tahun
4 pengembalian/return C Cashflow form Operation
sebelumnya
terhadap Pemegang
Saham yang optimal
Menjaga kondisi keuangan
dengan mempertahankan Lebih baik dari tahun
5 C DSCR
debt service dengan rating sebelumnya.
Investment Grade
Restrukturisasi portofolio
Lebih baik dari tahun
6 dan perbaikan kinerja grup C Peningkatan RBC
sebelumnya.
Perusahaan
Penyelesaian laporan Penyelesaian dan
7 keuangan audit Tahun G penyampaian laporan Sesuai ketentuan
Buku 2023 keuangan audit tahun 2023
Melakukan perbaikan
Nilai Ekonomi Perbaikan Combined Ratio
proses bisnis dan Lebih baik dari tahun
Sosial - 8 C (COR) Anper Asuransi dan
mendorong pertumbuhan sebelumnya.
Operasional Penjaminan
kinerja bisnis yang kuat
Volume penjaminan KUR
Optimalisasi pelaksanaan
9 C dan/atau penugasan Sesuai ketentuan
penugasan pemerintah
pemerintah lainnya
Nilai Ekonomi
Penyelesaian secara
Sosial - Sosial
Optimalisasi transfer Tuntas Pengalihan
10 C Sesuai ketentuan
portofolio Jiwasraya Portofolio Liabilitas Polis
Jiwasraya ke IFG Life
Penyelesaian paralel run
Menyelesaikan persiapan
dan penyelesaian
11 Implementasi PSAK 71 G Sesuai ketentuan
implementasi PSAK 71 dan
dan 74
74
HUW bisnis di luar
Inovasi Model Pengembangan bisnis di
penugasan dari LoB sesuai Lebih baik dari tahun
Bisnis 12 luar penugasan pada C
dengan fokus bisnis (Anper sebelumnya
anggota holding IFG
Aspen)
Pengembangan bisnis di
Pemenuhan target bisnis Lebih baik dari tahun
13 luar penugasan pada C
sesuai kajian PMN IFG Life sebelumnya
anggota holding IFG
-83-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan Lebih baik dari tahun
14 C Perbaikan Penerapan
Manajemen Risiko sebelumnya
Manajemen Risiko
Integrasi infrastruktur,
aplikasi, teknologi
Integrasi MIS induk dan
informasi induk- anper Lebih baik dari tahun
15 C Anak Perusahaan (Front
serta peningkatan core/ sebelumnya
Kepemimpinan End dan Back End)
surrounding system dan
Teknologi
tata kelola data.
Implementasi sistem Implementasi sistem
Lebih baik dari tahun
16 konsolidasi laporan G konsolidasi laporan
sebelumnya.
keuangan di IFG group keuangan terintegrasi
Melakukan optimalisasi
manajemen portofolio aset
investasi untuk mencapai Lebih baik dari tahun
17 C Yield on Investment (YoI)
optimalisasi return dengan sebelumnya.
tetap turut mendukung
AYD.
Peningkatan Melakukan optimalisasi
Investasi manajemen portofolio aset
investasi untuk mencapai Rasio Kecukupan Investasi Lebih baik dari tahun
18 G
optimalisasi return dengan (RKI) sebelumnya.
tetap turut mendukung
AYD.
Penyelesaian investasi
19 S Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
20 S
unggul dan professional nominated talent sebelumnya
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
21 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan professional sebelumnya
nominated talent
Implementasi talent mobility
Pengembangan Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
22 S Induk Perusahaan dan
Talenta unggul dan professional sebelumnya
Anak Perusahaan
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
23 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
24 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

b) Sub Klaster Asuransi Sosial

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Pengelolaan program yang


lebih sehat (termasuk
mempertahankan Hasil Underwriting Bersih
Nilai Ekonomi
keberlangsungan dan ditambah Hasil Investasi Lebih baik dari tahun
Sosial - 1 C
keberlanjutan program Realized>0 (Taspen dan sebelumnya
Finansial
yang dikelola serta ASABRI)
kesehatan keuangan
perusahaan)
-84-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Menjaga kemampuan
Perusahaan dalam Solvabilitas (Taspen dan Lebih baik dari tahun
2 G
memenuhi seluruh ASABRI) sebelumnya
kewajibannya
Nilai Ekonomi
Sosial - Expense Ratio (Taspen Lebih baik dari tahun
3 Efisiensi Biaya operasional C
Operasional dan ASABRI) sebelumnya

Pemenuhan komitmen
kinerja penyaluran dana
Peningkatan Service
4 S pensiun kepada Sesuai ketentuan
Excellence
Stakeholder (Taspen dan
ASABRI)
Nilai Ekonomi
Penambahan Loyalty
Sosial - Sosial Optimasi manfaat berupa Lebih baik dari tahun
5a S Benefit bagi peserta
Non Monetary Benefit sebelumnya
(ASABRI)
Terwujudnya sustainable Peningkatan Sosial Return
Lebih baik dari tahun
5b development program S on Investment (SROI)
sebelumnya.
TJSL (Taspen)
Terbitnya perubahan
peraturan yang dapat
Menjaga keberlangsungan memperbaiki
6 S Sesuai milestone
program THT dan JKm keberlangsungan program
THT dan JKm (Taspen dan
ASABRI)
-Perbaikan Risk Based
Peningkatan kontribusi Capital Taspen Life
Lebih baik dari tahun
7 nilai anak perusahaan C (Taspen)
sebelumnya
Inovasi Model terhadap induk - Peningkatan Kinerja
Bisnis Taspen Properti (Taspen)
Pemenuhan kelengkapan
data peserta yang
Peningkatan akurasi data mempengaruhi perhitungan Lebih baik dari tahun
8 G
kepesertaan cadangan dan pembayaran sebelumnya
klaim (ASABRI dan
Taspen)
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan Lebih baik dari tahun
9 C Perbaikan Penerapan
Manajemen Risiko sebelumnya
Manajemen Risiko
Digitalisasi layanan bagi Optimalisasi layanan digital Lebih baik dari tahun
10 S
peserta TASPEN TASPEN (TOOS) (Taspen) sebelumnya
Penyelesaian paralel run
Menyelesaikan persiapan
dan penyelesaian
11 Implementasi PSAK 71 G Sesuai ketentuan
implementasi PSAK 71 dan
dan 74
74 (Taspen dan ASABRI)
Kepemimpinan Rasio antara jumlah peserta
Teknologi pensiun yang melakukan
otentikasi online terhadap
Optimasi penyediaan
jumlah peserta pensiun Lebih baik dari tahun
12 layanan digital bagi S
dalam daftar pembayaran sebelumnya
peserta
(Dapem) melalui Utilisasi
Platform Aplikasi ASABRI
STAR (ASABRI)
Peningkatan Hasil investasi yang lebih Yield on Investment (YoI)
13 C Sesuai ketentuan
Investasi baik dan optimalisasi aset (Taspen dan ASABRI)
-85-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Penguatan likuiditas Rasio Kecukupan Investasi


Lebih baik dari tahun
14 melalui diversifikasi Risiko C (RKI) (Taspen dan
sebelumnya
dan Optimasi Return ASABRI)
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam
15 unggul, profesional dan S nominated talent (Taspen
produktif dan ASABRI)
Lebih baik dari tahun
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang sebelumnya
(<=42 tahun) dalam
16 unggul, profesional dan S
nominated talent (Taspen
Pengembangan produktif
dan ASABRI)
Talenta
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
17 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Taspen: Implementasi
18 Penyehatan Dana Pensiun G Roadmap Penyehatan Sesuai milestone
Dana Pensiun
Keterangan:* E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

c) Sub Klaster Asuransi Jiwa

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Menjaga keseimbangan
biaya (Inflow dan Outflow) Lebih baik dari tahun
1 C Cash Flow from Operation
dalam rangka penyelesaian sebelumnya
proses likuidasi Jiwasraya

Penyelesaian aset properti


Nilai Ekonomi dan aset finansial terdiri dari
Sosial -
Menjaga keseimbangan
Finansial a. Pelunasan
biaya (Inflow dan Outflow)
2 C pembayaran Aset Sesuai ketentuan
dalam rangka penyelesaian
Citos
proses likuidasi Jiwasraya
b. Aset Reksadana Sita
dan Dividen Reksa
dana

Nilai Ekonomi
Sosial - Lebih baik dari tahun
3 Efisiensi Biaya operasional C Efficiency Ratio
Operasional sebelumnya

Program resolusi
penyelesaian permasalahan Target penyelesaian
4 S Sesuai milestone
portofolio yang menolak masalah hukum
Nilai Ekonomi
restru
Sosial - Sosial
Implementasi penyelesaian
Program penyelesaian
5 S permasalahan DPPK, DPLK Sesuai ketentuan
permasalahan Afiliasi
dan YKK
a. Penyelesaian
Pengalihan Aset
Program penyelesaian
sesuai Perencanaan
Inovasi Model pengalihan Aset dan S
6 b. Penyelesaian Sesuai ketentuan
Bisnis liabilitas Jiwasraya Kepada
Pengalihan Liabilitas
IFG Life
sesuai Perencanaan
-86-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Perencanaan perusahaan Implementasi hasil kajian


7 C Sesuai ketentuan
pasca pengalihan portofolio Jiwasraya pasca pengalihan
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
8 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Optimalisasi IT dalam
Kepemimpinan Pemenuhan Layanan TI Lebih baik dari tahun
9 rangka pelayanan portofolio C
Teknologi (Service Level Agreement) sebelumnya
Jiwasraya yang tertinggal
Penyelesaian
permasalahan status
Lebih baik dari tahun
10 Optimalisasi aset properti C kepemilikan aset tanah dan
sebelumnya
bangunan untuk
Peningkatan ditingkatkan legalitasnya
Investasi Penyelesaian
permasalahan
Optimalisasi aset properti Lebih baik dari tahun
11 C kepenghunian atas asset
sebelumnya
tanah dan bangunan
perusahaan
Implementasi Employee Employee Enggagement Lebih baik dari tahun
12 S
Engagement Indeks sebelumnya
Rasio Pemenuhan
Pengembangan Menciptakan SDM yang
13 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
Talenta unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
14 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
Keterangan:* E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

d) Sub Klaster Reasuransi

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Meningkatkan nilai Lebih baik dari tahun


1 C Hasil Underwriting Bersih
perusahaan sebelumnya
Nilai Ekonomi
Meningkatkan nilai Lebih baik dari tahun
Sosial - 2 C Risk Based Capital (RBC)
perusahaan sebelumnya
Finansial
Meningkatkan nilai Arus Kas Perusahaan Lebih baik dari tahun
3 C
perusahaan Positif sebelumnya
Mencapai Efektifitas dan
efisiensi perusahaan untuk Menjaga combine ratio
memberikan gambaran dibawah 100% dan Lebih baik dari tahun
4 C
Nilai Ekonomi menyeluruh tentang membaik dari waktu ke sebelumnya
Sosial - profitabilitas underwriting waktu
Operasional perusahaan
Risk management dan
Lebih baik dari tahun
5 pengambilan keputusan C Credit rating
sebelumnya
bisnis secara prudent
Dukungan reasuransi
Nilai Ekonomi produk asuransi jiwa dan Lebih baik dari tahun
6 S Gross Premi Reasuransi
Sosial - Sosial Tabungan Pendidikan sebelumnya
Nasional
Peningkatan komposisi
Inovasi Model Transformasi bisnis untuk Lebih baik dari tahun
7 C portofolio Treaty Non
Bisnis meningkatkan profitabilitas sebelumnya
Proporsional
-87-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Perbaikan portofolio di
8 Business sustainability G Class of Business yang
tidak sehat Lebih baik dari tahun
Penyelesaian masalah sebelumnya
9 Business sustainability C hukum yang dihadapi
perusahaan
Penyelesaian paralel run
Menyelesaikan persiapan
dan penyelesaian
10 Implementasi PSAK 71 dan G Sesuai ketentuan
implementasi PSAK 71 dan
74
74
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
11 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
12 Menyelesaikan OWK G Penyelesaian OWK Sesuai ketentuan
Pengembangan Sistem IT
Pada peran fungsi core
Pengembangan Teknologi system dalam percepatan
Lebih baik dari tahun
13 dan otomalisasi proses C implementasi perbaikan
sebelumnya
Kepemimpinan bisnis proses bisnis yang
Teknologi berdampak pada data
quality (Data Improvement)
Pengembangan Teknologi Pengembangan dan
Lebih baik dari tahun
14 dan otomalisasi proses G Implementasi Host to Host
sebelumnya
bisnis pada ceding segmentasi II
Pengelolaan investasi yang
Lebih baik dari tahun
15 terintegrasi dengan GCG C Yield on Investment (YoI)
sebelumnya
Peningkatan dan profitable
Investasi Pengelolaan investasi yang
Rasio Kecukupan Investasi Lebih baik dari tahun
16 terintegrasi dengan GCG C
(RKI) sebelumnya
dan profitable
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
17 S
unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
18 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Pengembangan Implementasi Program
Talenta Menciptakan SDM yang Advanced talent Lebih baik dari tahun
19 S
unggul dan profesional development dan career sebelumnya
path
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
20 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko

*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial


-88-

5. Klaster Jasa Pariwisata dan Pendukung


a) Sub Klaster Pariwisata

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan realisasi Lebih baik dari tahun
2 C ROIC >= WACC
ROIC sama dengan atau di sebelumnya
atas WACC
Menjaga kondisi keuangan
Nilai Ekonomi BUMN dengan
Sosial – a. Interest Bearing Debt to
mempertahankan rasio-
Finansial EBITDA
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
3 b. Interest Bearing Debt to
service setara dengan rasio- sebelumnya
Invested Capital
rasio yang ada pada
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Penyelesaian laporan Penyelesaian dan
4 keuangan audit Tahun Buku G penyampaian laporan Sesuai ketentuan
2023 keuangan audit tahun 2023
Menerapkan pelayanan
yang optimal berlandaskan Skor Customer Satisfaction Lebih baik dari tahun
5 C
keramahan Indonesia Index sebelumnya
Nilai Ekonomi
(Indonesian Hospitality)
Sosial -
Penerapan Operational
Operasional
Excellence & Penyelesaian penataan
6 C Sesuai milestone
mengoptimalkan Cost single airport operation
Efficency
Menjadi motor penggerak
Pelaksanaan program/event
kebangkitan ekonomi sosial
Nilai Ekonomi pariwisata dengan Lebih baik dari tahun
7 melalui kolaborasi S
Sosial - Sosial ekosistem pariwisata sebelumnya
ekosistem pariwisata
nasional dan daerah
nasional dan daerah
Jumlah kerja sama bisnis
Peningkatan kapasitas
antar anak usaha dan pihak
bisnis perusahaan melalui Lebih baik dari tahun
8 C ketiga dalam
orkestrasi ekosistem sebelumnya
pengembangan dan
pariwisata
pemasaran produk bersama
Peningkatan kapasitas
Jumlah User Pengguna
bisnis perusahaan melalui
9 C Program Loyalty Injourney Sesuai milestone
orkestrasi ekosistem
Group membership
Inovasi Model pariwisata
Bisnis Peningkatan kapasitas
Penyelesaian penataan
bisnis perusahaan melalui
10 C portofolio bisnis bidang Sesuai milestone
orkestrasi ekosistem
usaha penunjang bandara
pariwisata
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
11 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Penataan Industri Airline
12 Perbaikan Model Bisnis C Sesuai milestone
BUMN kedalam Injourney
Peningkatan standar
Kepemimpinan kualitas operasional Jumlah layanan TI yang
13 G Sesuai milestone
Teknologi penerbangan dan terintegrasi
kepariwisataan dengan
-89-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

memanfaatkan teknologi
digital.
Peningkatan standar
kualitas operasional
Implementasi Tourism
penerbangan dan
14 C Collaborative Platform Sesuai milestone
kepariwisataan dengan
Tahap 3
memanfaatkan teknologi
digital.
Penyelesaian
Optimalisasi aset dan
15 C pembangunan fasilitas Sesuai milestone
kolaborasi ekosistem
kesehatan KEK Sanur
Penyelesaian investasi yang
16 S Realisasi PMN Sesuai milestone
didanai dari PMN
Ekspansi bisnis dan pasar Pengembangan bandara
17 C Sesuai milestone
Peningkatan kepariwisataan prioritas
Investasi Unlock value aset
perusahaan untuk
18 Optimalisasi aset C pemenuhan CAPEX dan Sesuai milestone
pengurangan kewajiban
bandara
Ekspansi bisnis Pembentukan Tourism
19 C Sesuai milestone
kepariwisataan Fund
a. Rasio Top Talent Muda
(≤42 tahun) dalam
Menciptakan SDM yang S nominated talent Lebih baik dari tahun
20
unggul dan profesional b. Rasio Perempuan dalam sebelumnya
nominated talent
Pengembangan
Talenta
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
21 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
22 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun

*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

b) Sub Klaster Transportasi Udara

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan realisasi Lebih baik dari tahun
2 C ROIC >= WACC
ROIC sama dengan atau di sebelumnya
atas WACC
Nilai Ekonomi
Sosial - Menjaga kondisi keuangan
Finansial BUMN dengan
a. Interest Bearing Debt to
mempertahankan rasio-
EBITDA
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
3 b. Interest Bearing Debt to
service setara dengan sebelumnya
Invested Capital
rasio-rasio yang ada pada
perusahaan dengan rating
Investment Grade
-90-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Menjaga likuiditas melalui Ketersedian sinking fund


Lebih baik dari tahun
4 pengelolaan kas yang C untuk pembayaran
sebelumnya
efektif kewajiban sesuai target
Penyelesaian laporan Penyelesaian dan
5 keuangan audit Tahun G penyampaian laporan Sesuai ketentuan
Buku 2023 keuangan audit tahun 2023
Peningkatan operating Lebih baik dari tahun
6 C Total Operating Revenue
excellence sebelumnya
Nilai Ekonomi
Peningkatan operating Lebih baik dari tahun
Sosial - 7 C Utilisasi pesawat
excellence sebelumnya
Operasional
Peningkatan operating Rasio Jumlah SDM dengan Lebih baik dari tahun
8 C
excellence Jumlah Armada sebelumnya
Pelayanan rute sektor
Mendorong perkembangan
Nilai Ekonomi prioritas pariwisata (Bali, Lebih baik dari tahun
9 sektor pariwisata dan S
Sosial - Sosial Manado, Medan, Jogja, sebelumnya
ekspor
Lombok)
Perubahan operating
Total Route Result Positif Lebih baik dari tahun
10 model untuk menciptakan C
(max deviasi 10%) sebelumnya
efisiensi biaya
Inovasi Model Implementasi Roadmap
Bisnis Perbaikan Penerapan
11 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
12 Perbaikan Model Bisnis C Integrasi Maskapai BUMN Sesuai milestone
Digitalization dan IT shared Implementasi master plan
13 G Sesuai milestone
service IT
Kepemimpinan Implementasi New
Teknologi Digitalization dan IT shared Distribution Channel (NDC)
14 G Sesuai milestone
service dan Optimalisasi Own
Channel
Peningkatan kapasitas Fleet Assignment Induk dan
15 C Sesuai milestone
operasional grup Anak sesuai Business Plan
Melaksanakan rencana
Peningkatan Akselerasi Restrukturisasi
16 C restrukturisasi pada Anak Sesuai milestone
Investasi Anak Perusahaan
Perusahaan
Penyelesaian investasi
17 S Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
18 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Pengembangan Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
19 S
Talenta unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
20 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko

*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial


-91-

c) Sub Klaster Navigasi Udara

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Nilai Ekonomi Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
Sosial - sebelumnya
dengan atau di atas
Finansial
WACC
Memaksimalkan Rasio Biaya Operasional
Lebih baik dari tahun
3 penerimaan pembayaran C Terhadap Pendapatan
sebelumnya
dari pengguna jasa Operasional
Mempertahankan dan
meningkatkan kualitas Pemenuhan Acceptable
4 keselamatan serta G Level of Safety Sesuai ketentuan
keamanan pelayanan Performance
navigasi penerbangan
Nilai Ekonomi
Mempertahankan dan
Sosial -
meningkatkan kualitas
Operasional Implementasi User
5 keselamatan serta G Sesuai ketentuan
Preferred Route (UPR)
keamanan pelayanan
navigasi penerbangan
Lebih baik dari tahun
6 Customer centric G Customer Satisfaction Index
sebelumnya
Meningkatkan Peran Kesiapan layanan sesuai
Nilai Ekonomi dalam Konektivitas Udara agreement on Jakarta &
7 S Sesuai milestone
Sosial - Sosial untuk Mendukung Singapore FIRs
Pertumbuhan Ekonomi Realignment
Optimalisasi layanan
Optimalisasi Bisnis Lebih baik dari tahun
8 C navigasi penerbangan di
Eksisting sebelumnya
Bandara prioritas
Implementasi hasil
Inovasi Model Struktur organisasi yang
9 G penataan struktur Sesuai milestone
Bisnis ramping dan efektif
organisasi dan merit system
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
10 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Pengembangan aplikasi A-
11 Digitalisasi alat navigasi G CDM (Airport Collaborative Sesuai milestone
Kepemimpinan Decision Making)
Teknologi Pengembangan Implementasi Aplikasi ATIS
12 Digitalisasi Proses Bisnis G (Automatic Terminal Sesuai ketentuan
Perusahaan Information Service)
Penyelesaian investasi
13 S Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
Peningkatan Optimalisasi dan
Investasi peningkatan kualitas Peremajaan Peralatan Lebih baik dari tahun
14 G
layanan navigasi Navigasi Non-PMN sebelumnya
penerbangan
Pengembangan yang
Rasio Top Talent Muda
berkelanjutan dan Lebih baik dari tahun
15 S (<=42 tahun) dalam
Pengembangan manajemen SDM yang sebelumnya
nominated talent
Talenta efektif
Menciptakan talent yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
16 S
unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
-92-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
17 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-93-

6. Klaster Telekomunikasi dan Teknologi


a) Sub Klaster Telekomunikasi

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan Lebih baik dari tahun
2 C ROIC >= WACC
realisasi ROIC sama sebelumnya
dengan atau di atas WACC
Nilai Ekonomi
Menjaga kondisi keuangan
Sosial -
BUMN dengan
Finansial a. Interest Bearing Debt
mempertahankan rasio-
rasio gearing dan debt to EBITDA Lebih baik dari tahun
G
3 b. Interest Bearing Debt
service setara dengan sebelumnya
to Invested Capital
rasio-rasio yang ada pada
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Memaksimalkan Operational Excellence:
Nilai Ekonomi
operasional dan capital Lebih baik dari tahun
Sosial - 4 C a. FMC Penetration
efficiency sejalan dengan sebelumnya
Operasional b. CAPEX to Revenue
utilisasi spektrum
Digitized Nation:
Mendukung perekonomian Micro, Small, and Medium
Nilai Ekonomi Lebih baik dari tahun
5 dan sosial Indonesia E,S Enterprises (MSME)
Sosial - Sosial sebelumnya
melalui digital impacted

Sustainability
Contributions: mendorong
pengembangan Lebih baik dari tahun
6 E,S Social ventures invested
keberlanjutan di Indonesia sebelumnya
untuk membangun negara
yang makmur
Lean Operator: Menjaga
kondisi keuangan
perusahaan dengan
Cumulative Cost Saving
7 mempertankan optimisasi C Sesuai milestone
(Program)
penggunaan opex dan
capex yang efektif serta
efisien.
Inovasi Model
Sosial Fixed-Mobile FMC Financial Impact :
Convergence: memberikan
value proposition a. B2C EBITDA Margin
terintegrasi kepada after FMC Lebih baik dari tahun
8 C
pelanggan IH untuk b. FMC upselling and/or sebelumnya
meningkatkan ARPU dan cross-selling
meretensi pelanggan
mobile
a. Lebih baik dari tahun
sebelumnya
B2B & B2C Services a. B2B Services Ext
b. Lebih baik dari tahun
Leader: Menjadi pemimpin revenue (incl. DC ext
C sebelumnya
9 B2B/IT Digital dan pemain rev)
c. Sesuai RJPP
terkemuka B2C Digital b. B2B Digital IT Service
d. Lebih baik dari tahun
Service melalui kemitraan EBITDA Margin
sebelumnya
strategis dengan
-94-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

memanfaatkan keunggulan c. B2B Strategic


Telkom Group dan Partnership w/ Tech
mengoptimalkan kapital Giants
ekternal untuk d. B2C Digital services
meningkatkan skala dan (non-connectivity)
nilai perusahaan revenue
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
10 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Connectivity Leadership:
Mempertahankan
kepemimpinan serta Lebih baik dari tahun
11 C Mobile data revenue share
menjaga pertumbuhan sebelumnya
yang positif terkait mobile
Kepemimpinan
data revenue
Teknologi
Connectivity Leadership:
Mendukung ketersediaan
jaringan backbone sebagai National broadband roll-out
12 C Sesuai milestone
dasar akselerasi throughout Indonesia
menggelar national
broadband
Telkom Digital Venture:
Menjalankan dan
mengakselerasi world- a. Start up exit
class venture fund untuk (cumulative)
menawarkan modal, data, C b. Money multiplier on
13 Sesuai RJPP
dan akses ke pelanggan realized exit
untuk membantu (cumulative)
entrepreneus journey
Peningkatan
dalam menciptakan
Investasi
unicorn baru di Indonesia
Evolved Corp Structure
and Streamlined Subs:
Unlock value dari portfolio
bisnis untuk mendapatkan % of Subsidiaries with ROIC Lebih baik dari tahun
14 C
market fair value dan > WACC sebelumnya
menjalankan streamlining
subsidiary agar fokus
dalam bisnis
a. Rasio Perempuan
dalam nominated
talent
Menciptakan SDM yang S b. Rasio Top Talent Lebih baik dari tahun
15
unggul dan profesional Muda (<=42 tahun) sebelumnya
Pengembangan dalam nominated
Talenta talent

