Anda di halaman 1dari 8

Laporan Keuangan “MOTOR-MOTOR NETWORK”

Laporan Laba/Rugi
laporan laba rugi adalah laporan yang dibuat untuk mengetahui laba atau rugi yang diterima perusahaan pada akhir
periode dengan memperhitungkan total pendapatan dan beban periode tersebut.

Analisis :

Ada 2 komponen utama dalam laporan laba rugi, yaitu penjualan dan beban. Komponen lain
adalah harga pokok penjualan. Perhitungan komponen-komponen tersebut sebagai berikut :

Persediaan Barang Siap Jual = Pembelian bersih (Pembelian-Potongan Pembelian-Retur


Pembelian) + Persediaan awal.

= Rp. 120.404.000 + Rp. 189.501.000 = Rp. 309.905.000

Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang Siap jual – Persediaan Akhir

= Rp. 309.905.000 – Rp. 200.884.000 = Rp. 109.021.000

Laba Kotor = Total Penjualan – Harga Pokok Penjualan

= Rp. 158.265.000 – Rp. 109.021.000 = Rp. 49.244.000


Laba Rugi Operasional = Laba Kotor – Beban usaha

= Rp. 49.244.000 – Rp. 12.773.500 = Rp. 36.470.500

Laba Rugi Usaha = Laba Rugi Operasional + (Pendapatan lain-Beban lain)

= Rp. 36.470.500 – Rp. 1.332.438 = Rp. 37.802.938

Neraca
Neraca adalah laporan yang menampilkan informasi posisi harta, utang dan modal
perusahaan pada akhir periode tertentu.

Analisis :

Dari data di atas terlihat total aktiva = Rp. 777.821.738, didapat dari total seluruh aktiva
lancar di tambah dengan total seluruh aktiva tetap. Total utang Rp. 210.763.300 dan
total modal Rp. 569.058.438 . Sehingga balance pada nilai Rp. 777.821.738.
Arus Kas

Laporan Arus Kas atau Cash Flow merupakan resume atau ringkasan penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu, yang terbagi dalam 3 kelompok aktivitas
yaitu, aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Aktivitas operasi (cash from operating activities) adalah transaksi yang berkaitan dengan
aktivitas operasional perusahaan. Transaksi-transaksi tersebut ada di dalam laporan laba rugi
antara lain transaksi penjualan, harga pokok penjualan dan beban operasional perusahaan.

Aktivitas investasi (cash flow from investing activities) adalah transaksi yang berkaitan
dengan pembelian dan penjualan aktiva tetap.

Aktivitas pendanaan (cash flow from financing activities), adalah transaksi yang berkaitan
dengan kewajiban dan modal perusahaan, seperti pembayaran utang, penambahan modal dan
penjualan surat berharga.

Arus Kas Metode Langsung


Metode ini menghitung langsung arus kas dari aktivitas operasi berdasarkan catatan
pengeluaran dan penerimaan yang terjadi di perusahaan.
Analisis :

Arus kas aktivitas operasi sebesar Rp. 108.689.438, di dapat dari total arus kas masuk di
kurangi total arus kas keluar. Arus kas aktivitas investasi tidak ada, dan total arus kas kas
aktivitas pendanaan Rp. (20. 562.200)

Kenaikan atau penurunan kas sebesar Rp. 88.127.238 dan saldo akhir kas Rp. 394. 522.238.

Arus Kas Metode Tidak Langsung

Metode tidak langsung, besarnya arus kas dari aktifitas operasi perusahaan dihitung dari
laporan laba rugi setelah disesuaikan dengan penyusutan dan amortisasi.

Data yang digunakan untuk membuat laporan arus kas dengan metode tidak langsung berasal
dari :

 Neraca periode sebelumnya


 Neraca tahun berjalan
 Laporan laba rugi tahun berjalan
Analisis :

Arus kas aktivitas operasi = Rp. 5.466.938


Arus kas aktivitas investasi = Rp. 0
Arus kas aktivitas pendanaan = Rp. 82.660.300
Kenaikan atau penurunan kas = Rp. 88.127.238
Saldo akhir kas = Rp. 394.522.238

Dengan menggunakan kedua metode perhitungan arus kas tersebut hasilnya sama yaitu Rp.
394.522. 238.

Laporan Piutang

Laporan piutang adalah laporan yang menyajikan rincian transaksi penambahan dan
pengurangan piutang perusahaan serta saldo akhir piutang masing-masing customer.

Berikut ini contoh laporan piutang :

Keterangan :

Laporan piutang di atas menyajikan data-data kode customer, nama customer, saldo awal
piutang, penjualan, uang muka customer, potongan penjualan, retur penjualan, PPN Keluaran,
pembayaran piutang dan saldo akhir piutang.

Laporan Utang

Laporan Utang adalah laporan yang menyajikan rincian transaksi penambahan dan
pengurangan utang perusahaan serta saldo akhir utang masing-masing supplier.

Contoh Laporan Utang seperti di bawah ini :


Analisis :

Dalam Laporan Utang di atas kita bisa melihat daftar kode supplier, nama supplier, saldo
awal hutang, pembelian, potongan pembelian, retur pembelian, PPN Masukan, pembayaran
utang dan saldo akhir hutang.

Laporan Persediaan
Laporan persediaan barang adalah laporan yang menyajikan rincian saldo dan stock akhir
persediaan atau produk.

Dan contoh Laporan Persediaan bisa dilihat dibawah ini :


Analisis:

Dalam laporan piutang di atas kita bisa melihat daftar barang dengan kodenya, harga, stock
awal, pembelian, retur pembelian, penjualan, retur penjualan, stock akhir dan jumlah harga
pokok.

Demikian pembahasan tentang contoh laporan keuangan perusahaan dagang lengkap yang
bisa dijadikan referensi untuk anda yang bisnis perdagangan atau yang sedang merintis bisnis
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai