Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEUANGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK

Disusun Oleh:
Dika Aryadi 4.42.19.0.10

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2022
PERENCANAAN AUDIT

1. Struktur Organisasi

2. Laporan Laba Rugi, Neraca dan Cash Flow

a. Laporan Laba-Rugi

Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi
hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk
satu periode akuntansi tertentu.

1) Bentuk Laporan Laba-Rugi

Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:

1. Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung


Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha,
demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha.
Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha
disajikan kemudian.
2. Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan,
kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan.
Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau
rugi bersih.

2) Langkah-langkah Penyusunan Laporan Laba-Rugi

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun Laporan Laba-Rugi:

a. Judul Laporan
Menuliskan nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan di tengah atas halaman
b. Isi Laporan
Bentuk single step:
1. Menuliskan semua pendapatan
2. Menuliskan semua beban
3. Menghitung selisih pandapatan dan beban, jika pendapatan lebih besar dari pada
beban maka selisihnya disebut laba bersih dan jika sebaliknya maka selisihnya
disebut rugi bersih.

Bentuk multiple step:

1. Menuliskan pendapatan usaha


2. Menuliskan beban usaha
3. Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha lebih
besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan jika
sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha.
4. Menuliskan pendapatan usaha
5. Menuliskan beban usaha
6. Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha lebih
besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan jika
sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha.
7. Menuliskan pendapatan di luar usaha
8. Menuliskan beban di luar usaha
9. Menghitung selisih pendapatan dan beban di luar usaha, jika pendapatan di luar
usaha lebih besar dari pada beban di luar usaha maka selisihnya disebut laba di
luar usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi di luar usaha.
10. Menghitung laba (rugi) usaha dengan laba (rugi) di luar usaha, hasilnya disebut
laba (rugi) bersih sebelum pajak.
11. Laba bersih sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan yang dikenakan
dan hasilnya disebut laba bersih setelah pajak.

Laporan Laba-Rugi PT Bank Central Asia Tbk

b. Neraca
1) Pengertian

Neraca keuangan (balance sheet) adalah bagian dalam laporan finansial dalam akuntansi
yang mencatat informasi terkait aset, kewajiban pembayaran pada pihak terkait dalam
operasional perusahaan, dan modal pada waktu tertentu.

2) Komponen laporan nerca


a. Aset

Aktiva atau aset merujuk pada keseluruhan dari sumber daya yang Anda miliki. Aset
merupakan sebuah nilai kekayaan perusahaan yang digunakan untuk kebutuhan sekaligus
dukungan untuk operasional. Berdasarkan jangka waktu pemakaiannya, aktiva terbagi
menjadi dua jenis, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap, berikut adalah penjelasannya:

1. Aset Lancar

Aktiva lancar adalah aset yang memiliki umur kegunaan jangka pendek, dapat dikonversi
menjadi kas dalam jangka waktu maksimal satu tahun. Adapun komponen yang termasuk
di dalamnya seperti kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan dan utang dibayar di
muka.

2. Aset Tetap

Aset tetap adalah aset yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun. Ini juga berada di
dalam komponen laporan neraca keuangan akuntansi. Adapun komponennya bisa seperti
bangunan pabrik, bangunan kantor, peralatan pabrik, peralatan kantor dan hak milik
intelektual seperti hak paten dan hak cipta. Aset seperti bangunan pabrik dan peralatan ini
dapat disajikan pada laporan neraca dalam nilai bersih yaitu sudah dikurangi dengan
akumulasi penyusutan.

b. Liabilitas

Kewajiban adalah utang terhadap pihak lain yang harus dibayar, baik dalam jangka pendek
maupun panjang. Akun kewajiban biasanya meliputi, utang, pendapatan diterima di muka,
serta akrual ( biaya yang jatuh tempo di kemudian hari ). Kewajiban merupakan utang
perusahaan kepada kreditur dan pihak lainnya yang dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Kewajiban/Utang Lancar
Kewajiban atau utang lancar adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka waktu satu
tahun. Kewajiban lancar ini juga memiliki beberapa contoh diantaranya utang usaha/utang
dagang, gaji dan pajak yang harus dibayar dan wesel tagih yang jatuh tempo dalam jangka
waktu satu tahun.

2. Kewajiban/Utang Jangka Panjang

Sedangkan utang jangka panjang pada laporan akuntansi neraca merupakan kewajiban
yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Salah satu contohnya adalah pinjaman jangka
panjang dan obligasi yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.

c. Ekuitas atau modal

Ekuitas merupakan sebuah elemen dalam laporan neraca keuangan dimana ekuitas ini dapat
mencerminkan kepemilikan perusahaan. Posisi prive dalam balance sheet disajikan pada
bagian ekuitas, yakni untuk mengurangi saldo ekuitas. Berdasarkan hubungan timbal
balik, ekuitas adalah dapat diartikan sebagai selisih antara komponen-komponen aset dan
utang.

Aset – Liability = Equity

Komponen ekuitas dalam sebuah laporan neraca adalah saldo dari modal akhir usaha. Ekuitas
ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

 Saham Disetor

Saham disetor adalah jumlah kas yang disetorkan oleh pemegang saham ke perusahaan. Dana
dari saham disetor ini bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan. Seperti contohnya
untuk belanja modal kerja ataupun membeli aset yang terdapat pada neraca keuangan.

 Laba Ditahan

Laba ditahan adalah laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Bagian
laba ditahan inilah yang akan terus terakumulasi dari waktu ke waktu, dimana ketika sebagian
laba perusahaan tidak semuanya dibagikan sebagai dividen. Karenanya perincian elemen atau
bagian ekuitas ini memiliki arti yang penting bagi sebagian orang, namun juga tidak bagian
sebagian lainnya.

Neraca PT Central Bank Asia Tbk


c. Cash Flow
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk
sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri
dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa
saldonya setiap periode.

Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan.
Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu

1. fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-
hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi
awal.
2. fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya
beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3. capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan
dengan jangka waktu relatif panjang.

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok
yaitu:

1. Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya
pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
2. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh
sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran
kas keluar (cash out flow).
3. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu
penjualan peralatan proyek.

KETERBATASAN

Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;

1. Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang
bersifat tunai.
2. Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
3. Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan
yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya
diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget
kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam
memenuhi kewajibanya.

MANFAAT

Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna
bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:

1. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana


keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3. Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang
diberikan kepadanya

Anda mungkin juga menyukai