Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGANTAR

AKUNTANSI

DISUSUN OLEH :

1. DWITA OKTA FUTRYAN


2. FANI RIANI HAIRUNNISAH
3. CAHYA HAERANI
4. ANDI RAHMANSYAH
5. RIZAL IMAL BARLIAN
6. ALDI KURNIA
7. ADE KAYANTI
8. DELA ANJELITA
Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Ada 6 jenis Laporan Keuangan perusahaan dagang yang saya sajikan, yaitu:

1) Laporan Laba Rugi


2) Neraca
3) Laporan Arus Kas
4) Laporan Piutang
5) Laporan Utang
6) Laporan Persediaan

01. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang: Laporan Laba


Rugi

Ada tiga sub pokok pembahasan terkait dengan Laporan Laba Rugi, yaitu:

 Pengertian Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang


 Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
 Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

A. Pengertian Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Pengertian Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menunjukkan performa suatu
perusahan pada periode tertentu.

Dengan penjelasan yang lebih rinci, laporan laba rugi adalah laporan yang dibuat
untuk mengetahui laba atau rugi yang diterima perusahaan pada akhir periode
dengan memperhitungkan total pendapatan dan beban periode tersebut.

Laporan Laba Rugi merupakan salah satu dari 5 Laporan Keuangan yang
dipersyaratkan oleh standar akuntansi keuangan (SAK) yang harus disusun oleh
perusahaan.

B. Cara Menyusun Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Untuk menyusun atau membuat laporan laba rugi perusahaan dagang ada 3 hal
yang perlu diperhatikan dan dipahami, yaitu:
1. Bentuk atau format laporan laba rugi perusahaan dagang
2. Konsep dan pengertian tiap elemen/komponen dalam format laporan laba
rugi.
3. Memahami cara melakukan analisis transaksi keuangan

C. Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang


Keterangan :

Ada 2 komponen utama dalam laporan laba rugi, yaitu penjualan dan beban.
Komponen lain adalah harga pokok penjualan. Perhitungan komponen-komponen
tersebut sebagai berikut :

Persediaan Barang Siap Jual:

= Pembelian bersih (Pembelian-Potongan Pembelian-Retur Pembelian) +


Persediaan awal.
= Rp. 120.404.000 + Rp. 189.501.000 = Rp. 309.905.000

Harga Pokok Penjualan:

= Persediaan Barang Siap jual – Persediaan Akhir


= Rp. 309.905.000 – Rp. 200.884.000 = Rp. 109.021.000
Laba Kotor:

= Total Penjualan – Harga Pokok Penjualan


= Rp. 158.265.000 – Rp. 109.021.000 = Rp. 49.244.000

Laba Rugi Operasional:

= Laba Kotor – Beban usaha


= Rp. 49.244.000 – Rp. 12.773.500 = Rp. 36.470.500

Laba Rugi Usaha:

= Laba Rugi Operasional + (Pendapatan lain-Beban lain)


= Rp. 36.470.500 – Rp. 1.332.438 = Rp. 37.802.938

02. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang – Neraca


Contoh laporan keuangan perusahaan dagang – neraca

Pengertian laporan keuangan neraca adalah laporan yang menampilkan informasi


posisi harta, utang dan modal perusahaan pada akhir periode tertentu.

Laporan neraca disebut juga dengan laporan posisi keuangan.

Dan gambar di atas adalah contoh laporan keuangan neraca perusahaan dagang.

Penjelasan dari neraca di atas:

Dari contoh di atas terlihat total aktiva = Rp. 777.821.738, total utang Rp.
210.763.300 dan total modal Rp. 569.058.438 . Sehingga balance pada nilai Rp.
777.821.738.

03. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang – Laporan Arus


Kas
Pengertian Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow) adalah resume atau
ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu,
yang terbagi dalam 3 kelompok aktivitas yaitu:

 aktivitas operasi,
 aktivtas investasi dan
 aktivitas pendanaan.

Aktivitas operasi (cash from operating activities) adalah transaksi yang berkaitan
dengan aktivitas operasional perusahaan.