Menciptakan SDM yang Digital capability readiness Lebih baik dari tahun
16 G
unggul dan profesional (Build) sebelumnya
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
17 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-95-

b) Sub Klaster Teknologi

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan realisasi Lebih baik dari tahun
2 C ROIC >= WACC
ROIC sama dengan atau di sebelumnya
atas WACC
Nilai Ekonomi
Menjaga kondisi keuangan a. Interest Bearing Debt to
Sosial -
BUMN dengan EBITDA
Finansial
mempertahankan rasio-
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
3
service setara dengan rasio- b. Interest Bearing Debt to sebelumnya
rasio yang ada pada Invested Capital
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Penguatan Keunggulan
Nilai Ekonomi
Operasional 4.0 dan Peningkatan tingkat Lebih baik dari tahun
Sosial - 4 C
Pelayanan Percetakan efisiensi proses produksi sebelumnya
Operasional
Uang RI
Nilai Ekonomi Penerapan circular Lebih baik dari tahun
5 E Tingkat Daur Ulang Limbah
Sosial - Sosial economy sebelumnya
Pengembangan pasar bisnis Pertumbuhan Jumlah Lebih baik dari tahun
6 C
digital Customer Bisnis Digital sebelumnya
Pengembangan Produk Jumlah solusi bisnis digital Lebih baik dari tahun
7 C
Digital Security baru sebelumnya
Launching Aplikasi pada
Inovasi Model
Pemenuhan penugasan Kementerian/Lembaga
Bisnis 8 G Sesuai milestone
pemerintah sesuai penugasan
pemerintah
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Pengembangan Kapabilitas Lebih baik dari tahun
10 G IT Maturity level
Kelas Dunia sebelumnya
Kepemimpinan
Teknologi Pengembangan Kapabilitas Lebih baik dari tahun
11 G Skor INDI 4.0
Kelas Dunia sebelumnya

Jumlah kerja sama strategis


Pengembangan investasi Lebih baik dari tahun
12 C untuk pengembangan bisnis
Peningkatan dan kerja sama strategis sebelumnya
digital Peruri
Investasi
Persentase realisasi nilai Lebih baik dari tahun
13 Pengembangan Investasi C
investasi sebelumnya
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
14 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
15 S
Pengembangan unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Talenta Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
16 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
17 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-96-

7. Klaster Danareksa
a) Sub Klaster Danareksa

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
WACC
Menjaga kondisi keuangan
Nilai Ekonomi
BUMN dengan
Sosial -
mempertahankan rasio- a. Interest Bearing Debt
Finansial
rasio gearing dan debt G to EBITDA Lebih baik dari tahun
3
service setara dengan b. Interest Bearing Debt sebelumnya
rasio-rasio yang ada pada to Invested Capital
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Penyelesaian dan
Penyelesaian laporan
penyampaian laporan
4 keuangan audit Tahun G Sesuai ketentuan
keuangan audit tahun 2020
Buku 2020 - 2023
- 2023
Standarisasi business
Peningkatan pendapatan
5 G model recurring income Sesuai milestone
Nilai Ekonomi recurring income
pengelolaan kawasan
Sosial -
Implementasi operational Kenaikan pendapatan Fee
Operasional Lebih baik dari tahun
6 excellence pada C Based Income pada
sebelumnya
Danareksa Induk Holding.
Optimalisasi pelaksanaan
penugasan pemerintah Revitalisasi/Restrukturisasi
7 S Sesuai milestone
Nilai Ekonomi terkait restrukturisasi BUMN
Sosial - BUMN
Sosial Dukungan pelaksanaan
Peningkatan penggunaan Lebih baik dari tahun
8 program peningkatan S
TKDN pada Holding sebelumnya
produk dalam negeri
Penyaluran pembiayaan Penyaluran pendanaan dari
dalam rangka percepatan Danareksa Induk kepada
9 C Sesuai milestone
pengembangan usaha anggota holding atau
anggota holding ekosistem BUMN
Realisasi jumlah proyek
10 Implementasi IWF E Sesuai milestone
yang berjalan
Pengembangan ekosistem
Inovasi Model
resi gudang melalui Lebih baik dari tahun
Bisnis C
Penguatan Bisnis Anggota penambahan komoditas sebelumnya
11
Holding perdagangan baru (KBI)
Perolehan Kontrak dalam
C Sesuai milestone
skema KPBU
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
12 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Peningkatan kualitas
Implementasi ERP
Kepemimpinan (kecepatan dan akurasi)
13 G Danareksa pada anggota Sesuai milestone
Teknologi proses pelaporan
holding
keuangan berbasis IT
-97-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Peningkatan dan evaluasi


Implementasi keamanan
14 operasional dan bisnis G Sesuai milestone
cyber di holding Danareksa
berbasis IT
Pengembangan kegiatan Realisasi penyerapan
Lebih baik dari tahun
15 investasi pada anggota C investasi pada seluruh
sebelumnya
holding anggota holding
Peningkatan
Realisasi aktivitas bisnis di
Investasi 16 Operasionalisasi KITB C Sesuai milestone
KITB
Penyelesaian investasi
17 S Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
18 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
19 S
Pengembangan unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Talenta Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
20 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
21 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

b) Sub Klaster Media


Kategori No Inisiatif Strategis 2023 ESG* KPI 2023 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
Nilai Ekonomi WACC
Sosial - Menjaga kondisi keuangan
Finansial BUMN dengan
mempertahankan rasio- a. Interest Bearing Debt
rasio gearing dan debt G to EBITDA Lebih baik dari tahun
3
service setara dengan b. Interest Bearing Debt sebelumnya
rasio-rasio yang ada pada to Invested Capital
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Menciptakan iklim Peningkatan Produksi
4 demokrasi yang sehat Berita Cegah Hoax dalam
Nilai Ekonomi G Sesuai ketentuan
dengan berita yang objektif tahun Pemilu
Sosial -
dan imparsial
Operasional
Meningkatkan relevansi Tingkat Keterbacaan Portal Lebih baik dari tahun
5 C
pemberitaan ANTARA Berita sebelumnya

Peningkatan Kompetensi Lebih baik dari tahun


6 Creating Shared Value S
Wartawan Non Antara sebelumnya
Nilai Ekonomi
Sosial - Sosial
Peningkatan kualitas
Pemenuhan Nilai Serapan Lebih baik dari tahun
7 layanan penugasan S
Berita PSO sebelumnya
Pemerintah
-98-

Kategori No Inisiatif Strategis 2023 ESG* KPI 2023 Acuan Penetapan Target

Pelaksanaan Monetasi
8 Peningkatan bisnis baru C asset digital Antara Sesuai milestone
(Nusantara Repository)
9 Peningkatan bisnis baru C Sustainability antara ETP Sesuai milestone
Inovasi Model Mendukung kerja sama
Bisnis Sinergi Bisnis antar
10 sinergi antar anggota G Sesuai milestone
Anggota Klaster
Klaster
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
11 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko

Inovasi yang berkelanjutan Lebih baik dari tahun


12 C Penyelesaian Gap INDI 4.0
untuk menunjang performa sebelumnya
Kepemimpinan
perusahaan
Teknologi
Inovasi yang berkelanjutan
Penerapan ERP di
13 untuk menunjang performa C Sesuai milestone
Perusahaan
perusahaan
Inovasi yang berkelanjutan
Infrastruktur Penunjang
14 untuk menunjang performa C Sesuai milestone
Jelajah Indonesia
Peningkatan perusahaan
Investasi Kesesuaian realisasi atas
Persentase Penyerapan Lebih baik dari tahun
15 investasi yang dilakukan C
Investasi sebelumnya
a. Rasio Top Talent
Muda (<=42 tahun)
dalam nominated
Menciptakan SDM yang S talent Lebih baik dari tahun
16
unggul dan profesional b. Rasio Perempuan sebelumnya
dalam nominated
Pengembangan
talent
Talenta
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
17 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
18 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

c) Sub Klaster Pengelola Air

Kategori No Inisiatif Strategis 2023 ESG* KPI 2023 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


C EBITDA
sebelumnya
Nilai Ekonomi
Lebih baik dari tahun
Sosial - 1 Ekspansi yang profitable C CFO
sebelumnya
Finansial
Lebih baik dari tahun
C Net Profit Margin
sebelumnya
- PJT I: Assessment RBO
Nilai Ekonomi Pelaksanaan Penugasan PB
G Lebih baik dari tahun
Sosial - 2 Pemerintah Untuk - PJT II: Biaya pengelolaan sebelumnya
Operasional Pengelolaan SDA SDA
-99-

Kategori No Inisiatif Strategis 2023 ESG* KPI 2023 Acuan Penetapan Target

- PJT I: Kinerja sistem


keamanan bendungan
- PJT II: Gangguan
Kehandalan PLTA dan Lebih baik dari tahun
Bendungan; Gangguan sebelumnya
Kehandalan Pasok Air
Baku PAM DKI

Proses Penerbitan Jumlah


Lebih baik dari tahun
Surat Izin Pengusahaan
sebelumnya
Sumber Daya Air (SIPSDA)
Lebih baik dari tahun
Penyaluran Air Baku Irigasi
sebelumnya
Penyediaan Layanan - PJT I: Realisasi Biaya
Nilai Ekonomi
3 Dasar dan Peningkatan E untuk kegiatan konservasi
Sosial - Sosial Lebih baik dari tahun
Kualitas Lingkungan - PJT II: Realisasi Luas sebelumnya
Tanam Padi

Penguatan model bisnis Lebih baik dari tahun


4 C Optimalisasi aset SPAM
SPAM sebelumnya
Pengembangan Bisnis Optimalisasi aset tidak
Inovasi Model 5 C Sesuai milestone
Non-SDA produktif
Bisnis
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
6 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Peningkatan kualitas
(kecepatan dan akurasi) Lebih baik dari tahun
7 G Implementasi ERP
Kepemimpinan proses pelaporan sebelumnya
Teknologi keuangan berbasis IT
Peningkatan kualitas Standardisasi dan
8 G Sesuai milestone
intake control system optimalisasi water meter
Persentase Penyerapan Lebih baik dari tahun
Peningkatan 9 Pengembangan investasi C
Investasi sebelumnya
Investasi infrastruktur pengusahaan
Pengembangan Sistem
10 SDA C Sesuai milestone
Informasi Sumber Daya Air
Meningkatkan proporsi Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
11 S
Wanita nominated talent sebelumnya
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
12 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Pengembangan
Rasio Pemenuhan
Talenta Menciptakan SDM yang
13 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
PJT II: Implementasi
14 Penyehatan Dana Pensiun G Roadmap Penyehatan Sesuai milestone
Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-100-

