Kewajiban, dan
Ekuitas
Teori Akuntansi
Kelompok 4
OUR TEAM
1. 2. 3. 4.
TASLIMATUN NAJAH ELSA WIDIANI FAJAR FAISOL DESI SETIA NINGSIH
5. 6. 7. 8.
FARAH RISTANA HAIFA CITRA KHOIRIYAH TSANY FAUZTINA ANGELA VALERIA P K
IHTIARI
(C1C020018) (C1C020052) (C1C020106)
(C1C020046)
01
ASET
TEOR
Teori elemen statemen keuangan tidak terbatas pada
penalaran tentang definisi, tetapi meliputi pula penalaran tentang
pengukuran, penilaian, pengakun, penyajian, dan pengungkapan.
Penalaran ini menjadi dasar dalam pemilihan kebijakan baik pada
I
tingkat perekayasaan maupun penetapan standar.
01 02
Menurut FASB (Financial Menurut IAI (Ikatan
Accounting Standards Board) Akuntansi Indonesia)
03 04
Menurut AASB (Australian Menurut APB dan IJIRI
Accounting Standard Board) (Accounting Principles Board)
ASET
APB juga membedakan aset
menjadi yang digolongkan sebagai
sumber ekonomik sebagai berikut
PRODUK YANG
SUMBER MERUPAKAN UANG
PRODUKTIF KESELURUHAN
KESATUAN USAHA
FSAB mengajukan dua hal yang harus dipetimbangkan dalam menilai apakah pada
saat tertentu suatu pos atau objek masih dapat disebut sebagai aset, yaitu :
1. Apakah suatu pos yang dikuasai oleh suatu kesatuan usaha pada mulanya mengandung
manfaat ekonomik masa datang.
2. Apakah semua atau sebagian manfaat ekonomik tersebut masih tetap ada pada saat
penilaian.
UTAMA 2. Dikuasai atau
dikendalikan entitas
ASET Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos :
Bila pemilikan menjadi kriteria aset, maka akan banyak pos yang tidak masuk sebagai
aset sehingga tidak dapat dilaporkan dalam neraca. Dengan kata lain, pemilikan sebagai
kriteria akan mengakibatkan banyak pos dilaporkan di luar neraca. Oleh karena itu konsep
penguasaan lebih penting daripada konsep kepemilikan. Most mengemukakan bahwa
penguasaan atau kendali terhadap suatu objek dapat diperoleh dengan cara :
● Pembelian ● Penjualan
● Pemberian ● Lain – lain seperti pertukaran, peminjaman,
● Penemuan penjaminan, pengkonsignaan, dan berbagai transaksi
● Perjanjian komersial yang diakui hukum atau kebiasaan bisnis.
● Produksi / transformasi
UTAMA 0
Timbul akibat transaksi
ASET masa lalu
3.
Syarat utama untuk mengakui aset, karena kekayaan
tidak bisa langsung dikatakan sebagai aset. Aset harus
timbul akibat transaksi atau kejadian masa lalu, kriteria ini
untuk memenuhi definisi tetapi bukan kriteria untuk
pengakuan. Jadi, manfaat ekonomik dan penguasan atau
hak atas manfaat saja tidak cukup untuk memasukkan
suatu objek ke dalam aset kesatuan usaha untuk
dilaporkan melalui statemen keuangan.
KARAKT FASB menyebutkan
karakteristik pendukung:
ERISTIK
PENDUKU
NG
Melibatkan kos (acquired Berwujud (tangible) Tertukarkan
at a cost) (exchangable)
pengertian tujuan
Penilaian adalah penentuan jumlah merepresentasikan atribut pos-pos
rupiah yang harus dilekatkan pada aset yang berpaut dengan tujuan
suatu pos aset pada saat akan pelaporan keuangan dengan
dilaporkan atau disajikan dalam menggunakan dasar penilaian yang
statemen keuangan pada periode
sesuai.
tertentu
PENILAIAN BERDASARKAN
NILAI MASUKAN DAN NILAI
KELUARAN
03 04
Aset diklasifikasi menjadi aset Kebijakan akuntansi yang
lancar dan tetap. berkaitan dengan pos-pos tertentu
harus diungkapkan (misalnya
metoda depresiasi aset dan dasar
penilaian sediaan barang).
02
KEWAJIBA
N
Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang
yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu
kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau
menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masa
datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu
Keharusaal
menimbulkan kewajiban bagi perusahaan
didalamnya kewajiban suatu entitas semata-mata karena panggilan etis atau
dinyatakan secara eksplisit atau implisit moral daripada karena peraturan hukum
dan mengikat
n Keharusan
atau praktik bisnis yang sehat
Konstrukt
keharusan yang timbul akibat kebijakan
Bergantung/
if
entitas dalam rangka menjalankan dan
memajukan usahanya untuk memenuhi apa
Bersyarat
keharusan yang pemenuhannya tidak
pasti karena bergantung pada kejadian
yang disebut praktik usaha yang baik atau masa datang atau terpenuhinya syarat-
etika bisnis dan bukan memenuhi syarat tertentu di masa datang
kewajiban yuridis.
