Anda di halaman 1dari 58

Aset,

Kewajiban, dan
Ekuitas
Teori Akuntansi

Kelompok 4
OUR TEAM
1. 2. 3. 4.
TASLIMATUN NAJAH ELSA WIDIANI FAJAR FAISOL DESI SETIA NINGSIH

(C1C019013) (C1C019055) (C1C020011) (C1C020013)

5. 6. 7. 8.
FARAH RISTANA HAIFA CITRA KHOIRIYAH TSANY FAUZTINA ANGELA VALERIA P K
IHTIARI
(C1C020018) (C1C020052) (C1C020106)
(C1C020046)
01
ASET
TEOR
Teori elemen statemen keuangan tidak terbatas pada
penalaran tentang definisi, tetapi meliputi pula penalaran tentang
pengukuran, penilaian, pengakun, penyajian, dan pengungkapan.
Penalaran ini menjadi dasar dalam pemilihan kebijakan baik pada

I
tingkat perekayasaan maupun penetapan standar.

Aset merupakan elemen neraca yang akan


membentuk informasi semantik berupa posisi keuangan,
jika dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu
kewajiban dan ekuitas.
AKUN
TANS
I
ASET
Aset merupakan kekayaan yang dimiliki oleh
setiap perusahaan, untuk mendukung berjalannya
suatu perusahaan maka diperlukan adanya aset.
Sumber Definisi
Aset

01 02
Menurut FASB (Financial Menurut IAI (Ikatan
Accounting Standards Board) Akuntansi Indonesia)

03 04
Menurut AASB (Australian Menurut APB dan IJIRI
Accounting Standard Board) (Accounting Principles Board)
ASET
APB juga membedakan aset
menjadi yang digolongkan sebagai
sumber ekonomik sebagai berikut

PRODUK YANG
SUMBER MERUPAKAN UANG
PRODUKTIF KESELURUHAN
KESATUAN USAHA

APB menggolongkan aset ke


dalam non sumber ekonomik meliputi
beban / pengurangan pendapatan
tangguhan seperti goodwill, rugi selisih
kurs, kos organisasi dan beberapa pos
yang timbul akibat
KLAIM UNTUK
penyesuaian(dikenal dengan pos pos- HAK PEMILIKAN
MENERIMA UANG
pos transitoris).
UTAMA Manfaat ekonomik masa
datang yang cukup pasti 1.
ASET Melalui peningkatan pendapatan maupun penghematan biaya.
★ Uang atau kas mempunyai manfaat :
a) Potensi jasa / utilitas (untuk mendatangkan pendapatan)
b) Daya tukar / daya beli
★ Sumber selain kas mempunyai manfaat ekonomik :
a) Dapat ditukarkan dengan kas, barang, atau jasa
b) Dapat digunakan untuk memproduksi barang
c) Dapat digunakan untuk melunasi kewajiban

FSAB mengajukan dua hal yang harus dipetimbangkan dalam menilai apakah pada
saat tertentu suatu pos atau objek masih dapat disebut sebagai aset, yaitu :
1. Apakah suatu pos yang dikuasai oleh suatu kesatuan usaha pada mulanya mengandung
manfaat ekonomik masa datang.
2. Apakah semua atau sebagian manfaat ekonomik tersebut masih tetap ada pada saat
penilaian.
UTAMA 2. Dikuasai atau
dikendalikan entitas

ASET Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos :

a) Cukup dikuasai (hak secara hukum) tidak perlu dimiliki (misalnya


dengan cara membeli) oleh entitas
b) Pemilikan merupakan konsep yuridis bukan ekonomik /subtantif
(dilandasi subtance over from)

Bila pemilikan menjadi kriteria aset, maka akan banyak pos yang tidak masuk sebagai
aset sehingga tidak dapat dilaporkan dalam neraca. Dengan kata lain, pemilikan sebagai
kriteria akan mengakibatkan banyak pos dilaporkan di luar neraca. Oleh karena itu konsep
penguasaan lebih penting daripada konsep kepemilikan. Most mengemukakan bahwa
penguasaan atau kendali terhadap suatu objek dapat diperoleh dengan cara :
● Pembelian ● Penjualan
● Pemberian ● Lain – lain seperti pertukaran, peminjaman,
● Penemuan penjaminan, pengkonsignaan, dan berbagai transaksi
● Perjanjian komersial yang diakui hukum atau kebiasaan bisnis.
● Produksi / transformasi
UTAMA 0
Timbul akibat transaksi
ASET masa lalu
3.
Syarat utama untuk mengakui aset, karena kekayaan
tidak bisa langsung dikatakan sebagai aset. Aset harus
timbul akibat transaksi atau kejadian masa lalu, kriteria ini
untuk memenuhi definisi tetapi bukan kriteria untuk
pengakuan. Jadi, manfaat ekonomik dan penguasan atau
hak atas manfaat saja tidak cukup untuk memasukkan
suatu objek ke dalam aset kesatuan usaha untuk
dilaporkan melalui statemen keuangan.
KARAKT FASB menyebutkan
karakteristik pendukung:

ERISTIK
PENDUKU
NG
Melibatkan kos (acquired Berwujud (tangible) Tertukarkan
at a cost) (exchangable)

Terpisahkan (severable) berkekuatan hukum


(legally enforceable)
PENGUKURAN ASET
penelusuran /
tracing pembebanan
Pencatatan berikutnya dalam
Pembebanan ke pendapatan
rangka mengikuti aliran fisis
periode berjalan atau
pengukuran aset berupa alokasi,
distribusi, dan
periode yang akan datang.
Kos yang belum menjadi
penggabungan untuk
beban pendapatan (biaya)
Pengukuran, pengakuan, dan kepentingan internal /
klasifikasi pertama kali pada akan tetap melekat pada
manajerial atau kepentingan
saat terjadinya objek menjadi aset badan
pengkosan produk.
usaha.
01 02 03

Kos Sebagai Pengukur Pengukuran Kos


dan Bahan Olah
Akuntansi ● Batas kegiatan (tujuan
pemerolehan)
● Jenis penghargaan
Penghargaan Sepakatan
Sebagai Bukti
04 05 06

Kos dalam barter Rugi dalam


Pemerolehan Aset

Potongan Tunai dan


Keringanan
Penilaian

pengertian tujuan
Penilaian adalah penentuan jumlah merepresentasikan atribut pos-pos
rupiah yang harus dilekatkan pada aset yang berpaut dengan tujuan
suatu pos aset pada saat akan pelaporan keuangan dengan
dilaporkan atau disajikan dalam menggunakan dasar penilaian yang
statemen keuangan pada periode
sesuai.
tertentu
PENILAIAN BERDASARKAN
NILAI MASUKAN DAN NILAI
KELUARAN

NILAI MASUKAN NILAI KELUARAN


Nilai masukan didasarkan atas jumlah
Jumlah rupiah kas atau penghargaan
rupiah yang harus dikeluarkan atau
lainnya yang diterima suatu unit usaha
dikorbankan untuk memperoleh aset
apabila suatu aset keluar dari kesatuan
atau objek jasa tertentu yang masuk
usaha melalui pertukaran
dalam unit usaha.
Menurut FASB
Histori Curr Current
cal cost ent market
cost value
Jumlah kas atau setara kas
Jumlah rupiah kas yang diperoleh dari
atau setara kas yang penjualan aset dalam
dikorbankan untuk kondisi normal
memperoleh aset Jumlah rupiah kas atau
setara kas yang
dikorbankan jika aset
tertentu sama dengan
yang sekarang
Menurut FASB
Nilai Nilai arus
realisasi kas masa
bersih Piutang depan
jangka panjang dan
Piutang jangka pendek dan investasi disajikan nilai
persedian barang disajikan sekarang
sebesar nilai realisasi bersih
Pengaku
an
Kondisi mengakui
aset
1. Deteksi adanya aset
2. Sumber ekonomis dan
pengertian kewajiban.
3. Berkaitan dengan entitas.
Apabila jumlah rupiah
4. Mengandung nilai
tersebut timbul akibat adanya 5. Berkaitan dengan waktu
transaksi, kejadian, atau pelaporan
keadaan tersebut 6. Verifikasi
Penya
jian
penyajian pos-pos aset harus dipelajari
dari standar yang mengatur tiap pos.
Secara umum, prinsip akuntansi yang
diterima umum memberi pedoman
penyajian dan pengungkapan aset
01 02
Aset disajikan di sisi debit atau kiri Aset diurutkan penyajiannya
dalam neraca berformat akun atau di atas dasar likuiditas atau
bagian atas dalam neraca berformat kelancarannya
laporan.

03 04
Aset diklasifikasi menjadi aset Kebijakan akuntansi yang
lancar dan tetap. berkaitan dengan pos-pos tertentu
harus diungkapkan (misalnya
metoda depresiasi aset dan dasar
penilaian sediaan barang).
02
KEWAJIBA
N
Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang
yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu
kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau
menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masa
datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu

— Definisi Kewajiban (SFAC


NO 6 prg 35)
Tiga Karakteristik Utama Kewajiban
Keharusan
sekarang (obligations)
pada tanggal neraca kalau perlu atau
kalau dipaksakan (secara yuridis, etis,
dan rasional) pengorbanan ekonomik
harus dipenuhi karena keharusan untuk Timbul akibat
Pengorbanan manfaatitu telah ada transaksi atau
ekonomik masa datang kejadian masa lalu
Pengorbanan manfaat ekonomik dapat
diwujudkan dalam bentuk transfer atau Transaksi masa lalu yang dimaksud
penggunaan aset kesatuan usaha. suatu disini adalah transaksi yang
kewajiban hanya terjadi antar kesatuan menimbulkan keharusan sekarang
usaha atau paling tidak melibatkan telah terjadi
kesatuan usaha lain
Jenis Keharusan
Keharusa
Sekarang
n Keharusan
Kontraktu Demi
keharusan yang timbul akibat perjanjian
Keadilan
keharusan yang ada sekarang yang
atau peraturan hukum yang di

Keharusaal
menimbulkan kewajiban bagi perusahaan
didalamnya kewajiban suatu entitas semata-mata karena panggilan etis atau
dinyatakan secara eksplisit atau implisit moral daripada karena peraturan hukum
dan mengikat
n Keharusan
atau praktik bisnis yang sehat

Konstrukt
keharusan yang timbul akibat kebijakan
Bergantung/
if
entitas dalam rangka menjalankan dan
memajukan usahanya untuk memenuhi apa
Bersyarat
keharusan yang pemenuhannya tidak
pasti karena bergantung pada kejadian
yang disebut praktik usaha yang baik atau masa datang atau terpenuhinya syarat-
etika bisnis dan bukan memenuhi syarat tertentu di masa datang
kewajiban yuridis.
Karakteristik Pendukung
Kewajiban
1. Melibatkan 2. Identitas
pembayaran
Keharusan membayar kas pada waktu
dan jumlah rupiah tertentu di masa
terbayar jelas
Untuk menjadi kewajiban di akhir tahun,
pada saat itu identitas terbayar tidak harus
kas
datang merupakan petunjuk yang kuat
atau jelas mengenai adanya kewajiban
diketahui. Jadi yang penting bahwa
keharusan sekarang pengorbanan sumber
ekonomik dimasa datang telah ada dan
bukan siapa yang harus dilunasi atau
dibayar.

3. Berkekuatan hukum
atau dapat dipaksakan
secara
Adanya hukum
daya paksa yuridis hanya menunjukkan
bahwa kewajiban tersebut memang ada dan dapat
dibuktikan secara yuridis material
Pengakuan, Pengukuran,
dan
Kondisi Penilaian
mengakui
kewajiban
1.
1.

Pengak
Ketersediaan dasar hukum : Faktur pembelian (invoice) dan
tanda penerimaan barang (receiving report)

pengertian
2. Keterterapan konsep dasar konservatisme: Implikasi

uan
dianutnya konsep konservatisme adalah rugi dapat segera diakui
tetap tidak demikian dengan untung.
Kewajiban diakui pada saat
keharusan yang telah 3. Ketentuan substansi ekonomik transaksi: Kewajiban dapat
mengikat akibat transaksi atau bahkan harus diakui kalau secara substantif sewa guna
yang sebelumnya terjadi
4. Keterukuran nilai kewajiban: Keterukuran merupakan salah
satu untuk mencapai keterandalan informasi
Hendriksen dan Van Breda
menunjukan saat-saat mengakui
kewajiban

Pada saat penandatanganan Bersamaan dengan


kontrak bila pada saat itu
Bersamaan dengan Pada akhir periode karena
pengakuan biaya bila
hak dan kewajiban telah pengakuan aset pengunaan asas akrual
barang dan jasa yang melalui proses
mengikat menjadi biaya belum penyesuaian
dicatat sebagai aset
sebelumnya
Pengakuan, Pengukuran,
2. dan Penilaian
Harga Sepakat
Pengukur
1. Kewajiban dalam pembelian Kredit : dasar pengukuran
yang paling objektif adalah kos tunai implisit

pengertian 2. Diskon dan Premium Utang Obligasi

penghargaan sepakatan (kas yang


diterima) dalam transaksi-transaksi
tersebut dan bukan jumlah rupiah
(nilai nominal) pengorbanan
ekonomik masa datang
an
3.

4.