8. Klaster Jasa Logistik


a) Sub Klaster Pelabuhan

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan realisasi Lebih baik dari tahun
2 C ROIC > WACC
ROIC sama dengan atau di sebelumnya
atas WACC
Nilai Ekonomi Menjaga kondisi keuangan
Sosial - Finansial BUMN dengan
mempertahankan rasio- a. Interest Bearing Debt to
rasio gearing dan debt G EBITDA Lebih baik dari tahun
3
service setara dengan b. Interest Bearing Debt to sebelumnya
rasio-rasio yang ada pada Invested Capital
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Lebih baik dari tahun
4 C Container throughput
Standardisasi Operasi sebelumnya
Nilai Ekonomi Pelabuhan Lebih baik dari tahun
5 C Non-container throughput
Sosial - sebelumnya
Operasional Pengembangan
Lebih baik dari tahun
6 Infrastruktur dan peralatan C B/S/H (Gross)
sebelumnya
Pelabuhan
Perencanaan penerapan
Implementasi Green Lebih baik dari tahun
7 sustainability effort di E
Technology di Pelabuhan sebelumnya
Nilai Ekonomi pelabuhan (green port)
Sosial - Sosial Peningkatan Penggunaan Peningkatan TKDN
Lebih baik dari tahun
8 Produk Dalam Negeri S dibandingkan tahun
sebelumnya
(P3DN) sebelumnya
Pembentukan klaster dan Penyelesaian pemurnian
9 C Sesuai milestone
model bisnis bisnis
Additional Marine service Additional Marine service Lebih baik dari tahun
10 C
offering offering sebelumnya
Inovasi Model Sinergi dan Integrasi Implementasi sinergi dan
Bisnis 11 Logistik dalam memperkuat C integrasi logistik dalam Sesuai milestone
ekosistem logistik BUMN ekosistem BUMN
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
12 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Standardisasi dan Digitalisasi
13 C layanan Petikemas & Non Sesuai milestone
Kepemimpinan Digitalisasi & Sistemisasi
Petikemas
Teknologi Proses Bisnis
Standardisasi dan Digitalisasi
14 C Sesuai milestone
layanan Marine
Pengembangan
Pengembangan Infrastruktur
15 Infrastruktur dan Peralatan C Sesuai milestone
Peningkatan dan Peralatan Pelabuhan
Pelabuhan
Investasi
Penyelesaian investasi
16 S Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
Rasio Top Talent Muda
Pengembangan Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
17 S (<=42 tahun) dalam
Talenta unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
-101-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun


18 S
nominated talent sebelumnya
Rasio Pemenuhan Kualifikasi
19 S Sesuai ketentuan
Organ Pengelola Risiko
Implementasi Roadmap
20 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

b) Sub Klaster Transportasi Darat

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan Lebih baik dari tahun
2 C ROIC >= WACC
realisasi ROIC-WACC sebelumnya
lebih baik dari tahun lalu
Menjaga kondisi keuangan a. Interest Bearing Debt
Nilai Ekonomi BUMN dengan to EBITDA Lebih baik dari tahun
Sosial - G
mempertahankan rasio- b. Interest Bearing Debt sebelumnya
Finansial rasio gearing dan debt to Invested Capital
3
service setara dengan
rasio-rasio yang ada pada Cashflow From Operation Lebih baik dari tahun
C
perusahaan dengan rating (CFO) sebelumnya
Investment Grade
Penyelesaian laporan KAI : Penyelesaian dan
4 keuangan audit Tahun G penyampaian laporan Sesuai ketentuan
Buku 2023 keuangan audit tahun 2023
KAI:
- On-time arrival
- Safety/accident rate
- Volume angkutan barang
DAMRI:
- On Time Schedule
- Safety/Accident Rate
- Customer Satisfaction
Index
Peningkatan kualitas POS:
Nilai Ekonomi
layanan dan produk - Standar Waktu Lebih baik dari tahun
Sosial - 5 C
melalui penerapan Penyerahan (SWP) sebelumnya
Operasional
Operational Excellence - Peningkatan market share
kurir, logistik, dan jasa
keuangan
INKA:
- Penyelesaian kontrak
retrofit KRL dari KAI
- Kesesuaian kualitas
produksi dan on-time
delivery
- Zero accident
-102-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Utilisasi public transport


DAMRI: Jumlah Lebih baik dari tahun
6 yang berwawasan E
pengoperasian bus listrik sebelumnya
lingkungan
Peningkatan kualitas POS, KAI, DAMRI :
Lebih baik dari tahun
7 layanan penugasan S Pemenuhan pelaksanaan
sebelumnya
Pemerintah PSO
INKA:
Membangun integrasi
- Peningkatan TKDN dalam
sistem yang saling
produksi gerbong
terhubung (ekosistem
dan/atau kereta Lebih baik dari tahun
Nilai Ekonomi 8 industri) yang mampu S
- Hilirisasi industri dengan sebelumnya
Sosial - Sosial memberikan multiplier efek
melibatkan institusi
terhadap industri
pendidikan (lengan
transportasi
industri)
POS, KAI, DAMRI :
Peningkatan Penggunaan
Peningkatan TKDN Lebih baik dari tahun
9 Produk Dalam Negeri S
dibandingkan tahun sebelumnya
(P3DN)
sebelumnya
INKA: Integrasi Program
ERP (Finance, Tax,
HR,Operation)

DAMRI : Integrasi Sistem


Manajemen Operasi,
Integrasi shared services G Teknik, Keuangan, dan
termasuk HR, IT, SDM
10 Sesuai milestone
procurement, finance dan
accounting C POS:
- Program Transformasi
Tahun 2024
- Digitalisasi Human Capital
(ITMS, LMS & KMS)
- Digitalisasi Finance (SAP)
Sinergi dan Integrasi POS, DAMRI, KAI:
Inovasi Model Logistik dalam Implementasi sinergi dan
11 C Sesuai milestone
Bisnis memperkuat ekosistem integrasi logistik dalam
logistik BUMN ekosistem BUMN
DAMRI:
- Realisasi pengoperasian
antar jemput karyawan,
pemadu moda di
Kawasan Industri,
Inovasi model bisnis C Lebih baik dari tahun
Pelabuhan, atau hub
sesuai dengan kebutuhan sebelumnya
intermoda lainnya
12 dan karakteristik - Perubahan model bisnis
pelanggan dalam rangka dari struktur trayek ke
peraihan pasar baru. struktur zonasi layanan
terhadap pelanggan
INKA:
G Lebih baik dari tahun
- Partisipasi dalam inisiasi
sebelumnya
proyek baru
-103-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

- Sertifikasi IRIS
(International Railway
Industry Standard)
POS :
C Pengembangan Layanan Sesuai milestone
Logistik
KAI:
- Penyusunan Business
Process Model PT KAI
C Induk dan Anak Usaha Sesuai milestone
- Project milestone
completion for TOD
planned
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
13 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
KAI : Peningkatan
penggunaan Access by KAI Lebih baik dari tahun
C
(diukur dari jumlah transaksi sebelumnya
di Access by KAI)
DAMRI :
- Peningkatan penggunaan
14 Digitalisasi Core Bisnis DAMRI Apps (diukur dari
C Lebih baik dari tahun
jumlah transaksi di DAMRI
sebelumnya
Apps)
Kepemimpinan - Peningkatan pembayaran
Teknologi cashless
POS : Pengembangan
C Sesuai milestone
latform Digital
DAMRI : Fleet Management Lebih baik dari tahun
C
System sebelumnya
INKA: Digitalisasi
15 Digitalisasi Operasional C pengembangan sistem Sesuai milestone
rolling stock
C KAI : Optimalisasi Big Data Sesuai milestone
DAMRI: Investasi untuk
Lebih baik dari tahun
C peremajaan bus dan
sebelumnya
pengadaan bus
POS: Investasi processing Lebih baik dari tahun
C
center sebelumnya
Investasi untuk KAI: Investasi
16 mendukung operational pengembangan angkutan
excellence batu bara Sumatera Selatan
Peningkatan
INKA: Pengoperasian Lebih baik dari tahun
Investasi C
pabrik di Banyuwangi sebelumnya
(Pemenuhan Mesin
Produksi Carbody Stainless
Steel)
POS : Optimalisasi Aset • POS, KAI, DAMRI: Lebih
Pos baik dari tahun sebelumnya
17 Program Optimalisasi Aset C
KAI: Proses sertifikasi
tanah - legal INKA: Sesuai milestone
-104-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

DAMRI: Sertifikasi Aset


Lahan
Penyelesaian investasi
18 S KAI: Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
POS, KAI, INKA, DAMRI :

- Rasio Top Talent Muda


S (<=42 tahun) dalam Lebih baik dari tahun
Nominated Talent sebelumnya
19 - Rasio Perempuan dalam
Nominated Talent
Menciptakan SDM yang
unggul dan profesional KAI:
Pengembangan Rasio Pemberkasan Lebih baik dari tahun
Talenta S
Sertifikasi Pekerja sebelumnya
Operasional
Rasio Pemenuhan
20 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
Risiko
POS : Implementasi
21 Penyehatan Dana Pensiun G Roadmap Penyehatan Sesuai milestone
Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

c) Sub Klaster Transportasi Laut

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic Value
Add dengan realisasi ROIC Lebih baik dari tahun
2 C ROIC >= WACC
sama dengan atau di atas sebelumnya
WACC
Menjaga kondisi keuangan
BUMN dengan
Nilai Ekonomi a. Interest Bearing Debt to
mempertahankan rasio-rasio
Sosial - Finansial EBITDA
gearing dan debt service G Lebih baik dari tahun
3 b. Interest Bearing Debt to
setara dengan rasio-rasio sebelumnya
yang ada pada perusahaan Invested Capital
dengan rating Investment
Grade
Penyelesaian laporan PELNI : Penyelesaian dan
4 keuangan audit Tahun Buku G penyampaian laporan Sesuai ketentuan
2023 keuangan audit tahun 2023
PELNI:
- On Time Performance
Kapal
Peningkatan kualitas layanan
Nilai Ekonomi - Average utilization of
dan produk melalui Lebih baik dari tahun
Sosial - 5 C vessel (Pax Factor)
penerapan Operational sebelumnya
Operasional - Safety Rate compliance to
Excellence
safety regulations/BKI) dengan
perhitungan: % jumlah N/C
yang clos
-105-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

ASDP:
- Safety/Accident Rate (Rate
of Accident)
- Implementasi Penataan dan
Sterilisasi Pelabuhan
PELNI: Pemenuhan Jumlah
Peningkatan kualitas layanan
Voyage Kapal Penumpang Lebih baik dari tahun
6 penugasan Pemerintah S
ASDP: Pemenuhan Jumlah sebelumnya
Nilai Ekonomi
Trip untuk Lintasan Perintis
Sosial – Sosial
Peningkatan TKDN
Peningkatan Penggunaan Lebih baik dari tahun
7 S dibandingkan tahun
Produk Dalam Negeri (P3DN) sebelumnya
sebelumnya
PELNI:

- Kontribusi pendapatan
komersial.
- Implementasi
Pengembangan Bisnis
Inovasi model bisnis dalam Pelayaran & Logistik
rangka peningkatan Maritime Lebih baik dari tahun
8 C
pendapatan. sebelumnya
ASDP:

Inovasi Model - Peningkatan pangsa pasar


Bisnis pada industri
penyeberangan
- Penjajakan potensi
penambahan pelabuhan

Sinergi dan Integrasi Logistik Implementasi sinergi dan


dalam memperkuat integrasi logistik dalam Lebih baik dari tahun
9 C
ekosistem logistik BUMN ekosistem BUMN sebelumnya

Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
10 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
ASDP:
11 Digitalisasi Core Bisnis - Pengembangan sistem Sesuai milestone
ticketing
PELNI:
- Implementasi Digitalisasi
Kepemimpinan
Proses Bisnis
Teknologi
- Inovasi teknologi pada alat
12 Digitalisasi Proses Bisnis C produksi Sesuai milestone
ASDP:
- Pengembangan sistem
manajemen pemeliharaan
kapal dan pelabuhan;
PELNI:
- Implementasi investasi Kapal
- Implementasi Penggantian
Peningkatan Investasi untuk mendukung Suku Cadang Permesinan Lebih baik dari tahun
13 C
Investasi operational excellence Utama Kapal sebelumnya

ASDP:
- Penambahan armada baru
-106-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

dan pengembangan peralatan


dan fasilitas infrastruktur
penunjang;
- Implementasi revitalisasi alat
produksi dan pemantauan
performa alat produksi;
ASDP: Optimalisasi Lahan Lebih baik dari tahun
14 Program Optimalisasi aset C
Non Produktif; sebelumnya
Rasio Top Talent Muda (<=42 Lebih baik dari tahun
15 S
tahun) dalam nominated talent sebelumnya
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
16 S
Pengembangan unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Talenta Rasio Pemenuhan Kualifikasi
17 S Sesuai ketentuan
Organ Pengelola Risiko
Implementasi Roadmap
18 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun

*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial


-107-

9. Klaster Industri Mineral dan Batubara


a) Sub Klaster Mineral dan Batubara

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
Nilai Ekonomi WACC
Sosial - Menjaga kondisi keuangan
Finansial BUMN dengan
a. Interest Bearing Debt
mempertahankan rasio-
to EBITDA (x)
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
3 b. Interest Bearing Debt
service setara dengan sebelumnya
to Invested Capital (%)
rasio-rasio yang ada pada
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Mempertahankan peringkat
proper:

a. Unit/anak usaha Grup


MIND ID
Nilai Ekonomi
Pengembangan model mempertahankan Lebih baik dari tahun
Sosial - 4 E
keberlanjutan lingkungan peringkat PROPER Hijau sebelumnya
Operasional
b. Unit/anak usaha Grup
MIND ID
mempertahankan
peringkat PROPER Emas

Pengukuran dampak Pengurangan emisi karbon


Nilai Ekonomi program Tanggung Jawab di grup MIND ID terhadap Lebih baik dari tahun
5 S
Sosial - Sosial Sosial dan Lingkungan total emisi yang dihasilkan sebelumnya
(TJSL) di tahun 2024
Membangun bisnis
6 C INALUM IPO Preparations Sesuai milestone
hilirisasi eksisting
Inovasi Model
Implementasi Roadmap
Bisnis Perbaikan Penerapan
7 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
a. Sertifikasi ISO 20000-1
Information Technology
Service Management Sesuai milestone
Digital, analytic and (ITSM) Implementation di
Kepemimpinan industry 4.0 dalam Anggota MIND ID
8 C
Teknologi operasional untuk b. Sertifikasi ISO 22301
menurunkan cash cost Business Continuinity
Management System Sesuai milestone
Implementation di MIND ID
sebagai Holding
a. Mechanical completion
Meningkatkan proses Proyek SGAR
Peningkatan lintas perusahaan antar C b. Commercial Operation
9 Sesuai milestone
Investasi Anggota MIND ID dan Date (COD) Proyek
Klaster BUMN lainnya Copper Smelter
-108-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

dalam rangka investasi Peningkatan kapasitas


10 C Sesuai milestone
dan sinergi bisnis angkutan batubara
Penyelesaian investasi
11 S Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
Menciptakan SDM yang a. Rasio Top Talent Muda Lebih baik dari tahun
S
unggul dan profesional dalam nominated talent sebelumnya
12
Menciptakan SDM yang b. Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
S
unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Pengembangan
Rasio Pemenuhan
Talenta Menciptakan SDM yang
13 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
14 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun

*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial


-109-

b) Sub Klaster Baja


Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C Adjusted EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
WACC
Menjaga kondisi keuangan
Nilai Ekonomi
BUMN dengan
Sosial - a. Interest Bearing Debt to
mempertahankan rasio-
Finansial EBITDA
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
3 b. Interest Bearing Debt to
service setara dengan sebelumnya
Invested Capital
rasio-rasio yang ada pada
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Penyelesaian laporan Penyelesaian dan
4 keuangan audit Tahun G penyampaian laporan Sesuai ketentuan
Buku 2023 keuangan audit tahun 2023
Nilai Ekonomi
Penyelesaian Recovery
Sosial - 5 Operasional C Sesuai milestone
HSM #1
Operasional
Nilai Ekonomi Penyelesaian Audit Laporan
6 Sosial G Sesuai ketentuan
Sosial - Sosial Keuangan Konsolidasian
a) Peningkatan Revenue Lebih baik dari tahun
Transformasi Bisnis KS
subholding KSI sebelumnya
dalam rangka peningkatan
7 C b) Efisiensi biaya
performa dan kolaborasi Lebih baik dari tahun
operasional (OPEX) pada
unit bisnis sebelumnya
subholding KBI/pabrik CRM
Inovasi Model
Pemenuhan kewajiban Penyesuaian kembali
Bisnis
8 pembayaran hutang sesuai G jadwal penyelesaian hutang Sesuai milestone
MRA (revisi/adendum MRA)
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Implementasi digital tools
Kepemimpinan
10 untuk efisiensi dan C Implementasi SAP PT KBI Sesuai milestone
Teknologi
transparansi
Commencement proyek
Pengembangan bisnis baja
Peningkatan pengoperasian kembali
11 hulu melalui program C Sesuai milestone
Investasi fasilitas Iron & Steel Making
reaktivasi
- Blast Furnace
a. Rasio Top Talent Muda
Lebih baik dari tahun
(<=42 tahun) dalam
Menciptakan SDM yang sebelumnya
12 S nominated talent
unggul dan profesional
b. Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
nominated talent sebelumnya
Pengembangan
Riset terkait baja konstruksi
Talenta
yang
Pengembangan riset steel
dipublikasikan/dipaparkan Lebih baik dari tahun
13 based product atau baja S
dalam forum/seminar baja sebelumnya
struktur konstruksi
internasional sebanyak 2
riset
-110-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
14 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
15 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-111-

10. Klaster Industri Pangan dan Pupuk


a) Sub Klaster Pupuk

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
WACC
Menjaga kondisi keuangan
Nilai Ekonomi
BUMN dengan
Sosial -
mempertahankan rasio- a. Interest Bearing Debt
Finansial
rasio gearing dan debt to EBITDA Lebih baik dari tahun
3 G
service setara dengan b. Interest Bearing Debt sebelumnya
rasio-rasio yang ada pada to Invested Capital
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Penyelesaian laporan Penyelesaian dan
4 keuangan audit Tahun G penyampaian laporan Sesuai ketentuan
Buku 2023 keuangan audit tahun 2023
Penguatan HSSE di Lebih baik dari tahun
5 E,S,G HSSE Score/Rating
Nilai Ekonomi perusahaan sebelumnya
Sosial - 6 Green Industry E,S,G Penurunan Emisi Karbon Sesuai milestone
Operasional Lebih baik dari tahun
7 Operational Excellence E,S,G Plant Availability
sebelumnya
% Realisasi Pelaksanaan
Penyaluran Pupuk
Nilai Ekonomi Pelaksanaan Penugasan
8 E,S,G Subsidi/Bantuan Langsung Sesuai ketentuan
Sosial - Sosial Program Pemerintah
Pupuk sesuai dengan target
Pemerintah
Pengembangan Produk
Lebih baik dari tahun
9 Baru untuk Perluasan C Diversifikasi produk baru sebelumnya
Market
a. Klasterisasi &
Penataan/streamlining lini Streamlining Lini Bisnis a. Sesuai milestone
Inovasi Model
10 bisnis maupun struktur C PI Group b. Lebih baik dari tahun
Bisnis
organisasi b. Restrukturisasi PT sebelumnya
Rekayasa Industri
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
11 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Penguatan transformasi
Digitalisasi & integrated Lebih baik dari tahun
12 digital dan inovasi untuk C
supply chain sebelumnya
Kepemimpinan supply chain
Teknologi Penguatan transformasi
Rollout i-Pubers secara
13 digital dan inovasi untuk S Sesuai ketentuan
Nasional
subsidi pupuk
Optimalisasi Kapasitas dan Realisasi investasi
Peningkatan Pengembangan Pabrik Pengembangan/Revitalisasi
14 C Sesuai milestone
Investasi untuk penguatan circular Pabrik Pupuk dan/atau
economy Kimia
-112-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Akuisisi Pabrik Pupuk


15 Feedstock Security C Sesuai milestone
dan/atau Kimia
Rasio Nominated Talent PI
Menciptakan SDM yang Group: Rasio Top Talent Lebih baik dari tahun
16 S
unggul dan profesional Muda dalam Nominated sebelumnya
Talent
Rasio Nominated Talent PI
Menciptakan SDM yang Group: Lebih baik dari tahun
Pengembangan 17 S
unggul dan profesional Rasio Perempuan dalam sebelumnya
Talenta
Nominated Talent
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
18 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
19 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

b) Sub Klaster Holding Pangan

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Restrukturisasi keuangan
Lebih baik dari tahun
1 dalam rangka penyehatan C EBITDA
sebelumnya
perusahaan
Restrukturisasi keuangan
Nilai Ekonomi Interest Bearing Debt to Lebih baik dari tahun
Sosial - 2 dalam rangka penyehatan C
EBITDA sebelumnya
perusahaan
Finansial
Restrukturisasi keuangan a. Cashflow available for
C debt service (CADS) Lebih baik dari tahun
3 dalam rangka penyehatan
b. Cash Conversion cycle sebelumnya
perusahaan
Jumlah mitra petani (beras,
Kemitraan dengan Petani, tebu, dan garam),
Lebih baik dari tahun
4 Peternak dan Nelayan serta S peternak, nelayan, dan
sebelumnya
Nilai Ekonomi UMKM UMKM, serta program
Sosial - Sosial makmur
Penguatan Peran dalam % Capaian Pelaksanaan
5 Ketahanan Pangan S CPP berdasarkan Sesuai ketentuan
Nasional Penugasan
Perbaikan sustainability &
competitiveness Anak
Sustainable dan Perusahaan
6 C Sesuai milestone
Competitive Business (Restrukturisasi/
Penyehatan/Merger/
Divestasi)
Inovasi Model
Implementasi Integrasi
Bisnis
Integrasi dalam Supply Fungsi Trading dan Retail,
7 C Sesuai milestone
Chain serta Rantai Pasok secara
Komprehensif
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
8 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
-113-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Implementasi digitalisasi
Penerapan dan
9 C sistem pada fungsi utama Sesuai milestone
pelaksanaan ERP
(ERP)
Kepemimpinan
Pengembangan
Teknologi
Digitalisasi Proses Bisnis Dashboard informasi
10 C Sesuai milestone
Penyelenggaraan CPP komoditas pangan dan
penyelenggaraan CPP.
Optimalisasi aset dan
Optimalisasi dan penataan
11 C penyelesaian status aset Sesuai milestone
Peningkatan aset
(clean & clear)
Investasi
Penyelesaian Investasi
12 C Realisasi PMN Sesuai milestone
yang Didanai PMN
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
13 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
Nominated Talent
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
14 S
Pengembangan unggul dan profesional Nominated Talent sebelumnya
Talenta Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
15 S Kualifikasi Organ Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Pengelola Risiko
Implementasi Roadmap
16 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

c) Sub Klaster Bulog

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
Nilai Ekonomi WACC
Sosial - Menjaga kondisi keuangan
Finansial BUMN dengan
a. Interest Bearing Debt to
mempertahankan rasio-
EBITDA
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
3 b. Interest Bearing Debt to
service setara dengan sebelumnya
rasio-rasio yang ada pada Invested Capital
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Implementasi stok CPP
Pelaksanaan pengelolaan
(beras, jagung, kedelai)
4 Cadangan Pangan S Sesuai ketentuan
sesuai penugasan Badan
Pemerintah (CPP)
Nilai Ekonomi Pangan Nasional
Sosial - Sosial Penyaluran stock CPP
Pelaksanaan pengolalaan
(beras, jagung, dan kedelai)
5 Cadangan Pangan S Sesuai ketentuan
sesuai penugasan Badan
Pemerintah (CPP)
Pangan Nasional
Restrukturisasi organisasi
Inovasi Model Transformasi struktur
6 G Perum BULOG dalam Sesuai milestone
Bisnis organisasi
mendukung penugasan
-114-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

pengelolaan cadangan
pangan pemerintah (beras,
jagung, dan kedelai)
Pengelolaan Cadangan Integrasi dan konektivitas
7 Pangan yang sustain dan G ekosistem supply dan value Sesuai milestone
competitive chain pangan
Pelaksanaan restrukturisasi
PT Gendhis Multi Manis (PT
Penyehatan Anak
8 G GMM) dalam rangka Sesuai milestone
Perusahaan (PT GMM)
divestasi saham Perum
BULOG
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manahemen Risiko
Implementasi Digitalisasi
Penerapan dan
10 C Sistem pada Fungsi Utama Sesuai milestone
Pelaksanaan ERP
(ERP)
Kepemimpinan
Pengembangan Dashboard
Teknologi
Digitalisasi Proses Bisnis Informasi Komoditas
11 C Sesuai milestone
Penyelenggaraan CPP Pangan dan
Penyelenggaraan CPP
Penyelesaian investasi
12 G Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
Penguatan infrastruktur dan
Optimalisasi dan utilisasi
optimalisasi aset
Peningkatan infrastruktur produksi,
perusahaan Pasca Panen
Investasi pendistribusian,
13 C (MRMP, RTR, CDC, Sesuai milestone
pergudangan, dan pasca
GMDC), dan utilisasi
panen agar dapat
penggunaan aset gudang
meningkatkan keuntungan
komoditas.
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
14 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
Nominated Talent
Pengembangan Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
15 S
Talenta unggul dan profesional Nominated Talent sebelumnya
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
16 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-115-

