Anda di halaman 1dari 5

Laporan Arus Kas: Pengertian, Penyusunan

dan Contoh

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menyebutkan laporan arus kas sebagai salah
satu yang harus dibuat per periode. Laporan arus kas atau cash flow statement merupakan laporan
yang berisikan pendapatan dan pengeluaran yang terjadi. Dalam sebuah laporan arus kas disajikan
informasi berupa pendapatan tunai, jumlah kas yang diterima, beban, prive, pembayaran utang,
dan sebagainya. Payung hukum dari Laporan Arus Kas diatur dalam PSAK 2 perihal Laporan
Arus Kas dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006.

Manfaat Laporan Arus Kas atau Cash Flow Statement

Informasi dari laporan arus kas yang didapatkan nantinya akan sangat berguna bagi perusahaan
atau penggunanya, khususnya sebuah laporan arus kas yang tersusut secara lengkap dan baik.

1. Mengevaluasi kemampuan perusahaan

Laporan arus kas akan membantu dalam mengetahui apakah sebuah perusahaan sehat atau tidak.
Sebuah perusahaan yang sehat bisa dilihat dari kemampuannya dalam membayar kewajiban beban
operasionalnya seperti gaji karyawan dan membayar dividen.

2. Dasar pengambilan keputusan

Lewat informasi yang disajikan dalam laporan arus kas, pengguna atau perusahaan khususnya
pihak manajemen bisa menggunakannya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Pengguna
atau perusahaan juga bisa memanfaatkannya untuk menyusun strategi atau langkah kedepannya
untuk menghadapi perubahan yang mungkin akan terjadi.

3. Mengetahui Kemampuan Perusahaan

Laporan arus kas juga membantu perusahaan dalam mengetahui kemampuannya dalam
menghasilkan arus kas. Oleh karena itu, laporan arus kas sangatlah penting bagi sebuah perusahaan
atau bisnis.
Baca juga Apa Itu Surat Penetapan Tarif dan Nilai Pabean?
4. Kemampuan entitas dalam menghasilkan arus kas di masa yang akan datang
5. Kemampuan entitas untuk membayar dividen serta memenuhi kewajibannya
6. Penyebab perbedaan antara laba bersih dengan arus kas bersih dari kegiatan operasi
7. Transaksi atas investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non-kas dalam kurun waktu
satu periode

Susunan Bagian dalam Laporan Arus Kas

Sebelum belajar cara menyusun laporan arus kas, kita harus tahu terlebih dahulu 3 bagian penting
dalam sebuah laporan arus kas. Setiap entitas yang menyiapkan laporan arus kas pasti memiliki
item yang berbeda, tapi secara garis besar biasanya tergolong sebagai salah satu dari tiga. Berikut
3 bagian penting dalam sebuah laporan arus kas:

1. Kas Aktivitas Operasi

Bagian pertama dalam sebuah laporan arus kas biasanya adalah laporan kas aktivitas operasi.
Bagian yang satu ini berhubungan dengan kegiatan operasional yang terjadi dalam sebuah
perusahaan, baik itu pendapatan atau pengeluaran. Bagian pendapatan biasanya akan mencatat
pendapatan yang diterima seperti komisi, royalti yang diterima, fee yang diterima, dan sejenisnya.
Sedangkan, bagian pengeluaran biasanya pembayaran gaji, pembayaran listrik, pembayaran sewa,
dan sejenisnya.

2. Kas Aktivitas Investasi

Bagian selanjutnya adalah laporan kas aktivitas investasi. Perusahaan pasti sering melakukan
investasi sebagai upaya untuk mengembangkan perusahaan. Laporan kas aktivitas investasi
biasanya berkaitan dengan akuisisi atau pelepasan aktiva dalam jangka panjang. Akuisisi berkaitan
dengan pengeluaran seperti membeli aset tetap, aset jangka panjang, dan juga aset tidak berwujud.
Sedangkan pelepasan berkaitan dengan pendapatan seperti menjual saham, menjual tanah, menjual
perlatan, dan sebagainya.

3. Kas Aktivitas Pendanaan

Bagian terakhir yaitu kas aktivitas pendanaan biasanya berkaitan dengan kegiatan pendaan atau
financing seperti injeksi atau membayar modal. Bagian ini memiliki fungsi untuk mengetahui
komposisi modal milik perusahaan, apakah modalnya bertambah atau berkurang karena digunakan
untuk mendanai. Kas aktivitas pendanaan berkaitan erat dengan modal dan utang yang dimiliki
oleh perusahaan. Contohnya seperti obligasi, melunasi kredit, membayar dividen, dan sejenisnya.

Adapun, 5 langkah yang sering digunakan untuk membuat laporan arus kas (cash flow
statement), yakni
 Menghitung kenaikan dan/atau penurunan kas.
 Menghitung kas bersih pada kegiatan operasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
 Menghitung kas bersih pada kegiatan investasi.
 Menghitung kas bersih pada kegiatan pendanaan.
 Hitung jumlah kas bersih dari ketiga kegiatan yang sudah disebutkan sebelumnya beserta saldo
awal pada kas.

Metode Menyusun Laporan Arus Kas

Dalam menyusun sebuah laporan arus kas biasanya menggunakan salah satu dari dua metode, yaitu
metode langsung dan tidak langsung. Hasil dari kedua metode tersebut sama saja. Hanya saja
metode langsung berdasarkan akuntansi kas dan sedangkan metode tidak langsung berdasarkan
akuntansi aktual.

