Anda di halaman 1dari 10

RESUME CHAPTER 5: STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AND

STATEMENT OF CASH FLOWS


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Akuntansi Keuangan Menengah 1
Dosen pengampu: Reskino S.E., M.Si

Disusun oleh:
Kelompok 1:
Muzaki Azmi (11220820000017)
Putri Apriyana (11220820000138)
Sari Gus Ria Dana (11220820000140)
Siti Nurhaliza (11220820000142)
Syifa Hana Ramadhina (11220820000143)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2023
LAPORAN POSISI KEUANGAN
➢ Laporan posisi keuangan disebut sebagai neraca (balance sheet), berisi laporan
keuangan yang melaporkan asset, liabilitas dan ekuitas Perusahaan bisnis pada
tanggal tertentu. Laporan keuangan memberikan informasi tentang sifat dan jumlah
investasi dalam sumber daya Perusahaan, kewajiban kepada kreditor dan ekuitas atas
sumber daya neto. Jadi laporan keuangan membantu memprediksi jumlah, waktu, dan
ketidakpastian arus kas masa depan.

✓ Kegunaan laporan posisi keuangan :


- Memberikan informasi tentang asset, liabilitas dan ekuitas
- Memberikan dasar untuk menghitung tingkat imbal hasil (rate of return) dan
mengevaluasi struktur modal Perusahaan
- Menilai risiko dan kas masa depan arus Perusahaan
- Menilai likuiditas (jumlah waktu yang diharapkan untuk berlalu sampai asset
direalisasikan menjadi uang tunai atau sampai liabilitas yang harus dibayar)
- Menilai solvabilitas (kemampuan Perusahaan untuk membayar utang pada saat
jatuh tempo)
- Menilai fkelsibilitas keuangan (kemampuan Perusahaan untuk mengambil
Tindakan efektif untuk mengubah jumlah dan waktu arus kas shg dapa merespon
kbutuhan dan peluang yang tidak terduga)

✓ Batasan laporan posisi keuangan :


Beberapa Batasan utama laporan posisi keuangan :
1. Sebagian besar asset dan liabilitas dilaporkan sebesar biaya historis.akibatnya,
informasi yang diberikan dalam laporan posisi keuangan sering dikritik karena
tidak melaporkan nilai wajar yang relavan.
2. Perusahaan menggunakan penilaian dan estimasi untuk menentukan beberapa pos
yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan.
3. Laporan posisi keuangan mengabaikan beberapa pos yang memiliki nilai
keuangan, tetapi Perusahaan tidak mencatatnya secara objektif.

✓ Klasifikasi dalam laporan posisi keuangan :


IASB (International Accounting Standards Board) menunjukkan bahwa bagian dan
subbagian laporan keuangan dinilai akan lebih informatif daripada laporan keuangan
secara keseluruhan. Oleh karena itu, IASB membatasi pelaporan akun yang berupa
hanya ringkasan (total asset, asset neto, total liabilitas, dll). Namun tetap Perusahaan
harus melaporkan nya dengan terperinci.
Klasifikasi? Memudahkan pengguna untuk mengevaluasi likuiditas dan
flesibilitas keuangan, profitabilitas serta risiko.

UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN


ASSET Sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sbg akibat dari
peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi masa depan
diharapkan akan mengalir ke entitas.
LIABILITAS Kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristwa masa lalu,
penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan arus keluar dari
sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
EKUITAS Hak residual atas asset entitas setelah dikurangi semua liabilitas.
▪ Aset tidak lancar
Aset tidak lancar adalah aset yang tidak memenuhi definisi aset lancar.
Aset tidak lancar mencakup:
- investasi jangka panjang (obligasi, saham biasa, wesel jangka panjang)
- aset tetap yakni aset berumur panjang (tanah, mesin, gedung dan peralatan)
- aset tak berwujud (hak paten, hak cipta, goodwill)

