Anda di halaman 1dari 17

 

A. Apa Itu Perusahaan Dagang?


Perusahaan dagang adalah perusahaan atau bisnis yang fokusnya menjual sebuah
barang kepada konsumen.
Segala yang dijual oleh perusahaan ini adalah barang yang memiliki wujud atau
fisik. Misalnya, menjual makanan, gamis, perhiasan, kosmetik, sepatu, kendaraan,
mesin, dan masih banyak lagi.
Barang atau produk yang dijual perusahaan dagang ada tiga jenis, yaitu: barang
belum jadi (bahan baku), barang setengah jadi, dan barang jadi.
Ciri khas perusahaan dagang adalah bisnisnya membeli sebuah barang lalu
menjualnya kembali tanpa adanya proses mengubah bentuk dari barang tersebut.
Oleh sebab itu, perusahaan dagang diminati karena menjadi salah satu bisnis yang
sederhana, mudah dijalankan, namun profitnya menjanjikan.
Lalu dari mana perusahaan mendapatkan profit?
Keuntungan atau profit perusahaan dagang didapat dari hasil mark-up dan
distribusi transaksi sejumlah barang. Inilah bedanya dengan perusahaan jasa yang
menjual keahlian untuk mendapatkan keuntungan.
Semua proses menjual dan membeli di dalam perusahaan dagang dicatat dengan
rapi dan dilaporkan setiap periode tertentu dalam bentuk laporan keuangan.
Ini penting karena nasib perusahaan sangat bergantung dari hasil penjualan yang
mendatangkan profit.
Bentuk dan contoh laporan keuangan perusahaan dagang kita akan bahas tuntas di
artikel ini. Simak sampai akhir, ya.
B. Mengapa Perusahaan Dagang Perlu Laporan Keuangan?
Perusahaan dagang memerlukan laporan keuangan karena laporan ini berfungsi
sebagai:
· Pertimbangan Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Perusahaan bisa menggunakan interpretasi laporan keuangan untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan. Selanjutnya, laporan keuangan bisa dijadikan bahan
perencanaan perbaikan dan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan/keputusan.
· Pertanggungjawaban pada Perusahaan
Seperti yang kita ketahui, perusahaan berhubungan dengan pihak internal
(manajemen) dan pihak eksternal. Hubungannya dengan pihak eksternal, laporan
keuangan berfungsi sebagai pertanggungjawaban di depan investor.
Begitu pun dengan pihak kreditur serta bank. Laporan keuangan digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban membayar utang melalui perhitungan rasio tertentu.
· Gambaran Kredibilitas Perusahaan
Laporan keuangan yang transparan menunjukkan bahwa perusahaanmu kredibel.
Kredibilitas perusahaan berpengaruh pada calon investor yang akan menaruh
saham pada usahamu.
· Gambaran Kondisi Perusahaan
Laporan keuangan dapat memperlihatkan kondisi perusahaan secara keseluruhan.
Kondisi perusahaan sedang mengalami kerugian tergambar dengan jelas dalam
laporan tersebut.
Selain yang disebutkan di atas, fungsi laporan keuangan perusahaan dagang juga
meliputi: laporan untuk pengawas keuangan, dasar pembayaran dividen,
penentuan nilai investasi, kontrol pengawasan pemerintah, dasar pengendalian
biaya, dan dasar prinsip perpajakan.
 
C. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Laporan keuangan perusahaan dagang meliputi: laporan laba rugi, laporan arus
kas, laporan utang, laporan piutang, laporan neraca, dan laporan stok barang.
Masing-masing laporan tersebut memiliki tujuan dan bentuk yang berbeda-beda.
Laporan Laba Rugi
Tujuan: mengukur performa perusahaan dalam suatu periode tertentu. Selain itu,
untuk membantu perusahaan memikirkan langkah perusahaan di periode
selanjutnya.
Item yang dilaporkan:
Pendapatan (revenues): jumlah yang diperoleh melalui penjualan barang.
Beban (expenses): harga pokok penjualan dan beban bunga.
Keuntungan dan kerugian (gains and losses): penjualan aset tidak lancar dengan
jumlah yang berbeda dari nilai asalnya.
Pendapatan bersih (net income), yang merupakan hasil pengurangan biaya dan
kerugian perusahaan dari pendapatan dan keuntungan perusahaan.
Contoh laporan laba rugi perusahaan dagang:
(sumber: jurnal.id)
Jenis laporan laba rugi:
Laporan laba rugi single step: hanya menunjukkan satu kategori pendapatan dan
satu kategori pengeluaran. Mudah dipahami dan cocok untuk usaha berskala kecil.
Formulanya adalah seperti di bawah ini.
Penghasilan Bersih = (Pendapatan + Keuntungan) – (Beban + Kerugian)
(sumber: accurate.id)
Laporan laba rugi multiple step: memisahkan pendapatan dan pengeluaran yang
terkait langsung dengan operasional bisnis dari yang tidak terkait langsung dengan
operasinya. Ada 3 formula akuntansi untuk mengetahui laba bersih:
Laba Kotor = Penjualan Bersih – Biaya Barang Terjual
Pendapatan Operasional = Laba Kotor – Beban Operasional
Penghasilan Bersih = Penghasilan Operasional – Item Non-operasional
Pendapatan operasional ditambahkan ke pendapatan non-operasional bersih,
keuntungan, beban dan kerugian. Angka terakhir ini memberikan laba bersih atau
rugi bersih bisnis untuk periode pelaporan.
(sumber: accurate.id)
Kedua jenis laporan ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengetahui
perusahaan dalam periode tersebut mendapatkan keuntungan atau mengalami
kerugian.
Dengan mengetahui kondisi tersebut, maka perusahaan dapat mempertahankan
yang memberikan untung.
Selain itu, perusahaan melakukan strategi untuk mendapatkan solusi agar kerugian
bisa diatasi.
Laporan Arus Kas
Tujuan: melaporkan kas yang dihasilkan dan dibelanjakan selama periode waktu
tertentu (misalnya, sebulan, kuartal, atau tahun). Laporan ini menjembatani antara
laporan laba rugi dan neraca dengan menunjukkan cara uang masuk dan keluar
dari perusahaan.
Item yang dilaporkan:
Aktivitas operasi: aktivitas penghasil pendapatan utama dan aktivitas lain yang
bukan merupakan investasi atau pendanaan.
Aktivitas investasi: arus kas dari akuisisi, pelepasan aset jangka panjang, dan
investasi lain yang tidak termasuk kas.
Aktivitas pendanaan: arus kas yang menghasilkan perubahan dalam ukuran dan
komposisi modal atau pinjaman entitas (yaitu, obligasi, saham, dan dividen).
Baca Juga: Laporan Arus Kas: Analisis Laporan Keuangan dan Fungsinya dalam
Bisnis
Dua jenis laporan arus kas:
Laporan arus kas metode langsung (direct method): menghitung langsung arus kas
dari komponen aktivitas operasi sesuai catatan pendapatan dan pengeluaran
perusahaan.
Contoh laporan arus kas metode langsung:
 
(sumber: pakar.co.id)
Laporan arus metode tidak langsung (indirect method): disusun berdasarkan
aktivitas operasi perusahaan yang dihitung dari laporan laba rugi setelah
dilakukan penyesuaian terhadap penyusutan dan amortisasi (suatu proses
pelunasan utang yang dilakukan dengan jangka waktu ataupun periode tertentu
dan juga dikerjakan secara bertahap).
Contoh laporan arus kas metode tidak langsung:
 
