Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah

Dosen Pengampu: Ummul Khair

Kelompok 7:

1. Wahidatul Aini (2062201006)


2. Gita Putriyani Nasution (20622010
3. Sri Asmarita (20622010
4. Arli Mandala Putra (20622010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN ISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan lancar.
Makalah ini berisikan tentang “Kehidupan dan pekerjaan”. Diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua, sehingga dapat memperoleh wawasan yang
lebih luas, khususnya di bidang yang disebutkan diatas.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat kemampuan
dan keterbatasan kami. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami sangat berterima
kasih kepada teman-teman yang bersedia memberikan saran dan kritik dalam pembuatan
makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Bengkulu, November 2021

Penyusun

Daftar isi
BAB II

PEMBAHASAN

A. LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAN ARUS KAS


1. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan, atau yang sering disebut neraca adalah laporan yang
melaporkan aset, liabilitas, dan modal entitas pada tanggal tertentu. Laporan ini
merupakan sumber informasi utama tentang posisi keuangan entitas karena merangkum
elemen-elemen yang berhubungan langsung dengan pengukuran posisi keuangan, yaitu
aset, liabilitas dan ekuitas.
Tujuan penggunaan laporan posisi keuangan menggunakan laporan ini adalah sebagai
berikut:
 Mengevaluasi struktur pendanaan
Dalam hal ini yang dilihat adalah informasi tentang perbandingan sumber pendanaan
melalui utang dibandingkan dengan ekuitas
 Menganalisis likuiditas
Likuiditas adalah seberapa cepat waktu yang diperlukan sampai suatu aset dapat
terealisasi atau dikonversi menjadi kas, atau sampai liabilitas dapat terbayar
 Menilai solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan entitas membayar utangnya pada saat jatuh tempo.
 Menilai fleksibilitas keuangan
Likuiditas dan solvabilitas akan menentukan fleksibilitas keuangan entitas, yaitu
mengukur kemampuan entitas mengambil tindakan tertentu sebagai respons terhadap
kebutuhan dan peluang yang ada.
Keterbatasan dalam laporan posisi keuangan, adalah:
 Plihan pengukuran beberapa aset tertentu berdasarkan biaya perolehan atau biaya
perolehan terdepresiasi, bukan pada nilai kininya.
 Tidak diperkenankan mengakui aset takberwujud yang mengandungnilai manfaat,
namun sulit diukur nilainya secara objektif karena dihasilkan secara internal
 Rekayasa keuangan yang sering kali memungkinkan dilakukan untuk menghasilkan
pembiayaan off balance sheet
 Beberapa pengukuran nilai untuk beberapa unsur di laporan keuangan melibatkan
pertimbangan dan estimasi, misalnya penentuan masa manfaat aset tetap dan estimasi
kewajiban garansi.
a. Elemen Laporan Posisi Keuangan
1. Aset
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
entitas.
2. Liabilitas
Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini hyang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus kas keluar sumber daya
entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua liabilitas.

b. Klasifikasi dalam Laporan Keuangan


Laporan posisi keuangan menyajikan ringkasan yang terstruktur mengenai aset,
liabilitas, dan ekuitas entitas. Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian Laporan
Keuangan, entitas menyajikan aset sebagai aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas
sebagai liabilita jangka pendek dan jangka panjang sebagai klasifikasi terpisah dalam
laporan posisi keuangan, kecuali penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi
yang lebih relevan dan dapat diandalkan.Namun untuk beberapa entitas, misalnya entitas
di bidang jasa keuangan, penyajian aset dan liabilitas berdasarkan urutan likuiditas
memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan dibandingkan dengan
penyajian berdasarkan lancar dan tidak lancar atau jangka pendek dan jangka panjang.
1. Aset Lancar dan Tidak Lancar
Menurut PSAK 1 (revisi 2009) Penyajian Laporan keuangan, entitas
mengklarifikasi aset sebagai aset lancar, jika:
 aset diharapkan dapat direalisasi, atau terjual, atau digunakan dalam siklus operasi
normal;
 aset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan;
 aset yang diharapkan akan terealisasi dalam jangka aktu dua belas bulan setelah
periode pelaporan; atau
 berupa kas atau setara kas kecuali yang dibatasi pertukaran atau penggunaannya
untuk menyelesaikan liabilitas sekurang kuarangnya dua belas bulan setelah
pelaporan.
Aset yang tidak termasuk kategori di atas, diklaisifikaikan sebagai aset tidak
lancar. Aset tidak lancar adalah aset yang tidak memenuhi definisi aset lancar. Aset
tidak lancar adalah sebagai berikut.
 Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang biasanya mencakup beberapa bentuk, baikyang berbentuk
investasi dalam obligasi dan saham, atau investasi dalam bentuk dana
 Aset tetap
Ini adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasi entitas, misalnya tanah
 Aset tak berwujud
Merupakan aset tak berwujud fisik yang bukan berbentuk instrumenkeuangan,
misalnya hak paten
 Aset lain yang bersifat tidak lancar
Contohnya: piutang jangka panjang

2. Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek jika
(PSAK 1 revisi 2009):
 liabilitas diharapkan akan dielesaikan dalam siklus operasi normalnya;
 liabilitas yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan
 liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas
bulan setelah periode pelaporan; atau
 entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas
selama sekurang kurangnya sdua belas bulan setelah pelaporan
Liabilitas yang tidak termasuk kategori di atas, diklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka panjang. Liabilitas jangka panjang biasanya termasuk:
 liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti penerbiatan obligasi, utang sewa
guna usaha, dan utang bank jangka panjang seperti penerbirtan obligasi
 liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas, seperti kewajiban pensiun
 liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa di masa
depan, seperti provisi untuk kewajiban garansi.Informasi Minimum dalam Laporan
Posisi Keuangan
c. Informasi Minimum dalam Laporan Posisi Keuangan
Pos yang berbeda dan cukup material harus disajikan terpisah dalam laporan posisi
keuangan, keputusan untuk penyajian terpisah ini bedasarkan ukuran, fungsi, sifat, dan
likuiditas aset atau berdasarkan sifat atau jangka waktu liabilitas. Informasi minimum
yang harus tersaji pada laporan posisi keuangan adalah:
 aset tetap
 properti investasi
 aset tak berwujud
 aset keuangan
 investasi dengan menggunakan metode ekuitas
 persediaan
 piutang dagang dan piutang lainnya
 kas dan setara kas
 aset yang diklasifikasi yang dimiliki untuk dijual, termasuk kelompok lepasan yang
dimiliki untuk dijual
 utang dagang dan utang lainnya
 provisi
 liabilita keuangan
 liabilitas dan aset untuk pajak kini
 liabilitas dan aset pajak tangguhan
 liabilitas yang termasuk ke dalam kelompok lepasan yang diklasifikasi sebagai
dimiliki untuk dijual
 kepentingan nonpengendali (sebagai bagian dari ekuitas)
 modal saham dan cadangan yang dapat didistibusikan kepadapemilik entitas induk.

d. Format Laporan Posisi Keuangan


PSAK tidak mensyaratkan format tertentu untuk menyajikan laporan
posisikeuangan. Secara umum, ada dua bentuk laporan posisi keuangan yang biasa
diikuti oleh entitas, yaitu bentuk akun (account form)dan bentuk laporan (report form).
Bentuk akun menyajikan secara berdampingan bagian kiri adalah aset dan bagian kanan
adalah liabilitas dan ekuitas. Sementara bentuk laporan, menyajikan secara berurutan ke
bawah mulai dari aset, liabilitas, dan ekuitas.

e. Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan


Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan Entitas mengungkapkan dalam laporan
posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan, subklasifikasi dari pos pos
yang disajikan. Perincian subklasifikasi bergantung pada ketentuan di PSAK, misalnya:
 piutang, antara piutang usaha pihak ketiga dan piutang usaha dengan pihak berelasi
 persediaan, disubklasifikasi antara persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan
barang jadi
 aset tetap, disubklasifikasikan terpisah menurut kelompok aset tetap, misalnya tanah,
bangunan, dan peralatan

2. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas
masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu.
Melalui laporan arus kas, pengguna laporan keuangan ingin mengetahui bagaimana entitas
menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas.
a. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi tentang
perubahan arus kas dan setara entitas selama satu periode yang diklasifikasikan
berdasarkan proses operasi, investasi, dan pendanaan. Informasi ini berguna bagi
investor, kreditor dan pengguna lain laporan keuangan, yang bertujuan sebagai berikut.
 Mengevaluasi kemampuan entitas
 Mengevaluasi struktur keuangan entitas
 Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi peride berjalandan arus ka neto
dari kegiatan operasi
 Membandingkan kinerja operasi antar-entitas yang berbeda
 Memudahkan pengguna laporan untuk untuk mengembangkan model untuk menilai
dan membandingkan nilai kini arus kas masa depan antar entitas yang berbeda
b. Kas dan Setara Kas
Kas terdiri atas saldo kas dan rekening giro. Yang tercakup dalm laporan arus kas
adalah yang termasuk juga setara kas. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat
likuid, berjangka pendek dan dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan
dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
c. Klasifikasi Laporan Arus Kas
Menurut PSAK 2 (revisi 2009) Laporan Arus Kas, tiga klasifikasi dalam arus kas
yang sebagai berikut.
 Aktivitas operasi
Adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan
 Aktivitas investasi
Adalah aktivitas berupa perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta
invetai lain yang tidak termasuk setara kas.
 Aktivitas pendanaan
Adalah aktivitas yang menyebabkan perubahan dalamk jumlah sertakompoisi
kontribusi modal dan pinjaman entitas.

d. Bunga dan deviden


Arus kas bunga dan deviden yang diterima dan dibayarkan masing masing
diungkapkan secara terpisah. Masing masing diklasifikasi secara konsiten atar periode
sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan.
e. Pajak
PSAK 2 mengatur bahwa arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan
diungkapkan secara terpisah dan diklaifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas
operasi, kecuali dapat spesifik diidentifikasikan sebagai investasi.
f. Penyusunan Laporan Arus Kas
1. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktifitas operasi dapat disajikan dengan dua metode, yaitu sebagai
berikut
 Metode langsung, yang menyajikan kelompok utama penerima kas bruto dan
pembayaran kas bruto
 Metode tidak langsung, dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan
menyesuaikan laba rugi tersebut dengan transaksi non kas, akrual, sdan
tangguhan dari pos penghasilan atau pengeluaran dalam aktivitas investasi dan
pendanaan.
2. Aktivitas kas dari Aktivitas Investasi
Informasi ini relevan bagi investor karena informasi perubahan aset aset jangka
panjang memberikan informasi tengtang kapasitas operasi dan potensi laba yang
dihasilkan dan arus kas masa depan.
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pengguna laporan keuangan memerlukan informasi arus kas daeri aktivitas
pendanaan untuk mengetahui informasi tentang perubahan struktur modal entitas.

Pos Khusus
Penyajian neto
Arus kas operasi. Investasi dan pendanaan dapat dilaporkan secara neto hanya
berlaku untuk dua kondisi berikut ini:
 Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan pelanggan. Jika arus kas
tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan dari padaentita. Contoh:
penerimaan dan pembayaran rekening giro
 Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos pos dengan perputan cepat, jumlah
yang besar, dengan janghka waktu singkat. Contoh: jumlah pokok transaksi kartu
kredit nasabah.
Arus Kas dalam Mata Uang Asing
Entitas mengakui transaksi kas yang berasal dari transaksi mata uang asing,
dibukukan dengan menggunakan kurs mata uang asing pada saat transaklsi arus kas,
ntungan dan kerugian yang belum direalisasikan yang timbul akibat perubahan nilai
tukar mata uang asing bukan merupakan arus kas.

g. Pengungkapan Laporan Arus Kas


Menurut PSAK 2 (revisi 2009) Laporan Arus Kas bahwa transaksi investasi dan
pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas dan setara kas, tidak termasuk ke
dalam laporan arus kas. Transaksi tersebut contohnya adalah perolehan aset secara
kredit atau melalui sewa pembiayaan.
Dalam keadaan tertentu saldo kas dan setara kas yang dimiliki oleh entitas tidak
dapat digunakan. Misalnya, saldo kas dan setara kas milik entitas anak yang
beroperasi di suatu negara yang memberlakukan peraturan tentang lalu lintas devisa.

Anda mungkin juga menyukai