Anda di halaman 1dari 6

Analisis Sustainability Report Tahun 2017 PT

Pertamina (Persero)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Corporate Social


Responsibillity
Dosen: Bapak Dr. Sumarsono

Disusun Oleh:

Dinah Delima
123011811013

Magister Akuntansi
Angkatan 35

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Trisakti
PT. PERTAMINA (Persero)

Tonggak sejarah Pertamina diawali sekitar tahun 1950-an, Pemerintah Republik Indonesia
menunjuk Angkatan Darat yang kemudian mendirikan PT Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera
Utara untuk mengelola lading minyak di wilayah Sumatera. Pada 10 Desember 1957, perusahaan
tersebut berubah nama menjadi PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA. Tanggal
ini diperingati sebagai lahirnya Pertamina hingga saat ini. Pada 1960, PT Permina berubah status
menjadi Perusahaan Negara (PN) Permina. Kemudian, PN Permina bergabung dengan PN
Pertamina menjadi PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) pada 20 Agustus
1968. Selanjutnya, pemerintah mengatur peran Pertamina untuk menghasilkan dan mengolah
migas dari ladangladang minyak serta menyediakan kebutuhan bahan bakar dan gas di Indonesia
melalui UU No.8 tahun 1971. Kemudian melalui UU No.22 tahun 2001, pemerintah mengubah
kedudukan Pertamina sehingga penyelenggaraan Public Service Obligation (PSO) dilakukan
melalui kegiatan usaha.
Berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 tanggal 18 Juni 2003, Perusahaan Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi Negara berubah nama menjadi PT Pertamina (Persero) yang melakukan
kegiatan usaha migas pada Sektor Hulu hingga Sektor Hilir. PT Pertamina (Persero) didirikan pada
tanggal 17 September 2003 berdasarkan Akta Notaris No.20 Tahun 2003. Pada 10 Desember 2005,
Pertamina mengubah lambing kuda laut menjadi anak panah dengan warna dasar hijau, biru, dan
merah yang merefleksikan unsur dinamis dan kepedulian lingkungan. PT Pertamina (Persero)
melakukan transformasi fundamental dan usaha Perusahaan pada 20 Juli 2006. PT Pertamina
(Persero) mengubah visi Perusahaan yaitu, “menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia“
Pertamina melalui anak usaha PT Pertamina International EP mengakuisisi saham
perusahaan migas Prancis Maurel et Prom (M&P) dengan kepemilikan saham sebesar 72,65%
saham.Pada tanggal 10 Desember 2007. Kemudian tahun 2011, Pertamina menyempurnakan
visinya, yaitu “menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia“. Melalui RUPSLB tanggal 19 Juli
2012, Pertamina menambah modal ditempatkan/disetor serta memperluas kegiatan usaha
Perusahaan.
Pada 2017, salah satu langkah nyata mewujudkan visi menjadi perusahaan energi nasional
kelas dunia adalah keberhasilan menuntaskan akuisisi saham perusahaan migas Prancis Maurel et
Prom (M&P). Terhitung mulai 1 Februari 2017 melalui anak usaha PT Pertamina International EP,
Pertamina menjadi pemegang saham mayoritas M&P dengan 72,65% saham. Melalui kepemilikan
saham mayoritas di M&P, Pertamina memiliki akses operasi di 12 negara yang tersebar di 4 benua.
Pada masa mendatang, Pertamina menargetkan produksi 650 ribu BOEPD (Barrels of Oil
Equivalents Per Day) di 2025 dari operasi internasional, sebagai bagian dari target produksi
Pertamina 1,9 juta BOEPD di 2025, dalam upaya nyata menuju ketahanan dan kemandirian energi
Indonesia.
LATAR BELAKANG
CSR adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk
tanggung jawab mereka terhadap sosial atau lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
Sedangkan definisi CSR menurut World Business Council on Sustainable Development adalah
komitmen dari bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya,
komunitas lokal dan masyarakat luas. Wacana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate
Social Responsibility) yang kini menjadi isu sentral yang semakin populer dan bahkan ditempatkan
pada posisi yang penting, karena itu kian banyak pula kalangan dunia usaha dan pihak-pihak terkait
mulai merespon wacana ini, tidak sekedar mengikuti tren tanpa memahami esensi dan manfaatnya.

CSV atau creating shared value merupakan suatu kebijakan dan proses teknis operasional
yang meningkatkan nilai-nilai kompetitif perusahaan dan secara bersamaan memajukan kondisi
sosial dan ekonomi (Porter and Kramer, 2011). Porter dan Kramer berpendapat bahwa semua
keuntungan yang diperoleh tidaklah sama. Keuntungan yang melibatkan nilai bersama (shared
value) memungkinkan masyarakat untuk maju dan perusahaan akan tumbuh pesat. Mereka
memprediksi bahwa menggabungkan isu-isu sosial ke dalam strategi dan operasi adalah transfor
masi utama berikutnya dalam pemikiran manajemen.

Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa CSV adalah sebuah konsep
pendekatan masyarakat dimana setiap perusahaan harus membentuk suatu nilai ekonomi dan nilai
sosial secara bersama-sama. Peran bisnis di masyarakat telah berkembang pesat dengan
pendekatan yang berbeda dan memiliki tujuan yang berbeda. Pendekatan philantrophy adalah
dengan melakukan sumbangan yang layak untuk tujuan social serta volunteering. Jika CSR
(Corporate Social Responsibility) adalah dengan menciptakan atau membangun citra perusahaan
yang maka CSV (Creating Shared Value) mengintegrasikan isu dan tantangan masyarakat ke
dalam penciptaan nilai ekonomi dan social (Porter, Creating Shared Value as Business Strategy,
2013).

Porter(2013) mengemukakan bahwa Creating Shared Value membuka kebutuhan baru,


pasar baru, konfigurasi rantai nilai baru, dan cara berpikir baru tentang bisnis, Menciptakan
peluang baru untuk posisi strategis dan keunggulan kompetitif baru dalam hal ini Perusahaan harus
memasukkan dimensi sosial dalam proposisi nilai mereka , Menambahkan dimensi sosial membuat
strategi menjadi lebih berkelanjutan vs kompetitor daripada biaya konvensional dan keunggulan
kualitas.

PEMBAHASAN

Apakah PT. Pertamina (Persero) belum menerapkan konsep CSV dalam SR nya disaat perusahaan
lain telah mengadopsi konsep tersebut?

PT. Pertamina (Persero) menjadikan CSV (Creating Shared Value) sebagai bagian dari
sustainability report nya. Dapat dilihat melalui visi perusahaan yaitu “ Menjadi perusahaan
energi nasional kelas dunia”, dan misinya “ Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru
dan terbarukan secara terintegrasi berdasarkan prinsip – prinsip komersial yang kuat”. Secara
visi dan misi sangat jelas PT. Pertamina (Persero) menjadikan sumber energi menjadi sumber
kemakmuran bagi perusahaan , hal ini dapat dilihat dari strategi bisnis yang dilakukan oleh
perusahaan. Penjelasan ini akan saya jabarkan dalam beberapa poin dibawah ini:
1. Pertamina (Persero) menetapkan Roadmap Pengurangan Gas Rumah Kaca tahun
2020 sebagai respons dari komitmen Indonesia untuk mengurangi GRK sebesar 26%.
Upaya pengurangan emisi GRK dilakukan melalui efisiensi energy, pemanfaatan
suar bakar, konversi bahan bakar, penggunaan peralatan hemat energy dan rendah
emisi serta optimasi dan modifikasi peralatan.
2. Pertamina juga menerapkan creating shared value menjadi bagian CSR yaitu
program berdikari yaitu program pemberdayaan ekonomi berbasiskan sumber daya
local untuk bertujuan mengatasi permasalahan sosial dan lingkungan setempat
sehingga tercipta kemandiriin ekonomi masyarakat berbasiskan pengelolaan
lingkungan. Program ini pertamina sebagai katalisator bagi masyarakat melalui
pembinaan dan pengembangan kapasitas berupa pengembangan UMKM dan
pelatihan kewirausahaan. Anak perusahaan PT. Pertamina (Persero) sudah
menerapkan program Enduro Student Program (ESP) yaitu merupakan program
rangkaian pendidikan, pelatihan, dan kewirausahaan mandiri khususnya di dunia
perbengkelan roda dua bagi siswa terpilih dari berbagai SMK Otomotif dan Teknik
Unggulan saat SMA. Program ini selaras dengan komitmen CSR PT Pertamina,
bekerja sama dengan mitra, untuk mendukung kemandirian tenaga muda produktif
Indonesia dibidang otomotif. Dengan Enduro Student Program ini, diharapkan
kemandirian masyarakat dapat terbangun secara berkelanjutan dimana para peserta
dapat terus membangun mimpi mereka, membuka lapangan pekerjaan, membangun
ekonomi setempat dan menjadi inspirator bagi rekan-rekan mereka.
3. Pertamina juga menerapkan penginisiasi pelestarian tanaman-tanaman local,
pelestraian keanekaragaman hayati di hutan mangrove, serta rehabilitasi kawasan
taman nasional.
4. Pertamina juga melakukan program kemitraan yang ditujukan untuk meningkatkan
kegiatan ekonomi usaha kecil dan pemberdayaan sosial masyarakat agar menjadi
tangguh dan mandiri. Pembinaan Mitra Binaan juga diberikan melalui kegiatan
pameran nasional maupun internasional, pelatihan, workshop ekspor impor dan
kegiatan kegiatan lainnya.
4 pilar CSR Pertamina (Persero)

KESIMPULAN

Kesimpulannya dari analisis Sustainability Report PT Pertamina (Persero) perusahaan


sudah menjalankan CSV walaupun beberapa aktivitas belum terpusat di CSV. PT. Pertamina
(Persero) memulai melakukan Creating Shared Value melalu program Endure Student program
yang akan memberikan ketrampilan kepada pelajar yang mengikuti program tersebut. Jika
CSV sudah berjalan baik terhadap internal maupun eksternal, maka sinergi yang kuat tersebut
justru akan memperkuat daya saing usaha, layaknya konsep sebaik-baiknya manusia adalah
yang berguna bagi kebanyakan orang, maka dengan konsep CSV, sebaik-baik perusahaan
adalah perusahaan yang berguna bagi lingkaran value chain-nya, termasuk internal dan
eksternalnya.

Anda mungkin juga menyukai