Anda di halaman 1dari 5

Nama : Prima Noor Maulida

NPM : 51422220033
Kelas : A-1
Mata Kuliah : Advance Finance Management
Dosen Pengampu : Dr. Apriwandi, S.E., M.Sc., Akt. CA

Financial Statements, Cash Flow, and Taxes


Analysis of Financial Statements

Annual report perusahaan biasanya dilakukan dengan pelaporan laporan tahunan perusahaan
dan laporan keuangan perusahaan. Laporan tahunan menyajikan empat laporan keuangan
dasar— neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemegang saham, dan laporan arus kas.

1. Neraca

Kadang-kadang disebut sebagai laporan posisi keuangan, melaporkan aset, kewajiban, dan
ekuitas pemegang saham dari suatu perusahaan bisnis pada periode tertentu. Laporan
keuangan ini memberikan informasi tentang sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya
perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan ekuitas pemilik saham (investor). Oleh karena itu
membantu dalam memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.

Unsur-unsur Neraca:

- Aset

Aset biasanya akan dibuat daftar yang sesuai urutan likuiditasnya atau kemudahan untuk
dikonversi menjadi uang tunai. Beberapa hal yang masuk di dalam kategori aset: cash dan
setaranya, investasi jgk pendek, piutang usaha, persediaan, dan aset tetap.

- Liabilitas dan Equity

Liabilitas adalah utang yang dimiliki oleh perusahaan yang harus dibayarkan dalam jangka
waktu pendek atau panjang. Liabilitas sendiri dikategorikan menjadi dua jenis yaitu utang
lancar dan utang dalam jangka waktu panjang. Utang lancar adalah utang dengan kewajiban
untuk membayar utang yang jatuh tempo dalam satu tahun. Beberapa contoh dalam utang
lancar, misalnya: utang bank, bunga utang, gaji yang harus dibayarkan, kontribusi program
pensiun, sewa gedung dan peralatan, dan pembayaran rencana kesehatan. Sementara itu,
utang jangka panjang adalah utang yang jatuh temponya setelah periode satu tahun. Beberapa
contoh utang jangka panjang, antara lain: kewajiban pajak tangguhan, bunga dan pokok
obligasi, dan kewajiban dana pensiun.

Equity adalah hak atau kepentingan pemilik perusahaan pada harta perusahaan, mewakili
jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham perusahaan jika semua aset
dilikuidasi dan semua hutang perusahaan dilunasi. Contohnya saham preferren, saham biasa,
dan laba ditahan.

2. Laporan laba-rugi

Laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang berfokus untuk menunjukkan pendapatan
dan pengeluaran perusahaan selama periode tertentu. Komponen yang terdapat di dalam
laporan laba-rugi diantaranya,

Revenue: jumlah pendapatan perusahaan selama periode tertentu

Expenses: jumlah pengeluaran perusahaan selama periode tertentu

Costs of goods sold (COGS): harga pokok penjualan (HPP), biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa

Gross profit: laba kotor, total pendapatan dikurang oleh HPP


Operating income: laba kotor dikurangi biaya operasional

Income before taxes: laba sebelum pajak, yaitu operating income dikurangi biaya non-
operasional

Net income: laba bersih, yaitu laba sebelum pajak dikurangi pajak yang harus dibayar

Earnings per share (EPS): laba bersih dibagi jumlah saham yang beredar

Depreciation: nilai yang berkurang dari suatu aset

EBITDA: Pendapatan sebelum dijumlahkan dengan bunga, depresiasi, pajak, dan amortisasi

3. Laporan ekuitas pemegang saham

Bertujuan untuk memberi informasi kepada yang berkepentingan tentang efisiensi dan
kepengurusan (stewardship) manajemen serta menyediakan informasi tentang riwayat serta
prospek investasi pemilik dan pemegang ekuitas lainnya.

4. Laporan arus kas

Laba bersih setiap perusahaan pertahunnya dapat digunakan untuk berbagai cara, tidak hanya
disimpan sebagai kas di bank. Contohnya, dapat digunakan untuk membayar dividen,
meningkatkan persediaan, membiayai piutang, berinvestasi dalam aset tetap, mengurangi
utang, atau membeli kembali saham biasa. Banyak faktor yang memengaruhi kas perusahaan.
Laporan arus kas perusahaan dipisah menjadi tiga aktivitas- operasi, investasi, dan
pembiayaan- dan ringkasan saldo kas yang dihasilkan.
1. Operasi
Aktivitas operasi berfokus pada jumlah kas yang dihasilkan dan digunakan untuk aktivitas
operasi perusahaan. Laporan arus kas dimulai dari laba bersih sebelum dividen, noncash
adjustments, dan working capital adjustments, serta kas bersih yang diperoleh (digunakan)
untuk aktivitas perusahaan.
2. Investasi
Aktivitas investasi mencakup transaksi yang melibatkan aset tetap atau investasi keuangan
jangka pendek. Misalnya, jika sebuah perusahaan membeli infrastruktur TI baru, kasnya
turun pada saat pembelian. Di sisi lain, jika menjual gedung atau infrastruktur lainnya, kasnya
naik.
3. Pembiayaan
Aktivitas pembiayaan mencakup pengumpulan uang tunai dengan menerbitkan utang jangka
pendek, utang jangka panjang, atau saham. Karena pembayaran dividen, pembelian kembali
saham, dan pembayaran pokok utang mengurangi kas perusahaan, transaksi semacam itu
termasuk ke dalam pembiayaan.