5.
Makna Harga Efektif Obligasi

Diskon Obligasi

Premium Obligasi

6. Kewajiban Moneter dan Non-moneter


Pengakuan, Pengukuran,
3. Atribut
danPenilaian
Penilaian
FASB
Penilaian
1. Nilai pasar sekarang (current market value),

2. Nilai pelunasan neto (net settlement value),

pengertian 3. Nilai diskunan aliran kas masa datang (discounted value of


penentuan jumlah rupiah yang future cash flows).
harus dikorbankan seandainya
pada saat tersebut kewajiban Penilaian dalam tahap penelusuran adalah Penilaian kewajiban
harus dilunasi atau penentuan setiap saat dalam perioda dari saat pengakuan sampai
nilai sekarang kewajiban pelunasan.
MASALAH TEORITIS
PENGUKURAN
PELUNASAN SEBELUM JATUH TEMPOSAAT PENANGGUHAN
Bila kewajiban dilunasi sebelum jatuh tempo, nilai jatuh tempo (nominal) dengan
sendirinya merefleksi nilai sekarang (saat pelunasan) kewajiban sehingga tidak ada selisih
antara jumlah rupiah yang dibayar dan nilai nominal.

UTANG TERKONVERSI
Aset dan kewajiban finansial merupakan pos-pos statemen keuangan sebagai
konsekuensi adanya instrumen finansial. Utang terkonversi (convertible debt) merupakan
salah satu instrumen finansial tersebut. Karakteristik obligasi konversi menimbulkan
masalah akuntansi pada saat pengakuan, pengkonversian, dan pelunasan.
PEMBEBASAN SUBSTANTIF
Pembebasan substantif adalah suatu keadaan yang dicapai pada saat debitor telah
menempatkan kas atau aset lainnya ke perwalian yang ditujukan semata-mata untuk
pelunasan utang tertentu (dan tidak dapat ditarik kembali) dan pada saat itu dapat
dipastikan bahwa debitor tidak lagi harus melakukan pembayaran karena dana yang
terkumpul dan aliran kas dari aset tersebut cukup untuk menutup pokok pinjaman dan
bunga. Masalah teoritis dalam hal pembebasan substantif adalah apakah pada saat
terjadi pembebasan substantif perusahaan dapat mengawaakui kewajiban.

Dalam standar tersebut FASB menegaskan bahwa pada saat terjadi pembebasan
substantif, kewajiban tidak dapat dihapus karena kejadian tersebut tidak memenuhi
karakteristik atau kriteria kritis sebagaimana yang tercantum dalam standar.
PENYAJIAN
Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca berdasarkan urutan kelancarannya
sejalan dengan aset. PSAK No. 1 menggariskan bahwa aset lancar disajikan
menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh
tempo. PSAK No. 1 menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak memenuhi
kriteria sebagai kewajiban jangka pendek diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
panjang.

Kewajiban tidak selayaknya disajikan di neraca dengan mengkompensasinya atau


mengontranya dengan aset yang dianggap berkaitan, kecuali dalam keadaan khusus
yang di dalamnya pihak pelapor mempunyai hak mengontra.
03EKUITAS
Apa itu
Ekuitas ?
Ekuitas merupakan salah satu unsur penting dalam laporan neraca. Dalam
teori dasar akuntansi memiliki rumus dasar aset = kewajiban + ekuitas.

?
Ekuitas terletak pada kanan tanda sama dengan, hal ini berarti jika ekuitas
pemilik bertambah maka masuk sisi kredit pada posting ayat jurnal.
Dalam teori akuntansi ekuitas adalah hal residual atas aset perusahaan
setelah dikurangi semua kewajiban.
Di laporan keuangan sendiri ada sebuah draf laporan perubahan ekuitas pemilik yang merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari rentetan laporan keuangan yang harus dilaporkan dalam setiap
periode pencatatan perusahaan. Secara sintatik, ekuitas adalah hak residual atas asset perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban. Secara semantik dan dari sudut pandang kesatuan usaha, ekuitas adalah utang
kepada pemilik.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) atau PSAK (2002) pasal 49, ekuitas adalah hak residual atas
aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

Ekuitas didefinisikan sebagai hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban. Ini berarti
ekuitas bukan pengorbanan sumber ekonomik masa datang. Ekuitas ini didefinisi atas dasar asset dan
kewajiban, nilai ekuitas juga bergantung pada bagaimana asset dan kewajiban diukur.