11. Klaster Industri Perkebunan dan Kehutanan


a) Sub Klaster Perkebunan

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
Nilai Ekonomi WACC
Sosial - Menjaga kondisi keuangan
Finansial a. Interest Bearing Debt to
BUMN dengan
EBITDA
mempertahankan rasio-
b. Interest Bearing Debt to
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
3 Invested Capital
service setara dengan sebelumnya
c. Cash Flow from
rasio-rasio yang ada pada
Operational
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Meningkatkan
Index production per ha Lebih baik dari tahun
4 produktivitas operasional, C
(Index protas) sebelumnya
efisiensi, dan sustainability
Nilai Ekonomi
Meningkatkan proporsi
Sosial -
Meningkatkan kebun/ PKS yang memiliki
Operasional Lebih baik dari tahun
5 produktivitas operasional, E sertifikasi RSPO. Target
sebelumnya
efisiensi, dan sustainability jangka panjang mencapai
100%.
Memberdayakan UMKM Pembelian Bahan Baku Dari Lebih baik dari tahun
Nilai Ekonomi 6 S
dan petani rakyat Pihak III/Petani/Plasma sebelumnya
Sosial - Sosial
Memberdayakan UMKM Lebih baik dari tahun
7 S Peremajaan Sawit Rakyat
dan petani rakyat sebelumnya
Melakukan fokus Penataan komposisi
komoditas utama (Sawit, tanaman melalui replanting / Lebih baik dari tahun
8 C
Gula, Karet, Teh, dan konversi dan perluasan sebelumnya
Kopi) lahan
Melakukan restrukturisasi
Inovasi Model
anak perusahaan dan Integrasi Grup Usaha PTPN
Bisnis 9 G Sesuai milestone
memperkuat tata kelola III (Persero)
holding
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
10 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Memanfaatkan digitalisasi Pemanfaatan digitalisasi
Lebih baik dari tahun
11 dan teknologi untuk C dan teknologi untuk
sebelumnya
Kepemimpinan operasi dan bisnis kegiatan On-Farm
Teknologi Memanfaatkan digitalisasi Pemanfaatan digitalisasi
Lebih baik dari tahun
12 dan teknologi untuk C dan teknologi untuk
sebelumnya
operasi dan bisnis kegiatan Off-Farm
Melakukan Investasi bisnis Peningkatan kuantitas
Lebih baik dari tahun
13 hilir prioritas (minyak C produk turunan CPO (Olein,
sebelumnya
goreng, green diesel) PFAD, Stearin dan RBDPO)
Peningkatan Monetisasi dan/atau Monetisasi dan/atau
14 G Sesuai milestone
Investasi Pelepasan aset non-inti) pelepasan aset non-inti
Penyelesaian investasi
15 yang didanai dari PMN S Realisasi PMN Sesuai milestone
-116-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Rasio Top Talent Muda


Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
16 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
17 S
Pengembangan unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Talenta Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
18 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
19 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E:Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

b) Sub Klaster Kehutanan

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
Nilai Ekonomi WACC
Sosial - Menjaga kondisi keuangan
Finansial BUMN dengan
a. Interest Bearing Debt to
mempertahankan rasio-
EBITDA
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
3 b. Interest Bearing Debt to
service setara dengan sebelumnya
rasio-rasio yang ada pada Invested Capital
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Meningkatkan kualitas Peningkatan produktifitas
Nilai Ekonomi
serta optimalisasi peluang Produksi (kayu jati, getah Lebih baik dari tahun
Sosial - 4 C
pendapatan dari bisnis pinus) dan Penjualan (kayu sebelumnya
Operasional
utama jati, GTD)
a. Jumlah mitra yang
mengimplementasikan
aplikasi Socio Forest
Pengembangan platform S Lebih baik dari tahun
5 b. Luas lahan yang
Nilai Ekonomi Socio Forest sebelumnya
dikerjasamakan untuk
Sosial - Sosial
Argoforestry

Peningkatan tahapan
Perluasan proyek Nature Lebih baik dari tahun
6 E project NBS dan
Base Solution sebelumnya
penambahan lokasi NBS
Fokus pengelolaan zona a. Luas tanaman jangka
produksi dengan pendek
E Lebih baik dari tahun
7 meningkatkan portofolio b. Luas tanaman jangka
sebelumnya
Inovasi Model tanaman jangka pendek menengah
Bisnis dan menengah
Regrouping anak usaha Peningkatan Kinerja
Lebih baik dari tahun
8 untuk meningkatkan G Finansial Anak Perusahaan
sebelumnya
product focus (Laba dan CFO Positif)
-117-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Optimalisasi digitalisasi
(antara lain kerja sama
Implementasi digitalisasi
dengan pihak eksternal Lebih baik dari tahun
10 untuk pemetaan dan E
untuk mendapatkan sebelumnya
Kepemimpinan pengamanan SDH
penggunaan teknologi citra
Teknologi
satelit)
Pengadopsian teknologi
Peningkatan nilai penjualan Lebih baik dari tahun
11 terkini untuk menunjang E
melalui portal POTP sebelumnya
operasional
Penguatan operasional
Prosentase tumbuh Lebih baik dari tahun
12 penanaman hingga C
tanaman tahun ke-III sebelumnya
pemanenan
Peningkatan
Membangun industri
Investasi
biomassa (wood pellet dan Peningkatan pendapatan Lebih baik dari tahun
13 C
wood chip) yang kompetitif biomassa sebelumnya
dan sustainable
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
14 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
15 S
Pengembangan unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Talenta Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
16 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
17 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-118-

12. Klaster Industri Manufaktur


a) Sub Klaster Industri Pertahanan
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya

Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
Nilai Ekonomi WACC
Sosial -
Finansial Menjaga kondisi keuangan
BUMN dengan
mempertahankan rasio- a. Interest Bearing Debt to
rasio gearing dan debt EBITDA Lebih baik dari tahun
3 G
service setara dengan b. Interest Bearing Debt to sebelumnya
rasio-rasio yang ada pada Invested Capital
perusahaan dengan rating
Investment Grade

Memperkuat ekosistem
rantai pasok untuk
Peningkatan Cash From Lebih baik dari tahun
4 memastikan keunggulan E
Operation (CFO) sebelumnya
strategis, kualitas, biaya
dan on-time delivery
Nilai Ekonomi
Sosial - Mendorong
Meningkatkan kemampuan
Operasional keunggulan/daya saing
menghasilkan pendapatan
BUMN Industri Pertahanan
dari kontrak carry over Lebih baik dari tahun
5 (produk jadi, komponen, S
maupun kontrak baru sebelumnya
dan MRO)
melalui rasio orderbook
termasuk optimalisasi
burn rate
portofolio non pertahanan

Memperluas kapabilitas
domestik (berdasarkan
kelayakan ekonomi) dalam
Nilai Ekonomi penguasaan teknologi Persentase TKDN produk Lebih baik dari tahun
6 S
Sosial - Sosial kunci dan manufaktur utama sebelumnya
komponen utama untuk
mengurangi
ketergantungan impor

a. Mengembangkan dan
mengusulkan mekanisme
tata kelola untuk Implementasi program
meningkatkan keterlibatan optimasi model tata kelola
BUMN dan melengkapi holding yang terintegrasi
Inovasi Model peraturan dalam proses termasuk implementasi bid
7 C Sesuai milestone
Bisnis perencanaan dan management dan
pengadaan Alpalhankam penguatan legal drafting
(termasuk penyelarasan contract, dan optimalisasi
dengan Renstra TNI) shared service holding.
b. Mengembangkan
strategi advokasi untuk
menjamin Perpres untuk
-119-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

mengunci
permintaan/spesifkasi
jangka panjang agar dapat
dipenuhi oleh
BUMN/Industri Lokal

Implementasi program
streamlining anak-cucu
Mengembangkan model
usaha dan portofolio bisnis
operasi optimal untuk
dalam rangka focusing core
memastikan peningkatan
business serta
sinergi dan keselarasan
8 G penyelesaian program Sesuai milestone
antar BUMN dan fokus
transisi menuju strategic
pada pengembangan
holding (pengalihan aset
kompetensi inti (core
dan SDM, perubahan
competency)
struktur organisasi Induk
Holding, dll.)

Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko

Merancang dan
mengimplementasikan
program penelitian untuk Nilai Technology Readiness
pengembangan klaster Level (TRL) dan
Lebih baik dari tahun
10 jangka panjang (R&D) C Manufacturing Readiness
sebelumnya
dengan memaksimalkan Level (MRL) untuk produk
manfaat dan program unggulan
pemerintah termasuk
pelaksanaan IDKLO
Kepemimpinan
Teknologi Membangun kapabilitas
industri pertahanan yang Lebih baik dari tahun
11 C Nilai Pendapatan Ekspor
selaras dengan kebutuhan sebelumnya
Pemerintah/Pengguna

Digitalisasi proses bisnis Modernisasi fasilitas


dalam rantai nilai (value produksi dan implementasi
12 chain) dan fungsi C smart factory, digitalisasi Sesuai milestone
pendukung (support proses bisnis, serta
function). integrasi ERP

Penyelesaian investasi
13 S Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN

Mengimplementasikan
Peningkatan program operational
Investasi excellence dalam area- On-time delivery index
Lebih baik dari tahun
14 area utama untuk C dan/atau claim & warranty
sebelumnya
mengoptimalkan biaya, cost
delivery time dan kualitas
Alpalhankam

Rasio Top Talent Muda


Pengembangan Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
15 S (<=42 tahun) dalam
Talenta unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
-120-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
16 S
unggul dan profesional nominated talent sebelumnya

Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
17 S Kualifikasi Organ Pengelola
unggul dan profesional Sesuai ketentuan
Risiko

Implementasi Roadmap
18 Penyehatan Dana Pensiun G
Penyehatan Dana Pensiun Sesuai milestone

*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

b) Sub Klaster Jasa Survei

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
Nilai Ekonomi WACC
Sosial - Menjaga kondisi keuangan
Finansial BUMN dengan
mempertahankan rasio-
Rasio Biaya Operasional
rasio gearing dan debt Lebih baik dari tahun
3 G Terhadap Pendapatan
service setara dengan sebelumnya
Operasional
rasio-rasio yang ada pada
perusahaan dengan rating
Invesment Grade
Peningkatan operational
excellence melalui efisiensi
shared services dari:
Nilai Ekonomi Meningkatkan
1. Pengadaan Bersama Lebih baik dari tahun
Sosial - 4 kepemimpinan biaya S
2. Integrasi Lab dan Kantor sebelumnya
Operasional melalui operasi yang lean
Cabang
3. Human Capital
4. R&D Layanan Jasa

Kolaborasi dengan
pemerintah melalui
Membangun kolaborasi
Nilai Ekonomi dukungan program Lebih baik dari tahun
5 dengan Pemerintah dan S
Sosial - Sosial sertifikasi UMK. (Contoh: sebelumnya
BUMN
Sertifikasi Halal melalui
SEHATI BPJPH, TKDN, dll.)
Peningkatan praktek tata
kelola perusahaan yang
Memperkuat Corporate Lebih baik dari tahun
6 C baik melalui implementasi
Governance sebelumnya
Inovasi Model Dashboard Governance,
Bisnis Risk, dan Compliance
Pendapatan Dari Fokus
Meningkatkan brand Lebih baik dari tahun
7 C Sektor Bisnis Green
market positioning sebelumnya
Economy (BKI), Jasa
-121-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Pendukung Program TKDN


(SI), dan Sektor Mining
(SCI)
Pendapatan dari
Memperdalam penawaran pengembangan dan Lebih baik dari tahun
8 C
TIC melalui servis E2E pengayaan jasa End to End sebelumnya
services
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Memperkuat teknologi Tahapan proses Integrasi -
10 digital untuk menciptakan G Integrated Procurement Sesuai milestone
efisiensi System (IPS) IDSurvey
Pendapatan yang berasal
Kepemimpinan Inovasi Model Operasi dari pengembangan bisnis Lebih baik dari tahun
11 G
Teknologi Melalui Digitalisasi melalui Digitalisasi dan sebelumnya
advanced technology
Pendapatan dari Produk
Memasuki layanan baru Lebih baik dari tahun
12 C dan Layanan Jasa Baru
TIC digital sebelumnya
berbasis Digital
Membentuk secondary & Pendapatan yang berasal
tertiary sector focus dari kemitraan strategis Lebih baik dari tahun
13 C
melalui strategic pada sektor sekunder dan sebelumnya
partnership & acquisition tersier
Peningkatan
Go Global - Peningkatan
Investasi Membentuk secondary &
Pendapatan dari
tertiary sector focus Lebih baik dari tahun
14 C Representatives Offices,
melalui strategic sebelumnya
Kantor Cabang, Anak
partnership & acquisition
Perusahaan di Luar Negeri
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
15 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
16 S
Pengembangan unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Talenta Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
17 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
18 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-122-