Transaksi-transaksi tersebut ada di dalam laporan laba rugi antara lain transaksi
penjualan, harga pokok penjualan dan beban operasional perusahaan.

Aktivitas investasi (cash flow from investing activities) adalah transaksi yang
berkaitan dengan pembelian dan penjualan aktiva tetap.

Aktivitas pendanaan (cash flow from financing activities), adalah transaksi yang
berkaitan dengan kewajiban dan modal perusahaan, seperti pembayaran utang,
penambahan modal dan penjualan surat berharga.
Ada 2 contoh format laporan arus kas yang bisa dijadikan referensi, yaitu :

A. Format Laporan Arus Kas Metode Langsung (Direct Method)

Pengertian metode langsung adalah cara membuat laporan arus kas dengan
menghitung langsung arus kas dari aktivitas operasi berdasarkan catatan
pengeluaran dan penerimaan yang terjadi di perusahaan.

Contoh laporan arus kas perusahaan dagang dengan metode langsung adalah
sebegai berikut :
Keterangan :

Arus kas aktivitas operasi sebesar Rp. 108.689.438. Arus kas aktivitas investasi
tidak ada, dan arus kas kas aktivitas pendanaan Rp. (20. 562.200)

Kenaikan atau penurunan kas sebesar Rp. 88.127.238 dan saldo akhir kas Rp. 394.
522.238.

B. Format Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung (Indirect Method)

Pengertian metode tidak langsung adalah cara membuat laporan arus kas di mana
besarnya arus kas dari aktifitas operasi perusahaan dihitung dari laporan laba rugi
setelah disesuaikan dengan penyusutan dan amortisasi.

Data yang digunakan untuk membuat laporan arus kas dengan metode tidak
langsung berasal dari :

 Neraca periode sebelumnya


 Neraca tahun berjalan
 Laporan laba rugi tahun berjalan
Contoh laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung seperti
berikut ini :
Keterangan :

Arus kas aktivitas operasi = Rp. 5.466.938


Arus kas aktivitas investasi = Rp. 0
Arus kas aktivitas pendanaan = Rp. 82.660.300
Kenaikan atau penurunan kas = Rp. 88.127.238
Saldo akhir kas = Rp. 394.522.238

Dengan menggunakan kedua metode perhitungan arus kas tersebut hasilnya sama
yaitu Rp. 394.522. 238.

04. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang – Laporan


Piutang

Pengertian Laporan piutang adalah laporan yang menyajikan rincian transaksi


penambahan dan pengurangan piutang perusahaan serta saldo akhir piutang
masing-masing customer.

Berikut ini contoh laporan piutang :


contoh laporan piutang perusahaan dagang

Keterangan :

Laporan piutang di atas menyajikan data-data kode customer, nama customer,


saldo awal piutang, penjualan, uang muka customer, potongan penjualan, retur
penjualan, PPN Keluaran, pembayaran piutang dan saldo akhir piutang.

05. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang – Laporan


Utang

Pengertian Laporan Utang adalah laporan yang menyajikan rincian transaksi


penambahan dan pengurangan utang perusahaan serta saldo akhir utang masing-
masing supplier.

Contoh Laporan Utang seperti di bawah ini :


Keterangan :

Dalam Laporan Utang di atas kita bisa melihat daftar kode supplier, nama supplier,
saldo awal hutang, pembelian, potongan pembelian, retur pembelian, PPN
Masukan, pembayaran utang dan saldo akhir hutang.

06. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang – Laporan


Persediaan

Pengertian Laporan persediaan barang adalah laporan yang menyajikan rincian


saldo dan stock akhir persediaan atau produk

Dan contoh Laporan Persediaan bisa dilihat dibawah ini :

contoh laporan persediaan perusahaan dagang


Keterangan :

Dalam laporan piutang di atas kita bisa melihat daftar barang dengan kodenya,
harga, stock awal, pembelian, retur pembelian, penjualan, retur penjualan, stock
akhir dan jumlah harga pokok.

