Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

AKUTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUTANSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1

Dosen Pengampu

Dr. Elva Nuraina, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :

1. Sherli Rosalina N. 2202106010

2. Munti Rahayu S. 2202106022

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUTANSI

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 1
C. Tujuan Makalah ...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A. Akutansi dan Laporan Keuangan sebagai Bahasa Bisnis ....... 3
B. Akutansi Kuangan ................................................................... 4
C. Akutansi Dan Alokasi Sumber Daya ...................................... 5
D. Standar Akutansi Keuangan ................................................... 6
E. Perkembangan IFRS dan IASB ............................................... 8
F. Perkembangan DSAK dan PSAK ........................................... 9
G. Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan 10
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 15
A. Kesimpulan ............................................................................. 15
B. Saran ....................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 16

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu sarana penunjang yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau suatu
unit ekonomi adalahstandar akuntansi yang memungkinkan terlaksananya sistem
informasi manajemen dengan baik Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai
pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding
sehingga dapat menyajikan informasi yang bernilai bagi pihakpihak yang
berkepentingan Standar akuntansi merupakan landasan atau petunjuk bagi merekauntuk
melakukan praktek atau kegiatan di bidang akuntansi, agar laporan keuangan lebih
bergunadan tidak menyesatkan. Hal ini diperjelas oleh Ikatan Akuntansi Indonesia
dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai pedoman pokok penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainnya
adalah sangat penting, agar laporan keuangan lebih berguna, dapat dimengerti dan dapat
diperbandingkan serta tidak menyesatkan.
Oleh karena itu, maka standar akuntansi merupakan suatu pedoman yang wajib
ditaati bagi mereka yang melakukan kegiatan di bidang akuntansi, dalam penyusunan
laporan keuangan. Tetapi perlu diingat bahwa Standar Akuntansi Keuangan sebagai
suatu pedoman yang diikuti kebiasaan tentulah bukan merupakan pedoman yang
sifatnya universal dan berlaku mutlak sesuai keadaan, waktu dan tempat. Standar
Akuntansi Keuangan dalam perkembangannnya tidak terlepas dari pengaruh faktor-
faktor lain, misalnya pandangan para ahli di bidang akuntansi, perkembangan politik dan
ekonomi, peraturan pemerintah dan faktor-faktor lainnya.Standar akuntansi merupakan
masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan keuangan. Oleh karena itu,
mekanisme penyusunan standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi dan laporan keuangan disebut sebagai bahasa
bisnis?
2. Apa yang dimaksud dengan akuntansi keuangan?
3. Apa saja yang termasuk dalam akuntansi dan alokasi sumber daya ?
4. Apa saja Standar Akuntansi Keuangan?
5. Bagaimana perkembangan IFRS dan IASB?
6. Bagaimana perkembangan DSAK dan PSAK?
7. Bagaimana kerangka dasar penyajian dan penyusunan laporan keuangan?

1
C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan akuntansi dan laporan keuangan
disebut sebagai bahasa bisnis.
2. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan akuntansi keuangan.
3. Untuk mengetahui Apa saja yang termasuk dalam akuntansi dan alokasi sumber
daya.
4. Untuk mengetahui Apa saja Standar Akuntansi Keuangan
5. Untuk mengetahui Bagaimana perkembangan IFRS dan IASB
6. mengetahuiBagaimana perkembangan DSAK dan PSAK
7. Untuk mengetahuiBagaimana kerangka dasar penyajian dan penyusunan
laporan keuangan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akutansi dan Laporan Keuangan sebagai Bahasa Bisnis

