Penyusunan laporan arus kas metode langsung dilakukan berdasarkan buku kas / bank pada
dasarnya hanya mencantumkan jumlah total penerimaan dan pembayaran kas selama periode
berjalan. Hasil laporan arus kas dengan metode langsung lebih mudah dipahami karena data-
data yang disajikan sudah dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya (operasi, investasi, dan
pembiayaan). Adapun akun beban penyusutan, beban deplesi, beban amortisasi, laba dan
rugi, dan utang dikeluarkan dari komponen aktivitas operasi.
Dalam membuat laporan arus metode langsung, setidaknya beberapa tahap yang perlu Anda
lakukan seperti berikut.
Pemeriksaan silang antara buku bank, buku kas kecil, rekening koran, dan bonggol
check.
Hapus seluruh transaksi silang antar-buku kas.
Klasifikasikan seluruh jenis pengeluaran dan pemasukan kas ke dalam elemen
laporan arus kas.
Mengerjakan sebuah laporan arus kas metode langsung sebenarnya tidaklah sulit. Namun
memang, waktu yang Anda perlukan untuk menyelesaikan laporan dengan cara ini relatif
lebih lama karena harus mengumpulkan data terlebih dahulu.
Bagi Anda yang masih pemula dalam dunia bisnis, menghitung laba rugi bukanlah hal yang
terlalu sulit untuk dilakukan. Berikut langkah sederhana untuk membuatnya.
1. Laporan laba rugi perusahaan disusun berdasarkan jurnal transaksi. Oleh sebab itu, langkah
awal yang harus Anda lakukan adalah menyusun jurnal transaksi. Tidak semua akun
dimasukkan ke dalam jurnal transaksi, melainkan hanya akun yang berhubungan dengan laba
rugi saja, yakni akun pendapatan dan beban beserta turunan keduanya.
2. Setelah jurnal transaksi dibuat, kini saatnya Anda membuat laporan pada buku besar.
Caranya cukup mudah, yakni tinggal memindahkan seluruh akun yang sudah Anda tulis pada
jurnal transaksi saja.
3. Setelah semua akun yang berkaitan dipindahkan ke buku besar, langkah selanjutnya
sebelum membuat laporan laba rugi adalah menyusun neraca saldo. Neraca saldo dibuat
untuk memastikan balance antara jumlah kredit dan jumlah debit. Jika jumlah nominal pada
kedua kolom tidak sama, maka itu artinya telah terjadi kesalahan dalam mencatat nominal
akun tertentu atau peletakan akun di kolom yang salah. Jika hal ini terjadi, Anda harus
menyusun neraca jurnal penyesuaian.
4. Setelah jumlah kedua lajur di laporan neraca lajur sama, maka inilah saat untuk membuat
laporan laba rugi. Laporan laba rugi terdiri dari pendapatan total, biaya total, dan laba rugi.
Pada kertas laporan laba rugi harus ada nama identitas perusahaan dan periode.
Komponen – Komponen
Berikut merupakan beberapa komponen yang terdapat dalam laporan perubahan ekuitas, yang
terdiri dari.
1. Modal Awal
Modal awal yang dimaksud disini adalah saldo awal pada awal periode pelaporan komparatif
yang terdapat pada laporan posisi keuangan pada periode sebelumnya.
2. Laba atau Rugi
Laba perusahaan akan menambah modal perusahaan begitu pula sebaliknya rugi perusahaan
akan mengurangi modal perusahaan.
3. Penarikan Pemilik Perusahaan (Prive) / Dividen
Jika sebagian laba diambil oleh pemilik untuk kepentingan pribadi di luar kepentingan
perusahaan, maka peristiwa tersebut akan mengurangi modal si pemilik perusahaan.
Apabila bentuk perusahaannya adalah perseorangan atau firma, maka penarikan tersebut
disebut dengan prive. Sedangkan perusahaan berbentuk Perseroan terbatas (PT) penarikan
disebut dengan dividen.
Jika laba lebih besar dibandingkan dengan penarikan, maka akan terdapat kenaikan modal.
Begitu pula sebaliknya, jika laba lebih kecil dibandingkan dengan penarikan maka akan
terjadi penurunan modal perusahaan.
4. Modal Akhir
Modal akhir adalah saldo modal awal ditambahkan dengan laba atau dikurangi dengan rugi
dan dikurangi dengan penarikan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hal – hal yang
dapat mempengaruhi perubahan modal adalah sebagai berikut.
Terdapat setoran tambahan modal yang dilakukan oleh pemilik perusahaan.
Terdapat laba atau kerugian yang menyebabkan modal bertambah atau berkurang.
Penarikan yang dilakukan oleh pemilik perusahaan yang disebut dengan istilah prive
atau dividen.
Langkah – Langkah Penyusunan Laporan Perubahan Modal
Meletakkan modal awal pada posisi teratas pada laporan. Modal awal ini bisa diambil
dari neraca saldo setelah penutupan periode sebelumnya atau pun bisa juga diambil
dari neraca lajur bagian neraca saldo sebelum penyesuaian.
Selanjutnya adalah menentukan laba / rugi bersih pada periode tersebut. Laba / rugi
bersih tersebut bisa diambil dari selisih kolom debet dan kredit bagian laba / rugi pada
neraca lajur. Atau bisa juga diambil dari hasil akhir laporan laba rugi komprehensif
periode tersebut.
Selanjutnya menentukan penarikan. Penarikan yang dilakukan ini juga bisa diambil
dari neraca lajur bagian neraca kolom debet.
Dan yang terakhir menghitung modal akhir berdasarkan data yang sudah didapatkan
tersebut.
Tujuan Laporan Perubahan Modal
Berikut merupakan beberapa tujuan dibuatnya laporan perubahan ekuitas, antara lain sebagai
berikut.
1. Untuk memberikan informasi yang bisa dipercaya tentang penyebab perubahan
ekuitas perusahaan pada suatu periode.
2. Untuk mengetahui berapa modal akhir yang dimiliki perusahaan pada periode
tersebut.
3. Memberikan informasi yang bisa membantu para investor dalam memperkirakan
jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas dimasa depan yang berasal dari
pembagian dividen.