13. Klaster Industri Kesehatan


a) Sub Klaster Farmasi

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


EBITDA
sebelumnya
1 Penyehatan keuangan C
Lebih baik dari tahun
Cashflow from Operation
sebelumnya
Lebih baik dari tahun
2 Reorientasi Bisnis C Cash Conversion Cycle
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
Nilai Ekonomi 3 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
Sosial - dengan atau di atas
Finansial WACC
Menjaga kondisi keuangan
BUMN dengan
mempertahankan rasio- a. Interest Bearing Debt to
rasio gearing dan debt EBITDA Lebih baik dari tahun
4 G
service setara dengan b. Interest Bearing Debt to sebelumnya
rasio-rasio yang ada pada Invested Capital
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Akselerasi penguasaan
Nilai Ekonomi Utillisasi kapasitas
teknologi dan Lebih baik dari tahun
Sosial - 5 C terpasang infrastruktur
pengembangan produk sebelumnya
Operasional operasional
baru
Jumlah klinik dan
Nilai Ekonomi Peningkatan layanan Lebih baik dari tahun
6 S laboratorium yang
Sosial - Sosial kesehatan sebelumnya
terakreditasi
Penguatan Integrasi Peningkatan market share Lebih baik dari tahun
7 C
Holding BUMN Farmasi untuk commercial market sebelumnya
Nilai kerjasama penyediaan
BMHP, sediaan farmasi dan
Mengembangkan
alat kesehatan dengan IHC Lebih baik dari tahun
8 Ekosistem Industri C
minimal 700 SKU senilai sebelumnya
Kesehatan
Inovasi Model minimal Rp50 miliar dengan
Bisnis success delivery 100%
Pemenuhan target
komersial KF dan KFA
9 Unlock Value Bio Farma C Sesuai milestone
sesuai kesepakatan dengan
Investor
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
10 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Integrasi Sistem Informasi
holding (E-Procurement,
Sistem IT terintegrasi ERP, HC management
11 untuk pengembangan G system, warehouse Sesuai milestone
Kepemimpinan
proses bisnis management system,
Teknologi
customer relationship
management)
Otomatisasi proses Peningkatan profitabilitas Lebih baik dari tahun
12 C
produksi portofolio produk sebelumnya
Peningkatan Penyelesaian investasi
13 S Realisasi PMN Sesuai milestone
Investasi yang didanai dari PMN
-123-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Mengembangkan Produk Penurunan impor BBO Bio Lebih baik dari tahun
14 S
API / BBO Farma Group sebelumnya
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
15 S
unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Rasio Top Talent Muda Lebih baik dari tahun
Menciptakan SDM yang
16 S (<=42 tahun) dalam sebelumnya
unggul dan profesional
Pengembangan nominated talent
Talenta Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
17 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
18 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial

b) Sub Klaster Rumah Sakit

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

Lebih baik dari tahun


1 Ekspansi yang profitable C EBITDA
sebelumnya
Lebih baik dari tahun
2 Ekspansi yang profitable C Cash Conversion Cycle
sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
3 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
Nilai Ekonomi dengan atau di atas
Sosial - WACC
Finansial Menjaga kondisi keuangan
BUMN dengan
mempertahankan rasio- a. Interest Bearing Debt to
rasio gearing dan debt EBITDA Lebih baik dari tahun
4 G
service setara dengan b. Interest Bearing Debt to sebelumnya
rasio-rasio yang ada pada Invested Capital
perusahaan dengan rating
Investment Grade
a. Jumlah RS dan klinik
yang terakreditasi
Penyediaan layanan utama dan paripurna
Nilai Ekonomi
kesehatan berkualitas dan b. Jumlah kunjungan Lebih baik dari tahun
Sosial - 5 C
standarisasi kualitas pasien: sebelumnya
Operasional
layanan kesehatan - Rawat Jalan
- Rawat Inap
- Penunjang Medis
Peningkatan skala dampak
Rumah Sakit BUMN
Nilai Ekonomi Jumlah kegiatan
6 sehingga pelayanan S Sesuai milestones
Sosial - Sosial sosialisasi/promotif/preventif
terjangkau dan
menjangkau
Pencapaian milestone
Sentralisasi branding dan sentralisasi branding,
7 C Sesuai milestones
Inovasi Model marketing di seluruh IHC marketing, dan procurement
Bisnis di PBM IHC
Integrated rantai pasokan Nilai kerjasama penyediaan Lebih baik dari tahun
8 G
obat dan alat kesehatan BMHP dan farmasi dengan sebelumnya
-124-

Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target

IHC minimal 700 SKU


senilai minimal Rp50 miliar
dengan success delivery
100%
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Penerapan digitalisasi Standarisasi System IT
Lebih baik dari tahun
10 sistem dalam system G Pelaporan ERP di Unit
sebelumnya
rumah sakit Usaha di 3 Rumah Sakit
Kepemimpinan
Penyelesaian Strategic
Teknologi
Peningkatan jaringan dan Partnership dan
11 S Sesuai milestone
skala Operasional RS di KEK
Kesehatan Bali
Peningkatan jaringan dan Realisasi alokasi biaya Lebih baik dari tahun
12 C
skala investasi (ABI) sebelumnya
Peningkatan
Penyelesaian Akuisisi
Investasi Peningkatan jaringan dan
13 C Rumah Sakit BUMN Sesuai milestone
skala
dan/atau Swasta
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
14 S
unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
Pengembangan 15 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
Talenta nominated talent
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
16 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
Lampiran II
Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor : S-491/MBU/09/2023
Tanggal : 29 September 2023

MATRIKS PEMENUHAN PENGELOLA ORGAN RISIKO

Direktur Direktur
yang yang Komite Komite Tata
Klasifikasi Dekom/ Komite Organ yang perlu
No Nama BUMN Kategori Direksi Membidangi Membidangi Pemantau Kelola SPI Kesesuaian
Risiko Dewas Audit Dipenuhi
Pengelolaan Pengelolaan Risiko Terintegrasi
Keuangan Risiko
Wamen Kartika Wirjoatmodjo
1. Direktur Risiko
PT Pertamina
1 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero)
Terintegrasi
PT Perusahaan 1. Direktur Risiko
2 Listrik Negara Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero) Terintegrasi
PT Mineral
3 Industri Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ √ √ Sesuai -
(Persero)*
PT Perkebunan 1. Direktur Risiko
4 Nusantara III Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero) Terintegrasi
-126-

Direktur Direktur
yang yang Komite Komite Tata
Klasifikasi Dekom/ Komite Organ yang perlu
No Nama BUMN Kategori Direksi Membidangi Membidangi Pemantau Kelola SPI Kesesuaian
Risiko Dewas Audit Dipenuhi
Pengelolaan Pengelolaan Risiko Terintegrasi
Keuangan Risiko
PT Pupuk
5 Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ √ √ Belum Direktur Risiko
(Persero)
PT Aviasi
1. Direktur Risiko
Pariwisata
6 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
Indonesia
Terintegrasi
(Persero)
PT Rajawali
Nusantara
7 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
Indonesia
(Persero)
1. Direktur Risiko
2. Komite Tata Kelola
PT Garuda
Terintegrasi yang
8 Indonesia Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum
dirangkap oleh
(Persero) Tbk
Komite Pemantau
Risiko
9 Perum Perhutani Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
1. Direktur Risiko
2. Komite Tata Kelola
PT Bio Farma Terintegrasi yang
10 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum
(Persero) dirangkap oleh
Komite Pemantau
Risiko
11 Perum LPPNPI Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
12 Perum BULOG Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
-127-

Direktur Direktur
yang yang Komite Komite Tata
Klasifikasi Dekom/ Komite Organ yang perlu
No Nama BUMN Kategori Direksi Membidangi Membidangi Pemantau Kelola SPI Kesesuaian
Risiko Dewas Audit Dipenuhi
Pengelolaan Pengelolaan Risiko Terintegrasi
Keuangan Risiko
Wamen Rosan Perkasa Roeslani
PT Bank Mandiri
13 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ √ √ Sesuai -
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
14 Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ √ √ Sesuai -
(Persero) Tbk
PT Bank Negara
15 Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ √ √ Sesuai -
(Persero) Tbk
PT Bahana
Pembinaan
16 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ √ √ Sesuai -
Usaha Indonesia
(Persero)*
1. Direktur Risiko
PT Hutama Karya
17 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero)
Terintegrasi
1. Direktur Risiko
PT Jasa Marga
18 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero) Tbk
Terintegrasi
PT Semen 1. Direktur Risiko
19 Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero) Tbk Terintegrasi
PT Kereta Api 1. Direktur Risiko
20 Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero) Terintegrasi
PT Pelabuhan
21 Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ √ √ Sesuai -
(Persero)*
-128-

Direktur Direktur
yang yang Komite Komite Tata
Klasifikasi Dekom/ Komite Organ yang perlu
No Nama BUMN Kategori Direksi Membidangi Membidangi Pemantau Kelola SPI Kesesuaian
Risiko Dewas Audit Dipenuhi
Pengelolaan Pengelolaan Risiko Terintegrasi
Keuangan Risiko
PT Telkom 1. Direktur Risiko
22 Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero) Tbk Terintegrasi
1. Direktur Risiko
2. Komite Tata Kelola
PT Danareksa
23 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum Terintegrasi (saat ini
(Persero)
masih dirangkap
dengan KPR)
PT Adhi Karya
24 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero) Tbk
PT Waskita Karya
25 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero) Tbk
PT Wijaya Karya
26 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero) Tbk
PT Pembangunan
27 Perumahan Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero) Tbk
1. Direktur Risiko
2. Komite Tata Kelola
PT Brantas
Terintegrasi yang
28 Abipraya Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum
dirangkap oleh
(Persero)
Komite Pemantau
Risiko
1. Direktur Risiko
PT Krakatau
2. Komite Tata Kelola
29 Steel (Persero) Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum
Terintegrasi yang
Tbk
dirangkap oleh
-129-

Direktur Direktur
yang yang Komite Komite Tata
Klasifikasi Dekom/ Komite Organ yang perlu
No Nama BUMN Kategori Direksi Membidangi Membidangi Pemantau Kelola SPI Kesesuaian
Risiko Dewas Audit Dipenuhi
Pengelolaan Pengelolaan Risiko Terintegrasi
Keuangan Risiko
Komite Pemantau
Risiko
PT LEN Industri
30 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero)
PT Biro Klasifikasi
31 Indonesia Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero)
1. Direktur Risiko
2. Komite Tata Kelola
PT Industri Kereta Terintegrasi yang
32 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum
Api (Persero) dirangkap oleh
Komite Pemantau
Risiko
1. Direktur Risiko
2. Komite Tata Kelola
PT ASDP
Terintegrasi yang
33 Indonesia Ferry Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum
dirangkap oleh
(Persero)
Komite Pemantau
Risiko
1. Direktur Risiko
PT Pelayaran 2. Komite Tata Kelola
Nasional Terintegrasi yang
34 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum
Indonesia dirangkap oleh
(Persero) Komite Pemantau
Risiko
1. Direktur Risiko
Perum
35 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum 2. Komite Tata Kelola
Percetakan Uang
Terintegrasi yang
-130-

Direktur Direktur
yang yang Komite Komite Tata
Klasifikasi Dekom/ Komite Organ yang perlu
No Nama BUMN Kategori Direksi Membidangi Membidangi Pemantau Kelola SPI Kesesuaian
Risiko Dewas Audit Dipenuhi
Pengelolaan Pengelolaan Risiko Terintegrasi
Keuangan Risiko
Republik dirangkap oleh
Indonesia Komite Pemantau
Risiko
Komite Tata Kelola
PT Taspen Terintegrasi yang
36 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ n.a √ Belum
(Persero)* dirangkap oleh Komite
Pemantau Risiko
PT Bank
37 Tabungan Negara Individu Sistemik A √ √ √ √ √ √ n.a √ Sesuai -
(Persero) Tbk
PT Asuransi
38 Jiwasraya Individu Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero)
PT Asabri
39 Individu Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero)
Perum
Pembangunan
40 Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
Perumahan
Nasional
PT Pos Indonesia
41 Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero)
42 Perum Damri Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
Perum Lembaga
43 Kantor Berita Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
Nasional Antara
Perum Jasa Tirta
44 Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
I
-131-