Godfrey, Hodgson, dan Holmes (1997) membedakan ekuitas dan kewajiban atas dasar kriteria berikut:

a. Hak-hak masing-masing pihak atas penyelesaian klaim.


b. Hak penggunaan aset dalam operasi.
c. Substansi ekonomik perjanjian.
PEMEGANG
SAHAM

Ekuitas pemegang
saham diklasifikasi atas
dasar dua komponen
penting, yaitu modal
setoran dan laba ditahan
(terdiri dari laporan laba
rugi, penyesuaian periode
sebelumnya, dan
deviden)
Tujuan adanya
laporan ekuitas
Efisiensipemegang
dan saham:
Riwayat dan prospek Tanggung jawab
kepengurusan investasi dalam manajemen kepada
manajemen perusahaan perusahaan yang dimiliki pemilik

Beberapa hal yang harus diperhatikan


dalam menyusun laporan ekuitas
pemegang saham:
Sumber riwayat ekuitas Pembatasan pembagian Batas perlindungan dan
pemegang saham dividen dan likuidasi urutan penyerapan jika
secara historis saham sewaktu-waktu rugi
PEMBEDAAN
MODAL
SETORAN
Klasifikasi ekuitas pemegang saham menjadi modal setoran dan laba ditahan
DAN sebenarnya
LABA merefleksi pembedaan atas dasar sumber.

DITAHAN
Ada beberapa komponen yang membentuk ekuitas pemegang saham yaitu:

1. Jumlah rupiah yang disetorkan oleh pemegang saham


2. Laba yang ditahan merupakan sisa laba setelah pembagian dividen
3. Jumlah rupiah yang timbul akibat apresiasi/revaluasi aset fisis tertentu
4. Jumlah rupiah donasi dari pihak nonpemegang saham
5. Sumber lainnya.
Laba ditahan pada dasarnya adalah terbentuk dari akumulasi laba yang
dipindahkan dari akun ikhtisar Laba-Rugi. Dari segi administrasi
keuangan, laba ditahan merupakan indikator daya melaba (earning
power) sehingga laba ditahan harus selalu dipisahkan dengan modal
setoran meskipun jumlahnya akhirnya ditotal untuk membentuk
ekuitas pemegang saham. Pembedaan ini juga penting secara yuridis
karena modal setoran merupakan dana dasar (basic fund) yang harus
tetap dipertahankan untuk menunjukkan perlindungan bagi pihak lain.
Dana ini hanya dapat ditarik kembali dalam likuidasi atau dalam
keadaan luar biasa lainnya. Sementara itu, laba ditahan adalah jumlah
rupiah yang secara yuridis dapat digunakan untuk pembagian dividen
JENIS-JENIS
Akun
Penambah
1. Modal Setoran
a. Modal Yuridis
EKUITAS
Ekuitas Modal yuridis timbul karena ketentuan hukum yang mengharuskan bahwa harus ada sejumlah rupiah
yang harus dipertahankan dalam rangka perlindungan terhadap pihak lain. Modal yuridis merupakan
jumlah rupiah “minimal” yang harus disetor oleh investor sehingga membentuk modal yuridis (legal
capital).

Besarnya Modal Yuridis


Modal yuridis dapat sama dengan jumlah yang dikenal dengan nama modal saham (capital stock).
Modal saham menunjuk jumlah rupiah perkalian antara cacah saham beredar dengan nilai nominal per
saham.
b. Modal Setoran Lain
Nominal saham sering dianggap bukan merupakan harga efektif saham sehingga secara akuntansi
penentuan nilai nominal saham sebenarnya tidak bermakna ekonomik. Karena tidak bermakna ekonomik,
saham dapat diterbitkan tanpa nilai nominal (no par stock). Dalam hal tertentu, nilai nominal saham lebih
merupakan alat untuk pemerataan distribusi pemilikan daripada untuk menunjukkan nilai saham itu sendiri .
2. Laba Ditahan
Laba merupakan penambahan nilai perusahaan dalam periode pencatatan. Laba yang dimaksudkan disini
adalah laba ditahan untuk meluas ekspansi perusahaan yang tidak diberikan kepada pemilik. Memang pada
akhirnya juga menjadi harta pemilik namun untuk memperbesar perusahaan laba ini tidak diberikan ke pemilik
namun dijadikan bahan atau jasa sehingga dapat memperbesar aset yang dimiliki perusahaan

Akun
1.Pengambilan Pribadi
Pengurang
Pengambilan pribadi atau prive ini merupakan pengambilan modal yang dimiliki pemilik. Dalam
pengambilan ini jika perusahaan sudah berbentuk PT harus memperoleh persetujuan dari dewan komisaris.
Ekuitas
Karena modal sangat dibutuhkan oleh perusahaan dan merupakan unsur penting dalam keberlangsungan
perusahaan.

