Anda di halaman 1dari 11

TEORI AKUNTANSI

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI


BAGIAN II

Disusun oleh

Catelya Chasmar 041611333233


Chairunisa Ghasany P 041611333242
Puspita Ramadhani 041611333244
Andi Ramasoraja H 041611333246
Tania Setyara Tolisa 041611333252
Febrina Rizkika H.A.S. 041611333261

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Program Studi Akuntansi
Universitas Airlangga
2019
1. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN (SFAC. 5)
Secara garis besar, tujuan dari SFAC No 5 adalah menentukan kriteria pengakuan
yang fundamental dan panduan tentang informasi apa yang seharusnya dan kapan
informasi tersebut dimasukkan ke dalam LK. Selain itu SFAC No 5 juga membicarakan
masalah-masalah pengukuran yang berhubungan dengan pengakuan.
Pengakuan (recognition) adalah proses pencatatan atau pemasukan sebuah item
(butir) di dalam Laporan Keuangan sebuah entitas sebagai aset, kewajiban, pendapatan,
biaya, atau yang sejenis dengannya melalui penggambaran dalam bentuk kata dan angka
Tidak semua informasi bisa dimasukkan ke dalam laporan keuangan sebagian lain lebih
baik disampaikan di catatan atas laporan keuangan atau Informasi pendukung lain, atau
juga media lain dalam pelaporan keuangan.
Kriteria pengakuan pokok : Suatu pos dan informasi mengenai pos tersebut harus
memenuhi empat kriteria pengakuan pokok untuk dapat diakui dan harus diakui ketika
kriteria dipenuhi, subyek terhadap kendala biaya-manfaat dan batas materialitas.
1. Definitions. Pos memenuhi definisi sebuah elemen laporan keuangan. Untuk
diakui dalam laporan keuangan, sumberdaya harus memenuhi definisi aset,
dan “keharusan” harus memenuhidefinisi kewajiban. Perubahan ekuitas harus
memenuhi definisi pendapatan, biaya, laba, atau rugi.
2. Measurability. Pos mempunyai atribut relevan yang dapat diukur dengan
cukup andal. Aset, kewajiban, atau perubahan ekuitas harus mempunyai
atribut relevan yang dapat dikuantifikasi dalam unit moneter dengan cukup
andal. Keterukuran harus dipertimbangkan secara bersamaan dengan relevansi
dan keterandalan. Pos-pos yang sekarang disajikan dalam laporan keuangan
diukur dengan berbagai atribut, tergantung pada sifat suatu pos dan keandalan
atribut yang diukur.
Kerangka kerja konseptual FASB telah memberikan pedoman (arahan) yang
jelas dalam menentukan informasiapa yang seharusnya masuk dalam Laporan
Keuangan. Kerangka kerja ini terdiri dari konsep-konsep yang akan dipakai untuk
mengimplementasikan tujuan pendapatan keuangan. Konsep-konsep tersebut meliputi
kriteria pengakuan, pengukuran, dan pelaporan. Konsep-konsep ini akan menjelaskan
bagaimana unsur-unsur laporan keuangan harus diakui, diukur dan di laporkan oleh
perusahaan. Sebagian besar konsep ini telah di rumuskan oleh FASB dalam SFAC
nomor 5 yang menyebutkan bahwa item-item dalam laporan keuangan harus dapat
diukur dalam satuan unit moneter (satuan mata uang) agar dapat diakui. Untuk item-
item yang memenuhi definisi usnur laporan keuangan, akan tetapi tidak dapat diukur,
namun besar kemungkinannya untuk terjadi, maka item-iem tersebut seharusya tidak
dicatat (tidak ada pengakuan) sampai item-item tersebut dapat dikuantifikasi (diukur).
Pengukuran adalah penentuan nilai moneter yang dijadikan sebagi tolok ukur dan
memiliki tingkat keyakinan yang tinggi. Terdapat 5 atribut pengukuran:
1. Historical cost
Menyajikan nilai jumlah kas/setaranya yg diperlukan utk memperoleh aset. Atribut
paling objektif namun kurang relevan terutama thd perubahan nilai uang akibat
inflasi.
Contoh: item yang diukur dengan biaya historis adaah tanah, bangunan, dll
2. Current cost/replacement cost
Menyajikan sebagian nilai persediaan, yaitu jumlah kas/setaranya yang diperlukan
utntuk memperoleh persediaan yg sama pada saat sekarang. Cukup objektif,
