Anggota Dimas Fadhlan (120110090076) Ivan Andhika Z (120110090077) Petrus Trie S (120110090078) Ryan Pallacio (120110090) Fajar Rahmat S (120110090
Multiple Step
Multiple step Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lainlain.
Single Step
Single step Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban.
Laporan laba rugi perusahaan haruslah disajikan sedemikian rupa dengan menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos berikut:
Contd
pendapatan; laba rugi usaha; beban pinjaman; bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas; beban pajak; laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan; pos luar biasa; hak minoritas; dan Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.
Beban disajikan dalam laporan laba rugi sesuai dengan sifatnya dan tidak dialokasikan menurut berbagai fungsi dalam perusahaan. Metode ini sederhana dan cocok diterapkan pada perusahaan kecil.
Contd
Terdapat pos-pos yang menjadi penyusun dalam laporan laba rugi. Setiap pos-posnya dapat dianalisis dan menghasilkan informasi yang berguna bagi pengguna laporan keuangan. Pos-pos tersebut adalah:
Penjualan/pendapatan usaha bersih adalah hasil penjualan setelah dikurangi dengan retur penjualan dan potongan. Retur penjualan adalah pembatalan penjualan dan potongan penjualan adalah pengurangan dari faktur penjualan.
Beban pokok penjualan adalah akumulasi dari biaya-biaya untuk memproduksi suatu produk. Hubungan dari beban pokok penjualan dengan penjualan bersih akan menghasilkan cost of good sold percentage.
Beban usaha dapat dikategorikan ke dalam beberapa kategori. Melalui kategori-kategori tersebut, perusahaan mampu untuk melihat kategori mana yang memiliki jumlah terbesar dalam beban usaha.
Laba usaha sering juga diistilahkan sebagai EBIT (Earnings Before Interest and Taxes). Laba usaha adalah langkah pengukuran profit kedua yang dapat dilakukan pada laporan laba rugi multiple-step. Laba usaha mengukur kinerja perusahaan di kegiatan operasinya.
Pendapatan dan beban lain-lain adalah pendapatan dan beban yang timbul di luar aktivitas operasi perusahaan. Pendapatan dan beban lain-lain di antaranya adalah, dividend dan interest income, interest expense, gain (losses) from investment, gain (losses) from the sale of fixed asset.
Laba sebelum pajak adalah laba yang diperoleh sebelum dikurangi dengan beban pajak pendapatan
Laba bersih mengindikasikan profit perusahaan setelah dijumlahkan dan dikurangkan dengan semua pendapatan dan beban yang ada selama periode tersebut.
Neraca
Neraca (Statement of Financial position) adalah laporan dalam bentuk daftar yang disusun secara sistematis yaitu mengikhtisarkan nilai dan susunan aktiva, hutang dan modal sebuah perusahaan pada suatu tanggal tertentu.
Contd
Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal yang dihubungkan dengan persamaan berikut: Neraca dimaksudkan pihak eksternal untuk menganalisis :
Likuidasi perusahaan Fleksibilitas keuangan Kemampuan operasional Kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode tertentu.
Contd
Contd
B. Aktiva tetap
Aktiva tetap merupakan aset yang diperoleh untuk digunakan dalam operasional perusahaan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, dengan maksud tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan dan nilainya besar atau material. Kriteria aset tetap yaitu:
Digunakan untuk kegiatan usaha bukan menjadi komoditas usaha untuk dijual kembali. Umur atau jangka waktu pemakaiannya lebih dari satu tahun. Pengeluaran untuk pembelian aset nilainya besar dan material bagi perusahaan tersebut.
Kewajiban
Kewajiban terbagi atas 2 yaitu :
Kewajiban lancar
Kewajiban
jangka panjang
Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar merupakan seluruh kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga yang akan dibayarkan dalam jangka waktu 1 tahun kedepan. Komponen kewajiban lancar diantaranya adalah :
Utang dagang, yaitu utang yang muncul dari adanya transaksi bisnis dalam perusahaan yaitu pembelian non tunai dari supplier. Utang bank jangka pendek, yaitu utang perusahaan kepada bank berjangka waktu maksimal 1 tahun. Utang pajak yaitu pajak yang masih harus dibayar oleh perusahaan. Biaya yang masih harus dibayar, yaitu pengeluaran yang telah diakui sebagai biaya tetapi belum dibayar tunai. Penerimaan uang muka, yaitu uang tunai yang diterima perusahaan dari pelanggannya, seperti panjar penjualan barang.
Kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang akan dibayarkan dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun. Komponen-komponen kewajiban jangka panjang meliputi:
Utang bank, yaitu utang bank jangka panjang yang telah dikurangi CPLTD yang mana itu merupakan utang bank jangka panjang yang harus dibayar untuk 1 tahun kedepan. Utang obligasi, yaitu utang perusahaan sehubungan adanya penerbitan surat hutang (obligasi) perusahaan.
Modal
Modal sendiri merupakan modal yang ditanamkan pada saat awal perusahaan beroperasi.
Modal saham merupakan jumlah saham yang disetor oleh para pemegang saham. Laba ditahan merupakan bagian dari laba yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk deviden.
Laba tahun berjalan, merupakan laba yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu, yang dihitung berdasarkan laporan laba/rugi.