Sifat : Biasa
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Hal : Aspirasi Pemegang Saham untuk Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2024
Yth.
Direksi dan Dewan Komisaris/Pengawas BUMN
Di Tempat
4. Untuk…/2
-2-
4. Untuk BUMN Terbuka, Dewan Komisaris diminta untuk memastikan penyusunan RKAP
Tahun 2024 yang akan disahkan telah mengacu pada APS ini dengan tetap
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal.
Demikian surat ini kami sampaikan. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima
kasih.
MENTERI
BADAN USAHA MILIK NEGARA,
ERICK THOHIR
Tembusan Yth.:
1. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo;
2. Wakil Menteri BUMN, Rosan Perkasa Roeslani;
3. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian BUMN;
4. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian BUMN.
Lampiran I
Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor : S-491/MBU/09/2023
Tanggal: 29 September 2023
A. Arahan Umum
Aspirasi Pemegang Saham (APS) adalah pedoman penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2024.
Berdasarkan amanat Pasal 22 Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang dan Pasal 63
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja
menjadi Undang-Undang serta memperhatikan Peraturan Menteri BUMN No.
2/MBU/03/2023, RKAP Tahun 2024 BUMN berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, Peta Jalan
BUMN tahun 2020-2024, Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) masing-
masing BUMN tahun 2020-2024 dan kebijakan taktis lintas klaster sebagaimana
dijelaskan lebih lanjut dalam APS ini.
APS merupakan langkah pertama proses perencanaan tahunan dalam rangka
penyusunan RKAP tahunan. APS disusun dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Peta Jalan BUMN beserta formulasi 5 prioritas BUMN 2020-2024 yang
dicanangkan oleh Menteri BUMN;
b. Prognosa realisasi kinerja tahun 2023;
c. Proyeksi faktor-faktor ekonomi makro baik lokal maupun global yang akan
berpengaruh pada kinerja 2024 dan arahan-arahan taktis untuk ekspektasi
perkembangan tahun 2024;
d. Kebijakan Strategi Risiko Kementerian BUMN;
e. Faktor-faktor Environmental, Social, and Governance; dan
f. Kebijakan Penggunaan Produk Dalam Negeri.
-2-
Dalam Peta Jalan BUMN 2020-2024, tertuang 5 (lima) formulasi prioritas Kementerian
BUMN yang menjadi landasan arah kebijakan selanjutnya sebagai berikut:
a. Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia
b. Inovasi Model Bisnis
c. Kepemimpinan Teknologi
d. Peningkatan Investasi
e. Pengembangan Talenta
Formulasi Prioritas Kementerian BUMN – 2020 – 2024
2 3
Restrukturisasi model bisnis
melalui pembangunan Inovasi Kepemimpinan
ekosistem, kerjasama, Model Bisnis Teknologi
Memimpin secara global
pertimbangan kebutuhan
dalam teknologi strategis dan
stakeholders, dan fokus pada melembagakan kapabilitas
core business digital
1
Meningkatkan nilai Nilai Ekonomi
ekonomi (economic value dan Sosial
add) dan dampak sosial 5 untuk Indonesia 4
Pengembangan Peningkatan
Talenta Investasi
Implementasi Peta Jalan BUMN 2020-2024 kemudian dijabarkan dalam tiga tahapan
utama sebagai berikut:
a. Tahap I – Survival & Mempertahankan Kelangsungan Hidup: Pandemi Covid-
19 memiliki dampak yang signifikan pada kinerja BUMN di tahun 2020 dan
diperkirakan hal ini akan berlangsung sampai dengan kuartal 2 tahun 2022.
Sektor-sektor transportasi, minyak dan gas, dan pariwisata merupakan tiga sektor
yang paling terdampak Covid-19. Dalam kondisi makro demikian, tiga inisiatif
utama pada tahapan ini adalah:
• Inisiatif A1: Melindungi BUMN strategis dan BUMN yang terdampak Covid-
19 dari dampak pelemahan arus kas akibat penurunan penjualan. Dalam
kaitan ini, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dirancang untuk
memperkuat struktur permodalan BUMN dan/atau memberikan bantuan
pinjaman untuk mengatasi masa pemulihan Covid-19.
-4-
*) Keterangan:
a. Tidak Toleran:
1) Sangat berhati-hati dalam mengambil risiko dan lebih memilih menjaga
stabilitas dan konsistensi dalam operasi bisnis.
2) Keputusan bisnis didasarkan pada pemeliharaan modal.
b. Konservatif:
1) Berhati-hati dalam mengambil risiko, dengan memilih beberapa risiko yang
terkendali tetapi tetap memprioritaskan kestabilan usaha.
2) Keputusan bisnis didasarkan pada upaya untuk melindungi nilai dari risiko
besar yang tidak terduga termasuk didalamnya menghindari paparan
terhadap fluktuasi pasar yang signifikan serta dapat menanggung beban
yang kecil.
c. Moderat:
1) Bersedia mengambil risiko dalam batas tertentu untuk mencapai
pertumbuhan dan keuntungan, tetapi tetap memperhatikan perlindungan
terhadap kerugian besar.
2) Keputusan bisnis mempertimbangkan peluang pertumbuhan dan dampak
risiko secara bersamaan dan dapat menanggung beban yang sedang.
d. Strategis:
1) Secara aktif menerapkan strategi yang melibatkan pengelolaan risiko
sebagai bagian integral dari rencana bisnis, mengambil risiko lebih tinggi
dalam rangka mencapai pertumbuhan dan inovasi yang lebih besar.
2) Keputusan bisnis didasarkan pada analisis risiko dan potensi pengembalian
investasi jangka panjang serta dapat menanggung beban yang besar.
2. BUMN dan Anak Perusahaan BUMN wajib menerapkan manajemen risiko secara
efektif dengan melengkapi pemenuhan organ pengelola risiko sesuai dengan
kategori dan klasifikasi risiko BUMN dan Anak Perusahaan BUMN sebagaimana
ketentuan pada Pasal 49 sampai dengan Pasal 53 dalam PER-2/MBU/03/2023.
3. Kelengkapan organ pengelola risiko BUMN dan Anak Perusahaan BUMN wajib
dipenuhi paling lambat tanggal 24 Maret 2024. Status pemenuhan organ
pengelola risiko BUMN saat ini dapat dilihat pada lampiran II.
-8-
6. Bagi BUMN Sistemik A di luar dari BUMN HIMBARA, wajib menyusun rencana
darurat (contingency plan) yang merupakan dokumen terpisah dari RKAP dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Direktur Yang Membidangi Pengelolaan Risiko wajib menyusun rencana
darurat (contingency plan) secara realistis dan komprehensif paling sedikit
memuat:
-9-
i. Ringkasan eksekutif;
ii. Gambaran umum perusahaan paling sedikit meliputi:
(a) Kondisi dan profil perusahaan paling sedikit mengenai: [i] profil legalitas
perusahaan, [ii] visi misi, [iii] kepemilikan, [iv] struktur kepengurusan dan
organisasi, [v] aktivitas bisnis utama dan penunjang serta jaringan
kantor baik dalam dan luar negeri, [vi] rencana bisnis, [vii] strategi
pengelolaan risiko, [viii] anak perusahaan;
(b) Jaringan kantor dan anak perusahaan yang dicantumkan adalah yang
memiliki salah satu kriteria: [i] berkontribusi dalam aktivitas pencapaian
laba, [ii] menanggung risiko besar dalam skenario terburuk yang dapat
membahayakan kelangsungan usaha perusahaan secara konsolidasi,
[iii] tidak dapat dibubarkan atau ditutup tanpa memicu risiko yang besar
terhadap perusahan, [iv] berperan penting bagi stabilitas sektor industri
BUMN berada, [v] melakukan aktivitas operasional dan aktivitas
pengelolaan risiko yang mendukung langsung pelaksanaan fungsi
bisnis perusahaan;
(c) Struktur korporasi anak perusahaan menguraikan struktur usaha
termasuk kepemilikan sampai dengan ultimate shareholders dan
perusahaan terelasi (sister company);
(d) Keterkaitan usaha di dalam perusahaan baik secara intra-group (yang
menguraikan hubungan keuangan, penyertaan modal dan kesepakatan
dukungan keuangan intra-group) maupun secara eksternal (yang
menguraikan eksposur, kewajiban produk dan/atau jasa, yang signifikan
kepada mitra bisnis utama);
(e) Analisis skenario dampak kondisi stress yang terjadi baik secara
individu (idiosyncratic) dan secara eksternal yang bersifat domestik
maupun internasional (market-wide shock) terhadap kondisi bisnis dan
kualitas aset perusahaan;
iii. Strategi rencana aksi (recovery plan) dan opsi pemulihan (recovery options)
serta opsi resolusi (resolution plan) terhadap kedaruratan (contingency)
yang meliputi:
(a) Penyusunan indikator yang digunakan dalam rencana aksi (recovery
plan) meliputi permodalan, likuiditas, rentabilitas dan kualitas aset serta
indikator lain yang bersifat kuantitatif atau kualitatif yang dapat
menimbulkan permasalahan terhadap kondisi keuangan perusahaan
secara signifikan;
(b) Pemicu terjadinya tingkat kedaruratan (trigger level) dari setiap indikator
yang digunakan dalam rencana aksi (recovery plan) untuk tujuan: [i]
pencegahan sehingga perusahaan tetap dapat menjaga ukuran atau
rasio yang sama atau lebih baik, [ii] pemulihan sehingga perusahaan
tidak lagi melanggar ukuran atau rasio dari indikator sesuai dengan
-10-
(k) Setiap opsi pemulihan dan opsi resolusi dilengkapi dengan potensi
hambatan pelaksanaan opsi yang memuat paling sedikit: [i] analisis
mengenai potensi hambatan, [ii] penjelasan rencana untuk mengatasi
potensi hambatan pelaksanaan opsi pemulihan dan opsi resolusi.
iv. Strategi pengungkapan rencana aksi (recovery plan) terhadap kedaruratan
(contingency) kepada pihak internal dan pihak eksternal dengan
menetapkan tata kelola fungsi penyediaan informasi, sistem informasi
manajemen, dan kerangka komunikasi.
b. Rencana darurat (contingency plan) tersebut wajib mendapatkan persetujuan
dari Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan memperoleh pengesahan dari
pemegang saham pengendali.
c. Rencana darurat (contingency plan) wajib dievaluasi dan dilakukan pengujian
(stress testing) secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun atau
sewaktu-waktu berdasarkan kondisi tertentu yang berpengaruh signifikan
kepada perusahaan. Hasil evaluasi dan pengujian tersebut dilaporkan oleh
Direksi kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan pemegang saham
pengendali.
d. Pengkinian atau updating atas rencana darurat (contingency plan) dilakukan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun dan wajib memperoleh persetujuan
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas serta pengesahan dari pemegang saham
pengendali.
e. Rencana darurat (contingency plan) disampaikan kepada Kementerian BUMN
setiap tahun paling lambat setiap akhir bulan Juni.