realibitity dan relevance nya tinggi.
Contoh : beberapa persediaan yang mengalami penurunan nilai sejak di peroleh
3. Current market value
Jumlah kas/setara kas yg dpt diperoleh bila aset dijual/dilikuidasi. Memiliki
relevansi dan reliabilitas yg tinggi asal pasar dapat menampung penjualan/likuidasi
tersebut.
4. Net realizable (settlement) value
Jumlah kas/setara kas yg diharapkan dapat diterima saat jatuh tempo piutang jgka
pendek dan persediaan dikurangi dengan biaya utk mendapatkannya. Ciri relevance
lebih menonjol dari reliability. Namun sulit untuk menentukan akurasi estimasi
waktu, jumlah uang yg diterima/dikeluarkan, dan estimasi tingkat diskontonya.
Contoh: nilai selisih piutang yang merupakan nilai piutang yang kemungkinan besar
dapat ditagih atau dikonversi menjadi kas
5. Present (or discounted) value of future cash flows
Jumlah nilai uang sekarang utk jumlah uang yg akan diterima di masa yg akan dtg
dari piutang jgka panjang dikurangi nilai sekarang dari uang yg akan dikeluarkan
dlm rangka mmperoleh uang yg akn diterima tsb
Contoh: piutang wesel jangka panjang, utang obligasi, utang wesel jangka panjang,
dll
2. ELEMEN - ELEMEN LAPORAN KEUANGAN (SFAC. 6)
Pernyataan Konsep Akuntansi Keuangan ini adalah salah satu dari serangkaian
publikasi dalam kerangka konseptual Dewan untuk akuntansi keuangan dan pelaporan.
Statistik dalam seri ini dimaksudkan untuk menetapkan tujuan dan dana yang akan menjadi
dasar untuk pengembangan standar akuntansi dan pelaporan keuangan.
Entri fundam adalah konsep dasar akuntansi keuangan — konsep yang memandu
pemilihan transaksi, peristiwa, dan keadaan yang harus dipertanggungjawabkan; pengakuan
dan pengukuran mereka; dan cara menjumlahkan dan mengkomunikasikannya kepada pihak
yang berkepentingan.
INTRODUCTION
Scope and Content of Statement
● Laporan ini menetapkan 10 elemen laporan keuangan: 7 elemen laporan
keuangan dari kedua perusahaan bisnis dan organisasi nirlaba — aset,
liabilitas, ekuitas (perusahaan bisnis) atau aset bersih (tidak-untuk- organisasi
laba), pendapatan, pengeluaran, keuntungan, dan kerugian — dan 3 elemen
laporan keuangan perusahaan bisnis saja — investasi oleh pemilik, distribusi
kepada pemilik, dan pendapatan komprehensif. Ini juga mendefinisikan tiga
kelas aset bersih organisasi nirlaba dan perubahan kelas-kelas tersebut selama
periode - perubahan aset bersih yang dibatasi secara permanen, perubahan
dalam aset bersih yang dibatasi sementara, dan perubahan dalam aset bersih
yang tidak dibatasi.
● Pernyataan ini menggantikan Pernyataan Konsep FASB No. 3, Unsur-unsur
Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis, memperluas definisi Pernyataan itu ke
organisasi nirlaba. Ini mengkonfirmasikan kesimpulan dalam paragraf 2
Konsep Pernyataan 3 bahwa (a) aset dan kewajiban adalah sama untuk semua
organisasi dan dapat didefinisikan sama dengan bisnis atau organisasi nirlaba,
(b) definisi ekuitas ( aset bersih), pendapatan, pengeluaran, keuntungan, dan
kerugian sesuai dengan bisnis dan organisasi nirlaba, dan (c) organisasi nirlaba
tidak memerlukan elemen seperti investasi oleh pemilik, distribusi kepada
pemilik, dan pendapatan komprehensif.
Dalam SFAC no.6, FASB mendefinisikan 10 unsur Laporang Keuangan yang
berhubungan langsung dengan posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan. Unsur-unsur
inilah yang nantinya akan membentuk struktur sebuah laporan keuangan. FASB
mengklasifikasikanunsur-unsur laporan keuangan tersebut ke dalam dua kelompok.
Kelompo pertama mencakup tiga unsur, yakni aktiva, kewajiban dan ekuitas. Krlompok
pertama ini menggambarkan jumlah sumber daya yang dimiliki perusahaan dan besarnya
klaim atau tuntutan kreditor maupun pemiliki modal terhadap sumber daya tersebut pada
waktu tertentu.
Adapaun kelompok dua mencakup tujuh unsur, yakni investasi oleh pemilik,