2. Beban/Pengeluaran
Beban yaitu biaya operasi yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa.
Sebetulnya dalam laporan ekuitas tidak tercantumkan secara langsung beban dan pendapatan, tetapi laba/rugi
saja. Jika pendapatan lebih besar dari beban akan mendapatkan laba, namun jika sebaliknya maka akan
mendapatkan rugi.
Perubahan
Modal
Setoran
Tujuan utama perekayasaan akuntansi modal setoran ini adalah untuk membedakan secara
tegas antara perubahan akibat transaksi operasi dan perubahan akibat transaksi modal. Berbagai
sumber yang dapat mengubah modal setoran dengan berbagai masalah teoretisnya adalah:

a. Pemesanan saham (stock subscriptions)


b. Obligasi terkonversi atau berhak-tukar (convertible bonds)
c. Saham istimewa terkonversi atau berhak-tukar (convertible stocks)
d. Dividen saham (stock dividends)
e. Hak beli saham, opsi, dan waran (stock rights, options, dan warrant)
f. Saham treasuri (treasury stocks)
A. Pemesanan Saham
Pada (umumnya,
Stock pada Subscription
saat perseroan didirikan atau)pada saat melakukan penawaran public perdana
(initial public offering atau IPO), perusahaan telah menetapkan apa yang disebut modal dasar (authorized
capital stocks). Secara konseptual, ekuitas pemegang saham bersifat seperti kewajiban. Oleh karena itu,
jumlah rupiah saham pesanan dapat diakui sebagai modal setoran hanya apabila kedua syarat berikut
dipenuhi:

1. Jumlah rupiah yang disepakati dalam pemesanan merupakan klaim yuridis bagi perusahaan terhadap
pemesan dan tidak dapat dibatalkan.
2. Harga pemesanan tersebut akan ditagih penerbit dalam periode yang cukup pasti dan tidak terlalu lama.
B. Obligasi
Terkonversi/Berhak-tukar
Perusahaan menerbitkan obligasi dengan karakteristik bahwa obligasi tersebut dapat
ditukarkan dengan saham biasa atas kehendak pemegang obligasi dalam periode konversi
(Convertible Bonds)
tertentu. Telah dibahas sebelumnya bahwa obligasi yang demikian mengandung sifat ekuitas
dan kewajiban sehingga menimbulkan masalah apakah perlu dipisahkan jumlah rupiah yang
merepresentasi ekuitas dan yang merepresentasi kewajiban. Dalam hal ini, ada dua nilai yang
dapat digunakan sebagai basis kapitalisasi yaitu:

1. Nilai buku (book value) atau nilai bawaan (carrying value)


obligasi pada saat penukaran.
2. Harga pasar obligasi atau harga pasar saham (mana yang
paling objektif).
C. Saham Istimewa Terkonversi/Berhak
Tukar (Convertible Stocks)
Pengukuran jumlah rupiah yang harus diakui sebagai modal setoran dapat menggunakan
cara seperti pada obligasi terkonversi. Dengan pendekatan pertama, nilai nominal saham prioritas
plus porsi premium/diskon ditransfer ke modal pemegang saham dan premium/diskun modal
pemegang saham biasa. Tidak ada untung atau rugi yang diakui pada saat konversi tersebut.
Konversi ini semata-mata menandai perubahan status atau hak dua golongan pemegang saham.
Perubahan ini sering disertai penerbitan sertifikat saham biasa baru dan penarikan sertifikat saham
prioritas atau istimewa.
D. Dividen Saham
Dividen saham adalah(Stock Dividens)
distribusi dividen dalam bentuk saham yang sejenis dengan saham
yang mula-mula diterbitkan. Bila distribusi dividen saham tidak disertai dengan kapitalisasi
laba ditahan, dividen saham akan menyerupai pemecahan saham (stock split).
Pemecahan saham adalah penurunan nominal (atau nilai nyataan/stated value) per saham
dengan cara menukar tiap satu saham yang beredar dengan dua atau lebih saham baru yang
dinilai nominal per sahamnya merupakan pecahan dari nilai nominal saham semula.
1.
Karakteristi
Bagi pemegang saham dan sudut pandang kesatuan usaha,
dividen saham bukan merupakan pendapatan atau laba karena tidak
k Dividen
ada penurunan aset perusahaan atau kenaikan utang perusahaan. Hal
ini berbeda dengan dividen kas jelas merupakan pendapatan bagi
penerima karena ada transfer kemakmuran (wealth) ke pemegang
Saham
saham.
Bila dividen saham dipandang sebagai pendapatan in natura itu
karena menaikkan nilai investasi, pendapatan tersebut belum
terealisasi bila belum dijual oleh penerimanya. Investasi naik karena
dividen saham dapat dijual atau kalau tidak dijual penerima berhak
menerima dividen tunai di masa datang atas saham tersebut.
2.
Kapitalisasi
Kalau tujuan penyajian informasi modal pemegang saham adalah Atas untuk Dasar
menunjukkan modal yuridis (legal capital), kapitalisasi dividen saham haruslah
hanya sebesar nilai nominal atau nyataannya. Jumlah ini sebenarnya merupakan
jumlah minimal yang harus dikapitalisasi untuk memenuhi ketentuan yuridis.
Nilai
Nominal
Alasan pendukung kapitalisasi hanya sebesar nilai yuridis adalah bahwa
dividen saham bukan merupakan pendapatan dan mengkapitalisasi sebesar harga
pasar member terkesan bahwa dividen tersebut merupakan pendapatan yang
diinvestasi ulang ke dalam perusahaan.
3. Kapitalisasi Atas
Dasar Harga
Walaupun dividen saham berbeda dengan dividen kas, sebagai dividenSaham
keduanya dianggap sebagai distribusi
ke pemilik. Oleh karena itu, dividen saham dapat dipandang sebagai pengganti dividen kas karena dividen saham
mempunyai nilai. Harga pasar merupakan dasar yang tepat untuk menentukan kapitalisasi. Berbagai dasar pikiran
mendukung hal ini:
1. Laba ditahan pada dasarnya adalah reinvestasi dari pemegang saham tanpa tindakan pernyataan resmi.
2. Transaksi dividen saham dapat dianggap terdiri atas dua transaksi yaitu pembagian dividen kas dan
penerbitan saham baru dengan harga sebesar dividen kas tersebut.
3. Dari kaca mata perusahaan, jumlah rupiah dividen saham adalah kos kesempatan penjualan saham baru ke
pasar modal.
4. Penggunaan harga pasar (bukan hanya nilai nominal) juga mengurangi kesan keliru para pemegang saham
bahwa masih tersedia laba ditahan yang dapat didistribusi lagi baik dalam bentuk dividen saham atau kas.
5. Hak beli saham, opsi, dan waran (stock rights, options, dan warrant)
Penurunan
Modal
Setoran Berbagai sumber perubahan modal setoran yang dibahas di atas bersifat
menaikan atau menambah modal setoran. Pada umumnya lebih banyak faktor
yang bersifat menaikkan modal setoran daripada yang menurunkan modal
setoran. Alasannya adalah bahwa begitu modal disetor dan tertanam dalam
perusahaan, modal tersebut akan menjadi investasi permanen dalam perusahaan.
Kalaupun pemegang saham ingin melepaskan investasinya, pemegang saham
akan menjualnya ke pasar saham sehingga apa yang dilakukan pemegang saham
tidak mempengaruhi operasi ataupun posisi keuangan perusahaan.
Yang perlu ditekankan adalah bahwa penilaian pasar tidak menjadi alasan
kuat untuk merevisi ekuitas modal pemegang saham tanpa adanya transaksi
modal.
Perubaha
n Laba
Ditahan
Jika pemisahan antara transaksi modal dan transaksi operasi harus tetap
dipertahankan, hanya terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi besarnya
laba ditahan yaitu laba atau rugi periodic dan pembagian dividen. Laba yang
dipindahkan dari laba akun laba – rugi (income summary) adalah laba yang
pindahkan dari akun selisih seluruh elemen transaksi operasi dalam arti luas
disebut laba komprehensif.
Transaksi lain yang dapat mempengaruhi laba yang ditahan adalah
transaksi yang tergolong dalam transaksi modal seperti yang diuraikan di atas.
a. Penyesuaian perioda lalu
Penyesuaian ini adalah perlakuan terhadap suatu jumlah rupiah yang
mempengaruhi operasi periode masa lalu bukan sebagai pengurang atau penambah
perhitungan laba tahun sekarang. Tetapi sebagai penyesuaian terhadap laba ditahan
awal periode sekarang. Perlakuan semacam ini dimaksudkan untuk menjadikan laba
ditahan awal periode sekarang menunjukkan saldo yang semestinya seandainya jumlah
rupiah tersebut telah diakui dalam periode yang lalu.
b. Koreksi Kesalahan
Sistem akuntansi biasanya sudah cukup cermat sehingga kesalahan dalam
pencatatan akan segera dapat dideteksi dan dapat segera dilakukan koreksi.
c. Perubahan Akuntansi
Karena alasan tertentu suatu perusahaan mungkin melakukan kebijakan yang
mempunyai pengaruh terhadap konsistensi dalam proses akuntansi dan pelaporan
keuangan yang disebut dengan perubahan akuntansi.
d. Menguasai Reorganisasi
Kuasi reorganisasi biasanya dilakukan jika terjadi suatu defisit.
Penyajian Urut
Modal an
Urutan penyajian kewajiban dan modal pemegang saham