Akutansi memegang peranan penting dalam intitas karena akutansi adalah


bahasa bisnis (bisiness language). Akutansi menghasilkan informasi yang menjelaskan
kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada
tanggal tertentu. Akuntansi merangkum transaksi yang terjadi dalam sebuah entitas
kemudian memproses dan menyajikannya dalam bentuk laporan yang diberikan kepada
para pengguna. Informasi yang tidak terkait dengan posisi keuangan tidak dicatat seperti
misalnya penggantian direksi, penambahan proses jumlah produksi, pengangkatan
karyawan baru dan perolehan kerja sama bisnis dengan pihak lain. Entitas pemerintah
memerlukan akuntasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat kekayaan
pemerintah yang akan digunakan untuk penyelenggaraan pelayanan pemerintah serta
akuntabilitas keuangan suatu unit pemerintah.
Kieso, et al. (2014) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu sistem dengan
input data informasi dan output berupa informasi dan laporan keuangan yang bermanfaat
bagi pengguna internal maupun eksternal entitas. Berdasarkan pengertian diatas,
Pengertian akuntansi terdiri atas empat hal penting, adalah sebagai berikut :
1. Input ( masukan ) akuntansi adalah transaksi yaitu peristiwa bisnis yang bersifat
keuangan.
2. Proses adalah merupakan serangkaian kegiatan untuk merangkum transaksi menjadi
laporan. Kegiatan itu terdiri dadi proses identifikasi apakah kejadian merupakan
transaksi, pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran menjadi laporan keuangan.
3. Output ( keluaran ) akuntansi adalah informasi keuangan dalam bentuk laporan
keuangan.
4. Pengguna informasi keuangan adalah pihak yang memakai laporan keuangan untuk
pengambilan keputusan.
Dalam era teknologi informasi, proses transaksi tidak mungkin lagi dilakukan
secara manual. Untuk entitas kecil, proses akutansi dapat dilakukan dengan
menggunakan proses komputer atau bahkan proses transaksi dapat dilakukan dengan
bantuan komputer. Sistem terkomputerisasi meminimalkan dokumen salam bentuk fisik,
sehingga sebagian besar dokumen tersimpan dalam bentuk file komputer.Pada satu sisi
terjadi efisiensi penggunaan kertas, namun di sisi lain memunculkan ancaman
kehilangan data karena faktor teknis. Untuk itu, dalam entitas yang menerapkan sistem
berbasis komputer harus memiliki rencana pengamanan sistem dan perlindungan

3
(backup) sistem yang baik untuk melindungi data-data penting entitas dari potensi
hilang, rusak, dan dicuri oleh pihak yang tidak berkepentingan.
Transaksi merupakan kejadian ekonomi yang memengaruhi posisi keuangan
entitas dan merupakan awal proses pencatatan akuntansi. Dari informasi yang tersedia,
akutan akan menentukan titik awal dalam pengakuan aset, liabilitas, ekuitas, beban, dan
pendapatan. Teknologi komunikasi membuat proses akuntansi dapat dilakukan secara
cepat walaupun dalam lokasi yang jauh. Perkembangan teknologi menyababkan akuntan
harus menguasai teknologi informasi. Terjadi pergeseran akuntansi dari bidang ekonomi
dan bisnis mengarah pada bidang sistem informasi.
Sistem berbasis komputer memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat
melihat informasi akuntansi secara real time. Beberapa entitas seperti bank,
membutuhkan informasi real time untuk posisi kas untuk menentukan kebijakan apa
yang harus dilakukan bank tersebut pada setiap saat. Tidak semua entitas membutuhkan
sistem real time, namun informasi real time memiliki relevansi dan kualitas yang tinggi.
Entitas tetap harus mempertimbangkan biaya dan manfaat saat merancang sistem
akuntansi serta disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan informasi tersebut. Untuk
mengetahui apakah kriteria pengakuan akuntansi terpenuhi terkait dengan perjanjian
bisnis yang kompleks, juga memerlukan keahlian di bidang hukum dan peraturan terkait.

B. Akutansi Kuangan

Akuntansi menghasilkan informasi keuangan tentang sebuah entitas.