Net Cash Flow (NCF)


Selain arus kas operasi di dalam laporan cash flow, analis banyak menghitung arus kas
bersih, yaitu:
Net cash flow = Net income + depreciation and amortization
Net cash flow artinya adalah keuntungan perusahaan bersih apabila tidak perlu membiayai
asset tetap.

Free Cash Flow (FCF)


FCF adalah laba operasi setelah pajak dikurangi jumlah investasi baru dalam modal kerja dan
aset tetap yang diperlukan untuk mempertahankan bisnis. Dalam arti lain, FCF adalah arus
kas yang tersedia untuk didistribusikan ke semua investor perusahaan setelah perusahaan
melakukan semua investasi yang diperlukan untuk mempertahankan operasi yang sedang
berlangsung.

Menghitung FCF ada 5 langkah, yaitu:


1. Menghitung NOPAT (Net Operating Profit after Taxes) = EBIT ( 1 – Tax rate)
2. Menghitung Net Operating Working Capital = operating current assets – operating current
liabilities
3. Menghitung total Net Operating Capital = NOWC + operating long term assets
4. Menghitung Net investment in operating capital = Total net operating capital tahun saat ini
dikurang tahun sebelumnya.
5. Menghitung FCF = NOPAT – Net investment in operating capital

Manfaat FCF:
1. Membayar bunga kepada pemegang utang, dengan mengingat bahwa biaya bersih
perusahaan adalah biaya bunga setelah pajak.
2. Melunasi sebagian hutang perusahaan
3. Membayar dividen
4. Membeli kembali saham dari pemegang saham
5. Membeli investasi jangka pendek atau aset nonoperasional.

Investor menggunakan FCF juga untuk menilai dan mengukur kinerja perusahaan. Ada tiga
ukuran kinerja perusahaan, yaitu:

- laba atas modal yang investasikan (ROIC),


- nilai tambah pasar (MVA), dan
- nilai tambah ekonomi (EVA).

The Federal Income Tax System


Nilai dari setiap aset keuangan (termasuk saham, obligasi, dan hipotek), serta sebagian besar
aset riil seperti pabrik atau bahkan seluruh perusahaan, bergantung pada aliran arus kas
setelah pajak yang dihasilkan oleh aset. Bagian ini menjelaskan fitur utama perpajakan
perusahaan dan individu.
- Marginal Taxes: Jumlah pajak terhutang untuk setiap tambahan Rp revenues yang
diterima
- Average Taxes: Jumlah pajak yang dibayarkan dibagi dengan laba kena pajak

Pajak Penghasilan Badan


Tarif pajak penghasilan badan di Indonesia memiliki struktur sebagai berikut: Lapisan
penghasilan kena pajak s.d. 50jt kena tarif 10%; lapisan penghasilan kena pajak 50jt s.d. 10jt
kena tarif 15%; dan lapisan penghasilan kena pajak diatas 100jt kena tarif 30%.
Tarif PPh Badan menganut sistem tarif tunggal atau single tax yaitu 25%. Sehingga
berapapun penghasilan kena pajak suatu badan, tarif yang dikenakan adalah satu 25%.

Analysis of Financial Statements

Teknik yang digunakan investor dan manajer untuk menganalisis laporan keuangan,
diantaranya:

1. Rasio likuiditas, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutang yang


jatuh tempo. Dua rasio likuiditas yang umum digunakan adalah current ration dan
quick ratio.
2. Rasio manajemen aset, mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya.
3. Rasio pengelolaan utang mengungkapkan: (1) sejauh mana perusahaan dibiayai
dengan utang, dan (2) kemungkinan gagal bayar atas kewajiban utangnya. Termasuk
debt-to-equity ratio, time-interest-earned ratio, dan EBITDA ratio.
4. Rasio profitabilitas, menunjukkan efek gabungan dari likuiditas, manajemen aset, dan
hutang kebijakan manajemen atas hasil operasi. Termasuk net profit margin, basic
earning power ratio, the return on total assets, and the return on common equity.
5. Rasio nilai pasar, menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba, arus kas, dan
pembukuannya nilai per saham, sehingga memberi manajemen indikasi tentang apa
yang dipikirkan investor tentang kinerja masa lalu perusahaan dan prospek masa
depan. Ini termasuk harga/pendapatan rasio, rasio harga/arus kas, dan rasio
pasar/buku.
6. Analisis tren, di mana seseorang memplot rasio dari waktu ke waktu, penting karena
mengungkapkan apakah kondisi perusahaan telah membaik atau memburuk dari
waktu ke waktu.
7. Persamaan DuPont menunjukkan bagaimana margin keuntungan penjualan, rasio
perputaran aset, dan penggunaan utang semuanya berinteraksi untuk menentukan
tingkat pengembalian ekuitas.
8. Benchmarking adalah proses membandingkan perusahaan tertentu dengan
sekelompok perusahaan sejenis yang sukses.

Anda mungkin juga menyukai