kondisi perusahaan mengalami defisit dan dalamMen


dalam neraca menggambarkan urutan perlindungan dalam

Pemegang
perusahaan dilikuidasi.
kondisi

erim
Uruta
Saham a
n a. Pendapatan Kotor a. Karyawan dan pemerintah.

Penyer b. Laba Bersih Dist b.Kreditor berjaminan.

apan c. Laba Ditahan ribu c. Kreditor tak berjaminan.

Rugi d. Premium Modal Saham si d. Pemegang saham prioritas.

e. Modal saham Aset e. Pemegang saham biasa


Teori ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang TEOR
digunakan dalam akuntansi berkaitan dengan penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Teori ini membahas pihak yang
dianggap paling dominan dan menjadi sudut pandang dalam
I
pelaporan keuangan.
EKUI
a. Teori Propietary b. Teori Dana
TAS
Teori ini memusatkan perhatiannya kepada pemilik. Teori dana berdasarkan pada persamaan
Persamaan akuntansi yang digunakan adalah : Aktiva- akuntansi sebagai berikut : Aktiva = Restriksi
hutang = modal. Teori proprietary sangat cocok Aktiva Konsep teori dana banyak digunakan di
diterapkan untuk organisasi perusahaan perseorangan sektor pemerintahan dan lembaga nirlaba. Di
dan firma oleh karena dalam bentuk organisasi ini ada dalam pemerintahan dana yang umumnya
hubungan personal antara manajemen dengan digunakan meliputi dana umum , dana
pemilik. pendapatan khusus, dana proyek, dan dana
pelunasan hutang jangka panjang.
c. Teori Ekuitas Residual William Paton ( 1962 )
Menyatakan bahwa ekuitas residual merupakan salah satu jenis ekuitas dalam kerangka teori entitas.
Pemegang saham memiliki ekuitas di perusahaan seperti pemegang ekuitas lainnya, tetapi pemegang
saham tidak dianggap sebagai pemilik. Dalam pandangan ini persamaan akuntansinya menjadi : Aktiva
– Ekuitas khusus = Ekuitas Residual

d. Teori Enterprise
Dalam teori entreprise, perusahaan dipandang sebagai lembaga sosial
yang dioperasikan dalam rangka memberikan manfaat bagi banyak pihak
yang berkepentingan. Konsep ini cocok diterapkan skala besar dan
modern dan memiliki kewajiban untuk mempertimbangkan pengaruh dari
tindakannya kepada beberapa kelompok dan masyarakat secara
keseluruhan. Konsep income yang paling relevan dengan teori enterprise
adalah laporan keuangan nilai tambah yaitu laporan keuangan yang
menunjukkan kontribusi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan didalam menghasilkan nilai tambah perusahaan.
Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada teori
proprietary. Transaksi / kejadian yang dicatat dan dipertanggungjawabkan
adalah transaksi yang melibatkan perusahaan. Perusahaan dianggap bertindak
E. Teori
Entitas
atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik. Persamaan
akuntansinya : Aktiva = Hutang + Modal atau Aktiva = Modal (Hutang + Modal
Pemilik)
Teori entitas cocok diterapkan untuk organisasi yang berbentuk perseroan
terbatas, tetapi juga relevan untuk perusahaan lain yang memiliki eksistensi
yang terpisah dari individu pemilik. Ada dua versi teori entittas, yaitu:
(Kesatua
a. Versi Tradisional.
Menurut pandangan tradisional, perusahaan beroperasi untuk pemegang n Usaha)
ekuitas yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan
demikian, perusahaan harus melaporkan status investasi dan konsekuensi
investasi yang dilakukan pemilik.
b. Versi Baru
Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya
sendiri dan berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri.
Melihat pemegang ekuitas sebagai pihak di luar perusahaan.
AN
KS!
! ANY
QUESTION??
KELOMPOK 4
ALTERNATIVE RESOURCES

Anda mungkin juga menyukai