7. BUMN non Sistemik A, tidak diwajibkan namun dianjurkan menyusun rencana
darurat (contingency plan) dengan ketentuan yang sama sebagaimana pada butir
6 di atas.
8. Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko dapat menerbitkan Petunjuk
Teknis mengenai penyusunan rencana darurat (contigency plan) dan ketentuan
turunannya apabila diperlukan.
9. Direksi BUMN wajib menyusun strategi risiko yang terdiri dari: (i) pernyataan
selera risiko (risk appetite statement) BUMN dengan memperhatikan selera risiko
Kementerian BUMN, (ii) nilai ambang risiko di level enterprise/korporat yang
memuat risk capacity, risk appetite, risk tolerance, dan risk limit, serta (iii) metrik
strategi risiko.
10. Penyusunan metrik strategi risiko memuat paling sedikit: (i) kategori Risiko, (ii)
sikap terhadap risiko, (iii) parameter dan satuan ukur, (iv) nilai batasan/limit.
11. Metrik strategi risiko wajib digunakan sebagai dasar dalam menetapkan berbagai
pilihan sasaran dan strategi yang akan menjadi usulan dalam rancangan RKAP
dengan pilihan: (i)accept/terima, apabila imbal hasil (return) yang akan diperoleh
sebanding dengan risiko (risk) yang dapat diterima oleh perusahaan, dan (ii)
avoid/hindari, apabila risiko (risk) di luar ambang yang dapat diterima oleh
perusahaan walaupun imbal hasil (return) tinggi.
-12-
12. Strategi risiko sebagaimana butir 9 di atas wajib memperoleh persetujuan Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas dan dimasukkan dalam rancangan RKAP.
13. BUMN yang masuk dalam klasifikasi risiko sistemik A dan sistemik B
menganggarkan secara memadai dalam RKAP 2024 kegiatan reviu atas
pelaksanaan Internal Control Over Financial Reporting (ICOFR) dengan
ketentuan:
a. Pelaksanaan reviu ICOFR dilakukan bersama dengan konsultan independen.
b. Laporan hasil reviu ICOFR memuat paling sedikit: (i) laporan analisa
kesenjangan, termasuk rekomendasi perbaikan atas proses bisnis dan
pengendalian internal terkait pengendalian umum IT dan pengendalian aplikasi
IT, (ii) identifikasi kelemahan pengendalian internal (internal control) atas
proses pelaporan keuangan yang dapat menyebabkan ketidakakuratan
material dalam pencatatan aset, utang, pendapatan dan biaya, (iii) usulan
perbaikan kebijakan akuntansi berkelanjutan, (iv) analisa kuantitatif dan
kualitatif potensi koreksi akuntasi atas rekomendasi perbaikan kebijakan
berdasarkan temuan hasil reviu ICOFR ini.
c. Laporan hasil reviu ICOFR disampaikan kepada Kementerian BUMN paling
lambat akhir semester I tahun 2024.
d. Dalam pelaksanaan reviu ICOFR, BUMN berkoordinasi dengan Deputi Bidang
Keuangan dan Manajemen Risiko.
e. Kegiatan reviu ICOFR tidak perlu dilakukan bagi BUMN yang sudah melakukan
tahun 2023.
c. Governance (G)
Aspek Tata Kelola (Governance) merupakan aspek yang menilai kualitas dan
ketepatan waktu pengambilan keputusan, struktur tata kelola, dan distribusi
tanggung jawab kepada berbagai stakeholder. Isu dalam aspek governance dapat
berupa: 1) etika bisnis; 2) alokasi sumber daya; 3) struktur dan keterlibatan dalam
tata kelola; dan 4) advokasi dan posisi eksternal.
-14-
Lifting Gas (ribu barel setara minyak per hari) 985 1.033
Catatan:
a. Dalam penetapan RKAP Tahun 2024 maka asumsi makro ekonomi tersebut dapat
disesuaikan sesuai dengan Undang-Undang APBN Tahun 2024 yang disahkan
oleh Pemerintah.
b. Perusahaan dapat menggunakan asumsi dari referensi lain yang dapat
dipertanggungjawabkan.
F. Visi dan Misi Klaster Masterplan 2020-2024 dan Arahan Taktis RKAP 2024
Peta Jalan BUMN 2020 – 2024 menjadi landasan untuk pembentukan klaster/sub-
klaster. Dari masing-masing klaster dan sub klaster disusun masterplan yang berisi
visi-misi dan inisiatif strategis yang akan dilakukan dalam lingkup masing-masing
klaster/sub klaster. Sebagai ringkasan, visi dalam Peta Jalan per masing-masing sub-
klaster dan arahan taktis RKAP 2024 adalah sebagai berikut:
-15-
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
dan pengembangan bisnis baru untuk manajemen kinerja untuk mendukung
memaksimalkan nilai pemegang saham. pengembangan pasar bisnis digital
security dan bisnis baru lainnya.
Melaksanakan Penugasan Perum Peruri
sebagai Penyelenggara Aplikasi SPBE
sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
Klaster Danareksa
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis untuk RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis untuk RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis untuk RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
PT Timah Tbk
1. Eksplorasi komoditas timah secara
agresif baik di WIUP eksiting maupun
akuisisi wilayah baru dalam rangka
meningkatkan life of mine.
2. Peningkatan usaha pengamanan
cadangan di areah WIUP PT Timah
Tbk.
3. Memperbaiki dan merubah skema
model bisnis sehingga dapat
meningkatkan profitabilitas
perusahaan dan pengamanan wilayah
kerja yang lebih optimal.
4. Perlu dilakukan inisiatif penyehatan
keuangan perusahaan.
PT Freeport Indonesia
Inisiatif hilirisasi dengan penyelesaian
dan dimulainya operasional Proyek
Strategis Nasional berupa Smelter
pengolahan dan pemurnian komoditas
tembaga di Gresik.
Sub Klaster Industri Baja
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
3. Restrukturisasi penyehatan PT
Gendis Multi Manis (PT GMM) agar
segera diselesaikan, guna
mendukung pelaksanaan divestasi
saham Perum BULOG pada PT
GMM.
4. Penyelesaian penggunaan dana
tambahan PMN TA 2016 secara
tuntas dan tepat waktu sesuai
ketentuan yang berlaku.
5. Integrasi sistem ERP di semua
fungsi dalam rangka penguatan
kapabilitas data analytics dan supply
chain control.
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
bersama dengan
kementerian/Lembaga lain
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
manusia kelas dunia, serta pemanfaatan bisnis secara organik dan anorganik
nilai tambah holding. termasuk green economy.
2. Peningkatan layanan bisnis dengan
operational excellence melalui key
account management, konsolidasi
laboratorium/cabang, shared
service, serta perencanaan dan
pengadaan barang dan jasa secara
bersama.
3. Melakukan peningkatan layanan
sertifikasi sehingga dapat
menjangkau pasar global.
4. Peningkatan fungsi holding
IDSurvey:
a. Penguatan tata kelola hubungan
induk dan anak perusahaan.
b. Mempertahankan keunggulan
kompetitif jangka panjang melalui
penguatan brand image,
peningkatan kapasitas dan
kapabilitas laboratorium, dan
kolaborasi anggota holding, serta
kolaborasi dengan BUMN.
c. Penguatan aspek human capital
melalui transformasi human capital
BUMN secara berkelanjutan.
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Visi dan Misi Peta Jalan 2020-2024 Arahan Taktis RKAP 2024
Nama KAP :
Jaringan Asosiasi :
-55-
Nama AP :
Periode Penugasan :
Ruang Lingkup Audit :
Fee Audit :
Ruang Lingkup Non Audit :
Fee Non Audit :
4. BUMN tertutup diharapkan mengadopsi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) Nomor 9 Tahun 2023 untuk poin-poin yang relevan yaitu tentang peran
komite audit, pembatasan penggunaan jasa audit, ruang lingkup audit, dan
independensi AP dan KAP terhadap Pihak;
5. BUMN diharapkan dapat merealisasikan target-target keuangan sebagai berikut:
a. Ekspansi yang Berkesinambungan yang diukur dari parameter:
1) Ekspansi EBITDA dan CFO (Cash Flow from Operation): merupakan
indikasi pertumbuhan skala bisnis (penjualan/ top-line) yang berimbang
dengan pengendalian biaya, dan pengelolaan modal kerja dari kegiatan
utama BUMN yang dibuktikan dengan arus kas positif dari kegiatan
utama usaha BUMN yang bersangkutan, dan
2) Net Profit dan Dividend: menunjukkan kapasitas pembayaran dividen
kepada pemegang saham (tidak termasuk pendapatan dan biaya non
usaha).
b. Penciptaan Nilai Ekonomis (Economic Value Creation) yang diukur
dengan parameter tingkat kembalian investasi (Return on Invested Capital
atau ROIC) di atas biaya modal tertimbang (Weigthed Average Cost of Capital
atau WACC) atas modal (atau Invested Capital) yang digunakan untuk
menciptakan kembalian investasi. Formula penghitungan ROIC dan WACC
adalah sebagai berikut:
Matriks Penghitungan Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Creation)
rasio hutang pendanaan pada level rasio yang dimiliki oleh perusahaan
dengan peringkat investment grade sebagai berikut:
1) Financing debt to Invested Capital maksimal 45%, dan
2) Financing debt to EBITDA maksimal 2,3 kali.
Untuk BUMN pada klaster Jasa Keuangan dan klaster Jasa Asuransi dan Dana
Pensiun dapat menggunakan KPI Keuangan lain yang relevan/sepadan.
6. Sesuai Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-1/MBU/03/2023 tentang
Penugasan Khusus dan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan
Usaha Milik Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005, BUMN
yang mendapatkan Penugasan Khusus, dalam Perencanaannya harus dikaji dan
disepakati bersama oleh BUMN penerima tugas, Menteri, Menteri Keuangan, dan
Menteri Teknis atau pemberi Penugasan Khusus dan dalam Pelaksanaannya
dilaporkan oleh BUMN Penerima Penugasan kepada Menteri Keuangan, Menteri
Teknis, Menteri BUMN dan pemberi Penugasan Khusus.