distribusi kepada pemilik, laba komprehensif, pendapatan, beban, keuntungan, dan
kerugian. Kelompok kedua ini menggambarkan transaksi dan peristiwa ekonomi yang
mempengaruhi kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu.
Berikut adalah definisi masing-masing sepuluh unsur laporan keuangan
sebagaimana telah dirumuskan dalam SFAC no.6:
1. Aktiva : manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang
diperoleh atau dikendalikan oleh entitas sebagai hasil dari transaksi atau
peristiwa di masa lalu.
2. Kewajiban : pengorbanan atas manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di
masa depan, yang timbul dari kewajiban entitas pada saat ini, untuk
menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lainnya di masa
depan sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu.
3. Ekuitas : kepemilikan atau kepentingan residu dalam ektiva entitas, yang
masih tersisa setelah dikurangi dengan kewajibannya.
4. Investasi oleh pemilik : kenaikan ekuitas (aktiva bersih) entitas yang
dihasilkan dari penyerahan sesuatu yang bernilai oleh entitas lain untuk
memperoleh atau meningkatkan bagian kepemilikannya. Aktiva adalah bentuk
yang paling umum diterima sebagai investasi oleh pemilik, tetapi investasi
yang diterima dari entitas lain ini bias juga meliputi jasa atau sebaliknya dalam
bentuk pemenuhan atau konversi kewajiban entitas.
5. Distribusi kepada pemilik : penurunan ekuitas (aktiva bersih) entitas yang
disebabkan oleh penyerahan aktiva, jasa, atau terjadinya kewajibab entitas
kepada pemilik. Ditribusi kepada pemilik ini akan menurunkan bagian
kepemilikan (modal) entitas.
6. Laba komprehensif : perubahan dalam ekuitas entitas sepanjang suatu
periode sebagai akibat dari transaksi dan peristiwa serta keadaan-keadaan
lainnya yang bukan bersumber dari pemilik. Ini meliputi seluruh perubahan
dalam ekuitas yang terjadi sepanjang suatu periode, tidak termasuk perubahan
yang diakibatkan oleh investasi pemilik dan distribusi kepada pemilik.
7. Pendapatan : arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya atas aktiva atau
penyelesaian kewajiban entitas (atau kombinasi dari keduannya) dari
pengiriman barang, pemberian jasa, atau aktivas lainnya yang merupakan
operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
8. Beban : arus keluar aktiva atau penggunaan lainnya atas aktiva atau terjadinya
(munculnya) kewajiban entitas (atau kombinasi dari keduanya) yang
disebabkan oleh pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa, tau
aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi sentral
perusahaan.
9. Keuntungan : kenaikan dalam ekuitas (aktiva bersih) entitas yang ditimbulkan
oleh transaksi feriferal (transaksi di luar operasi utama atau operasi sentral
perusahaan) atau transaksi insidental (transaksi yang kejadiannya jarang) dan
dari seluruh transaksi lainnya serta peristiwa maupun keadaan lainnya yang
memengaruhi entitas, tidak termasuk yang berasal dari pendapatan atau
investasi oleh pemilik.
10. Kerugian : penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) entitas yang ditimbulkan
oleh transaksi feriferal (transaksi di luar operasi utama atau operasi sentral
perusahaan) atau transaksi insidental (transaksi yang kejadiannya jarang) dan
dari seluruh transaksi lainnya serta peristiwa maupun keadaan-keadaan lainnya
yang memengaruhi entitas, tidak termasuk yang berasal dari beban atau
distribusi kepada pemilik.
Unsur-unsur dari pelaporan keuangan adalah suatu hubungan kelompok
dengan suatu kenyataan dasar, pada aktiva, kewajiban dan unsur lainnya yang
berhubungan dengan ukuran kinerja dalam suatu keadaan. Suatu pelaporan
disajikan arus dana selama suatu periode boleh termasuk kategori dari dana-dana
oleh operasi, pinjaman, penggunaan harta, cadangan, penjualan aktiva dan lainnya.

3. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI (GABUNGAN SEMUA SFAC)


❏ SFAC No.7 Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting
Measurement (Penggunaan informasi aliran kas dan nilai sekarang dalam
pengukuran akuntansi)

Statement No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik daripada isu
konseptual yang lebih luas, karena itu statement ini dapat dilihat sebagai bagian dari
Statement No. 5. SFAC No. 7 digunakan pada situasi dimana current market value
tidak tersedia sehingga harus menggunakan estimasi aliran kas di masa mendatang.
Present Value Measurement
Poin penting mengenai pengukuran asset adalah pengukuran present value
yang digunakan untuk mensimulasi fair value. Discount rate harus meliputi risiko dan
ketidakpastian yang merefleksikan pengukuran pasar terhadap nilai asset. Jika asset
tertentu memiliki beberapa kemungkinan aliran kas dalam beberapa tahun, maka
aliran kas yang diekspektasi harus menentukan probabilitas aliran kas individu
tertimbang.
Liability Measurement
Poin penting dalam pengukuran liabilitas adalah discount rate harus diikutkan
dalam perhitungan credit standing perusahaan.
Pengukuran asset dan liabilitas sesuai ketentuan SFAC No. 7 dinilai tidak
konsisten. Sebuah asset dapat dipandang dan dinilai secara terpisah dari entitas
perusahaan, tapi pada saat mengukur liabilitas tidak dapat demikian.

Kerangka Konseptual berdasarkan Statement of Financial Accountin Concepts

PSAK IFRS

Level 1: Tujuan Laporan Keuangan

Memberikan informasi yang berkaitan Memberikan informasi tentang laporan suatu


dengan posisi keuangan, prestasi entitas yang berguna bagi stakeholder untuk
perusahaan, serta perubahan posisi membuat keputusan dalam kapasitasnya
keuangan perusahaan yang berguna bagi sebagai penyedia modal.
stakeholder dalam pengambilan
keputusan ekonomi.

