SPAN terdiri atas modul-modul yang dapat dikelompokkan dalam tiga proses
yaitu :
(Budget Preparation)
2) Pelaksanaan Anggaran, yang terdiri atas :
i. Modul Buku Besar dan Bagan Akun Standar (General Ledger and
Chart of Accounts)
ii. Modul Pelaporan (Reporting)
iv. Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi ( SAKTI )Di luar Modul SPAN,
dikembangkan Modul Manajemen Satker yang mengatur tugas
dan kewenangan Satker dalam mengelola APBN, yang meliputi
proses persiapan penganggaran, pelaksanaan anggaran,
pelaporan dan pertanggungjawaban.
Dalam lingkup satuan kerja, perubahan yang akan dilaksanakan meliputi
penyederhanaan aplikasi yang sangat banyak pada satuan kerja
dengan data base yang terpisah-pisah, menjadi satu aplikasi dengan
data base yang terintegrasi. Penyederhanaan sistem aplikasi ini untuk
mengurangi terjadinya duplikasi pekerjaan dan entry data. Duplikasi
pekerjaan dan entry data pada prakteknya seringkali menyebabkan
terjadinya perbedaan data antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya
sehingga informasi yang dihasilkan pun menjadi tidak akurat.
Koneksitas SPAN-SAKTI
Untuk memperlancar koneksitas Aplikasi Satker, maka perlu dibuat aplikasi-
aplikasi pendukung yang bertujuan memudahkan SATKER dalam mengirimkan
dan memonitor data transaksi keuangannya. Beberapa aplikasi pendukung
yang dibutuhkan antara lain : Portal SPAN dan SPAN-SMS Service. Portal SPAN
merupakan Aplikasi berbasis web yang memfasilitasi SATKER dalam mengirim
dan menerima Arsip Data Komputer (ADK) dari atau ke SPAN. Sehingga SATKER
Bagan 4
Flowchart SAKTI
BAB II
Proses Bisnis SPAN
A. MANAJEMEN DIPA
b. Revisi DIPA
Revisi DIPA kedepan akan terdiri dari terdiri dari revisi DIPA akibat
Perubahan Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (RABPP), Revisi
DIPA tanpa perubahan RABPP dan revisi ambang batas BLU. Revisi
DIPA pada dasarnya adalah semua perubahan yang terjadi pada
DIPA atas usulan satker. Berikut akan dijelaskan mengenai bisnis proses
B. MANAJEMEN KOMITMEN
1. Pengertian dan Konsep Dasar
Pelaksanaan manajemen komitmen memiliki dua tujuan utama yang
masing-masing memiliki orientasi yang berbeda tetapi saling melengkapi.
Pelaksanaan manajemen komitmen terutama ditujukan untuk mengelola
tindakan-tindakan awal yang menimbulkan kewajiban negara dalam
Dalam rangka SPAN secara garis besar komitmen dibagi menjadi 2, yaitu
b. Spesific commitment: komitmen yang menimbulkan kewajiban pembayaran
No Jenis Pengeluaran
1 Pembayaran gaji
Pembayaran menggunakan Uang Persediaan (UP) dan
2
pertanggungjawabannya (GUP)
3 Pembayaran jasa bank terkait penerusan pinjaman
4 Pembayaran jasa bank selaku bank persepsi
Bagian dari proses bisnis manajemen komitmen yang dikelola oleh KPPN
Komitmen (*) Hutang (*) Belanja
Daftar Rekanan
- - =
Detail dari aktivitas yang dilakukan di KPPN pada saat registrasi data
komitmen melalui upload data Resume Kontrak adalah sebagai berikut:
Step Status OtoritasdanAktivitas Notes
FO FO FO FO
I II III IV
1 In-complete Masing-masing petugas di Front Office dapat meng-upload RFC No PO dihasilkan
untuk Satker 100001 s.d 100020
2 Incomplete Aktivitas “Check Fund”, Status PO berubah menjadi Incomplete Pagu
dicadangkan
3 In-process Penyampaian PO (status incomplete) kepada pejabat dengan
kewenangan masing-masing berdasarkan parameter yang
dalam system aplikasi
Kasi PB 1 Kasi PB II
Approvial RFC for Satker Approval RFC for Satker
(100001 s.d 100010) (100011 s.d. 100020)
5Gambar Ilustrasi Penyampaian antara data supplier dengan RFC dan Resume
tagihan
Keterangan
Payment term yang didaftarkan di Resume Tagihan
Pembayaran dilakukan
SPM Diterbitkan dan disampaikan
Resume Tagihan didaftarkan
B. MANAJEMEN PENERIMAAN
1. Pengertian dan Konsep Dasar
Salah satu wujud dari kegiatan administrasi keuangan negara
adalah penatausahaan atas penerimaan negara (Government
Receipt). Pengelolaan penerimaan n egara saat in i
bertumpu pada Sistem MPN (Modul Pen erimaan Negara)
yan g di kel ol a oleh Ditjen Pajak. Permasal ah an utama
dari pen gelol aan negara saat in i adal ah integrasi antara
sistem i nformasi yang belu m baik. Hal ini terjadi karen a
ada pen erim aan negara yang diterima ti dak melalui
MPN, seperti penerimaan n egara yang diteri ma melalui
Bank In don esia (contoh : Penerimaan pem biayaan,
Penerimaan P NB P M ig as.