7. BUMN yang mendapat tambahan PMN diminta melakukan upaya-upaya untuk
mendorong realisasi penyerapan PMN sesuai kajian dan menyampaikan laporan
capaian Key Performance Indicators/Kontrak Manajemen serta realisasi
penggunaan dana PMN secara berkala dalam Laporan Triwulanan dan/atau
Laporan tahunan dengan format sesuai Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-
2/MBU/03/2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan
Badan Usaha Milik Negara.
8. BUMN yang sedang menjalankan penugasan Proyek Strategis Nasional diminta
melakukan upaya-upaya untuk memastikan proyek dapat diselesaikan secara
tepat waktu dan menyampaikan laporan progress penyelesaian PSN dalam
laporan triwulanan dan Laporan Tahunan.
9. Untuk BUMN terbuka, Dewan Komisaris agar menyampaikan RKAP kepada
pemegang saham Seri A Dwiwarna selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
disetujui/disahkan.
10. BUMN yang masih memiliki Rekening Dana Investasi (RDI), Sub-Loan Agreement
(SLA), Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS), dan
Dana PMN yang belum dimanfaatkan, dalam RKAP harus menuangkan
posisi/nilai, skema rencana penyelesaian, serta informasi yang relevan lainnya.
11. BUMN yang memiliki BMN dari Kementerian terkait yang berpotensi dikonversi
menjadi PMPP agar melaporkan dalam RKAP data yang meliputi: jenis barang,
Kementerian terkait, nilai, status produktif / tidak, rencana perkiraan waktu proses
PMPP.
12. BUMN diminta untuk mencantumkan daftar Aksi Korporasi yang membutuhkan
persetujuan RUPS/Menteri dan Belanja Modal (CAPEX) dalam lampiran Kontrak
Manajemen Tahunan.
-57-
13. Sesuai dengan PER-2/MBU/03/2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan
Korporasi Signifikan Badan Usaha Milik Negara, untuk penilaian Tingkat
Kesehatan BUMN, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas berdasarkan evaluasi
Komite Audit menunjuk Perusahaan Pemeringkat untuk melakukan
pemeringkatan (corporate rating) dalam rangka penilaian Tingkat Kesehatan
BUMN. BUMN diharapkan memperoleh tingkat Kesehatan minimal BBB (Sehat)
dan menyampaikan hasil pemeringkatan kepada Kementerian BUMN selambat-
lambatnya Mei 2024.
H. Aspirasi Pemegang Saham Fungsi Manajemen Risiko
1. Strategi Risiko dan Perencanaan Risiko Dalam Penyusunan RKAP 2024
a. BUMN wajib menyusun RKAP 2024 berbasis manajemen risiko sesuai dengan
strategi risiko yang disusun sebagaimana ketentuan pada bagian
“C. Kebijakan Strategi Risiko Kementerian BUMN”.
b. Keputusan dalam menetapkan pilihan sasaran dan strategi yang diusulkan
dalam rancangan RKAP dilengkapi dengan pertimbangan berdasarkan hasil
perhitungan antara risiko yang dapat diterima dengan hasil yang ditargetkan
dapat diperoleh oleh perusahaan sebagaimana kebijakan strategi risiko BUMN.
c. Target yang diusulkan dalam rancangan RKAP wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1) Target disusun dengan nilai yang paling optimal sesuai dengan
penerimaan risiko dalam strategi Risiko.
2) Target yang diusulkan harus memberikan perlindungan dan penciptaan
nilai bagi BUMN serta harus direalisasikan dengan melindungi dari risiko
yang tidak dapat diterima oleh perusahaan.
3) Target harus telah memperhitungkan risiko (risk adjusted target).
Ketidaktercapaian target pada akhir tahun 2024 sepenuhnya merupakan
tanggung jawab Direksi dalam melakukan pengurusan perusahaan dan
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dalam melakukan pengawasan,
kecuali yang disebabkan oleh suatu risiko yang semua perusahaan dalam
industri tersebut terdampak.
4) Perlakuan dan pengendalian risiko yang akan dilaksanakan untuk
menurunkan risiko yang dapat diterima telah dimasukkan sebagai program
kegiatan dan anggaran dalam RKAP.
d. Berdasarkan sasaran, strategi dan target yang diusulkan dalam RKAP, BUMN
wajib menyusun profil risiko, perhitungan risiko, rencana perlakuan risiko dan
peta risiko dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Profil risiko memuat informasi paling sedikit: (i) sasaran, (ii) strategi, (iii)
taksonomi risiko, (iv) peristiwa risiko, (v) penyebab risiko, (vi) Key Risk
Indicator (KRI), dan (vii) threshold KRI dalam 3 (tiga) kategori yaitu batas
-58-
bahaya, batas hati-hati, dan batas aman sebagai early warning signal, (viii)
kontrol saat ini (existing control) dan penilaian efektivitas kontrol, (ix)
dampak risiko, dan (x) perkiraan waktu terjadinya eksposur risiko.
2) Perhitungan risiko terdiri dari risiko inheren dan risiko residual, memuat
informasi paling sedikit: (i) peristiwa risiko, (ii) kuantifikasi risiko inheren,
dan (iii) kuantifikasi risiko residual.
a) Nilai risiko inheren dan risiko residual terdiri dari: (i) eksposur risiko,
(ii) skala risiko, dan (iii) level risiko.
b) Perhitungan eksposur risiko terdiri dari:
i. Eksposur risiko kuantitatif dihasilkan dari perkalian nilai dampak
kuantitatif berupa nilai rupiah atau mata uang fungsional
pembukuan atas Dampak langsung dan/atau tidak langsung
secara finansial terhadap pencapaian target keuangan, dikali
dengan nilai Probabilitas (%).
ii. Eksposur risiko kualitatif dihasilkan dari perkalian skor Risiko
(berupa penilaian skala dampak dikali dengan 1% dari batasan
risiko/risk limit level enterprise/korporat yang ditetapkan dalam
strategi Risiko), dikali dengan nilai Probabilitas (%).
c) Perhitungan skala risiko menggunakan kriteria skala dampak dan
skala probabilitas sebagaimana ketentuan dalam Petunjuk Teknis
mengenai Proses Manajemen Risiko dan Agregasi pada Taksonomi
Risiko Portofolio BUMN. Untuk kepentingan internal perusahaan
dalam rangka pemantauan dan evaluasi risiko yang lebih mendalam,
BUMN dapat menetapkan kriteria Skala Dampak dan Skala
Probabilitas yang berbeda dengan acuan pada Petunjuk Teknis
tersebut.
d) Perhitungan level risiko menggunakan hasil pemetaan dengan skala
risiko sebagai berikut:
Skala Risiko Level Risiko
1-5 Low
6 - 11 Low to Moderate
12 - 15 Moderate
16 - 19 Moderate to High
20 - 25 High
e) Hasil kuantifikasi risiko inheren disajikan paling sedikit memuat: (i)
asumsi perhitungan dampak, (ii) nilai dampak rupiah atau mata uang
fungsional pembukuan untuk risiko kuantitatif atau nilai skor risiko
-59-
untuk risiko kualitatif, (iii) skala dampak, (iv) skala probabilitas, (v)
eksposur risiko, (vi) skala risiko, dan (vii) level risiko.
f) Hasil kuantifikasi risiko residual disajikan dalam target triwulan paling
sedikit memuat: (i) target nilai dampak tiap triwulan, (ii) target skala
dampak tiap triwulan, (iii) target nilai probabilitas tiap triwulan, (iv)
target skala probabilitas tiap triwulan, (v) target eksposur risiko tiap
triwulan, (vi) target skala risiko tiap triwulan, dan (vii) target level risiko
tiap triwulan.
g) Penjabaran target risiko residual triwulan disesuaikan berdasarkan
sifat dan karakter setiap risiko seperti ditinjau dari estimasi waktu
terjadinya (one shot atau continuous)
3) Rencana perlakuan risiko disusun untuk menurunkan tingkat risiko sesuai
dengan target risiko residual, yang memuat informasi paling sedikit: (i) opsi
perlakuan risiko dengan pilihan accept/monitor, reduce/mitigate,
transfer/sharing, (ii) kegiatan rencana perlakuan risiko, (iii) jenis program
kegiatan di dalam RKAP, (iv) output kegiatan perlakuan risiko, (v)
anggaran biaya perlakuan risiko, (vi) pejabat yang bertanggung jawab, (vii)
timeline pelaksanaan kegiatan perlakuan risiko.
4) Peta risiko memuat informasi posisi risiko inheren dan posisi risiko residual
dalam pemetaan warna skala hasil kalibrasi antara skala probabilitas
dengan skala dampak yang mengacu pada heatmap sebagai berikut:.
Risk Tolerance
q Accept/Monitor 50 Miliar 20 Miliar = 130 Miliar
Risk Limit q Reduce/Mitigate
q Transfer/Sharing RKAP
Risiko Risiko
Berbasis
Inheren Residual
Risiko
*) Glossary:
1). Personil organ pengelola risiko meliputi:
a. Seluruh anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
b. Seluruh Direksi termasuk didalamnya Direktur yang membidangi
pengelolaan keuangan dan Direktur yang membidangi pengelolaan risiko.
c. Seluruh anggota Komite Audit.
d. Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko.
e. Seluruh anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi.
f. Kepala dan seluruh anggota Unit Kerja Manajemen Risiko.
g. Kepala dan seluruh anggota SPI.
2). Pemenuhan kualifikasi organ pengelola risiko merujuk pada Keputusan Deputi
Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Nomor SK-3/DKU.MBU/05/2023
tentang Petunjuk Teknis Komposisi dan Kualifikasi Organ Pengelola Risiko di
Lingkungan BUMN.
3). Program Roadmap perbaikan penerapan manajemen risiko mengacu pada
rekomendasi yang diperoleh dari hasil penilaian indeks kematangan risiko (risk
maturity index) yang dilaksanakan tahun 2023.
3. Penilaian Indeks Kematangan Risiko (Risk Maturity Index) dan Pelaporan
a. Penilaian indeks kematangan risiko (risk maturity index/”RMI”) tahun 2024 atas
tahun buku 2023 dilakukan setelah angka audit tahun buku 2023 diterbitkan
oleh KAP. Hasil penilaian RMI disampaikan kepada Kementerian BUMN paling
lambat pada triwulan III tahun 2024 dan pelaksanaan rekomendasi hasil
penilaian RMI tahun 2024 tersebut dijadikan sebagai bagian dari roadmap
perbaikan penerapan manajemen risiko yang dijalankan pada RKAP tahun
berikutnya.