Direktur Direktur
yang yang Komite Komite Tata
Klasifikasi Dekom/ Komite Organ yang perlu
No Nama BUMN Kategori Direksi Membidangi Membidangi Pemantau Kelola SPI Kesesuaian
Risiko Dewas Audit Dipenuhi
Pengelolaan Pengelolaan Risiko Terintegrasi
Keuangan Risiko
Perum Jasa Tirta
45 Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
II
Perum
Komite Pemantau
Percetakan
46 Individu Netral √ √ √ n.a √ n.a. n.a √ Belum Risiko yang dirangkap
Negara Republik
oleh Komite Audit
Indonesia
PT Reasuransi
47 Indonesia Utama Individu Netral √ √ √ √ √ n.a. n.a √ Sesuai -
(Persero)*
1. Direktur Keuangan
yang merangkap
Direktur Risiko
Perum Produksi
48 Individu Netral √ √ x n.a √ n.a. n.a √ Belum 2. Komite Pemantau
Film Negara
Risiko yang
dirangkap oleh
Komite Audit

√* = Direktur Keuangan merangkap Direktur Risiko (yang diperbolehkan sesuai Per-02)


√** = Komite merangkap Komite Pemantau Risiko (yang diperbolehkan sesuai Per-02)
√*** = Komite merangkap Komite Tata Kelola Terintegrasi (yang diperbolehkan sesuai Per-02)
x = Tidak Ada
n.a = Not Applicable (tidak diwajibkan untuk memiliki organ pengelola Risiko tersebut)

PT Mineral Industri Indonesia (Persero)* = Direktur Risiko merangkap Direktur HSSE


PT Taspen (Persero)* = Direktur Risiko merangkap Direktur Kepatuhan
PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero)* = Direktur Risiko merangkap Direktur Kepatuhan, SDM, dan Corporate Secretary
PT Pelabuhan Indonesia (Persero)* = Fungsi Pengelolaan Risiko berada pada Wakil Direktur Utama
PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero)* = Fungsi Pengelolaan Risiko berada pada Wakil Direktur Utama
-132-

Lampiran III
Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor : S-491/MBU/09/2023
Tanggal : 29 September 2023

REALISASI KPI KEUANGAN BUMN NON JASA KEUANGAN


SEMESTER 1 TAHUN 2023

EBITDA (Rp Miliar) ROIC-WACC (%) Debt/EBITDA (kali) Debt/ IC (%)


No BUMN Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
% Capaian
RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1

1 Perum BULOG 1.829 1.123 61,40% 1,80 5,91 5,50 6,46 53,00 65,00

2 Perum Damri 269 90 33,48% 3,87 (1,44) 1,37 2,86 0,25 0,32

3 Perum Jasa Tirta I 125 90 72,32% 0,99 3,02 1,31 0,33 13,71 2,93

4 Perum Jasa Tirta II 265 152 57,08% 3,43 3,26 0,09 0,14 1,53 1,46
-133-

EBITDA (Rp Miliar) ROIC-WACC (%) Debt/EBITDA (kali) Debt/ IC (%)


No BUMN Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
% Capaian
RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1

5 Perum LKBN Antara 48 19 40,26% 1,6 (6,26) 1,10 2,29 18,34 15,97

6 Perum LPPNPI 545 494 90,62% (0,40) 5,90

Perum Percetakan Negara Republik


7 (2) 5 254,42%
Indonesia

Perum Percetakan Uang Republik


8 982 446 45,38% 0,59 1,81 1,00 1,00 19,61 15,65
Indonesia

9 Perum Perhutani 845 491 58,16% 0,32 0,16 0,03 0,03 0,19 0,11

10 Perum Perumnas 272 35 12,87% (1,88) (0,03) 19,94 144,15

11 PT Adhi Karya (Persero) Tbk 1.538 627 40,80% (6,17) (8,67) 7,02 18,37 55,17 60,60

12 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) 1.450 640 44,14% 1,16 0,46 1,93 2,36 27,61 16,97

PT Aviasi Pariwisata Indonesia


13 8.459 4.614 54,55% (0,11) (1,04) 6,07 10,27 57,98 56,18
(Persero)

14 PT Bio Farma (Persero) 2.610 754 28,90% 0,81 (2,08) 3,39 12,29 29,93 31,73
-134-

EBITDA (Rp Miliar) ROIC-WACC (%) Debt/EBITDA (kali) Debt/ IC (%)


No BUMN Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
% Capaian
RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1

PT Biro Klasifikasi Indonesia


15 1.415 460 32,49% 4,32 (4,53) N/A N/A N/A N/A
(Persero)

16 PT Brantas Abipraya (Persero) 562 243 43,21% 0,26 0,26 3,69 3,69 48,42 48,42

17 PT Danareksa (Persero) 3.873 602 15,54% (3,46) (3,38) 4,30 15,13 31,99 19,20

18 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 8.715 3.861 44,30% 6,05 4,83 1,10 3,33 0,37 1,11

PT Hutama Karya (Persero) BUJT 1.665 1.329 79,82% (5,52) (6,22) 15,75 13,43 19,20 29,70
19 PT Hutama Karya (Persero) Non
1.876 636 33,90% 6,18 1,08 3,05 4,33 47,75 79,42
BUJT

20 PT Industri Kereta Api (Persero) 565 128 22,65% 6,26 (1,50) 3,98 21,29 90,19 97,90

21 PT Jasa Marga (Persero) Tbk 10.056 4.133 41,10% 0,37 0,15 7,09 12,37 62,63 62,45

22 PT Kereta Api Indonesia (Persero) 5.106 2.296 44,97% 1,58 0,98 10,33 14,38 61,48 52,50

23 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 3.665 677 18,47% 4,58 (1,70) 6,47 0,67 62,00 66

24 PT LEN Industri (Persero) 3.137 781 24,91% 1,29 (0,39) 5,17 10,65 0,50 0,59
-135-

EBITDA (Rp Miliar) ROIC-WACC (%) Debt/EBITDA (kali) Debt/ IC (%)


No BUMN Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
% Capaian
RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1

PT Mineral Industri Indonesia


25 34.191 18.519 54,16% 2,00 10,30 4,00 2,50 50,00 43,20
(Persero)

26 PT Pelabuhan Indonesia (Persero) 10.299 5.034 48,88% 1,12 (0,61) 4,04 9,65 47,20 52,76

PT Pelayaran Nasional Indonesia


27 657 334 50,82% (1,80) 0,35 0,26 0,11 2,49 0,54
(Persero)

PT Pembangunan Perumahan
28 3.279 1.276 38,92% (5,25) (5,24) 7,43 8,70 N/A N/A
(Persero) Tbk

PT Perkebunan Nusantara III


29 12.607 3.842 30,48% 1,62 (2,47) 3,18 5,06 37,78 36,86
(Persero)

30 PT Pertamina (Persero) 194.768 101.232 51,98% 1,52 2,17 2,62 1,85 45,00 38,00

PT Perusahaan Listrik Negara


31 96.190 68.040 70,74% (1,51) (0,67) 4,41 2,78 29,55 27,12
(Persero)

32 PT Pos Indonesia (Persero) 1.122 527 46,95% 2,12 (3,93) 1,46 2,59 19,20 25,90

33 PT Pupuk Indonesia (Persero) 23.698 8.181 34,52% 5,99 3,68 1,16 2,25 21,94 28,99
-136-

EBITDA (Rp Miliar) ROIC-WACC (%) Debt/EBITDA (kali) Debt/ IC (%)


No BUMN Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
% Capaian
RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1 RKAP 2023 SMT 1

PT Rajawali Nusantara Indonesia


34 1.048 233,76 22,31% (2,90) (0,78) 5,55 48,23 26,11 46,43
(Persero)

35 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 9.012 3.468 38,48% (3,41) (3,67) 1,80 2,10 25,10 26,00

36 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk 83.420 38.384 46,01% 5,50 5,08 1,00 0,95 32,00 35,00

37 PT Waskita Karya (Persero) Tbk 3.029 424 13,98% (2,47) (2,92) 18,88 37,20 0,81 0,85

38 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 2.708 559 20,63% 3,32 (3,28) 13,26 29,73 69,81 71,61
-137-

REALISASI KPI KEUANGAN BUMN JASA KEUANGAN


SEMESTER 1 TAHUN 2023
Relative stock Market
PPOP (Rp Miliar) PPOP Growth (%) Percentile TSR (%) performance Capitalization (Rp ROE (%)
against peers (%) Miliar)
No BUMN
Target Target Target Target Target Target
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi
RKAP RKAP RKAP RKAP RKAP RKAP
SMT 1 SMT 1 SMT 1 SMT 1 SMT 1 SMT 1
2023 2023 2023 2023 2023 2023
PT Bank Mandiri
1 61.798 42.002 9,10 18,70 50,00 88,00 413.000 485.000 18,57 25,78
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
2 Indonesia 90.630 45.480 9,58 1,43 50,00 87,50 814.600 822.210 21,95 23,11
(Persero) Tbk
PT Bank Negara
3 Indonesia 37.910 17.300 10,20 0,33 69,10 91,33 172.500 170.640 15,14 15,17
(Persero) Tbk
PT Bank
4 Tabungan Negara 8.002 3.832 0,36 (4,47) 10,59 0,99 20.340 18.525 12,16 11,95
(Persero) Tbk
-138-

Lampiran IV
Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor : S-491/MBU/09/2023
Tanggal : 29 September 2023
REALISASI PENYERAPAN DANA DAN FISIK PENYERTAAN MODAL NEGARA (PMN)
SEMESTER 1 TAHUN 2023

No. BUMN Tahun PMN Nilai PMN Realisasi Fisik SMT 1 2023 Realisasi Keuangan SMT 1 2023
(Rp Miliar) (%) (%)
1 Perum Bulog 2016 2.000 69,88 57,27
2 Perum Perumnas 2022 1.568 16,00 22,00
3 PT Adhi Karya (Persero) Tbk 2022 1.976 45,40 33,80
4 PT Barata Indonesia (Persero) 2016 500 82,00 64,82
5 PT Bio Farma (Persero) 2020 2.000 23,79 84,50
PT Danareksa (Persero)
a. PT Kawasan Industri Wijayakusuma 2021 977 70,43 53,79
6
2008, 2009,
b. PT Perusahaan Pengelola Aset* 3.500 - 96,06
2015
7 PT Dok Kodja Bahari (Persero) 2015 900 62,07 65,00
8 PT Dok Perkapalan Surabaya (Persero) 2015 200 73,42 72,33
9 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 2022 7.500 93,80 72,89
2021 10.000 85,70 94,00
10 PT Hutama Karya (Persero)
2022 (APBN) 23.850 92,20 78,25
-139-

No. BUMN Tahun PMN Nilai PMN Realisasi Fisik SMT 1 2023 Realisasi Keuangan SMT 1 2023
(Rp Miliar) (%) (%)
2022 (CI) 7.500 93,32 31,21
11 PT Industri Kapal Indonesia (Persero) 2015 200 93,35 96,99
2021 6.900 94,65 75,26
12 PT Kereta Api Indonesia (Persero)
2022 3.200 92,50 84,79
PT LEN Industri (Persero)
13
a. PT PAL Indonesia 2021 1.280 5,80 5,80
PT Mineral Industri Industri Indonesia (Persero)
14
a. PT Aneka Tambang, Tbk 2015 3.494,8 99,86 96,28
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Eks Pelindo
15 2021 1.200 53,93 18,00
III)
PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
a. PT Perkebunan Nusantara VII 2015 175 66,67 78,52
16
b. PT Perkebunan Nusantara IX 2015 1.000 66,67 42,77
c. PT Perkebunan Nusantara X 2015 975 66,67 22,89
2020 5.000 98,23 98,23
17 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 2021 5.000 95,51 95,51
2022 5.000 77,26 77,26
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
a. PT Garam 2015 300 99,43 95,29
b. PT Perikanan Indonesia 2015 300 94,60 87,80
18
c. PT Perikanan Indonesia - Eks PT Perikanan
2015 200 92,34 78,84
Nusantara
d. PT Sang Hyang Seri 2015 400 99,67 99,11
-140-

No. BUMN Tahun PMN Nilai PMN Realisasi Fisik SMT 1 2023 Realisasi Keuangan SMT 1 2023
(Rp Miliar) (%) (%)
19 PT Waskita Karya (Persero) Tbk 2021 7.900 94,23 82,28
*Catatan : Tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan kepada PT. Perusahaan Pengelola Aset terdiri dari Tahun Anggaran 2008, 2009
sebesar Rp 2.500 Miliar dan Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 1.000 Miliar

MENTERI
BADAN USAHA MILIK NEGARA,

ERICK THOHIR

Anda mungkin juga menyukai