Pengelolaan Penerimaan Negar a dal am SPAN lebih pada
pen gelol aan back offi ce penerimaan negar a, den gan front
offi ce berada di Si stem Informasi MPN, Penerimaan di BI,
6. Penerimaan pembiayaan terkait Reksus dicatat pada saat dana initial deposit
dan/atau pada saat replenishment masuk pada Reksus yang bersangkutan.
15. Rekening
Tidak adaKas Negara
proses pada setiap
permintaan NTPNtransaksinya.
(e-paypoint) pada MPN selain setoran melalui
bank/pos persepsi (contoh: penerimaan melalui potongan SPM, penerimaan
melalui Bank Indonesia).
16. Tidak ada proses konsolidasi laporan (LKP) ditingkat pusat karena menggunakan
single database dan laporan dapat di-generate pada setiap level
kewenangan yang diberikan.
17. Mendukung pelaksanaan Treasury Single Account (TSA) secara penuh dalam
rangka pengelolaan kas.
18. Dapat dilaksanakan proses audit trail terhadap data transaksi, karena setiap
adanya perubahan/perbaikan hanya dapat dilakukan dengan mekanisme jurnal
reversal/pembalik, sehingga setiap perubahan/perbaikan akan tercatat.
19. Penatausahaan penerimaan negara dengan meminimalisasi penggunaan kertas
(less paper).
Setiap rekening bank yang didaftarkan pada SPAN kedalam segment bank
yang disesuaikan/diwakili menjadi lima digit (digit 1 untuk tipe rekening, 4 digit
berikutnya merupakan nomor urut).
Tipe Transaksi :
18
Resume Tagihan
410000
420000
510000
520000
610000
24 DD-MON-YYYY hh:mm:ss
23 25 Page 1 of Y
Printed by : User Name
Tipe Transaksi :
18
Resume Tagihan
410000
510000
520000
550000
610000
Subtotal Resume
19
Tagihan
Total Rencana 21
Pengeluaran Mingguan
24 DD-MON-YYYY hh:mm:ss
Tipe Transaksi :
18
Resume Tagihan
410000
510000
520000
550000
610000
Subtotal Resume Tagihan
19
24 DD-MON-YYYY hh:mm:ss
Printed by : User Name 23
25 Page 1 of Y
AFP PENGELUARAN
18 510000
520000
530000
550000
610000
TOTAL AFP 19
PENGELUARAN
SELISIH 21
PERENCANAAN KAS
24
DD-MON-YYYY hh:mm:ss
Printed b y : User Name 23 25 Page 1 of Y
Tipe Transaksi :
Kontrak 18
520000
530000
21
SUB TOTAL KONTRAK
Tipe Transaksi :
19
Resume Tagihan
510000
610000
SUB TOTAL 21
RESUME TAGIHAN
Tipe Transaksi :
SP2D 20
510000
610000
SUB TOTAL
21
SP2D
*) Informasi perencanaan kas pada bulan tertentu harus ditambahkan nilai kontrak pada periode-periode sebelumnya
25
*) Rencanan Pengeluaran Kas yang bersifat non kontraktual akan muncul pada Tipe Transaksi Resume Tagihan setelah diinput kedalam sistem
27
DD-MON-YYYY hh:mm :ss
28
Printed by : User Nam26
e Page 1 of Y
21
SUBTOTAL PENERIMAAN
Tipe Transaksi :
Potongan dari Resume
Tagihan 19
410000 800
SUB TOTAL
21
Tipe Transaksi :
20
Potongan dari SP2D
410000
SUB TOTAL
21
SELISIH:
23
AFP PENERIMAAN dengan
Realisasi
410000
420000
710000