-63-
b. mencakup ruang lingkup Program TJSL yang terdiri dari 7 (tujuh) Subjek Inti
(ref: SNI ISO 26000:2010) yaitu Tata Kelola Organisasi, Hak Asasi Manusia,
Praktik Perburuhan, Lingkungan, Praktik Operasi Yang Adil, Isu Konsumen,
Pelibatan dan Pengembangan Komunitas;
c. secara konsisten melaksanakan transformasi TJSL meliputi fokus pada
dampak, peningkatan tata kelola, pemanfaatan teknologi informasi,
peningkatan kolaborasi dan engagement karyawan;
d. mengoptimalkan penyaluran dana Program Pendanaan Usaha Mikro dan
Usaha Kecil (UMK) melalui BUMN yang telah ditunjuk serta memberikan
pembinaan terhadap UMK. Disamping itu, BUMN tetap mengupayakan
pelaksanaan penagihan dan penyelesaian Piutang Bermasalah Pendanaan
UMK.
2. Direksi diminta memasukan pelaksanaan Program TJSL sebagai KPI Direksi
individual sesuai kebutuhan/kondisi masing – masing klaster BUMN mengacu pada
7 (tujuh) Subjek Inti. Uraian atas KPI Pelaksanaan Program TJSL adalah sebagai
berikut:
No Indikator Target Bobot
1 Melakukan pengukuran dampak Minimal 3 (tiga) program yang di ukur 20%
terhadap program TJSL dengan dampaknya dengan metode SROI
menggunaan metode Social Return dimana salah satu dari program yang
On Investment (SROI). diukur adalah Program Creating Shared
Value (CSV).
2 Kebijakan levelling fungsi yang Adanya Fungsi Sustainability/ESG pada 20%
membidangi Sustainability/ESG pejabat setingkat BOD-1
setingkat BOD-1.
3 Pemenuhan pengisian data dalam Terpenuhinya data pelaporan program 20%
sistem informasi TJSL Kementerian TJSL yang valid, lengkap dan tepat
BUMN. waktu.
4 Meningkatkan kolaborasi antar Masing-masing minimal 1 (satu) 20%
BUMN maupun dengan pihak lain program kolaborasi pada setiap bidang
yang sesuai kompetensinya dalam prioritas (Pendidikan, Lingkungan, dan
pelaksanaan program TJSL, dengan Pengembangan UMK).
tujuan untuk meningkatkan dampak
positif program.
5 Melibatkan peran serta karyawan Setiap karyawan terlibat dalam minimal 20%
secara aktif dalam program TJSL. 1 kegiatan sosial kemasyarakatan baik
yang berasal dari BUMN maupun dari
luar BUMN.
(AKHLAK Culture Journey) sesuai dengan tahapan yang telah dicapai oleh masing-
masing BUMN.
Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan
Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
O. Inisiatif Strategis dan Key Performance Indicators (KPI) Klaster/ Sub Klaster
1. Inisiatif strategis dan KPI BUMN Tahun 2024 harus sejalan dengan inisiatif
strategis yang ada dalam Peta Jalan klaster dan RJPP masing-masing BUMN;
2. Inisiatif strategis dan KPI BUMN Tahun 2024 harus dijabarkan ke dalam lima
program prioritas sebagaimana dijelaskan dalam Renstra Kementerian BUMN;
3. Inisiatif strategis dan KPI BUMN Tahun 2024 untuk masing-masing klaster dan
sub-klaster adalah sebagaimana dijabarkan pada halaman berikut. Masing –
masing inisiatif strategis harus dijabarkan dalam rencana program kerja akan
dilaksanakan pada tahun 2024 disertai dengan besaran anggaran dibutuhkan
dalam pelaksanaan program kerja tersebut.
4. Untuk penentuan detail KPI untuk masing-masing BUMN mengacu pada
ketentuan yang ada dan/atau sesuai kebijakan yang dikoordinasikan oleh Wakil
Menteri BUMN yang membidangi BUMN yang bersangkutan.
5. Besaran target KPI Keuangan diharapkan lebih baik dari tahun sebelumnya.
Target KPI Keuangan ditetapkan dengan mempertimbangkan capaian KPI
periode sebelumnya. Capaian KPI Keuangan sampai dengan semester I Tahun
2023 adalah sebagaimana Lampiran III.
6. Bagi BUMN yang program restrukturisasinya telah ditetapkan sebelum
penyusunan RKAP 2024, diminta menyusun RKAP dengan merujuk kepada
program – program restrukturisasi tersebut dan melaporkan realisasinya dalam
laporan Triwulanan dan laporan Tahunan.
7. Bagi BUMN yang sedang menjalankan program restrukturisasi dan berencana
mengajukan perubahan program restrukturisasi, diminta menyampaikan usulan
perubahan program restrukturisasi tersebut kepada Kementerian BUMN untuk
mendapatkan persetujuan. Selanjutnya, jika perubahan program ditetapkan
setelah pengesahan RKAP 2024, maka agar dilakukan penyesuaian atas RKAP
yang telah disusun sesuai dengan revisi program restrukturisasi yang telah
ditetapkan.
8. Bagi BUMN yang menghadapi permasalahan keuangan struktural diminta
mengajukan usulan restrukturisasi yang dilengkapi dengan kajian sebagaimana
diatur dalam PER-2/MBU/03/2023 kepada Menteri/RUPS untuk mendapatkan
persetujuan dan selanjutnya melakukan penyesuaian atas RKAP yang telah
disusun sesuai dengan program restrukturisasi yang telah ditetapkan.
9. BUMN yang tidak dapat memenuhi perhitungan target aspirasi fungsi keuangan
sebagaimana poin G butir c di atas karena sedang dalam proses restrukturisasi
atau BUMN yang tingkat kesehatannya tergolong “Tidak Sehat” atau “Sangat
Tidak Sehat”, target/sasaran kinerja BUMN dapat dikecualikan tergantung
-70-
persetujuan dari Wakil Menteri BUMN yang menangani atau BUMN penerima
Kuasa Khusus Menteri BUMN.
10. BUMN – BUMN berikut diminta untuk menambahkan KPI PMN dalam Kontrak
Manajemen pada perspektif ‘Peningkatan Investasi’ dan mendetailkan
komponennya pada kamus KPI:
a. BUMN yang mendapatkan tambahan PMN mulai tahun 2021 dan belum
dinyatakan selesai oleh DJKN;
b. BUMN yang mendapatkan tambahan PMN sebelum tahun 2021 yang
progress fisik dan realisasi penyerapan dananya belum selesai.
Daftar BUMN sebagaimana poin (b.) adalah sebagaimana Lampiran IV.
11. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Kereta Api
Indonesia (Persero), PT PELNI (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT
Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT
Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dan PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk agar memasukkan penyelesaian audit Tahun Buku 2023 sebagai
KPI dalam Kontrak Manajemen Tahun 2024. Sedangkan untuk PT Danareksa
(Persero) termasuk BUMN Titip Kelola ke PT Danareksa (Persero) dan PT
Perusahaan Pengelola Aset untuk Tahun Buku 2020 – 2023.
12. BUMN sebagai pendiri DPPK yang telah melakukan due diligence dengan kondisi
kekurangan kekayaan untuk pendanaan dari nilai kini aktuarial dan hasil rasio
pendanaan/kualitas pendanaan di bawah ketentuan (Rasio Kecukupan
Dana<100%) agar mengimplementasikan Roadmap/rencana inisiatif
perbaikan/penyelesaian serta dituangkan dalam bagian KPI perspektif
pengembangan talenta.
-71-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
a. Realisasi Penyaluran
KUR (BRI, BNI,
Penguatan Kapasitas Mandiri)
Nilai Ekonomi Finansial/ Keuangan b. Recovery Rate Lebih baik dari tahun
5 S
Sosial - Sosial kepada masyarakat Subrogation (BRI, BNI, sebelumnya
Indonesia Mandiri, BTN)
c. Realisasi Penyaluran
KPR Subsidi (BTN)
Peningkatan Daya Saing a. Average Balance Dana
6 dalam Hal Perolehan Dana C Lebih baik dari tahun
Murah
Murah sebelumnya
b. CASA Ratio
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Peningkatan Produksi
Kepemimpinan Peningkatan Produksi dan Migas dan Tambahan Lebih baik dari tahun
10 C
Teknologi reserves Minyak dan Gas cadangan terbukti (proven sebelumnya
reserve P1)
Percepatan pencapaian Kemajuan pencapaian
Peningkatan
11 proyek-proyek di bisnis C proyek-proyek di bisnis Sesuai milestone
Investasi
pengolahan dan petrokimia pengolahan dan petrokimia
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
12 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
13 S
unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Kepemimpinan dan
perubahan budaya -
(30,300,3000:
Mengembangkan 30
Pengembangan Successor List Readines & Lebih baik dari tahun
14 pemimpin senior, S
Talenta SLA for Delta Position sebelumnya
akselerasi 300 rising-stars,
meneruskan perubahan
melalui 3000 agen
perubahan)
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
15 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
16 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-76-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Melalukan Ekspansi yang EBITDA dan Cash from Lebih baik dari tahun
1 C
profitable operation sebelumnya
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
Nilai Ekonomi WACC
Sosial - Menjaga kondisi keuangan
Finansial BUMN dengan
a. Interest Bearing Debt
mempertahankan rasio-
to EBITDA
rasio gearing dan debt G Lebih baik dari tahun
3 b. Interest Bearing Debt
service setara dengan sebelumnya
to Invested Capital
rasio-rasio yang ada pada
perusahaan dengan rating
Invesment Grade
Melakukan pemasaran
produk secara retail, kerja Jumlah produk yang BAST
Lebih baik dari tahun
Nilai Ekonomi 4 sama penjualan/marketing S ditambah Jumlah produk
sebelumnya
Sosial - agent, bulksales, dan/atau yang belum BAST
Operasional digital marketing
Luasan lahan yang Lebih baik dari tahun
5 Peningkatan Legalitas S
tersertifikasi HPL/HGB sebelumnya
Kontribusi Perumnas
Nilai Ekonomi dalam mendukung RPJMN Jumlah rumah MBR yang Lebih baik dari tahun
6 G
Sosial - Sosial 2020-2024 yang terjual sebelumnya
ditetapkan Pemerintah
Melanjutkan inovasi bidang
pemasaran melalui Persentase jumlah
Lebih baik dari tahun
7 Digitalisasi/Aplikasi C pemasaran melalui channel
sebelumnya
Pemasaran berbasis digital
Customer
Melanjutkan Implementasi
8 S Sertifikasi Green Housing Sesuai milestone
program Green Housing
Inovasi Model Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
Bisnis 9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Penerapan alternatif bisnis
Menjalin kerja sama dengan
10 model untuk C Sesuai milestone
strategic partner
pengembangan proyek
Melakukan restrukturisasi
Melaksanakan roadmap
11 dalam rangka penyehatan C Sesuai milestone
restrukturisasi Perusahaan
kinerja perusahaan
Peningkatan Keamanan
Lisensi BSSN untuk
12 Data dan Informasi C Sesuai milestone
Kepemimpinan Computer Security Incident
Customer
Teknologi
Implementasi IT IT Governance Maturity
13 C Sesuai milestone
Governance Level
Penyelesaian investasi
14 S Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
Peningkatan
Melakukan pembulatan
Investasi Luas lahan kantong yang Lebih baik dari tahun
15 tanah kantong pada C
dibebaskan sebelumnya
proyek existing
-80-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan Lebih baik dari tahun
14 C Perbaikan Penerapan
Manajemen Risiko sebelumnya
Manajemen Risiko
Integrasi infrastruktur,
aplikasi, teknologi
Integrasi MIS induk dan
informasi induk- anper Lebih baik dari tahun
15 C Anak Perusahaan (Front
serta peningkatan core/ sebelumnya
Kepemimpinan End dan Back End)
surrounding system dan
Teknologi
tata kelola data.