Karakteristik Pendukung
Kewajiban
1. Melibatkan 2. Identitas
pembayaran
Keharusan membayar kas pada waktu
dan jumlah rupiah tertentu di masa
terbayar jelas
Untuk menjadi kewajiban di akhir tahun,
pada saat itu identitas terbayar tidak harus
kas
datang merupakan petunjuk yang kuat
atau jelas mengenai adanya kewajiban
diketahui. Jadi yang penting bahwa
keharusan sekarang pengorbanan sumber
ekonomik dimasa datang telah ada dan
bukan siapa yang harus dilunasi atau
dibayar.
3. Berkekuatan hukum
atau dapat dipaksakan
secara
Adanya hukum
daya paksa yuridis hanya menunjukkan
bahwa kewajiban tersebut memang ada dan dapat
dibuktikan secara yuridis material
Pengakuan, Pengukuran,
dan
Kondisi Penilaian
mengakui
kewajiban
1.
1.
Pengak
Ketersediaan dasar hukum : Faktur pembelian (invoice) dan
tanda penerimaan barang (receiving report)
pengertian
2. Keterterapan konsep dasar konservatisme: Implikasi
uan
dianutnya konsep konservatisme adalah rugi dapat segera diakui
tetap tidak demikian dengan untung.
Kewajiban diakui pada saat
keharusan yang telah 3. Ketentuan substansi ekonomik transaksi: Kewajiban dapat
mengikat akibat transaksi atau bahkan harus diakui kalau secara substantif sewa guna
yang sebelumnya terjadi
4. Keterukuran nilai kewajiban: Keterukuran merupakan salah
satu untuk mencapai keterandalan informasi
Hendriksen dan Van Breda
menunjukan saat-saat mengakui
kewajiban
4.
5.
Makna Harga Efektif Obligasi
Diskon Obligasi
Premium Obligasi
UTANG TERKONVERSI
Aset dan kewajiban finansial merupakan pos-pos statemen keuangan sebagai
konsekuensi adanya instrumen finansial. Utang terkonversi (convertible debt) merupakan
salah satu instrumen finansial tersebut. Karakteristik obligasi konversi menimbulkan
masalah akuntansi pada saat pengakuan, pengkonversian, dan pelunasan.
PEMBEBASAN SUBSTANTIF
Pembebasan substantif adalah suatu keadaan yang dicapai pada saat debitor telah
menempatkan kas atau aset lainnya ke perwalian yang ditujukan semata-mata untuk
pelunasan utang tertentu (dan tidak dapat ditarik kembali) dan pada saat itu dapat
dipastikan bahwa debitor tidak lagi harus melakukan pembayaran karena dana yang
terkumpul dan aliran kas dari aset tersebut cukup untuk menutup pokok pinjaman dan
bunga. Masalah teoritis dalam hal pembebasan substantif adalah apakah pada saat
terjadi pembebasan substantif perusahaan dapat mengawaakui kewajiban.
Dalam standar tersebut FASB menegaskan bahwa pada saat terjadi pembebasan
substantif, kewajiban tidak dapat dihapus karena kejadian tersebut tidak memenuhi
karakteristik atau kriteria kritis sebagaimana yang tercantum dalam standar.
PENYAJIAN
Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca berdasarkan urutan kelancarannya
sejalan dengan aset. PSAK No. 1 menggariskan bahwa aset lancar disajikan
menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh
tempo. PSAK No. 1 menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak memenuhi
kriteria sebagai kewajiban jangka pendek diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
panjang.
?
Ekuitas terletak pada kanan tanda sama dengan, hal ini berarti jika ekuitas
pemilik bertambah maka masuk sisi kredit pada posting ayat jurnal.
Dalam teori akuntansi ekuitas adalah hal residual atas aset perusahaan
setelah dikurangi semua kewajiban.
Di laporan keuangan sendiri ada sebuah draf laporan perubahan ekuitas pemilik yang merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari rentetan laporan keuangan yang harus dilaporkan dalam setiap
periode pencatatan perusahaan. Secara sintatik, ekuitas adalah hak residual atas asset perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban. Secara semantik dan dari sudut pandang kesatuan usaha, ekuitas adalah utang
kepada pemilik.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) atau PSAK (2002) pasal 49, ekuitas adalah hak residual atas
aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Ekuitas didefinisikan sebagai hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban. Ini berarti
ekuitas bukan pengorbanan sumber ekonomik masa datang. Ekuitas ini didefinisi atas dasar asset dan
kewajiban, nilai ekuitas juga bergantung pada bagaimana asset dan kewajiban diukur.
