Oleh Kelompok 5:
1. ADYNDA SURYA APRILYA KINANTHY 2202106018
2. CINDY DIAN PERTIWI 2202106020
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1. LATAR BELAKANG..........................................................................................................3
1.2. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................3
1.3. TUJUAN...............................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
KAJIAN TEORI..................................................................................................................................4
2.1 KEGUNAAN DAN KETERBATASAN LAPORAN POSISI KEUANGAN...................4
2.2 ELEMEN DAN KLASIFIKASI DALAM LAPORAN POSISI KEUANGAN................5
2.3 FORMAT LAPORAN POSISI KEUANGAN...................................................................8
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................12
3.2 KRITIK DAN SARAN......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORI
Contoh liabilitas jangka pendek antara lain utang dagang, biaya akrual
untuk biaya karyawan, atau biaya operasi lain, yang merupakan bagian modal
kerja yang digunakan dalam siklus operasi normal. Siklus operasi normal yang
sama diterapkan pada aset dan liabilitas. Jika tidak dapat diidentifikasikan
secara jelas, maka siklus operasi normal entitas diasumsikan dua belas bulan.
Kriteria untuk mengklasifikasikan liabilitas sebagai jangka pendek atau
jangka panjang berdasarkan kondisi yang ada pada tanggal akhir periode
laporan keuangan. Utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam 12
bulan setelah tanggal akhir periode akan diklasifikasikan sebagai liabilitas
lancar, meskipun entitas sudah melakukan perjanjian untuk pembiayaan
kembali atau perpanjangan (refinancing atau reschedule) menjadi jangka
panjang, namun perjanjian tersebut baru dilakukan setelah tanggal akhir
periode laporan keuangan, sebelum laporan keuangan terbit. Jika entitas
memiliki diskresi menggunakan fasilitas pinjaman yang ada untuk melakukan
pembiayaan kembali atau perpanjangan selama minimal 12 bulan setelah
tanggal akhir periode, maka liabilitas tersebut dapat diklasifikasikan sebagai
liabilitas jangka panjang. Namun, jika pembiayaan kembali atau perpanjangan
bukan diskresi entitas, maka liabilitas tersebut tetap diklasifikasi sebagai
jangka pendek.
Liabilitas jangka panjang biasanya mencakup:
1. Liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti penerbitan obligasi, utang
sewa guna usaha, dan utang bank jangka panjang.
2. Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas, seperti kewajiban
pensiun, dan kewajiban pajak tangguhan.
3. Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu
peristiwa di masa depan, seperti provisi untuk kewajiban garansi.
c. Informasi Minimum dalam Laporan Posisi Keuangan
Pos yang berbeda dan cukup material harus disajikan terpisah dalam laporan
posisi keuangan. Keputusan untuk penyajian terpisah ini berdasarkan ukuran,
fungsi, sifat, dan likuiditas aset atau berdasarkan sifat atau jangka waktu
liabilitas. Jika basis pengukuran yang berbeda digunakan untuk menilai aset,
maka aset tersebut harus disajikan terpisah. Menurut PSAK 1 (revisi 2009)
Penyajian Laporan Keuangan, informasi minimum yang harus terjadi pada
laporan posisi keuangan adalah:
1. Aset tetap
2. Properti investasi
3. Aset tak berwujud
4. Aset keuangan
5. Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
6. Persediaan
7. Piutang dagang dan piutang lainnya
8. Kas dan setara kas
9. Aset yang diklasifikasikan dimiliki untuk dijual, termasuk kelompok
lepasan yang dimiliki untuk dijual
10. Utang dagang dan utang lainnya
11. Provisi
12. Liabilitas keuangan
13. Liabilitas dan aset untuk pajak kini
14. Liabilitas dan aset pajak tangguhan
15. Liabilitas yang termasuk ke dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual
16. Kepentingan nonpengendali (sebagai bagian dari ekuitas)
17. Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk
PT XYZ
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2011
(dalam Rupiah)
ASET Liabilitas jangka pendek
Aset Lancar: Utang usaha
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Persediaan 217.000
Biaya dibayar di muka 250.000
Total Aset Lancar 384.000
682.000
Aset Tidak Lancar: 1.533.000
Investasi dimiliki hingga jatuh
tempo
Investasi dalam entitas
asosiasi 288.000
Aset tetap 35.000
Properti investasi 5.905.000
Hak paten 102.000
Aset lain 399.000
Total Aset Tidak Lancar 16.000
TOTAL ASET 6.745.000
8.278.000
LIABILITAS
274.000
427.000
Pinjaman jangka pendek 188.000
Bagian pinjaman jangka 112.000
panjang 8.000
Utang pajak 1.009.000
Provisi
Total Liabilitas Jangka pendek 1.706.000
Liabilitas Jangka Panjang 1.159.000
Pinjaman jangka panjang
Pajak tangguhan 955.000
Liabilitas jangka panjang 3.820.000
lainnya 4.829.000
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
3.002.000
EKUITAS 388.000
Modal saham 59.000
Saldo laba 3.499.000
Komponen ekuitas lainnya
TOTAL EKUITAS
8.278.000
TOTAL LIABILITAS DAN
EKUITAS
Pengungkapan yang juga dapat disajikan pada laporan posisi keuangan (atau
dapat juga di laporan perubahan ekuitas atau catatan atas laporan keuangan) misalnya
informasi mengenai jenis saham, yaitu jumlah saham modal dasar dan jumlah saham
yang diterbitkan dan disetor penuh, dan nilai nominal saham.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Laporan posisi keuangan adalah laporan keuangan yang berisi informasi
tentang aset, liabilitas, dan ekuitas suatu entitas pada tanggal tertentu. Laporan posisi
keuangan sangat penting karena memberikan informasi tentang posisi keuangan suatu
entitas dan dapat membantu para pemangku kepentingan dalam membuat keputusan
bisnis yang lebih baik.
Perusahaan dapat menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan posisi
keuangan untuk mengevaluasi kinerja keuanganna, memantau arus kas, dan membuat
keputusan strategis. Sebaliknya para pihak luar seperti investor dan kreditur dapat
menggunakan informasi ini untuk menilai kelayakan suatu entitas dalam memenuhi
kewajiban keuangan dan melakukan analis risiko.
3.2 KRITIK DAN SARAN
Manusia dalam berbuat sesuatu tentunya terdapat kesalahan yang sifatnya dari
yang seharusnya. Terlebih dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, penulis
harapkan dari pembaca dalam kritik dan saran yang membangun guna perbaikan
penyusunan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengertian+laporan+posisi+keuangan+&btnG=#d=gs_qabs
&t=1698756147878&u=%23p%3Di474zb3k0mYJ (diakses 30 Oktober 2023).
Martani, Dwi., dkk. 2013. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK Konvergensi
Sia, Vely. 2023. Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Jenis, dan Contoh. Jakarta: Mekari
Jurnal. https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-contoh-laporan-posisi-keuangan/