Implementasi sistem Implementasi sistem
Lebih baik dari tahun
16 konsolidasi laporan G konsolidasi laporan
sebelumnya.
keuangan di IFG group keuangan terintegrasi
Melakukan optimalisasi
manajemen portofolio aset
investasi untuk mencapai Lebih baik dari tahun
17 C Yield on Investment (YoI)
optimalisasi return dengan sebelumnya.
tetap turut mendukung
AYD.
Peningkatan Melakukan optimalisasi
Investasi manajemen portofolio aset
investasi untuk mencapai Rasio Kecukupan Investasi Lebih baik dari tahun
18 G
optimalisasi return dengan (RKI) sebelumnya.
tetap turut mendukung
AYD.
Penyelesaian investasi
19 S Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
20 S
unggul dan professional nominated talent sebelumnya
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
21 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan professional sebelumnya
nominated talent
Implementasi talent mobility
Pengembangan Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
22 S Induk Perusahaan dan
Talenta unggul dan professional sebelumnya
Anak Perusahaan
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
23 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
24 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Menjaga kemampuan
Perusahaan dalam Solvabilitas (Taspen dan Lebih baik dari tahun
2 G
memenuhi seluruh ASABRI) sebelumnya
kewajibannya
Nilai Ekonomi
Sosial - Expense Ratio (Taspen Lebih baik dari tahun
3 Efisiensi Biaya operasional C
Operasional dan ASABRI) sebelumnya
Pemenuhan komitmen
kinerja penyaluran dana
Peningkatan Service
4 S pensiun kepada Sesuai ketentuan
Excellence
Stakeholder (Taspen dan
ASABRI)
Nilai Ekonomi
Penambahan Loyalty
Sosial - Sosial Optimasi manfaat berupa Lebih baik dari tahun
5a S Benefit bagi peserta
Non Monetary Benefit sebelumnya
(ASABRI)
Terwujudnya sustainable Peningkatan Sosial Return
Lebih baik dari tahun
5b development program S on Investment (SROI)
sebelumnya.
TJSL (Taspen)
Terbitnya perubahan
peraturan yang dapat
Menjaga keberlangsungan memperbaiki
6 S Sesuai milestone
program THT dan JKm keberlangsungan program
THT dan JKm (Taspen dan
ASABRI)
-Perbaikan Risk Based
Peningkatan kontribusi Capital Taspen Life
Lebih baik dari tahun
7 nilai anak perusahaan C (Taspen)
sebelumnya
Inovasi Model terhadap induk - Peningkatan Kinerja
Bisnis Taspen Properti (Taspen)
Pemenuhan kelengkapan
data peserta yang
Peningkatan akurasi data mempengaruhi perhitungan Lebih baik dari tahun
8 G
kepesertaan cadangan dan pembayaran sebelumnya
klaim (ASABRI dan
Taspen)
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan Lebih baik dari tahun
9 C Perbaikan Penerapan
Manajemen Risiko sebelumnya
Manajemen Risiko
Digitalisasi layanan bagi Optimalisasi layanan digital Lebih baik dari tahun
10 S
peserta TASPEN TASPEN (TOOS) (Taspen) sebelumnya
Penyelesaian paralel run
Menyelesaikan persiapan
dan penyelesaian
11 Implementasi PSAK 71 G Sesuai ketentuan
implementasi PSAK 71 dan
dan 74
74 (Taspen dan ASABRI)
Kepemimpinan Rasio antara jumlah peserta
Teknologi pensiun yang melakukan
otentikasi online terhadap
Optimasi penyediaan
jumlah peserta pensiun Lebih baik dari tahun
12 layanan digital bagi S
dalam daftar pembayaran sebelumnya
peserta
(Dapem) melalui Utilisasi
Platform Aplikasi ASABRI
STAR (ASABRI)
Peningkatan Hasil investasi yang lebih Yield on Investment (YoI)
13 C Sesuai ketentuan
Investasi baik dan optimalisasi aset (Taspen dan ASABRI)
-85-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Menjaga keseimbangan
biaya (Inflow dan Outflow) Lebih baik dari tahun
1 C Cash Flow from Operation
dalam rangka penyelesaian sebelumnya
proses likuidasi Jiwasraya
Nilai Ekonomi
Sosial - Lebih baik dari tahun
3 Efisiensi Biaya operasional C Efficiency Ratio
Operasional sebelumnya
Program resolusi
penyelesaian permasalahan Target penyelesaian
4 S Sesuai milestone
portofolio yang menolak masalah hukum
Nilai Ekonomi
restru
Sosial - Sosial
Implementasi penyelesaian
Program penyelesaian
5 S permasalahan DPPK, DPLK Sesuai ketentuan
permasalahan Afiliasi
dan YKK
a. Penyelesaian
Pengalihan Aset
Program penyelesaian
sesuai Perencanaan
Inovasi Model pengalihan Aset dan S
6 b. Penyelesaian Sesuai ketentuan
Bisnis liabilitas Jiwasraya Kepada
Pengalihan Liabilitas
IFG Life
sesuai Perencanaan
-86-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Perbaikan portofolio di
8 Business sustainability G Class of Business yang
tidak sehat Lebih baik dari tahun
Penyelesaian masalah sebelumnya
9 Business sustainability C hukum yang dihadapi
perusahaan
Penyelesaian paralel run
Menyelesaikan persiapan
dan penyelesaian
10 Implementasi PSAK 71 dan G Sesuai ketentuan
implementasi PSAK 71 dan
74
74
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
11 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
12 Menyelesaikan OWK G Penyelesaian OWK Sesuai ketentuan
Pengembangan Sistem IT
Pada peran fungsi core
Pengembangan Teknologi system dalam percepatan
Lebih baik dari tahun
13 dan otomalisasi proses C implementasi perbaikan
sebelumnya
Kepemimpinan bisnis proses bisnis yang
Teknologi berdampak pada data
quality (Data Improvement)
Pengembangan Teknologi Pengembangan dan
Lebih baik dari tahun
14 dan otomalisasi proses G Implementasi Host to Host
sebelumnya
bisnis pada ceding segmentasi II
Pengelolaan investasi yang
Lebih baik dari tahun
15 terintegrasi dengan GCG C Yield on Investment (YoI)
sebelumnya
Peningkatan dan profitable
Investasi Pengelolaan investasi yang
Rasio Kecukupan Investasi Lebih baik dari tahun
16 terintegrasi dengan GCG C
(RKI) sebelumnya
dan profitable
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
17 S
unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
18 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Pengembangan Implementasi Program
Talenta Menciptakan SDM yang Advanced talent Lebih baik dari tahun
19 S
unggul dan profesional development dan career sebelumnya
path
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
20 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
memanfaatkan teknologi
digital.
Peningkatan standar
kualitas operasional
Implementasi Tourism
penerbangan dan
14 C Collaborative Platform Sesuai milestone
kepariwisataan dengan
Tahap 3
memanfaatkan teknologi
digital.
Penyelesaian
Optimalisasi aset dan
15 C pembangunan fasilitas Sesuai milestone
kolaborasi ekosistem
kesehatan KEK Sanur
Penyelesaian investasi yang
16 S Realisasi PMN Sesuai milestone
didanai dari PMN
Ekspansi bisnis dan pasar Pengembangan bandara
17 C Sesuai milestone
Peningkatan kepariwisataan prioritas
Investasi Unlock value aset
perusahaan untuk
18 Optimalisasi aset C pemenuhan CAPEX dan Sesuai milestone
pengurangan kewajiban
bandara
Ekspansi bisnis Pembentukan Tourism
19 C Sesuai milestone
kepariwisataan Fund
a. Rasio Top Talent Muda
(≤42 tahun) dalam
Menciptakan SDM yang S nominated talent Lebih baik dari tahun
20
unggul dan profesional b. Rasio Perempuan dalam sebelumnya
nominated talent
Pengembangan
Talenta
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
21 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
22 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
17 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-93-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Sustainability
Contributions: mendorong
pengembangan Lebih baik dari tahun
6 E,S Social ventures invested
keberlanjutan di Indonesia sebelumnya
untuk membangun negara
yang makmur
Lean Operator: Menjaga
kondisi keuangan
perusahaan dengan
Cumulative Cost Saving
7 mempertankan optimisasi C Sesuai milestone
(Program)
penggunaan opex dan
capex yang efektif serta
efisien.