Godfrey, Hodgson, dan Holmes (1997) membedakan ekuitas dan kewajiban atas dasar kriteria berikut:
Ekuitas pemegang
saham diklasifikasi atas
dasar dua komponen
penting, yaitu modal
setoran dan laba ditahan
(terdiri dari laporan laba
rugi, penyesuaian periode
sebelumnya, dan
deviden)
Tujuan adanya
laporan ekuitas
Efisiensipemegang
dan saham:
Riwayat dan prospek Tanggung jawab
kepengurusan investasi dalam manajemen kepada
manajemen perusahaan perusahaan yang dimiliki pemilik
DITAHAN
Ada beberapa komponen yang membentuk ekuitas pemegang saham yaitu:
Akun
1.Pengambilan Pribadi
Pengurang
Pengambilan pribadi atau prive ini merupakan pengambilan modal yang dimiliki pemilik. Dalam
pengambilan ini jika perusahaan sudah berbentuk PT harus memperoleh persetujuan dari dewan komisaris.
Ekuitas
Karena modal sangat dibutuhkan oleh perusahaan dan merupakan unsur penting dalam keberlangsungan
perusahaan.
2. Beban/Pengeluaran
Beban yaitu biaya operasi yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa.
Sebetulnya dalam laporan ekuitas tidak tercantumkan secara langsung beban dan pendapatan, tetapi laba/rugi
saja. Jika pendapatan lebih besar dari beban akan mendapatkan laba, namun jika sebaliknya maka akan
mendapatkan rugi.
Perubahan
Modal
Setoran
Tujuan utama perekayasaan akuntansi modal setoran ini adalah untuk membedakan secara
tegas antara perubahan akibat transaksi operasi dan perubahan akibat transaksi modal. Berbagai
sumber yang dapat mengubah modal setoran dengan berbagai masalah teoretisnya adalah:
1. Jumlah rupiah yang disepakati dalam pemesanan merupakan klaim yuridis bagi perusahaan terhadap
pemesan dan tidak dapat dibatalkan.
2. Harga pemesanan tersebut akan ditagih penerbit dalam periode yang cukup pasti dan tidak terlalu lama.
B. Obligasi
Terkonversi/Berhak-tukar
Perusahaan menerbitkan obligasi dengan karakteristik bahwa obligasi tersebut dapat
ditukarkan dengan saham biasa atas kehendak pemegang obligasi dalam periode konversi
(Convertible Bonds)
tertentu. Telah dibahas sebelumnya bahwa obligasi yang demikian mengandung sifat ekuitas
dan kewajiban sehingga menimbulkan masalah apakah perlu dipisahkan jumlah rupiah yang
merepresentasi ekuitas dan yang merepresentasi kewajiban. Dalam hal ini, ada dua nilai yang
dapat digunakan sebagai basis kapitalisasi yaitu:
Pemegang
perusahaan dilikuidasi.
kondisi
erim
Uruta
Saham a
n a. Pendapatan Kotor a. Karyawan dan pemerintah.
d. Teori Enterprise
Dalam teori entreprise, perusahaan dipandang sebagai lembaga sosial
yang dioperasikan dalam rangka memberikan manfaat bagi banyak pihak
yang berkepentingan. Konsep ini cocok diterapkan skala besar dan
modern dan memiliki kewajiban untuk mempertimbangkan pengaruh dari
tindakannya kepada beberapa kelompok dan masyarakat secara
keseluruhan. Konsep income yang paling relevan dengan teori enterprise
adalah laporan keuangan nilai tambah yaitu laporan keuangan yang
menunjukkan kontribusi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan didalam menghasilkan nilai tambah perusahaan.
Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada teori
proprietary. Transaksi / kejadian yang dicatat dan dipertanggungjawabkan
adalah transaksi yang melibatkan perusahaan. Perusahaan dianggap bertindak
E. Teori
Entitas
atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik. Persamaan
akuntansinya : Aktiva = Hutang + Modal atau Aktiva = Modal (Hutang + Modal
Pemilik)
Teori entitas cocok diterapkan untuk organisasi yang berbentuk perseroan
terbatas, tetapi juga relevan untuk perusahaan lain yang memiliki eksistensi
yang terpisah dari individu pemilik. Ada dua versi teori entittas, yaitu:
(Kesatua
a. Versi Tradisional.
Menurut pandangan tradisional, perusahaan beroperasi untuk pemegang n Usaha)
ekuitas yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan
demikian, perusahaan harus melaporkan status investasi dan konsekuensi
investasi yang dilakukan pemilik.
b. Versi Baru
Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya
sendiri dan berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri.
Melihat pemegang ekuitas sebagai pihak di luar perusahaan.
AN
KS!
! ANY
QUESTION??
KELOMPOK 4
ALTERNATIVE RESOURCES