Mungkin kalian bertanya metode mana yang lebih sering digunakan? Kebanyakan akuntan akan
menggunakan metode tidak langsung karena lebih mudah dalam menggunakannya. Dengan
menggunakan metode tidak langsung, hanya perlu menggunakan informasi dari dokumen yang
sudah ada. Kebanyakan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) lebih memilih untuk
menggunakan metode tidak langsung. Begini cara penyusunannya:

Hal pertama yang perlu kalian siapkan adalah laporan neraca dan laporan laba rugi pada periode
yang sedang berlangsung. Pada dokumen tersebut kalian akan menemukan hal-hal yang diperlukan
untuk penyusunan laporan arus kas nantinya.

Laporan laba rugi akan memberi tahu apakah perusahaan mengalami laba atau rugi dan nantinya
akan digunakan saat menyusun laporan arus kas operasi.

Laporan neraca akan kalian gunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan transaksi masuk ke
bagian mana nantinya.

Setelah itu baru kita bisa memulai untuk menyusun laporan arus kas. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya, kita akan memulai dengan menyusun bagian laporan arus kas aktivitas operasi.
Lakukan penyesuaian laba rugi terhadap seluruh kegiatan transaksi yang berkaitan dengan
operasional perusahaan. Penyesuaian yang dimaksud bisa dikurang atau ditambah, tergantung dari
transaksi yang terjadi. Berikut contohnya:

Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi


Pendapatan Bersih 15.000.000
Dikurangi
Bayar Gaji Karyawan 10.000.000
Bayar Utang Pajak 2.000.000
Depresiasi gedung 3.000.000
Depresiasi kendaraan 2.000.000
Total Arus Kas Aktivitas Operasi (2.000.000)
Dari contoh diatas, total arus kas dari aktivitas operasi naik Rp 2.000.000

*Pendapatan Bersih didapatkan dari laporan laba/rugi sebelumnya

Baca juga Restitusi Pajak Dipercepat, Simak Aturannya

Bagian selanjutnya yang akan dibuat adalah laporan arus kas investasi. Pada bagian ini, kalian
hanya perlu menambahkan atau mengurangi seluruh kegiatan transaksi perusahaan yang berkaitan
dengan investasi untuk mendapatkan kas bersih dari investasi. Begini contohnya:

Laporan Arus Kas Aktivitas Investasi


Kas penjualan aktiva tetap -
Kas pembelian aktiva tetap 2.000.000
Total Arus Kas Aktivitas Investasi 2.000.000

Bagian terakhir adalah laporan arus kas pendanaan. Pada bagian ini kalian hanya perlu
menambahkan atau mengurangi seluruh kegiatan transaksi perusahaan yang berkaitan dengan
pendanaan untuk mendapatkan kas bersih dari pendanaan. Begini contohnya:

Laporan Arus Kas Aktivitas Pendanaan


Kas penjualan saham 3.000.000
Kas penjualan investasi -
Dikurangi
Kas Dividen 500.000
Total Arus Kas Aktivitas Pendanaan 2.500.000

Setelah mendapatkan ketiganya, kita hanya perlu melakukan penjumlahan untuk mendapatkan kas
yang digunakan. Biasanya, saat penyajian akan langsung digabungkan menjadi seperti berikut ini:

Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi


Pendapatan Bersih 15.000.000
Dikurangi
Bayar Gaji Karyawan 10.000.000
Bayar Utang Pajak 2.000.000
Depresiasi gedung 3.000.000
Depresiasi kendaraan 2.000.000
Total Arus Kas Aktivitas Operasi (2.000.000)

Laporan Arus Kas Aktivitas Investasi


Kas penjualan aktiva tetap -
Kas pembelian aktiva tetap 2.000.000
Total Arus Kas Aktivitas Investasi 2.000.000

Laporan Arus Kas Aktivitas Pendanaan


Kas penjualan saham 3.000.000
Kas penjualan investasi -
Dikurangi
Kas Dividen 500.000
Total Arus Kas Aktivitas Pendanaan 2.500.000
Kenaikan Kas (penurunan) 2.500.000
Kas Periode Awal 20.000.000
Saldo kas akhir periode 19.500.000

Bisa kita lihat, arus kas tersebut negatif karena saldo akhir periode lebih kecil daripada saldo akhir
di periode awal.

Sebuah arus kas yang negatif, berarti perusahaan memiliki pengeluaran yang lebih banyak
daripada pendapatannya. Sedangkan arus kas yang positif, berarti perusahaan memiliki pendapatan
yang lebih banyak dari pengeluarannya.

Perlu diingat, perusahaan dengan arus kas negatif tidak berarti buruk. Bisa jadi perusahaan tersebut
sedang memperbanyak produksi agar lebih stabil. Begitupun sebaliknya, perusahaan dengan arus
kas positif tidak berarti selalu baik. Bisa jadi perusahaan tersebut memiliki banyak pemasukan
yang berasal dari hutang. Oleh karena itu laporan arus kas atau cash flow statement merupakan
laporan yang sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan.

SUMBER:

https://www.pajakku.com/read/6206279b1c72eb1eee0cc14a/Laporan-Arus-Kas:-Pengertian-
Penyusunan-dan-Contoh

Anda mungkin juga menyukai