▪ Aset Lancar
aset lancar (current assets) adalah kas dan aset lain yang diharapkan perusahaan
dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu tahun atau
dalam siklus operasi manapun yang lebih lama. Siklus operasi adalah waktu
rata-rata antara ketika perusahaan mengakuisisi bahan baku serta perlengkapan
dan pada saat perusahaan menerima uang tunai atas penjualan produk (yang
mengakuisisi bahan baku dan perlengkapan). Siklus beroperasi dari kas melalui
persediaan, produksi, piutang, dan kembali ke kas. Pada saat beberapa siklus
operasi terjadi dalam satu tahun (yang umumnya terjadi pada perusahaan jasa),
perusahaan menggunakan periode satu tahun. Jika siklus operasi lebih dari satu
tahun, perusahaan menggunakan waktu yang lebih lama.
Aset ini umumnya disajikan sebagai berikut :
1. Persediaan: Nilai terendah dari biaya perolehan atau nilai realisasi neto
2. Piutang: Estimasi jumlah yang dapat ditagih
3. Biaya dibayar di muka: Biaya
4. Prestasi jangka pendek: Umumgnya, nilai wajar
5. Kas dari setara kas: Nilai wajar

Perusahaan tidak melaporkan lima pos ini sebagai aset lancar jika tidak
berharap untuk merealisasikannya dalam satu tahun atau dalam siklus operasi,
mana yang lebih lama. Misalnya, perusahaan tidak memasukkan ke bagian aset
lancar dari kas yang dibatasi pengunaannya untuk tujuan selain pembayaran
kewajiban masa kini atau digunakan dalam operasi tahun berjalan. Umumnya,
jika perusahaan mengharapkan untuk mengonversi aset menjadi kas atau
menggunakan untuk membayar liabilitas jangka pendek dalam satu tahun atau
siklus operasi, manapun yang lebih lama, perusahaan mengklasifikasikan aset
tersebut sebagai aset lancar.
Namun, aturan ini tergantung pada interpretasi. Perusahaan
menklasifikasikan investasi pada efek ekuitas yang tidak diperdagangkan
sebagai aset lancar atau aset tidak lancar, tergantung pada niat manajemen.
Ketika perusahaan memiliki kepemilikan asaham biasa atau preferen atau
obligasi yang dimiliki dalam jangka panjang, maka perusahaan seharusnya tidak
mengklasifikasikan efek tersebut sebagai aset lancar.
Meskipun aset lancar didefinisikan dengan baik, tetapi beberapa
masalah teoretis juga berkembang. Misalnya, bagaimana dimasukkannya biaya
dibayar di muka sebagai bagian aset lancar dibenarkan? Alasannya adalah
bahwa jika perusahaan tidak melakukan pembayaran di muka, maka perusahaan
harus menggunakan aset lancar lainnya selama siklus operasi. Jika mengikuti
logika ini hingga kesimpulan akhir, aset yang sebelumnya dibeli dapat
menghemat penggunaan aset lancar selama siklus operasi sehingga akan
dianggap aset lancar.
Masalah lain terjadi dalam definisi aset lancar pada saat perusahaan
menggunakan aset tetap selama siklus operasi. Secara konseptual, tampaknya
perusahaan harus menempatkan pada bagian aset lancar dalam jumlah yang
sama dengan bebas penyusutan aset tetap tahun berjalan, karena perusahaan
akan menggunakannya dalam siklus operasi berikutnya. Namun, masalah
konseptual ini diabaikan. Contoh ini menggambarkan bahwa perbedaan formal
dibuat antara beberapa aset lancar dan tidak lancar agak tampak tidak masuk
akal.

▪ Persediaan
Untuk menyajikan persediaan dengan benar, perusahaan mengungkapkan
dasar penilaian (misalnya, nilai terendah dari biaya perolehan atau nilai
realisasi neto) dan dengan asumsi arus biaya yang digunakan (misalnya, FIFO
atau biaya rata-rata). Ilustrasi 5-6 menyajikan bagaimana Royal Ahold (NLD)
melaporkan persediaannya
Perusahaan manufaktur, seperti Aceer Incorporated (TWN), juga
menunjukkan tahap penyelesaian untuk persediaan

▪ Piutang
Perusahaan harus secara jelas mengidentifikasi kemungkinan kerugian akibat
piutang tak tertagih, jumlah dan sifat dasar setiap piutang yang tidak
diperdagangkan, dan setiap piutang yang digunakan sebagai jaminan. Kategori
utama dari piutang harus ditampilkan dalam laporan posisi keuangan atau
catatan atas laporan keuangan. Piutang yang timbul dari transaksi yang tidak
biasa (seperti penjualan properti, atau pinjaman untuk asosiasi atau karyawan),
perusahaan harus mengklasifikasikan secara terpisah sebagai piutang jangka
panjang, kecuali pelunasan yang akan diperkirakan dalam waktu satu tahun.

▪ Biaya Dibayar di Muka


Perusahaan memiliki baiaya dibayar di muka sebagai aset lancar jika akan
menerima manfaat (biasanya berupa jasa) dalam waktu satu tahun atau siklus
operasi, mana yang lebih lama. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pos ini
adalah aset lancar karena jika biaya ini sudah tidak dibayar, maka akan
memerlukan penggunaan kas selama satu tahun atau siklus operasi mendatang.
Perusahaan melaporkan biaya dibayar di muka sebesar jumlah biaya yang
belum berakhit atau tidak digunakan.
Contoh umumnya adalah pembayaran dimuka untuk polis asuransi.
Perusahaan mengklasifikasikan sebagai biaya dibayar di muka karena
pembayaran terjadi sebelum penerima manfaat dari cakupan asuransi. Biaya
dibayar di muka umum lainnya termasuk sewa, iklan, pajak, dan perlengkapan
kantor atau operasi dibayar di muka.

▪ Investasi Jangka Pendek


Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, perusahaan harus melaporkan efek yang
diperdagangkan (baik utang maupun ekuitas) sebegai aset lancar. Perusahaan
mengklasifikasikan masing-masing efek ekuitas yang dimiliki untuk penagihan
dan efek ekuitas yang tidak diperdagangkan sebagai aset lancar atau tidak
lancar, tergantung pada keadaan. Perusahaan harus melaporkan efek yang
dimiliki untuk penagihan sebesar biaya peroleh yang diamortisasi. Semua efek
ekuitas yang diperdagangkan dan yang tidak diperdagangkan dilaporkan pada
nilai wajar.
▪ Kas
Kas umumnya dianggap terdiri dari deposito mata uang dan permintaan (uang
tersedia sesuai permintaan di lembaga keuangan). Setara kas adalah investasi
jangka pendek sangat likuid yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau
kurang. Sebagian besar perusahaan menggunakan judul “Kas dan Setara Kas”,
dan perusahaan menunjukkan bahwa jumlah ini mendakati nilai wajar.
Perusahaan harus mengungkapkan setiap batasan atau komitmen yang berkaitan
dengan ketersediaan kas, jika perusahaan membatasi kas untuk tujuan selain
kewajiban kini, maka kas tidak dimasukkan sebagai aset lancar.

▪ Ekuitas
Bagian ekuitas (equity) juga disebut sebagai ekuitas pemegang saham
(shareholders/equity) adalah salah satu bagian yang paling sulit untuk disiapkan
dan dipahami. Hal ini disebabkan karena kompleksitas perjanjian saham biasa
dan prefer serta berbagai batasan ekuitas yang diberlakukan oleh hukum
perseroan, perjanjian liabilitas, dan dewan direksi. Perusahaan biasanya
membagi bagian ekuitas menjadi enam bagian.
1. Modal Saham
2. Premi Saham
3. Saldo Laba
4. Akumulasi Penghasilan Komprehensif Lain
5. Saham Tresuri
6. Kepentingan Nonpengendali (Hak Minoritas)