Inovasi Model
Sosial Fixed-Mobile FMC Financial Impact :
Convergence: memberikan
value proposition a. B2C EBITDA Margin
terintegrasi kepada after FMC Lebih baik dari tahun
8 C
pelanggan IH untuk b. FMC upselling and/or sebelumnya
meningkatkan ARPU dan cross-selling
meretensi pelanggan
mobile
a. Lebih baik dari tahun
sebelumnya
B2B & B2C Services a. B2B Services Ext
b. Lebih baik dari tahun
Leader: Menjadi pemimpin revenue (incl. DC ext
C sebelumnya
9 B2B/IT Digital dan pemain rev)
c. Sesuai RJPP
terkemuka B2C Digital b. B2B Digital IT Service
d. Lebih baik dari tahun
Service melalui kemitraan EBITDA Margin
sebelumnya
strategis dengan
-94-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Menciptakan SDM yang Digital capability readiness Lebih baik dari tahun
16 G
unggul dan profesional (Build) sebelumnya
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
17 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-95-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
7. Klaster Danareksa
a) Sub Klaster Danareksa
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2023 ESG* KPI 2023 Acuan Penetapan Target
Pelaksanaan Monetasi
8 Peningkatan bisnis baru C asset digital Antara Sesuai milestone
(Nusantara Repository)
9 Peningkatan bisnis baru C Sustainability antara ETP Sesuai milestone
Inovasi Model Mendukung kerja sama
Bisnis Sinergi Bisnis antar
10 sinergi antar anggota G Sesuai milestone
Anggota Klaster
Klaster
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
11 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Kategori No Inisiatif Strategis 2023 ESG* KPI 2023 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2023 ESG* KPI 2023 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
- Sertifikasi IRIS
(International Railway
Industry Standard)
POS :
C Pengembangan Layanan Sesuai milestone
Logistik
KAI:
- Penyusunan Business
Process Model PT KAI
C Induk dan Anak Usaha Sesuai milestone
- Project milestone
completion for TOD
planned
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
13 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
KAI : Peningkatan
penggunaan Access by KAI Lebih baik dari tahun
C
(diukur dari jumlah transaksi sebelumnya
di Access by KAI)
DAMRI :
- Peningkatan penggunaan
14 Digitalisasi Core Bisnis DAMRI Apps (diukur dari
C Lebih baik dari tahun
jumlah transaksi di DAMRI
sebelumnya
Apps)
Kepemimpinan - Peningkatan pembayaran
Teknologi cashless
POS : Pengembangan
C Sesuai milestone
latform Digital
DAMRI : Fleet Management Lebih baik dari tahun
C
System sebelumnya
INKA: Digitalisasi
15 Digitalisasi Operasional C pengembangan sistem Sesuai milestone
rolling stock
C KAI : Optimalisasi Big Data Sesuai milestone
DAMRI: Investasi untuk
Lebih baik dari tahun
C peremajaan bus dan
sebelumnya
pengadaan bus
POS: Investasi processing Lebih baik dari tahun
C
center sebelumnya
Investasi untuk KAI: Investasi
16 mendukung operational pengembangan angkutan
excellence batu bara Sumatera Selatan
Peningkatan
INKA: Pengoperasian Lebih baik dari tahun
Investasi C
pabrik di Banyuwangi sebelumnya
(Pemenuhan Mesin
Produksi Carbody Stainless
Steel)
POS : Optimalisasi Aset • POS, KAI, DAMRI: Lebih
Pos baik dari tahun sebelumnya
17 Program Optimalisasi Aset C
KAI: Proses sertifikasi
tanah - legal INKA: Sesuai milestone
-104-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
ASDP:
- Safety/Accident Rate (Rate
of Accident)
- Implementasi Penataan dan
Sterilisasi Pelabuhan
PELNI: Pemenuhan Jumlah
Peningkatan kualitas layanan
Voyage Kapal Penumpang Lebih baik dari tahun
6 penugasan Pemerintah S
ASDP: Pemenuhan Jumlah sebelumnya
Nilai Ekonomi
Trip untuk Lintasan Perintis
Sosial – Sosial
Peningkatan TKDN
Peningkatan Penggunaan Lebih baik dari tahun
7 S dibandingkan tahun
Produk Dalam Negeri (P3DN) sebelumnya
sebelumnya
PELNI:
- Kontribusi pendapatan
komersial.
- Implementasi
Pengembangan Bisnis
Inovasi model bisnis dalam Pelayaran & Logistik
rangka peningkatan Maritime Lebih baik dari tahun
8 C
pendapatan. sebelumnya
ASDP:
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
10 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
ASDP:
11 Digitalisasi Core Bisnis - Pengembangan sistem Sesuai milestone
ticketing
PELNI:
- Implementasi Digitalisasi
Kepemimpinan
Proses Bisnis
Teknologi
- Inovasi teknologi pada alat
12 Digitalisasi Proses Bisnis C produksi Sesuai milestone
ASDP:
- Pengembangan sistem
manajemen pemeliharaan
kapal dan pelabuhan;
PELNI:
- Implementasi investasi Kapal
- Implementasi Penggantian
Peningkatan Investasi untuk mendukung Suku Cadang Permesinan Lebih baik dari tahun
13 C
Investasi operational excellence Utama Kapal sebelumnya
ASDP:
- Penambahan armada baru
-106-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
14 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
15 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-111-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Restrukturisasi keuangan
Lebih baik dari tahun
1 dalam rangka penyehatan C EBITDA
sebelumnya
perusahaan
Restrukturisasi keuangan
Nilai Ekonomi Interest Bearing Debt to Lebih baik dari tahun
Sosial - 2 dalam rangka penyehatan C
EBITDA sebelumnya
perusahaan
Finansial
Restrukturisasi keuangan a. Cashflow available for
C debt service (CADS) Lebih baik dari tahun
3 dalam rangka penyehatan
b. Cash Conversion cycle sebelumnya
perusahaan
Jumlah mitra petani (beras,
Kemitraan dengan Petani, tebu, dan garam),
Lebih baik dari tahun
4 Peternak dan Nelayan serta S peternak, nelayan, dan
sebelumnya
Nilai Ekonomi UMKM UMKM, serta program
Sosial - Sosial makmur
Penguatan Peran dalam % Capaian Pelaksanaan
5 Ketahanan Pangan S CPP berdasarkan Sesuai ketentuan
Nasional Penugasan
Perbaikan sustainability &
competitiveness Anak
Sustainable dan Perusahaan
6 C Sesuai milestone
Competitive Business (Restrukturisasi/
Penyehatan/Merger/
Divestasi)
Inovasi Model
Implementasi Integrasi
Bisnis
Integrasi dalam Supply Fungsi Trading dan Retail,
7 C Sesuai milestone
Chain serta Rantai Pasok secara
Komprehensif
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
8 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
-113-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Implementasi digitalisasi
Penerapan dan
9 C sistem pada fungsi utama Sesuai milestone
pelaksanaan ERP
(ERP)
Kepemimpinan
Pengembangan
Teknologi
Digitalisasi Proses Bisnis Dashboard informasi
10 C Sesuai milestone
Penyelenggaraan CPP komoditas pangan dan
penyelenggaraan CPP.
Optimalisasi aset dan
Optimalisasi dan penataan
11 C penyelesaian status aset Sesuai milestone
Peningkatan aset
(clean & clear)
Investasi
Penyelesaian Investasi
12 C Realisasi PMN Sesuai milestone
yang Didanai PMN
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
13 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
Nominated Talent
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
14 S
Pengembangan unggul dan profesional Nominated Talent sebelumnya
Talenta Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
15 S Kualifikasi Organ Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Pengelola Risiko
Implementasi Roadmap
16 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
pengelolaan cadangan
pangan pemerintah (beras,
jagung, dan kedelai)
Pengelolaan Cadangan Integrasi dan konektivitas
7 Pangan yang sustain dan G ekosistem supply dan value Sesuai milestone
competitive chain pangan
Pelaksanaan restrukturisasi
PT Gendhis Multi Manis (PT
Penyehatan Anak
8 G GMM) dalam rangka Sesuai milestone
Perusahaan (PT GMM)
divestasi saham Perum
BULOG
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manahemen Risiko
Implementasi Digitalisasi
Penerapan dan
10 C Sistem pada Fungsi Utama Sesuai milestone
Pelaksanaan ERP
(ERP)
Kepemimpinan
Pengembangan Dashboard
Teknologi
Digitalisasi Proses Bisnis Informasi Komoditas
11 C Sesuai milestone
Penyelenggaraan CPP Pangan dan
Penyelenggaraan CPP
Penyelesaian investasi
12 G Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
Penguatan infrastruktur dan
Optimalisasi dan utilisasi
optimalisasi aset
Peningkatan infrastruktur produksi,
perusahaan Pasca Panen
Investasi pendistribusian,
13 C (MRMP, RTR, CDC, Sesuai milestone
pergudangan, dan pasca
GMDC), dan utilisasi
panen agar dapat
penggunaan aset gudang
meningkatkan keuntungan
komoditas.
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
14 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
Nominated Talent
Pengembangan Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
15 S
Talenta unggul dan profesional Nominated Talent sebelumnya
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
16 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-115-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Peningkatan tahapan
Perluasan proyek Nature Lebih baik dari tahun
6 E project NBS dan
Base Solution sebelumnya
penambahan lokasi NBS
Fokus pengelolaan zona a. Luas tanaman jangka
produksi dengan pendek
E Lebih baik dari tahun
7 meningkatkan portofolio b. Luas tanaman jangka
sebelumnya
Inovasi Model tanaman jangka pendek menengah
Bisnis dan menengah
Regrouping anak usaha Peningkatan Kinerja
Lebih baik dari tahun
8 untuk meningkatkan G Finansial Anak Perusahaan
sebelumnya
product focus (Laba dan CFO Positif)
-117-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Optimalisasi digitalisasi
(antara lain kerja sama
Implementasi digitalisasi
dengan pihak eksternal Lebih baik dari tahun
10 untuk pemetaan dan E
untuk mendapatkan sebelumnya
Kepemimpinan pengamanan SDH
penggunaan teknologi citra
Teknologi
satelit)
Pengadopsian teknologi
Peningkatan nilai penjualan Lebih baik dari tahun
11 terkini untuk menunjang E
melalui portal POTP sebelumnya
operasional
Penguatan operasional
Prosentase tumbuh Lebih baik dari tahun
12 penanaman hingga C
tanaman tahun ke-III sebelumnya
pemanenan
Peningkatan
Membangun industri
Investasi
biomassa (wood pellet dan Peningkatan pendapatan Lebih baik dari tahun
13 C
wood chip) yang kompetitif biomassa sebelumnya
dan sustainable
Rasio Top Talent Muda
Menciptakan SDM yang Lebih baik dari tahun
14 S (<=42 tahun) dalam
unggul dan profesional sebelumnya
nominated talent
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
15 S
Pengembangan unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Talenta Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
16 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
17 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
-118-
Menciptakan Economic
Value Add dengan
Lebih baik dari tahun
2 realisasi ROIC sama C ROIC >= WACC
sebelumnya
dengan atau di atas
Nilai Ekonomi WACC
Sosial -
Finansial Menjaga kondisi keuangan
BUMN dengan
mempertahankan rasio- a. Interest Bearing Debt to
rasio gearing dan debt EBITDA Lebih baik dari tahun
3 G
service setara dengan b. Interest Bearing Debt to sebelumnya
rasio-rasio yang ada pada Invested Capital
perusahaan dengan rating
Investment Grade
Memperkuat ekosistem
rantai pasok untuk
Peningkatan Cash From Lebih baik dari tahun
4 memastikan keunggulan E
Operation (CFO) sebelumnya
strategis, kualitas, biaya
dan on-time delivery
Nilai Ekonomi
Sosial - Mendorong
Meningkatkan kemampuan
Operasional keunggulan/daya saing
menghasilkan pendapatan
BUMN Industri Pertahanan
dari kontrak carry over Lebih baik dari tahun
5 (produk jadi, komponen, S
maupun kontrak baru sebelumnya
dan MRO)
melalui rasio orderbook
termasuk optimalisasi
burn rate
portofolio non pertahanan
Memperluas kapabilitas
domestik (berdasarkan
kelayakan ekonomi) dalam
Nilai Ekonomi penguasaan teknologi Persentase TKDN produk Lebih baik dari tahun
6 S
Sosial - Sosial kunci dan manufaktur utama sebelumnya
komponen utama untuk
mengurangi
ketergantungan impor
a. Mengembangkan dan
mengusulkan mekanisme
tata kelola untuk Implementasi program
meningkatkan keterlibatan optimasi model tata kelola
BUMN dan melengkapi holding yang terintegrasi
Inovasi Model peraturan dalam proses termasuk implementasi bid
7 C Sesuai milestone
Bisnis perencanaan dan management dan
pengadaan Alpalhankam penguatan legal drafting
(termasuk penyelarasan contract, dan optimalisasi
dengan Renstra TNI) shared service holding.