(sumber: pakar.co.id)
Laporan Utang
Tujuan: menyajikan rincian transaksi penambahan dan pengurangan utang
perusahaan, serta saldo akhir utang masing-masing supplier.
Item yang dilaporkan:
Daftar kode supplier.
Nama supplier.
Saldo awal utang.
Pembelian
Potongan pembelian.
Retur pembelian.
PPN masukan.
Pembayaran utang.
Saldo akhir utang.
Contoh laporan utang perusahaan dagang:
(sumber: jurnal.id)
Laporan Piutang
Tujuan: menyajikan rincian transaksi penambahan dan pengurangan piutang
perusahaan serta saldo akhir piutang tiap pelanggan.
Item yang dilaporkan:
Data-data kode pelanggan.
Nama pelanggan.
Saldo awal piutang.
Penjualan
Uang muka.
Potongan penjualan.
Retur penjualan.
PPN keluaran.
Pembayaran piutang.
Saldo akhir piutang.
Contoh laporan piutang perusahaan dagang:
Laporan Stok Barang
Tujuan: menyajikan rincian stok barang yang ada dalam perusahaan secara
lengkap.
Item yang dilaporkan:
 Daftar barang beserta kodenya.
 Harga penjualan.
 Stok awal.
 Pembelian barang.
 Retur pembelian.
 Penjualan
 Retur penjualan.
 Stok akhir pada gudang.
Laporan stok barang ini terdiri dari dua jenis, yakni laporan fast moving inventory
(permintaan tinggi) dan laporan slow moving (permintaan rendah) inventory.
Contoh laporan stok barang untuk fast moving inventory:
Contoh laporan stok barang untuk fast moving inventory:

Laporan Neraca
Tujuan: gabungan dari segala laporan keuangan yang dibuat setahun sekali untuk
menentukan langkah perusahaan terkait finansial di tahun selanjutnya. Laporan
yang menunjukkan sehat tidaknya sebuah perusahaan.
Laporan neraca merupakan laporan keuangan yang sangat penting. Dalam neraca
terdapat informasi mengenai pemegang saham perusahaan, kreditur yang ada,
peraturan pemerintah, dan berbagai kebijakan lainnya.
Item yang dilaporkan:
Aktiva. Berupa aktiva lancar (uang tunai) dan aktiva tidak lancar (tanah,
bangunan, dan peralatan). Mencakup juga aset aset tidak berwujud, seperti
perjanjian waralaba, hak cipta, dan paten.
Kewajiban (liabilitas). Berupa kewajiban lancar (faktur pemasok, gaji,
pengurangan pajak pendapatan, sewa gedung dan peralatan, utilitas, pinjaman
sementara, jalur kredit, bunga, utang jatuh tempo, dan pajak penjualan. Serta 
kewajiban jangka panjang (pajak tangguhan, bunga dan pokok obligasi, serta
kewajiban dana pensiun).
Modal (ekuitas). Mencakup modal pemilik dan laba ditahan.
Contoh laporan neraca perusahaan dagang bentuk staffel:
Contoh laporan neraca perusahaan dagang bentuk skontro:
 
Kesimpulan
Setelah menyimak penjelasan lengkap mengenai laporan keuangan perusahaan
dagang di atas, semoga kamu lebih dapat menangkap esensi pentingnya laporan
ini.
Laporan keuangan bisa juga dijadikan panduan untuk perusahaan untuk membuat
perencanaan bisnis yang lebih matang di periode selanjutnya. Harapannya, di
laporan keuangan tahun depan rapor bisnismu bisa makin baik.
Kini sudah banyak software yang menawarkan kemudahan jika kamu ingin lebih
praktis dan mudah dalam membuat laporan keuangan. Atau jika tidak pun, kamu
tetap bisa merekrut akuntan jika sudah memiliki dana untuk membayarnya.
Namun demikian, laporan keuangan perusahaan dagang sebetulnya bisa dibuat
secara mandiri oleh tim dalam perusahaanmu. Bisa karena terbiasa, bukan?

Anda mungkin juga menyukai