Untuk saham biasa, perusahaan harus mengungkapkan nilai pari dan nilai yang
diotorisasi dan diterbitkan, serta jumlah saham yang beredar. Hal yang sama berlaku
untuk saham preferen. Perusahaan biasanya menyajikan premi saham (saham
preferen dan saham biasa) dalam satu jumlah, meskipun subtotal bersifat informatif
jika sumber modal tambahan bervariasi dan material. Jumlah saldo laba dapat
dibagi antara laba yang belum ditentukan penggunaannya (Jumlah yang biasanya
tersedia untuk pembagian dividen) dan jumlah laba yang dibatasi (misalnya,
dengan kontrak perjanjian obligasi (bond indentures) atau perjanjian pinjaman
lain). Selain itu, perusahaan menunjukkan adanya saham yang dibeli kembali
(saham tresuri) sebagi pengurang ekuitas.
Akumulasi penghasilan komprehensif lain (kadang-kadang disebut sebagai
cadangan atau cadangan lain) mencakup pos-pos seperti keuntungan dan kerugian
yang belum direalisasi atas efek ekuitas yang tidak diperdagangkan dan keuntungan
dan kerugian yang belum direalisasi atas transaksi derivatif tertentu. Kepentingan
nonpengendali, kadang-kadang disebut sebagai hak minoritas, juga ditampilkan
sebagai pos yang terpisah (jika ada) sebagai bagian dari ekuitas.
Banyak perusahaan yang menyusun laporan keuangan berdasarkan IFRS sering
menggunakan istilah “cadangan” sebagai penampung pos-pos seperti saldo laba,
premi saham, dan akumulasi penghasilan komprehensif lain.
Akun ekuitas pada perseroan sangat berbeda dari akun pada persekutuan atau
kepemilikan perseorangan. Para sekutu menunjukkan secara terpisah akun modal
permanen dan saldo pada akun sementara (akun prive). Perusahaan perseorangan
biasanya menggunakan akun modal tunggal yang menampung semua transaksi
ekuitas pemilik.
▪ Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang (non-curreng liabilities) adalah kewajiban yang
biasanya tidak akan dilikuidasi oleh perusahaan dalam waktu lebih dari satu
tahun atau siklus operasi normal. Nbahkan, perusahaan berharap untuk
membayar kewajiban ini lebih lama dari tanggal tersebut. Contoh paling umum
adalah utang obligasi, wesel bayar, beberapa jumlah pajak penghasilan
tangguhan, kewajiban sewa, dan kewajiban pensiun. Perusahaan
mengklasifikasikan liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam siklus
operasi periode berjalan atau satu tahun sebagai liabilitas jangka pendek jika
pembayaran kewajiban tersebut memerlukan penggunaan aset lancar.

Pada umumnya, liablitas jangka panjang terdiri dari tiga jenis:


1. Kewajiban yang timbul dari situasi pendanaan khusus, seperti penerbitan obligasi,
kewajiban sewa jangka panjang, dan wesel bayar jangka panjang.
2. Kewajiban yang timbul adri operasi perusahaan yang biasa, seperti kewajiban
pensiun dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan.
3. Kewajiban yang tergantung pada saat terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih
peristiwa di masa depan untuk mengonfirmasi jumlah utang, atau penerima
pembayaran , atau tanggal utang, seperti jasa atau produk yang memberikan
jaminan, liabilitas lingkungan, dan restrukturisasi, sering disebut sebagai provisi.

Perusahaan umumnya memberikan banyak pengungkapan tambahan untuk


liabilitas jangka panjang, karena sebagian besar utang jangka panjang harus
memenuhi berbagai perjanjian dan batasan untuk perlindungan pemberi pinjaman.
Perusahaan sering menjelaskan hal-hal semua perjanjian liabilitas jangka
panjang (termasuk tanggal jatuh tempo atau tanggal lain, suku bunga, sifat
kewajiban, dan jaminan atas utang) dalam catatan atas laporan keuangan.