Level 2: Karakteristik Kualitatif


a. Understandability a. Fundamental
informasi yang diberikan singkat dan 1. Relevan : informasi yang diberikan
jelas berguna untuk pengambilan keputusan,
b. Relevan, dipengaruhi oleh kualitas
ð predictive : memprediksi kinerja di
predictive value, feedback value,
masa depan
dan timeliness
c. Reliability ð confirmatory : mengevaluasi
1. penyajian yang jujur dan wajar kinerja perusahaan saat ini dan tahun
(faithful representation) sebelumnya
2. substansi mengungguli bentuk 2. Faithful : informasinya dapat
dipercaya dan berdasarkan kenyataan,
3. netralitas
ð completeness : semua informasi yang
4. pertimbangan sehat dan
dibutuhkan tersedia
pengungkapan
ð neutrality : informasi yang diberikan
tidak berpihak
ð free from error : informasinya lebih
akurat dengan tingkat eror yang
rendah
3. Enhancing : pembeda antara informasi
yang berguna dan tidak
ð comparability : dapat dibandingan
dengan perusahaan lain di periode
yang sama atau dibandingkan di
perusahaan yang sama namun
periodenya berbeda
ð verifiability : dapat dilakukan cross
check dan ada bukti dari transaksi yang
sudah dibukukan
ð timelines : informasi tersedia saat
pengambilan keputusan
ð understandability : informasi yang
diberikan singkat dan jelas

Level 3 : Elemen LK
1. Aset : sumberdaya yang dikendalikan entitas akibat transaksi masa lalu dan ada
manfaat untuk perusahaan
2. Liabilitas : kewajiban yang muncul akibat transaksi di masa lalu dan dibutuhkan
pengeluaran kas untuk menyelesaikan kewajiban tersebut
3. Ekuitas : sisa dari aset setelah dikurangi dengan liablitas
4. Income : kenaikan manfaat ekonomi yang berasal dari kenaikan aset atau
penurunan liabilitas yang menaikkan ekuitas dan bukan dari investor
5. Expense : penurunan manfaat ekonomi yang dihasilkan dari penurunan
aset/liabilitas yang dapat menghasilkan penurunan ekuitas namun tidak disebabkan
oleh pembayaran dividen

Level 3 : Asumsi

1. Accrual basic: mengakui transaksi 1. accrual basic


walau belum ada uangnya yang 2. going concern
menimbulkan hak dan kewajiban 3. economic entity : pemisahan
2. Going concern: sekali perusahaan aktivitas antara perusahaan dengan
didirikan akan berlangsung selama- pemilik
lamanya 4. monetary unit : uang adalah
denominator umum dari aktivitas
ekonomi, nominal yang digunakan
distandarkan
5. periodity : laporan dibuat periodik
minimal setahun sekali agar dapat
diketahui performa perusahaan dan
dievaluasi

Level 3
Pengakuan Priciple of accounting :
1. kemungkinan ada manfaat 1. measurement : pengukuran sebagai
ekonomi yang mengalir dari pos reaksi dari historical cots
tersebut 2. revenue recognition : pendapatan
diakui jika ada keuntungan ekonomi di
2. pos tersebut mempunyai nilai/biaya
masa depan
yang dapat diukur dengan andal
3. expense recognition : beban diakui
ketika jasa/produk dikontribusikan
untuk pendapatan
4. full disclosure : informasi tambahan
cukup penting untuk memengaruhi
judgment dan keputusan

Pengukuran Constraint / keterbatasan


1. Biaya historis : aktiva dicatat 1. cost : biaya penyedia informasi harus
sebesar pengeluaran kas yang dipertimbangkan dengan manfaat yang
dibayar atau sebesar nilai wajar didapat
dari imbalan yang diberikan untuk 2. materiality : menekankan pada
memperoleh aktiva tersebut pada dampak item pada operasi keuangan
saat perolehan. perusahaan secara menyeluruh
2. Biaya terkini : aktiva dinilai
dalam jumlah kas yang dibayar
atau sebesar nilai wajar dari
imbalan yang diberikan untuk
memperoleh aktiva tersebut pada
saat sekarang
3. Nilai realisasi : aktiva dinyatakan
dalam jumlah kas yang dapat
diperoleh sekarang dengan menjual
aktiva dalam pelepasan normal
4. Nilai sekarang : aktiva dinyatakan
sebesar arus kas masuk bersih di
masa depan yang didiskontokan ke
nilai sekarang dari pos yang
diharapkan dapat memberikan hasil
dalam pelaksanaan usaha normal.

Anda mungkin juga menyukai