Informasi keuangan yang dihasilkan oleh proses akuntansi disebut laporan keuangan.
Laporan keuangan dapat digunakan untuk tujuan umum maupun untuk tujuan khusus.
Laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar merupakan bentuk laporan
keuangan untuk tujuan umum (general purposes financial statement). Penyusunan
laporan keuangan untuk tujuan umum dan ditujukan kepada pihak eksternal, merupakan
bagian dari akuntansi keuangan. Bidang akuntansi dilihat dari sisi pengguna informasi
dibagi menjadi dua yaitu akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.
Bidang akuntansi yang membahas penyusunan laporan keuangan untuk
pengguna eksternal disebut sebagai akuntansi keuangan. Sedangkan bidang akuntansi
yang berfokus pada akuntansi untuk tujuan internal entitas disebut akuntansi
manajemen. Keduanya merupakan bidang akuntansi utama dalam akuntansi. Akuntansi
manajemen berorientasi pada pemberian informasi untuk manajemen terutama dalam hal

4
pengendalian dan perencanaan. Akuntansi keuangan berorientasi pada
pelaporan pihak eksternal.
Tujuan laporan keuangan menurut PSAK 1 adalah memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja, keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan
keputusan ekonomi. Secara umum tujuan laporan keuangan :
1. Memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi
2. Menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen dan pertanggung jawaban
sumber daya yang dipercaya kepadanya
3. Memenuhi kebutuhan berasama sebagian besar pemakai;
4. Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu.

C. Akutansi Dan Alokasi Sumber Daya

Investor dan kreditur sebagai pemilik sumber daya,dalam hal ini dana,
berusaha mengoptimalkan hasil pengembalian dari investasinya. Untuk itu, investor
akan memilih ivestasi pada proyek-proyek yang memberikan pengembalian tinggi
atau entita yang dapat memberikan deviden atau kenaian nilai investasi di masa
mendatang. Manajemen entitas berusaha mengalokasikan sumber daya yang dimiliki
agar dapat menghasilkan keuntungan yang optimal bagi entitas tersebut.
Informasi akuntansi menyediakan informasi yang relevan dan andai bagi
pemakai yang dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu entitas atau unit usaha
Berdasarkan informasi tersebut kreditur dapt menyalurkan kreditnya pada entitas-
entitas yang dapat mengembalikan dananya dan memberikan imbalan bunga. Bagi
pemegang saham, informasi akuntansi dapat digunakan untuk menilai entitas
sehingga pemegang saham dapat mengalokasikan dananya pada entitas yang
memberikan prospek bagus di masa mendatang.aempresentasikan harga saham sesuai
dengan kondisi entitas yang sebenarnya. Ada tiga jenis pasar modal efisien, yaitu:

5
1. Pasar modal efisien lemah, merupakan pasar modal yang harga sahamnya
mencerminkan informasi masa lalu (data historis)
2. Pasar modal efisien semi kuat, merupakan pasar modal yang harga sahamnya
mencerminkan informasi terkini yang tersedia di pasar
3. Pasar modal efisien kuat, merupakan pasar modal yang haga sahamnya
mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informast mengenai
kondisi masa depan.

D. Standar Akutansi Keuangan

Standar berfungsi memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan


laporan keuangan sehingga laporan keuangan anar-entitas menjadi lebih seragam
Manajemen lebih mudah meyusun laporan keuangan karena pedoman memberikan
ketentuan cara penyusunan tersebut.
Standar akuntansi bensikan pedoman penyusunan laporan keuangan. Standar
akuntansi terdiri atas kerangka konseptual penyusunan laporan dan pernyataan standar
akuntansi Kerangka konseptual berisikan tujuan, komponen laporan, karakteristik
kualitatif dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan. Sedangkan, Penyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berisikan pedoman untuk penyusunan laporan,
pengaturan transaksi atau kejadian, dan komponen tertentu dalam laporan keuangan.
Saat ini hanya dua standar akuntansi yang banyak dijadikan referensi atau
diadopsi di dunia yaitu International Financial Reporting Standard (IFRS) dan US
Generally Accepted Accounting Principle (US-GAAP) IFRS disusun oleh International
Accounting Standard Board (IASB) sedangkan US- GAAP disusun oleh Financial
Accounting Standard Board (FASB).
Standar akuntansi yang berlaku di Indonesia terdiri atas empat standar sering
disebut sebagai 4 pilar standar akuntansi yaitu
1. Standar Akuntansi keuangan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) digunakan untuk entitas yang memiliki
akuntabilitas publik yaitu entitas terdaftar atau dalam proses pendaftaran di pasar
modal atau entitas fidusia (yang menggunakan dana masyarakat seperti asuransi,