*) Potongan dari Resume Tagihan merupakan potongan SPM yang belum dibayarkan
25
*) Potongan dari SP2D merupakan Realisasi potongan SPM
27
DD-MON-YYYY hh:mm:ss
26 28
Printed by : User Name Page 1 of Y
Berkaitan dengan proses bisnis akuntansi dan pelaporan, dalam kerangka SPAN,
proses penyusunannya dilakukan oleh aplikasi tunggal sehingga diperlukan
suatu teknologi informasi dan database terpusat yang dapat diandalkan untuk
mencapai tujuan pengelolaan keuangan negara, agar dapat menyediakan
data transaksi keuangan yang lengkap, dapat diakses setiap saat, dan
terpadunya sistem operasional akuntansi dan pelaporan. Di samping itu,
dilakukan juga restrukturisasi Bagan Akun Standar (BAS) yang menjadi backbone
bagi proses pengelolaan keuangan. Gambaran umum SPAN secara garis besar
digambarkan pada berikut:
Menggunakan SPAN
Kebijakan Akuntansi
1. Basis Akrual
Struktur Bagan Akun Standar beserta digitnya disajikan dalam table di bawah ini:
10 Anggaran 1
12 Cadangan 6
Teknik Akuntansi
Pelaporan
Pelaporan (Reporting) merupakan salah satu
proses bisnis dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan dan pengelolaan keuangan oleh entitas akuntansi dan
pelaporan. Penyempurnaan proses bisnis Pelaporan pada dasarnya
dilakukan dalam rangka mewujudkan terciptanya transparansi,
Bagan 1
Ruang Lingkup Pengembangan Teknologi Informasi SPAN
Bagan 2
Tampilan Oracle E-Business Suite
Bagan 3
Interface SPAN
Dalam pelaksanaannya aplikasi SPAN tidak berdiri sendiri
tetapi juga melakukan interaksi dengan eksternal sistem
menggunakan interface. Interface yang disediakan pada SPAN,
terdiri dari:
1. Interface SPAN dengan Legacy System (sistem yang sedang
berjalan)
2. Interface SPAN dengan Perbankan (Bank Indonesia dan Bank
Operasional)
3. Interface SPAN dengan Hyperion (Aplikasi Penyusunan
Anggaran yang dikelola oleh DJA)
4. Interface SPAN dengan SAKTI
BAB IV
PENUTUP
Islam, Saiful, Purnomo Bungkus dkk, 2010, Modul Manajemen DIPA, Direktorat
Transformasi Perbendaharaan.
Islam, Saiful, Setiawan Iwan dkk, 2010, Modul Manajemen Pembayaran,
Direktorat Transformasi Perbendaharaan.
Islam, Saiful, Puspita Ingelia dkk, 2010, Modul Buku Besar dan Bagan Akun
Standar, Direktorat Transformasi Perbendaharaan.
Islam, Saiful, Mulyono Slamet dkk, 2010, Modul Manajemen Pelaporan,
Direktorat Transformasi Perbendaharaan.
Sudarto, Setiawan Adi, 2010, Modul Manajemen Komitmen, Direktorat
Transformasi Perbendaharaan.
Sudarto, Hemidon, 2010, Modul Manajemen Penerimaan, Direktorat
Transformasi Perbendaharaan.
Sudarto, Hutabarat Dodi, 2010, Modul Manajemen Kas, Direktorat Transformasi
Perbendaharaan.
Tim Penyusun Modul SPAN, 2012, Modul SPAN Manajerial, Direktorat
Transformasi Perbendaharaan.