b. Mengembangkan
strategi advokasi untuk
menjamin Perpres untuk
-119-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
mengunci
permintaan/spesifkasi
jangka panjang agar dapat
dipenuhi oleh
BUMN/Industri Lokal
Implementasi program
streamlining anak-cucu
Mengembangkan model
usaha dan portofolio bisnis
operasi optimal untuk
dalam rangka focusing core
memastikan peningkatan
business serta
sinergi dan keselarasan
8 G penyelesaian program Sesuai milestone
antar BUMN dan fokus
transisi menuju strategic
pada pengembangan
holding (pengalihan aset
kompetensi inti (core
dan SDM, perubahan
competency)
struktur organisasi Induk
Holding, dll.)
Implementasi Roadmap
Perbaikan Penerapan
9 C Perbaikan Penerapan Sesuai milestone
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Merancang dan
mengimplementasikan
program penelitian untuk Nilai Technology Readiness
pengembangan klaster Level (TRL) dan
Lebih baik dari tahun
10 jangka panjang (R&D) C Manufacturing Readiness
sebelumnya
dengan memaksimalkan Level (MRL) untuk produk
manfaat dan program unggulan
pemerintah termasuk
pelaksanaan IDKLO
Kepemimpinan
Teknologi Membangun kapabilitas
industri pertahanan yang Lebih baik dari tahun
11 C Nilai Pendapatan Ekspor
selaras dengan kebutuhan sebelumnya
Pemerintah/Pengguna
Penyelesaian investasi
13 S Realisasi PMN Sesuai milestone
yang didanai dari PMN
Mengimplementasikan
Peningkatan program operational
Investasi excellence dalam area- On-time delivery index
Lebih baik dari tahun
14 area utama untuk C dan/atau claim & warranty
sebelumnya
mengoptimalkan biaya, cost
delivery time dan kualitas
Alpalhankam
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
16 S
unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
17 S Kualifikasi Organ Pengelola
unggul dan profesional Sesuai ketentuan
Risiko
Implementasi Roadmap
18 Penyehatan Dana Pensiun G
Penyehatan Dana Pensiun Sesuai milestone
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kolaborasi dengan
pemerintah melalui
Membangun kolaborasi
Nilai Ekonomi dukungan program Lebih baik dari tahun
5 dengan Pemerintah dan S
Sosial - Sosial sertifikasi UMK. (Contoh: sebelumnya
BUMN
Sertifikasi Halal melalui
SEHATI BPJPH, TKDN, dll.)
Peningkatan praktek tata
kelola perusahaan yang
Memperkuat Corporate Lebih baik dari tahun
6 C baik melalui implementasi
Governance sebelumnya
Inovasi Model Dashboard Governance,
Bisnis Risk, dan Compliance
Pendapatan Dari Fokus
Meningkatkan brand Lebih baik dari tahun
7 C Sektor Bisnis Green
market positioning sebelumnya
Economy (BKI), Jasa
-121-
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Mengembangkan Produk Penurunan impor BBO Bio Lebih baik dari tahun
14 S
API / BBO Farma Group sebelumnya
Menciptakan SDM yang Rasio Perempuan dalam Lebih baik dari tahun
15 S
unggul dan profesional nominated talent sebelumnya
Rasio Top Talent Muda Lebih baik dari tahun
Menciptakan SDM yang
16 S (<=42 tahun) dalam sebelumnya
unggul dan profesional
Pengembangan nominated talent
Talenta Rasio Pemenuhan
Menciptakan SDM yang
17 S Kualifikasi Organ Pengelola Sesuai ketentuan
unggul dan profesional
Risiko
Implementasi Roadmap
18 Penyehatan Dana Pensiun G Sesuai milestone
Penyehatan Dana Pensiun
*Keterangan: E: Environment; S: Social; G: Governance; dan C: Commercial
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Kategori No Inisiatif Strategis 2024 ESG* KPI 2024 Acuan Penetapan Target
Direktur Direktur
yang yang Komite Komite Tata
Klasifikasi Dekom/ Komite Organ yang perlu
No Nama BUMN Kategori Direksi Membidangi Membidangi Pemantau Kelola SPI Kesesuaian
Risiko Dewas Audit Dipenuhi
Pengelolaan Pengelolaan Risiko Terintegrasi
Keuangan Risiko
Wamen Kartika Wirjoatmodjo
1. Direktur Risiko
PT Pertamina
1 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero)
Terintegrasi
PT Perusahaan 1. Direktur Risiko
2 Listrik Negara Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero) Terintegrasi
PT Mineral
3 Industri Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ √ √ Sesuai -
(Persero)*
PT Perkebunan 1. Direktur Risiko
4 Nusantara III Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero) Terintegrasi
-126-
Direktur Direktur
yang yang Komite Komite Tata
Klasifikasi Dekom/ Komite Organ yang perlu
No Nama BUMN Kategori Direksi Membidangi Membidangi Pemantau Kelola SPI Kesesuaian
Risiko Dewas Audit Dipenuhi
Pengelolaan Pengelolaan Risiko Terintegrasi
Keuangan Risiko
PT Pupuk
5 Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ √ √ Belum Direktur Risiko
(Persero)
PT Aviasi
1. Direktur Risiko
Pariwisata
6 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
Indonesia
Terintegrasi
(Persero)
PT Rajawali
Nusantara
7 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
Indonesia
(Persero)
1. Direktur Risiko
2. Komite Tata Kelola
PT Garuda
Terintegrasi yang
8 Indonesia Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum
dirangkap oleh
(Persero) Tbk
Komite Pemantau
Risiko
9 Perum Perhutani Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
1. Direktur Risiko
2. Komite Tata Kelola
PT Bio Farma Terintegrasi yang
10 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum
(Persero) dirangkap oleh
Komite Pemantau
Risiko
11 Perum LPPNPI Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
12 Perum BULOG Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
-127-
Direktur Direktur
yang yang Komite Komite Tata
Klasifikasi Dekom/ Komite Organ yang perlu
No Nama BUMN Kategori Direksi Membidangi Membidangi Pemantau Kelola SPI Kesesuaian
Risiko Dewas Audit Dipenuhi
Pengelolaan Pengelolaan Risiko Terintegrasi
Keuangan Risiko
Wamen Rosan Perkasa Roeslani
PT Bank Mandiri
13 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ √ √ Sesuai -
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
14 Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ √ √ Sesuai -
(Persero) Tbk
PT Bank Negara
15 Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ √ √ Sesuai -
(Persero) Tbk
PT Bahana
Pembinaan
16 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ √ √ Sesuai -
Usaha Indonesia
(Persero)*
1. Direktur Risiko
PT Hutama Karya
17 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero)
Terintegrasi
1. Direktur Risiko
PT Jasa Marga
18 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero) Tbk
Terintegrasi
PT Semen 1. Direktur Risiko
19 Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero) Tbk Terintegrasi
PT Kereta Api 1. Direktur Risiko
20 Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero) Terintegrasi
PT Pelabuhan
21 Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ √ √ Sesuai -
(Persero)*
-128-
Direktur Direktur
yang yang Komite Komite Tata
Klasifikasi Dekom/ Komite Organ yang perlu
No Nama BUMN Kategori Direksi Membidangi Membidangi Pemantau Kelola SPI Kesesuaian
Risiko Dewas Audit Dipenuhi
Pengelolaan Pengelolaan Risiko Terintegrasi
Keuangan Risiko
PT Telkom 1. Direktur Risiko
22 Indonesia Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum 2. Komite Tata Kelola
(Persero) Tbk Terintegrasi
1. Direktur Risiko
2. Komite Tata Kelola
PT Danareksa
23 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ x √ √ x √ Belum Terintegrasi (saat ini
(Persero)
masih dirangkap
dengan KPR)
PT Adhi Karya
24 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero) Tbk
PT Waskita Karya
25 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero) Tbk
PT Wijaya Karya
26 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero) Tbk
PT Pembangunan
27 Perumahan Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero) Tbk
1. Direktur Risiko
2. Komite Tata Kelola
PT Brantas
Terintegrasi yang
28 Abipraya Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum
dirangkap oleh
(Persero)
Komite Pemantau
Risiko
1. Direktur Risiko
PT Krakatau
2. Komite Tata Kelola
29 Steel (Persero) Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum
Terintegrasi yang
Tbk
dirangkap oleh
-129-
Direktur Direktur
yang yang Komite Komite Tata
Klasifikasi Dekom/ Komite Organ yang perlu
No Nama BUMN Kategori Direksi Membidangi Membidangi Pemantau Kelola SPI Kesesuaian
Risiko Dewas Audit Dipenuhi