▪ Liabilitas Jangka Pendek


Liabilitas jangka pendek (current liabilities) adalah kewajiban yang pada
umumnya diharapkan oleh perusahaan untuk diselesaikan dalam siklus operasi
normal atau satu tahun, manapun yang lebih lama. Konsep ini meliputi:
1. Utang yang dihasilkan dari perolehan barang dan jasa: utang usaha, utang gaji,
utang pajak, dll.
2. Pembayaran diterima dimuka atas penyerahan barang atau pelaksanaan jasa, seperti
pendapatan sewa diterima dimuka atau pendapatan langganan diterima dimuka.
3. Liabilitas lain-lain yang perlunasannya akan berlangsung dalam siklus operasi atau
satu tahun, seperti bagian dari obligasi jangka Panjang yang hrus dibayar pada
perode berjalan.

Liabilitas jangka pendek meliputi pos-pos seperti wesel dan utang yang
diperdagangkan dan yang tidak diperdagangkan, uang muka yang diterima dari
pelanggan dan bagian lancar utang jangka Panjang.
✓ Format laporan posisi keuangan :
IFRA tidak menentukan urutan atau format dimana Perusahaan menyajikan pos yang
ada dalam laporan posisi keuangan. Dengan demikian, beberapa Perusahaan
menyajikan asset terlebih dahulu, diikuti oleh ekuitas baru liabilitas. Perusahaan lain
melaporkan asset lancer pertama dibagian asset, dan liabilitas jangka pendek pada
bagian liabilitas. Sebagian besar Perusahaan melaporkan pos-pos seperti piutang dan
asset neto, dan kemudian mengungkapkan informasi tambahan yang terkait dengan
akun kontra dalam catatan atas laporan keuangan.

Secara umum, Perusahaan menggunakan bentuk akun atau bentuk laporan utuk
menyajikan informasi laporan keuangan. Bentuk akun :

LAPORAN ARUS KAS


➢ Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar
uang perusahaan.
✓ Tujuan laporan arus kas
Untuk memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pembayaran kas
dari suatu Perusahaan selama satu periode. Pelaporan sumber, penggunaan, dan
kenaikan/penurunan neto kas membantu investor, kreditor, dan pihak lain mengetahui
apa yang terjadi pada sumber daya yang paling likuid dalam Perusahaan. Oleh karena
Sebagian besar individu mengelola buku cek dan mempersiapkan pengembalian pajak
dengan basis kas, mereka dapat memahami informasi yang dilaporkan dalam laporan
arus kas.selain itu laporan arus kas digunakan untuk menjawab pertanyaan darimana
kas berasal selama periode tsb, berapa kas yang digunakan dan berapa perubahan
saldo kas selama periode tsb?
✓ Isi dan format laporan arus kas
Perusahaan mengklasifikasikan penerimaan dan pembayaran kas selama suatu periode
menjadi 3 aktivitas dalam laporan arus kas :
1. Aktivitas operasi : melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang masuk ke dalam
penentuan laba neto
2. Aktivitas investasi : meliputi pembuatan dan penagihan pinjaman serta perolehan
dan pelepasan investasi (utang dan ekuitas) dan asset tetap
3. Aktivitas pendanaan : mencakup pos-pos liabilitas dan ekuitas (perolehan dan
peminjaman)
Format dasa laporan arus kas :
Laporan arus kas
Arus kas dari aktivitas operasi xxx
Arus kas dari aktivitas investasi xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaan xxx
kenaikan (penurunan) neto atas kas xxx
kas pada awal tahun xxx
kas pada akhir tahun xxx

Nilai pada laporan ini dapat membantu para pengguna untuk mengevaluasi likuiditas,
solvabilitas dan fleksibilitas keuangan.
- Likuiditas mengacu pada kedekatan menjadi kas, dari suatu asset dan liabilitas
- Solvabilitas lebih menekankan pada kemampuan Perusahaan untuk membayar
utang pada saat jatuh tempo
- Fleksibilitas keuangan adalah kemampuan Perusahaan untuk merespons dan
beradaptasi dengan kesulitas keuangan, kebutuhan, dan peluang yang tidak
terduga.
-
✓ Gambaran penyusunan laporan arus kas
▪ Sumber informasi
Perusahaan memperoleh informasi untuk mempersiapkan laporan arus kas dari
beberapa sumber yakni :
- Laporan posisi keuangan komparatif
- Laporan laba rugi tahun berjalan
- Data transaksi yang dipilih