6
perbankan, dana pensiun). Standar ini mengadopsi IFRS mengingat Indonesia,
melalui IAI, telah menetapkan untuk melakukan adopsi penuh IFRS mulai tahun
2012. Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tetap melakukan proses
penerjemahan IFRS ke dalam bahasa Indonesia IFRS sebagai standar Internasional
memilii tiga ciri utama sebagai berikut.
a. Principle-Based
b. Nilai Wajar
c. Pengungkapan
2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntablitas Publik (SAK ETAP)
digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dalam
menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement)
Standar ETAP lebih sederhana tidak banyak perubahan dari praktikakuntansi
yang saat ini berjalan. Contoh penyederhanaan dalam standar ETAP adalah sebagai
berikut.
1. Tidak ada laba rugi komprehensif.
2. Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud, dan properti investasi
setelah tanggal perolehan hanya menggunakkan harga perolehan tidak ada
pilihan menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar.
3. Tidak ada pengakuan dan liabilitas dan aset pajak tangguhan. beban pajak
diakui sebesar jumlah pajak menurut ketentuan pajak
3. Standar akuntansi Syariah
Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah) adalah standar yang
digunakan untuk entitas yang memiliki transaksi syariah atau entitas berbasis syariah.
Standar akuntansi syariah terdiri atas kerangka konseptual penyusunan dan
pengungkapan laporan, standar penyajian laporan keuangan dan standar khusus
syariah seperti mudharabah, murabahah, salam, ijarah, dan istishna. Standar ini
merupakan standar yang dikembangkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Syariah (DSAK Syariah).

7
4. Standar Akuntansi Pemerintahan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah standar akuntansi yang
digunakan untuk laporan keuangan instansi pemerintah baik pusat maupun daerah.
SAP berbasis akrual ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010.
Peraturan pemerintah ini sudah berlaku namun instansi pemerintah masih
diperkenankan menggunakan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 SAP berbasis
kas menuju akrual, sampai dengan tahun anggaran 2014.

E. Perkembangan IFRS dan IASB

Standar Akuntansi Internasional atau International Financial Reporting


Standard (IFRS) sebelumnya bernama International Accounting Standard (IAS). Tujuan
dari IASB disebutkan sebagai berikut.

1. Untuk mengembangkan satu set standar akuntansi yang berkualitas tinggi, yang
dapat dipahami dan diterpkan secara internasional yang diperlukan sebagai prasyarat
dihasilkannya laporan keuangan lain yang berkualitas, transparan dan dapat
dibandingkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dan partisipan dari
berbagai pasar modal seluruh dunia mengambil keputusan ekonomi.

2. Untuk mempromosikan penggunaan standar para pengguna

3. Untuk bekerja sama dengan dewan standar nasional dari berbagai negara untuk
melakukan konvergensi dan menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi yang
berkualitas.

Standar akuntansi disusun melaluiproses yang dilaksanakan secara transparan


dan akuntabel. Proses tersebut sebagai due process yang memiliki komponen:

1. Dewan standar yang independen

2. Proses pengembangan standar yang teliti dan sistematis

3. Bekerja sama dengan investor, regulator, pelaku bisnis utama, profesi akuntan
global di setiap tahapan proses

8
4. Berusaha untuk melakukan kolaborasi dengan komunitas dewan penyusu standar

F. Perkembangan DSAK dan PSAK

Profesi akuntan di Indonesia terhimpun dalam Ikatan akuntan Indonesia yang


berdiri pada 23 desember 1957. Dewan Standar Akuntansi merupakan salah satu
lembaga di bawah Ikatan Akuntan Indonesia yang bertugas menyusun dan
menetapkanPernyataan Standar Akuntansi. PSAK 1994 sebagian besar merupakan hasil
terjemahan dan adaptasi IAS. Dalam proses adaptasinya, DSAK tidak menyebutkan
secara eksplisit dan dalam setiap standar rujukan IAS yang diadaptasi. Bahkan untuk
kerangkan penyusuanan dan penyajian laporan keuangan disajikan dalam bahasa Inggris
dari conceptual framework dalam IAS.