Pengelolaan Pengelolaan Risiko Terintegrasi
Keuangan Risiko
Komite Pemantau
Risiko
PT LEN Industri
30 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero)
PT Biro Klasifikasi
31 Indonesia Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero)
1. Direktur Risiko
2. Komite Tata Kelola
PT Industri Kereta Terintegrasi yang
32 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum
Api (Persero) dirangkap oleh
Komite Pemantau
Risiko
1. Direktur Risiko
2. Komite Tata Kelola
PT ASDP
Terintegrasi yang
33 Indonesia Ferry Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum
dirangkap oleh
(Persero)
Komite Pemantau
Risiko
1. Direktur Risiko
PT Pelayaran 2. Komite Tata Kelola
Nasional Terintegrasi yang
34 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum
Indonesia dirangkap oleh
(Persero) Komite Pemantau
Risiko
1. Direktur Risiko
Perum
35 Konglomerasi Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum 2. Komite Tata Kelola
Percetakan Uang
Terintegrasi yang
-130-
Direktur Direktur
yang yang Komite Komite Tata
Klasifikasi Dekom/ Komite Organ yang perlu
No Nama BUMN Kategori Direksi Membidangi Membidangi Pemantau Kelola SPI Kesesuaian
Risiko Dewas Audit Dipenuhi
Pengelolaan Pengelolaan Risiko Terintegrasi
Keuangan Risiko
Republik dirangkap oleh
Indonesia Komite Pemantau
Risiko
Komite Tata Kelola
PT Taspen Terintegrasi yang
36 Konglomerasi Sistemik A √ √ √ √ √ √ n.a √ Belum
(Persero)* dirangkap oleh Komite
Pemantau Risiko
PT Bank
37 Tabungan Negara Individu Sistemik A √ √ √ √ √ √ n.a √ Sesuai -
(Persero) Tbk
PT Asuransi
38 Jiwasraya Individu Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero)
PT Asabri
39 Individu Sistemik B √ √ √ x √ √*** n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero)
Perum
Pembangunan
40 Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
Perumahan
Nasional
PT Pos Indonesia
41 Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
(Persero)
42 Perum Damri Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
Perum Lembaga
43 Kantor Berita Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
Nasional Antara
Perum Jasa Tirta
44 Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
I
-131-
Direktur Direktur
yang yang Komite Komite Tata
Klasifikasi Dekom/ Komite Organ yang perlu
No Nama BUMN Kategori Direksi Membidangi Membidangi Pemantau Kelola SPI Kesesuaian
Risiko Dewas Audit Dipenuhi
Pengelolaan Pengelolaan Risiko Terintegrasi
Keuangan Risiko
Perum Jasa Tirta
45 Individu Sistemik B √ √ √ x √ √ n.a √ Belum Direktur Risiko
II
Perum
Komite Pemantau
Percetakan
46 Individu Netral √ √ √ n.a √ n.a. n.a √ Belum Risiko yang dirangkap
Negara Republik
oleh Komite Audit
Indonesia
PT Reasuransi
47 Indonesia Utama Individu Netral √ √ √ √ √ n.a. n.a √ Sesuai -
(Persero)*
1. Direktur Keuangan
yang merangkap
Direktur Risiko
Perum Produksi
48 Individu Netral √ √ x n.a √ n.a. n.a √ Belum 2. Komite Pemantau
Film Negara
Risiko yang
dirangkap oleh
Komite Audit
Lampiran III
Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor : S-491/MBU/09/2023
Tanggal : 29 September 2023
1 Perum BULOG 1.829 1.123 61,40% 1,80 5,91 5,50 6,46 53,00 65,00
2 Perum Damri 269 90 33,48% 3,87 (1,44) 1,37 2,86 0,25 0,32
3 Perum Jasa Tirta I 125 90 72,32% 0,99 3,02 1,31 0,33 13,71 2,93
4 Perum Jasa Tirta II 265 152 57,08% 3,43 3,26 0,09 0,14 1,53 1,46
-133-
5 Perum LKBN Antara 48 19 40,26% 1,6 (6,26) 1,10 2,29 18,34 15,97
9 Perum Perhutani 845 491 58,16% 0,32 0,16 0,03 0,03 0,19 0,11
11 PT Adhi Karya (Persero) Tbk 1.538 627 40,80% (6,17) (8,67) 7,02 18,37 55,17 60,60
12 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) 1.450 640 44,14% 1,16 0,46 1,93 2,36 27,61 16,97
14 PT Bio Farma (Persero) 2.610 754 28,90% 0,81 (2,08) 3,39 12,29 29,93 31,73
-134-
16 PT Brantas Abipraya (Persero) 562 243 43,21% 0,26 0,26 3,69 3,69 48,42 48,42
17 PT Danareksa (Persero) 3.873 602 15,54% (3,46) (3,38) 4,30 15,13 31,99 19,20
18 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 8.715 3.861 44,30% 6,05 4,83 1,10 3,33 0,37 1,11
PT Hutama Karya (Persero) BUJT 1.665 1.329 79,82% (5,52) (6,22) 15,75 13,43 19,20 29,70
19 PT Hutama Karya (Persero) Non
1.876 636 33,90% 6,18 1,08 3,05 4,33 47,75 79,42
BUJT
20 PT Industri Kereta Api (Persero) 565 128 22,65% 6,26 (1,50) 3,98 21,29 90,19 97,90
21 PT Jasa Marga (Persero) Tbk 10.056 4.133 41,10% 0,37 0,15 7,09 12,37 62,63 62,45
22 PT Kereta Api Indonesia (Persero) 5.106 2.296 44,97% 1,58 0,98 10,33 14,38 61,48 52,50
23 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 3.665 677 18,47% 4,58 (1,70) 6,47 0,67 62,00 66
24 PT LEN Industri (Persero) 3.137 781 24,91% 1,29 (0,39) 5,17 10,65 0,50 0,59
-135-
26 PT Pelabuhan Indonesia (Persero) 10.299 5.034 48,88% 1,12 (0,61) 4,04 9,65 47,20 52,76
PT Pembangunan Perumahan
28 3.279 1.276 38,92% (5,25) (5,24) 7,43 8,70 N/A N/A
(Persero) Tbk
30 PT Pertamina (Persero) 194.768 101.232 51,98% 1,52 2,17 2,62 1,85 45,00 38,00
32 PT Pos Indonesia (Persero) 1.122 527 46,95% 2,12 (3,93) 1,46 2,59 19,20 25,90
33 PT Pupuk Indonesia (Persero) 23.698 8.181 34,52% 5,99 3,68 1,16 2,25 21,94 28,99
-136-
35 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 9.012 3.468 38,48% (3,41) (3,67) 1,80 2,10 25,10 26,00
36 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk 83.420 38.384 46,01% 5,50 5,08 1,00 0,95 32,00 35,00
37 PT Waskita Karya (Persero) Tbk 3.029 424 13,98% (2,47) (2,92) 18,88 37,20 0,81 0,85
38 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 2.708 559 20,63% 3,32 (3,28) 13,26 29,73 69,81 71,61
-137-
Lampiran IV
Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor : S-491/MBU/09/2023
Tanggal : 29 September 2023
REALISASI PENYERAPAN DANA DAN FISIK PENYERTAAN MODAL NEGARA (PMN)
SEMESTER 1 TAHUN 2023
No. BUMN Tahun PMN Nilai PMN Realisasi Fisik SMT 1 2023 Realisasi Keuangan SMT 1 2023
(Rp Miliar) (%) (%)
1 Perum Bulog 2016 2.000 69,88 57,27
2 Perum Perumnas 2022 1.568 16,00 22,00
3 PT Adhi Karya (Persero) Tbk 2022 1.976 45,40 33,80
4 PT Barata Indonesia (Persero) 2016 500 82,00 64,82
5 PT Bio Farma (Persero) 2020 2.000 23,79 84,50
PT Danareksa (Persero)
a. PT Kawasan Industri Wijayakusuma 2021 977 70,43 53,79
6
2008, 2009,
b. PT Perusahaan Pengelola Aset* 3.500 - 96,06
2015
7 PT Dok Kodja Bahari (Persero) 2015 900 62,07 65,00
8 PT Dok Perkapalan Surabaya (Persero) 2015 200 73,42 72,33
9 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 2022 7.500 93,80 72,89
2021 10.000 85,70 94,00
10 PT Hutama Karya (Persero)
2022 (APBN) 23.850 92,20 78,25
-139-
No. BUMN Tahun PMN Nilai PMN Realisasi Fisik SMT 1 2023 Realisasi Keuangan SMT 1 2023
(Rp Miliar) (%) (%)
2022 (CI) 7.500 93,32 31,21
11 PT Industri Kapal Indonesia (Persero) 2015 200 93,35 96,99
2021 6.900 94,65 75,26
12 PT Kereta Api Indonesia (Persero)
2022 3.200 92,50 84,79
PT LEN Industri (Persero)
13
a. PT PAL Indonesia 2021 1.280 5,80 5,80
PT Mineral Industri Industri Indonesia (Persero)
14
a. PT Aneka Tambang, Tbk 2015 3.494,8 99,86 96,28
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Eks Pelindo
15 2021 1.200 53,93 18,00
III)
PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
a. PT Perkebunan Nusantara VII 2015 175 66,67 78,52
16
b. PT Perkebunan Nusantara IX 2015 1.000 66,67 42,77
c. PT Perkebunan Nusantara X 2015 975 66,67 22,89
2020 5.000 98,23 98,23
17 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 2021 5.000 95,51 95,51
2022 5.000 77,26 77,26
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
a. PT Garam 2015 300 99,43 95,29
b. PT Perikanan Indonesia 2015 300 94,60 87,80
18
c. PT Perikanan Indonesia - Eks PT Perikanan
2015 200 92,34 78,84
Nusantara
d. PT Sang Hyang Seri 2015 400 99,67 99,11
-140-
No. BUMN Tahun PMN Nilai PMN Realisasi Fisik SMT 1 2023 Realisasi Keuangan SMT 1 2023
(Rp Miliar) (%) (%)
19 PT Waskita Karya (Persero) Tbk 2021 7.900 94,23 82,28
*Catatan : Tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan kepada PT. Perusahaan Pengelola Aset terdiri dari Tahun Anggaran 2008, 2009
sebesar Rp 2.500 Miliar dan Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 1.000 Miliar
MENTERI
BADAN USAHA MILIK NEGARA,
ERICK THOHIR