Laporan Keuangan Perusahaan Jasa


Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Laporan keuangan yang lengkap biasanya terdiri dari neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas.

Pada umumnya laporan keuangan untuk perusahaan jasa tidak jauh berbeda dengan
laporan keuangan perusahaan dagang, hanya saja pada laporan keuangan
perusahaan jasa tidak terdapat akun persediaan.

Cara Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Berikut ini langkah – langkah yang harus dilakukan dalam menyusun Laporan
Keuangan :

1. Menyusun Laporan Laba Rugi

Laporan keuangan yang harus disusun pertama kali adalah laporan laba rugi.
Laporan laba rugi memiliki 3 komponen yaitu komponen pendapatan jasa, biaya
dan laba/rugi. Untuk menyusun laporan laba rugi perusahaan jasa sangatlah mudah
karena kita hanya perlu mengutip saldo-saldo pada akun pendapatan dan biaya dari
neraca saldo (kertas kerja). Contoh laporan laba rugi perusahaan jasa:
2. Menyusun Neraca

Langkah selanjutnya adalah menyusun neraca. Neraca merupakan bagian dari


laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut.

Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu harta atau aset, hutang usaha dan modal. Harta
perusahaan terdiri dari harta lancar yang berupa kas, bank dan piutang dan harta
tetap yang berupa aset kendaraan, bangunan maupun tanah. Hutang pada neraca
merupakan sumber kekayaan perusahaan yang berupa pinjaman dari bank atau dari
pihak lain. Dan modal merupakan sumber kekayaan perusahaan yang berasal dari
pemilik perusahaan.

Neraca disusun dengan cara memasukkan saldo-saldo yang termasuk dari ketiga
komponen tersebut yang dapat diambil dari neraca saldo (kertas kerja). Seperti
yang sudah dijelaskan diawal artikel ini bahwa pada neraca perusahaan jasa tidak
terdapat akun persediaan karena pada perusahaan jasa tidak menjual barang
dagangan. Contoh neraca perusahaan jasa:
Perbedaan Laporan Keuangan Jasa dan
Dagang
1. Perbedaan Persediaan

Ada beberapa perbedaan yang akan membedakan kedua jenis laporan ini. Salah
satunya adalah tentang jenis persediaan diantara perusahaan jasa dan dagang.
Dimana perusahaan dagang akan memerlukan jenis persediaan yang sudah
terbentuk dalam bentuk jadi yang nantinya akan dijual kembali oleh pihak
perusahaan. Jadi semua laporan keuangan akan disiapkan tidak termasuk produk
persediaan tadi. Sedangkan perusahaan jasa tidak menggunakan barang jadi
melainkan menggunakan produk jasa mereka untuk dipasarkan.

2. Perbedaan Jenis Layanan

Antara perusahaan dagang dan jasa sama-sama akan melayani masyarakat. Namun
bedanya adalah salah satu dari keduanya, yakni perusahaan jasa hanya akan
memberikan fasilitas jasa yang diperlukan oleh masyarakat setempat dan nantinya
akan dikembangkan dengan baik. Sedangkan perusahaan dagang akan
menyediakan stik barang yang diperlukan yang sebelumnya telah diolah oleh
perusahaan manufaktur.

3. Wujud Barang

Berbeda dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang memang memiliki barang-


barang yang akan dipasarkan dengan memperoleh tujuan untung. Dan barang-
barang tersebut sudah jelas memiliki wujud atau nyata bentuknya. Sedangkan
perusahaan jasa tidak memiliki wujud barang hanya berupa layanan yang bisa
dirasakan bukan dilihat secara fisik.

4. Persediaan dan Penjualan

Seperti yang telah kita bahas diatas bahwasanya perusahaan jasa tidak memiliki
barang yang kongkret. jadi persediaan hanya berupa service atau layanan jasa yang
akan diberikan untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan perusahaan dagang
akan menyediakan masalah persediaan dan penjualan barang yang mereka miliki
seperti ciri-ciri entinitas jasa keuangan

Anda mungkin juga menyukai