DSAK dalam menyusun standar mengikuti prosedur baku yang disebut due
process. Proses tersebut meliputi tahapan berikut.

1. Identifikasi permaslahan untuk dikembangkan menjadi standar

2. Konsultasikan permasalahan dengan DKSAK

3. Membentuk tim kecil dalam DSAK

4. Melakukan riset terbatas

5. Melakukan penulisa awal draf

6. Pembahasan dalam DSAK

7. Peluncuran draf sebagai exposure draf (ED) dan pengedarannya 8. Public hearing

9. Pembahasan tanggapan atas ED dari masukan public hearing

10. Final checking

11. Persetujuan/pengesahan ED PSAK menjadi PSAK 12. Sosialisasi standar

9
G. Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan

Kerangka dasar penyajian dan peyusunan laporan keuangan, yang sering


disebut juga sebagai kerangka konseptual, merupakan konsep-konsep yang menjadi
dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum

Kerangka konseptual ditujukan untuk:

1. Peyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya

2 Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum


diatur dalam standar akuntansi kewangan

3. Auditor dalam memeberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun


sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

4. Para pemakai dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

Kerangka konseptual PSAK mengadopsi langsung conceptual framewrok


IAS. Bahkan PSAK mencantumkan kernagka konseptual dengan menggunakkan dua
bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, agar pembaca yang tidak dapat
memahami versi bahasa Indonesia dapat langsung melihat referensi bahasa
Inggrisnya.

Kerangka konseptual menurut PSAK terdiri atas:

1. Penggunaan laporan keuangan

2. Tujuan laporan keuangan

3. Asumsi dasar

4. Karakteristik kualitatif

5. Konsep pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan

6. Konsep pemeliharaan modal

Kerangka konseptual mengatur konsep umum tentang pengakuan dan


pengukuran unsur-unsur dalam laporan keuangan, unsur-unsur dalam laporan
keuangan yang dijelaskan adalah asset, liabilitas, pendapatan dan beban. Kaidah

10
dalam konseptual ini akan digunakan jika dalam praktik tidak ada standar akuntansi
yang khusus mengatur tentang hal transaksi tersebut. Namun jika ada standar
akuntansi yang mengatur, maka perlakuan akuntansi akan mengikuti standar
akuntansi. Sebagai contoh, pengaturan tentang asset tetap tidak mengikuti aturan
umum dalam kerangka konseptual karena telah ada standar khusus yang mengatur
yaitu PSAK 16. Namun, untuk perlakuan akuntansi biaya dibayar dimuka,

Konsep pemeliharaan modal menjelaskan tentang dua hal pemeliharaan modal


yaitu modal fisik dan modal keuangan. Konsep ini akan memengaruhi pemahaman
tentang laba suatu entitas karena menggunakan sudut pandang yang berbeda
penggunaan dan tujuan laporan keuangan Penggunaan laporan keuangan meliputi
investor, calon investor, pemberi pinjaman, karyawan, pemasok, kreditur lainnya,
pelanggan, pemerintah, lembaga dan masyarakat. Pengguna tersebut menggunakan
laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berbeda, diantaranya
sebagai berikut.

1. Investor, menilai entitas dan kemampuan entitas membayar deviden dimasa


mendatang.

2. Karyawan. kemampuan memberikan balas jasa, manfaat pension dan kesempatan


kerja.

3. Pemberi jaminan, kemampuan membayar utang dan bunga yang akan


memengaruhi keputusan apakah akan memberikan pinjaman.

4. Pemasok dan kreditur lain, kemampuan entitas membayar liabilitasnya pada saat
jatuh tempo.

5. Pelanggan, kemampuan entitas menjamin kelangsungan hidupnya.

6. Pemerintah, menilai bagaimana alokasi sumber daya

7. Masyarakat, menilai tren dan perkembangan kemakmuran entitas.

11
Laporan posisi keuangan menyediakan informasi mengenai posisi keuangan
entitas pada satu waktu tertentu. Posisi keuangan menggambarkan sumber daya yang
dikendalikan oleh sebuah entitas dan sumber pendanaan dari sumber daya tersebut.

Laporan keuangan menjelaskan kinerja entitas dalam satu periode dalam


laporan laba rugi komprehensif. Laporan keuangan memberikan tambahan informasi
dalam catatan atas laporan keuangan dan jika diperlukan maka akan memberikan
informasi tambahan yang disertakan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan
ketangan merupakan bagian tidak etrpisahkan dalam laporan keuangan yang berisikan
kebijakan akuntansi, informasi yang menjelaskan pos-pos dalam laporan keuangan,
dan daftar detail dari apa yang telah disajikan dalam laporan keuangan. Catatan
laporan keuangan untuk utang bank jangka panjang menjelaskan mengenai kapan
utang tersebut ditarik, nama bank, tingkat suku bunga, tanggal jatuh tempo dan
jaminan yang digunakan.

Asumsi

Asumsi dalam penyususnan laporan keuangan digunakan sebagai konsep dasar yang
melandasi penyusunan laporan keuangan Berdasarkan asumsi ini laporan keuangan
disusun dan diharapkan dapat memenuhi tujuan laporan keuangan.

Basis akrual merupakan asumsi yang mendasari penyusunan laporan keuangan,


Berdasarkan konsep akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
terjadinya (bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan

Karakteristik Kulitatif

laporan keuangan yang berisikan informasi keuangan yang pada hakikatnya adalah
informasi kuantitatif. Agar informasi terbut berguna bagi pemakai informasi tersebut
harus memenuhi karakteristik kualitatif. Menurut PSAK, ada 4 karakteristik kualitatif
pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan.

Dapat dipahami

laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai agar dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan.

12
Relevan

Relevan berhubungan dengan kegunaan informasi tersebut dalam pengambilan


keputusan.

Keandalan

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus
atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara
wajar diharapkan dapat disajikan.

Kendala linformasi yang relevan dan andal

1. tepat waktu

manajemen harus menyeimbangkan manfaat informasi tepat waktu dan keandalan


informasi.

2. Keseimbangan antara biaya dan manfaat

Keseimbangan antara biaya dan manfaat lebih merupakan kendala terbesar


(pervasive) dari karakteristik kualitatif.

Keseimbangan antara karakteristik kualitatif

Dalam praktik, keseimbangan diantara berbagai karakteristik kualitatif sering


diperlukan. Tujuannya secara umum adalah untuk mencapai suatu keseimbangan
yang tepat diantara berbagai karakteristik untuk memenuhi tujuan laporan keuangan.

Kinerja Laba digunakan sebagai ukuran kinerja atau dasar dari ukuran kinerja
investasi.

Pengakuan unsur laporan keuangan

Pengakuan merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi
unsur dinyataka laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi komprehensif

13
Pengukuran unsur laporan keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk unsur laporan keuangan
yang disaikan dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Akuntansi adalah suatu proses menghasilkan laporan keuangan untuk


digunakan dalam pengambilan keputusan oleh para pemakainya. Akuntansi keuangan
berfokus pada penyediaan informasi untuk pengguna eksternal sehingga diperlukan
standar dalam penyusunan laporannya

B. Saran

Dalam komprehensi ini dapat diperoleh pemahaman menegnai kriteri


kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam penyusunan laporan keuangan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Martani, Dkk. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Ed. 1.
Buku. 1. Salemba Empat.

16

Anda mungkin juga menyukai