▪ Mempersiapkan laporan arus kas :


1. Menentukan kas yang diperoleh dari/digunakan untuk aktivitas operasi
2. Menentukan kas yang diperoleh dari/digunakan untuk aktivitas investasi
dan pendanaan
3. Menentukan perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama periode
berjalan
4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan akhir
▪ Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi adalah kelebihan penerimaan atas
pembayaran kas dari aktivitas operasi. Perusahaan menentukan jumlah ini
dengan mengonvensi laba neto berdasarkan basis akrual menajdi laba neto
berbasis kas. Untuk melakukannya Perusahaan menambah atau mengurangi
dari laba neto pos-pos dalam laporan laba rugi yang tidak mempengaruhi kas.
Prosedur ini mengahruskan Perusahaan menganilisis tidak hanya laporan laba
rugi tahun berjalan, tetapi juga laporan posisis keuangan komparatif dan data
transaksi tertentu.

▪ Aktivitas nonkas yang signifikan :


Tidak semua aktivitas Perusahaan yang signifikan melibatkan kas , contoh
aktivitas nonkas yang signifikan :
- Penerbitan saham biasa untuk membeli asset
- Konversi obligasi menjadi saham biasa
- Penerbitan utang untuk membeli asset
- Pertukaran asset jangka Panjang
Aktivitas pendanaan da investasi yang signifikan tidak mempengaruhi kas yang
tidak dilaporkan dalam laporan arus kas. Sebaliknya, aktivitas ini dilaporkan
terpisah dalam catatan atas laporan keuangan. Pelaporan seperti aktivitas nonkas
ini memenuhi prinsip pengungkapan penuh.

✓ Kegunaan laporan arus kas


“kebahagiaan adalah arus kas positif” meskipun laba neto memberikn suatu ukuran
jangka Panjang dari keberhasilan atau kegagalan Perusahaan, kas adalah sumber
kehidupan. Tanpa kas, sebuah Perusahaan tidak akan bertahan. Untuk Perusahaan
kecil dan baru berkembang, arus kas merupakan untuk paling penting bagi
kelangsungan hidup. Bahkan Perusahaan menengah dan besar harus mengendalikan
arus kas.

➢ Arus kas bebas ?


= jumlah arus kas diskresioner yang dimiliki Perusahaan. Perusahaan dapat
menggunakan arus kas ini untuk membeli investasi tambahan, melunasi utangnya,
membeli saham tresuri, atau hanya untuk menambah likuiditas.

Arus kas bebas = kas neto yg diperoleh dr aktv operasi - pengeluaran modal - dividen
INFORMASI TAMBAHAN
✓ Laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan
IFRS mensyaratkan setiap entitas untuk menyajikan satu set laporan keuangan
lengkap setiap tahun. Seiring dengan laporan keuangan tahun berjalan, Perusahaan
juga harus memberikan informasi komparatif dari periode sebelumnya.

Informasi deskriptif juga diperlukan IFRS dalam catatan atas laporan keuangan untuk
memperkuat atau menjelaskan pos yang disajikan dalam bagian utama laporan
keuangan. Catatan atas laporan keuangan adalah bagian integral dari pelaporan
informasi keuangan. Karena didalamnya menjelaskan informasi bentuk kuantitatif
yang berkaitan dengan unsur laporan keuangan tertentu., memberikan data tambahan
yang bersifat kuantitatif untuk memperluas informasi dalam laporan keuangan dan
dapat menjelaskan Batasan yang ditetapkan oleh pengaturan keuangan atau perjanjian
kontrakdasar.

▪ Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan, dan praktik


tertentu yang diterapkan oleh Perusahaan dalam penyusunan dan penyajian
informasi keuangan. IASB merekomendasikan pengungkapan untuk semua
prinsip akuntansi yang signifikan dan metode yang mencakup pilihan dari
berbagai alternatif atau metode yang khas dalam industry tertentu.

Anda mungkin juga menyukai